Anda di halaman 1dari 110

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V BINTARO JAYA, TANGERANG SELATAN 15222
TELEPON (021) 7361654 – 58; FAKSIMILE (021) 7361653; SITUS www.stan.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GANJIL


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
PROGRAM STUDI D III AKUNTANSI

Mata Kuliah : Statistika Terapan


Tingkat/Semester : III/5
Hari/Tanggal : Jumat 20 November 2020
Waktu : 08.00 – 10.30 WIB (150 MENIT)
Sifat : Open book

Petunjuk:
• Boleh melihat buku atau sumber materi Statistika lain;
• Boleh menggunakan aplikasi komputer atau kalkulator scientific untuk membantu perhitungan;
• Tulisan yang susah dibaca berisiko penilaian yang tidak akurat;
• Tidak diperbolehkan bekerjasama. Nilai akhir semester sebanyak-banyaknya 40 diberikan kepada
mahasiswa yang terbukti bekerjasama dengan mahasiswa lainnya;
• Jawaban ditulis pada kertas lembar jawaban , kemudian dikumpulkan dalam format PDF melalui
link yang telah ditentukan.

A. Pilihan Ganda (37,5%), setiap jawaban yang benar bernilai 2,5.


1. Jika dalam suatu quick count pemilihan kepala daerah, diambil sampel hanya di beberapa kecamatan
terpilih, namun dari tiap kecamatan tersebut diambil perhitungan di seluruh tempat pemilihan suara
(TPS). Kondisi tersebut merupakan penerapan dari ...
a. simple random sampling
b. cluster sampling
c. stratified random sampling
d. convinience sampling
e. Multi stage random sampling

2. Bila titik-titik tengah kelas suatu sebaran frekuensi bobot anjing pudel adalah 6,5; 8,5; 10,5; 12,5;
dan 14,5 kilogram, maka interval atau panjang kelas dari distribusi frekuensi tersebut adalah ….
a. 2
b. 2,5
c. 3
d. 4
e. 5

3. Dalam statistika terdapat 2 tipe error. Yang termasuk dalam tipe sampling error adalah ....
a. data responden ke-2 diinput pada responden ke-1
b. menggunakan simple random sampling untuk populasi yang memiliki tingkatan
c. responden tidak bisa memberikan informasi yang sebenarnya
Page 1 of 7
d. menggunakan cluster random sampling untuk populasi yang terdiri dari banyak kelompok
e. interviewer pada survei lapangan tidak bisa memahami maksud dari jawaban responden

4. Suatu daerah dilanda badai typhoon rata-rata 10 kali dalam 15 tahun. Jika kedatangan badai typhoon
mengikuti distribusi Poisson. Berapa probabilitas 1 typhoon dalam periode 3 tahun?
a. 0,000454
b. 0,000005
c. 0,271
d. 0,049
e. 0,035

5. Perhatikan keempat Pernyataan dibawah ini:


(1) Sebuah komite dokter yang bertanggungjawab untuk pengobatan, cenderung menentang
penggunaan daging dan produk susu dalam makanan kering. Hal ini didasari penelitian yang
didanai untuk mendukung perlindungan hewan.
(2) Pada sebuah artikel memuat kumpulan data hasil pengukuran kesehatan tubuh masyarakat di
wilayah tertentu. Artikel ini berdasarkan penelitian dari departemen Kesehatan.
(3) Kumpulan kata kata yang mengindikasikan seseorang berbohong dikeluarkan dalam sebuah mas
media oleh anggota Fakultas Psikologi sebuah Universitas.
(4) Sebuah journal menyebutkan bahwa coklat kaya akan Flavonoid dan makanan yang kaya
kandungan ini bila dikonsumsi teratur dapat mengurangi resiko penyakit jantung. Hal ini
berdasarkan penelitian yang didanai oleh perusahaan permen dan assosiasi produsen Coklat.
Pernyataan diatas bila diperhatikan dari aspek sumber data, maka yang berpotensi menciptakan bias
dalam studi statistik adalah ....
a. (1) dan (4)
b. (2) dan (3)
c. (3) dan (4)
d. (2) dan (4)
e. (1) dan (3)

6. Berikut adalah ogive negative dari distribusi frekuensi umur PT XYZ


Umur Pegawai PT XYZ
45 40
40
36
35 31
30
25 22
20
15 11

10
5
3
0
>25,5 >31,5 >37,5 >43,5 >49,5 >55,5

Untuk menerapkan protokol covid, pegawai PT XYZ yang berumur 44 tahun atau lebih harus
melakukan work from home. Persentase banyak pegawai PT XYZ yang melakukan work from office
adalah ….
a. 10%
b. 22,5%

Page 2 of 7
c. 37,5%
d. 45%
e. 55%

7. Dari 10 orang Bagian XYZ yang terdiri atas 4 orang laki-laki dan 6 orang wanita akan dipilih 3 orang
secara acak untuk ditugaskan melakukan audit pada PT ABC. Ketiga orang terpilih tersebut akan
dijadikan sebagai ketua tim, sekretaris dan anggota. Jika ketua tim diharuskan seorang laki-laki, dan
2 jabatan lainnya (sekretaris dan anggota) tidak ada batasan, maka banyaknya kemungkinan cara
membentuk tim tersebut adalah ….
a. 720
b. 288
c. 360
d. 120
e. 24

8. Jika pada suatu set data nilai Modus sebesar 50 kemudian nilai Mean sebesar 47, maka dapat
diperkirakan kurva akan berbentuk ….
a. Symmetric
b. Normal distribution
c. Poisson distribution
d. Skewed to the rigt (positively)
e. Skewed to the left (negatively)

9. Misalkan pada suatu Tes Potensi Akademik ujian CPNS dari 240 peserta diperoleh nilai minimum =
58 dan nilai maksimum =147, maka interval kelas TPA tersebut adalah ….
a. 2
b. 5
c. 7
d. 10
e. 14

10. Penyajian data yang paling sesuai untuk memperkirakan banyaknya rumah tangga yang
mengkonsumsi beras di bawah 25 kg per bulan adalah ....
a. Bar chart
b. Histogram
c. Line chart
d. Ogive
e. Pareto

