2. Appraisel
Konsep sudah terbukti mulai dilakukan appraisel
Tujuan : seberapa besar prospek hingga cadangan yang ada pada
struktur tsb. Merupakan jawaban akhir pada tahapan appraisel
Caranya menghitung cadangannya :
a. Seismic 2D, yg diperlukan tes reservoir, struktur, migrasi, source
rock. Kalo sukses next ke seismic 3D
b. Seismic 3D
c. Bor sumur appraisel, untuk mengetahui seberapa jauh lap tsb bisa
di tes. Tesnya diujung konseptual sebuah lapangan. Harus
membalance tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh karena
mencari untung. Harus dipikir sejauh apa dengan resiko-resikonya
yg bisa dihadapi. Semakin jauh lapangan bisa di bug semakin
besar. Karena pada tahap ini yang terpenting adalah perhitungan
cadangan
d. POD (document plan of development) : akhir dari perhitungan
cadangan
Di Indonesia ditandatangi oleh negara dan kontraktor
Isi : seberapa besar cadangan, dilihat seberapa banyak hc yg dapat
di ekstrak dr cadangan tsb, lalu cara mengekstrak (misalnya
mengebor 10 sumur development dg production fasility).
Lalu POD menjadi dokumen Front and Engineering Design lalu
diimplememntasikan ke development
3. Development
Merealisasikan POD. Di dalam POD mengatur puncak produksi 30-60
%, namun sulit
4. Production
Mempertahankan decline, recovery faktor dari lapangan yaitu 17-22 %
untuk minyak di Indonesia. Oleh karena itu dari awal berpikir
reservoir maintenance, inject water dll yg dirangkum dalam reservoir
management.
Secondari maks 40-50 % recovery, 50 % lagi dengan ditambah oleh
IOR. Recovery factor IOR 30 %.
Seismic Exploration
Dilakukan pada saat exploration dan appraisal. Tujuan untuk
mengkonfirmasi besaran dan struktur yg ada
Onshore :
1. Dynamite : bisa di depelov dimana pun. Problemnya yitu perizinan
susah dan lama, teknologi proceesing tricky
2. Vibrousize : dgn tracking kata kuncinya adalah jalan, kalau gada jalan
vibrousize gabisa masuk kaya di hutan
Offshore : lebih nyaman, perizinan lebih mudah
Di dalam tahapan exploration pembuktian konsep, lalu hitung voulmetrik
di dapatkan dari seismic, perhitungan volumetrik yg paling bisa
mengimpact yaitu bavolume. Sehingga seismic berperan sangat penting.
Subsurface Uncertainties
Chance success kecil. Uncertainty tinggi.
Cara menghadapi uncertainty tinggi:
1. Seismic 2D ke 3D
2. Semakin banyak sumur, semakin banyak daerah yg diketahui
3. Keadaan struktural geologi yg ada, seperti farcture, fault dengan
menggunakan seismic 3D. Kadang fault terdeteksi saat fase
production
Uncertainty disebabkan oleh :
1. Distribusi air direservoir yg tidak dapat tertangkap karena base
reservoir yg buruk
2. Kompartementalisasi kurang dipahami
3. Ketebalan reservoir
4. Kualitas reservoir
5. Fault yg tidak terdeteksi di formasi
Impact of Uncertainties : Surface scenario
Dibagi dalam sebuah fasa. Dengan memperhitungkan jumlah sumur, dan
jumlah produksi per barrel. Kalau sesuai lanjut ke fasa berikutnya
Reducing Uncertainties
1. Seismic
2. Drilling the 1st well
Menggunakan surveillance plan:
a. Instal sensor tekanan lubang bawah di setiap sumur
b. Pengukur aliran multi fasa dan detektor pasir di setiap sumur
c. Data acquisition during drilling and completions
1. Cores more SCAL
2. Formation pressure data and well testing’
3. Fluid samples
4. LWD dan wireline data
Drilling Engineering
Drilling yaitu untuk make a well bukan hanya sekedar lubang. Harus
mengetahui objective sumur yg mau di bor dgn tujuan utamanya yaitu
untuk mengakuisisi informasi dan keselamatan produksi.
Tujuan :
a. Mengumpulkan informasi
b. Menghasilkan hidrokarbon
c. Inject gas atau water untuk memelihara tekanan reservoir atau
mengangkat minyak ke surface. Mengebor sumur injeksi akan
menurunkan decline rate
Weell classification: berbicara vertical atau horizontal, environmentnya
mau bor di onshore atau offshore
Well planning : mendesign sumur
Memperhatikan kandungannya sehingga dapat mengetahui design sumur,
progmram, casing, semec, mud yg digunakan, besarannya, rig selection.
Rig types
1. Onshore : heavy land rig, light land rig, helicopter portable rig
2. Offshore : berdasarkan dengan kedalaman airnya
a. Floating rigs : semi submersible, drill ship, drilling barge
b. Bottom supported rigs : Jackup, platform, submersible
Drilling concept
Pendingin yaitu gunanya mud. Mud sangat penting untuk cooling system
dan mentransportkan subsurface data set yg ada salah satunya cutting,
logging well drilling.
4. Rotary system
Drill collars : lebih berat. Ada yg non magneic agar saat ngebor tidak
ada magnetik supaya kompas tidak terpengaruhi kalo kompas ngaco
maka kehilangan orientasi