ن سَِيِّد َن َا َ ْ و َأَ شْهَد ُ أَ ْن َلّا ِإله َ ِإ َلّا الله ُ وَحْدَه ُ ل َا شَر ِي،ُ و َعَلَى آلِه ِ و َصَ ح ْبِه ِ وَم َنْ و َال َاه،ِل الله
ّ َ َ و َأَ شْهَد ُ أ،ُ ك لَه ِ ْ سو َ و،ِاَلْحم َْد ُ لله
ّ َ َالصّ لَاة ُ و َال
ُ َ سلَام ُ عَلَى سَِيِّدِن َا مُحَم ّدٍ ر
ض عَدُوّ ٌ ِإ َلّا
ٍ ْ الْأَ خ َِل ّاء ُ يَوْم َئِذٍ بَعْضُه ُ ْم لِبَع:ِ محْكَم ِ ك ِتَابِه ِ ِ ي بتَِقْو َى الله ِ ال ْعَل ِ ِيّ الْقَدِيْر ِ الْق َائ
ُ ل ف ِ ْي ْ ِ ف َِإن ِ ّي ُأ ْوصِيْك ُ ْم و َن َ ْفس،ُ أَ َمّا بَعْد،ُ ل َا نَبِ َ ّي بَعْدَه،ُ سو ْلُه
ُ َ مُحَم ّدًا عَبْدُه ُ وَر
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri
khatib pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara
melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Allah subhanahu wa ta’ala memberitahukan kepada kita dalam ayat di atas
bahwa orang-orang yang semasa hidup di dunia saling berteman dan mengasihi, di akhirat kelak mereka berbalik
saling memusuhi. Kenapa hal itu bisa terjadi?. Hal itu diakibatkan begitu dahsyatnya peristiwa-peristiwa hari kiamat
dan besarnya ketakutan mereka pada hari itu. Sehingga mereka yang saling berteman di dunia tanpa dasar takwa
akan saling memusuhi dan membenci satu sama lain, karena masing-masing menganggap bahwa mara bahaya yang
Berbeda halnya dengan orang-orang yang bertakwa. Kasih sayang sesama mereka akan senantiasa langgeng sampai di
akhirat dan masing-masing dari mereka akan mengambil manfaat dari temannya hingga kehidupan akhirat.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Orang-orang yang saling berteman atas dasar takwa, mereka ini saling
berwasiat dan saling tolong-menolong dalam setiap hal yang diridhai oleh Allah. Mereka berkumpul dan berpisah
dalam ketaatan karena Allah. Mereka tidak saling menipu dan mengkhianati. Mereka disatukan oleh kecintaan
kepada Allah. Masing-masing mencintai temannya karena mengharap ridha Allah. Mereka saling mencintai semata-
Salah satu bukti seseorang mencintai temannya karena Allah adalah apabila temannya berbuat maksiat, maka ia
menegur dan melarangnya. Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan ‘Abd bin Humaid dari Ibnu Abbas radliyallahu ‘anhuma
bahwa ia bertanya kepada Rasulullah shallallau ‘alaihi wa sallam: “Siapakah teman-teman kita yang terbaik?” Baginda
ِ وَذ َ َك ّر َك ُ ْم ب ِالآ،ُ وَز َاد َك ُ ْم ف ِ ْي ع ِل ْمِك ُ ْم مَنْطِق ُه،ُ م َنْ ذ َ َك ّر َك ُ ْم ب ِالله ِ رُؤْيَت ُه
ُ خرَة ِ ع َمَلُه
Maknanya: “Teman yang paling baik adalah teman yang dengan melihatnya, mengingatkan kalian kepada Allah,
ucapannya menambahkan ilmu bagi kalian, dan perbuatannya mengingatkan kalian akan akhirat.”
Dari golongan seperti itulah, hendaknya kita memilih seorang sahabat. Fakta menunjukkan bahwa bergaul dengan
orang-orang yang taat akan mendorong dan memotivasi kita untuk terus menambah ketaatan, dan berteman dengan
para pelaku dosa seringkali menjerumuskan seseorang ke dalam dosa dan maksiat.
