Mini Riset Pertumbuhandan Perkembangan Peserta Didik
Mini Riset Pertumbuhandan Perkembangan Peserta Didik
Adapun tujuan penulis dalam menyusun Laporan Mini Riset ini adalah untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik dan Laporan Mini Riset ini dapat
digunakan sebagai bahan diskusi.
Laporan Mini Riset ini kami susun dari permasalahn di Sekolah Dasar terutama yang telah
di berikan oleh Dosen pengampu mata kuliah Perkembangan Peserta Didik yakni, Bapak Waliyul
Maulana Siregar, S.Pd., M.Pd.. Kami sebagai penulis berusaha subjektif mungkin dalam menyusun
Laporan Mini Riset sederhana ini.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Perkembangan
Peserta Didik yang telah mempercayakan tugas ini kepada Penulis, sehingga mempermudah
penulis dalam memahami materi pada perkuliahan ini.
Penulis menyadari bahwa Laporan Mini Riset ini masih jauh dari kata sempurna. Segala
kritik konstruktif dan saran yang membangun selalu penulis harapkan demi penyempurnaan
Laporan Mini Riset ini dikemudian hari. Semoga Laporan Mini Riset ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Cover
KATA PENGANTAR .......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................................ ii
RINGKASAN...................................................................................................................................... iii
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ....................................................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penelitian ..................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................................... 3
KAJIAN TEORI ................................................................................................................................... 3
2.1 Karakteristik Anak Sekolah Dasar ............................................................................................ 3
2.2 Tugas-Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar dan Implementasinya Terhadap
Pendidikan ........................................................................................................................................ 4
BAB III ................................................................................................................................................. 7
METODE PELAKSANAAN .............................................................................................................. 7
3.1 Metode Penelitian....................................................................................................................... 7
3.2 Instrumen Penelitian .................................................................................................................. 7
3.3 Subjek Penelitian ........................................................................................................................ 7
3.4 Tempat Penelitian....................................................................................................................... 7
3.5 Waktu Penelitian ........................................................................................................................ 7
BAB IV ................................................................................................................................................. 8
PEMBAHASAN .................................................................................................................................. 8
4.1 Langkah Penelitian ..................................................................................................................... 8
4.2 Hasil Penelitian .......................................................................................................................... 8
BAB V ................................................................................................................................................ 12
PENUTUP .......................................................................................................................................... 12
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................................... 12
5.2 Saran ......................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................ 13
ii
RINGKASAN
Peran Pendidik dalam Mengatasi Permasalahan Perkembangan Peserta Didik
Guru adalah seseorang yang memegang amanah untuk mendidik dan mengajar, serta
memiliki peran transfer of knowledge dan transfer of value. Harapannya guru dapat memberikan
misi ilmu pengetahuan dengan menyesuaikan perkembangan dan tuntutan masa depan.
Guru berperan aktif dalam membantu tugas Negara yakni mencerdaskan kehidupan bangsa
dan itu tercantum dalam konstitusi Negara kita. Disisi lain, guru juga sebagai “the second
farent” atau orang tua kedua setelah orang tua dirumah.
Pendidik tidak saja bertugas menstrasfer ilmu, tetapi yang lebih penting dari itu adalah
mentrasfer pengetahuan sekaligus nilai-nilai, yang terpenting adalah nilai ajaran islam. Peranan
guru adalah terciptanya serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam
suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan
perkembangan siswa yang menjadi tujuannya.
Tugas dan peran guru tidaklah terbatas di dalam masyarakat, bahkan guru pada hakikatnya
merupakan komponen strategisyang memilih peran yang penting dalam menentukan gerak maju
kehidupan bangsa. Bahkan keberadaan guru merupakan faktor condisio sine quanon yang tidak
mungkin digantikan oleh komponen manapundalam kehidupan bangsa sejak dulu, terlebih-lebih
pada era kontemporer ini (Nurfuadi, 2011, p. 102).
Peran Pendidik dalam menghadapi Permasalahan perkembangan peserta didik antara lain:
a) Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan reproduksi, bahaya seks bebas
dan penyalahgunaan narkoba serta miras
b) Membantu peserta didik mengembangkan sikap apresiatif terhadap postur tubuh atau kondisi
dirinya
c) Memberikan pelatihan untuk mengembangkan ketrampilan memecahkan masalah dan
mengambil keputusan
d) Melatih peserta didik mengembangkan resiliensi (kemampuan bertahan dalam kondisi sulit dan
penuh godaan)
e) Menjalin hubungan yang harmonis dengan peserta didik dan bersedia mendengarkan keluhan
dan problem yang dihadapinya
f) Memupuk spirit keagamaan peserta didik melalui pembelajaran PAI secara humanis dan lebih
toleran
g) Menerapkan model pembelajaran PAI yang memungkinkan peserta didik untuk berfikir kritis,
reflektif, dan positif
h) Membantu peserta didik mengembangkan etos kerja yang tinggi dan menumbuhkan jiwa
kewirausahaan
i) Merumuskan tujuan kurikulum PAI yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik
j) Pendidik harus menjadi figur dan tauladan yang baik bagi peserta didiknya
k) Pendidik harus mampu membentuk kepribadian yang sehat bagi peserta didiknya (Nurfuadi,
2011, p. 102)
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain
untuk dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya,
pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar
sesama peserta didik maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan
hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.
