Anda di halaman 1dari 128

UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS KEMAMPUAN UNI EROPA


SEBAGAI ORGANISASI
INTERNASIONAL
UNTUK MENGIKATKAN DIRI DENGAN PIHAK KETIGA
BERDASARKAN TRAKTAT LISBON

SKRIPSI

DAMIANAGATAYUVENS
0806341671

FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
KEKHUSUSAN HUKUM TENTANG HUBUNGAN TRANSNASIONAL
DEPOK
JUNI 2012

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


UNIVERSITAS INDONESIA

ANALISIS KEMAMPUAN UNI EROPA


SEBAGAI ORGANISASI
INTERNASIONAL
UNTUK MENGIKATKAN DIRI DENGAN PIHAK KETIGA
BERDASARKAN TRAKTAT LISBON

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum

DAMIANAGATAYUVENS
0806341671

FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
KEKHUSUSAN HUKUM TENTANG HUBUNGAN TRANSNASIONAL
DEPOK
JUNI 2012
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah basil karya saya sendiri,


lan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama Damianagatayuvens

NPM 0806341§]1

r>r:................
Tanda Tangan
·

5 Juli 2012
Tanggal

iii

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan


oleh Nama : Damianagatayuvens
: 0806341671 NPM
: Ilrnu Hukum Program Studi Judul Skripsi
: Analisis Kemampuan Uni Eropa sebagai Organisasi Internasional unt
2007

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk mem

. DEWAN PENGUJI

Pembimbing Pembimbing Penguji Penguji :Penguji


AdijayaPenguji
Yusuf, S.H.,
Penguji
LL.M.
Penguji
PeGguji : Hadi Rahmat Purnama, S.H., LL.M.
: Prof. Dr. R.D. Sidik Suraputra, S.H.
: Prof. Dr. Sri Setianingsih Suwardi, S
: Prof. A. Zen Umar Purba, S.H., LL.M
: Prof. Hikmahanto Juwana, S.H., LL.M
:AdolfWarouw, S.H., LL.M.
: Emmy Juhassarie Ruru, S.H., LL.M
:Melda Kamil A.riadno, S.H., LL.M., P

Ditempatkan di
:Depok
Tar.ggal
: 5 Juli 2012

iv

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis sembahkan kepada Tuhan untuk segala berkat
yang telah diberikan kepada Penulis sehingga skripsi yang berjudul “Analisis
Kemampuan Uni Eropa Sebagai Organisasi Internasional Untuk
Mengikatkan Diri Dengan Pihak Ketiga Berdasarkan Traktat Lisbon,” dapat
terselesaikan. Penulis juga ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang
mendalam kepada seluruh pihak yang telah memberikan kontribusi dalam
penyusunan skripsi ini:
1. Bapak Adijaya Yusuf, S.H., LL.M. sebagai Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan menyumbangkan pikiran untuk membantu Penulis
dalam menyusun skripsi ini;
2. Bang HadiahRmat Purna ma, S.H., LL.M. sebagai Pembimbing II
yang selalu memberikan suntikan semangat melalui tiap tantangan yang
diberikan kepada Penulis selama penyusunan skripsi ini;
3. Bang Abdul Salam, S.H., M.H. sebagai pembimbing akademis yang selalu
mempercayai kemampuan Penulis untuk terus berkembang;
4. Seluruh pengajar Fakultas Hukum Universitas Indonesia, khususnya tim
pengajar Program Kekhususan Hukum tentang Hubungan Transnasional,
dan terutama kepada Mbak Tiurma Pitta atas bantuannya untuk menyibak
kabut masa depan;
5. Keluarga Penulis, terutama orang tua Penulis yang tidak pernah alpa
melantunkan doa bagi Penulis, serta kepada kakak Penulis, yang selalu
menjadi panutan bagi Penulis;
6. Keluarga besar ILDS, Najmu Laila, Fadillah Isnan, Kartini Laras Makmur,
Rangga Sujud Widigda, Liza Farihah, Della Sri Wahyuni, Agung Sudrajat,
dan M. Yahdi Salampessy, yang selalu menjadi inspirator bagi Penulis
untuk terus mengembangkan diri. Kepada Mia Mentari, Varida Mega,
Anbar Jayadi, Luthfi Sahputra, dan Fitri Amelina, yang membantu Penulis
dalam mendewasakan pikiran. Sorry for being such a bad mentor;

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


7. Teman-teman dekat Penulis selama proses kuliah, yaitu Ferli Aulia
Rahman, Supriyanto Ginting, Farah Devi, Gede Aditya, dan Margaretha
Quina, yang tidak pernah lari dari kekurang warasan Penulis;
8. Teman-teman seperjuangan PK VI 2008, yang begitu berwarna dan luar
biasa;
9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah
membantu dan mendukung Penulis dalam penyusunan skripsi ini.

i ilmu hukum pa
ta, Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bag pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan
22 Juni 2012

Penulis

vi

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


HALAMA.PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang hertanda tangan di


bawah ini:

Nama : Damianagatayuvcns
NPM : 0806341671

Program Studi: llrnu Hukurn


Fakultas : Hukum
J nis :Skripsi

etahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusice Royalty- Free Right

ak Ketiga Berdasarkan Traktat Lisbon 2007"


a diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini Universita'i Indonesia berhak menyimpan,
'
ngelola dalam bentuk pangkalan data (database),
ugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai pe:nulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
uat dengan sebenamya.

Dibuat di :Depok

Pada tanggal : 5 Juli 2012

'

{y Jlm,
.

(Damianagatayuvens)

vii

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


ABSTRAK

Nama : Damianagatayuvens
Program Studi : Ilmu Hukum
Judul : Analisis Kemampuan Uni Eropa Sebagai Organisasi Internasional
Untuk Mengikatkan Diri Dengan Pihak Ketiga Berdasarkan
Traktat Lisbon
Berdasarkan Traktat Lisbon 2007, Uni Eropa adalah sebuah organisasi
internasional yang memiliki personalitas hukum sehingga dapat melakukan
hubungan hukum dengan subjek hukum internasional lain, misalnya menjadi
anggota dalam organisasi internasional. Dalam hubungannya dengan negara
anggota, Uni Eropa memiliki tiga jenis kewenangan, yaitu kewenangan eksklusif
(pajak, kompetisi dalam pasar internal, kebijakan moneter, konservasi bagi
sduamyber a hayati kelautan, dan kebijakan iklan bersama), kewenangan bersama
(pasar bersama, kebijakan sosial, kohesi ekonomi, sosial, dan teritorial, agrikultur
dan perikanan, lingkungan, perlindungan konsumen, transportasi, jaringan trans-
Eropa, energi, kebebasan, keamanan, dan keadilan, dan kesehatan publik), dan
kewenangan untuk memberikan bantuan (perlindungan dan pengembangan
kesehatan manusia, industri, kebudayaan, pariwisata, pendidikan, perlindungan
masyarakat, dan kerja sama administratif). Dalam proses untuk menjadi anggota
dari organisasi internasional, maka harus ada kesaekpatan dari tiga organ leg
islatif Uni Eropa, yaitu Council, Commission, dan European Parliament. Council
merupakan organ yang memberikan izin untuk memulai negosiasi, melakukan
penandatanganan, dan juga untuk menyatakan keterikatan Uni Eropa terhadap
pihak ketiga. Commission merupakan organ yang memiliki wewenang untuk
membuat proposal untuk mengikatkan diri dengan pihak ketiga, dan European
Parliament merupakan organ yang memberikan masukan terhadap proses
pengikatan diri Uni Eropa terhadap pihak ketiga.
Kata kunci:
Organisasi internasional, Uni Eropa, personalitas hukum, pengikatan diri, Traktat
Lisbon 2007

viii

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


ABSTRACT

Name : Damianagatayuvens
Study Program : Law
Title : Analysis of European Union’s Power
as an International Organization to Bind Itself
Upon the Third Party Based on Lisbon Treaty 2007

Based on Lisbon Treaty 2007, European Union is an international organization


that has legal personality which enable European Union to communicate and
operate with other subject of international law, including to become a member of
international organization. In relation with its member states, European Union has
three competences, which are exlusive comptenece (customs union, competition
rules of the internal market, monetary policyo,nservation of marine
biological resources, and common commercial policy), share competence (internal
market, social policy economic, social and territorial cohesion, agriculture and
fisheries, encivornemt, consumer protection, transport, trans-European networks,
enegry, area of freedom, security and justice, and common safety concerns in
public health matters), and competence to support (protection and improvement of
human health, industry, culture, tourism, education, vocational training, youth and
sport, civil protection, and administrative cooperation). To become a member of
international organization, there should be an agreement from three legislative
bodies of European Union, which are Council, Commission and European
Parliament. Council is an organ which authorise the opening of negotiations,
authorise the signing of agreements and conclude them. Commission is an organ
that submit a recommendations to open a negotiations, and European Parliament
is an organ that deliver its opinion regarding a binding process of European Union
upon the third party.
Key words:
International organization, European Union, legal personality, binding process,
Lisbon Treaty 2007

ix

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i


HALAMAN JUDUL..............................................................................................ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS..................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...........................vii
ABSTRAK..........................................................................................................viii
DAFTAR ISI........................................................................................................x
1. PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Pokok Permasalahan.................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian......................................................................................5
1.4 Kerangka Konsepsional............................................................................6
1.5 Metode Penelitian.....................................................................................7
1.6 Sistematika Penulisan...............................................................................8

2. UNI EROPA DAN PERKEMBANGANNYA...........................................10


2.1 Pembentukan Uni Eropa.........................................................................13
2.2 Perkembangan Uni Eropa.......................................................................20
2.3 Kedudukan Uni Eropa Sebagai Organisasi Internasional Menurut
Hukum Internasional...............................................................................26
2.3.1 Ciri-Ciri Organisasi Internasional dan Uni Eropa.........................26
2.3.1.1 Perjanjian Internasional Sebagai Dasar Pembentukan 26
2.3.1.2 Tebentuknya Entitas Hukum Baru dan Memiliki
Paling Tidak Satu Organ yang Dapat Bertindak
Tanpa Persetujuan dari Entitas Utamanya......................27
2.3.1.3 Organisasi Dibentuk Berdasarkan Hukum
Internasional....................................................................29
2.3.2 Bentuk Organisasi Internasional...................................................29
2.3.2.1 Organisasi Internasional Publik dan
Organisasi Internasional Privat.......................................30
2.3.2.2 Organisasi Internasional Universal dan
Organisasi Internasional Tertutup...................................31
2.3.2.3 Organisasi Internasional yang Bersifat
Supranasional dan Organisasi Internasional
yang Bersifat Tidak Supranasional.................................32
2.3.2.4 Organisasi Inteasrnional yang Bersifat
Umum dan Organisasi Internasional yang
Bersifat Khusus...............................................................33

3. STRUKTUR DAN KEWENANGAN UNI EROPA.................................35


3.1 Personalitas Hukum Uni Eropa...............................................................35
3.1.1 Personalitas Hukum Uni Eropa
Berdasarkan Traktat Lisbon 2007.................................................37
3.1.2 Personalitas Hukum Uni Eropa

Berdasarkan Hukum Internasional................................................38


3.1.3 Personalitas Hukum Uni Eropa Berdasarkan Praktek...................40
x

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


3.1.3.1 Treaty-making Power......................................................40
3.1.3.2 Active and Passive Right of Legation..............................40
3.2 Struktur Uni Eropa..................................................................................41
3.2.1 European Parliament....................................................................41
3.2.2 European Council..........................................................................43
3.2.3 Council of the European Union.....................................................44
3.2.4 European Commission...................................................................46
3.2.5 The Court of Justice of the European Union.................................49
3.2.6 European Central Bank.................................................................51
3.2.7 European Court of Auditors..........................................................53
3.3 Kewenangan Uni Eropa..........................................................................54
3.3.1 Kompetensi Eksklusif Uni Eropa..................................................57
3.3.2 Kompetensi Bersama.....................................................................57
3.3.3 Kompetensi Negara Anggota........................................................58

4. PENGIKATAN UNI EROPA TERHADAP PIHAK KETIGA


BERDASARKAN TRAKTAT LISBON 2007...........................................59
4.1 Cara Uni Eropa Mengikatkan Diri Dengan Pihak Ketiga.......................67
4.1.1 Tahap Negosiasi............................................................................67
4.1.2 Tahap Pengikatan Diri...................................................................68
4.1.3 Tahap Implementasi......................................................................69
4.2 Pengikatan Diri Uni Eropa Terhadap Pihak Ketiga................................69
4.2.1 Keanggotaan Uni Eropa Dalam IRENA........................................70
4.2.1.1 Tahap Negosiasi Statute of IRENA.................................71
4.2.1.2 Tahap Pengikatan Diri Terhadap Statute of IRENA.......73
4.2.1.3 Tahap Implementasi Statute of IRENA...........................74
4.3 Kesimpulan.............................................................................................76

5. SIMPULAN..................................................................................................77

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................80

xi

x
i
Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Masyarakat membentuk negara untuk memenuhi kebutuhan mereka yang
1
tidak dapat dipenuhi secara individual. Kendatipun demikian, dalam
perkembangannya, negara pun acap kali tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan
setiap individu yang ada di dalam wilayahnya karena adanya keterbatasan sumber
daya.2 Hal ini yang kemudian memicu terjadinya hubungan antara satu negara
3
dengan negara lainnya, dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhannya. Pada
awalnya, kerja sama yang dilakukan oleh negara-negara hanyalah bersifat bilateral
melalui pertukaran utusan masing-amasing tas dasar persetujuan bersama,4 namun
dengan semakin banyaknya hubungan bilateral yang terjadi dan semakin

1
Manusia telah mencapai suatu titik tekanan hambatan yang mengganggu keberadaan mereka
dalam keadaan alami, mengalahkan pelbagai kekuatan yang dapat digunakan oleh setiap individu
untuk bertahan dalam keadaan itu. Maka, keadaan primitif itu tidak dapat tetap dipertahankan dan
makhluk manusia akan hancur seandainya tidak mengubah cara hidupnya.
Manusia harus memilih antara tetap b, etibas dak saling bergantung namun mati, dan bersatu untuk
bertahan hidup dengan membangun masyarakat politis (societé civile). Lihat, Jean-Jacques
Rousseau, Kontrak Sosial [Du Contract Social], diterjemahkan oleh Rahayu Surtiati Hidayat dan Ida
Sundari Husen, Cet. Ke-2, (Jakarta: Penerbit Dian Rakyat, 2010), halaman 17.

2
Pada dasarnya kebutuhan manusia tidak lah terbatas, mulai dari kebutuhan yang bersifat
penting, meliputi sandang, pangan, dan papan, hingga kebutuhan yang bersifat kurang penting. Hal
ini menyebabkan faktor-faktor yang mempengaruhi proses produksi, distribusi dan konsumsi
menjadi begitu penting. Hal yang selanjutnya menjadi perhatian adalah adanya keterbatasan dari
jumlah alat-alat pemuas kebutuhan, dimana kondisi ini menjadi semakin diperparah dengan adanya
perbedaan sumber daya alam dari setiap negara sehingga kemampuan setiap negara dalam
memenuhi kebutuhannya menjadi berbeda satu sama lain. Oleh sebab itu, dibutuhkan pilihan yang
logis untuk dapat memenuhi kebutuhan secara optimal. Lihat, David C. Colander,
Macroeconomics, Ed. Ke-5, (New York: McGrew Hill, 2004), halaman 5.

3
Barry Buzan, “From International System to International Society: Structural Realism and
Regime Theory Meet the English School,” International Organization (Volume 47, No. 3,
Summer 1993), halaman 331.

4
Sumaryo Suryokusumo (a), Pengantar Hukum Organisasi Internasional, (Jakarta: Tatanusa,
2007), halaman 1.

Universitas Indonesia

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


berkembangnya kebutuhan, maka negara melakukan perluasan kerja sama, yaitu
dengan membentuk perkumpulan antar negara-negara guna memenuhi
kepentingan bersama.5
Kerja sama yang diselenggarakan oleh negara-negara dalam bentuk
perkumpulan dengan tujuan yang tertentu ini, kali pertama dibentuk oleh negara-
negara Eropa untuk mengatur hubungan pelayaran melalui sungai, yaitu Central
Commission fo the Navigation of the Rhine dan Danube Commision, yang
kemudian dikembangkan untuk sungai-sungai lain di Eropa Tengah dan Barat.6
Bermula dari pengaturan mengenai penggunaan sungai, bentuk ksaerja ma secara
7
multilateral ini berkembang mengikuti kebutuhan spesifik dari negara-negara,
sehingga kewenangan yang dimiliki oleh tiap perkumpulan yang berbentuk
organisasi menjadi bervariasi, bergantung pada kesepakatan dalam
8
pembentukannya yang dituangkan dalam konstitusinya.
Konstitusi dari organisasi internasional tidak mengikuti pola yang persis
sama dengan konstitusi di negara modern.9 Terdapat kesamaan yang signifikan di
dalamnya, yaitu adanya organ-organ di dalam organisasi internasional yang dapat
diklasifikasikan menjadi lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif pada negara

5
Ibid., halaman 2.
6
Philippe Sands dan Pierre Klein, Bowett‟s Law of International Institutions, Ed. Ke-5,
(London: Sweet & Maxwell, 2001), halaman 6-7.

7
Perkembangan organisasi yang beranggotakan negara secara internasional dipengaruhi oleh
perkembangan organisasi non-pemerintah secara internasional, seperti Palang Merah Internasional
(dibentuk pada tahun 1863) serta Asosiasi Hukum Internasional (dibentuk pada tahun 1873).
Adanya pelbagai organisasi non-pemerintah secara internasional menunjukkan adanya ketertarikan
dari masyarakat secara internasional pada isu-isu spesifik dan menunjukkan pula adanya kesadaran
bahwa kerja sama harus dilakukan secara internasional agar dapat berjalan dengan efektif.
Malcolm N. Shaw, International Law, Ed. Ke-6, (New York: Cambridge University Press, 2008),
halaman 1283.

8
J.G. Starke, An Introduction to International Law, Ed. Ke-4, (London: Butterworth & Co.,
1958), halaman 408. Konstitusi di dalam tulisan ini diartikan sebagai dokumen yang berisi aturan
dalam menjalankan organsasi (...a constitution is a document which contains the rules for the
operation of an organization). Lihat, Brian Thompson, Textbook on Constitutional and
Administrative Law, Ed. Ke-3, (London: Blackstone Press Ltd., 1997), halaman 3.

9
Isi konstitusi dimaksudkan untuk mengatur mengenai tiga hal penting, yaitu: (a)
menentukan pembatasan kekuasaan organ-organ, (b) mengatur hubungan antara lembaga-lembaga
negara yang satu dengan yang lain, dan (c) mengatur hubungan kekuasaan antara lembaga- lembaga
negara dengan warga negara. Lihat, Jimly Asshiddiqie, Konstitusi dan Konstitusionalisme
Indonesia, (Jakarta: Konstitusi Press, 2005), halaman 23-24.
modern, meskipun fungsi eksekutif dalam organisasi internasional tidak memiliki
organ eksekutif yang memiliki kewenangan terhadap anggotanya sebagaimana
yang dimiliki oleh Pemerintah pada negara modern. Kekuasaan ini dimiliki secara
bersama-sama dan didistribusikan pada pelbagai organisasi internasional.10
Ditinjau dari segi keanggotaannya, secara umum organisasi internasional
dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu organisasi internasional yang
beranggotakan negara dan organisasi internasional yang anggotanya bukan negara
(organisasi internasional privat). Bagi organisasi internasional yang
beranggotakan negara (untuk selanjutnya disebut organisasi internasional),
pembedaan biasanya dilakukan dengan berlandaskan pada prinsip yang dianut
oleh masing-masing organisasi untuk menentukan keanggotaannya, yaitu prinsip
universalitas,11 prinsip kedekatan wilayah,12 dan prinsip selektivitas.13
Pada kasus Uni Eropa, pembentukannya dapat dikarakterisasikan ke dalam
dua elemen, yaitu adanya pasar bersama antar negara anggotanya, dan adanya
upaya menuju integrasi secara politik.14 Awal integrasi Eropa diawali lebih dari
50 tahun yang lalu dengan memfokuskan pada pembentukan pasar bersama yang
pada awalnya diwujudkan dalam perjanjian bersama Eropa untuk kali pertamanya,
yaitu dengan menciptakan European Coal and Steel Community (ECSC)15 pada
tahun 1952. 16 Perkembangan Uni Eropa dilanjutkan dengan adanya perjanjian

10
Starke, ... Introduction to International Law, halaman 409.
11
Keanggotaan berdasarkan prinsip universalitas didasarkan pada persamaan kedaulatan
negara, tanpa membedakan besar kecilnya negara. Contoh dari organisasi yang menganut prinsip
ini adalah Perserikatan Bangsa-Bangsa. Lihat, Suryokusumo (a), Pengantar Hukum Organisasi. ,
halaman 50-51.

12
Berdasarkan prinsip kedekatan wilayah, anggota dari suatu organisasi internasional hanya
dibatasi pada negara-negara di wilayah tertentu seperti Asia Tenggara (ASEAN), Afrika
(Organization of African Unity) dan sebagainya. Lihat, ibid., halaman 52-53.

13
Keanggotaan bagi organisasi internasional yang menganut prinsip selektivitas dilihat dari
latar belakang persamaan agama, budaya, etnis, pengalaman sejarah atau pun kesamaan lainnya.
Contoh organisasi internasional yang menganut prinsip ini adalah Uni Eropa. Lihat, ibid, halaman
51-52.

14
Jürgen Schwarze, “The Development of the European Union from a Common Market to a
Political Union,” Ritsumeikan Law Review, halaman 91.

15
Treaty establishing the European Coal and Steel Community (ECSC Treaty), 1951.

16
Perjanjian ini ditandatangani oleh enam negara, yaitu Jerman, Perancis, Italia, Luxembourg,
dan Belanda pada tanggal 18 April 1951 di Paris, dan mulai berlaku pada tanggal 23 Juli 1952.
untuk mengadakan European Economic Community (EEC) 17 dan European
Atomic Energy (EURATOM) 18 pada tahun 1957. 19 Pada tahun 1967, intitusi-
institusi dalam EEC, ECSC, dan EURATOM dileburkan menjadi sebuah kesatuan
institusi, 20 yang terdiri dari European Commission, European Council, dan
European Parliament. Setelah berselang 19 tahun, tepatnya pada tahun 1986, The
Single European Act21 ditandatangani untuk menciptakan pasar bersama dimana
orang, barang, modal, dan jasa dapat beredar secara bebas di dalam European
Community. 22 Pada tahun 1992, dengan ditandatanganinya Maastricht Treaty
1992,23 maka terciptalah UniroEpa dan terbentuklah kerja sama jenis baru antar
negara anggota, yaitu mengenai pertahanan dan keamanan dalam negeri.
Perkembangan Uni Eropa yang seolah semakin menjadi sebuah entitas
diteguhkan dengan adanya keinginan dari para pemimpin Uni Eropa untuk
membentuk konstitusi bagi Uni Eropa,24 yaitu pada tahun 2004, yang bertujuan
untuk menyederhanakan dan menyintesiskan perjanjian-perjanjian terkait dengan
Uni Eropa sebelumnya ke dalam sebuah perjanjian saja. 25 Sayangnya, dalam
26
proses ratifikasi yang dilakukan, Perancis dan Belanda menolak

17
Treaty establishing the European Economic Community (EEC Treaty), 1957.

18
Treaty establishing the European Atomic Energy Community (EURATOM), 1957.

19
Perjanjian ini ditandatangi oleh 6 (enam) negara, yaitu Belgia, Perancis, Jerman, Italia,
Luxemburg, dan Belanda, pada tanggal 25 Maret 1957 di Roma, dan mulai berlaku pada tanggal 1
Januari 1958.

20
Merger Treaty (Brussels Treaty), 1967.

21
The Single European Act (SEA) 1986, merevisi ketentuan di dalam Perjanjian Roma untuk
menambahkan momentum bagi integrasioEpr a dan untuk menyempurnakan pasar bersama.

22
The Single European Act 1986, Section II, Subsection I.

23
Treaty on European Union (TEU), 1992.

24
The Treaty Establishing a Constitution for Europe, 2004.

25
“A Constitution for Europe,” http://europa.eu/scadplus/constitution/introduction_en.htm,
diunduh 2 Mei 2012.

26
The Treaty Establishing a Constitution for Europe baru dapat berlaku jika telah disetujui
oleh seluruh anggota Uni Eropa (pada saat itu adalah 25 negara).
diberlakukannya “konstitusi Uni Eropa” melalui mekanisme referendum.27 Hal ini
menyebabkan para pemimpin Uni Eropa merefleksikan apa yang telah terjadi dan
mencoba untuk melihat apa yang harus dilakukan demi memajukan Uni Eropa.
Akhirnya, pada tahun 2007 ditandatangani lah sebuah perjanjian baru bagi Uni
Eropa yang dikenal sebagai Traktat Lisbon 2007. Traktat ini membawa dampak
bagi struktur organ dalam Uni Eropa dan juga bagi kewenangan bagi organ-organ
di dalam Uni Eropa itu sendiri.
Dengan adanya ikatan sejarah yang kuat dan adanya keinginan untuk
menyatukan Eropa, Uni Eropa juga memiliki level perkembanganbeyrabnegd a
dengan organisasi internasional yang lain; Uni Eropa berkembang dengan sangat
cepat.28 Perkembangan ini menyebabkan kedudukan Uni Eropa di mata hukum
internasional menjadi begitu unik. Oleh sebab itu, Penulis memilih judul “Analisis
Kemampuan Uni Eropa Sebagai Organisasi Internasional Untuk Mengikatkan Diri
Dengan Pihak Ketiga Berdasarkan Traktat Lisbon 2007.”

1.2 POKOK PERMASALAHAN


Adapun pokok permasalahan yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah kedudukan Uni Eropa sebagai organisasi internasional
ditinjau dari hukum internasional?
2. Bagaimanakah struktur dan keweangan yang dimiliki oleh Uni
Eropa berdasarkan Traktat Lisbon 2007?
3. Bagaimanakah proses untuk mengikatkan diri dengan pihak ketiga
berdasarkan Traktat Lisbon 2007?

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

27
“EU Constitution: Where Member States Stand,” http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/
3954327.stm, diunduh 14 Juni 2012.

28
Faisal Nurdin Idris, “Understanding the Interplay between the European Integration and
Political and Policymaking Process,” Jurnal Kajian Wilayah (Volume 1, Nomor 2, 2010), halaman
278.
1. Menjelaskan kedudukan Uni Eropa sebagai organisasi internasional
ditinjau dari hukum internasional.
2. Menjelaskan struktur dan kewenangan yang dimiliki oleh Uni Eropa
berdasarkan Traktat Lisbon 2007.
3. Menjelaskan proses untuk mengikatkan diri dengan pihak ketiga
berdasarkan Traktat Lisbon 2007.

1.4 KERANGKA KONSEPSIONAL


1. Negara
Negara adalah subjek hukum internasional yang terpenuh.29 Sebuah subjek
hukum baru dapat dikatakan sebagai negara ketika sudah memenuhi empat
kualifikasi, yaitu: a) adanya populasi yang permanen; b) adanya wilayah yang
jelas; c) pemerintah yang berdaulat; dan d) kemampuan untuk
buberuhngan dengan negara lain.30

2. Organisasi Internasional
Organisasi internasional 31 merupakan suatu persekutuan negara-negara
yang dibentuk dengan persetujuan antara para anggotanya dan mempunyai suatu
sistem yang tetap atau perangkat badan-badan yang tugasnya adalah untuk
mencapai tujuan kepentingan bersama dengan cara mengadakan kerjasama antara
para anggotanya.32

29
Mochtar Kusumaatmadja dan Etty R. Agoes, Pengantar Hukum Internasional, Ed. Ke-2,
(Bandung: Alumni, 2003), halaman 98.
30
Montevideo Convention on Rights and Duties of States, Pasal 1.

31
Organisasi internasional mempunyai pengertian ganda, yaitu dalam arti luas dan dalam arti
sempit. Organisasi internasional dalam arti luas digunakan untuk menunjuk setiap organisasi yang
melintasi batas-batas negara, baik yang bersifat publik maupun yang bersifat privat, sedangkan
organisasi internasional dalam arti sempit hanya merujuk pada setiap organisasi internasional yang
bersifat publik. Lihat, J. Pareira Mandalangi, Segi-Segi Hukum Organisasi Internasional, Buku I:
Suatu Modus Pengantar, (Bandung: Binacipta, 1986), halaman 1. Dalam tulisan ini, pengertian
organisasi internasional yang dimaksud adalah organisasi internasional dalam arti sempit.

32
Suryokusumo (a), Pengantar Hukum Organisasi...., halaman 1. Bandingkan dengan
definisi yang diberikan oleh Schemers dan Blokker „International organizations are defined as
forms of cooperation founded on an international agreement usually creating a newlegal person
having at least one organ with a will of its otawn, es blished under international law.” Lihat, Henry
G. Schermers dan Niels M. Blokker, International Institutional Law, Ed. Ke-4, (Leiden: Martinus
Nijhoff Publishers, 2003), halaman 26.
3. Perjanjian Internasional
Perjanjian internasional adalah perjanjian tertulis yang dibentuk antara
negara dengan organisasi internasional atau pun antar organisasi internasional,
dan diatur oleh hukum internasional.33

1.5 METODE PENELITIAN


1. Bentuk Penelitian
Dilihat dari bentuknya, penelitian ini termasuk penelitian Yuridis Normatif
yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis
kemampuan yang dimiliki oleh Uni Eropa dalam mengikatkan dirinya terhadap
pihak ketiga berdasarkan Traktat Lisbon 2007.

2. Tipologi Penelitian
Dilihat dari tipologinya, penelitian ini termasuk ke dalam peneliat
n deskriptif dengan sifat penelitiannya adalah kepustakaan. Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang memberikan data yang seteliti mungkin tentang manusia,
keadaan, atau gejala-gejala lainnya dengan maksud terutama untuk mempertegas
hipotesa-hipotesa, memperkuat teori-teori lama, atau untuk menyusun teori-teori
34
baru. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai
kemampuan yang dimiliki oleh Uni Eropa dalam mengikatkan dirinya terhadap
pihak ketiga berdasarkan Traktat Lisbon 2007.

3. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data
sekunder adalah data yang diperoledhari bahan b acaan, yang dalam penelitian ini
adalah pelbagai buku, artikel, media massa, makalah serta jurnal ilmiah yang
terkait dengan masalah yang tengah dibahas.

33
Vienna Convention on the Law of Treaties between States and International Organizations
or between International Organizations, 1986. Pasal 1.

34
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Cet. Ke-3, (Jakarta: Penerbit Universitas
Indonesia (UI-Press), 1986), halaman 10.
4. Jenis Bahan Hukum
Bahan hukum penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. Bahan hukum primer adalah
bahan hukum penelitian yang diperoleh diantaranya adalah Traktat Lisbon 2007,
Perjanjian Maastricht, serta pelbagai perjanjian internasional lain yang mengatur
perihal Uni Eropa. Bahan hukum sekunder adalah bahan hukum penelitian yang
diperoleh dari bahan bacaan hukum, yang dalam hal ini adalah buku, artikel,
makalah, serta jurnal hukum dan media internet.

5. Alat Pengumpulan Data


Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitiainni ada lah studi
dokumen atau bahan pustaka untuk membantu menganalisis kemampuan yang
dimiliki oleh Uni Eropa dalam mengikatkan dirinya terhadap pihak ketiga
berdasarkan Traktat Lisbon 2007.

6. Metode Analisis Data


Metode analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah
pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif digunakan karena penelitian ini
mencoba untuk membangun atau menghasilkan sebuah teori dari bawah (induktif.
Peneliti mengumpulkan data/informasi, kemudian mengklasifikasi data
berdasarkan kategori-kategori dalam upaya menemukan pola atas realitas/gejala
yang terjadi.35

1.6 SISTEMATIKA PENULISAN


Sistematika penulisan dipaparkan untuk memberikan suatu gambaran dan
arahan terhadap penulisan untuk mewujudkan suatu pokok pemikiran yang utuh,
sistematis, dan merupakan satu-kesatuan yang tidak terpisahkan. Sistematika

35
John W. Creswell, Research Design: Qualitative and Quantitative Approach, (Sage
Publication. Inc., 1994), halaman 5.
penulisan dibuat secara berurutan sehingga dapat terbentuk korelasi antar bab
dalam tulisan ini.
Tulisan ini dituangkan dalam lima bab. Adapun sistematika penulisan dari
tulisan ini adalah:
BAB 1 membahas pendahuluan yang terdiri dari enam sub-bab yang terdiri
dari latar belakang, pokok permasalahan, tujuan penelitian,
kerangka konsepsional, metode penelitian, dan sistematika
penulisan yang mengarahkan pembaca untuk memahami tulisan ini
secara mendalam.
BAB 2 membahas mengenai sejarah pembentukan Uni Eropa dan
perkembangannya hingga diberlakukannya Traktat Lisbon 2007,
serta menjelaskan mengenai kedudukan Uni Eropa di dalam hukum
internasional.
BAB 3 membahas mengenai struktur dan kewenangan Uni Eropa setelah
diberlakukannya Traktat Lisbon 2007.
BAB 4 menganalisis mengenai proses untuk mengikatkan diri dengan
pihak ketiga berdasarkan Traktat Lisbon 2007, khususnya dalam
hal menjadi anggota dari sebuah organisasi internasional.
BAB 5 adalah bab penutup dari tulisan ini dimana penulis memberikan
simpulan terhadap kemampuan yang dimiliki oleh Uni Eropa dalam
mengikatkan dirinya terhadap pihak ketiga berdasarkan Traktat
Lisbon 2007.
BAB 2
UNI EROPA DAN PERKEMBANGANNYA

Perkembangan yang signifikan bagi organisasi internasional terjadi pada


tahun 1919 dan pada Perjanjian Versailles36 yang mengakhiri Perang Dunia I.37
Pada tanggal 8 Januari 1918, Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson
menyampaikan pidatonya mengenai empat belas poin untuk dapat mencapai
perdamaian dunia.38 Poin terakhir dari empat belas poin yang disampaikan oleh
Wilson merupakan landasan bagi terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa.