Kaum Muslimin yang berbahagia, Pada umumnya, seseorang akan meniru dan menyerupai sifat-sifat dan karakter
orang yang senantiasa bersamanya. Bergaul dengan orang-orang yang lalai dari kewajiban, biasanya akan menjadikan
سو ْء ِ يُرْدِي
ّ ُ ن ال ّ َ َ ل ِأ،ِ ل َا يَن ْبَغ ِي أَ ْن يُصْ حَبَ ِإ َلّا م َنْ يُقْتَد َى بِه ِ فِي دِي ْنِه ِ وَخَيْرِه
َ ْ ن قَرِي
“Tidak seyogyanya dijadikan teman kecuali orang yang dapat diteladani agama dan kebaikannya, karena teman yang
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Jika persahabatan antar saudara sesama Muslim sudah diniatkan karena Allah
dan didasarkan pada ketakwaan, maka adab-adab pergaulan sesama mereka pasti terjaga. Di antara sekian banyak
adab pergaulan adalah tidak berburuk sangka kepada teman kita, selalu berpikiran positif mengenai perilakunya
Maknanya: “Janganlah kalian berburuk sangka, karena prasangka adalah (termasuk) pembicaraan yang paling dusta”
(HR al-Bukhari).
Apabila kita memiliki teman-teman yang berperilaku buruk dan hobi melakukan maksiat, maka kita niatkan ketika
bergaul dengan mereka untuk menuntun mereka ke jalan yang benar. Bukan malah kita hanyut mengikuti apa yang
mereka lakukan. Akan tetapi jika kita merasa tidak mampu untuk mengentaskan mereka dari perilaku buruk yang
mereka lakukan dan kita khawatir terpengaruh, maka segera kita tinggalkan mereka dan mencari teman-teman yang
baik. Insyaallah masih banyak orang-orang baik di sekitar kita yang layak kita jadikan teman.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Demikian khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita
semua.
.ُ حي ْم َ ُ ِإ َن ّه ُ ه ُو َ ال ْغَفُوْر،ُ فَاسْ تَغْف ِر ُ ْوه،ْل قَو ْل ِ ْي هٰذ َا و َأَ سْ تَغْف ِر ُ الله َ ل ِ ْي وَلَكُم
ِ ّ الر ُ ْ أَ قُو
Khutbah II
ُ سو ْلُه
ُ َ مُحَم ّدًا عَبْدُه ُ وَر
ل سَِيِّدِن َا مُحَم ّدٍ كَمَا ص ََل ّي ْتَ عَلَى ِّ اَلل ّٰه ُ َ ّم ص،ن آم َن ُوا ص َُل ّوا عَلَيْه ِ وَسَل ِّم ُوا تَسْلِيم ًا
ِ َِل عَلَى سَِيِّدِن َا مُحَم ّدٍ و َعَلَى آ َ ي َا أَ ُ ّيهَا ال َ ّذ ِي،ّالن ّب ِ ِي
َ الل ّه َ وَم َلَائِكَت َه ُ يُص َُل ّونَ عَلَى
َ ن ّ َ ِإ:َفَق َال
.ٌمجِيْد
َ ٌحَمِيْد
َ اللهم ادْف َعْ ع ََن ّا ال ْبَلَاء َ و َال ْغ َلَاء َ و َال ْو َب َاء َ و َالْف َحْ شَاء َ و َال ْمُن ْك َر َ و َال ْب َ ْغي،ات ِ َ ات الْأَ حْ يَاء ِ م ِنْه ُ ْم و َالْأَ مْو ِ َ اَلل ّٰه ُ َ ّم ا ْغفِر ْ ل ِل ْمُسْل ِمِيْنَ و َال ْمُسْل ِم
ِ َ ات وال ْم ُؤْم ِنِيْنَ و َال ْم ُؤْم ِن
ٌ ك عَلَى ك ُِِّل شَيْء ٍ قَدِيْر َ ّ ِإ َن،ً ن ال ْمُسْل ِمِيْنَ عَا َمّة ّ َ م ِنْ بلَ َد ِن َا هَذ َا خ َا،َظه َر َ م ِنْهَا وَم َا بَطَن
ِ صة ً وَم ِنْ بلُ ْد َا َ م َا،َشد َائ ِد َ و َال ْمِحَنّ َ ْف ال ْم ُخْ تَلِف َة َ و َال
َ سيُو ّ ُ و َال
ن الف َحْ شَاء ِ و َال ْمُن ْكَر ِ و َالبَغ ِْي ،يَعِظُك ُ ْم لَع َ ّلك ُ ْم ت َذ َ َك ّر ُ ْونَ .فَاذك ُر ُوا الله َ ال ْعَظِي ْم َ ي َذْكُر ْك ُ ْم
ن و َِإي ْتَاء ِ ذِي الْقُر ْب َى وي َنْهَ ى ع َ ِ
ل و َالْإحْ سَا ِ عِبَاد َ اللهِ ،إ َ ّ
ن الله َ ي َأْ م ُرُ ب ِال ْع َ ْد ِ