Sejak lahir, bahkan sejak masih didalam kandungan ibunya, manusia merupakan kesatuan
psikofisis atau psikosomatis yang terus mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan
dan perkembangan itu merupakan sifat kodrat manusia yang harus mendapat perhatian secara
saksama. Mengingat pentingnya makna pertumbuhan dan perkembangan ini, maka persoalan yang
berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan akan dijelaskan secara khusus dibagian lain.
Untuk memberi gambaran bahwa makna pertumbuhan dibedakan dari makna perkembangan,
secara singkat disajikan yaitu bahwa istilah pertumbuhan digunakan untuk menyatakan
perubahan-perubahan kuantitatif mengenai fisik atau biologis dan istilah perkembangan
digunakan untuk perubahan-perubahan kualitatif mengenai aspek psikis atau rohani dan aspek
sosial.
Aspek– aspek perkembangan individu meliputi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa,
moral dan agama. Perkembangan fisik meliputi pertumbuhan sebelum lahir dan pertumbuhan
setelah lahir. Intelektual (kecerdasan) atau daya pikir merupakan kemampuan untuk beradaptasi
secara berhasil dengan situas baru atau lingkungan pada umumnya. Sosial, setiap individu selalu
berinteraksi dengan lingkungan dan selalu memerlukan manusia lainnya. Emosi merupakan
perasaan tertentu yang menyertai setiap keadaan atau perilaku individu. Bahasa merupakan
kemampuan untuk berkomunikasi dengan yang lain. Moralitas merupakan kemauan untuk
menerima dan melakukan peraturan, nilai-nilai atau prinsip-prinsip moral. Agama merupakan
kepercayaan yang dianut oleh individu.
Ketika anak mulai memasuki sekolah usia dasar, pasti pertama kalinyadia akan merasakan
perasaan yang bermacam-macam dan tentunya juga akan mendapatkan pengalaman yang banyak.
Hal yang perlu dilakukan adalah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru karena bertambah
luasnya hubungan sosial. Dari proses penyesuaian tersebut pasti anak akan mengalami
perkembangan.
1
1.2 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan dan pertumbuhan didalam
diri peserta didik sekolah dasar.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
2.2 Tugas-Tugas Perkembangan Anak Usia Sekolah Dasar dan
Implementasinya Terhadap Pendidikan
Perincian tugas-tugas perkembangan anak SD menurut Havigusrt (1961) dan
implikasinya terhadap pelaksanaan pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Pembelajaran keterampilan fisik motorik yang diperlukan untuk permainan sehari-hari
Menurut Hasan (2006), tujuan pengembangan dan fisik motorik adalah untuk melatih
keterampilan fisik terutama melatih motorik kasar motorik halus sehingga anak dapat meloncat,
memanjat, dan lain sebagainya, disamping ia juga dapat bermain musik, menari bahkan dapat
membuat kerajinan tangan. Perkembangan dan fisik motorik anak SD dapat dilakukan dengan
memberikan kesempatan yang sama pada anak laki-laki perempuan, bahkan guru di tuntut untuk
menciptkaan budaya lingkundan teman sebaya yang mengajarkan keterampilan fisik dengan cara
mencoba membantu seseorang yang mengalami hambatan dalam tugas-tugas perkembangan ini.
Perkembangan fisik motorik ini ditandai hal-hal sebagai berikut:
• Pertumbuhan anak pesat, lengan dan kaki panjang tungkai kurus, kemudian menjadi
gemuk.
• Gigi susu berganti gigi tetap.
• Penuh energi, suka bergerak aktif sekali, makin lama keaktifan lebih terarah
• Masih senang berlari
Sementara itu, implikasi pada pekembangan ini adalah sebagai berikut :
• Perlu makanan yang bergizi, cukup banyak istirahat, dan aktivitas ramai berselang seling
dengan activitas tenang.
• Perlu melatih fisik anak, melalui permainan sepak bola atau permainan lain berenang, dsb.
• Permainan dibutuhkan sebagai selingan belajar, bekerja, dan bermain kegaiatan-kegiatan
harus seimbang.