36
Perjanjian Versailles mengakhiri peperangan antara Jerman dan Pihak Sekutu. Perjanjian ini
ditandatangani pada tanggal 28 Juni 1919, dan didaftarkan di Sekretariat Liga Bangsa-Bangsa pada
tanggal 21 Oktober 1919.
37
Perang Dunia I adalah peperangan yang berpusat di Eropa yang dimulai pada tanggal 28
Juli 1914 dan berakhir pada tanggal 11 November 1918. Perang Dunia I mempertemukan dua
alinasi kekuatan militer, yaitu Triple Entente (Inggris, Perancis, dan Russia) dan Triple Alliance
(Jerman, Austria-Hungaria, dan Italia). Perang Dunia I dimulai setelah Pangeran Franz Ferdinand
dari Austria-Hongaria dibunuh oleh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip di Sarajevo
pada tanggal 28 Juni 1914.

38
Keempat belas poin yang disampaikan oleh Woodrow Wilson adalah sebagai berikut:
I. Open covenants of peace, openly arrived at, after which there shall be no private
international understandings of any kind but diplomacy shall proceed always frankly and in
the public view.
II. Absolute freedom of navigation upon the seas, outside territorial waters, alike in peace and
in war, except as the seas may be closed in whole or in part by international action for the
enforcement of international covenants.
III. The removal, so far as possible, of all economic barriers and the establishment of an equality
of trade conditions among all the nations consenting to the peace and associating themselves
for its maintenance.
IV. Adequate guarantees given and taken that national armaments will be reduced to the lowest
point consistent with domestic safety.
V. A free, open-minded, and absolutely impartial adjustment of all colonial claims, based upon
a strict observance of the principle that in determining all such questions of sovereignty the
interests of the populations concerned must have equal weight with the equitable claims of
the government whose title is to be determined.
VI. The evacuation of all Russian territory and such a settlement of all questions affecting Russia
as will secure the best and freest cooperation of the other nations of the world in obtaining
for her an unhampered and unembarrassed opportunity for the independent determination of
her own political development and national policy and assure her of a sincere welcome into
the society of free nations under institutions of her own choosing; and, more than a welcome,
assistance also of every kind that she may need and may herself desire. The treatment
Liga Bangsa-Bangsa merupakan organisasi internasional pertama yang
dirancang untuk tidak hanya mengurus kerja sama antar negara yang bidangnya
tidak terlalu politis,39 seperti transportasi dan komunikasi, namun juga mengurus
masalah yang sarat dengan politik, khususnya mengenai kedamaian dan
40
penciptaan sistem mengenai keamanan bersama. Meskipun demikian, Liga
Bangsa-Bangsa mengalami kegagalan dalam mencegah terjadinya perang.41

accorded Russia by her sister nations in the months to come will be the acid test of their good
will, of their comprehension of her needs as distinguished from their own interests, and of
their intelligent and unselfish sympathy.
VII. Belgium, the whole world will agree, must be evacuated and restored, without any attempt to
limit the sovereignty which she enjoys in common with all other free nations. No other single
act will serve as this will serve to restore confidence among the nations in the laws which
they have themselves set and determined for the government of their relations with one
another. Without this healing act the whole structure and validity of international law is
forever impaired.
VIII. All French territory should be freed and the invaded portions restored, and the wrong done
to France by Prussia in 1871 in the matter of Alsace-Lorraine, which has unsettled the peace
of the world for nearly fifty years, should be righted, in order that peace may once more be
made secure in the interest of all.
IX. A readjustment of the frontiers of Italy should be effected along clearly recognizable lines of
nationality.
X. The peoples of Austria-Hungary, whose place among the nations we wish to see safeguarded
and assured, should be accorded the freest opportunity to autonomous development.
XI. Rumania, Serbia, and Montenegro should be evacuated; occupied territories restored; Serbia
accorded free and secure access to the sea; and the relations of the several Balkan states to
one another determined by friendly counsel along historically established lines of allegiance
and nationality; and international guarantees of the political and economic independence
and territorial integrity of the several Balkan states should be entered into.
XII. The turkish portion of the present Ottoman Empire should be assured a secure sovereignty,
but the other nationalities which are now under Turkish rule should be assured an undoubted
security of life and an absolutely unmolested opportunity of autonomous development, and
the Dardanelles should be permanently opened as a free passage to the ships and commerce
of all nations under international guarantees.
XIII. An independent Polish state should be erected which should include the territories inhabited
by indisputably Polish populations, which should be assured a free and secure access to the
sea, and whose political and economic independence and territorial integrity should be
guaranteed by international covenant.
XIV. A general association of nations must be formed under specific covenants for the purpose of
affording mutual guarantees of political independence and territorial integrity to great and
small states alike.
Lihat, “President Woodrow Wilson‟s Fourteen Points,” http://avalon.law.yale.edu/20th_century/ wilson14.asp,
diunduh 24 Mei 2012.

39
Pada awal pembentukan organisasi internasional, bidang yang ditangani biasanya
transportasi dan komunikasi, sebagaimana ditunjukkan dalam pembentukan Rhine Commission dan
Danube Commission. Lihat, Jan Klabbers (a), An Introduction to International Institutional Law,
(New York: Cambridge University Press, 2002), halaman 18-19.

40
The Convenant of The League of Nations, Pasal 10.

41
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam
mencegah terjadinya Perang Dunia II, yaitu: 1) lemahnya kekuatan yang dimiliki oleh Liga; 2)
Pecahnya Perang Dunia II 42 telah membawa dampak yang sangat luar
biasa: matinya puluhan juta orang baik sipil maupun militer, 43 hancurnya
perekonomian dunia, dan rusaknya peradaban.44 Di sisi lain, Perang Dunia II telah
membawa dunia kepada babak baru dalam upaya untuk menjaga perdamaian
dunia, yaitu dengan cara kerja sama. Diawali dengan adanya Inter-Allied
Declaration dan dilanjutkan dengan Atlantic Charter dan Declaration by United
Nations, gambaran mengenai metode penjagaan perdamaian dunia mulai terlihat,
hingga akhirnya pada tanggal 25 April 1945, 50 delegasi negara bertemu di San
Francisco untuk menghadiri United Nations Conference on International
Organization guna menyusun United Nations Charter (Piagam Perserikatan
Bangsa-Bangsa). Piagam ini ditandatangai pada tanggal 26 Juni 1945 oleh 50
negara. Perserikatan Bangsa-Bangsa baru lahir pada tanggal 24 Oktober 1945

sulitnya proses pengambilan keputusan; 3) tidak dipatuhinya aturan Liga oleh anggotanya sendiri;
dan 4) kemudahan untuk keluar dari keanggotaan Liga. Kombinasi dari keempat faktor ini lah
yang menyebabkan kegagalan bagi Liga Bangsa-Bangsa untuk mencegah terjadinya Perang Dunia
II. Lihat, “Leagues of Nations Failures,” http://www.historylearningsite.co.uk/league_nations
_failures.htm, diunduh 24 Mei 2012. Lihat juga, “The Failure of the League of Nations and the
Beginnings of the UN,” http://catalogue.pearsoned.co.uk/assets/hip/gb/hip_gb pearsonhighered
/samplechapter/1408237660.pdf, diunduh 24 Mei 2012. Lihat juga, A. LeRoy Bennett,
International Organizations: Principles and Issues, (New Jersey: Prentice-Hall, Inc., 1977),
halaman 26-31.

42
Perang Dunia II adalah konflik milter global yang terjadi mulai dari 1 September 1939,
ketika Jerman menginvasi Polandia, dan berakhir pada2 September 1945, ketika Jepang
menandatangani dokumen Japanese Instrument of Surrender di atas kapal USS Missouri, yang
melibatkan sebagian besar negara di dunia, yang terbagi menjadi dua aliansi militer, yaitu Blok
Sekutu dan Blok Poros. Alasan utama yang menyebabkan terjadinya Perang Dunia II adalah
permasalahan ekonomi. Jerman, Italia, dan Jepang percaya bahwa telah terjadi penguasaan
kekayaan dunia yang tidak merata, khususnya terkait dengan bahan mentah dan pasar, sehingga
menyebabkan mereka untuk mulai melakukan invasi ke negara lain demi mendapatkan bahan
mentah dan pasar. Lihat, “World War II,” http://www.u-s-history.com/pages/h1661.html, diunduh
24 Mei 2012.

43
Jumlah orang yang mati saat Perang Dunia II diperkirakan mencapai 63.185.500 orang,
yang berasal dari pelbagai negara, dan belum termasuk Indonesia. Lihat, “World War 2 Casuality
Statistics,” http://www.secondworldwarhistory.com/world-war-2-statistics.asp, diunduh 24 Mei
2012.

44
Sebagai akibat dari Perang Dunia II, kota-kota di Jerman mengalami kehancuran parah
akibat pengeboman. Hal yang sama juga dialami oleh Jepang dan Inggris. Sementara Perancis
harus mengembalikan stabilitas akibat pendudukan Nazi. Hal ini menjadikan Inggris dan Perancis
tidak lagi memiliki kekuatan yang sebanding dengan Amerika Serikat dan Uni Soviet. Di lain
pihak Russia kehilangan banyak sekali warganya dan mengalami kehancuran parah pada bagian
barat daerahnya. Lihat, “Effects of World War II,” http://www2.sunysuffolk.edu/westn/
effectww2.html, diunduh 24 Mei 2012.
ketika Piagamnya telah diratifikasi oleh Cina, Perancis, Uni Soviet, Inggris, dan
Amerika Serikat dan oleh sebagian besar negara yang turut menandatanganinya.45

2.1 PEMBENTUKAN UNI EROPA


Segera setelah berakhirnya Perang Dunia II, ancaman terhadap adanya
Perang Dunia III, antara Barat dan Timur, segera mencuat,46 yang menyebabkan
terbelahnya Eropa menjadi dua kubu. Kebuntuan politik dan permasalahan
ekonomi 47 menjadi landasan dilakukannya kerja sama 48 antar negara-negara
Eropa.49 Pada tanggal 9 Mei 1950, langkah awal dalam pembentukan Uni Eropa50

45
“History of the United Nations,” http://www.un.org/en/aboutun/history/, diunduh 24 Mei
2012.

46
Meskipun selama Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet bekerja sama untuk
melawan Blok Poros yang dimotori oleh Jerman, Italia, dan Jepang, namun ada ketegangan di dalam
hubungan mereka –hal ini bahkan terlihat saat Konferensi Tehran (1943) dimana terjadi perbenturan
antara Stalin dan Chruchill mengenai kendali Stalin terhadap negara-negara Eropa Timur; namun
„Big Three‟, khususnya Presiden Roosevelt, tahu bahwa mereka harus tetap bersatu setidaknya
sampai perang berakhir, sehingga mereka pada akhirnya menghilangkan perbedaan yang ada.
Setelah Perang Dunia II berakhir dan tidak ada lagi musuh bersama, maka mereka akhirnya berubah
menjadi musuh. Hal ini dikarenakan Amerika telah lama menyimpan kekhawatirannya terhadap
komunisme di Soviet dan juga terhadap pimpinan Rusia, Joseph Stalin, seorang tiran dan kejam
dalam memerintah negaranya. Sebaliknya, Uni Soviet membenci Amerika
Serikat karena penolakannya selama untuk memperlakukan Unti sSeo ai bagian dari
bvaig
e
komunitas internasional, dan juga karena keterlambatan Amerika Serikat dalam memasuki Perang
Dunia II, yang menyebabkan matinya jutaan orang Russia. Setelah perang berakhir, ketegangan ini
berkembang menjadi kebencian dan ketidakpercayaan di antara keduanya. Sejak 1947, ketika
Presiden Truman mendeklarasikan kebijakan anti-komunis, Perang Dingin antara Amerika Serikat
dan Uni Soviet resmi dimulai. “Cold War,” http://www.history.com/topics/cold-war, diunduh 20
Mei 2012. Lihat juga, “Causes of the Cold War,” http://www.johndclare.net/cold_war3.htm,
diunduh 20 Mei 2012. Lihat juga, “Cold War 1945-1960,” http://www.funfront.net
/hist/europe/coldwar.htm, diunduh 20 Mei 2012.

47
Krisis baja yang terjadi setelah Perang Dunia II menjadi ancaman yang serius karena adanya
produksi yang berlebihan pada negara-negara Eropa sementara permintaan berkurang. Hal ini
menyebabkan jatuhnya harga, sementara produsen baja berpegang pada tradisi industri baja selama
“periode antar-perang,” akan menciptakan ulang kartel untuk membatasi kompetisi. Dengan
adanya kebutuhan terhadap rekonstuksi ekonomi pasca-perang, perekonomian Eropa tidak dapat
membiarkan duninayianduunstturk berspeku lasi. Lihat, Pascal Fontaine, “A New Idea for
Europe: The Schuman Declaration,” http://ec.europa.eu/publications/booklets/eu_documentation
/04/txt02_en.htm, diunduh 20 Mei 2012.

48
Kerja sama ini dimulai dengan adanya rekonsiliasi antara Perancis dan Jerman yang dimotori
oleh Winston Churchill dan Robert Schuman yang dilanjutkan dengan rencana untuk membentuk
sebuah entitas supranasional. Lihat, Miroslav N. Jovanovic, European Economic Integration: Limits
and Prospects, (London: Routledge, 1997), halaman 1.

49
“A Peaceful Europe – The Beginings of Cooperation,” http://europa.eu/about-eu/eu-
history/1945-1959/index_en.htm, diunduh 20 Mei 2012.
diambil oleh Menteri Luar Negeri Perancis, Robert Schuman melalui Deklarasi
Schuman mengenai bentuk baru dalam kerja sama antar negara Eropa. 51 Atas
dasar ini, pada tanggal 20 Juni 1950, Perancis mengadakan Konferensi Antar
Pemerintah52 di Paris, yang diketuai oleh Jean Monnet.53 Tiga negara Benelux dan
Italia merespon undangan dan hadir pada meja negosiasi. Konferensi ini

50
Bagi Schuman, perdamaian dunia baru dapat tercapai ketika terlebih dahulu Eropa menjadi
damai, dan dibutuhkan langkah nyata untuk dapat segera merealisasikan hal ini sebagaimana yang
dinyatakan oleh Schuman di dalam pembukaan Deklarasi Schuman: “It is no longer a question of
vain words but of a bold act, a constructive act. France has acted and the consequences of its
action can be immense. We hope they will be. France has acted primarily for peace and to give
peace a real chance. For this it is necessary that Europe should exist. Five years, almost to the
day, after the unconditional surrender of Germany, France is accomplishing the first decisive act
for European construction and is associating Germany with this. Conditions in Europe are going
to be entirely changed because of it. This transformation will facilitate other action which has
been impossible until this day. Europe will be born from this, a Europe which is solidly united and
constructed around a strong framework. It will be a Europe where the standard of living will rise
by grouping together production and expanding markets, thus encouraging the lowering of prices.
In this Europe, the Ruhr, the Saar and the French industrial basins will work together for common
goals and their progress will be followed by observers from the United Nations. All Europeans
without distinction, whether from east or west, and all the overseas territories, especially Africa,
which awaits development and prosperity from this old continent, will gain benefits from their
labour of peace.” Lihat, Robert Schuman, “Schuman Declaration,” http://www.schuman.
info/9May1950.htm, diunduh 24 Mei 2012.
51
Visi Schuman adalah untuk membentuk sebuah organisasi Eropa yang bersifat
supranasional yang akan mengontrol produksi batu bara dan baja bersama, sehingga tidak ada
negara yang bisa membuat senjata untuk berperang secara sepihak. Hal ini akan membuat perang
di antara negara Eropa menjadi tidak mungkin terjadi. Lebih jauh lagi, yang diinginkan oleh
Schuman adalah terciptanya perdamaian dunia, yang menurutnya tidak akan dapat tercapai tanpa
adanya aksi yang kreatif dan proporsional dalam menjaga perdamaian. Oleh sebab itu, langkah
awal yang harus dilakukan adalah melalui pencapaian-pencapaian nyata untuk menciptakan
solidaritas yang nyata pula di Eropa. Lihat, “Europe Day, 9 May,” http://europa.eu/about-eu/basic-
information/symbols/europe-day/index_en.htm, diunduh 24 Mei 2012. Lihat juga, Schuman,
“Schuman Declaration.”

52
Tujuan diadakannya konferensi ini sebagaimana disampaikan oleh Jean Monnet adalah:
“We are here to undertake a common task - not to negotiate for our own national advantage, but
to seek it to the advantage of all. Only if we eliminate from our debates any particularist feelings
shall we reach a solution. In so far as we, gathered here, can change our methods, the attitude of
all Europeans will likewise gradually change.” Lihat, Jean Monnet, Memoirs, diterjemahkan oleh
Richard Mayne, (London: William Collins and Son Ltd., 1976), halaman 323.

53
Jean Monnet adalah arsitek dari European Economic Community. Ia merupakan orang yang
bertanggung jawab atas rencana moderenisasi Perancis, dan ditunjuk oleh Charles de Gaulle pada
tahun 1945 untuk mengembalikan keadaan ekonomi Perancis. Selama Perang Dunia I, ia merupakan
orang yang mengorganisir struktur pasokan bersama untuk Pasukan Sekutu. Ia juga merupakan
Wakil Sekretaris Jenderal Liga Bangsa-Bangsa, bankir di Amerika Serikat, Eropa Barat, dan Cina;
juga merupakan penasehat dekat dari Presiden Roosevelt dan arsitek dari Victory Program yang
memastikan kemenangan Amerika Serikat terhadap Blok Poros.
kemudian melahirkan salah satu pilar utama bagi integrasi Eropa,54 yaitu Treaty
Establishing The European Coal and Steel Community atau yang lebih dikenal
dengan nama Treaty of Paris.55
ECSC membentuk empat institusi di dalam dirinya, yaitu High Authority,
Common Assembly (Assembly), Special Council of Ministers (Council), dan Court
of Justice (Court).56 High Authority memiliki kewenangan untuk dapat mengambil
keputusan yang bersifat supra-nasional 57 dan bertugas untuk memastikan
tercapainya tujuan dari Treaty of Paris. 58 Sementara Assembly memiliki
kewenangan untuk melakukan kontrol. 59 Di sisi lain, Council bertugas untuk
melakukan harmonisasi antara tindakan HAiugthhori ty dengan kebijakan
ekonomi pemerintah dari negara anggota. 60 Keberadaan Court adalah untuk
memastikan interpretasi dan penerapan dari Treaty of Paris, serta hukum yang
menjadi turunannya.61
Keberadaan Treaty of Paris telah menghasilkan pasar bersama untuk batu
bara dan baja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan penyerapan
tenaga kerja dan meningkatkan pertumbuhan dalam perdagangan internasional.
Bahkan pasar bersama yang ada kemudian dikembangkan untuk mineral lain

54
Sebenarnya, gagasan persatuan Eropa secara damailateh dimu lai sejak sebelum
Perang Dunia I, yang salah seorang pelopornya adalah Victor Hugo melalui ide United States of
Europe pada tahun 1949. Lihat, Syahmin A.K, Pokok-Pokok Hukum Organisasi Internasional,
(Bandung: Binacipta, 1985), halaman 93.
55
Treaty of Paris ditandatangani pada tanggal 18 April 1951 oleh Perancis, Jerman Barat,
Italia, Belgia, Luxembourg, dan Belanda. Perjanjian ini membentuk European Coal and Steel
Community (ECSC). Keunggulan dari ECSC adalah kedudukannya yang “supranasional.” Dalam
ECSC, negara anggota memberikan kewenangan untuk mengambil beberapa kebijakan sehingga
keputusan yang diambil, mengikat dan harus diikuti. Lihat, Martin J. Dedman, The Origins and
Development of the European Union 1945-95: A History of European Integration , (London:
Routledge, 1996), halaman 7.

56
ECSC Treaty, Pasal 7.

57
“What‟s Left of The ECSC‟s Institutions,” http://www.nouvelle-europe.eu/en/what-s-left-
ecsc-s-institutions, diunduh 24 Mei 2012.

58
ECSC Treaty, Pasal 8.

59
Ibid., Pasal 20.

60
Ibid., Pasal 26.

61
Ibid., Pasal 31.
seperti besi. Treaty of Paris juga berhasil menurunkan tingkat pajak bagi batu
bara dan baja yang menyebabkan menurunnya harga dan meningkatnya kondisi
pekerja. Selain itu, adanya lembaga pengawas memastikan adanya kesamaan
akses terhadap barang produksi bagi setiap negara anggota.62 Lembaga pengawas
juga melakukan pengawasan secara ketat terhadap seluruh kegiatan yang terkait
dengan batu bara dan baja yang dilakukan oleh negara anggota. Ketatnya
pengawasan yang ada ini menjadi faktor yang menyebabkan suksesnyaeTarty of
Paris.63
Setelah meraih kesuksesan dalam Treaty of Paris, keenam negara
kemudian mengembangkan spektrum kerja sama mereka ke bidang ekonomi dan
energi atom, melalui Treaty Establishing The European Economic Community
(EEC Treaty) dan Treaty Establishing The European Atomic Energy Community
(Euratom Treaty) atau yang lebih dikenal dengan nama Treaties of Rome. 64
Keberadaan EEC Treaty membentuk pasar bersama bagi negara anggotanya,
memperkirakan kebijakan ekonomi dari negara anggota, dan mempromosikan
pengembangan aktivitas ekonomi yang harmonis, ekspansi yang berkelanjutan
daenimsbang, meningkatkan stabilita s, mempercepat peningkatan
standar kehidupan dan medekatkan hubungan antar negara anggota kepada seluruh
negara anggota.65 Dalam mencapai tujuan dari EEC Treaty, maka EEC harus
melakukan hal-hal sebagai brikut:
a. menghapus pajak dan pembatasan kuantitatif dalam hal impor dan ekspor
barang, serta seluruh langkah dengan akibat yang sama;
b. mengadakan tarif pajak bersama dan kebijakan iklan bersama terhadap
pihak ketiga;
c. menghapus halangan terhadap kebebasan bergerak bagi orang, jasa, dan
modal di antara seluruh negara anggota;

62
Philip Thody, An Historical Introduction to the European Union, (London: Routledge,
1997), halaman 3.
63
“European Coal and Steel Community,” http://www.europeword.com/blog/europe/
european-coal-and-steel-community/, diunduh 24 Mei 2012.

64
Treaties of Rome ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1957 oleh Belgia, Perancis, Italia,
Luxembourg, Belanda, dan Jerman Barat.

65
Treaty Establishing The European Economi Community, Pasal 2.
d. membuka penyatuan kebijakan agrikultur;
e. membuka penyatuan kebijakan transportasi;
f. mengadakan sistem yang menjamin bahwa tidak ada perubahan kompetisi
dalam pasar bersama;
g. mengaplikasikan prosedur yang memungkinkan terjadinya koordinasi
mengenai kebijakan ekonomi antar negara anggota dan untuk mengobati
ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran;
h. melakukan penyesuaian dalam hukum internal negara anggota hingga pada
batasan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pasar bersama;
i. membentuk Economic Social Fund untuk mengembangkan kemungkinan
penyerapan tenaga kerja dan untuk berkontribusi dalam meningkatkan
standar kehidupannya;
j. membentuk European Investment Bank yang bertujuan untuk memfasilitasi
ekspansi ekonomi melalui penciptaan sumber daya baru; dan
k. melakukan asosiasi dengan negara dan wilayah lain dengan maksud untuk
meningkatkan perdagangan dan untuk mengejar pengembangan ekonomi
dan sosial secara bersama-sama.66
Sebagaimana ECSC, EEC juga membentuk empat institusi untuk
mencapai tujuannya, yaitu Assembly, Council, Commission, dan Court of
Justice.67 Assembly memiliki kewenangan untuk memberikan pertimbangan dan
melakukan kontrol. 68 Council diadakan untuk memastikan tercapainya tujuan
EEC, dan untuk memastikan koordinasi mengenai kebijakan ekonomi secara
umum bagi negara anggota, dan untuk menyampingkan kewenangan pengambilan
keputusan. 69 Commission, untuk memastikan pelaksanaan dan pengembangan
pasar bersama, berkewajiban untuk memastikan pelaksanaan perjanjian,
memformulasikan rekomendasi atau pendapat terhadap hal yang terkait dengan
perjanjian, memiliki kewenangan untuk menyampingkan kewenangan

66
Ibid., Pasal 3.
67
Ibid., Pasal 4.

68
Ibid., Pasal 137.

69
Ibid., Pasal 145.
pengambilan keputusan dalam beberapa hal serta untuk berpartisipasi dalam
persiapan tindakan Council dan Assembly, dan memiliki kewenangan lain yang
akan diberikan lebih lanjut oleh Council. 70 Court of Justice bertugas untuk
memastikan terlaksananya hukum dan keadilan dalam melakukan implementasi
dan aplikasi dari perjanjian.71
Sebagai bagian dari Treaties of Rome, Euratom Treaty bertujuan untuk
membantu pengembangan industri energi atom sehingga seluruh negara anggota
dapat memperoleh keuntungan dari berkembangnya energi atom, dan juga untuk
memastikan keamanan dari pasokan energi nuklir yang ada. Di sisi lain, Euratom
Treaty menjamin standar keaymanagnatninggi bagi masyarakat dan
mencegah penggunaan materi nuklir oleh sipil dialihkan untuk penggunaan militer.
Secara lengkap, tujuan dari Euratom, sebagaimana dinyatakan di dalam Pasal 2
adalah:

In order to perform its task, the Community shall, as provided in this Treaty:
a. promote research and ensure the dissemination of technical information;
b. establish uniform safety standards to protect the health of workers and of
the general public and ensure that they are applied;
c. facilitate investment and ensure, particularly by encouraging ventures on
the part of undertakings, the establishment of the basic installations
necessary for the development of nuclear energy in the Community;
d. ensure that all users in the Community receive a regular and equitable
supply of ores and nuclear fuels;
e. make certain, by appropriate supervision, that nuclear materials are not
diverted to purposes other than those for which they are intended;
f. exercise the right of ownership conferred upon it with respect to special
fissile materials;
g. ensure wide commercial outlets and access to the best technical facilities
by the creation of a common market in specialized materials and
equipment, by the free movement of capital for investment in the field of

70
Ibid., Pasal 155.
71
Ibid., Pasal 164.
nuclear energy and by freedom of employment for specialists within the
Community;
h. establish with other countries and international organizations such
relations as will foster progress in the peaceful uses of nuclear energy.72

Euratom memiliki lima institusi di dalamnya, yaitu European Parliament,


Council, Commission, Court of Justice, dan Court of Auditors. 73 European
Parliament memiliki kewenangan untuk memberikan nasehat dan melakukan
pengawasan.74 Council berwenang untuk membuat keputusan yang terkait dengan
Euratom Treaty dan dapat mengambil seluruh langkah dalam rentang
kewenangannya untuk melakukan koordinasi kepada seluruh negara anggota. 75
Keberadaan Commission adalah untuk memastikan diaplikasikannya isi dari
perjanjian, memformulasikan rekomendasi atau opini terkait dengan pelaksanaan
perjanjian, berwenang untuk turut membentuk langkah yang harus ditempuh
bersama-sama dengan Council dan European Parliament, dan melaksanakan
kewenangan yang diberikan oleh Council dalam mengimplementasikan
76
perjanjian. Court of Justice berwenang untuk memastikan interpretasi dan
aplikasi dari Euratom Treaty.77 Sementara Court of Auditors berwenang untuk
melakukan audit.78
Setelah berlakunya Treaty of Paris dan Treaties of Rome terdapat tiga
European Communities.79 Ketiganya memiliki lembaga eksekutif yang terpisah
dalam bentuk High Authority di ECSC, Commission di EEC, dan Commission di

72
Treaty Establishing The European Atomic Energy Community, Pasal 2.
73
Ibid., Pasal 3.

74
Ibid., Pasal 107.

75
Ibid., Pasal 115.

76
Ibid., Pasal 124.

77
Ibid., Pasal 136.

78
Ibid., Pasal 160a.

79
D. Lasok dan J.W. Bridge, Law and Institutions of the European Communities, (London:
Butterworths, 1991), halaman 17.
Euratom. Namun, setelah Treaties of Rome dinegosiasikan, diputuskan bahwa
ketiga komunitas tersebut akan menggunakan satu European Court of Justice
(ECJ) dan satu Parliamentary Assembly secara bersama-sama.80
Merger Treaty atau yang lebih dikenal dengan nama Brussels Treaty81
adalah perjanjian yang menyatukan lembaga-lembaga eksekutif dari ECSC,
Euratom, dan EEC menjadi sebuah institusi tunggal. Meskipun setiap komunitas
tetap independen secara hukum, namun mereka bersama-sama memiliki institusi
bersama yang dikenal dengan nama European Communities. Brussels Treaty
adalah langkah awal yang nyata dari Uni Eropa.
Pada tahun 1986, Single European Act (SEA) 82 ditandatangani untuk
merevisi EEC dan bertujuan untuk menambah momentum baru terhadap proses
konstruksi Eropa membentuk pasar bersama. 83 Revisi yang dilakukan terhadap
EEC Treaty adalah mengenai prosedur pengambilan keputusan di Council,
kewenangan Commission, kewenangan European Parliament, dan perluasan
tanggung jawab komunitas.

2.2 PERKEMBANGAN UNI EROPA


Integrasi Uni Eropa telah menjadi fenomena yang luar biasa. Berawal dari
Treaty of Paris pada tahun 1951, Uni Eropa telah berkembang menjadi integrasi

80
Finn Laursen, “The Merger Treaty 1965: The First Reform of the Founding European
Community Treaties,” (makalah disampaikan pada First Jean Monnet Conference, “From Paris to
Lisbon: EU Treaties and their Reforms,” Dalhousie University, Halifax, NS, Canada, 22-23 Maret
2010), halaman 2.
81
Merger Treaty ditandatangani pada tanggal 8 April 1965 di Brussels dan mulai berlaku
efektif pada tanggal 1 Juli 1967. Mulai berlakunya Merger Treaty mengalamu keterlambatan
karena adanya krisis yang disebabkan oleh bentrokan antara Perancis dan kelima negara anggota
lainnya mengenai kebijakan agrikultur di EEC. Lasok, Law and Institutions..., halaman 18.

82
Single European Act ditandatangani di Luxembourg pada tanggal 17 Februari 1986 oleh
Belgia, Jerman, Perancis, Irlandia, Luxembourg, Belanda, Portugal, Inggris, dan Yunani; dan pada
tanggal 28 Februari 1986 di Den Haag oleh Denmark, Italia, dan Spanyol.

83
“The Single European Act,” http://europa.eu/legislation_summaries/institutional_affairs/
treaties/treaties_singleact_en.htm, diunduh 25 Mei 2012.
regional paling berhasil di dunia,84 berkembang dari enam negara pada awalnya,
menjadi 27 negara,85 saat ini, dengan Traktat Lisbon 2007 sebagai dasarnya.
Enam tahun sejak ditandatanganinya SEA, Treaty of the European Union
atau yang dikenal dengan nama Maastricht Treaty 1992 ditandatangani. 86
Maastricht Treaty 1992 memodifikasi perjanjian-perjanjian yang sebelumnya,
yaitu Treaty of Paris, Treaties of Rome, dan SEA. Maastricht Treaty 1992
menciptakan model baru –untuk beberapa area dibentuk institusi yang bersifat
supranasional, sementara di beberapa area lain digunakan kerja sama antar
pemerintah– 87 untuk komuniteansgadn berdasarkan pada “tig a pilar” 88 yang
melingkupi ekonomi (European Community), kebijakan luar negeri dan keamanan
bersama (common foreign and security policy/CFSP), dan peradilan dan masalah
dalam negeri (police and judicial cooperation in criminal matters). Perjanjian ini
juga menciptakan Uni Eropa 89 dan memulai proses penyatuan ekonomi dan
moneter (Economic and Monetary Union/EMU), yang menjadi dasar penciptaan
Euro.90

84
Idris, “...European Integration...,” halaman 278.
85
Anggota Uni Eropa pada bulan Maret 2012 adalah Jerman, Perancis, Inggris, Italia,
Spanyol, Polandia, Romania, Banedl a, Yunani, Belgia, Portugal, Czech, Hungaria, Swedia,
Austria, Belgaria, Denmark, Slovakia, Finlandia, Irlandia, Lithuania, Latvia, Slovenia, Estonia,
Cyprus, Luxembourg, dan Malta.