11. Misalkan diketahui rata-rata harga kamar kost mahasiswa di daerah Sukses Makmur sebesar 950 ribu
rupiah dengan standar deviasi sebesar 125 ribu rupiah. Jika seorang calon mahasiswa sedang mencari
kamar kost, berapa besar peluang dari 10 kamar kost yang didatanginya didapat rata-rata harga
kamar kost dibawah 900 ribu rupiah?
a. 0,054
b. 0,103
c. 0,147

Page 3 of 7
d. 0,285
e. 0,345

12. Perusahaan Subur Jaya komposisi pegawai sebagai berikut:


Status Managerial Non
Managerial
Berkeluarga 5 40
Tidak berkeluarga 3 35
Dalam kondisi pandemic Covid-19, perusahaan tersebut harus melakukan pengurangan pegawai
untuk 2 posisi managerial dan 10 posisi non managerial. Peluang dua pegawai managerial yang
diberhentikan merupakan pegawai berkeluarga adalah ….
a. 0,3571
b. 0,3906
c. 0,0029
d. 0,0036
e. 0,0092

13. Posisi nilai di Quartil 3 sama dengan posisi data untuk:


a. Quartil 2
b. Persentil 50
c. Persentil 75
d. Midquartile
e. Desil 3

14. Misalkan dalam waktu 1 tahun Lembaga pengelola beasiswa LPDP memberi beasiswa S2 kepada
200 orang. Peluang seorang penerima beasiswa LPDP tidak dapat menyelesaikan studinya sebesar
0,04. Berapa peluang bahwa ternyata 10 orang penerima beasiswa LPDP tidak dapat menyelesaikan
studinya?
a. 0,02
b. 0,04
c. 0,06
d. 0,08
e. 0,10

15. Peluang sebuah anak panah mengenai sasarannya adalah 0,75. Lima orang pemanah membidik
menuju sasaran yang sama. Peluang sedikitnya satu mengenai sasaran adalah ….
a. 0,2373
b. 0,00098
c. 0,99902
d. 0,0025
e. 0,0125

B. Essai (62,5%), setiap soal memiliki bobot nilai masing-masing.


1. (Bobot 12,5). Suatu rute penerbangan Jakarta – Manado yang selama ini dikelola oleh beberapa
maskapai tercatat memiliki waktu tempuh dengan rata-rata 200 menit dan standar deviasi 20 menit.

Page 4 of 7
a. Berapa peluang suatu penerbangan Jakarta Manado memiliki waktu tempuh antara 180 sampai
200 menit?
b. Seorang penumpang memiliki jadwal untuk memimpin rapat segera setelah sampai di Manado.
Ia khawatir bahwa waktu tempuh lebih lama dari 245 menit sehingga dia akan telat memimpin
rapat tersebut. Berapa peluangnya penumpang tersebut akan telat memimpin rapat?
c. Berdasarkan rare event rule apakah penumpang tersebut perlu menjadwalkan ulang penerbangan
yang lebih awal karena khawatir akan kemungkinan dirinya terlambat datang ke acara rapat?
2. (Bobot 12,5). Untuk mengurangi resiko penyebaran covid-19, PT ABC akan memberlakukan work
from home (WFH) bagi karyawannya. Untuk itu dilakukan pendataan karyawan berdasarkan
umurnya sebagai berikut:
Umur Frekuensi Frek. Relatif Frek <= Frek >=
78
28-33 0.096
34-39
0.365 618
46-51 105
52-57 938
58-63 62
Jika jumlah karyawan PT ABC adalah 1000 orang, berdasarkan sebaran frekuensi di atas:
a. Lengkapi nilai yang belum terisi.
b. Buatlah polygon dari data di atas.
c. Hitung Mean, Median, Modus dan St. Deviasi dari data di atas.

3. (Bobot 12,5). Dari hasil studi atas ketepatan waktu layanan keberangkatan dan kedatangan pesawat
sebuah maskapai penerbangan Angkasa Jaya, diperoleh data bahwa peluang keberangkatan pesawat
Angkasa Jaya tepat waktu 0.9 dan peluang kedatangan tepat waktu adalah 0.85. Jika peluang
maskapai Angkasa Jaya untuk keberangkatan dan kedatangan tepat waktu 0.7, tentukan:
a. Peluang pesawat datang tepat waktu jika pesawat tersebut berangkat tepat pada waktunya?
b. Peluang pesawat berangkat tepat waktu jika pesawat tersebut datang tepat pada waktunya?
c. Jika dalam 1 hari Maskapai Angkasa Jaya menjalankan 20 rute penerbangan, berapa
peluang bahwa maksimal 3 rute penerbangannya mengalami keterlambatan keberangkatan?

4. (Bobot 12,5). Pada tahun 2020 terdapat 1100 mahasiswa yang diterima pada Politeknik Ashiyap.
Dengan komposisi 67% adalah mahasiswa perempuan. Menurut data penerimaan mahasiswa baru,
terdapat 35% mahasiswa berasal dari daerah Jawa-Bali, 25% dari Sumatra, 20% dari Kalimantan,
dan sisanya dari Sulawesi & wilayah timur. Diketahui 275 mahasiswa perempuan berasal dari Jawa-
Bali dan 150 mahasiswa perempuan berasal dari Sumatra. Mahasiswa laki-laki yang berasal dari
Kalimantan ada sejumlah 70 orang. Dari data tersebut,
a. Susun tabel distribusi frekuensi jumlah mahasiswa baru menurut pulau asal dan jenis kelaminnya.
b. Jika dipilih masing-masing 1 mahasiswa laki-laki dan 1 mahasiswa perempuan sebagai
perwakilan untuk maju kedepan dalam upacara penerimaan, berapa peluang seorang mahasiswa
laki-laki dan seorang mahasiswa perempuan tersebut berasal dari Kalimantan atau dari Sumatera.
c. Apakah kejadian pada point c. dapat dikatakan mungkin terjadi secara kebetulan? jelaskan!