2. Membangun keutuhan sikap terhadap diri sendiri sebagai organisme yang sedang tumbuh
Pada umumnya anak usia SD telah terjadi pertumbuhan fisik secara pesat. Untuk dapat
melaksanakan tugas perkembangan ini kebiasaan kesehatan seperti menjaga kebersihan, waktu
tidur, makan, dan lain sebagainya masih perlu dibatasi.
Memperhatikan hal-hal tersebut diatas, sekolah hendaknya memperhatikan kesulitan dan
permasalahan siswa serta memberikan bimbingan dan konseling baik secara individual maupun
kelompok. Hal ini bertujuan agar anak mencapai keutuhan dan keserasian sikap dirinya sendiri
sebagai organisme yang sedang tumbuh secara optimal.
4
3. Belajar bergaul dan bekerja dalam kelompok sebaya
Anak pada usia SD mulai belajar tidak bergantung pada lingkungan keluarga. Anak (siswa)
SD mulai untuk belajar memberi dan menerima dalam kehidupan sosial diantara teman sebaya.
Proses pembelajaran dalam memasuki kelompok sebaya merupakan proses pembelajaran
“kepribadian sosial” yang sesungguhnya.
Pemenuhan tugas perkembangan ini membawa implikasi terhadap penyelenggarakan
pendidikan di SD. Sekolah merupakan tempat yang kondusif bagi kebanyakan siswa untuk belajar
bergaul dan bekerja bersama teman sebaya. Guru harus terampil mempelajari dan memahami
budaya teman pada lingkungan sekolah dan masyarakat.
5
menghitung) angka-angka atau bilangan, dan kegiatan yang berkaitan dengan perhitungan angka,
seperti menambah, mengurangi, mengalikan, membagi. Disamping itu, anak SD sudah memiliki
kemampuan memecahkan masalah.
Pada tahap ini juga kemampuan intelektual anak cukup dapat dibekali kecapakan untuk
berfikir bernalar, termasuk pemberian pengetahuan tentang manusia, hewan, berserta lingkungan
alam sekitar. Disamping itu, anak cukup mampu untuk mengungkapkan pendapat gagasan atau
penilaian atas berbagai hal yang dialami di lingkungan dan sekitarnya.
6
BAB III
METODE PELAKSANAAN
7
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Langkah Penelitian
1. Mengidentifikasi masalah
2. Merumuskan masalah
3. Melakukan study kepustakaan
8
dengan muridnya karena takut dan malu sehingga
masih membutuhkan jika disuruh maju
kelembutan dalam proses kedepan kelas sudah
pemahaman. Rasa malu dan tidak malu lagi.
takut masih ada dalam diri
anak.
Perkembangan bahasa Rata-rata siswa kelas IV
siswa kelas III sudah mulai kemampuan bahasanya
meningkat dari tingkatan sudah makin meningkat
kelas sebelumnya karena karena lebih tanggap
Aspek Perkembangan kebutuhan pelajaran yang dalam perlajaran dan
Bahasa semakin banyak dari dalam berteman.
sebelumnya. Tetapi, hanya
sedikit siswa yang mampu
berbicara dengan jelas dan
tidak bertele-tele.
Perkembangan bakat Sedangkan pada kelas IV,
khusus pada siswa kelas III hanya beberapa siswa
Aspek Perkembangan
belum terlihat yang sudah mulai berani
Bakat Khusus
dalam menampilkan
bakatnya.
Anak sekolah dasar umumnya berusia 6-12 tahun. Siswa kelas III sekolah dasar umumya
berusia 9 tahun, sedangkan siswa kelas IV umumnya berusia 10 tahun. Secara fisik, anak SD
memiliki karakteristik sendiri yang berbeda dengan kondisi fisik sebelum dan sesudahnya.
Pertumbuhan fisik anak pada usia SD cenderung lebih lambat dan konsisten bila dibandingkan
dengan masa usia dini. Rata-rata anak usia SD mengalami penambahan berat badan sekitar 2,5-
3,5 kg,dan penambahan tinggi badan 5-7 cm per tahhun ( F.A Hadis 1996). Pada hasil penelitian
ini, perkembangan fisik siswa kelas III dan kelas IV masih umum dan sesuai dengan hasrusnya
yang ada pada diri siswa tersebut. Perbedaannya pun jelas terlihat didalam tabel diatas bahwa
adanya perbedaan antara berat badan dan tinggi badan antara siswa tersebut.
9
Aspek Perkembangan Kognitif/Intelektual
Seiring dengan masuknya anak kesekolah dasar, kemapuan kognitifnya urut mengalami
perkembangan yang pesat. Karena dengan masuk sekolah, berarti dunia dan minat anak bertambah
luas. Dengan meluasnya minat maka bertambah pula pengertian tentang manusia dan objek-objek
yang sebelumnya kurang berarti bagi anak.