86
Treaty on European Union ditandatangani pada tanggal 7 Februari 1992 di Maastricht,
Belanda oleh Belgia, Denmark, Jerman, Yunani, Spanyol, Perancis, Irlandia, Italia, Luxembourg,
Belanda, Pertugal, dan Inggris.

87
“Treaty of Maastricht,” http://www.civitas.org.uk/eufacts/FSTREAT/TR3.htm, diunduh 25
Mei 2012.

88
Ibid.

89
Treaty on European Union, Preambule.

90
Dalam tahap pertama EMU, The Committee of Governors dari bank sentral negara anggota
EEC diberikan tanggung jawab untuk saling berkonsultasi, mempromosikan koordinasi dari
kebijakan moneter dari negara anggota, dengan tujuan untuk mencapai stabilitas harga. Tahap
kedua EMU adalah membuat sebuah badan transisi untuk mengambil pekerjaan persiapan untuk
tahap ketiga EMU. Pada bulan Desember 1995, Madrid European Council mengonfirmasi tahap
ketiga EMU yaing1 dJiamula nuari 1999. Di dalamnya diperkenalkan jenis mata uang tunggal
untuk EEC, yaitu euro. Penggunaan istilah “changeover of euro” ketimbang “introduction of the
euro” merefleksikan adanya sebuah skenario transisi ke satu jenis mata uang. Skenario ini
membutuhkan sebuah periode transisi selama tiga tahun mulai dari 1 Januari 1999 untuk
mengakomodasi perbedaan beragamnya agen ekonomi (misal dalam sektor finansial, sektor
korporat non-finansial, sektor publik) agar dapat beradaptasi dengan satu jenis mata uang.
Terdapat 11 negara anggota yang bergabung dalam persatuan moneter dan European Central Bank
Dalam upayanya untuk mewujudkan penyatuan ekonomi dan moneter
maka setiap negara anggota harus memiliki perekonomian yang stabil. Ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam hal ini, yaitu:
1. Tingkat inflasi tidak boleh lebih dari 1,5% dibanding dengan 3 negara
anggota EMU yang memiliki tingkat inflasi terendah;
2. Defisit yang dialami pemerintah tidak boleh lebih dari 3% dari Produk
Domestik Bruto negaranya;
3. Hutang pemerintah dibatasi dan tidak boleh lebih dari 60% dari Produk
Domestik Bruto negaranya;
4. Bagi calon negara anggota, maka harus ada stabilitas nilai tukar dengan
cara menjadi agnogta dari exchange rate mechanism (ERM)
untuk setidaknya 2 tahun sebelum bergabung dengan EMU;
5. Suku bunga jangka panjang tidak boleh melewati 3 negara anggota EMU
yang memiliki suku bunga terendah lebih dari 2%.91
Uni Eropa tidak menjadi sebuah entitas yang bersifat sentralistik kecuali di
bidang yang mana Uni Eropa memiliki kewenangan secara ekslusif; tindakan
hanya diambil hanya jika tindakan tersebut akan lebih efektif bila diambil oleh
Uni Eropa dibandingkan dengan bila diambil oleh negara anggota; dan tentu saja
tindakan yang diambil tidak boleh melampaui apa yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan dari perjanjian.92
Di sisi lain, ada peningkatan yang signifikan terhadap European
Parliament terhadap kekuatan kontrol dan terhadap partisipasi dalam proses
pengambilan keputusan, dan dengan adanya perlindungan dari warga Uni Eropa.
Namun, salah satu kelemahan dari Maastricht Treaty 1992 adalah tidak adanya
kejelasan mengenai personalitas hukum (legal personality) dari Uni Eropa yang

(ECB) yang dibentuk atas kesepakatan kepala pemerintahan dari kesebelas negara tersebut untuk
bertanggung jawab dalam melaksanakan kebijakan satu jenisamuaatng di ar ea Eropa. Lihat,
Hanspeter K. Scheller, The European Central Bank: History, Role and Functions, (Frankfurt:
European Central Bank, 2004), halaman 15-27.
91
“Maastricht Treaty,” http://www.unc.edu/depts/europe/euroeconomics/Maastricht%20
Treaty.php, diunduh 25 Mei 2012.

92
Jacques Delors, “The Maastricht Treaty,” https://www.dur.ac.uk/resources/ibru/
publications/full/bsb1-4_delors.pdf, diunduh 26 Mei 2012.
menyebabkan Uni Eropa tidak memiliki kewenangan untuk masuk ke dalam suatu
perjanjian internasional.93
Pengembangan lebih lanjut dari Uni Eropa bermula dari adanya Treaty of
Amsterdam 199794 dan Treaty of Nice 2001.95 Tujuan dari pembaruan ini adalah
untuk melindungi kapasitas Uni Eropa dalam mengambil tindakan ketika terjadi
perkembangan jumlah negara anggota dari 15 menjadi 27 atau lebih. Oleh sebab
itu, kedua traktat ini memfokuskan dirinya pada pembaruan institusi.96
Treaty of Amsterdam 1997 mengembangkan peran dari pilar kedua Uni
Eropa, yaitu CFSP dengan membentuk High Representative untuk mengambil
seluruh tanggung jawab taedrahp urusan luar negeri Uni Eropa, dan memperluas
kewenangan Europol. 97 Kedua institusi ini diatur melalui kerja sama antar
pemerintah. Di sisi lain, ada perubahan dalam proses pengambilan keputusan
dalam beberapa hal di Uni Eropa sehingga menggunakan Qualified Majority
Voting (QMV).98 Terjadi pula pemindahan kewenangan dalam hal Justice and

93
Sonia Mazey, “The Development of the European Union Idea: From Sectoral Integration to
Political Union,” dalam European Union: Power and Policy-making, (London: Routledge,1996),
halaman 24.

94
Treaty of
rAdmste am Amending The Treaty on European Union, The Treaties Establishing
The European Communities and Certain Related Acts, atau yang lebih dikenal dengan nama
Treaty of Amsterdam 1997 ditandatangani pada tanggal 2 Oktober 1997, dan mulai berlaku efektif
pada tanggal 1 Mei 1999.

95
Treaty of Nice Amending The Treaty on European Union, The Treaty Establishing The
Europan Communities and Certain Related Acts atau yang lebih dikenal dengan nama Treaty of
Nice 2001 ditandatangani pada tanggal 26 Februari 2001 dan mulai berlaku efektif pada tanggal 1
Februari 2003.

96
Klaus-Dieter Borchardt, The ABC of European Union Law, (Brussels: European
Commission Media Library, 2010), halaman 12.

97
Europol adalah singkatan dari European Police Office, yaitu badan intelijen yang dimiliki
oleh Uni Eropa. Keberadaan Europol diatur di dalam Maastricht Treaty 1992 dan baru mulai aktif
secara keseluruhan pada tanggal 1 Juli 1999. Kewenangan yang ditambah oleh Treaty of
Amsterdam 1997 adalah kewenangan untuk melakukan koordinasi terhadap seluruh kepolisian yang
ada di Uni Eropa agar dapat dengan melakukan pencarian dan pengejaran bagi penjahat yang lintas
batas wilayah negara anggota Uni Eropa. “History: Birth of an Idea, 1991-1998,”
https://www.europol.europa.eu/content/page/history-149 , diunduh 27 Mei 2012.

98
QMV adalah prosedur voting yang ada di Council of Ministers of the European Community
dan di European Council. Setiap negara anggota Uni Eropa memiliki nilai voting yang berbeda-
beda, bergantung besarnya negara, meskipun saat ini formula yang ada sudah diubah sehingga
turut pula memperhatikan jumlah warga negara. Jumlah total nilai voting adalah 87, dimana
Perancis, Jerman, Italia, dan Inggris masing-masing memiliki nilai voting 10; Spanyol memiliki 8
poin; Belgia, Yunani, Belanda, dan Pertugal masing-masing memiliki 5 poin; Austria dan Swedia
masing-masing memiliki 4 poin; Denmark, Finlandia, Irlandia masing-masing memiliki 3 poin;
Home Affairs dari yang seluruhnya diatur oleh European Council menjadi
sebagian besar diputuskan oleh Commission.99
Treaty of Nice 2001 pada dasarnya kembali melakukan perubahan dalam
proses pengambilan keputusan di Uni Eropa dengan memperluas spektrum
pengambilan keputusan yang berdasarkan pada QMV dan menghilangkan hak
veto 100 dari 39 area. 101 Traktat ini juga memberikan kewenangan kepada
European Parliament untuk memiliki Presiden dari Commission dan memberikan
Presiden kewenangan untuk memberhentikan Komisioner. Selain itu, dilakukan
juga revisi mengenai nilai voting dari negara anggota dalam European Council
102
untuk memberikan lebbihanyakpoin kepada negara besar, dan
memformulasikan ide mengenai peningkatan kerja sama yang semula diatur di
Treaty of Amsterdam 1997. Traktat ini juga memperkuat CFSP dengan
menciptakan perwakilan khusus dan ide bahwa Council dapat melakukan
negosiasi atas nama seluruh anggota dalam pertemuan internasional.
Dengan banyaknya perjanjian yang menjadi dasar bagi Uni Eropa, maka
muncul sebuah kebutuhan untuk menyederhanakan seluruh ketentuan yang ada ke
dalam sebuah traktat saja –kecuali Euratom dan memberikan Uni Eropa
kedudukan hukum yang tunggal baik pada tataran hukum nasional maupun hukum

dan Luxembourg memiliki dua poin. Lihat, David Phinnemore dan Lee McGowan, A Dictionary
of The European Union, Ed. Ke-2, (London: Europa Publications, 2004), halaman 337-338.

99
“Treaty of Amsterdam,” http://www.civitas.org.uk/eufacts/FSTREAT/TR4.htm, diunduh
25 Mei 2012.

100
Hak veto merupakan hak yang dimiliki oleh setiap negara anggota Uni Eropa dalam
Council of the European Union untuk menolak proposal yang diberikan. Penggunaan hak veto
sangat dibatasi pada hal-hal tertentu saja, misalnya harmonisasi pajak, syarat bagi calon anggota
baru, serta perubahan traktat, dimana suara bulat dalam pengambilan keputusan dibutuhkan. Lihat,
Phinnemore, A Dictionary..., halaman 412.

101
“Treaty of Nice,” http://www.civitas.org.uk/eufacts/FSTREAT/TR5.htm, diunduh 25 Mei
2012.

102
Berdasarkan Treaty of Nice 2001, terdapat perubahan formula dalam menentukan qualified
voting, dimana harus ada dua kondisi yang terpenuhi, yaitu 1) adanya kesepakatan dari jumlah
negara mayoritas; dan 2) jumlah warga negara dari negara mayoritas yang menyepakati setidak-
tidaknya 62% dari jumlah seluruh penduduk Uni Eropa. Jika kedua kondisi ini tidak terpenuhi,
maka kebijakan yang ada tidak jadi diambil. Formula ini kemudian diubah kembali oleh Treaty of
Lisbon, dimana untuk dapat mengambil sebuah kebijakan maka harus didukung setidaknya oleh
55% negara anggota Uni Eropa dan 65% dari jumlah penduduk Uni Eropa. Lihat, “Qualified
Majority Voting,” http://www.eurofound.europa.eu/areas/industrialrelations/dictionary
/definitions/qualifiedmajorityvoting.htm, diunduh 27 Mei 2012.
internasional,103 yang berbentuk konstitusi.104 Namun, upaya ini gagal pada saat
proses ratifikasi105 karena ada penolakan dari Perancis106 dan Belanda.107
Kegagalan dalam membentuk konstitusi ini membuat para pemimpin Uni
Eropa melakukan refleksi selama hampir dua tahun, dan akhirnya pada tahun
2007 diluncurkanlah sebuah bentuk perubahan yang baru, yaitu Traktat Lisbon
2007.108 Traktat Lisbon 2007 menyatukan Uni Eropa dan European Community
menjadi Uni Eropa saja. Akan tetapi, pengaturan mengenai Uni Eropa masih
diatur oleh 3 perjanjian, yaitu: Treaty on European Union (TEU),109 Treaty onhte
Functioning of the European Union (TFEU),110 dan Treaty establishing European

103
“Constitutional Treaty,” http://www.euractiv.com/future-eu/constitutional-treaty-key-
elements-archived/Article-128513, diunduh 27 Mei 2012.

104
Treaty establishing a Constitution for Europe (Constitutional Treaty) ditandatangani oleh
perwakilan dari 25 negara anggota Uni Eropa pada tanggal 29 Oktober 2004.

105
Untuk dapat berlaku secara efektif, maka Treaty establishing a Constitution for Europe
harus diratifikasi oleh 25 negara anggota Uni Eropa dalam waktu dua tahun. Proses ratifikasi
bergantung pada masing-masing negara, apakah akan melalui persetujuan parlemen atau melalui
referendum.

106
Hampir 55%, dari 70% rakyat Perancis yang menggunakan hak pilihnya, menyatakan
penolakannya dalam referendum yang dilakukan. “French Say Firm „No‟ to EU Treaty,”
http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/4592243.stm, diunduh 28 Mei 2012.

107
Sebanyak 61,6%, dari 62,8% rakyat Belanda yang memilih, menyatakan penolakannya
terhadap “Konstitusi Uni Eropa” dalam referendum yang diselenggarakan. “Dutch Say „No‟ to EU
Constitution,” http://news.bbc.co.uk/2/hi/4601439.stm, diunduh 28 Mei 2012.

108
Tidak seperti Treaty establishing a Constitution for Europe, Lisbon Treaty berhasil
diratifikasi di Perancis dan Belanda, namun sempat gagal di Irlandia pada saat referendum pertama,
yaitu 12 Juni 2008 (53,4% menolak, dari 53,1% pemilih). Setelah ada beberapa jaminan hukum
yang diberikan (berupa pengecualian-pengecualian), maka referendum kedua, pada bulan Oktober
2009, kembali dilakukan, dimana kali ini terdapat dukungan yang memadai dari rakyat Irlandia
(67,1% mendukung, dari 59 pemilih). Lihat, Borchardt, The ABC of European..., halaman 14.
Lihat juga, “Ireland Backs EU‟s Lisbon Treaty,” http://news.bbc.co.uk/2/hi/8288181.stm, diunduh
28 Mei 2012.

109
TEU telah direstrukturisasi secara keseluruhan dan saat ini memiliki enam bagian, yaitu:
(I) Ketentuan Umum (Common provisions); (II) Ketentuan tentang Prinsip-Prinsip Demokrasi
(Provisions on democratic principles); (III) Ketentuan tentang Institusi (Provisions on
institutions); (IV) Ketentuan tentang Peningkatan Kerja Sama (Provisions on enhanced
cooperation); (V) Ketentuan Umum tentang Tindakan Eksternal Uni Eropa dan Ketentuan Khusus
tentang Kebijakan Hubungan Luar Negeri dan Keamanan Bersama (General provisions on the
Union‟s external action and specific provisions on the common foreign and secutiry policy); dan
(VI) Ketentuan Penutup (Final provisions).

110
TFEU telah dikembangkan dari Treaty establishing the European Community, yang
meskipun memiliki struktur yang mirip, namun ada perbedaan pada tindakan eksternal yang dapat
dilakukan oleh Uni Eropa, dan terdapat bab baru mengenai kebijakan energi, kerja sama kepolisian
dan yustisi pada bidang kejahatan, ruang anga,kas olah raga, dan pariwisata.
Atomic Energy Community. Traktat Lisbon 2007 juga menghilangkan tiga pilar Uni
Eropa, karena keseluruhan pilar yang ada diintegrasikan menjadi satu, meskipun
prosedur khusus tetap dipertahankan pada bagian kebijakan luar negeri,
pertahanan, dan keamanan.111

2.3 KEDUDUKAN UNI EROPA SEBAGAI ORGANISASI


INTERNASIONAL MENURUT HUKUM INTERNASIONAL
2.3.1 Ciri-Ciri Organisasi Internasional dan Uni Eropa
Mengacu pada definisi yang diberikan oleh Schemers dan Blokker
mengenai organisasi internasional, maka ada tiga elemen yang harus
dipenuhi oleh sebuah organisasi internasional, yaitu adanya perjanjian
internasional yang mendasri pembentukannya; adanya enti tas hukum baru
yang terbentuk dan memiliki paling tidak satu organ yang dapat bertindak
tanpa persetujuan dari entitas utamanya; dan entitas ini dibentuk
berdasarkan hukum internasional.112

2.3.1.1 Perjanjian internasional sebagai dasar pembentukan


Bentuk yang paling umum digunakan untuk menciptakan sebuah
organisasi internasional adalah perjanjian internasional,113 yang biasanya
berbentuk multilateral. 114 Tujuan dari adanya perjanjian internasional
sebagai landasan pembentukan organisasi internasional adalah untuk
mendapatkan pengakuan mengenai keberadaannya dalam hukum

111
Borchardt, The ABC of European..., halaman 16.

112
Schemers, International Institutional Law, halaman 26.

113
Perjanjian internasional yang merupakan instrumen pokok pembentukan organisasi
internasional memuat prinsip-prinsip dan tujuan, struktur maupun cara organisasi itu bekerja. Lihat,
Sumaryo Suryokusumo (b), Studi Kasus Hukum Organisasi Internasional, Ed. Ke-2, (Bandung:
Penerbit Alumni, 1997), halaman 132.

114
Persetujuan dapat saja tidak ditunjukkan melalui perjanjian internasional namun cukup
dengan kesepakatan dalam sebuah konferensi saja oleh wakil dari negara-negara. Bila pun
berbentuk perjanjian, maka perjanjian yang dibuat tidak selalu berbentuk multilateral, karena ada
perjanjian yang hanya berbentuk bilateral saja, misalnya Belgium-Luxembourg Economic Union
dan Nederlandse Taalunie (“Dutch language union”) antara Belanda dan Belgia.
115
internasional dan hukum nasional; untuk menciptakan entitas yang
memiliki personalitas hukum yang berbeda dengan anggotanya dan dengan
organ dari organisasi yang bersangkutan; 116 untuk menunjukkan adanya
persetujuan bersama antara negara anggota serta menunjukkan batasan
kerja sama dalam organisasi yang bersangkutan;117 dan untuk memberikan
ruang bagi parlemen suatu negara untuk memberikan persetujuannya bagi
keikutsertaan negaranya ke dalam suatu organisasi internasional.118
Dalam hal ini, perjanjian internasional yang menjadi dasar
terbentuknya Uni Eropa adalah Maastricht Treaty 1992, yang kemudian
disesuaikan dengan menggunakan Treaty of Amsterdam 1997 dan Treaty
of Nice 2001, yang selanjutnya diamandemen dengan Traktat Lisbon 2007.

2.3.1.2 Terbentuknya entitas hukum baru dan memiliki paling tidak satu
organ yang dapat bertindak tanpa persetujuan dari entitas utamanya
Ketika sebuah organisasi internasional dibentuk, biasanya
terbentuk entitas hukum yang memiliki personalitas hukum sehingga
memiliki hak dan kewajiban hukum.119 Keberadaan dari entitas hukum ini
berguna untuk membedakan antara organisasi internasional dan organ-
organnya, karena pada umumnya, organ dari sebuah organisasi
internasional dapat bertindak secara mandiri, selayaknya sebuah organisasi.
Untuk menentukan apakah sebuah organisasi memiliki personalitas
hukum atau tidak, maka menurut Brownlie ada tiga kriteria yang harus
dipenuhi, yaitu:

115
Schemers, International Institutional Law,halaman 30.
116
Ibid.

117
Ibid., halaman 32.

118
Ibid., halaman 33.

119
Tidak semua organisasi internasional yang memiliki kapasitas untuk memiliki hak dan
kewajiban, misalnya saja Benelux. Ada pula organisasi yang bukan merupakan entitas hukum
meskipun dibentuk oleh perjanjian internasional, misalnya Global Water Partnership Network dan
Global Water Partnership Organization.
1) a permanent association of states, with lawful objects, equipped
with organs;
2) a distinction, in terms of legal powers and purposes, between the
organization and its member states;
3) the existence of legal powers exercisable on the international plane
and not solely within the national systems of one or more states.120

Terkait dengan personalitas hukum dari Uni Eropa, dapat dilihat


bahwa Uni Eropa memiliki pelbagai organ, yaitu The European
Parliament, The European Council, The Council, The European
Commission, The Court of Justice of the European Union, The European
Central Bank, dan The Court of Auditors121 dan asosiasi secara permanen
dengan negara anggotanya, serta memiliki kewenangan dan tujuan yang
122
berbeda penuglaan d negara anggotanya, dan
terkait dengan kewenangan yang dapat dijalankan dalam lalu
lintas hukum internasional, maka hal ini sudah tergambarkan dengan jelas
di dalam Pasal 24123 dan

120
Ian Brownlie, Principles of Public International Law, (London: Oxford University Press,
1966), halaman 520. Syarat tersebut di atas, dapat dilengkapi lagi dengan syarat-syarat yang
bersifat khusus sebagai berikut: (1) kemampuan mengadakan perjanjian; (2) adanya hak dan
kewenangan secara hukum untuk memiliki aset berupa barang, modal, bangunan, peralatan serta
status khusus bagi personalia yang diberi kepercayaan atas nama organisasi; (3) kemampuan
mengajukan tuntutan terhadap negara anggota dan juga negara bukan anggota, jika terjadi hal yang
merugikan organisasi; (4) locus standi untuk mengajukan perkara ke pengadilan internasional dan
berdasarkan jurisdiksi internasional; (5) adanya perlindungan fungsional terhadap staf dan
personalia; dan (6) hak organisasi yang disertai pengakuan/penerimhaan ole negara atau organisasi
lain untuk mengirim perwakilan dalam menghadiri berbagai [sic!] konferensi internasional yang
bersangkutan. Lihat, Teuku May Rudy, Administrasi & Organisasi Internasional, Ed. Ke-2,
(Bandung: PT Refika Aditama, 2005), halaman 26-27.

121
Consolidated Version of the Treaty of European Union, Pasal 13 Paragraf 1.

122
Hal ini dapat tergambarkan dengan adanya pemisahan mengenai kewenangan yang dimiliki
oleh Uni Eropa dengan negara anggotanya sebagaimana termuat di dalam Consolidated Version of
The Treaty on the Functioning of the European Union, Pasal 2-6.

123
Pasal 24 Paragraf 1 TEU: “When it is necessary to conclude an agreement with one or more
States or international organisations in implementation of this title, the Council may authorise the
Presidency, assisted by the Commission as appropriate, to open negotiations to that effect. Such
agreements shall be concluded by the Council on a recommendation from the Presidency.”
124
Pasal 38 TEU. Hal ini jelas menunjukkan bahwa Uni Eropa,
berdasarkan Traktat Lisbon 2007, memiliki personalitas hukum.

2.3.1.3 Organisasi dibentuk berdasarkan hukum internasional


Elemen ketiga dari sebuah organisasi internasional adalah bahwa
pembentukannya didasarkan pada hukum internasional. Syarat ini biasanya
terpenuhi ketika sudah ada perjanjian internasional yang dibuat untuk
membentuk sebuah organisasi internasional karena biasanya perjanjian
internasional dibuat berdasarkan hukum internasional. 125 Dalam kasus Uni
Eropa, pelbagai perjanjian yang mendasari pembentukannya, mulai dari
Maastricht Treaty 1992 hingga Traktat Lisbon 2007 merupakan perjanjian
internasional yang jelas dibentuk berdasarkan hukum internasional.

2.3.2 Bentuk Organisasi Internasional


Organisasi internasional dapat diklasifikasikan dalam pelbagai cara,
bergantung dari tujuan pembentukan klasifikasi. Menurut Amerasingshe,
126
ada empat jenis klasifikasi utama terhadap organisasi internasional, yaitu:
klasifikasi antara organisasi publik dan organisasi privat; klasifikasi
antara organisasi yang bersifat universal dan yang bersifat tertutup
(closed); klasifikasi antara organisasi yang bersifat supranasional dan tidak

124
Pasal 38 TEU: “Agreements referres to in Article 24 may cover matters falling under this
title.”
125
Pengecualian atas hal ini adalah ketika perjanjian internasional yang dibuat secara jelas
menyatakan bahwa organisasi yang bersangkutan dibentuk bukan atas dasar hukum internasional,
yang dengan sendirinya menyebabkan organisasi internasional yang bersangkutan bukan bersifat
publik. Lihat, Suryokusumo (b), Studi Kasus Hukum..., halaman 134.

126
Menurut Schwarzenberger, organisasi internasional dapat diklasifikasikan menjadi lima
macam, yaitu: (1) berdasarkan durasi (apakah ad-hoc, provisional, atau permanen); (2) berdasarkan
kekuasaannya (apakah komprehensif atau tidak komprehensif); (3) berdasarkan tujuannya (apakah
bertujuan tunggal atau memiliki banyak tujuan); (4) berdasarkan cakupan yurisdiksinya (apakah
personal, geografikal, substantif, atau temporal); dan (5) berdasarkan derajat integrasinya (apakah
internasional atau supranasional). Lihat, Georg Schwarzenberger, A Manual of International Law,
Ed. Ke-3, (London: Steven & Sons, 1967), halaman 238.
supranasional; dan klasifikasi berdasarkan organisasi yang bersifat umum
dan bersifat khusus.127

2.3.2.1 Organisasi internasional publik dan organisasi internasional privat


Ada beberapa hal yang membedakan antara organisasi
internasional publik dan organisasi internasional privat, yaitu: 1) adanya
perjanjian internasional yang dibentuk antar negara; 2) adanya konstitusi
(atau sejenisnya); 3) adanya organ yang terpisah dari negara anggotanya;
4) dibentuk berdasarkan hukum internasional; dan 5) biasanya hanya
beranggotakan negara atau pemerintah. Organisasi internasional publik
biasanya tidak memiliki perjanjian internasional sebagai dasar, tidak
dibentuk berdasarkan hukum internasional, dan tidak beranggota negara
atau pemerintah secara eksklusif.128
Secara singkat dapat dikaatahkwana Ub ni Eropa dibentuk ka li
pertama berdasarkan Maastricht Treaty 1992, yang disesuaikan dengan
Treaty of Amsterdam 1997 dan Treaty of Nice 2001, yang selanjutnya
diamandemen dengan Traktat Lisbon 2007, yang berkedudukan sebagai
instrumen pokok bagi Uni Eropa. Traktat Lisbon 2007 juga merupakan
dasar bagi pembentukan tujuh organ utama Uni Eropa dan pelbagai organ
penunjuang lainnya.129 Selain itu, yang menjadi anggota dari Uni Eropa

127
C.F. Amerasingshe, Principles of the Intitutional Law of International Organizations, Ed.
Ke-2, (Cambridge: Cambridge University Press, 2005), halaman 9.

128
Ibid., halaman 10.

129
Organ-organ penunjang Uni Eropa berdasarkan Traktat Lisbon 2007 adalah The European
Economic and Social Committee yang mewakili rakyat sipil, majikan dan pegawai; The Committee
of the Region yang mewakili kekuasaan regional dan lokal; The European Investment Bank, yang
membiayai proyek investasi Uni Eropa dan membantu usaha kecil melalui European Investment
Fund; The European Central Bank yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter Eropa; The
European Ombudsman yang menyelidiki pengaduan tentang maladministrasi yang dilakukan oleh
institusi dan badan Uni Eropa; The European Data Protection Supervisor yang memberi
perlindungan terhadap rahasia dari data pribadi rakyat; The Publication Office yang
mengumumkan informasi tentang Uni Eropa; The European Personnel Selection Office yang
menerima staff untuk institusi dan badan Uni Eropa lainnya; The European School of
Administration yang menyediakan pelatihan dalam bidang tertentu untuk staf anggota Uni Eropa;
Tuan rumah dari lembaga khusus dan badan yang terdesentralisasi dalam menangani sederetan
tugas yang bersifat teknis, ilmiah dan pengelolaan; The European External Action Service (EEAS)
yang membantu the High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy
dalam memimpin the Foreign Affairs Council dan mengatur kebijakan asing dan keamanan secara
umum, juga menjamin konsistensi dan koordinasi dari aktivitas Uni Eropa secara eksternal. Lihat,
adalah negara-negara di Eropa. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa
Uni Eropa adalah organisasi internasional publik karena telah memenuhi
syarat-syarat dari sebuah organisasi internasional publik sebagaimana
tersebut di atas.

2.3.2.2 Organisasi internasional universal dan organisasi internasional


tertutup
Organisasi internasional universal merupakan organisasi yang
membuka kesempatan bagi setiap negara untuk bergabung menjadi
anggota, sementara organisasi internasional yang tertutup membatasi
keanggotaan berdasarkan syarat-syarat tertentu, yang dapat diklasifikasikan
menjadi tiga, yaitu: 1) kedekatan wilayah; 2) kesamaan
bahasa atau sistem politik; dan 3) organisasi fungsional tertutup.130
Syarat-syarat untuk dapat menjadi anggota Uni Eropa telah
ditetapkan di dalam Copenhagen European Council dan Madrid European
Council, dimana syarat pertama yang harus dipenuhi adalah kedekatan
wilayah, dalam artian keanggotaan Uni Eropa hanya terbuka bagni egara-
negara Eropa saja. Syarat-syarat lain yang harus dipenuhi adalah: 1)
adanya jaminan atas demokrasi, rule of law, hak asasi manusia, dan
penghormatan terhadap minortitas dari negara; 2) adanya kemampuan
untuk mengatasi tekanan dan kekuatan pasar dalam Uni; dan 3) adanya
kemampuan untuk memenuhi kewajiban sebagai anggota, termasuk untuk
menaati tujuan politik, ekonomi, dan moneter dari Uni.131 Keseluruhan hal

European Union, “EU Institutions and Other Bodies,” http://europa.eu/about-eu/institutions-


bodies/index_en.htm, diunduh 16 Juni 2012.

130
Ibid., halaman 11. Bandingkan dengan pendapat Suryokusumo mengenai pembagian syarat-
syarat dalam organisasi internasional tertutup, yaitu: 1) faktor geografis, 2) kenyataan pentingnya
negara yang akan menjadi anggota dalam hubungannya dengan masalah yang menjadi sasaran dari
organisasi tersebut; 3) kualitatif, dengan melihat sistem ekonomi dan bentuk tertentu pemerintah; 4)
faktor kebudayaan, agama, etnis dan pengalaman sejarah; dan 5) penerapan hak-
hakiasas manusia. Suryokusumo (b), Studi Kasus Hukum..., halaman 154-155.

131
European Commission, “Accession Criteria,” http://ec.europa.eu/enlargement/enlargement
_process/accession_process/criteria/index_en.htm, diunduh 16 Juni 2012.
di atas dengan jelas menunjukkan bahwa Uni Eropa merupakan organisasi
internasional yang tertutup.

2.3.2.3 Organisasi internasional yang bersifat supranasional dan organisasi


internasional yang bersifat tidak supranasional
Organisasi internasional yang bersifat supranasional memiliki
kewenangan untuk mengambil keputusan yang mengikat negara anggota;
organ pengambil keputusan tidak sepenuhnya bergantung pada kerja sama
dari semua negara anggota; organisasi memiliki kewenangan untuk
membuat aturan yang mengikat langsung warga negara dari negara
anggota; dan organisasi memiliki kewenangan untuk memastikan
keputusannya dijalankan; organisasi memiliki keuangan yang independen;
penarikan diri secara sepihak dari negara anggota tidak dimungkinkan.132
Sebaliknya, organisasi internasional yang bersifat tidsuapkranasional tidak
memiliki kualitas-kualitas di atas.
Uni Eropa mempunyai banyak karakteristik yang mirip dengan
pemerintahan di dalam sebuah negara. Uni Eropa memiliki badan legislatif,
eksekutif, dan yudikatifnya sendiri, dan bahkan juga memiliki sumber
keuangan tersendiri –sesuatu yang tidak dimiliki oleh sebagian besar
organisasi internasional. Selain aktivitas internalnya, Uni Eropa juga dapat
mengadakan hubungan ke luar dengan negara lain. 133 European
Commission dalam White Paper in European Governance, menyepakati
bahwa Uni Eropa tengah berevolusi. Meskipun tidak menyatakan secara
tegas mengenai kedudukan Uni Eropa saat ini, namun dinyatakan bahwa
“It is time to recognise that the Union has moved from a diplomatic to a
democratic process, with policies that reach deep into national societies

132
Sri Setianingsih Suwardi, Pengantar Hukum Organisasi Internasional,(Jakarta: UI-Press,
2004), halaman 34.
133
Stephen C. Sieberson, “Inching Toward EU Supranationalism? Qualifeid Majority Voting
and Unanimity Under the Treaty of Lisbon,” Virginia Journal of International Law Association
(Volume 50, 2010), halaman 926.
and daily life...” 134 Hal ini dengan jelas menunjukkan kedudukan Uni
Eropa yang supranasional.135

2.3.2.4 Organisasi internasional yang bersifat umum dan organisasi


internasional yang bersifat khusus
Sebagian besar organisasi internasional yang dibentuk memiliki
tujuan pendirian yang spesifik pula. Hal ini menyebabkan pihak yang
dikirim sebagai perwakilan dari negara dalam pertemuan rutin organisasi
adalah ahli yang kompeten bukan diplomat karena hal yang biasanya
dibahas adalah hal yang bersifat teknis. Sementara ada organisasi yang
didirikan tidak dengan tujuan yang spesifik, dan mencakup banyak area
sehingga perwakilan yang biasanya dikirimkan adalah diplomat agar
negara dapat mencapai tujuan politisnya.136
Setelah berlakunya Traktat Lisbon 2007, bidang yang dapat dikelola
oleh UnirEopa secara eklusi f adalah pajak, kompetisi dalam pasar
internal, kebijakan moneter, konservasi bagi sumber daya hayati kelautan,
dan kebijakan iklan bersama.137 Di sisi lain, ada pula bidang dimana Uni
Eropa memiliki kompetensi bersama dengan negara anggotanya, yaitu
pasar bersama, kebijakan sosial, kohesi ekonomi, sosial, dan teritorial,
agrikultur dan perikanan, lingkungan, perlindungan konsumen,
transportasi, jaringan trans-Eropa, energi, kebebasan, keamanan, dan
keadilan, dan kesehatan publik.138 Lebih jauh lagi, Uni Eropa juga dapat
mendukung dan mengoordinasikan beberapa bidang dengan negara
anggota, yaitpuerlindungan dan pengembangan kesehatan manusia,
industri, kebudayaan, pariwisata, pendidikan, perlindungan masyarakat,

134
Commission of the European Communities, “A White Paper in European Governance,”
http://ec.europa.eu/governance/white_paper/en.pdf, diunduh 16 Juni 2012.