Page 5 of 7
5. (Bobot 12,5). Mean dari nilai belanja pelanggan dari “Pusat Supermarket Hore” adalah Rp 352.500,-
dengan simpangan baku Rp 75.000,-. Distribusi dari nilai belanja pelanggan di supermarket tersebut
diasumsikan mengikuti distribusi normal. Untuk sampel 50 pelanggan, jawablah pertanyaan berikut:
a. Berapa peluang rata-rata nilai belanja sampel paling sedikit Rp 375.000,-?
b. Berapa peluang rata-rata nilai belanja sampel lebih besar dari Rp 337.500,- namun lebih kecil
dari Rp 375.000,-?
c. Berapa batas atas nilai belanja agar peluang 90% sampel terjadi?

>>>>> Selamat mengerjakan, semoga sukses <<<<<

Page 6 of 7
Page 7 of 7
A. Pilihan Ganda

No Jawaban Alasan
Pada soal dijelaskan bahwa proses pengambilan sampel hanya dibeberapa Kecamatan.
1 B
Dimana ini merujuk pada cluster sehingga jawaban yang tepat yaitu cluster sampling
2 A Jarak antara mid point = interval kelasnya 6,5 ke 8,5 = 2 lalu 8,5 ke 10,5 = 2
Sampling error adalah kesalahan yang terjadi akibat penggunaan metode sampling yang
salah. Sehingga penggunaan Systematic Random Sampling dalam populasi yang
3 B
memiliki tingkatan itu salah, seharusnya menggunakan metode
Stratified/cluster/multistage

Menggunakan rumus Poisson,yaitu dengan lambda adalah 10, t adalah 3


4 C banding 15, dan x adalah 1 maka diperoleh hasil 0,271 setelah dibulatkan.

Hal ini dikarenakan dalam melakukan uji atau pengumpulan sumber data terdapat
5 A benturan kepentingan dengan pihak yang akan diteliti, sebagai contoh penelitian
manfaat coklat tetapi didanai oleh perusahaan terkait.

Pada ogive negatif, sumbu x


menggambarkan tepi bawah kelas dan
sumbu y adalah frekuensi kumulatif.
Ditanya : Umur 44 tahun dan lebih
(maka ada di >43,5 dengan frekuensi
kumulatif 22
22 x 100% = 55%
40
Jadi yang work from office 100%-55 = 45%

Untuk menetukan Tim yang akan melakukan tugas audit dapat dilakukan dengan rumus
Permutasi, yaitu mengalikan jumlah calon ketua, yaitu 4 dengan jumlah calon sekretaris,
7 B
yaitu 9(sisa) dan dengan calon anggota, yaitu 8(sisa). Sehingga didapatkan banyaknya
kemungkinan adalah 288.
8 E
Modus = 50
Mean = 47
Kondisi Modus > Mean
Skewed Left (menceng ke kiri)
Kecondongan data ke arah kiri (condong
negatif) dimana nilai modus lebih dari nilai

Diketahui
n = 240 --> jumlah peserta
nilai max = 147
nilai min = 58
Ditanya : Class Width / Interval?
1) mencari nilai k / jumlah kelas
k = 1 + 3,322 log n
k = 1 + 3,322 log 240
9 D k = 1 + 7,907
k = 8,907 --> 9 kelas

2) mencari Class Widht

= (147 – 58)/10
=9,88 --> 10
Jadi interval kelasnya 10

Karena Ogive menyajikan grafik frekuensi kumulatif kurang dari atau lebih dari (ogive
10 D positif / ogive negatif) dibanding dengan grafik line/histogram grafik ini lebih cocok
untuk menggambarkan data "kurang dari"

Dengan menggunakan rumus z score(populasi tak terbatas), pertama dengan mencari


deviasi dari 10 tempat yang dikunjungi. Lalu dimasukkan ke rumus z score dengan x
11 B adalah 900, mean adalah 950, dan deviasi sebesar 39,528(hasil perhitungan
sebelumnya). Maka didapat hasil -1,265 yang nantinya akan dimasukkan ke dalam
rumus excel NORMSDIST sehingga didapatkan jawaban 0,103(hasil pembulatan).

Dengan rumus peluang , pertama kita perlu mencari jumlah kombinasi terpilihnya 2
orang dari 8 orang manajer. Menggunakan rumus kombinasi didapat lah hasil 28. Lalu
12 A
kita akan mencari kombinasi terpilihnya 2 orang manajer berkeluarga dari 5 orang
manajer berkeluarga, didapat lah hasil 10. Lalu kita masukkan kedalam rumus peluang
yaitu jumlah kemungkinan terpilih 2 manajer dari 5 yang berkeluarga dibagi dengan
jumlah 2 manajer terpilih yaitu 10/28, maka didapat hasil 0,3571

Q3 (Quartil 3) = ..?
Konsep :
Quartil = n/4
Q3 = 3/4
13 C 3/4 = 75/100
75/100 adalah Persentil 7

Dengan menggunakan rumus excel BINOM.DIST, kita masukkan number_s adalah 10


atau kemungkinan penerima tidak menyelesaikan pendidikan, trials adalah 200 atau
jumlah penerima beasiswa, dan probability_s adalah 0,04 atau kemungkinan penerima
tidak menyelesaikan pendidikan. kita masukkan cumulative FALSE karena permintaan
nya tepat 10 orang atau tidak lebih dan tidak kurang, sehingga diperoleh hasil
14 E 0,1(setelah pembulatan).
n= 200
p= 0,04
Mu= 8
P(x=10)= 0,10
Soal ini membahas tentang binomial, perhitungan di bawah ini:
Tepat
T=
sasaran
P(T)= 75%
15 C
n= 5
x= 0
P(T>=1)= 1-P(T=0)
= 0,999023438

B.Esai

No Jawaban
1.
Diketahui µ = 200 menit
σ = 20 menit

A 0,3413
b 0,0122
c Lebih awal = < 180 menit
0,1587 --> masi diatas 0.05
Jadi, masi ada kemungkinan penumpang melakukan reschedule

A.
X1 = 180 X2 = 200
Z = x -µ Z = x -µ
σ σ
Z = 180 - 200 Z = 200 - 200
20 20
Z = -1 Z=0
P(180) = 0,1587 P(200) = 0,5000

B.
Peluang waktu tempuh lebih
dari 245 menit
X = 245

Z = x -µ
σ

Z = 245 – 200
20

Z= 2,25

0,987
P(245) = 8

1-0,9878 = 0,0122
C.