Dalam keadaan normal, pikiran anak usia sekolah berkembang secara berangsur-angsur.
Kalau pada masa sebelumnya daya fikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris maka pada
masa ini daya piker anak berkembang kearah berpikir kongkrit, rasional dan objektif. Daya
ingatnya menjadi sangat kuat sehingga anak benar-benar berada dalam suatu stadium belajar.
Perkembangan kognitif siswa pada penelitian ini telihat jelas dengan porsi belajar yang ada
pada kedua kelas ini termasuk juga materinya. Untuk siswa kelas III, kemampuan yang
dimilikihanya penjumlahan, penguranganm baca tulis serta mendeskripsikan objek-objekyang ada
didepan mereka. Sedangkan kelas IV, siwa-siswa tersebut sudah mampu berpikir secara konkret
dan lebih praktis, karena materi yang akan dipelakari juga sudah semakin meningkat dari
sebelumnya.
Anak usia 9-10 tahun anak dapat mengatur ekspresi emosi dalam situasi sosial dan dapat
berespon terhadap distress emosional yang terjadi pada orang lain. Selain itu dapat mengontrol
emosi negatif seperti takut dan sedih. Anak belajar apa yang membuat dirinya sedih, marah atau
takut sehingga belajar beradaptasi agar emosi tersebut dapat dikontrol (Suriadi & Yuliani, 2006).
Perkembangan emosi anak pada penelitian ini belum terbilang sangat berkembang. Karena
ada beberapa faktor yang mempengaruhi contohnya lingkungan teman sebaya. Ada beberapa siswa
yang belum memiliki teman maka rasa percaya diri nya sangat kurang dan terbatas karena malu
berinteraksi dengan kawan sebaya dan juga cenderung belum bisa mengontrol emosi nya dalam
menaggapi sesuatu,
Anak usia 6 tahun harus sudah menguasai hampir semua jenis struktur kalimat. Dari 6
sampai 9 atau 10 tahun, panjang kalimat akan bertambah. Kalimat panjang biasanya tidak teratur
dan terpotong-potong. Berangsur-angsur setelah usia 9 anak mulai menggunakan kalimat yang
lebih singkat dan lebih padat.
10
Begitu juga halnya dalam siswa kelas III dan kelas IV. Perkembangan bahasa siswa lama
kelamaan semakin meningkat karena dipengaruhi beberapa faktor salah satunya adalah lingkungan
teman sebaya yang merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa
peserta didik. Mulai dari pengucapan sampai pembentukan kalimat yang lebih kompleks.
Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri
seseorang. Bakat peserta didik di bawa sejak lahir dan terkait dengan struktur otaknya. Secara
genetik struktur orak telah terbentuk sejak lahir, tetapi berfungsinya otak sangat di tentukan oleh
cara peserta didik berinteraksi dengan lingkungannya. Biasanya kemampian itu di kaitkan dengan
intelegensi atau kecerdasan, dimana kecerdasan atau intelegensi (Intelligenci Quotient)
merupakan modal awal untuk bakat tertentu.
Pada siswa kelas III perkembangan bakat khusus belum begitu terlihat karena masih fokus
pada pelajaran yang masih baru. Sedangkan untuk kelas IV, ada beberapa siswa yang sudah mulai
menunjukkan bakat-bakat khusus yang dimilikinya misalnya bernyanyi atau jago dalam
matematika.
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Peserta didik merupakan subjek utama dalam penyelenggaran pembelajaran.Tugas utama
peserta didik adalah belajar, yaitu kegiatan atau usaha yang dilakukanuntuk memper!leh
perubahan perilaku dari segala aspek, mulai dari aspek fisik sampai aspek bakat khusus.
Selama proses belajar berlangsung, pengembangan kepribadian peserta didik pun ikut
berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah faktor bawaan dan faktor sifat yang
diturunkan kepada anaknya, pengalaman awal dalam lingkungan keluarga ketika anak masih kecil
pengalaman kehidupan selanjutnya dapat memperkuat konsep diri dan dasar kepribadian yang
sudah ada. Begitu banyak tipe dan karakteristik dari kepribadian dan tiap individu.
5.2 Saran
Sebaiknya seorang guru harus lebih memperhatikan perkembangan yang ada didalam diri
peserta didik tersebut. Agar minat peserta didik dalam belajar semakin meningkat sehingga apa
yang diharapkan akan tercapai. Profesionalitas guru juga harus ditingkatkan agar suasana dalam
pembelajaran dapat diterima dengan baik oleh peserta didik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Agung H.B, H.Sunarto. 2013. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT.Rineka Cipta
13