135
Lihat, Ailish Johnson, European Welfare States and Supranational Governance of Social
Policy, (New York: Palgrave Macmillan, 2005), halaman 187.

136
Ibid., halaman 49.

137
The Treaty on the Functioning of the European Union, Pasal 3 Paragraf 1.

138
Ibid., Pasal 4 Paragraf 2.
dan kerja sama administratif.139 Keseluruhan bidang yang dapat dikelola
oleh Uni Eropa ini menunjukkan bahwa Uni Eropa merupakan organisasi
internasional yang bersifat umum.

139
Ibid. Pasal 6.
BAB 3
STRUKTUR DAN KEWENANGAN UNI EROPA

3.1 PERSONALITAS HUKUM UNI EROPA


Organisasi internasional merupakan bagian dari subjek hukum 140
internasional, bersama dengan negara, Tahta Suci, Palang Merah Internasional
(ICRC), individu, dan belligerent.141 Oleh sebab itu, organisasi internasional juga
memiliki hak dan kewajiban berdasarkan hukum internasional. 142 Tidak ada
standar khusus mengenai hak dan kewajiban yang dimiliki oleh sebuah subjek
hukum karena bahkan hak dan kewajiban dari subjek hukum dalam kategori yang
143
sama dapat berbeda, begitu pula yanagdtiedrjengan organisasi internasional.

140
Organisasi internasional diakui sebagai bagian dari subjek hukum internasional sejak
adanya Reparation for Injuries, sebagaimana dinyatakan oleh International Court of Justice di dalam
advisory opinion-nya bahwa: “The subject of law in any legal system are not necessarily identical in
their nature or in the extent of their rights, and their nature depends upon the needs of the
community...” Lihat, International Court of Justice, Reparation for Injuries Suffered in the
Service of thde Unite Nations: Advisory Opinion of April 11th, 1949, halaman 8.

141
Kusumaatmadja, Pengantar Hukum Internasional, halaman 98-112.

142
Subjek hukum adalah pengemban hak dan kewajiban hukum. Sebelum subjek hukum dapat
melakukan tindakan hukum, maka subjek hukum yang bersangkutan harus terlebih dulu memiliki
personalitas hukum, karena personalitas hukum merupakan kumpulan dari hak dan kewajiban
hukum, sebagaimana dinyatakan oleh Barberis bahwa: “The law cannot prescribe in a legal norm
that “X is a subject of the law,” for this would be senseless. Even if a legal order would contain a
norm enunciating that “X is a subject of the law,” X will not be a subject if that legal order would
not at least attribute to it a right or an obligation.” Lebih jauh lagi, dinyatakan oleh Harris bahwa:
“personality as a term is only short-hand for the proposition that an entity is endowed by
international law with legal capacity.” Oleh sebab itu, entitas A mungkin memiliki kapasitas hukum
untuk melakukan tindakan X dan Y, namun tidak dapat melakukan tindakan Z, sedangkan entitas B
dapat melakukan tindakan Y dan Z, namun tidak X, dan entitas C dapat melakukan ketiganya. Lihat,
Hans Kelsen, General Theory of Law and State, diterjemahkan oleh Anders Wedberg, (Cambridge:
Harvard University Press, 1949), halaman 93. Lihat juga, Jan Klabbers (b), “The Concept of Legal
Personality,” dalam International Legal Personality, (Burlington: Ashgate Publishing Company,
2010), halaman 14. Lihat juga, D.J. Harris, Cases and Materials on International Law, Ed. Ke-5,
(London: Sweet & Maxwell, 1998), halaman 101.

143
Klabbers (a), ...International Institutional Law, halaman 43.
Permasalahan personalitas hukum dari organisasi internasional mulai
dibahas sejak adanya kasus Reparation for injuries. Kasus ini timbul ketika pada
tanggal 17 September 1948, Count Bernadotte dari Swedia terbunuh di Israel
selagi menjalankan tugasnya sebagai anggota Komisi PBB. Majelis Umum PBB
kemudian meminta advisory opinion kepada ICJ mengenai apakah PBB memiliki
legal capacity (kemampuan hukum) untuk mengajukan klaim ganti rugi terhadap
pemerintah de jure atau de facto yang bertanggung jawab.
Dalam memberikan pendapatnya, ICJ menguji personalitas hukum PBB
menurut hukum internasional dan menyatakan dalam kesimpulannbayhaw a
PBB memiliki personalitas hukum dan memiliki hak untuk mengajukan klaim baik
atas namanya sendiri maupun atas nama pekerjanya, karena tujuan dari PBB tidak
akan tercapai bila PBB tidak memiliki personalitas hukum.

In the opinion of the Court, the Organization was intended to exercise and
enjoy, and is in fact exercising and enjoying, functions and rights which can
only be explained on the basis of the possession of a large measure of
international personality and capacity to operate upon an international plane.
It is at present the supreme type of international organization, and it could not
carry out the intentions of its founders if it was devoid of international
personality. It must be acknowledged that its Members, by entrusting certain
functions to it, with the attendant duties and responsibilities, have clothed it
with the competence required to enable those functions to be effectively
discharged. Accordingly, the Court has some to the conclusion that the
Organization is an international person.144

Dengan diakuinya personalitas hukum bagi organisasi internasional, maka


organisasi internasional memiliki hak dan kewajiban di dalam hukum
internasional, serta memiliki kapasitas untuk bertindak atas nama dirinya,
tentunya dalam porsi yang berbeda dengan negara.145

144
International Court of Justice, Reparation for Injuries..., halaman 9.
145
C.F. Amerasinghe, International Legal Personality Revisited, dalam International Legal
Personality, (Burlington: Ashgate Publishing Company, 2010), halaman 249-250.
Sebagai sebuah organisasi internasional, Uni Eropa juga menghadapi
pertanyaan terkait dengan personalitas hukum yang dimilikinya. Terutama karena
pada awal pembentukannya, Uni Eropa tidak dimaksudkan untuk memiliki
personalitas hukum. Namun, seiring dengan dilakukannya amandemen terhadap
instrumen pokoknya serta adanya pelbagai ketentuan dan tindakan yang justru
berkebalikan dengan tujuan awal pembentukannya, maka pertanyaan mengenai
personalitas hukum Uni Eropa menjadi harus dijawab.

3.1.1 Personalitas Hukum Uni Eropa Berdasarkan Traktat Lisbon


2007
Pada awal pendiriannya melalui Maastricht Treaty 1992, Uni
Eropa tidak memiliki personalitas hukum karena ditakutkan akan
mengurangi kedaulatan negara dalam hal hubungan luar negeri. Meskipun
untuk mendapatkan tempat di dalam hukum internasional maka
dibutuhkan adanya personalitas hukum. Di sisi lain pun, untuk dapat
mengimplementasikan kebijakan luar negeri bersama, maka Uni Eropa
harus memiliki kemampuan untuk bertindak, berhubungan, dan masuk ke
dalam kontrak dengan subjek hukum internasional lain. Namun, yang
menjadi kesepakatan bersama dalam Maastricht Treaty 1992 adalah Uni
Eropa tidak memiliki personalitas hukum.146
Pada saat pembahasan Treaty of Amsterdam 1997, kontradiksi yang
ada akibat Maastricht Treaty 1992 telah banyak dibahas, saebgaiman
a
disampaikan oleh Reflection Group bahwa ”the fact that the Union does
not exist is a source of confusion outside and diminishes its external
role.” 147 Meskipun dalam pembahasan telah disarankan oleh European
Parliament bahwa Uni Eropa harus memiliki personalitas hukum, namun
hal ini ditolak dengan tegas oleh Perancis dan Inggris. Namun, paradox
keberadaan Uni Eropa menjadi semakin nampak di dalam Treaty of

146
Jacques H.J. Bourgeois, “External Relations Powers of the European Community,”
Fordham International Law Journal (Volume 22, Issue 6, 1998), halaman 149.

147
Philippe de Schoutheete dan Sami Andoura, “Legal Personality of the European Union,”
http://aei.pitt.edu/9083/1/Legal.Personality.EU-PDS-SA.pdf, diunduh 5 Juni 2012.
38

Amsterdam 1997 dengan diberikannya kewenangan membentuk perjanjian


kepada Uni Eropa.148
Dengan adanya Treaty of Nice 2001, ambiguitas mengenai
personalitas hukum Uni Eropa menjadi semakin jelas dengan
ditambahkannya dua ketentuan baru di dalam Pasal 24. Dalam Paragraf 3
dinyatakan bahwa dalam keadaan tertentu, perjanjian yang ada dapat
diputuskan berdasarkan QMV, dan dalam Paragraf 6 dinyatakan bahwa
perjanjian yang dibuat mengikat Uni Eropa. Kedua kewenangan ini tidak
dapat dijelaskan kecuali dengan menerima bahwa Uni Eropa memiliki
personalitas hukum yang memiliki kewenenangan untuk membentuk
perjaiannj yang mengikat seluruh negara anggotanya, bahkan yang
menentang.
Pembahasan mengenai personalitas hukum dari Uni Eropa dimulai
pada musim semi 2002 di Brussels, yang hasil akhirnya menyatakan
bahwa “that there was a very broad consensus (with one member against)
that the Union should in future have its own explicit legal personality. It
should be a single legal personality and should replace the existing
personalitites.”149 Hal ini kemudian diwujudkan di dalam Constitutional
Treaty dan dilanjutkan ke dalam Traktat Lisbon 2007, di dalam Pasal 47,
yang secara tegas menyatakan bahwa: “The Union shall have legal
personality.”

3.1.2 Personalitas Hukum Uni Eropa Berdasarkan Hukum


Internasional
Salah satu cara bagi sebuah organisasi internasional untuk
mendapatkan personalitas hukum adalah dengan mencantumkannya secara
spesifik di dalam perjanjian yang mendasari pembentukannya. Hal ini
dilakukan dalam semua perjanjian yang membentuk European

148
Hal ini dapat dilihat di dalam Treaty on European Union Pasal 24 dan 38. Pasal 24
mengatur perihal kemampuan pembentukan perjanjian di bidang kebijakan luar negeri dan
keamanan bersama, sementara Pasal 38 mengatur mengenai kerja sama kepolisan dan yudisial.

149
Schoutheete, “Legal Personality of the European Union.”

Universitas Indonesia

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


39

Communities pada tahun „50-an. Namun, pada Maastricht Treaty 1992


hingga Treaty of Nice 2001 tidak melakukan hal ini bagi Uni Eropa.
Akan tetapi, hukum internasional telah menerima bahwa
personalitas hukum dapat secara implisit diberikan kepada sebuah
organisasi internasional. Hal yang menjadi dasar bagi pemberian ini
disampaikan melalui advisory opinion dari ICJ lebih dari 50 tahun yang lalu
dalam Reparation for Injuries Case. ICJ mendasarkan pendapatnya pada
tujuan dan fungsi dari organisasi internasional yang ada di dalam
konstitusinya serta berdasarkan pada perkembangan praktek dari
organisasi yang bersangkutan.
Dalam analisis yang dilakukan oleh Brownlie, maka igada t a
kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan personalitas hukum dari
sebuah organisasi internasional, yaitu:150
a. Adanya organ bagi organisasi internasional, dan memiliki asosiasi
permanen negara: dimana hal ini tidak diragukan lagi dari Uni Eropa.
b. Adanya pemisahan antara kewenangan dan tujuan antara organisasi
internasional dan negara anggotanya: penegasan kedudukan Uni
Eropa di dunia internasional adalah tujuan yang jelas berbeda dengan
negara anggota Uni Eropa.
c. Keberadaan kewenangan yang dapat dilaksanakan dalam dunia
internasional: hal idnaipat terlihat dengan jelas dalam Pasal 24 dan
Pasal 38 TEU.151

150
Ian Brownlie, Principles of Public International Law, (London: Oxford University Press,
1966), halaman 520.
151
Bandingkan dengan Pascu dan Luminosu yang menganggap bahwa negara merupakan pusat
dari hukum internasional publik sehingga untuk dapat menjadi aktor dalam hukum internasional
yang memiliki personalitas hukum, maka harus pula memenuhi syarat-syarat keberadaan sebuah
negara, yaitu adanya warga negara; wilayah; dan kemampuan untuk melakukan tindakan di dalam
teritorinya. Lihat, Octavian Gabriel Pascu dan Caius Tudor Luminosu, “The Legal Personality of the
European Union – Between the Maastricht Treaty and the Draft Treaty Establishing a Constitution
for Europe – Reality and Perspective,” Romanian Journal of European Affairs (Volume 6, No. 3,
2006), halaman 58-59.

Universitas Indonesia

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


3.1.3 Personalitas Hukum Uni Eropa Berdasarkan Praktek
Tujuan dari adanya personalitas hukum adalah untuk berhubungan
dengan aktor dalam hukum internasional lain secara sederajat. Hal ini
menyebabkan praktek menjadi sangat penting, karena dengan adanya
pengakuan dari aktor dalam hukum internasional lain terhadap sebuah
organisasi internasional akan menunjukkan bahwa organisasi yang
bersangkutan memiliki personalitas hukum. Praktek dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu kemampuan untuk menjalin perjanjian dengan aktor
dalam hukum internasional (treaty-making power) dan kapasitas untuk
menjalin hubungan diplomatik dengan aktor dalam hukum internasional
(active arnigdhptaosfslievgeation ).152

3.1.3.1 Treaty-making power


Penanganan krisis yang terjadi di Balkan dan daerah-daerah lain
telah menunjukkan adanya penggunaan kewenangan dalam menjalin
perjanjian yang diatribusikan kepada Uni Eropa berdasarkan Pasal 24 TEU.
Perjanjian ini telah dibuat dengan pelbagai negara, misalnya saja Bosnia
dan Herzegovina, Macedonia, Indonesia, atau Kongo dimana Uni Eropa
bertindak, atau dengan negara ketiga, seperti Swiss, Chile, Morocco atau
New Zealand, untuk berpartisipasi dalam kegiatan menjaga kedamaian
yang dipimpin oleh PBB. Lebih dari 60 perjanjian telah disahkan dalam
hal ini.153

3.1.3.2 Acivte and passive right of legation


Dalam menjalin dan menjaga hubungan diplomatik dengan
pelbagai aktor dalam hukum internasional, Uni Eropa diwakili oleh
diplomat-diplomat yang tersebar di seluruh dunia. Diplomat Uni Eropa

152
Schoutheete, “Legal Personality of the European Union.”
153
Sebagai contoh, dapat dilihat perjanjian antara European Union Police Mission di Bosnia
dan Herzegovina pada tanggal 4 Oktober 2002 yang disepakati oleh Council (OJ L 293/2) pada
tanggal 30 September 2002 berdasarkan Pasal 24 TEU. Para pihak dalam perjanjian ini adalah Uni
Eropa dengan Bosnia dan Herzegovina, sebagaimana dinyatakan bahwa: “...together hereinafter
reffered to as the Participating Parties.”
telah banyak melibatkan dirinya dalam upaya menyelesaikan sengketa
yang terjadi, sebagai perwakilan dari Uni Eropa. Dalam banyak kasus,
perwakilan dari Uni Eropa ini sangat berpengaruh dan dihormati,
meskipun tidak secara serta merta memberikan mereka status diplomatik.
Namun, bagaimana pun juga, keberadaaan perwakilan Uni Eropa ini
diterima oleh pelbagai negara dan cukup efisien.154

3.2 STRUKTUR UNI EROPA


Berdasarkan Pasal 13 Traktat Lisbon 2007 (consolidated version), Uni
Eropa memiliki tujuh organ untuk menjalankan apa yang tertuang di dalam Traktat
Lisbon 2007, yaitu: The European Parliament; The European Council; The
Council; The European Commission; The Court of Justice of the European Union;
The European Central Bank; dan The Court of Auditors.

3.2.1 European Parliament


Secara langsung dipilih setiap lima tahun, anggota dari European
Parliament mewakili rakyatnya.155 European Parliament merupakan salah
satu dari organ utama Uni Eropa yang membuat undang-undang, bersama
156
dengan Council of the European Union („Council‟). European
Parliament memiliki tiga peran utama, antara lain: 157
1) Mendiskusikan dan mengesahkan undang-undang Eropa, bersama
dengan Council.158
Di banyak area, dalam hal seperti perlindungan konsumen dan
lingkungan, Parliament bekerja sama dengan Council (mewakili

154
Schoutheete, “Legal Personality of the European Union.”
155
“The European Parliament (a),” http://europedia.moussis.eu/books/Book_2/2/4/1/3/?all=1,
diunduh 17 Juni 2012.

156
European Parliament, “Power and Functions,” http://www.europarl.europa.eu/about
parliament/en/0076b966cf/Powers-and-functions.html, diunduh 17 Juni 2012.

157
“European Parliament,” http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies/european-parliament
/index_en.htm, diunduh 30 Mei 2012.

158
“The European Parliament.”
pemerintah nasional) untuk menentukan isi dari undang-undang Uni
Eropa dan secara resmi mengadopsinya. Proses ini disebut sebagai
“ordinary legislative procedure (prosedur legislatif biasa).”
Berdasarkan Traktat Lisbon 2007, pelbagai kebijakan yang tercakup
dalam prosedur legislatif biasa telah meningkat, memberikan kekuatan
bagi Parliament untuk mempengaruhi isi hukum di daerah, termasuk
pertanian, kebijakan energi, imigrasi dan dana Uni Eropa. Parliament
juga harus memberikan izin bagi keputusan penting lainnya, seperti
memungkinkan negara-negara baru untuk bergabung dengan Uni
Eropa.159
2) Mengawasi organ lain, terutama Commission, untuk menjamin bahwa
mereka bekerja menurut prinsip-prinsip demokrasi.160
Parliament mempengaruhi intitusi Eropa lainnya dalam beberapa cara:
a) Ketika Commission baru ditunjuk, 27 negara anggotanya –satu dari
setiap negara Uni Eropa– tidak dapat mengambil jabatan sampai
Parliament menyetujuinya. Jika anggota dari European Parliament
menolak seorang calon, maka mereka dapat menolak seluruh daftar
calon.
b) Parliament juga dapat meminta Commission untuk mengundurkan
diri selama periode jabatan. Hal ini disebut sebagai “motion of
censure (tanda dari sensus).”
c) Parliament terus memantau Commission dengan memeriksa hasil
laporan dan dengan mempertanyakan Komisioner. Komitenya
berperan penting dalam hal tersebut. Anggota dari European
Parliament melihat petisi dari warga negara dan membentuk
komite penyelidikan. Ketika para pemimpin nasional bertemu
untuk pertemuan European Council, Parliament memberikan
pendapatnya tentang topik dalam agenda.161

159
Kristin Archick, “The European Parliament (b),” http://www.au.af.mil/au/awc/awcgate/
crs/rs21998.pdf, diunduh 17 Juni 2012.

160
“The European Parliament (a).”

161
“European Parliament.”
3) Mendiskusikan dan menyetujui anggaran Uni Eropa, bersama dengan
Council.162
Parliament mengadopsi anggaran tahunan Uni Eropa bersama dengan
Council of the European Union. Parliament memiliki komite yang
memantau bagaimana anggaran dihabiskan, dan setiap tahun melewati
penilaian dalam penanganan pada anggaran Commission tahun lalu.163

3.2.2 European Council


Pertemuan European Council pada dasarnya merupakan pertemuan
puncak dimana para pemimpin Uni Eropa bertemu untuk memutuskan
prioritas politik yang jelas dan inisiatif utama. Biasanya, pertemuan
dilakukan empat kali dalam setahun, dipimpin oleh presiden tetap. 164
European Council berperan ganda –menetapkan arahan politik dan
prioritas umum dari Uni Eropa, dan berurusan dengan masalah yang rumit
atau sensitif yang tidak dapat diselesaikan pada tingkat yang lebih rendah
165
dari kerjasama antar pemerintah. Meskipun berpengaruh dalam
menetapkan agenda politik Uni Eropa, European Council tidak berhak
untuk mengesahkan undang-undang.166
European Council menyatukan kepala negara atau pemerintah dari
setiap negara Uni Eropa, presiden Commission dan presiden European
Council, yang memimpin pertemuan. Di dalam pertemuan tersebut,
dilibatkan pula organ Uni Eropa lainnya,yaitu High Representative for

162
“The European Parliament (a).”

163
“The Role of the European Parliament,” http://cfp-reformwatch.eu/2010/05/the-role-of-
the-european-parliament/, diunduh 17 Juni 2012.

164
“The European Council,” http://europa.eu/legislation_summaries/institutional_affairs/
treaties/lisbon_treaty/ai0007_en.htm, diunduh 17 Juni 2012.

165
“European Council: An Official Institution of the European Union,”
http://www.eutrio.be/european-union/institutions/de-europese-raad/european-council-official-
institution-european-union, diunduh 17 Juni 2012.

166
“European Council (a),” http://www.eu2009.cz/en/about-the-eu/eu-institutions-and-
bodies/ european-council/european-council-537/index.html, diunduh 17 Juni 2012.
167
Foreign Affairs and Security Policy. Dalam membuat kebijakan,
European Council memutus melalui konsensus, kecuali jika Traktat
Lisbon 2007 menetapkan lain.168 Dalam beberapa kasus tertentu, European
Council mengadopsi keputusan dengan suara yang bulat atau suara
mayoritas, tergantung pada apa yang dibebankan oleh Traktat Lisbon 2007.
Presiden dari the European Council, Commission, dan High
Representative for Foreign Affairs and Security Policy tidak memiliki
suara.169

3.2.3 Council of the European Union atau Council170


Sebagai Council bagi Uni Eropa, lembaga ini merupakan tempat
dimana para perdana menteri nasional dari masing-masing negara Uni
Eropa bertemu untuk mengadopsi hukum dan menngoasoirkdain pe
171
lbagai kebijakan. Council of the European Union atau Council tidak
dapat disamakan dengan:
a) European Council –merupakan organ Uni Eropa lainnya, dimana
pemimpin Uni Eropa bertemu empat tahun sekali untuk
mendiskusikan prioritas politik Uni Eropa.172
b) Council of Europe –bukan merupakan badan Uni Eropa.173

167
“European Council (b),” http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies/european-council/
index_en.htm, diunduh 30 Mei 2012.

168
“The Institutions of the Union: The European Council,” http://europa.eu/
scadplus/constitution/europeancouncil_en.htm, diunduh 17 Juni 2012.

169
Ibid.

170
“Council of the European Union (a),” http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies
/council-eu/index_en.htm, diunduh 30 Mei 2012.

171
“Council of the European Union (b),” http://www.eu2009.cz/en/about-the-eu/eu-
institutions-and-bodies/council-of-the-european-union/council-of-the-european-union-
540/index.html, diunduh 17 Juni 2012.

172
“Council of the European Union (c),” http://www.eurofound.europa.eu/areas
/industrialrelations/dictionary/definitions/COUNCILOFTHEEUROPEANUNION.htm, diunduh
17 Juni 2012.

173
“The Council of the European Union,” http://europa.eu/legislation_summaries
/institutional_affairs/treaties/lisbon_treaty/ai0008_en.htm, diunduh 17 Juni 2012.
Tugas dari Council, antara lain:174
1) Mengesahkan undang-undang Uni Eropa
2) Mengoordinasikan kebijakan ekonomi pada negara anggota Uni
Eropa yang jelas
3) Menandatangani perjanjian antara Uni Eropa dan negara-negara
lainnya
4) Menyetujui anggaran tahunan Uni Eropa
5) Mengembangkan kebijakan asing dan pertahanan Uni Eropa
6) Mengoordinasikan kerjasama antara pengadilan dan kepolisian di
negara-negara anggotanya.
Di dalam Council, tidak ada anggota yang tetap. Pada setiap
pertemuan Council, masing-masing negara mengutus menterinya untuk
mendiskusikan kebijakan –misalnya menteri lingkungaynang diutus
untuk mengatasi masalah lingkungan. Pertemuan tersebut dikenal sebagai
“Environment Council.” Menteri Luar Negeri dalam Council memiliki
ketua yang tetap yang disebut sebagai High Representative for Foreign
and Security Policy. Semua pertemuan Council lain dipimpin oleh menteri
negara terkait yang memegang jabatan ketua secara bergilir.175
Keputusan yang ditentukan dalam Council diambil oleh mayoritas
pemilih yang memenuhi syarat sebagai aturan umum. Semakin besar
populasi negaranya, maka semakin besar suaranya, meski sebenarnya
angka-angka tersebut ditimbang berpihak kepada negara yang rkanug
padat populasinya.176 Ketika Council memungut suara, “pemilihan dengan
mayoritas yang memenuhi syarat” diterapkan disini. Suatu mayoritas suara
yang memenuhi syarat diperoleh ketika:
a) Mayoritas (kadang hingga dua per tiga bagian dari ke-27 negara Uni
Eropa memilih untuk mendukung).

174
“The Council of the European Union (Council of Ministers),” http://www.
civitas.org.uk/eufacts/FSINST/IN3.htm, diunduh 17 Juni 2012.

175
“How Does the EU Work?” http://europa.eu/abc/12lessons/lesson_4/index_en.htm,
diunduh 17 Juni 2012.

176
Ibid.
b) Setidaknya 255 dari kemungkinan 345 suara yang diberikan. 177
Selanjutnya, negara anggota dapat meminta pemeriksaan untuk
melihat apakah mayoritas mewakili minimal 62% dari total populasi. Jika
hal ini tidak terjadi, maka usulan tidak dapat disetujui. Pemungutan suara
yang berkenaan dengan topik yang sensitif –seperti keamanan dan urusan
eksternal dan perpajakan- keputusan oleh Council haruslah suara yang
bulat. Hal ini berarti tidak ada satu negarapun yang dapat mem-veto
keputusan tersebut. Dimulai tahun 2014 sistem yang dikenal sebagai
“double majority voting (pemungutan suara mayoritas gan) d ” akan
178
diperkenalkan. Agar suatu usulan dapat disahkan, dibutuhkan adanya
dukungan dari dua jenis mayoritas: mayoritas negara-negara (setidaknya
15 negara) dan mayoritas dari total populasi Uni Eropa (negara-negara
pendukung harus mewakili setidaknya 65% dari populasi Uni Eropa).179

3.2.4 European Commission180


European Commission merupakan salah satu organ utama dari Uni
Eropa. European Commission mewakili dan menjunjung tinggi
kepentingan Uni Eropa secara keseluruhan. European Commission juga
membuat konsep usulan untuk undang-undang Eropa yang baru. Selain itu,
European Commission juga mengendalikan tugas harian dalam hal
pelaksanaan kebijakan Uni Eropa dan pengeluaran dana Uni Eropa.181
Ke-27 Komisioner, satu dari setiap negara Uni Eropa, memimpin
Commission selama lima tahun masa jabatan. Setiap Commissioner
diberikan tanggung jawab untuk bidang-bidang kebijakan tertentu oleh

177
“... Council of Ministers.”
178
Citizens Information, “Council of the European Union (d),”
http://www.citizensinformation.ie/en/government_in_ireland/european_government/eu_institution
s/council_of_the_european_union.html, diunduh 17 Juni 2012.

179
Ibid.

180
“European Commission (a),” http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies/european-
commission/index_en.htm, diunduh 30 Mei 2012.

181
“European Commission (b),” http://www.eu2009.cz/en/about-the-eu/eu-institutions-and-
bodies/european-commission/european-commission-544/index.html, diunduh 17 Juni 2012.
Presiden. Presiden dilantik oleh European Council. Council juga
menunjuk Komisioner lain dengan kesepakatan bersama Presiden yang
dilantik. Penunjukkan seluruh Komisioner, termasuk Presidennya, tunduk
kepada persetujuan dari the European Parliament. Di dalam jabatannya,
mereka tetap bertanggung jawab kepada Parliament, yang memiliki
kekuasaan tunggal untuk membubarkan Commission.182
Sehari-hari pelaksanaan tugas Commission diurus oleh para staf,
administrator, pengacara, ekonom, penerjemah, juru bahasa, staf sekretariat
dan sebagainya, diselenggarakan di dalam departemen yang
dikenal sebagai Direktorat Jenderal (Dirjen). Istilah „Commission‟ daap
t digunakan untuk merujuk kepada 27 orang Komisioner, staf tetap atau
organ tersebut secara keseluruhan.183
Commission mewakili dan menjunjung tinggi kepentingan Uni
Eropa secara keseluruhan. Commission mengawasi dan melaksanakan
kebijakan Uni Eropa dengan:184
1) Mengusulkan undang-undang baru kepada Parliament dan
Council.
Commission memiliki „hak inisiatif‟ dengan mengusulkan
undang-undang yang baru untuk melindungi kepentingan Uni
Eropa dan warga negaranya. Hal ini dilakukan hanya ketika
terdapat suatu masalah yang tidak dapat ditangani secara efektif di
185
tingkat nasional, regional ataupun lokal (pirpinssubsidiaritas).
Ketika Commission mengusulkan suatu undang-undang,
Commission mencoba untuk memenuhi kepentingan Uni Eropa
seluas mungkin. Untuk mendapatkan rincian teknis yang tepat,

182
“The European Commission: Overview,” http://www.worldlawdirect.com/article/
456/european-commission-overview.html, diunduh 17 Juni 2012.

183
“The European Commission at Work,” http://ec.europa.eu/atwork/basicfacts/index_en.htm,
diunduh 17 Juni 2012.

184
Ibid.

185
“European Commission (b).”
maka Commission berkonsultasi kepada ahlinya melalui pelbagai
komite dan kelompok, maupun konsultasi publik.186
Departemen dari Commission akan menghasilkan rancangan
undang-undang baru yang diusulkan, jika setidaknya 14 dari 27
Commissioners menyetujuinya, kemudian berkas tersebut
diserahkan kepada Council dan Parliament. Setelah mendiskusikan
dan mengubah rancangan tersebut, mereka (Council dan
Parliament) memutuskan apakah akan mengadopsinya sebagai
hukum.187
2) Mengelola anggaran Uni Eropa dan mengalokasikan dana.
Bersama dengan Council dan Parliament, Commission
menetapkan prioritas pengeluaran jangka panjang untuk Uni Eropa
dal„akmerangka keuangan‟ Uni Eropa. Commission
juga menyusun anggaran tahunan untuk disetujui oleh
Parliament dan Council, dan mengawasi bagaimana dana Uni Eropa
dibelanjakan – misalnya oleh lembaga dan otoritas
nasional dan regional. Managemen dana
Commission diperiksa dengan teliti oleh the Court of Auditors.
Commission mengelola dana untuk kebijakan Uni Eropa (misalnya
pertanian dan pembangunan pedesaan) dan program seperti
“Erasmus” (pertukaran pelajar).188
3) Menegakkan undang-undang Uni Eropa (bersama dengan the
Court of Justice).
Sebagai „guardian of the Treaties‟, Commission memeriksa
bahwa setiap anggota menerapkan undanng-duang Uni Erop
a
dengan benar. Jika Commission menganggap pemerintah nasional
gagal untuk menerapkan undang-undang Uni Eropa, Commission
menjadi yang pertama untuk mengirimkan surat resmi meminta
untuk memperbaiki masalah tersebut. Sebagai upaya terakhir,

186
“European Commission (a).”
187
Ibid.
188
Ibid.
Commission merujuk masalah tersebut kepada Court of Justice.
Court dapat memberikan hukuman, dan keputusannya mengikat
negara dan organ Uni Eropa.189
4) Mewakili Uni Eropa secara internasional, misalnya dengan
melakukan negosiasi terhadap perjanjian antara Uni Eropa
dengan negara lainnya.
Commission berbicara atas nama semua negara Uni Eropa di
badan internasional seperti World Trade Organisation. Commission
juga melakukan negosiasi perjanjian untuk Uni Eropa seperti
Cotonou Agreement (dalam bantuan dan perdagangan antara Uni
Eropa dan negara berkembang di Afrika, Karibia dan Pasifik).190

3.2.5 The Court of Justice of the


Union191
Eanurope
Court of Justice menafsirkan undang-undang Uni Eropa untuk
meyakinkan itu diterapkan dengan cara yang sama di semua negara Uni
Eropa. Court of Justice juga menyelesaikan sengketa hukum antara
pemerintah dan organ Uni Eropa. Individu, perusahaan atau organisasi
juga dapat mengajukan kasus di hadapan Court of Justice jika mereka
merasa hak-hak mereka telah dilanggar oleh organ Uni Eropa.192
Court of Justice memiliki satu hakim di setiap negara Uni Eropa.
Court of Justice dibantu oleh delapan „advocates-general‟ yang tugasnya
adalah untuk menyajikan opini yang objektif tentang kasus-kasus yang
diajukan di hadapan Court of Justice. Mereka harus melakukannya secara
terbuka dan tidak memihak. Setiap hakim dan advocate-general diangkat
dalam jangka waktu enam tahun, yang dapat diperbaharui. Pemerintah
negara Uni Eropa menyetujui siapa yang ingin mereka tunjuk. Untuk

189
“The European Commission at Work.”
190
“European Commission (a).”