>0,05 Unusually High

Rare Event
<0,05 Unusually Low
Karena Peluang B 0.012 itu < 0.05 maka kemungkinan terjadi kejadian tersebut sangat kecil
Tidak perlu menjadwalkan ulang rapat karena peluang terjadinya waktu tempuh lebih dari 245 lebih kecil dari
5%.
Termasuk rare event.

2 A.
Umur Frekuensi Frek. Relatif Frek <= Frek >=
22-27 78 0,078 78 1000
28-33 96 0,096 174 938
34-39 232 0,232 406 706
40-45 365 0,365 468 618
46-51 105 0,105 833 245
52-57 62 0,062 938 140
59-63 62 0,062 1000 78
TOTAL 1000 1
Jumlah Karyawan PT ABC 1000 Orang --> n
B.

Esai No 2

C.
MEAN

= 41.042
1000

41,04

Class Mid Point x^2 f f.x f.x^2


24,5 600,25 78 1911 46819,5
30,5 930,25 96 2928 89304
36,5 1332,25 232 8468 309082
42,5 1806,25 365 15512,5 659281,25
48,5 2352,25 105 5092,5 246986,25
54,5 2970,25 62 3379 184155,5
60,5 3660,25 62 3751 226935,5
1.000 41.042 1.762.564
MEDIAN

Median = data ke - n/2


Median = data ke - 500 > Kelas ke 40-45

39.5 + 6 x (500 -382)


365
1,93972
39.5 + 2
41,44

MODUS

Modus
> Karena frekuensinya paling
Ada di kelas 40-45 banyak

39.5 + 6 x (157)
(157+260
)

39.5 + 0,376499

39,88

STANDAR
DEVIASI
xi xi^2 f f.xi xi-mean (xi-mean)^2
24,5 600,25 78 1911 -16,54 273,5716
30,5 930,25 96 2928 -10,54 111,0916
36,5 1332,25 232 8468 -4,54 20,6116
42,5 1806,25 365 15512,5 1,46 2,1316
48,5 2352,25 105 5092,5 7,46 55,6516
54,5 2970,25 62 3379 13,46 181,1716
60,5 3660,25 62 3751 19,46 378,6916

1.000 41.042 1022,9212

Mean 41,04
Varians 31,98314
SD 0,032015
3. B = Keberangkatan tepat waktu TB = Keberangkatan Telat

D = Kedatangan tepat waktu TD = Kedatangan Telat

P(B) = 0,9
P(D) = 0,85
P(DnB) = 0,7
a. P(D|B) = 0,77777778
b. P(B|D) = 0,82352941
c. P (TB) = 0,1
P (TD) = 0,15
n= 20
Maks TB = 3
P(Maks TB) = 0,86704668
4.
Diketahui :
n = 1100
67% Perempuan
33% Laki Gender
35% Jawa Bali
25% Sumatera
Wilayah
20% Kalimantan
20% Sulawesi & Wilayah Timur

275 Perempuan Jawa Bali


150 Perempuan Sumatera
Kalimanta
70 Laki n
Ditanya :
a. Tabel Distribusi Frekuensi
Sumater Kalimanta Sulawesi & Wilayah
Jawa-Bali a n Timur Total
Laki - Laki 110 125 70 58 363
Perempuan 275 150 150 162 737
Total 385 275 220 220 1100

b.
L= Mahasiswa
W= Mahasiswi
S= Sumatera
K= Kalimantan

P(S|L) = 0,344353
P(S|W) = 0,203528
P(K|L) = 0,192837
P(K|W) = 0,203528
P ((K|L)n(K|W)) = 0,039248
P ((S|L)n(S|W)) = 0,070085
P {((K|L)n(K|W)) u ((S|L)n(S|W))} = 0,109333

c. Masih dikatakan mungkin terjadi secara kebetulan, karena masih diatas 0,05

5.
Diketahui :
µ = 352.500
σ = 75.000

Pertama menconvert standar deviasi populasi ke standar deviasi untuk Z-score

75000
=
10606,60172

X1 = 375.000
Z = x -µ
σ
375.000-352.500
10606,6
22500
10606,6

Z = 2,12
Peluang = 0,9830

Peluang Paling sedikit 375.000


1 - 0.9830 = 0,017

b. Peluang nilai belanja 337.500 sampai 375.000

X1 = 337.500 X2 = 375.000

Z = x -µ Z = x -µ
σ σ

337.500-352.500 375.000-352.500
10606,6 10607

-15000 22500
10606,6 10607

Z= -1,41 Z= 2,12
Peluang = 0,0793 Peluang = 0,9830
c. Batas nilai belanja jika Peluang 90% terjadi

Mencari nilai Z score jika Peluang = 0.9000


Z = 1,28

Z = x -µ
σ

1.28 = x - 352.500
10606,6017

13576,5= x - 352.500
x= 366.076,45

Jadi nilai belanja minimal Rp. 366.076,45 agar 90% peluang terjadi
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V BINTARO JAYA, TANGERANG SELATAN 15222
TELEPON (021) 7361654-58; FAKSIMILE (021) 7361653; SITUS www.pknstan.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GANJIL


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI

Mata Kuliah : AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I


Tingkat/Semester : III/V
Hari/Tanggal : Selasa, 17 November 2020
Waktu : 08.00 – 10.30 WIB (150 MENIT)
Sifat : Buka Buku

Petunjuk Umum:
i. Baca dan pahami petunjuk khusus tiap bagian soal!
ii. Jawablah soal sesuai pertanyaan dengan cermat, tepat, singkat dan padat. Jawaban
panjang yang tidak mengena inti pertanyaan dan atau bertele-tele tidak akan
memperoleh tambahan nilai.
iii. Ujian bersifat buka buku dan diperkenankan membuka catatan berupa buku,
melihat/mendengarkan rekaman dan tindakan sejenisnya.
iv. Kalkulator dapat dipergunakan untuk mengerjakan kasus dan diperbolehkan
menggunakan bantuan komputer, ponsel (HP), tablet, dan sejenisnya.
v. Tulislah jawaban dengan jelas dan terang. Tulisan yang susah dibaca dapat
menyebabkan penilaian yang tidak akurat.
vi. Jawaban ditulis pada kertas lembar jawaban, kemudian dipindai dan file dikirimkan
sesuai petunjuk pengiriman lembar jawaban oleh BAAK.

vii. Hukuman disiplin berat (diberhentikan) diberikan kepada mahasiswa yang terbukti
bekerjasama dengan mahasiswa atau pihak lain.