191
“The Court of Justice”, http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies/court-justice/index
_en.htm, diunduh 30 Mei 2012.

192
“European Court of Justice (a),” http://www.eu2009.cz/en/about-the-eu/eu-institutions-
and-bodies/european-court-of-justice/european-court-of-justice-547/index.html, diunduh 17 Juni
2012.
membantu Court of Justice mengatasi banyaknya kasus diajukan
kepadanya, dan untuk menawarkan perlindungan hukum yang lebih baik,
„General Court‟ mengatasi kasus yang dikemukakan oleh pribadi,
perusahaan dan beberapa organisasi, dan kasus yang berkaitan dengan
hukum perselisihan. The European Union Civil Service Tribunal mengatur
tentang perselisihan antara Uni Eropa dan stafnya.
Court of Justice memberikan keputusannya pada kasus-kasus yang
diajukan kepadanya. Lima jenis kasus yang paling umum antara lain:193
1) Permintaan akan keputusan pendahuluan –ketika pengadilan nasional
meminta Court of Justice untuk menafsirkan tujuan undang-undang
Uni Eropa.
2) Tindakan disebabkan kelalaian untuk memenuhi kewajiban –diajukan
terhadap pemerintah Uni Eropa untuk tidak menerapkan undang-
undang Uni Eropa.
3) Tindakan ditujukan sebagai pembatalan –melawan undang-undang
Uni Eropa yang dianggap melanggar Traktat Uni Eropa atau hak-hak
dasar.
4) Tindakan disebabkan kegagalan bertindak –melawan organ Uni Eropa
karena gagal untuk membuat keputusan yang dibutuhkan oleh mereka.
5) Tindakan langsung –yang dibawa oleh individu, perusahaan atau
organisasi melawan keputusan atau tindakan Uni Eropa.
Seorang hakim dan advocate general dapat ditugaskan untuk setiap
kasus yang muncul sebelum Court of Justice. Kasus yang diajukan ke
pengadilan diproses dalam dua tahap, yaitu tahap tertulis dan tahap lisan.194
1) Tahap tertulis
Pertama, para pihak yang terlibat fisik dalam pernyataan
tertulis kepada hakim bertanggung jawab atas kasus ini. Hakim

193
“European Court of Justice (b),” http://www.eurofound.europa.eu/areas/industrial
relations/dictionary/definitions/EUROPEANCOURTOFJUSTICE.htm, diunduh 17 Juni 2012.

194
“The Role and Composition of the EuropeanCourt of Justice,” http://sixthform
law.info/01_modules/mod2/2_3_2_eu_sources/01_ecj_234_refs.htm, diunduh 17 Juni 2012.
kemudian menulis ringkasan dari pernyataan tersebut dan latar
belakang hukum kasus tersebut.195
2) Tahap lisan
Tahap kedua adalah persidangan. Hal ini bergantung pada
kerumitan kasus a quo, hal ini dapat terjadi di hadapan panel yang
terdiri dari tiga, lima atau tiga belas hakim di seluruh pengadilan.
Saat persidangan, pengacara dari kedua belah pihak menyampaikan
kasus mereka kepada hakim dan advocate general yang dapat
menanyai mereka. Advocate-general kemudian memberikan
opininya. Setelah itu, para hakim akan mendiskusikan kasus
bersama dan memberikan penilaian mereka. Advoceanteeralg
hanya diminta untuk memberikan opininya dalam kasus tersebut
jika Court of Justice meyakini bahwa kasus tertentu menimbulkan
titik hukum yang baru. Court of Justice tidak selalu harus
mengikuti opini advocate general. Penilaian Court of Justice
adalah keputusan mayoritas dan dibacakan di persidangan dimuka
umum. Prosedur persidangan dalam General Court serupa, kecuali
bahwa tidak ada opini yang diberikan oleh advocate general.196

3.2.6 European Central Bank197


European Central Bank (ECB) mengelola Euro – satu-satunya
mata uang di Uni Eropa - dan pengamanan stabilitas harga di dalam Uni
Eropa. ECB juga bertanggung jawab untuk menyusun dan melaksanakan

195
“Court of Justice of the European Union (a),” http://www.civitas.org.uk/eufacts/FSINST/
IN5.htm, diunduh 17 Juni 2012.

196
“Court of Justice of the European Union (b),” http://europa.eu/about-eu/institutions-
bodies/court-justice/index_en.htm, diunduh 17 Juni 2012.

197
“European Central Bank (a),” http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies/ecb/index
_en.htm, diunduh 30 Mei 2012.
kebijakan ekonomi dan moneter.198 ECB merupakan salah satu organ Uni
Eropa. Tujuan utamanya adalah untuk:199
1) Menjaga kestabilan harga (menjaga kendali inflasi), terutama di
negara yang menggunakan mata uang Euro;
2) Menjaga kestabilan sistem keuangan –dengan meyakini bahwa
perdagangan uang dan organnya diawasi dengan baik.
ECB bekerja dengan bank sentral di ke-27 negara Uni Eropa.
Bersama mereka membentuk European System of Central Banks (ESCB).
Hal ini juga mengarah kepada kerja sama erat antara bank sentral di zona
eropa –ke-17 negara Uni Eropa yang telah mengadopsi Euro, judgikaena l
sebagai eurozone. Kerja sama antara sekelompok bank yang erat tersebut
disebut sebagai “Eurosystem.” 200 ECB diatur dalam Pasal 105 Traktat
Lisbon 2007. Berdasarkan pengaturan tersebut, peran ECB pada dasarnya
meliputi beberapa hal, antara lain:201
1) Menetapkan suku bunga acuan untuk eurozone dan mengendalikan
jumlah uang yang beredar.
2) Mengelola mata uang asing pada eurozone dan membeli atau menjual
mata uang apabila diperlukan untuk menjaga keseimbangan nilai tukar.
3) Membantu memastikan bahwa perdagangan uang dan organnya secara
memadai diawasi oleh otoritas nasional dan sistem pembayaran yang
berfungsi secara lancar.
4) Memberikan kuasa kepada bank sentral di negara eurozone untuk
menerbitkan uang kertas Euro.
5) Memantau tren harga dan menilai resiko yang dikemukakan untuk
menjaga stabilitas harga.

198
“European Central Bank (b),” http://www.eu2009.cz/en/about-the-eu/eu-institutions-and-
bodies/european-central-bank/european-central-bank-550/index.html, diunduh 17 Juni 2012.

199
European Central Bank, “The Mission of the European Central Bank,” http://www.ecb.int
/ecb/html/mission.en.html, diunduh 17 Juni 2012.

200
“The European Central Bank (ECB),” http://europa.eu/legislation_summaries/economic
_and_monetary_affairs/institutional_and_economic_framework/o10001_en.htm, diunduh 17 Juni
2012.

201
Ibid.
ECB memiliki beberapa badan pembuat keputusan sebagai
berikut:202
1) Executive Board –mengawasi manajemen harian, dengan 6 orang
anggota (1 presiden, 1 wakil presiden dan 4 anggota lainnya) yang
ditunjuk selama 8 tahun oleh pemimpin negara eurozone.
2) Governing Council –menentukan kebijakan moneter eurozone dan
memperbaiki suku bunga dimana bank-bank komersial dapat
memperoleh uang dari ECB, terdiri dari Executive Board ditambah
dengan gubernur dari 17 bank sentral nasional di eurozone.
3) General Council –memberikan kontribusi sebagai penasihat ECB,
mengoordinasi, dan membantu mempersiapkan negara-negara baru
yang bergabung dengan Euro, terdiri dari presdidaennwakil presiden
ECB dan gubernur bank sentral nasional di ke-27 negara Uni Eropa.
ECB merupakan badan independen. Tidak ada satupun, baik ECB,
bank sentral nasional di dalam Eurosystem, maupun anggota dari badan
pembuat keputusan dapat meminta atau menerima instruksi dari badan
lainnya. Semua organ dan pemerintah Uni Eropa juga harus menghormati
prinsip tersebut.203

3.2.7 European Court of Auditors204


Euroepan Court of Auditors melakukan audit terhadap keuangan
Uni Eropa. Peranannya adalah untuk mengembangkan manajamen
keuangan dan melaporkan penggunaan dana publik. Untuk menjamin
bahwa pembayar pajak mendapatkan nilai maksimum dariaung mereka,
Court of Auditors memiliki hak untuk memeriksa setiap orang atau
organisasi yang menangani dana EU. Court of Auditors secara rutin
melakukan pemeriksaan di lokasi, yang penemuannya ditulis dalam

202
European Central Bank, “European Central Bank (c),” http://epp.eurostat.ec.
europa.eu/portal/page/portal/pgp_ess/partners/european_union/ecb/tab_whoswho, diunduh 17 Juni
2012.

203
Ibid.

204
“The Court of Auditors,” http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies/court-auditors
/index_en.htm, diunduh 30 Mei 2012.
laporan yang disampaikan kepada Commission dan pemerintah nasional
Uni Eropa.205
Court of Auditors tidak memiliki kekuatan hukum tersendiri. Jika
auditor menemukan adanya kecurangan atau penyimpangan yang
diinformasikan kepada OLAF –European Anti Fraud Office. Salah satu
tugas utama dari Court of Auditors adalah untuk memberikan laporan
tahunan kepada European Parliament dan Council terkait anggaran
sebelumnya (yang disebut „debet tahunan‟). Parliament memeriksa
laporan dari Court of Auditors secara menyeluruh sebelum memutuskan
untuk menyetujui apakah Commission dapat menangani anggaran tersebut.
Court of Auditors juga dapat memberikan opininya terkait legislasi
keuangan Uni Eropa dan bagaimana cara untuk membantu memberantas
penipuan di Uni Eropa.206
Auditor secara rutin melakukan inspeksi di organ Uni Eropa, negara
anggota dan negara yang menerima bantuan Uni Eropa. Ketika pekerjaan
utama Court of Auditors menyangkut uang yang berada dibawah tanggung
jawab Commission, dalam praktiknya 80% pendapatan dan pengeluaran
dikelola oleh otoritas nasional. 207 Agar dapat melakukan tugasnya dengan
baik, Court of Auditors harus tetap menjadi badan yang independen
terhadap organ lainnya namun tetap berhubungan dengan mereka. Court of
Auditors memiliki satu anggota dari setinaepgara Uni Eropa yang ditunjuk
oleh Council selama enam tahun (dapat diperbaharui). Para anggotanya
memilih salah satu pilihannya sebagai Presiden selama tiga tahun (dapat
juga diperbaharui). Court of Auditors memiliki sekitar 800 orang staf,
termasuk penerjemah dan administrator serta auditor. Para

205
“European Court of Auditors (a),” http://www.eu2009.cz/en/about-the-eu/eu-institutions-
and-bodies/european-court-of-auditors/european-court-of-auditors-557/index.html, diunduh 17
Juni 2012.

206
“Power of Audit of the European Court of Auditors,” http://www.cvce.eu/content/
publication/1999/1/1/f42b856f-6c9b-4434-8254-69e87a0efa62/publishable_en.pdf, diunduh 17
Juni 2012.

207
“European Court of Auditors (b),” http://www.civitas.org.uk/eufacts/FSINST/IN6.htm,
diunduh 17 Juni 2012.
auditor terbagi menjadi „kelompok audit‟, yang menyiapkan rancangan
laporan yang diputus oleh Court of Auditors.208

3.3 KEWENANGAN UNI EROPA


Salah satu hal yang paling membedakan antara Uni Eropa dengan
organisasi internasional yang lain adalah adanya kewenangan secara nyata yang
dimiliki oleh Uni Eropa untuk mencapai tujuan yang ada di dalam perjanjian yang
menjadi dasarnya. Uni Eropa dapat membentuk hukum yang mengikat langsung
kepada individu.209 Meskipun demikian, Uni Eropa hanya memiliki kewenangan
pada hal-hal yang oleh negara anggota telah diberikan kompetensinya. Hal ini
juga berlabkaugi hubungan ke luar, sehingga Uni Eropa dapat menjadi bagian dari
perjanjian internasional.210
Berdasarkan Pasal 5 (1) TEU,211 maka kompetensi yang dimiliki oleh Uni
Eropa adalah apa yang tertuang di dalam Traktat Lisbon 2007. Tiap tindakan yang
diambil oleh organ Uni Eropa harus memiliki landasan hukum di dalam Traktat
Lisbon 2007 (express powers)212. Namun, kompetensi ini telah diperluas dengan
adanya doktrin implied powers,213 yang dikembangkan oleh European Court of

208
“The Court of Auditors of the European Union,” http://europa.eu/legislation_summaries/
fight_against_fraud/antifraud_offices/o10006_en.htm, diunduh 17 Juni 2012.

209
Jorg Monar, “The European Union‟s Institutional Balance of Power after the Treaty
of Lisbon,” http://ec.europa.eu/education/jean-monnet/doc/ecsa10/monarb_en.pdf, diunduh 10 Juni
2012.

210
Tamara Capeta, “Powers of the European Union in International Relations,” www.pravo.unizg.hr
%2F_download%2Frepository%2FEU_external_powers_EN.pptx&ei=LRjVT
-bJGs3KrAedqrH8Dw&usg=AFQjCNFqHytb09FVY7lM25oTQnzLOUmF_g, diunduh 10 Juni
2012.

211
Pasal 5(1) TEU menyatakan bahwa: “The limits of Union competences are governed by
the principles of conferral. The use of Union competences is governed by the principles of
subsidiarity and proportionality.”

212
“A political power specifically delegated to a governmental branch by a constitution.” Lihat,
Brian A. Garner, Black‟s Law Dictionary, Ed. Ke-9, (Saint Paul: Thomson Reuters, 2009),
halaman 1288.

213
“A political power that is not enumerated but that nonetheless exists because it is needed
to carry out an sexpres power.” Ibid.
214
Justice melalui kasus ERTA (Case 22/70, Commission v. Council), yang
menyatakan bahwa Uni Eropa tidak hanya memiliki kewenangan pada apa yang
tertulis di dalam Traktat namun juga memiliki kewenangan secara tidak langsung
dari ketentuan-ketentuan yang ada. Doktrin ini kemudian dikristalkan menjadi
bagian dari Traktat Lisbon 2007.215
Adanya express powers dan implied powers yang dimiliki oleh Uni Eropa
menyebabkan berkurangnya kewenangan yang dimiliki oleh negara anggotanya
dalam mengurus hal-hal tertentu. Namun hal ini tidak terjadi pada semua area,

214
Pada tahun 1962, lima negara anggota EEC dan negara Eropa lainnya menandatangani
European Road Transport Agreement (ERTA), yang mengharmonisasikan ketentuan sosial
tertentu terkait dengan transportasi jalan internasional. Pada tahun 1969, atas dasar proposal
Commission, Council Regulation 543/69 mulai berlaku. Aturan ini didasarkan pada Pasal 75 dari
Treaty terkait dengan implementasi dari EEC Common Transport Policy dan mencakup hal yang
cukup mirip dengan ERTA. Pada bulan Maret 1970, Council memutuskan bahwa perlu dilakukan
paernluas wilayah secara geografis dan bahwa keenam negara anggota harus mengoordinasikan
posisi mereka. Atas dasar ini lah, enam negara anggota melakukan negosiasi dan menyetujui
ERTA II. Commission menggugat bahwa resolusi Council pada tanggal 20 Maret 1970 merupakan
pelanggaran batas oleh Council terhadap tanggung jawab dan fungsi Commission, sehingga
Commission membawa hal ini ke ECJ berdasarkan Pasal 173 (1) untuk membatalkan resolusinya.
Dalam putusannya, ECJ menyatakan sebagai berikut:
(a) The Commission‟s application for annulment was admissible. Although not within the
terms of Article 189, the Council resolution was a reviewable act under Article 173 (see
also Chapter 4). It „had definite legal effects both on relations between the Community
and the Member States and on the relationship between institutions‟. Not being an
act listed in Article 189, it could not be annulled for lack of reasons under Article 190.
(b) The adoption by the Community of Regulation 543/69 in October 1969 as an element of
the Common Transport Policy gave rise to a transfer of treaty making power from the
Member States to the Community:
As and when such common rules come into being, the Community alone is in a
position to assume and carry out contractual obligations towards third countries
affecting the whole sphere of application of the Community legal system. With regard
to the implementation of the provisions of the Treaty the system of internal Community
measures may not therefore be separated from that of external relations.
(c) Most of the work on ERTA I and II having beteen comple d, on a Member State basis, in
October 1969, „it was for the two institutions whose powers were directly concerned,
namely, the Council and Commission, to reach agreement…on the appropriate methods
of co-operation with a view to ensuring most effectively the defence of the interests of the
Community‟.
(d) The Council had not acted improperly in continuing the ERTA negotiations on a Member
State basis, the Commission having failed to exercise its rights as regards the initiation of
such co-operation as provided for in the Treaty.

215
Pasal 352 (1) TFEU, “If action by the Union should prove necessary, within the
framework of the policies defined in the Treaties, to attain one of the objectives set out in the
Treaties, and the Treaties have not provided the necessary powers, the Council, acting
unanimously on a proposal from the Commission and after obtaining the consent of the European
Parliament, shall adopt the appropriate measures.”
karena hubungan kewenangan antara Uni Eropa dan negara anggotanya dapat
diklasifikasikan menjadi tiga macam, yaitu:
1. Exclusive EU powers (Pasal 3 TFEU), merupakan kewenangan yang
diberikan oleh negara anggota melalui Traktat pada bidang tertentu. Dalam
bidang ini, tindakan nasional secara unilateral tidak dapat dilakukan.
2. Concurrent (shared) power (Pasal 4 TFEU), merupakan bidang kebijakan
dimana kewenangan Uni Eropa dan negara anggota berdampingan,
sehingga membutuhkan persetujuan bersama dari Uni Eropa dan negara
anggota agar dapat berlaku efektif.
3. Exclusive powers (Pasal 6 TFEU), merupakeawn enangan yang
dimiliki oleh negara anggota pada bidang-bidang lain.216

3.3.1 Kompetensi Eksklusif Uni Eropa


Uni Eropa memiliki kompetensi eksklusif pada beberapa bidang,
yaitu: custom union; pengadaan aturan persaingan dalam melaksanakan
pasar bersama; kebijakan moneter bagi negara anggota yang menggunakan
Euro; konservasi sumber daya hayati kelautan sebagai bagian dari
kebijakan perikanan bersama; kebijakan perdagangan bersama; pengadaan
perjanjian internasional selama berada dalam kerangka legislasi Uni Eropa
atau ketika dibutuhkan untuk membantu Uni Eropa dalam menerapkan
kompetensi internal atau jika ada kemungkinan terpengaruhnya aturan
bersama.217 Dalam area yang termasuk ke dalam kompetensi ini, asumsi
dasarnya adalah tindakan yang diambil pada level Uni Eropa akan lebih
efektif ketimbang jika langkahnya diambil oleh negara anggota yang tidak
terkoordinasikan. Dalam area-area ini, hanya Uni Eropa yang dapat
membentuk dan mengadopsi hukum yang mengikat, sementara negara

216
John Tillotson dan Nigel Foster, Text, Cases and Materials on European Union Law, Ed.
Ke-4, (London: Cavendish Publishing Limited, 2003), halaman 54-55. Lihat juga, “Lisbon Treaty:
Areas of EU Competence,” http://www.citizensinformation.ie/en/government_in_ireland/
european_government/eu_law/lisbon_treaty/lisbon_treaty_areas_of_eu_competence.html, diunduh
10 Juni 2012.

217
Ibid.
58

anggota dapat melakukan hal ini hanya jika Uni Eropa mengizinkannya
atau sebagai bentuk dari implementasi dari hukum Uni Eropa.218

3.3.2 Kompetensi Bersama


Uni Eropa dan negara anggota memiliki kompetensi bersama pada
bidang-bidang sebagai berikut: pasar bersama; kebijakan sosial; kohesi
ekonomi, sosial, dan teritorial; agrikultur dan perikanan kecuali mengenai
konservasi sumber daya hayati kelautan; lingkungan; perlindungan
konsumen; transportasi; jaringan trans-Eropa; energi; kebebasan,
keamanan, dan keadilan; masalah keamanan bersama terkait kesehatan
publik; riset, pengembangan teknologi dan ruang angkasa; kerja sama
pengembangan dan bantuan kemanusiaan. 219 Pada area ini, Uni Eropa dapat
menjalankan kompetensinya sebatas pada hal yang terkait dengan
instrumen Uni Eropa dan tidak pada keseluruhan area, sementara negara
anggota dapat melaksanakan kompetensinya sampai pada batas dimana
Uni Eropa tidak menyentuhnya atau memutuskan untuk tidak
menyentuhnya.220

3.3.3 Kompetensi Negara Anggota


Kompetensi yang khusus dimiliki oleh negara anggota adalah
sebagai berikut: perlindungan dan pengembangan kesehatan manusia;
industri; budaya; pariwisata; pendidikan, pelatihan profesional, pemuda dan
olahraga; apnerwlinadrguangnegara; dan ker ja sama administratif. 221
Dalam hal ini, yang dapat dilakukan oleh Uni Eropa hanyalah memberikan
dukungan yang terbatas untuk mengoordinasikan atau menyediakan
tindakan komplementer bagi tindakan yang dilakukan oleh negara anggota.
Uni Eropa tidak dapat melakukan harmonisasi hukum nasional pada area

218
Borchardt, The ABC of European..., halaman 39.
219
“Lisbon Treaty: Areas of EU Competence.”

220
Borchardt, The ABC of European..., halaman 39.

221
“Lisbon Treaty: Areas of EU Competence.”

Universitas Indonesia

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


ini, sehingga tanggnng jawab untuk menyusun legislasi tetap berada di
tangan negara anggota. 222

222
Borchardt, The ABC of European..., halaman 39.
BAB 4
PENGIKATAN UNI EROPA TERHADAP PIHAK KETIGA
BERDASARKAN TRAKTAT LISBON 2007

Dengan dimilikinya personalitas hukum oleh Uni Eropa, maka Uni Eropa
dapat melakukan hubungan hukum dengan subjek hukum internasional lainnya,
misalnya mengikatkan diri terhadap perjanjian internasional dan menjadi anggota
dari organisasi internasional. Sejak dimulainya proses integrasi Eropa melalui
ECSC hingga adanya Traktat Lisbon 2007 Uni Eropa telah mengadakan 777
perjanjian bilateral 223 dengan pelbagai subjek hukum internasional, dan telah
mengikuti 242 perjanjian multilateral.224 Hingga tanggal 7 Juli 2011, Uni Eropa
telah berganbguda lam pelbagai organisasi internasional, di pelbagai bidang. 225
Uni Eropa telah menjadi anggota dari 36 organisasi internasional,226 yaitu:
227
1. Pada bidang agrikultur adalah Afrasec, Food and Agriculture
Organization,228 dan International Olive Oil Council.229

223
European Union External Action, “List of Bilateral,” http://ec.europa.eu/world/agreements
/searchByType.do?id=1, diunduh 13 Juni 2012.

224
European Union External Action, “List of Multilateral,” http://ec.europa.eu/world/agree
ments/searchByType.do?id=2, diunduh 13 Juni 2012.

225
European Commission External Relations, “European Union Membership at International
Organisations,” http://ec.europa.eu/world/agreements/viewCollection.do?fileID=58598, diunduh
12 Juni 2012.

226
Ibid.

227
Afrasec dibentuk berdasarkan International Sugar Agreement 1992, yang ditandatangani
oleh European Economic Community pada tanggal 20 November 1992 di Jenewa dan mulai berlaku
pada tanggal pada hari yang sama. Penandatanganan ini didasarkan pada Council Decision
(92/580/EEC) of 13/11/1992; OJ L379 of 23/12/1992. Lihat, European Union, “92/580/EEC:
Council Decision of 13 November 1992 on the Signing and Conclusion of the International Sugar
Agreement 1992,” http://eur-law.eu/EN/92-580-EEC-Council-Decision-13-November-1992,
239043,d, diunduh 12 Juni 2012. Lihat juga, European Community, “Summary of International
Sugar Agreement 1992,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/
treatiesGeneralPrint.do?step=0&print=true&treatyId=542, diunduh 12 Juni 2012.
230
2. Pada bidang pengembangan adalah International Cocoa Organization,
231 232
International Coffee Organization, International Jute Studey Group,
International Tropical Timbel Organization,233 Nickel Study Group.234

228
FAO dibentuk berdasarkan Constitution of the Food and Agriculture Organisation of the
United Nations, yang ditandatangani oleh European Economic Community pada tanggal 26
November 1991 dan mulai berlaku pada hari yang sama. Penandatanganan ini didasarkan pada
Council Decision of 25 November 1991; OJ C of 16/12/1991. Lihat, European Community,
“Summary of Constitution of the Food and Agriculture Organisation of the United Nations,”
http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralPrint.do?ste
p=0&print=true&treatyId=470, diunduh 12 Juni 2012.

229
IOOC dibentuk berdasarkan International Agreement on Olive Oil and Table Olives, 2005,
yang ditandatangani oleh European Community pada tanggal 29 April 2005. Penandatanganan ini
didasarkan pada Council Decision of 14 November 2005 concerning the conclusion of the
International Agreement on Olive Oil and Table Olives, 2005; OJ L302 of 19/11/2005. Lihat,
European Community, “Summary of International Agreement on Olive Oil and Table Olives,
2005,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesDGeneral
at
a.do?step=0&redirect=true&treatyId=6961, diunduh 12 Juni 2012.

230
ICCO dibentuk berdasarkan International Cocoa Agreement yang ditandatangani oleh
European Community pada tanggal 12 Desember 2002 dan mulai berlaku pada hari yang sama.
Penandatanganan ini didasarkan pada 2002/970/EC: Council Decision of 18 November 2002
concerning the conclusion on behalf of the European Community of the International Cocoa
Agreement 2001; OJ L342 of 17/12/2002. Lihat, European Community, “Summary of Treaty
International Cocoa Agreement,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prrepareC eateTreaties
Workspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=6341, diunduh 12 Juni 2012.

231
ICO dibentuk berdasarkan International Coffee Agreement 2001 yang ditandatangani oleh
European Community pada tanggal 25 September 2001 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober
2001. Penandatanganan ini didasarkan pada Council Decision of 24 September 2001 on the signing
and conclusion on behalf of the European Community of the International Coffee Agreement
2001; OJ L326 of 11/12/2001. Lihat, European Community, “Summary of International Coffee
Agreement 2001,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepar eTCre at atiesWorkspace/treaties
GeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=6321, diunduh 12 Juni 2012.

232
IJSG dibentuk berdasarkan Agreement establishing the Terms of Reference of the
International Jute Study Group yang ditandatangani oleh European Community pada tanggal 15
April 2002. Penandatanganan ini didasarkan pada Council Decision of 15 April 2002 concerning
the acceptance, on behalf of the European Community, of the Agreement establishing the Terms of
Reference of the International Jute Study Group, 2001; OJ L112 of 27/04/2002. Lihat, European
Community, “Summary of Agreement establishing the Terms of Reference of the International
Jute Study Group,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/
treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=6841, diunduh 12 Juni 2012.

233
ITTO dibentuk berdasarkan The 2006 International Tropical Timber Agreement yang
ditandatangani oleh European Community pada tanggal 2 November 2007. Penandatanganan ini
didasarkan pada 2007/648/EC: Council Decision of 26 September 2007 on the signing, on behalf
of the European Community, and provisional application of the International Tropical Timber
Agreement, 2006; OJ L262 of 09/10/2007. Lihat, European Community, “Summary of The 2006
International Tropical Timber Agreement,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepare
CreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=5241, diunduh
12 Juni 2012.
3. Pada bidang pengembangan komoditas adalah Common Fund
for Commodities.235
4. Pada bidang ekonomi dan moneter adalah European Bank for Reconstruction
and Development.236
5. Pada bidang energi adalah Energy Charter,237 dan International Renewable
Energy Agency.238
6. Pada bidang usaha adalah International Lead and Zinc Study Group,239 dan
International Rubber Study Group.240

234
NSG dibentuk berdasarkan Terms of Reference of the International Nickel Study Group
yang ditandatangani oleh European Economic Community pada tanggal 14 Oktober 1991 dan
mulai berlaku pada hari yang sama. Penandatanganan ianrikdidas an pada Council Decision of 14
October 1991 on acceptance of the terms of reference of the International Nickel Study Group; OJ
L 293 of 24/10/1991. Lihat, European Community, “Summary of Terms of Reference of the
International Nickel Study Group,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreaties
Workspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=518, diunduh 12 Juni 2012.

235
CFC dibentuk berdasarkan Agreement establishing the Common Fund for Commodities
yang ditandatangani oleh European Economic Community pada tanggal 21 Oktober 1981 dan
mulai berlaku pada tanggal 6 Juli 1990. Penandatanganan ini didasarkan pada 90/373/EEC:
Council Decision of 29 may 1990 concerning the conclusion of the agreement establishing the
common fund for commodities; OJ L182 of 14/07/1990. Lihat, European Community, “Summary of
Agreement establishing the Common Fund for Commodities,” htt pc.://e
europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&red
irect=true&treatyId=502, diunduh 12 Juni 2012.

236
EBRD dibentuk berdasarkan Agreement establishing the European Bank for
Reconstruction and Development yang ditandatangani oleh European Economic Community pada
tanggal 29 Mei 1990 dan mulai berlaku pada tanggal 28 Maret 1991. Penandatanganan ini
didasarkan pada 90/674/EEC: Council Decision of 19 November 1990 on the conclusion of the
Agreement establishing the European Bank for Reconstruction and Development; OJ L372 of
31/12/1990. Lihat, European Community, “Summary of Agreement establishing thep Euro ean
Bank for Reconstruction and Development,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepare
CreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=532, diunduh
12 Juni 2012.

237
Energy Charter dibentuk berdasarkan Energy Charter Treaty yang ditandatangani oleh
ECSC, European Community, dan EAEC pada tanggal 17 Desember 1994 dan mulai berlaku pada
hari yang sama. Penandatanganan ini didasarkan pada 98/181/EC, ECSC, Euratom: Council and
Commission Decision of 23 September 1997 on the conclusion, by the European Communities, of
the Energy Charter Treaty and the Energy Charter Protocol on energy efficiency and related
environmental aspects; OJ L69 of 09/03/1998. Lihat,pEuro ean Community, “Summary of Energy
Charter Treaty,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treaties
GeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=591, diunduh 12 Juni 2012.

238
IRENA dibentuk berdasarkan Statute of the International Renewable Energy Agency yang
ditandatangani oleh Uni Eropa pada tanggal 5 Juli 2010 dan mulai berlaku pada tanggal 8 Juli
2010. Penandatanganan ini didasarkan pada Council Decision of 24 June 2010 on the conclusion
of the Statute of the International Renewable Energy Agency (IRENA) by the European Union; OJ
L178 of 13/07/2010. Lihat, European Community, “Summary of Statute of the International
Renewable Energy Agency,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWork
space/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=8581, diunduh 12 Juni 2012.
7. Pada bidang usaha komoditas adalah International Copper Study Group.241
242
8. Pada bidang lingkungan adalah Helsinki Commission, International
Commission for the Protection of the Danube River,243 dan Commission for
the Protection of the Marine Environment of the North East Atlantic.244

239
ILZSG dibentuk berdasarkan Terms of Reference of the International Lead and Zinc Study
Group yang ditandatangani oleh European Community pada tanggal 30 Maret 2001 dan mulai
berlaku pada tanggal 1 April 2001. Penandatanganan ini didasarkan pada 2001/221/EC: Council
Decision of 12 March 2001 concerning the participation of the Community in the International
Lead and Zinc Study Group - Terms of Reference of the International Lead and Zinc Study Group
- Rules of Procedure of the International Lead and Zinc Study Group; OJ L82 of 22/03/2001 .
Lihat, European Community, “ Summary of Terms of Reference of the International Lead and Zinc
Study Group,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/
treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=476, diunduh 12 Juni 2012.

240
IRSG dibentuk berdasarkan Constitution and Rules of Procedure of the International
Rubber Study Group yang ditandatangani oleh European Community dan mulai berlaku pada
tanggal 14 Februari 1974. Penandatanganan ini didasarkan pada Council Decision of 22 July 2002
concerning the participation of the Community in the International Rubber Study Group; OJ L215
of 10/08/2002. Lihat, European Community, “Summary of Constitution and Rules of Procedure of
the Internationa Rubber Study Group,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepare
CreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=6001, diunduh
12 Juni 2012.

241
ICSG dibentuk berdasarkan Terms of Reference of the International Copper Study Group
yang ditandangani oleh European Economic Community pada tanggal 6 November 1991 dan mulai
berlaku pada hari yang sama. Penandatanganan ini didasarkan pada 91/179/EEC: Council
Decision of 25 March 1991 on acceptance of the terms of reference of the International Copper
Study Group; OJ L 89 of 10/04/1991. Lihat, European Community, “Summary of Terms of
Reference of the International Copper Study Group,” http://ec.europa.eu/
world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true
&treatyId=527, diunduh 12 Juni 2012.