SOAL 1 KOMBINASI BISNIS (MERGER) (20 poin)

PT Puri yang bergerak di bidang restoran dimana 100% sahamnya (80.000 lembar par Rp10.000,00)
dimiliki oleh Budi. Sementara itu PT Sari yang bergerak juga bergerak di bidang restoran, 100%
(40.000 lembar, par Rp10.000,00) sahamnya dimiliki oleh PT Tari. PT Tari sendiri 100% dimiliki oleh
Keluarga Susi. Untuk memperbesar usahanya, PT Puri berniat membeli 100% saham PT Sari dan
menggabungkannya ke PT Puri. PT Tari sepakat untuk melepas seluruh sahamnya pada PT Sari
kepada PT Puri. Akuisisi saham PT Sari oleh PT Puri dari PT Tari terjadi pada tanggal 1 Juli 2019.
Setelah 100% saham PT Sari dimiliki oleh PT Puri, PT Sari kemudian dibubarkan.

PT Puri memperoleh 100% kepemilikan PT Sari dari PT Tari dengan membayar tunai uang sebesar
Rp450.000.000,00, menyerahkan Tanah dengan harga perolehan Rp100.000.000,00 dengan nilai
wajar Rp240.000.000,00 (PT Puri tidak melakukan revaluasi) serta menerbitkan saham sendiri
sebanyak 12.000 lembar dengan nilai wajar sebesar Rp25.000,00/lembar. Dalam akuisisi tersebut, PT
Puri juga membayar berbagai biaya untuk akuisisi sebesar Rp6.000.000,00 dan biaya penerbitan
saham sebesar Rp3.000.000,00. Setelah seluruh saham PT Sari dibeli, selanjutnya PT Sari langsung
dibubarkan. Seluruh Aset dan Liabilitas PT Sari digabungkan ke PT Puri.

Selisih nilai investasi dari PT Puri atas asset neto PT Sari diidentifikasi sebagai perbedaan nilai wajar
dan nilai buku asset neto PT Sari, dan jika masih ada sisa, akan dialokasikan sebagai Goodwill atau
Gain on Bargain Purchase.

Halaman 1 dari 5
Pada tanggal 1 Juli 2019, Laporan Posisi Keuangan PT Puri dan PT Sari adalah sebagai berikut
(dalam rupiah):
PT Puri PT Sari
Nilai Tercatat (BV) Nilai wajar (FV) Nilai Tercatat (BV) Nilai wajar (FV)

Cash
600.000.000 600.000.000 80.000.000 80.000.000
Account Receivables-net
210.000.000 190.000.000 140.000.000 135.000.000
Inventory
420.000.000 370.000.000 210.000.000 220.000.000
Land
100.000.000 240.000.000 60.000.000 110.000.000
Building-net
400.000.000 420.000.000 330.000.000 310.000.000
Equipment-net
310.000.000 260.000.000 260.000.000 252.000.000
Total assets
2.040.000.000 2.080.000.000 1.080.000.000 1.107.000.000
Account Payable
130.000.000 121.000.000 70.000.000 60.000.000
Notes Payable
300.000.000 305.000.000 150.000.000 145.000.000
Other liabilities
100.000.000 80.000.000 40.000.000 45.000.000
Total liabilities
530.000.000 260.000.000
Share Capital-Ordinary
800.000.000 400.000.000
Share Premium-Ordinary
250.000.000 120.000.000
Retained Earning
460.000.000 300.000.000
Total Equities
1.510.000.000 820.000.000
Total Liabilities&Equities
2.040.000.000 1.080.000.000

Selisih nilai investasi dari PT Puri atas asset neto PT Sari diidentifikasi sebagai perbedaan nilai wajar
dan nilai buku asset neto PT Sari, dan jika masih ada sisa, akan dialokasikan sebagai Goodwill atau
Gain on Bargain Purchase.
Diminta:

1. Tentukan Investment Cost yang dikeluarkan atau imbalan yang diberikan oleh PT Puri untuk
memperoleh 100% saham PT Sari!
2. Tentukan jumlah kelebihan (Excess) antara imbalan yang diberikan dengan aset bersih yang
diperoleh saat PT Puri memperoleh 100% saham PT Sari!
3. Buatlah skedul alokasi Excess yang muncul saat PT Puri memperoleh 100% saham PT Sari!
4. Buatlah seluruh jurnal PT Puri pada saat melakukan akuisisi dan merger PT Sari!
5. Susunlah Laporan Posisi Keuangan PT Puri sesaat setelah merger dilakukan pada tanggal 1
Juli 2019!
SOAL 2.a. INVESTASI SAHAM (20 poin)
Pada tanggal 1 Juli 2018, PT La Prima membeli 36.000 lembar saham beredar PT Ik Sinyo (investee)
dengan harga Rp12.500 per lembar. Pembelian ini merupakan 10% dari lembar saham PT Ik Sinyo. Bagi
PT La Prima, investasi saham di PT Ik Sinyo dimaksudkan untuk diperjualbelikan secara aktif.

Pada tanggal 1 Juli 2018, Investee memiliki aset dengan nilai buku Rp4.000 juta dan liabilitas Rp174
Juta. Pada tanggal akuisisi, nilai appraisal Mesin investee adalah Rp357 juta di atas nilai bukunya
dengan sisa masa manfaat 7 tahun tanpa nilai sisa, dan memiliki Paten yang dilaporkan undervalue

Halaman 2 dari 5
sebesar Rp317 juta dengan sisa masa manfaat 5 tahun. Jika ada sisa, akan dialokasikan ke Goodwill
atau Gain from Bargain Purchase. Depresiasi dan amortisasi investee dilakukan dengan
menggunakan metode garis lurus.

Pada 1 Juli 2019, PT La Prima membeli 90.000 saham beredar PT Ik Sinyo (investee) dengan harga
Rp14.000 per lembar. Pembelian ini menyebabkan PT La Prima memperoleh 25% kepemilikan
investee yang dianggap signifikan dalam kebijakan akuntansi PT La Prima.Selisih nilai dialokasikan
sebagai Goodwill.