242
HELCOM dibentuk berdasarkan Convention on the Protection of the Marine Environment
of the Baltic Sea Area yang ditandatangani oleh European Community pada tanggal 24 September
1992 dan mulai berlaku pada tanggal 20 September 1994. Penandatanganan ini didasarkan pada
94/157/EC: Council Decision of 21 February 1994 on the conclusion, on behalf of the Community,
of the Convention on the Protection of the Marine Environment of the Baltic Sea Area (Helsinki
Convention as revised in 1992); OJ L73 of 16/03/1994. Li,hat European Community, “Summary
of Convention on the Protection of the Marine Environment of the Baltic Sea Area,”
http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?ste
p=0&redirect=true&treatyId=543, diunduh 12 Juni 2012.

243
ICPDR dibentuk berdasarkan Convention on Cooperation for the Protection and
Sustainable Use of the River Danube yang ditandatangani oleh European Community pada tanggal
29 Juni 1994 dan mulai berlaku pada tanggal 22 Oktober 1998. Penandatanganan ini didasarkan
pada 97/825/EC: Council Decision of 24 November 1997 concerning the conclusion of the
Convention on cooperation for the protection and sustainable use of the river Danube; OJ L342 of
12/12/1997. Lihat, European Community, “Summary of Convention on Cooperation for the
Protection and Sustainable Use of the River Danube,” http://ec.europa.eu/world/agreements/
prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=587,
diunduh 12 Juni 2012.
9. Pada bidang hubungan keluar adalah International Sea-Bed Authority245 dan
International Science and Technology Centre.246
10. Pada bidang perikanan adalah North-East Atlantic Fisheries Commission,247
sementara pada bidang perikanan di tingkat regional adalah Commission for
the Conservation of Antartic Marine Living Resources,248 General Fisheries

244
OSPAR dibentuk berdasarkan Convention for the Protection of the Marine Environment
of the North-East Atlantic yang ditandatangani oleh European Community pada tanggal 22
September 1992 dan mulai berlaku pada tanggal 5 November 1997. Penandatanganan ini
didasarkan pada Council Decision of 7 October 1997 on the conclusion of the Convention for the
protection of the marine environment of the north-east Atlantic; OJ L104 of 03/04/1998. Lihat,
European Community, “Summary of Convention for the Protection of the Marine Environment of
the North-East Atlantic,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/
treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=549, diunduh 12 Juni 2012.

245
ISBA dibentuk berdasarkan Agreement Relating to the Implementation of Part XI of the
United Nations Convention on the Law of the Sea yang ditandatangani oleh European Community
pada tanggal 29 Juli 1994 dan mulai berlaku pada tanggal 23 Maret 1998. Penandatanganan ini
didasarkan pada Council Decision of 23 March 1998 concerning the conclusion by the European
Community of the United Nations Convention of 10 December 1982 on the Law of the Sea and the
Agreement of 28 July 1994 relating to tmhe imple entation of Part XI thereof; OJ L179 of
23/06/1998. Lihat, European Community, “Summary of Agreement Relating to the
Implementation of Part XI of the United Nations Convention on the Law of the Sea,”
http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?ste
p=0&redirect=true&treatyId=588, diunduh 12 Juni 2012.

246
ISTC dibentuk berdasarkan Agreement Establishing an International Science and
Technology Centre yang ditandatangani oleh EAEC dan European Community pada tanggal 27
November 1992 dan mulai berlaku pada tanggal 2 Maret 1994. Penandatanganan ini didasarkan
pada Council Regulation (EEC) No 3955/92 of 21 December 1992 concerning the conclusion on
behalf of the European Economic Community of an Agreement establishing an International
Science and Technology Centre between the United States of America, Japan, the Russian
Federation and, acting as one Party, the European Atomic Energy Community and the European
Economic Community; OJ L409 of 31/12/1992. Lihat, European Community, “Summary of
Agreement Establishing an International Science and Technology Centre,” http://ec.
europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&red
irect=true&treatyId=551, diunduh 12 Juni 2012.

247
NEAFC dibentuk berdasarkan Convention on Future Multilateral Cooperation in North-
East Atlantic Fisheries yang ditandatangani oleh European Economic Community pada tanggal 18
November 1980 dan mulai berlaku pada tanggal 18 September 1981. Penandatanganan ini
didasarkan pada Council Decision of 13 July 1981 concerning the conclusion of the Convention on
Future Multilateral Cooperation in the North-East Atlantic Fisheries; OJ L227 of 12/08/1981.
Lihat, European Community, “Summary of Convention on Future Multilateral Cooperation in
North-East Atlantic Fisheries,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWork
space/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=503, diunduh 12 Juni 2012.

248
CCAMLR dibentuk berdasarkan Convention on the Conservation of Antartic Marine
Living Resources yang ditandatangani oleh European Economic Community pada tanggal 4
September 1981 dan mulai berlaku 21 Mei 1982. Penandatanganan ini didasarkan pada
81/691/EEC: Council Decision of 4 September 1981 on the conclusion of the Convention on the
conservation of Antarctic marine living resources; OJ L 252 of 05/09/1981. Lihat, European
Community, “Summary of Convention on the Conservation of Antartic Marine Living Resources,”
249
Commission for the Mediterranean, Inter-American Tropical Tuna
Commission, 250 International Commission for Conservation of Atlantic
Tunas, 251 Indian Ocean Tuna Commission, 252 North Atlantic Salmon
Conservation Organization,253 South East Atlantic Fisheries Organization,254

http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?ste
p=0&redirect=true&treatyId=501, diunduh 12 Juni 2012.

249
GFCM dibentuk berdasarkan Agreement establishing the General Fisheries Commission
for the Mediterranean yang ditandatangani oleh European Economic Community pada tanggal 25
Juni 1998 dan mulai berlaku pada hari yang sama. Penandatanganan ini didasarkan pada Council
Decision of 16 June 1998 - OJ L 190 of 04/07/1998. Lihat, European Community, “Summary of
Agreement establishing the General Fisheries Commission for the Mediterranean,”
http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?ste
p=0&redirect=true&treatyId=471, diunduh 12 Juni 2012.

250
IATTC dibentuk berdasarkan Convention for the strengthening of the Inter-American
Tropical Tuna Commission established by the 1949 Convention between the United States of
America and the Republic of Costa Rica yang ditandatangani oleh European Community pada
tanggal 13 Desember 2004 dan mulai berlaku pada tanggal 10 Oktober 2008. Penandatanganan ini
didasarkan pada Council Decision of 25 October 2004 on the signing, on behalf of the European
Community, of the Convention for the strengthening of the Inter-American Tropical Tuna
Commission established by the 1949 Convention between the United States of America and the
Republic of Costa Rica (Antigua Convention); OJ L15 of 19/01/2005. Lihat, European Community,
“Summary of Convention for the strengthening of the Inter-American Tropical Tuna Commission
established by the 1949 Convention between the United States of America and the Republic of
Costa Rica,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treaties
GeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=2861, diunduh 12 Juni 2012.

251
ICCAT dibentuk berdasarkan International Convention for the Conservation of Atlantic
Tunas yang ditandatangani oleh European Economic Community pada tanggal 14 November 1997
dan mulai berlaku pada hari yang sama. Penandatanganan ini didasarkan pada Council Decision of
9 June 1986 on the accession of the Community to the International Convention for the
Conservation of Atlantic Tunas, as amended by the Protocol annexed to the Final Act of the
Conference of Plenipotentiaries of the States Parties to the Convention signed in Paris on 10 July
1984; OJ L 162 of 18/06/1986. Lihat, European Community, “Summary of International
Convention for the Conservation of Atlantic Tunas,” http://ec.europa.eu/world/agreements
/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=481,
diunduh 12 Juni 2012.

252
IOTC dibentuk berdasarkan Agreement for the establishment of the Indian Ocean Tuna
Commission yang ditandatangani oleh European Community pada tanggal 27 Oktober 1995 dan
mulai berlaku pada tanggal 27 Maret 1996. Penandatanganan ini didasarkan pada 95/399/EC:
Council Decision of 18 September 1995 on the accession of the Community to the Agreement for
the establishment of the Indian Ocean Tuna Commission; OJ L 236 of 05/10/1995. Lihat,
European Community, “Summary of Agreement for the establishment of the Indian Ocean Tuna
Commission,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGen
eralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=559, diunduh 12 Juni 2012.

253
NASCO dibentuk berdasarkan Convention for the Conservation of Salmon in the North
Atlantic Ocean yang ditandatangani oleh European Economic Community pada tanggal 2 Maret
1982 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober 1983. Penandatanganan ini didasarkan pada
Council Decision of 13 December 1982 concerning the conclusion of the Convention for the
Conservation of Salmon in the North Atlantic Ocean; OJ L 378 of 31/12/1982. Lihat, European
Community, “Summary of Convention for the Conservation of Salmon in the North Atlantic
dan Commission for the Conservation and Management of Highly Migratory
Fish Stocks in the Western and Central Pacific Ocean.255
11. Pada bidang hukum laut adalah International Tribunal of The Law of the
Sea.256
12. Pada bidang kesehatan publik adalah International Union for the Protection
of New Varleties of Plants.257

Ocean,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralDa ta.do?


step=0&redirect=true&treatyId=504, diunduh 12 Juni 2012.

254
SEAFO dibentuk berdasarkan Convention on the Conservation and Management of
Fishery Resources in the South-East Atlantic Ocean yang ditandatangani oleh European
Community pada tanggal 8 Agustus 2002 dan mulai berlaku pada tanggal 13 April 2003.
Penandatanganan ini didasarkan pada Council Decision of 22 July 2002 on the conclusion by the
European Community of the Convention on the Conservation and Management of Fishery
Resources in the South-East Atlantic Ocean; OJ L 234 of 31/08/2002. Lihat, European Community,
“Summary of Convention on the Conservation and Management of Fishery Resources in the South-
East Atlantic Ocean,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWork
space/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=468, diunduh 12 Juni 2012.

255
WCPFC dibentuk berdasarkan Convention on the Conservation and Management of
Highly Migratory Fish Stocks in the Western and Central Pacific Ocean yang ditandatangani oleh
European Community pada tanggal 26 April 2004 dan mulai berlaku pada tanggal 19 Juni 2004.
Penandatanganan ini didasarkan pada Council Decision of 26 April 2004 on the accession of the
Community to the Convention on the Conservation and Management of Highly Migratory Fish
Stocks in the Western and Central Pacific Ocean; OJ L 32 of 04/02/2005. L, ihat European
Community, “Summary of Convention on the Conservation and Management of Highly Migratory
Fish Stocks in the Western and Central Pacific Ocean,” http://ec.europa.eu/world/agree
ments/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=8
85, diunduh 12 Juni 2012.

256
ITLOS dibentuk berdasarkan Agreement relating to the Implementation of Part XI of the
United Nations Convention on the Law of the Sea of 10 December 1982 yang ditandatangani oleh
European Community pada tanggal 29 Juli 1994 dan mulai berlaku pada tanggal 1 April 1998.
Penandatanganan ini didasarkan pada Council Decision of 23 March 1998 concerning the
conclusion by the European Community of the United Nations Convention of 10 December 1982
on the Law of the Sea and the Agreement of 28 July 1994 relating to the implementation of Part XI
thereof; OJ L 179 of 23/06/1998. Lihat, European Community, “Summary of Agreement relating
to the Implementation of Part XI of the United Nations Convention on the Law of the Sea of 10
December 1982,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treaties
GeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=588, diunduh 12 Juni 2012.

257
UPOV dibentuk berdasarkan International Convention for the Protection of New Varieties
of Plants, as revised at Geneva on 19 March 1991 yang ditandatangani oleh European Community
pada tanggal 29 Juli 2005 dan mulai berlaku pada hari yang sama. Penandatanganan ini didasarkan
pada Council Decision of 30 May 2005 approving the accession of the European Community to
the International Convention for the Protection of New Varieties of Plants, as revised at Geneva
on 19 March 1991; OJ L192 of 22/07/2005. Lihapt, Euro ean Community, “Summary of
International Convention for the Protection of New Varieties of Plants, as revised at Geneva on 19
March 1991,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGene
ralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=6821, diunduh 12 Juni 2012.
13. Pada bidang riset dan inovasi adalah ITER International Fusion Energy
Organization,258 dan Science and Technology Center in Ukraine.259
14. Pada bidang perdagangan adalah International Grains Council,260 dan World
Trade Organisation.261
15. Pada bidang transportasi adalah European Organisation for the Safety of Air
Navigation.262

258
ITER dibentuk berdasarkan Agreement on the Establishment of the ITER International
Fusion Energy Organization for the Joint Implementation of the ITER Project yang ditandatangani
oleh EAEC pada tanggal 17 November 2006. Lihat, European Community, “Summary of
Agreement on the Establishment of the ITER International Fusion Energy Organization for the
Joint Implementation of the ITER Project,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepare
CreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=4041, diunduh
tanggal 12 Juni 2012.

259
STCU dibentuk berdasarkan Agreement to establish a science and technology centre in
Ukraine (STCU), as amended by the Protocol of 7 July 1997 yang ditandatangani oleh EAEC dan
European Community pada tanggal 26 November 1998 dan mulai berlaku pada tanggal 6
November 1998. Penandatanganan ini didasarkan pada Council Regulation (EC) No 1766/98 of 30
July 1998 concerning the accession by the European Community and the European Atomic Energy
Community, acting as one party, to the Agreement to establish a science and technology centre in
Ukraine, of 25 October 1993, between Canada, Sweden, Ukraine and the United States of America
OJ L 225 , 12/08/1998 dan Commission Regulation (Euratom) No 2387/98 of 3 November 1998
concerning the accession by the European Atomic Energy Community, and the European
Community, acting as one party, to an Agreement having established in 1993 a Science and
Technology Centre in Ukraine between Canada, Sweden, Ukraine and the United States of
America; OJ L 297 of 06/11/1998ih. L at, European Community, “Summary of Agreement to
establish a science and technology centre in Ukraine (STCU), as amended by the Protocol of 7 July
1997,” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneral
Data.do?step=0&redirect=true&treatyId=557, diunduh 12 Juni 2012.

260
IGC dibentuk berdasarkan International Grains Agreement 1995, yang ditandatangani
oleh European Community pada tanggal dan mulai berlaku pada tanggal 1 Juli 1995.
Penandatanganan ini didasarkan pada Council Decision of 19 December 1995 concerning the
approval by the European Community of the Grains Trade Convention and the Food Aid
Convention, constituting the International Grains Agreement 1995 (96/88/EC). Lihat, European
Community, “Summary of International Grains Agreement 1995,” http://ec.europa.eu/
world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true
&treatyId=7981, diunduh 12 Juni 2012.

261
WTO dibentuk berdasarkan Agreement establishing the World Trade Organisation oleh
European Community, pada tanggal 15 April 1994 dan mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 1995.
Penandatanganan ini didasarkan pada 94/800/EC: Council Decision (of 22 December 1994)
concerning the conclusion on behalf of the European Community, OJ L 336 of 23/12/1994 . Lihat,
European Community, “Summary of Agreement establishing the World Trade Organisation,”
http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?ste
p=0&redirect=true&treatyId=565, diunduh 12 Juni 2012.

262
EUROCONTROL dibentuk berdasarkan Protocol on the accession of the European
Community to the Eurocontrol International Convention relating to Cooperation for the Safety of
Air Navigation of 13 December 1960, as variously amended and as consolidated by the Protocol of
27 June 1997, yang ditandatangani oleh European Community pada tanggal 8 Oktober 2002.
4.1 CARA UNI EROPA MENGIKATKAN DIRI DENGAN PIHAK
KETIGA
Uni Eropa memiliki cara untuk mengikatkan dirinya dengan pihak ketiga
yang sudah ditentukan dengan spesifik di dalam Pasal 218 Treaty on the
Functioning of the European Union. Kewenangan untuk mengikatkan diri dengan
pihak ketiga, khususnya negara dan organisasi internasional, diberikan kepada
Council. Untuk menyeimbangkan kewenangan yang dimiliki Council, maka
diberikanlah kewenangan pengawasan kepada European Parliament, Commission,
dan Court of Justice. Cara untuk mengikatkan diri dengan pihak ketiga oleh Uni
Eropa dapat dibagi menjadi tiga tahap,263 yaitu:

4.1.1 Tahap Negosiasi


Izin untuk membuka negosiasi berada pada Council, 264 namun harus
berdasarkan rekomendasi dari Commission dan jika subjek dari
kesepakatannya terkait dengan kebijakan luar negeri dan keamanan
bersama maka rekomendasi diberikan oleh High Representative of the
Union for Foreign Affairs and Security Policy.265 Commission atau High
Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy –
dalam hal tertentu– juga dapat menominasikan negosiator atau kepala tim
negosiasi untuk mewakili Uni Eropa di dalam negosiasi. 266 Selama
negosiasi berlangsung, Council dapat memberikan arahan kepada
negosiator dan juga dapat membentuk komite khusus sebagai tempat

Penandatanganan ini didasarkan pada Council Decision of 29 April 2004 on the conclusion by the
European Community of the Protocol on the accession of the European Community to the
European Organisation for the Safety of Air Navigation: OJ L 304 of 30/09/2004. Lihat, European
Community, “Summary of Protocol on the accession of the European Community to the
Eurocontrol International Convention relating to Cooperation for the Safety of Air Navigation of
13 December 1960, as variously amended and as consolidated by the Protocol of 27 June 1997,”
http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?ste
p=0&redirect=true&treatyId=5021, diunduh 12 Juni 2012.

263
Tomas Buchta, “Treaty-Making by EU, Procedures and Institutions ,” (Tesis Master of
Law Central European University, Budapest, 2007), halaman 16-33.

264
Consolidated Version of Treaty on the Functioning of the European Union, Pasal 218
Paragraf 2.

265
Ibid., Pasal 218 Paragraf 3.

266
Ibid.
berkonsultasi terkait dengan kesepakatan yang tengah dinegosiasikan.267
Seluruh tindakan yang dilakukan Council harus didasarkan pada keputusan
yang dicapai melalui QMV, kecuali pada hal yang diharuskan untuk
menggunakan metode suara bulat.268

4.1.2 Tahap Pengikatan Diri


Council dapat memberikan izin kepada negosiator untuk
menyetujui perubahan dari kesepakatan untuk dan atas nama Uni Eropa. 269
Di sisi lain, negosiator dapat mengajukan proposal kepada Council untuk
mengikatkan diri terhadap kesepakatan.270 Sebelum dapat mengikatkan diri
dengan sebuah kesepakatan, maka Council harus mendapatkan persetujuan
dari European Parliameandt ap kesepakatan aso siasi; kesepakatan
dalam aksesi Uni Eropa terhadap European Convention for the Protection
of Human Rights and Fundamental Freedoms; kesepakatan membentuk
kerangka institusi spesifik dengan mengatur prosedur kerja sama;
kesepakatan yang memiliki implikasi keuangan yang penting bagi Uni
Eropa; dan kesepakatan pada bidang-bidang dimana prosedur legislatif
biasa digunakan, atau pada prosedur legislatif khusus dimana persetujuan
dari European Parliament dibutuhkan. 271 Kesepakatan dari European
Parliament tidak dibutuhkan dalam bidang kebijakan luar negeri dan
keamanan bersama. Setelah berkonsultasi dengan EuropeaPnarliamen

t pada hal selain tersebut di atas, maka European Parliament harus


memberikan pendapatnya dalam jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh
Council berdasarkan tingkat kepentingan dari masalah yang dihadapi.

267
Ibid., Pasal 218 paragraf 4.

268
Ibid., Pasal 218 Paragraf 8.

269
Ibid., Pasal 218 Paragraf 7.

270
Ibid., Pasal 218 Paragraf 6.

271
Ibid., Pasal 218 Paragraf 6 huruf a.
Bila European Parliament tidak memberikan pendapatnya dalam waktu
yang telah ditentukan, maka Council dapat mengambil langkah sepihak.272

4.1.3 Tahap Implementasi


Negara anggota, European Parliament, Council atau Commission
dapat meminta pendapat kepada Court of Justice terkait apakah
kesepakatan yang bersangkutan bertentangan atau tidak dengan Traktat
Lisbon 2007. Jika Court of Justice memutuskan bahwa kesepakatan yang
bersangkutan bertentangan dengan Traktat Lisbon 2007, maka kesepakatan
ini tidak dapat berlaku, kecuali jika dilakukan penyesuaian terhadap
kesepakatan yang ada, tau jika dilakukan penyesuaian terhadap Traktat
Lisbon 2007.273
Negosiator dapat mengajukan proposal kepada Council untuk
memberikan izin kepadanya dalam menandatangani kesepakatan, dan jika
dibutuhkan, aplikasi provisionalnya sebelum mulai berlaku.274 Di sisi lain,
Commission atau High Representative of the Union for Foreign Affairs
and Security Policy –dalam hal tertentu– dapat mengajukan penundaan
terhadap implementasi dari sebuah kesepakatan kepada Council.275 Dalam
setiap tahap yang dilalui, termasuk implementasi, European Parliament
harus diberitahukan secara lengkap dan segera mengenai seluruh proses
276
yang dkialna.ku

4.2 PENGIKATAN DIRI UNI EROPA TERHADAP PIHAK KETIGA


Sejak berlakunya Traktat Lisbon 2007, Uni Eropa baru satu kali menjadi
anggota dari sebuah organisasi internasional, yaitu International Renewable
Energy Agency (IRENA). Sementara pada 35 organisasi internasional lainnya

272
Ibid., Pasal 218 Paragraf 6 huruf b.

273
Ibid., Pasal 218 Paragraf 11.

274
Ibid., Pasal 218 Paragraf 5.

275
Ibid., Pasal 218 Paragraf 9.

276
Ibid., Pasal 218 Paragraf 10.
71

dimana Uni Eropa menjadi anggota di dalamnya, yang pada awalnya menjadi
anggota dalam organisasi internasional yang bersangkutan adalah European
Community atau European Economic Community atau EAEC atau ECSC.
Berdasarkan Traktat Lisbon 2007, terjadi penyatuan dari tiga pilar Uni Eropa
menjadi sebuah entitas tunggal, yaitu Uni Eropa, 277 sehingga terjadi suksesi
keanggotaan pada Uni Eropa bagi seluruh organisasi dimana
European Community atau European Economic Community atau
EAEC atau ECSC menjadi anggota. Hal yang sama juga terjadi dalam pengikatan
diri Uni Eropa terhadap pihak ketiga.

4.2.1 Keanggotaan Uni pEarodalam International Renewable


Energy Agency (IRENA)
IRENA merupakan sebuah organisasi internasional yang didirikan
berdasarkan Statute of IRENA. IRENA bertujuan untuk mempromosikan
dan meningkatkan penggunaan segala bentuk sumber energi yang dapat
diperbaharui (renewable energy) dengan memperhatikan pengembangan
berkelanjutan (sustainable development).278 Sampai pada tanggal 10 Juni
2012, IRENA telah memiliki 96 anggota (95 negara dan Uni Eropa).279
Dari 27 negara anggota Uni Eropa, hanya Hungaria saja yang tidak
merupakan anggota dari IRENA maupun menandatangani Statute of
IREsNemA,entara negara yang baru menandatangani saja dan belum resmi
menjadi anggota adalah Austria, Belgia, Estonia, dan Italia. Sisanya, yaitu
Bulgaria, Cyprus, Czech, Denmark, Finland, Perancis, Jerman, Yunani,
Irlandia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Malta, Belanda, Polandia,
Portugal, Romania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Inggris

277
The Law Society, “A Guide to the Treaty of Lisbon: European Union Insight,” http://www.
lawsociety.org.uk/documents/downloads/guide_to_treaty_of_lisbon.pdf, diunduh tanggal 14 Juni
2012. Lihat juga, “The EU in the World,” http://europa.eu/lisbon_treaty/glance/external_relations
/index_en.htm, diunduh 15 Juni 2012.

278
Statute of the International Renewable Energy Agency, Preambule.

279
IRENA, “List of Members, Signatories and Applicants for Membership as of 10.06.2012,”
http://www.irena.org/DocumentDownloads/Signatory/IRENA_List_of_Members.pdf, diunduh 17
Juni 2012.

Universitas Indonesia

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


72

280
adalah anggota dari IRENA. Hal ini dikarenakan hal yang diurus
IRENA berada dalam bidang energi, yang merupakan kompetensi bersama
antara Uni Eropa dan negara anggota.281 Dalam hal terjadi keanggotaan baik
dari Uni Eropa dan negara anggota, maka harus ada pembagian
kewenangan antara Uni Eropa dan negara anggota sebagaimana
disyaratkan di dalam Statute of IRENA.282 Pengikatan diri yang dilakukan
oleh Uni Eropa terhadap Statute of IRENA didasarkan pada Pasal 194283
dan Pasal 218 TFEU. Sebelum Uni Eropa resmi menjadi anggota IRENA,
ada beberapa tyahanapgan telah dilalui oleh Uni Eropa, yaitu:

4.2.1.1 Tahap negosiasi Statute of IRENA


Pembahasan mengenai Statue of IRENA dimulai dengan
diajukannya proposal Commission pada tanggal 26 Juni 2009 kepada

280
IRENA, “Update on IRENA Membership,” http://www.irena.org/menu/Index.aspx?mnu=
Cat&PriMenuID=46&CatID=67, diunduh 17 Juni 2012.

281
Consolidated Version of The Treaty on the Functioning of the European Union, Pasal 4
Paragraf 2 huruf i.

282
Statute of IRENA, Pasal VI.C menyatakan bahwa: “In the case of any regional
intergovernmental economic integration organisation, the organisation and its Member States
shall decide on their respective responsibilities for the performance of their obligations under this
Statute...”

283
Pasal 194 Treaty on the Functioning of the European Union:
1. In the context of the establishment and functioning of the internal market and with
regard for the need to preserve and improve the environment, Union policy on
energy shall aim, in a spirit of solidarity between Member States, to:
(a) ensure the functioning of the energy market;
(b) ensure security of energy supply in the Union;
(c) promote energy efficiency and energy saving and the development of new and
renewable forms of energy; and
(d) promote the interconnection of energy networks.
2. Without prejudice to the application of other provisions of the Treaties, the
European Parliament and the Council, acting in accordance with the ordinary
legislative procedure, shall establish the measures necessary to achieve the
objectives in paragraph 1. Such measures shall be adopted after consultation of the
Economic and Social Committee and the Committee of the Regions.
Such measures shall not affect a Member State's right to determine the conditions
for exploiting its energy resources, its choice between different energy sources and
the general structure of its energy supply, without prejudice to Article 192(2)(c).
3. By way of derogation from paragraph 2, the Council, acting in accordance with a
special legislative procedure, shall unanimously and after consulting the European
Parliament, establish the measures referred to therein when they are primarily of a
fiscal nature.

Universitas Indonesia

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


Council,284 dan pada hari yang sama didistribusikan kepada Council dan
European Parliament. 285 Pada tanggal 8 Oktober 2009 Committe on
Industry, Research and Energy memberikan rekomendasi kepada
European Parliament untuk mengikatkan diri terhadap Statute
286
of IRENA. European Parliament memberikan
persetujuannya untuk melakukan penandatanganan terhadap
Statute of IRENA pada tanggal 20 Oktober 2009.287 Pada tanggal 23
November 2009, European Community diwakili oleh Energy
Commissioner, Andris Piebalgs dan Swedish Secretary of State, Ola Altera
288
dalam melakukan penandatanganan Statute of IRENA. Hal ini
menjadikan Uni Eropa ebsaga i organisasi internasional
pertama yang menjadi anggota IRENA dan menjadikan Uni Eropa sebagai
anggota IRENA yang ke-137.289
Bersamaan dengan mulai berlakunya Traktat Lisbon 2007, yaitu
pada tanggal 1 Desember 2009, Council mengonsultasikan perihal Statute
of IRENA kepada European Parliament.290 Konsultasi ini menyebabkan

284
Council Decision on the Conclusion of the Statute of the International Renewable Energy
Agency (IRENA) by the European Community and on the Exercise of Its Rights and Obligations,
sebagaimana dapat diunduh dalam http://eurp-lex.euro
a.eu/LexUriServ/LexUri Serv.do?uri=COM:2009:0326:FIN:EN:PDF.

285
PreLex, “COM (2009) 326 – 2009/0085/NLE” http://ec.europa.eu/prelex/detail_dossier_
real.cfm?CL=en&DosId=198376, diunduh 16 Juni 2012.

286
Report on the proposal for a Council decision on the conclusion of the Statute of the
International Renewable Energy Agency (IRENA) by the European Community and on the
exercise of its rights and obligations (COM(2009)0326 – C7-0092/2009 – 2009/0085(CNS)),
sebagaimana dapat diunduh dalam http://www.europarl.europa.eu/sides/getDoc.do?type
=REPORT&mode=XML&reference=A7-2009-26&language=EN.

287
European Parliament legislative resolution of 20 October 2009 on the proposal for a
Council decision on the conclusion of the Statute of the International Renewable Energy Agency
(IRENA) by the European Community and on the exercise of its rights and obligations
(COM(2009)0326 – C7-0092/2009 – 2009/0085(CNS)), sebagaimana dapat diunduh dalam
http://www.europarl.europa.eu/sides/getDoc.do?type=TA&language=EN&reference=P7-TA-
2009-30.

288
“EU Joints the International Renewable Energy Agency,” http://www.welcomeurope.
com/news-europe/eu-joints-international-renewable-energy-agency-7103+7003.html, diunduh 16
Juni 2012.

289
Ibid.

290
Europan Parliament “International Renewable Energy Agency IRENA: Conclusion of the
Statute by the EC; Exercise of Its Rights and Obligations,” http://www.europarl.
harus dilakukannya perubahan dalam proposal Council. Perubahan ini
kemudian diselesaikan dan dipublikasikan pada tanggal 12 April 2010.291
Setelah membaca perubahan proposal yang diajukan oleh Council, pada
tanggal 3 Juni 2010, Committe on Industry, Research and Energy
memberikan rekomendasi kepada European Parliament untuk
mengikatkan diri terhadap Statute of IRENA292 dan akhirnya pada tanggal
16 Juni 2010 European Parliament menyetujui untuk dilakukannya
pengikatan diri terhadap Statute of IRENA.293

4.2.1.2 Tahap pengikatan diri terhadap Statute of IRENA


Pengikatan diri Uni Eropa terhadap Statute of IRENA mendapatkan
kejelasan pada tanggal 16 Juni 2010 dengan adanya persetujuan yang
diberikan oleh European Parliament. Kemudian pada tanggal 24 Juni 2010,
Council mengeluarkan keputusannya –Council Decision of 24 June 2010
on the Conclusion of the Statute of the International Renewable Energy
Agency by the European Union (2010/385/EU)– untuk melakukan
pengikatan diri terhadap Statute of IRENA. Pengikatan diri ini juga disertai
dengan pernyataan adanya suksesi Uni Eropa terhadap European
Commission, yang melakukan penandatanganan Statute of IRENA pada
tanggal 23 November 2009, sebagai konsekuensi sudah bakerulnya Traktat

europa.eu/oeil/popups/ficheprocedure.do?lang=en&reference=2009/0085%28NLE%29, diunduh
17 Juni 2012.
291
Communication from the Commission to the European Parliament and the Council:
Addendum to COM(2009) 665 final: Communication from the Commission to the European
Parliament and the Council Consequences of the entry into force of the Treaty of Lisbon for
ongoing interinstitutional decision-making procedures, sebagaimana dapat diunduh dalam
http://eur-lex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri= COM:2010:0147:FIN:EN:PDF.

292
Recommendation on the proposal for a Council decision on the conclusion of the Statute
of the International Renewable Energy Agency (IRENA) by the European Union (08612/2010 – C7-
0109/2010 – 2009/0085(NLE)), sebagaimana dapat diunduh dalam http://www.europarl. europa.eu/
sides/get Doc.do?type=REPORT&mode=XML&reference=A7-2010-176&language
=EN.

293
European Parliament legislative resolution of 16 June 2010 on the draft Council decision
on the conclusion of the Statute of the International Renewable Energy Agency (IRENA) by the
European Union (08612/2010 – C7-0109/2010 – 2009/0085(NLE)), sebagaimana dapat diunduh
dalam http://www.europarl. europa.eu/sides/getDoc.do?type=TA&language=EN&reference=P7-
TA-2010-215.
Lisbon 2007. Sejak tanggal 8 Juni 2010, telah ada 25 negara yang
melakukan ratifikasi terhadap Statute of IRENA294 sehingga pada tanggal 8
Juli 2010, Statute of IRENA akan mulai berlaku secara efektif.295

4.2.1.3 Tahap implementasi Statute of IRENA


Sebagaimana yang telah disampaikan bahwa bidang energi
merupakan bidang dimana Uni Eropa dan negara anggota Uni Eropa
memiliki kompetensi bersama. Agar tidak terjadi perbenturan kewenangan
dalam melaksanakan hak dan kewajiban sebagaimana termaktub di dalam
Statute of IRENA maka dilakukan pembagian kewenangan antara Uni Eropa
dan negara Uni Eropa yang juga menjadi anggota IRENA. Pembagian ini
dinyatakan secara tegas di dalam Declaration of Competences yang
menyatakan sebagai berikut:

......
2. While recognising the European Union‟s status as a member, as
a general rule, the Member States of the European Union have
competence for agenda items dealing with organisational matters (e.g.
legal or budgetary issues) and procedural issues (e.g. election of
chairpersons, adoption of the agenda, adoption of reports).
3. In accordance with the Treaty on the Functioning of the European
Union, the Union and the Member States have competences in the field
of renewable energy as follows:
– the Union has exclusive competence where a provision of the IRENA
̶
statute or an act implementing that statute is necessary to enable the
Union to exercise its internal competence or in so far as the
provisions of a Union act establish common rules that may be

294
“IRENA Statute to Enter Into Force on 8 July 2010,” http://uncsd.iisd.org/news/irena-
statute-to-enter-into-force-on-8-july-2010/, diunduh 16 Juni 2012.

295
Statute of IRENA, Pasal XIX. D menyatakan bahwa: “This Statute shall enter into force on
the 30th day after the date of deposit of the twenty-fifth instrument of ratification.”
affected or altered in scope by provisions of the IRENA Statute or an
act adopted in implementation thereof,
̶ – insofar as common rules exist but are neither affected nor altered in
scope, in particular in cases of Union provisions establishing only
minimum standards, the Member States have competence, without
prejudice to the competence of the Union, to act in this field,
̶ – Member States remain solely competent for matters under the
IRENA statute in respect of which the Union has not adopted
common rules.296

Dasar pembagian kewenangan yang dituangkan di dalam


Declaration of Competences adalah adanya kompetensi internal yang
dimiliki oleh Uni Eropa terhadap hal-hal tersebut di atas. Kompetensi ini
dibuktikan dari pelbagaiintdakan yang telah dilakukan oleh Uni Eropa,
yaitu: Directive 2001/77/EC of the European Parliament and of the
Council of 27 September 2001 on the promotion of electricity produced
from renewable energy sources in the internal electricity market (OJ L 283,
27.10.2001, p. 33);297 Directive 2003/30/EC of the European Parliament
and of the Council of 8 May 2003 on the promotion of the use of biofuels
or other renewable fuels for transport (OJ L 123, 17.5.2003, p. 42);298 dan
Directive 2009/28/EC of the European Parliament and of the Council of
23 April 2009 on the promotion of the use of energy from renewable

296
Council Decision of 24 June 2010 on the Conclusion of the Statute of the International
Renewable Energy Agency (IRENA) by the European Union (2010/385/EU).
297
Berdasarkan Directive 2001/77/EC, Uni Eropa ingin meningkatkan sumber energi yang
dapat diperbaharui hingga dapat memenuhi 21% dari seluruh kebutuhan listrik yang ada. Directive
ini juga mengatur perihal langkah-langkah yang diperlukan untuk dapat menenuhi komitmen yang
telah dibuat oleh Uni Eropa berdasarkan Protokol Kyoto. Lihat, “Renewable Energy: The Promotion
of Electricity from Renewable Energy Sources,” http://europa.eu/legislation
_summaries/energy/renewable_energy/l27035_en.htm, diunduh 17 Juni 2012.

298
Directive 2003/30/EC bertujuan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan
meningkatkan penggunaan dari biofuel (bahan bakar hayati) untuk transportasi. Hal ini juga
bertujuan untuk dapat mengurangi jumlah emisi yang dihasilkan oleh Uni Eropa secara keseluruhan.
sources and amending and subsequently repealing Directives 2001/77/EC
and 2003/30/EC (OJ L 140, 5.6.2009, p. 16).299

4.3 KESIMPULAN
Uni Eropa sebagai sebuah organisasi internasional memiliki hak dan
kewajiban di bidang hukum internasional, termasuk kemampuan untuk
berhubungan dengan pihak ketiga, dikarenakan Uni Eropa adalah subjek hukum
internasional yang memiliki personalitas hukum.300 Personalitas hukum Uni Eropa
timbul karena adanya pernyataan secara tegas di dalam perjanjian dasarnya, dalam
hal ini adalah Traktat Lisbon 2007. Di sisi lain, personalitas hukum Uni Eropa
pun dapat terlihat dari pelbagai tindakan yangatheldilakukan oleh Uni Eropa itu
sendiri.
Ada tiga organ yang memegang peranan penting dalam mengikatkan diri
dengan pihak ketiga, yaitu Council, Commission, dan European Parliament.
Commission berwenang membuat proposal untuk mengikatkan diri dengan pihak
ketiga, dengan mempertimbangkan kepentingan dari Uni Eropa. 301 European
Parliament merupakan organ yang dapat memberikan masukan-masukan terhadap
proses pengikatan diri dengan pihak ketiga yang akan dilakukan oleh Uni Eropa.
Bila dibandingkan dengan Commission dan European Parliament, Council
memegang kewenangan yang sangat besar dalam mengkiaknatdiri dengan
pihak ketiga karena keputusan untuk dapat memulai negosiasi, menandatangani,
maupun untuk menyatakan keterikatan Uni Eropa terhadap pihak ketiga,
seluruhnya berada di tangan Council.

299
Di dalam Directive 2009/28/EC, yang ditekankan adalah harus adanya kontrol terhadap
kosumsi energi di Eropa dan peningkatan terhadap penggunaan sumber energi yang terbarukan,
yang harus dijalankan secara bersamaan dengan penghematan enegri dan peningkatan efisiensi
energi, yang pada akhirnya akan dapat berpengaruh pada pegurangan emisi gas rumah kaca.
300
Pendapat yang sedikit berbeda disampaikan oleh Georgopolous, bahwa “essential question
is not whether EU has legal personality or not, but what it is legally capable of doing.” Lihat,
Theodore Georgopoulos, “What kind of Treaty-Making Power for EU? Constitutional Problems
Related to the Conclusion of the EU-US Agreements on Extradition and Mutual Legal Assistance,”
European Law Review (Volume 30, 2005), halaman 192.

301
Buchta, “Treaty-Making by EU...,” halaman 16-17.
BAB 5
SIMPULAN

Pertama, Uni Eropa adalah sebuah organisasi internasional yang dibentuk


berdasarkan Maastricht Treaty 1992, yang kemudian disesuaikan dengan
menggunakan Treaty of Amsterdam 1997 dan Treaty of Nice 2001, yang
selanjutnya diamandemen dengan Traktat Lisbon 2007. Sebagai sebuah organisasi
internasional, Uni Eropa memiliki personalitas hukum yang dapat dilihat dari tiga
aspek, yaitu berdasarkan Traktat Lisbon 2007, berdasarkan hukum internasional,
dan berdasarkan praktek. Mengacu pada Pasal 47 Traktat Lisbon 2007, jelas
bahwa Uni Eropa memiliki personalitas hukum. Dengan melihat pada Reparation
for Injuries Case, maka hukum internasional telah mengakui adanya pesor
nalitas hukum bagi sebuah organisasi internasional, agar organisasi internasional
yang bersangkutan dapat mencapai tujuannya. Berdasarkan praktek, maka dapat
diketahui bahwa Uni Eropa telah diakui oleh pelbagai subjek hukum internasional
memiliki personalitas hukum. Dengan adanya personalitas hukum, maka Uni
Eropa dapat melakukan hubungan dengan subjek hukum internasional lain,
termasuk mengikatkan diri dalam perjanjian dengan pihak ketiga dan menjadi
anggota dari sebuah organisasi internasional. Jika Uni Eropa diklasifikasikan,
maka Uni Eropa merupakan organisasi internasional yang tertutup, supranasional,
dan bersifat umum. Uni Eropa dikatakan tertutup kenara k eanggotaan Uni
Eropa terbatas bagi negara-negara Eropa saja. Sifat supranasional Uni Eropa dapat
dilihat dari adanya kemampuan Uni Eropa untuk membuat hukum yang dapat
mengikat secara langsung kepada warga negara dari negara anggotanya,
sementara sifat umum dari Uni Eropa dapat terihat dari kompetensi yang dimiliki
oleh Uni Eropa baik secara eksklusif maupun secara bersama-sama dengan negara
anggotanya yang meliputi hampir seluruh aspek kehidupan.
Kedua, untuk mencapai tujuannya, Uni Eropa memiliki pelbagai organ,
yaitu The European Parliament, yaitu organ yang memiliki fungsi legislasi,
pengawasan, dan anggaran; The European Council, yaitu organ yang menentukan
arah kebijakan politik dan prioritas dari Uni Eropa; The Council, yaitu organ yang
mengesahkan hukum Uni Eropa; The European Commission, yaitu organ yang
melindungi kepentingan seluruh warga Uni Eropa secara internal maupun
eksternal, melalui pencetusan dan penegakan hukum dan pengelolaan anggaran;
The Court of Justice of the European Union, yaitu organ yang
mealankuk penafsiran terhadap hukum Uni Eropa dan menyelesaikan sengketa
antara pemerintah negara anggota dan organ dari Uni Eropa; The European
Central Bank, yaitu organ yang mengelola stabilitas harga dalam Uni Eropa dan
juga bertanggung jawab menyusun dan melaksanakan kebijakan ekonomi dan
moneter; dan The Court of Auditors, yaitu organ yang melakukan audit terhadap
keuangan Uni Eropa, dan merupakan organ yang bertanggung jawab atas
pengembangan manajamen keuangan dan pelaporan penggunaan dana publik.
Kewenangan yang dimiliki oleh Uni Eropa tegribma enjadi dua, yaitu
kewenangan yang secara tegas dinyatakan dalam Traktat Lisbon 2007 (express
powers) dan kewenangan yang ditarik secara tidak langsung dari ketentuan-
ketentuan yang ada (implied powers). Bila kewenangan Uni Eropa diklasifikasikan
menurut bidangnya, maka akan terdapat tiga jenis kewenangan, yaitu: bidang yang
dapat dikelola oleh Uni Eropa secara eklusif (pajak, kompetisi dalam pasar
internal, kebijakan moneter, konservasi bagi sumber daya hayati kelautan, dan
kebijakan iklan bersama); bidang yang dikelola secara bersama antara Uni Eropa
dengan negara anggotanya karena adkaonmyapetensi bersama (pasar bersama,
kebijakan sosial, kohesi ekonomi, sosial, dan teritorial, agrikultur dan perikanan,
lingkungan, perlindungan konsumen, transportasi, jaringan trans-Eropa, energi,
kebebasan, keamanan, dan keadilan, dan kesehatan publik); dan bidang yang
memberikan kewenangan kepada Uni Eropa untuk mendukung dan
mengoordinasikan tindakan negara anggota (perlindungan dan
pengembangan kesehatan manusia, industri,
kebudayaan, pariwisata, pendidikan, perlindungan masyarakat, dan kerja sama
administratif).
Ketiga, sejak berlakunya Traktat Lisbon 2007, Uni Eropa baru satu kali
menjadi anggota organisasi internasional, yaitu IRENA. Dalam proses untuk
menjadi anggota dari organisasi internasional, maka ada tiga institusi utama yang
berperan besar, yaitu Council, Commission, dan European Parliament.
Commission berwenang membuat proposal untuk mengikatkan diri dengan pihak
ketiga, dengan mempertimbangkan kepentingan dari Uni Eropa. Sementara
European Parliament merupakan organ yang dapat memberikan masukan-
masukan terhadap proses pengikatan diri dengan pihak ketiga yang akan dilakukan
oleh Uni Eropa. Bila dibandingkan dengan Commission daneaEnurop
Parliament, Council memegang kewenangan yang sangat besar dalam
mengikatkan diri dengan pihak ketiga seperti membuat keputusan untuk dapat
memulai negosiasi, menandatangani, maupun untuk menyatakan keterikatan Uni
Eropa.
DAFTAR PUSTAKA

I. BUKU
Amerasinghe, C.F. International Legal Personality Revisited. Dalam International
Legal Personality. Burlington: Ashgate Publishing Company, 2010.
Halaman 240-260.

. Principles of the Intitutional Law of International Organizations. Ed.


Ke-2. Cambridge: Cambridge University Press, 2005.

Asshiddiqie, Jimly. Konstitusi dan Konstitusionalisme Indonesia. Jakarta:


Konstitusi Press, 2005.

Bennett, A. LeRoy. International Organizations: Principles and Issues. New


Jersey: Prentice-Hall, Inc., 1977.

Borchardt, Klaus-Dieter. The ABC of European Union Law. Brussels: European


Commission Media Library, 2010.

Bourgeois, Jacques H.J. “External Relations Powers of the European Community.”


Fordham International Law Journal (Volume 22, Issue 6, 1998). Halaman
144-170.

Brownlie, Ian. Principles of Public International Law. London: Oxford University


Press, 1966.

Buzan, Barry. “From International System to Internaiotnal Society:


Structural Realism and Regime Theory Meet the English School.”
International Organization (Volume 47, No. 3, Summer, 1993). Halaman
327-352.

Creswell, John W. Research Design: Qualitative and Quantitative Approach.


Sage Publication. Inc., 1994.
Colander, David C. Macroeconomics. Ed. Ke-5. New York: McGrew Hill, 2004.

Dedman, Martin J. The Origins and Development of the European Union 1945-
95: A History of European Integration. London: Routledge, 1996.

Garner, Brian A. Black‟s Law Dictionary. Ed. Ke-9. Saint Paul: Thomson Reuters,
2009.

Georgopoulos, Theodore. “What Kind of Treaty-Making Power for EU?


Constitutional Problems Related to the Conclusion of the EU-US
Agreements on Extradition and Mutual Legal Assistance.” European Law
Review (Volume 30, 2005). Halaman 185-220.

Harris, D.J. Cases and Materials on International Law. Ed. Ke-5. (London: Sweet
& Maxwell, 1998.

Idris, Faisal Nurdin. “Understanding the Interplay betweetnhe European


Integration and Political and Policymaking Process.” Jurnal Kajian Wilayah
(Volume 1, Nomor 2, 2010). Halaman 277-292.

Johnson, Ailish. European Welfare States and Supranational Governance of


Social Policy. New York: Palgrave Macmillan, 2005.

Jovanovic, Miroslav N. European Economic Integration: Limit and Prospects.


London: Routledge, 1997.

K, Syahmin A. Pokok-Pokok Hukum Organisasi Internasional. Bandung:


Binacipta, 1985.

Kelsen, Hans. General Theory of Law and State. Diterjemahkan oleh Anders
Wedberg. Cambridge: Harvard University Press, 1949.
Klabbers, Jan. An Introduction to International Institutional Law. New York:
Cambridge University Press, 2002.

. “The Concept of Legal Personality.” Dalam International Legal


Personality. Burlington: Ashgate Publishing Company, 2010. Halaman 3-34.

Kusumaatmadja, Mochtar dan Etty R. Agoes. Pengantar Hukum Internasional.


Ed. Ke-2. Bandung: Alumni, 2003.

Lasok, D. dan J.W. Bridge. Law and Institutions of the European Communities.
London: Butterworths, 1991.

Mandalangi, J. Pareira. Segi-Segi Hukum Organisasi Internasional, Buku I: Suatu


Modus Pengantar. Bandung: Binacipta, 1986.

Mazey, Sonia. “The Development of the European Union Idea: From Sectoral
Integration to Political Union.” Dalam European Union: Power and Policy-
making. London: Routledge, 1996. Halaman 24-39.

Monnet, Jean. Memoirs. Diterjemahkan oleh Richard Mayne. London: William


Collins and Son Ltd., 1976.

Pascu, Octavian Gabriel dan Caius Tudor Luminosu. “The Legal Personality of
the European Union – Between the Maastricht Treaty and the Draft Treaty
Establishing a Constitution for Europe – Reality and Perspective.”
Romanian Journal of European Affairs (Volume 6, No. 3, 2006). Halaman
51-78.

Phinnemore, David dan Lee McGowan. A Dictionary of The European Union. Ed.
Ke-2. London: Europa Publications, 2004.
Rousseau, Jean-Jacques. Kontrak Sosial [Du Contract Social]. Diterjemahkan oleh
Rahayu Surtiati Hidayat dan Ida Sundari Husen. Cet. Ke-2. Jakarta: Penerbit
Dian Rakyat, 2010.

Rudy, Teuku May. Administrasi & Organisasi Internasional. Ed. Ke-2. Bandung:
PT Refika Aditama, 2005.

Sands, Philippe dan Pierre Klein. Bowett‟s Law of International Institutions. Ed.
Ke-5. London: Sweet & Maxwell, 2001.

Scheller, Hanspeter K. The European Central Bank: History, Role and Functions.
Frankfurt: European Central Bank, 2004.

Schermers, Henry G. dan Niels M. Blokker. International Institutional Law. Ed.


Ke-4. Leiden: Martinus Nijhoff Publishers, 2003.

SchwarzJeü,rgen. “The Development of the European Union from a


Common Market to a Political Union.” Ritsumeikan Law Review. Halaman
85-112.

Schwarzenberger, Georg. A Manual of International Law. Ed. Ke-3. London:


Steven & Sons, 1967.

Shaw, Malcolm N. International Law. Ed. Ke-6. New York: Cambridge


University Press, 2008.

Sieberson, Stephen C. “Inching Toward EU Supranationalism? Qualifeid Majority


Voting and Unanimity Under the Treaty of Lisbon.” Virginia Journal of
International Law Association (Volume 50, 2010). Halaman 921-995.

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum. Cet. Ke-3. Jakarta: Penerbit


Universitas Indonesia (UI-Press), 1986.
Starke, J.G. An Introduction to International Law. Ed. Ke-4 London: Butterworth
& Co., 1958.

Suryokusumo, Sumaryo. Pengantar Hukum Organisasi Internasional. Jakarta:


Tatanusa, 2007.

. Studi Kasus Hukum Organisasi Internasional. Ed. Ke-2. Bandung:


Penerbit Alumni, 1997.

Suwardi, Sri Setianingsih Pengantar Hukum Organisasi Internasional.Jakarta: UI-


Press, 2004.

Thody, Philip. An Historical Introduction to the European Union. London:


Routledge, 1997.

Thompson, Brian. Textbook on Constitutional and Administrative Law. Ed. Ke-3.


London: Blackstone Press Ltd., 1997.

Tillotson, John dan Nigel Foster. Text, Cases and Materials on European Union
Law. Ed. Ke-4. London: Cavendish Publishing Limited, 2003.

II. PERATURAN, KEPUTUSAN, DAN PUTUSAN


Communication from the Commission to the European Parliament and the
Council: Addendum to COM(2009) 665 final: Communication from the
Commission to the European Parliament and the Council Consequences of
the entry into force of the Treaty of Lisbon for ongoing interinstitutional
decision-mceadkuirnegs.pro

Council. Council Decision of 24 June 2010 on the Conclusion of the Statute of the
International Renewable Energy Agency (IRENA) by the European Union
(2010/385/EU).
European Court of Justice. Commission of the European Communities v Council
of the European Communities. - European Agreement on Road Transport. -
Case 22-70.

European Parliament. European Parliament legislative resolution of 16 June 2010


on the draft Council decision on the conclusion of the Statute of the
International Renewable Energy Agency (IRENA) by the European Union
(08612/2010 – C7-0109/2010 – 2009/0085(NLE)).

European Parliament. European Parliament legislative resolution of 20 October


2009 on the proposal for a Council decision on the conclusion of the Statute
of the International Renewable Energy Agency (IRENA) by the European
Community and on the exercise of its rights and
obligations (COM(2009)0326 – C7-0092/2009 –
2009/0085(CNS)).

International Court of Justice. Reparation for Injuries Suffered in the Service of


the United Nations: Advisory Opinion of April 11th, 1949.

Recommendation on the proposal for a Council decision on the conclusion of the


Statute of the International Renewable Energy Agency (IRENA) by the
European Union (08612/2010 – C7-0109/2010 – 2009/0085(NLE)).

Report on the proposal for a Council decision on the conclusion of the Statute of
the International Renewable Energy Agency (IRENA) by the European
Community and on the exercise of its rights and obligations
(COM(2009)0326 – C7-0092/2009 – 2009/0085(CNS)).

Uni Eropa, Treaty establishing a Constitution for Europe (2004).

Uni Eropa, Consolidated Version of The Treaty on the Functioning of the


European Union.
Uni Eropa, Consolidated Version of the Treaty of European Union.

Uni Eropa, Treaty of Amsterdam amending the Treaty on European Union, the
Treaties establishing the European Communities and certain related acts
(1997).

Uni Eropa, Treaty of Nice amending the Treaty on European Union, the Treaties
establishing the European Communities and certain related acts (2001).

Merger Treaty (1965).

Montevideo Convention on the Rights and Duties of States (1933).

Single European Act (1986).

Statute of the International Renewable Energy Agency.

The Convenant of The League of Nations (1919).

Treaty Establishing The European Atomic Energy Community (1957).

Treaty Establishing The European Coal and Steel Community (1952).

Treaty Establishing The European Economi Community (1957).

Treaty on European Union (1992).

Vienna Convention on the Law of eTarties betw een States and International
Organizations or between International Organizations (1986).
III. MAKALAH Dan TESIS
Buchta, Tomas. “Treaty-Making by EU. Procedures and Institutions.” Tesis
Master of Law Central European University. Budapest, 2007.

Laursen, Finn. “The Merger Treaty 1965: The First Reform of the Founding
European Community Treaties.” Makalah disampaikan pada First Jean
Monnet Conference. “From Paris to Lisbon: EU Treaties and their Reforms.”
Dalhousie University, Halifax, NS, Canada, 22-23 Maret 2010.

IV. INTERNET
Archick, Kristin. “The European Parliament.” http://www.au.af.mil/au/awc/
awcgate/crs/rs21998.pdf. Diunduh 17 Juni 2012.

Capeta, Tamara. “Powers of the European Union in International Relations.”


www.pravo.unizg.hr%2F_download%2Frepository%2FEU_external_power
s_EN.pptx&ei=LRjVT-bJGs3KrAedqrH8Dw&usg=AFQjCNFqHytb09FV
Y7lM25oTQnzLOUmF_g. Diunduh 10 Juni 2012.

Citizens Information. “Council of the European Union (d).”


http://www.citizensinformation.ie/en/government_in_ireland/european_gov
ernment/eu_institutions/council_of_the_european_union.html. Diunduh 17
Juni 2012.

Commission of the European Communities. “A White Paper in European


Governance.” http://ec.europa.eu/governance/whitepaper/en.pdf. Diunduh
16 Juni 2012.

De Schoutheete, Philippe dan Sami Andoura. “Legal Personality of the European


Union.” http://aei.pitt.edu/9083/1/Legal.Personality.EU-PDS-SA.pdf.
Diunduh 5 Juni 2012.
Delors, Jacques. “The Maastricht Treaty.” https://www.dur.ac.uk/resources/ibru/
publications/full/bsb1-4_delors.pdf. Diunduh 26 Mei 2012.

European Central Bank. “European Central Bank.”


http://epp.eurostat.ec.europa.eu/portal/page/portal/pgp_ess/partners/europea
n_union/ecb/tab_whoswho. Diunduh 17 Juni 2012.

European Central Bank. “The Mission of the European Central Bank.”


http://www.ecb.int/ ecb/html/mission.en.html. Diunduh 17 Juni 2012.

European Commission. “Accession Criteria.” http://ec.europa.eu/enlargement/


enlargement_process/accession_process/criteria/index_en.htm. Diunduh 16
Juni 2012.

European Commission External Relations. “European Union Membership at


International Organisations.” http://ec.europa.eu/world/agreements/view
Collection.do?fileID=58598. Diunduh 12 Juni 2012.

European Community. “Summary of Agreement Establishing an International


Science and Technology Centre.” http://ec.europa.eu/world/agreements/
prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=t
rue&treatyId=551. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Agreement Establishing the Common Fund for


Commodities.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreaties
Workspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=502.
Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Agreement Establishing the European Bank for


Reconstruction and Development.” http://ec.europa.eu/world/agreements/
prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=t
rue&treatyId=532. Diunduh 12 Juni 2012.
. “Summary of Agreement Establishing the General Fisheries
Commission for the Mediterranean.” http://ec.europa.eu/world/agreements
/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=
true&treatyId=471. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Agreement Establishing the World Trade Organisation.”


http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treat
iesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=565. Diunduh 12 Juni
2012.

. “Summary of Agreement Establishing the Terms of Reference of the


International Jute Study Group.” http://ec.europa.eu/world/agreements/
prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=t
rue&treatyId=6841. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Agreement for the Establishment of the Indian Ocean


Tuna Commission.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreate
TreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=
559. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Agreement on the Establishment of the ITER


International Fusion Energy Organization for the Joint Implementation of
the ITER Project.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreate
TreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=
4041. Diunduh tanggal 12 Juni 2012.

. “Summary of Agreement Relating to the Implementation of Part XI of


the United Nations Convention on the Law of the Sea.” http://ec.
europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGener
alData.do?step=0&redirect=true&treatyId=588. Diunduh 12 Juni 2012.
. “Summary of Agreement Relating to the Implementation of Part XI of
the United Nations Convention on the Law of the Sea of 10 December 1982.”
http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treat
iesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=588. Diunduh 12 Juni
2012.

. “Summary of Agreement to Establish a Science and Technology Centre


in Ukraine (STCU), as Amended by the Protocol of 7 July 1997.” http://ec.
europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGener
al Data.do?step=0&redirect=true&treatyId=557. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Constitution and Rules of Procedure of the Internationa


Rubber Study Group.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreate
TreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=
6001. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Constitution of the Food and Agriculture Organisation of


the United Nations.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreate
TreatiesWorkspace/treatiesGeneralPrint.do?step=0&print=true&treatyId=47
0. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Convention on Cooperation for the Protection and


Sustainable Use of the River Danube.” http://ec.europa.eu/world/agreements
/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=
true&treatyId=587. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Convention for the Protection of the Marine Environment


of the North-East Atlantic.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepare
CreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&tre
atyId=549. Diunduh 12 Juni 2012.
. “Summary of Convention on Future Multilateral Cooperation in North-
East Atlantic Fisheries.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepare
CreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&tre
atyId=503. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Convention on the Conservation of Antartic Marine


Living Resources.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreate
TreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=
501. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Convention on the Conservation and Management of


Fishery Resources in the South-East Atlantic Ocean.” http://ec.europa.
eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.
do?step=0&redirect=true&treatyId=468. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Convention on the Conservation and Management of


Highly Migratory Fish Stocks in the Western and Central Pacific Ocean.”
http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treat
iesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=885. Diunduh 12 Juni
2012.

. “Summary of Convention for the Conservation of Salmon in the North


Atlantic Ocean.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreate
TreatiesWorkspace/treaties GeneralData.do?
step=0&redirect=true&treatyId=504. Diunduh 12 Juni
2012.

. “Summary of Convention on the Protection of the Marine Environment


of the Baltic Sea Area.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepare
CreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&tre
atyId=543. Diunduh 12 Juni 2012.
. “Summary of Convention for the Strengthening of the Inter-American
Tropical Tuna Commission established by the 1949 Convention between the
United States of America and the Republic of Costa Rica.” http://ec.
europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGener
alData.do?step=0&redirect=true&treatyId=2861. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Energy Charter Treaty.” http://ec.europa.eu/


world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.do?
step=0&redirect=true&treatyId=591. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of International Agreement on Olive Oil and Table Olives.


2005.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWork
space/treatiesGeneralDat a.do?step=0&redirect=true&treatyId=6961.
Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of International Coffee Agreement 2001.” http://ec.europa.


eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.
do?step=0&redirect=true&treatyId=6321. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of International Convention for the Conservation of Atlantic


Tunas.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWork
space/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=481. Diunduh
12 Juni 2012.

. “Summary of International Convention for the Protection of New


Varieties of Plants. as revised at Geneva on 19 March 1991.”
http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treat
iesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=6821. Diunduh 12 Juni
2012.
. “Summary of International Grains Agreement 1995.” http://ec.
europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGener
alData.do?step=0&redirect=true&treatyId=7981. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of International Sugar Agreement 1992” http://ec.europa.eu/


world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralPrint.do
?step=0&print=true&treatyId=542. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Protocol on the Accession of the European Community to


the Eurocontrol International Convention Relating to Cooperation for the
Safety of Air Navigation of 13 December 1960, as Variously Amended and
as Consolidated by the Protocol of 27 June 1997.” http://ec.europa.
eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGeneralData.
do?step=0&redirect=true&treatyId=5021. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Statute of the International Renewable Energy Agency.”


http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treat
iesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=8581. Diunduh 12 Juni
2012.

. “ Summary of Terms of Reference of the International Lead and Zinc


Study Group.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreaties
Workspace/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=476.
Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Terms of Reference of the International Nickel Study


Group.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWork
space/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=518. Diunduh
12 Juni 2012.

. “Summary of The 2006 International Tropical Timber Agreement.”


http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treat
iesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=5241. Diunduh 12 Juni
2012.

. “Summary of Treaty International Cocoa Agreement.” http://ec.


europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWorkspace/treatiesGener
alData.do?step=0&redirect=true&treatyId=6341. Diunduh 12 Juni 2012.

. “Summary of Terms of Reference of the International Copper Study


Group.” http://ec.europa.eu/world/agreements/prepareCreateTreatiesWork
space/treatiesGeneralData.do?step=0&redirect=true&treatyId=527. Diunduh
12 Juni 2012.

Europan Parliament “International Renewable Energy Agency IRENA:


Conclusion of the Statute by the EC; Exercise of Its Rights and Obligations.”
http://www.europarl.europa.eu/oeil/popups/ficheprocedure.do?lang=en&ref
erence=2009/0085%28NLE%29. Diunduh 17 Juni 2012.

European Parliament. “Power and Functions.” http://www.europarl.europa.eu/


aboutparliament/en/0076b966cf/Powers-and-functions.html. Diunduh 17
Juni 2012.

European Union. “92/580/EEC: Council Decision of 13 November 1992 on the


Signing and Conclusion of the International Sugar Agreement 1992.”
http://eur-law.eu/EN/92-580-EEC-Council-Decision-13-November-1992.
239043.d. Diunduh 12 Juni 2012.

European Union. “EU Institutions and Other Bodies.” http://europa.eu/about-


eu/institutions-bodies/index_en.htm. Diunduh 16 Juni 2012.

European Union External Action. “List of Bilateral.” http://ec.


europa.eu/world/agreements /searchByType.do?id=1. Diunduh 13 Juni 2012.
European Union External Action. “List of Multilateral.” http://ec.
europa.eu/world/agree ments/searchByType.do?id=2. Diunduh 13 Juni 2012.

Fontaine, Pascal. “A New Idea for Europe: The Schuman Declaration.” http://ec.
europa.eu/publications/booklets/eu_documentation/04/txt02_en.htm.
Diunduh 20 Mei 2012.

IRENA. “List of Members. Signatories and Applicants for Membership as of


10.06.2012.” http://www.irena.org/DocumentDownloads/Signatory/IRENA
_List_of_Members.pdf. Diunduh 17 Juni 2012.

IRENA. “Update on IRENA Membership.” http://www.irena.org/menu


/Index.aspx?mnu=Cat&PriMenuID=46&CatID=67. Diunduh 17 Juni 2012.

Monar, Jorg. “The European Union‟s Institutional Balance of Power after the
Treaty of Lisbon.” http://ec.europa.eu/education/jean-monnet/doc/ecsa10/
monarb_en.pdf. Diunduh 10 Juni 2012.

PreLex. “COM (2009) 326 – 2009/0085/NLE” http://ec.europa.eu/prelex/


detail_dossier real.cfm?CL=en&DosId=198376. Diunduh 16 Juni 2012.

Schuman, Robert. “Schuman Declaration.” http://www.


schuman.info/9May1950.htm. Diunduh 24 Mei 2012.

The Law Society. “A Guide to the Treaty of Lisbon: European Union Insight.”
http://www.lawsociety.org.uk/documents/downloads/guide_to_treaty_of_lis
bon.pdf. Diunduh tanggal 14 Juni 2012.

“A Constitution for Europe.” http://europa.eu/scadplus/constitution/introduction


_en.htm. Diunduh 2 Mei 2012.
“A Peaceful Europe – The Beginings of Cooperation.” http://europa.eu/about-
eu/eu-history/1945-1959/index_en.htm. Diunduh 20 Mei 2012.

“Causes of the Cold War.” http://www.johndclare.net/cold_war3.htm. Diunduh 20


Mei 2012.

“Cold War.” http://www.history.com/topics/cold-war. Diunduh 20 Mei 2012.

“Cold War 1945-1960.” http://www.funfront.net /hist/europe/coldwar.htm.


Diunduh 20 Mei 2012.

“Constitutional Treaty.” http://www.euractiv.com/future-eu/constitutional-treaty-


keyelements -archived/Article-128513. Diunduh 27 Mei 2012.

“Council of the European Union.” http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies


/council-eu/index_en.htm. Diunduh 30 Mei 2012.

“Council of the European Union.” http://www.eu2009.cz/en/about-the-eu/eu-


institutions-and-bodies/council-of-the-european-union/council-of-the-
european-union-540/index.html. Diunduh 17 Juni 2012.

“Council of the European Union.” http://www.eurofound.europa.eu/


areas/industrialrelations/dictionary/definitions/COUNCILOFTHEEUROPE
ANUNION.htm. Diunduh 17 Juni 2012.

“Court of Justice of the European Union.” http://www.civitas.org.


uk/eufacts/FSINST/IN5. htm. diunduh 17 Juni 2012.