Investee memiliki kebijakan untuk mengumumkan dan membayarkan dividen sebesar Rp1.000,-
setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Laba bersih investee adalah Rp578 juta pada tahun 2018,
Rp640juta pada tahun 2019. Harga saham PT Ik Sinyo per 31 Desember 2018 dan 31 Desember
2019 adalah Rp13.500/lembar dan Rp15.000/lembar, berurutan.

Saudara diminta:
a. Membuat perhitungan excess value per 1 Juli 2018
b. Membuat jurnal terkait transaksi investasi PT La Prima selama tahun 2018
c. Membuat jurnal perolehan tambahan investasi serta jurnal retrospektif per 1 Juli 2019
d. Menghitung Pendapatan Investasi dari PT Ik Sinyo bagi PT La Prima pada 31 Desember 2019
e. Hitunglah Saldo Investasi Ekuitas yang dimiliki PT La Prima akhir tahun 2018 dan 2019

SOAL 2.b. METODE EKUITAS (20 poin)

PT PKN, sebuah perusahaan induk yang memiliki kepemilikan 70% di PT STAN. Akuisisi dilakukan
pada tanggal 5 April 2019 dengan nilai investasi Rp315 juta. Ekuitas PT STAN per 31 Desember 2018
terdiri dari Modal Saham Rp100 juta dan Saldo Laba Rp300 juta. Selisih nilai investasi teridentifikasi
dialokasikan ke Paten dari PT STAN yang belum tercatat. Paten tersebut diperkirakan masih dapat
dimanfaatkan 5 tahun.

Selama tahun 2019, PT PKN membeli barang dagang dari PT STAN. Nilai pembelian Rp200 juta.
Dari informasi PT STAN diketahui mereka menerapkan kebijakan marjin 20% dari harga jual. Pada
akhir tahun 2019, persediaan yang dibeli dari PT STAN masih tersisa 10%.

Laba bersih dari operasi terpisah PT PKN dan PT STAN selama 2019 adalah Rp200 juta dan Rp120
juta, berurutan. Demikian pula deviden dari PT PKN dan PT STAN selama 2019 adalah Rp120 juta
dan Rp50 juta. Deviden diumumkan dan dibayarkan pada 22 Desember 2019.
Saudara diminta:
1. Menentukan nilai paten
2. Menentukan pendapatan investasi yang dicatat oleh PT PKN pada akhir 2019
3. Menentukan saldo akun investasi PT PKN per 31 Desember 2019
4. Membuat jurnal bagi PT PKN terkait investasinya di PT STAN

SOAL 3 KERTAS KERJA KONSOLIDASI (40 poin)

Pada tanggal 2 Januari 2018, PT Parade membeli kepemilikan pada PT Senja dengan cost sebesar
$420.000. Pada tanggal ini Net Aset PT Senja terdiri dari Share Capital dan Retained Earnings
masing-masing sebesar $400.000 dan $200.000. Selisih antara Cost dengan nilai buku yang
diperoleh dialokasikan pada Inventories yang overvalued sebesar $20.000 (terjual tahun 2018), Land
(undervalued) sebesar $50.000, Buildings (undervalued) sebesar $40.000 (manfaat 10 tahun),
Equipment (overvalued) sebesar $30.000 (manfaat 5 tahun) dan sisanya ke Goodwill.

Laba operasi terpisah tahun 2018 dari PT Parade dan PT Senja adalah $200,000 dan $150,000,
berurutan. Sementara, deviden 2018 dari kedua perusahaan adalah $120,950 dan 82,000, berurutan.

Halaman 3 dari 5
Kedua informasi ini dapat digunakan untuk menghitung Saldo Laba per 31 Desember 2018 dari kedua
perusahaan, serta menentukan saldo investasi untuk tanggal yang sama. Untuk informasi laba bersih
dan deviden tahun 2019 dapat Saudara ketahui dari informasi kertas kerja 2019. Untuk menentukan
proporsi kepemilikan, Saudara dapat mengidentifikasi dengan menggunakan rasio dari akun
resiprokal antara Persada dan Senja.

Sejak tahun 2018, sebagian penjualan PT Parade dilakukan kepada PT Senja dengan keuntungan
sebesar 20% dari harga pokok. Nilai penjualan PT Parade kepada PT Senja untuk tahun 2018 dan
2019 masing-masing sebesar $450.000 dan $525.000. Dari penjualan PT Parade kepada PT Senja
selama tahun 2018 dan 2019 yang belum terjual oleh PT Senja masing-masing sebanyak 25% dan
30%.

Saudara diminta menyelesaikan kertas kerja berikut, dan boleh memilih metode ekuitas atau
metode biaya, namun sebelumnya melengkapi kolom akun PT Parade yang masih kosong.
Saldo kas Parade dapat anda hitung setelah melengkapi saldo investasi saham di Senja.

Halaman 4 dari 5
PT Parade dan anak perusahaan
Kertas Kerja Konsolidasi
Per 31 Desember 2019
(dalam US$)
Adjustment & Elimination
PT Parade PT Senja Consolidated
Dr Cr
Income Statement & Statement of
R/E
Sales 2.700.000 1.260.000
Income from Senja/Devidend Income ? -
Cost of Sales - 1.620.000 - 720.000

Depreciation Expense - 288.000 - 92.000

Other Expenses - 500.000 - 252.000


Non-Controlling Interest Expense

Net Income ? 196.000


Add. Retained Earnings, Jan. 1 ? 268.000
Less. Dividend - 150.000 - 108.000

Retained Earnings, Dec. 31 ? 356.000

Balance Sheet, Des. 31

Cash ? 58.000
Accounts Receivable 145.000 76.000
Dividend Receivable 21.600 -
Inventories 450.000 130.000
Other Current Assets 210.000 94.000
Land 75.000 180.000
Buildings-Net 189.000 108.000
Equipment-Net 684.000 316.800
Investment in Senja ? -

Goodwill
Total Assets ? 962.800

Accounts Payable 320.800 70.800


Dividend Payable 138.500 36.000
Other Liabilities 750.250 100.000
Share Capital, $10 par 1.000.000 400.000
Retained Earnings ? 356.000
NonControlling Interest

Total Equities ? 962.800

Halaman 5 dari 5
SOAL 1. KOMBINASI BISNIS (MERGER)
1. Tentukan investment cost yang dikeluarkan atau imbalan yang diberikan oleh PT Puri
untuk memperoleh 100% saham PT Sari
Cash 450.000.000
Land 240.000.000
Share Capital Ordinary 120.000.000
Share Premium Ordinary 180.000.000
Investment Cost 990.000.000
Biaya Lainnya
Biaya Akuisi 6.000.000 diakui sebagai investment cost
diakui sebagai pengurang share premium
Biaya Penerbitan 3.000.000
ordinary

2. Tentukan jumlah kelebihan (Excess) antara imbalan yang diberikan dengan aset bersih yang
diperoleh saat PT Puri memperoleh 100% saham PT Sari
PT Puri PT Sari
Account Book Value Fair Value Book Value Fair Value
Cash 600.000.000 600.000.000 80.000.000 80.000.000
Account Receivable-Net 210.000.000 190.000.000 140.000.000 135.000.000
Inventory 420.000.000 370.000.000 210.000.000 220.000.000
Land 100.000.000 240.000.000 60.000.000 110.000.000
Building-Net 400.000.000 420.000.000 330.000.000 310.000.000
Equipment-Net 310.000.000 260.000.000 260.000.000 252.000.000
Total Assets 2.040.000.000 2.080.000.000 1.080.000.000 1.107.000.000

Account Payable 130.000.000 121.000.000 70.000.000 60.000.000


Notes Payable 300.000.000 305.000.000 150.000.000 145.000.000
Other Liabilities 100.000.000 80.000.000 40.000.000 45.000.000
Share Capital Ordinary 800.000.000 400.000.000
Share Premium Ordinary 250.000.000 120.000.000
Retained Earning 460.000.000 300.000.000
Total Liabilities & Equities 2.040.000.000 1.080.000.000
Investment Cost 990.000.000 Investment Cost 990.000.000
Net Asset (BV) 820.000.000 Net Asset (FV) 857.000.000
Excess Value 170.000.000 Goodwill 133.000.000

3. Buatlah skedul alokasi Excess yang muncul saat PT Puri memperoleh 100% saham PT Sari
Account Receivable-Net (5.000.000)
Inventory 10.000.000
Land 50.000.000
Building-Net (20.000.000)
Equipment-Net (8.000.000)
Account Payable 10.000.000
Notes Payable 5.000.000
Other Liabilities (5.000.000)
Goodwill 133.000.000
Excess Value 170.000.000

4. Buatlah seluruh jurnal PT Puri pada saat melakukan akuisisi dan merger PT Sari
Jurnal Pembelian/Akuisisi
1 Juli 2019 Equity Investment in PT Sari 990.000.000
Cash 450.000.000
Land 100.000.000
Share Capital Ordinary 120.000.000
Share Premium Ordinary 180.000.000
Gain on disposal Land 140.000.000
Investment Expense 6.000.000
Share Premium Ordinary 3.000.000
Cash 9.000.000

Jurnal Pengambilalihan Aset (Merger)


1 Juli 2019 Cash 80.000.000
Account Receivable-Net 135.000.000
Inventory 220.000.000
Land 110.000.000
Building-Net 310.000.000
Equipment-Net 252.000.000
Goodwill 133.000.000
Account Payable 60.000.000
Notes Payable 145.000.000
Other Liabilities 45.000.000
Equity Investment in PT Sari 990.000.000
5. Susunlah Laporan Posisi Keuangan PT Puri sesaat setelah merger dilakukan pada tanggal 1
Juli 2019
PT Puri
Statement of Financial Position
Jul 1, 2019
Assets
Current Assets
Cash 221.000.000
Account Receivable-net 345.000.000
Inventory 640.000.000
Non Current Assets
Land 110.000.000
Building Net 710.000.000
Equipment Net 562.000.000
Good will 133.000.000
Total Asset 2.721.000.000

Liabilities & Equities


Current Liabilities
Account Payable 190.000.000
Note Payable 445.000.000
Other Liabilities 145.000.000
Equity
Share Capital Ordinary 920.000.000
Share Premium Ordinary 427.000.000
Retained Earning 594.000.000
Total Liabilities & Equities 2.721.000.000

SOAL 2.a INVESTASI SAHAM


a. Membuat perhitungan excess value per 1 Juli 2018
Biaya Perolehan (36.000 x Rp12.500) 450.000.000
BV aset neto PT S 10% 382.600.000
Aset 4.000.000.000
Liabilitas 174.000.000
3.826.000.000
Excess (selisih) 67.400.000

Account Selisih FV & BV Alokasi (10%)


Machine 357.000.000 35.700.000
Paten 317.000.000 31.700.000
Total allocated to identifiable asset & liabilities 67.400.000
Excess (selisih) 67.400.000
Goodwill 0
b. Membuat jurnal terkait transaksi investasi PT La Prima selama tahun 2018
Jurnal Pembelian Investasi
Investment in PT Sinyo
01-Jul-18 450.000.000
(Trading)
Cash 450.000.000
Jurnal Penerimaan Dividend
01-Oct-18 Cash 36.000.000
Dividend Income 36.000.000
(36.000 x Rp1.000)
Jurnal Penyesuaian Nilai Wajar Investasi
31-Dec-18 FVA 36.000.000
UHGL-Income 36.000.000
(36.000 x (Rp13.500-Rp12.500))