“Court of Justice of the European Union.” http://europa.eu/about-eu/institutions-


bodies/court-justice/index_en.htm. diunduh 17 Juni 2012.
“Dutch Say „No‟ to EU Constitution.” http://news.bbc.co.uk/2/hi/4601439.stm.
Diunduh 28 Mei 2012.

“Effects of World War II.” http://www2.sunysuffolk.edu/westn/effectww2.html.


Diunduh 24 Mei 2012.

“EU Constitution: Where Member States Stand.”


http://news.bbc.co.uk/2/hi/europe/3954327.stm. Diunduh 14 Juni 2012.

“EU Joints the International Renewable Energy Agency.” http://www.


welcomeurope.com/news-europe/eu-joints-international-renewable-energy-
agency-7103+7003.html. Diunduh 16 Juni 2012.

“European Central Bank.” http://www.eu2009.cz/en/about-the-eu/eu-institutions-


and-bodies/european-central-bank/european-central-bank-550/index.html.
Diunduh 17 Juni 2012.

“European Central Bank.” http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies/ecb/index


_en.htm. Diunduh 30 Mei 2012.

“European Coal and Steel Community.” http://www.europeword.


com/blog/europe/european-coal-and-steel-community/. Diunduh 24 Mei
2012.

“European Commission.” http://www.eu2009.cz/en/about-the-eu/eu-institutions-


and-bodies/european-commission/european-commission-544/index.html.
Diunduh 17 Juni 2012.

“European Commission.” http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies/european-


commission/index_en.htm. Diunduh 30 Mei 2012.
“European Council.” http://www.eu2009.cz/en/about-the-eu/eu-institutions-and-
bodies/european-council/european-council-537/index.html. Diunduh 17 Juni
2012.

“European Council.” http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies/european-


council/index _en.htm. Diunduh 30 Mei 2012.

“European Council: An Official Institution of the European Union.” http://


www.eutrio.be/european-union/institutions/de-europese-raad/european-
council-official-institution-european-union. Diunduh 17 Juni 2012.

“European Court of Auditors.” http://www.civitas.org.uk/eufacts


/FSINST/IN6.htm. Diunduh 17 Juni 2012.

“European Court of Auditors.” http://www.eu2009.cz/en/about-the-eu/eu-


institutions-and-bodies/european-court-of-auditors/european-court-of-
auditors-557/index.html. Diunduh 17 Juni 2012.

“European Court of Justice.” http://www.eu2009.cz/en/about-the-eu/eu-


institutions-and-bodies/european-court-of-justice/european-court-of-justice-
547/index.html. Diunduh 17 Juni 2012.

“European Court of Justice.” http://www.eurofound.europa.eu/areas/


industrialrelations/dictionary/definitions/EUROPEANCOURTOFJUSTICE.
htm. Diunduh 17 Juni 2012.

“Europe Day, 9 May.” http://europa.eu/about-eu/basic-information/symbols


/europe-day/index_en.htm. Diunduh 24 Mei 2012.

“European Parliament.” http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies/european-


parliament /index_en.htm. Diunduh 30 Mei 2012.
“French Say Firm „No‟ to EU Treaty.” http://news.bbc.co.
uk/2/hi/europe/4592243.stm. Diunduh 28 Mei 2012.

“History: Birth of an Idea. 1991-1998.” https://www.europol.


europa.eu/content/page/history-149. Diunduh 27 Mei 2012.

“History of the United Nations.” http://www.un.org/en/aboutun/history/. Diunduh


24 Mei 2012.

“How Does the EU Work?” http://europa.eu/abc/12lessons


/lesson_4/index_en.htm. Diunduh 17 Juni 2012.

“Ireland Backs EU‟s Lisbon Treaty.” http://news.bbc.co.uk/2/hi/8288181.stm.


Diunduh 28 Mei 2012.

“IRENA Statute to Enter Into Force on 8 July 2010.” http://uncsd.iisd.


org/news/irena-statute-to-enter-into-force-on-8-july-2010/. Diunduh 16 Juni
2012.

“Leagues of Nations Failures.” http://www.historylearningsite.co.uk/


league_nations _failures.htm. Diunduh 24 Mei 2012.

“Lisbon Treaty: Areas of EU Competence.” http://www.citizensinformation.ie/en/


government_in_ireland/european_government/eu_law/lisbon_treaty/lisbon_
treaty_areas_of_eu_competence.html. Diunduh 10 Juni 2012.

“Maastricht Treaty.” http://www.unc.edu/depts/europe/euroeconomics/


Maastricht%20 Treaty.php. Diunduh 25 Mei 2012.

“Power of Audit of the European Court of Auditors.” http://www.cvce.eu/content/


publication/1999/1/1/f42b856f-6c9b-4434-8254-69e87a0efa62/publishable
_en.pdf. Diunduh 17 Juni 2012.
“President Woodrow Wilson‟s Fourteen Points.” http://avalon.law.yale.edu/20th_
century/wilson14.asp. Diunduh 24 Mei 2012.

“Qualified Majority Voting.” http://www.eurofound.europa.eu/areas/


industrialrelations/dictionary/definitions/qualifiedmajorityvoting.htm.
Diunduh 27 Mei 2012.

“Renewable Energy: The Promotion of Electricity from Renewable Energy


Sources.” http://europa.eu/legislation_summaries/energy/renewable_energy/
l27035_en.htm. Diunduh 17 Juni 2012.

“The Council of the European Union.” http://europa.eu/legislation_summaries


/institutional_affairs/treaties/lisbon_treaty/ai0008_en.htm. Diunduh 17 Juni
2012.

“The Council of the European Union (Council of Ministers).” http://www.


civitas.org.uk/eufacts/FSINST/IN3.htm. Diunduh 17 Juni 2012.

“The Court of Auditors.” http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies/court-


auditors/index _en.htm. Diunduh 30 Mei 2012.

“The Court of Auditors of the European Union.” http://europa.eu/


legislation_summaries/fight_against_fraud/antifraud_offices/o10006_en.ht
m. Diunduh 17 Juni 2012.

“The Court of Justice”. http://europa.eu/about-eu/institutions-bodies/court-justice/


index _en.htm. Diunduh 30 Mei 2012.

“The EU in the World.” http://europa.eu/lisbon_treaty/glance/


external_relations/index en.htm. Diunduh 15 Juni 2012.
“The European Central Bank (ECB).” http://europa.eu/legislation_summaries
/economic_and_monetary_affairs/institutional_and_economic_framework/o
10001_en.htm. Diunduh 17 Juni 2012.

“The European Commission: Overview.” http://www.worldlawdirect.


com/article/456/european-commission-overview.html. Diunduh 17 Juni
2012.

“The European Commission at Work.” http://ec.europa.eu/atwork/


basicfacts/index_en.htm. Diunduh 17 Juni 2012.

“The European Council.” http://europa.eu/legislation_summaries/institutional_


affairs/treaties/lisbon_treaty/ai0007_en.htm. Diunduh 17 Juni 2012.

“The European Parliament.” http://europedia.moussis.eu/books/Book_


2/2/4/1/3/?all=1. Diunduh 17 Juni 2012.

“The Failure of the League of Nations and the Beginnings of the UN.”
http://catalogue.pearsoned.co.uk/assets/hip/gb/hip_gbpearsonhighered/samp
lechapter/1408237660.pdf. Diunduh 24 Mei 2012.

“The Institutions of the Union: The European Council.” http://europa.eu/


scadplus/constitution/europeancouncil_en.htm. Diunduh 17 Juni 2012.

“The Role and Composition of the EuropeanCourt of Justice.” http://sixthform


law.info/01_modules/mod2/2_3_2_eu_sources/01_ecj_234_refs.htm.
Diunduh 17 Juni 2012.

“The Role of the European Parliament.” http://cfp-reformwatch.eu/2010/05/the-


role-of-the-european-parliament/. Diunduh 17 Juni 2012.
“The Single European Act.” http://europa.eu/legislation_summaries
/institutional_affairs/ treaties/treaties_singleact_en.htm. Diunduh 25 Mei
2012.

“Treaty of Amsterdam.” http://www.civitas.org.uk/eufacts/FSTREAT/TR4.htm.


Diunduh 25 Mei 2012.

“Treaty of Maastricht.” http://www.civitas.org.uk/eufacts/FSTREAT/TR3.htm.


Diunduh 25 Mei 2012.

“Treaty of Nice.” http://www.civitas.org.uk/eufacts/FSTREAT/TR5.htm. Diunduh


25 Mei 2012.

“What‟s Left of The ECSC‟s Institutions.” http://www.nouvelle-


europe.eu/en/what-s-left-ecsc-s-institutions. Diunduh 24 Mei 2012.

“World War II.” http://www.u-s-history.com/pages/h1661.html. Diunduh 24 Mei


2012.

“World War 2 Casuality Statistics.” http://www.secondworldwar


history.com/world-war-2-statistics.asp. Diunduh 24 Mei 2012.
13.7.2010 EN Official Journal of the European Union L 178/17

DECISIONS

COUNCIL DECISION
of 24 June 2010
on the conclusion of the Statute of the International Renewable Energy Agency (IRENA) by the
European Union
(2010/385/EU)

THE COUNCIL OF THE EUROPEAN UNION,


HAS ADOPTED THIS DECISION:
Having regard to the Treaty on the Functioning of the Article 1
European Union, and in particular Article 194(2) and Article
218(6)(a) thereof, 1. The Declaration of competences is hereby adopted on
behalf of the Union and the text thereof is annexed to this
Having regard to the proposal from the European Decision.
2. The Statute of the International Renewable Energy Agency
Commission, Having regard to the consent of the European (IRENA) (hereinafter referred to as ‘the Statute’), is hereby
approved on behalf of the Union and the text thereof is
Parliament, Whereas: attached to this Decision.
(1) In accordance with the Decision of the Council of Article 2
19 October 2009, the Statute of the International
1. The President of the Council is hereby authorised to
Renewable Energy Agency (IRENA) (1) (hereinafter
designate the person(s) empowered to deposit the instrument
referred to as ‘the Statute’) was signed on behalf of
of ratification, on behalf of the Union, with the Government of
the European Community on 23 November 2009.
the Federal Republic of Germany as depositary of the Statute
in accordance with Article XIX and Article XX.A of the Statute
(2) As a consequence of the entry into force of the Treaty of
in order to express the consent of the Union to be bound.
Lisbon on 1 December 2009, the European Union has
replaced and succeeded the European Community. 2. The President of the Council is hereby authorised to
designate the person(s) empowered to deposit, on behalf of
(3) It is appropriate for the Union to conclude the Statute. the Union, the Declaration of competences contained in the
Annex, in accordance with Article VI.C of the Statute.
(4) Both the Union and its Member States have
competences in the areas covered by the Statute. Article 3
The Union shall pay an annual contribution to the International
(5) Article VI.C of the Statute foresees that regional inter- Renewable Energy Agency.
governmental economic integration organisations that
become members of e th International Renewable Article 4
Energy Agency (hereinafter referred to as ‘IRENA’) This Decision shall enter into force on the day of its adoption.
declare the extent of their competence with respect to
the matters governed by the Statute.

(6) The Union should therefore adopt such a declaration of Done at Luxembourg, 24 June 2010.
competences.
For the Council
(7) The Union should pay an annual contribution to
IRENA foreseen by the Intelligent Energy-Europe The President
(‘IEE’) Programme, J. BLANCO LÓPEZ

(1) The Declaration of the Conference regarding authentic versions


of the Statute forms an integral part of the Statute.

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


L 178/18 EN Official Journal of the European Union 13.7.2010

ANNEX

Declaration of competences

1. Article VI.C. of the Statute provides that the instrument of ratification of accession of a regional
intergovernmental economic integration organisation shall contain a declaration of the extent of its competence
with respect to the matters governed by the Statute.

2. While recognising the European Union’s status as a member, as a general rule, the Member States of the
European Union have competence for agenda items dealing with organisational matters (e.g. legal or budgetary
issues) and procedural issues (e.g. election of chairpersons, adoption of the agenda, adoption of reports).

3.

mmon rules that may be affected or altered in scope by provisions of the IRENA Statute or an act adopted in implementation thereof,

Union, to act in this field,

om these acts must be assessed by reference to the precise provisions of each measure, and in particular the extent to which these provisions establish common r

J L 140, 5.6.2009, p. 16).

4. The exercise of competences which Member States of the European Union have transferred to the Union pursuant
to the Treaties is, by its nature, liable to continuous change. The Union therefore reserves the right to adjust
this Declaration.

Statute of the International Renewable Energy Agency


(IRENA)

The PARTIES to this Statute,

DESIRING to promote the widespread and increased adoption and use of renewable energy with a view to
sustainable development,

INSPIRED by their firm belief in the vast opportunities offered by renewable energy for addressing and gradually
alleviating problems of energy security and volatile energy prices,

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


13.7.2010 EN Official Journal of the European Union L 178/19

CONVINCED of the major role that renewable energy can play in reducing greenhouse gas concentrations in
the atmosphere, thereby contributing to the stabilisation of the climate system, and allowing for a sustainable,
secure and gentle transit to a low carbon economy,

DESIRING to foster the positive impact that renewable energy technologies can have on stimulating sustainable economic
growth and creating employment,

MOTIVATED by the huge potential of renewable energy in providing decentralised access to energy, particularly in
developing countries, and access to energy for isolated and remote regions and islands,

CONCERNED about the serious negative implications that the use of fossil fuels and the inefficient use of traditional
biomass can have on health,

energy needs in the coming decades,

while also establishing a close collaboration with existing organisations that promote the use of renewable energy,

Article I
Establishment of the Agency
with the following terms and conditions.

Members in performing its activities.

Article II
Objectives
:

n, particularly tropical deforestation, desertification and biodiversity loss; to climate protection; to economic growth and social cohesion including poverty allevi

Article III
Definition

In this Statute the term ‘renewable energy’ means all forms of energy produced from renewable sources in a
sustainable manner, which include, inter alia:

1. bioenergy;

2. geothermal energy;

3. hydropower;

4. ocean energy, including, inter alia tidal, wave and ocean thermal energy;

5. solar energy; and

6. wind energy.

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


L 178/20 EN Official Journal of the European Union 13.7.2010

Article IV
Activities
A. As a centre of excellence for renewable energy technology and acting as a facilitator and catalyst, providing experience
for practical applications and policies, offering support on all matters relating to renewable energy and helping
countries to benefit from the efficient development and transfer of knowledge and technology, the Agency
performs the following activities:

1. In particular for the benefit of its Members the Agency shall:

(a) analyse, monitor and, without obligations on Members’ policies, systematise current renewable energy
practices, including policy instruments, incentives, investment mechanisms, best practices, available
technologies, inte- grated systems and equipment, and success-failure factors;

(b) initiate discussion and ensure interaction with other governmental and non-governmental organisations and
networks in this and other relevant fields;

(c) provide relevant policy advice and assistance to its Members upon their request, taking into account their
respective needs, and stimulate international discussions on renewable energy policy and its framework
conditions;

(d) improve pertinent knowledge and technology transfer and promote the development of local capacity and
competence in Member States including necessary interconnections;

(e) offer capacity building including training and education to its Members;

(f) provide to its Members upon their request advice on the financing for renewable energy and support
the application of related mechanisms;

(g) stimulate and encourage research, including on socioeconomic issues, and foster research networks, joint
research, development and deployment of technologies; and

(h) provide information about the development and deployment of national and international technical standards
in relation to renewable energy, based on a sound understanding through active presence in the relevant
fora.

2. Furthermore, the Agency shall disseminate information and increase public awareness on the benefits and potential
offered by renewable energy.

B. In the performance of its activities, the Agency shall:

1. act in accordance with the purposes and principles of the United Nations to promote peace and international
cooperation, and in conformity with policies of the United Nations furthering sustainable development;

2. allocate its resources in such a way as to ensure their efficient utilisation with a view to appropriately address
all its objectives and perform its activities for achieving the greatest possible benefit for its Members and in all
areas of the world, bearing in mind the special needs of the developing countries, and remote and isolated
regions and islands;

3. cooperate closely and strive for establishing mutually beneficial relationships with existing institutions and organi-
sations in order to avoid unnecessary duplication of work and build upon and make efficient and effective use
of resources and on-going activities by governments, other organisations and agencies, which aim to
promote renewable energy.

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


13.7.2010 EN Official Journal of the European Union L 178/21

C. The Agency shall:

1. submit an annual report on its activities to its Members;

2. inform Members about its policy advice after it was given; and

3. inform Members about consultation and cooperation with and the work of existing international
organisations working in this field.

Article V
Work programme and projects
A. The Agency shall perform its activities on the basis of the annual work programme, prepared by the
Secretariat, considered by the Council and adopted by the Assembly.

B. The Agency may, in addition to its work programme, after consultation of its Members and, in case of
disagreement, after approval by the Assembly, carry out projects initiated and financed by Members subject to
the availability of non-financial resources of the Agency.

Article VI
Membership
A. Membership is open to those States that are members of the United Nations and to regional intergovernmental
economic integration organisations willing and able to act in accordance with the objectives and activities laid
down in this Statute. To be eligible for membership to the Agency, a regional intergovernmental economic
integration organisation must be constituted by sovereign States, at least one of which is a Member of the
Agency, and to which its Member States have transferred competence in at least one of the matters within
the purview of the Agency.

B. Such States and regional intergovernmental economic integration organisations shall become:

1. original Members of the Agency by having signed this Statute and having deposited an instrument of ratification;

2. other Members of the Agency by depositing an instrument of accession after their application for membership
has been approved. Membership shall be regarded as approved if three months after the application has been
sent to Members no disagreement has been expressed. In case of disagreement the application shall be
decided on by the Assembly in accordance with Article IX paragraph H number 1.

C. In the case of any regional intergovernmental economic integration organisation, the organisation and its
Member States shall decide on their respective responsibilities for the performance of their obligations under this
Statute. The organisation and its Member States shall not be entitled to exercise rights, including voting rights,
under the Statute concurrently. In their instruments of ratification or accession, the organisations referred to
above shall declare the extent of their competence with respect to the matters governed by this Statute. These
organisations shall also inform the Depositary Government of any relevant modification in the extent of their
competence. In the case of voting on matters within their competence, regional intergovernmental economic
integration organisations shall vote with the number of votes equal to the total number of votes attributable to
their Member States which are also Members of this Agency.

Article VII
Observers
A. Observer status may be granted by the Assembly to:

1. intergovernmental and non-governmental organisations active in the field of renewable energy;

2. Signatories that have not ratified the Statute; and

3. applicants for membership whose application for membership has been approved in accordance with Article
VI paragraph B number 2.

B. Observers may participate without the right to vote in the public sessions of the Assembly and its subsidiary organs.

Article VIII
Organs
A. There are hereby established as the principal organs of the Agency:

1. the Assembly;

2. the Council; and

3. the Secretariat.

B. The Assembly and the Council, subject to approval by the Assembly, may establish such subsidiary organs as they find
necessary for the exercise of their functions in accordance with this Statute.

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


L 178/22 EN Official Journal of the European Union 13.7.2010

Article IX
The Assembly
A. 1. The Assembly is the supreme organ of the Agency.

2. The Assembly may discuss any matter within the scope of this Statute or relating to the powers and
functions of any organ provided for in this Statute.

3. On any such matter the Assembly may:

(a) take decisions and make recommendations to any such organ; and

(b) make recommendations to the Members of the Agency, upon their request.

4. Furthermore, the Assembly shall have the authority to propose matters for consideration by the Council and
request from the Council and the Secretariat reports on any matter relating to the functioning of the
Agency.

B. The Assembly shall be composed of all Members of the Agency. The Assembly shall meet in regular sessions
which shall be held annually unless it decides otherwise.

C. The Assembly includes one representative of each Member. Representatives may be accompanied by alternates
and advisors. The costs of a delegation’s participation shall be borne by the respective Member.

D. Sessions of the Assembly shall take place at the seat of the Agency, unless the Assembly decides otherwise.

E. At the beginning of each regular session, the Assembly shall elect a President and such other officials as
may be required, taking into account equitable geographic representation. They shall hold office until a new
President and other officials are elected at the next regular session. The Assembly shall adopt its rules of
procedure in conformity with this Statute.

F. Subject to Article VI paragraph C, each Member of the Agency shall have one vote in the Assembly. The
Assembly shall take decisions on questions of procedure by a simple majority of the Members present and voting.
Decisions on matters of substance shall be taken by consensus of the Members present. If no consensus can be
reached, consensus shall be considered achieved if no more than 2 Members object, unless the Statute provides
otherwise. When the issue arises as to whether the question is one of substance or not, that question shall be
treated as a matter of substance unless the Assembly by consensus of the Members present decides otherwise,
which, if no consensus can be reached, shall be considered achieved if no more than 2 Members object. A
majority of the Members of the Agency shall constitute a quorum for the Assembly.

G. The Assembly shall, by consensus of the Members present:

1. elect the members of the Council;

2. adopt at its regular sessions the budget and the work programme of the Agency, submitted by the Council,
and have the authority to decide on amendments of the budget and the work programme of the Agency;

3. take decisions relating to the supervision of the financial policies of the Agency, the financial rules and other
financial matters and elect the auditor;

4. approve amendments to this Statute;

5. decide on the establishment of subsidiary bodies and approve their terms of reference; and

6. decide on permission to vote in accordance with Article XVII paragraph A.

H. The Assembly shall by consensus of the Members present, which if no consensus can be reached shall be
considered achieved if no more than 2 Members object:

1. decide, if necessary, on applications for membership;

2. approve the rules of procedure of the Assembly and of the Council, which shall be submitted by the latter;

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


13.7.2010 EN Official Journal of the European Union L 178/23

3. adopt the annual report as well as other reports;

4. approve the conclusion of agreements on any questions, matters or issues within the scope of this Statute; and

5. decide in case of disagreement between its Members on additional projects in accordance with Article V
paragraph B.

I. The Assembly shall designate the seat of the Agency and the Director-General of the Secretariat (hereinafter referred to
as ‘Director-General’) by consensus of the Members present, or, if no consensus can be reached, by a majority
vote of two thirds of the Members present and voting.

J. The Assembly shall consider and approve as appropriate at its first session any decisions, draft agreements, provisions
and guidelines developed by the Preparatory Commission in accordance with the voting procedures for the respective
issue as outlined in Article IX paragraphs F to I.

Article X
The Council
A. The Council shall consist of at least 11 but not more than 21 representatives of the Members of the Agency,
elected by the Assembly. The concrete number of representatives between 11 and 21 shall correspond to the
rounded up equivalent of one third of the Members of the Agency to be calculated on the basis of the number of
Members of the Agency at the beginning of the respective election for members of the Council. The members of
the Council shall be elected on a rotating basis as laid down in the rules of procedure of the Assembly, with a
view to ensuring effective participation of developing and developed countries and achieving fair and equitable
geographical distribution and effectiveness of the Council’s work. The members of the Council shall be elected for
a term of two years.

B. The Council shall convene semi-annually and its meetings shall take place at the seat of the Agency, unless
the Council decides otherwise.

C. The Council shall, at the beginning of each meeting for the duration until its next meeting, elect a Chairperson
and such other officials from among its members as may be required. It shall have the right to elaborate its
rules of procedure. Such rules of procedure have to be submitted to the Assembly for approval.

D. Each member of the Council shall have one vote. The Council shall take decisions on questions of procedure by a
simple majority of its members. Decisions on matters of substance shall be taken by a majority of two thirds of
its members. When the issue arises as to whether the question is one of substance or not, that question shall be
treated as a matter of substance unless the Council, by a majority of two thirds of its members, decides
otherwise.

E. The Council shall be responsible and accountable to the Assembly. The Council shall carry out the powers
and functions entrusted to it under this Statute, as well as those functions delegated to it by the Assembly. In so
doing, it shall act in conformity with the decisions and with due regard to the recommendations of the Assembly
and assure their proper and continuous implementation.

F. The Council shall:

1. facilitate consultations and cooperation among Members;

2. consider and submit to the Assembly the draft work programme and the draft budget of the Agency;

3. approve arrangements for the sessions of the Assembly including the preparation of the draft agenda;

4. consider and submit to the Assembly the draft annual report concerning the activities of the Agency and
other reports as prepared by the Secretariat according to Article XI paragraph E number 3 of this Statute;

5. prepare any other reports which the Assembly may request;

6. conclude agreements or arrangements with States, international organisations and international agencies on
behalf of the Agency, subject to prior approval by the Assembly;

7. substantiate the work programme as adopted by the Assembly with a view to its implementation by the Secretariat

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


13.7.2010 EN Official Journal of the European Union L 178/23
and within the limits of the adopted budget;

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


L 178/24 EN Official Journal of the European Union 13.7.2010

8. have the authority to refer to the Assembly matters for its consideration; and

9. establish subsidiary organs, when necessary, in accordance with Article VIII paragraph B, and decide on their terms
of reference and duration.

Article XI
The Secretariat
A. The Secretariat shall assist the Assembly, the Council, and their subsidiary organs in the performance of
their functions. It shall carry out the other functions entrusted to it under this Statute as well as those
functions delegated to it by the Assembly or the Council.

B. The Secretariat shall comprise a Director-General, who shall be its head and chief administrative officer, and such staff
as may be required. The Director-General shall be appointed by the Assembly upon the recommendation of
the Council for a term of four years, renewable for one further term, but not thereafter.

C. The Director-General shall be responsible to the Assembly and the Council, inter alia for the appointment of the
staff as well as the organisation and functioning of the Secretariat. The paramount consideration in the employment of
the staff and in the determination of the conditions of service shall be the necessity of securing the highest
standards of efficiency, competence and integrity. Due regard shall be paid to the importance of recruiting the
staff primarily from Member States and on as wide a geographical basis as possible, taking particularly into
account the adequate representation of developing countries and with emphasis on gender balance.

In preparing the budget the proposed recruitment shall be guided by the principle that the staff shall be kept to a
minimum necessary for the proper discharge of the responsibilities of the Secretariat.

D. The Director-General or a representative designated by him or her shall participate, without the right to vote, in
all meetings of the Assembly and of the Council.

E. The Secretariat shall:

1. prepare and submit to the Council the draft work programme and the draft budget of the Agency;

2. implement the Agency’s work programme and its decisions;

3. prepare and submit to the Council the draft annual report concerning the activities of the Agency and such
other reports as the Assembly or the Council may request;

4. provide administrative and technical support to the Assembly, the Council and their subsidiary organs;

5. facilitate communication between the Agency and its Members; and

6. circulate the policy advice after it was given to the Members of the Agency in accordance with Article IV
paragraph C number 2 and prepare and submit to the Assembly and the Council a report on its policy
advice for each of their sessions. The report to the Council shall include also the planned policy advice in
implementing the annual work programme.

F. In the performance of their duties, the Director-General and the other members of the staff shall not seek or
receive instructions from any government or from any other source external to the Agency. They shall
refrain from any action that might reflect on their positions as international officers responsible only to the
Assembly and the Council. Each Member shall respect the exclusively international character of the responsibilities of
the Director-General and the other members of the staff and shall not seek to influence them in the discharge
of their responsibilities.

Article XII
The budget
A. The budget of the Agency shall be financed
by:

1. mandatory contributions of its Members, which are based on the scale of assessments of the United Nations,
as determined by the Assembly;

2. voluntary contributions; and

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


L 178/24 EN Official Journal of the European Union 13.7.2010
3. other possible sources

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


13.7.2010 EN Official Journal of the European Union L 178/25

in accordance with the financial rules to be adopted by the Assembly by consensus, as laid down in Article IX
paragraph G of this Statute. The financial rules and the budget shall secure a solid financial basis of the Agency
and shall ensure the effective and efficient implementation of the Agency’s activities, as defined by the work
programme. Mandatory contributions will finance core activities and administrative costs.

B. The draft budget of the Agency shall be prepared by the Secretariat and submitted to the Council for
examination. The Council shall either forward it to the Assembly with a recommendation for approval or return
it to the Secretariat for review and re-submission.

C. The Assembly shall appoint an external auditor who shall hold office for a period of four years and who
shall be eligible for re-election. The first auditor shall hold office for a period of two years. The auditor shall
examine the accounts of the Agency and shall make such observations and recommendations as deemed necessary
with respect to the efficiency of the management and the internal financial controls.

Article XIII
Legal personality, privileges dan
immunities
A. The Agency shall have international legal personality. In the territory of each Member and subject to its national
legislation, it shall enjoy such domestic legal capacity as may be necessary for the exercise of its functions and
the fulfilment of its purposes.

B. Members shall decide upon a separate agreement on privileges and immunities.

Article XIV
Relations with other organisations
Subject to the approval of the Assembly the Council shall be authorised to conclude agreements on behalf of the
Agency establishing appropriate relations with the United Nations and any other organisations whose work is
related to that of the Agency. The provisions of this Statute shall not affect the rights and obligations of any Member
deriving from any existing international treaty.

Article XV
Amendments and withdrawal, review
A. Amendments to this Statute may be proposed by any Member. Certified copies of the text of any
amendment proposed shall be prepared by the Director-General and communicated by him to all Members at
least ninety days in advance of its consideration by the Assembly.

B. Amendments shall come into force for all Members:

1. when approved by the Assembly after consideration of observations submitted by the Council on each
proposed amendment; and

2. after all the Members have consented to be bound by the amendment in accordance with their
respective constitutional processes. Members shall express their consent to be bound by depositing a
corresponding instrument with the Depositary referred to in Article XX paragraph A.

C. At any time after five years from the date when this Statute takes effect in accordance with paragraph D of
Article XIX, a Member may withdraw from the Agency by notice in writing to that effect given to the Depositary
referred to in Article XX paragraph A, which shall promptly inform the Council and all Members.

D. Such withdrawal shall take effect at the end of the year in which it is expressed. Withdrawal by a Member from
the Agency shall not affect its contractual obligations entered into pursuant to Article V paragraph B or its
financial obligations for the year in which it withdraws.

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


L 178/26 EN Official Journal of the European Union 13.7.2010

Article XVI
Settlement of disputes
A. Members shall settle any dispute between them concerning the interpretation or application of this Statute by peaceful
means in accordance with Article 2 paragraph 3 of the Charter of the United Nations and, to this end, shall seek
a solution by the means indicated in Article 33 paragraph 1 of the Charter of the United Nations.

B. The Council may contribute to the settlement of a dispute by whatever means it deems appropriate, including offering
its good offices, calling upon the Members to a dispute to start the settlement process of their choice and recom-
mending a time limit for any agreed procedure.

Article XVII
Temporary suspension of rights
A. Any Member of the Agency which is in arrears with its financial contributions to the Agency shall have no right
to vote if its arrears reach or exceed the amount of its contributions for the two preceding years. However, the
Assembly may permit this Member to vote if it is convinced that the non-payment is due to circumstances
beyond the Member’s control.

B. A Member which has persistently violated the provisions of this Statute or of any agreement entered into
by it pursuant to this Statute may be suspended from the exercise of the privileges and rights of
membership by the Assembly acting by a two-thirds majority of the Members present and voting upon
recommendation of the Council.

Article XVIII
Seat of the Agency
The seat of the Agency shall be determined by the Assembly at its first session.

Article XIX
Signature, ratification, entry into force and accession
A. This Statute shall be open for signature at the Founding Conference by all States that are members of the
United Nations and regional intergovernmental economic integration organisations as defined in Article VI paragraph
A. It shall remain open for signature until the date this Statute enters into force.

B. For States and regional intergovernmental economic integration organisations as defined in Article VI paragraph
A having not signed this Statute, this Statute shall be open for accession after their membership has been
approved by the Assembly in accordance with Article VI paragraph B number 2.

C. Consent to be bound by this Statute shall be expressed by depositing an instrument of ratification or accession
with the Depositary. Ratification of or accession to this Statute shall be effected by States in accordance
with their respective constitutional processes.

D. This Statute shall enter into force on the 30th day after the date of deposit of the twenty-fifth instrument of
ratification.

E. For States or regional intergovernmental economic integration organisations having deposited an instrument of
ratification or accession after the entry into force of the Statute, this Statute shall enter into force on the thirtieth
day after the date of deposit of the relevant instrument.

F. No reservations may be made to any of the provisions contained in this Statute.

Article XX
Depositary, registration, authentic text
A. The Government of the Federal Republic of Germany is hereby designated as the Depositary of this Statute and
any instrument of ratification or accession.

B. This Statute shall be registered by the Depositary Government pursuant to Article 102 of the Charter of the
United Nations.

C. This Statute, done in English, shall be deposited in the archives of the Depositary Government.

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012


13.7.2010 EN Official Journal of the European Union L 178/27

D. Duly certified copies of this Statute shall be transmitted by the Depositary Government to the governments of
States and to the executive organs of regional intergovernmental economic integration organisations which have
signed or have been approved for membership according to Article VI paragraph B number 2.

E. The Depositary Government shall promptly inform all Signatories to this Statute of the date of each deposit of
any instrument of ratification and the date of entry into force of the Statute.

F. The Depositary Government shall promptly inform all Signatories and Members of the dates on which States or
regional intergovernmental economic integration organisations subsequently become Members thereto.

G. The Depositary Government shall promptly send new applications for membership to all Members of the
Agency for consideration in accordance with Article VI paragraph B number 2.

SS WHEREOF the undersigned, being duly authorised, have signed this Statute. Done at Bonn, this 26 January 2009, in a single original, in the English

Analisis kemampuan..., Damianagatayuvens, FH UI, 2012

Anda mungkin juga menyukai