c. Membuat jurnal perolehan tambahan investasi serta jurnal retrospektif per 1 juli 2019
Jurnal Penerimaan Dividend
01-Apr-19 Cash 36.000.000
Dividend Income 36.000.000
(36.000 x Rp1.000)
Jurnal Penambahan Investasi
01-Jul-19 Investment in PT Sinyo (Equity) 1.710.000.000
Investment in PT Sinyo (Trading) 450.000.000
Cash 1.260.000.000
(90.000 x Rp14.000)
Jurnal Penyesuaian Retrospektif - Reklasifikasi FVA
01-Jul-19 Retained Earnings 36.000.000
FVA 36.000.000
Jurnal Retrospektif-Dividend 2018
01-Jul-19 Retained Earnings 36.000.000
Investment in PT Sinyo (Equity) 36.000.000
Jurnal Retrospektif-Dividend 2019
01-Jul-19 Dividend Income 36.000.000
Investment in PT Sinyo (Equity) 36.000.000
Jurnal Retrospektif-NI 2018 (1 juli 2018 - 31 des 2018)
01-Jul-19 Investment in PT Sinyo (Equity) 28.900.000
Retained Earnings 28.900.000
(10% x 578.000.000 x 6/12)
Jurnal Pengakuan NI 2019 (1 Jan - 30 Jun 2019)
01-Jul-19 Investment in PT Sinyo (Equity) 32.000.000
Income from PT Sinyo 32.000.000
(10% x 640.000.000 x 6/12)
Jurnal Retrospektif-Amortisasi Machine (1 Juli - 31 Des 2018)
01-Jul-19 Retained Earnings 2.550.000
Investment in PT Sinyo (Equity) 2.550.000
(35.700.000/7 x 6/12)
Jurnal Retrospektif-Amortisasi Machine (1 Jan - 31 Juni 2019)
01-Jul-19 Income from PT Sinyo 2.550.000
Investment in PT Sinyo (Equity) 2.550.000
(35.700.000/7 x 6/12)
Jurnal Retrospektif-Amortisasi Patent (1 Juli - 31 Des 2018)
01-Jul-19 Retained Earnings 3.170.000
Investment in PT Sinyo (Equity) 3.170.000
(31.700.000/5 x 6/12)
Jurnal Retrospektif-Amortisasi Patent (1 Jan - 31 Juni 2019)
01-Jul-19 Income from PT Sinyo 3.170.000
Investment in PT Sinyo (Equity) 3.170.000
(31.700.000/5 x 6/12)

Investment Cost 1.260.000.000


BV NA 100%
BV 1 Juli 2018 3.826.000.000
Dividend 1 Okt 2018 (360.000.000)
NI (Juli-Des 2018) 289.000.000
BV 31 Des 2018 3.755.000.000
Dividend 1 April 2019 (360.000.000)
NI (Jan-Jun 2019) 320.000.000
BV NA 1 Juli 2019
3.715.000.000
(100%)
BV NA 1 Juli 2019 (25%) 928.750.000
Excess Goodwill 331.250.000

d. Menghitung pendapatan investasi dari PT Ik Sinyo bagi PT La Prima pada 31 des 2019
Bagian dari NI (35%) (35% x 640.000.000 x 6/12) 112.000.000
Amortisasi Machine (35.700.000/7 x 6/12) (2.550.000)
Amortisasi Patent (31.700.000/5 x 6/12) (3.170.000)
Income from PT Sinyo 106.280.000

01-Oct-19 Cash 126.000.000


Investment in PT Sinyo (Equity) 126.000.000
(126.000 x Rp1.000)

31-Dec-19 Investment in PT Sinyo (Equity) 106.280.000


Income from PT Sinyo 106.280.000
Saldo Investment in PT Sinyo (Trading) 2018
Investment in PT Sinyo (1 Juli 2018) 450.000.000
FVA 36.000.000
31-Dec-18 486.000.000

Saldo Investment in PT Sinyo (Equity) 2019


Investment in PT Sinyo (1 Juli 2019) 1.687.460.000
Income from PT Sinyo 106.280.000
Dividend (126.000.000)
31-Dec-19 1.667.740.000

SOAL 2.b METODE EKUITAS


31-Dec-18 Modal Saham 100.000.000
Saldo Laba 300.000.000

1. Menentukan Nilai Patent


Investment Cost (5 April 2019) 315.000.000
BV of NA (5 April 2019)
CS 100.000.000
RE 300.000.000
Total 400.000.000
NI (1 Jan - 5 April 2019) (120.000.000 x 3/12) 30.000.000
BV of NA (5 April 2019) 430.000.000 70% 301.000.000
Excess Value 14.000.000
Allocation:
Patent 14.000.000

2. Menentukan Pendapatan Investasi yang dicatat oleh PT PKN pada akhir 2019
NI (5 April - 31 Des 2019) (120000000 x 9/12 x 70%) 63.000.000
Amortisasi :
Patent (-14.000.000/5 x 9/12) (2.100.000)
Unrealized Profit Inventory (Upstream) (-20% x 200.000.000 x 10% x 70%) (2.800.000) (4.900.000)
Income from PT STAN 58.100.000

3. Menentukan saldo akun Investasi PT PKN per 31 Des 2019


Investment Cost (5 April
315.000.000
2019)
Dividend (70% x -50.000.000) (35.000.000)
Income from PT STAN 58.100.000
Saldo Investasi akhir 2019 338.100.000
4. Membuat Jurnal bagi PT PKN terkait investasinya di PT STAN
Jurnal Perolehan
05-Apr-19 Investment in S 315.000.000
Cash 315.000.000
Jurnal penerimaan Dividen
22-Dec-19 Cash 35.000.000
Investment in S 35.000.000
Jurnal Laba
31-Dec-19 Investment in S 58.100.000
Income from S 58.100.000

SOAL 3. LAPORAN KONSOLIDASI (METODE COST)


Kertas Kerja Konsolidasi
Per 31 Desember 2019
Adjustment &
Income Statement & Statement Elimination
PT Parade PT Senja Consolidated
of R/E
Dr Cr
Sales 2.700.000 1.260.000 525.000 3.435.000
Dividend Income 64.800 64.800 -
Cost of Sales (1.620.000) (720.000) 26.250 18.750 (1.822.500)
525.000
Depreciation Expense (288.000) (92.000) 4.000 6.000 (378.000)

Other Expense (500.000) (252.000) (752.000)


Non-Controlling Interest Expense 79.200 (79.200)

Net Income 356.800 (196.000) 403.300


Add. Retained Earning, Jan 1 428.250 268.000 286.750 54.000 463.500
Less Dividend (150.000) (108.000) 64.800 (150.000)
43.200
Retained Earning Dec, 31 635.050 (356.000) 716.800

Balance Sheet, Dec 31

Cash 650.000 58.000 708.000


Account Receivable 145.000 76.000 221.000
Dividend Receivable 21.600 - 21.600 -
Inventories 450.000 130.000 26.250 553.750
Other Current Assets 210.000 94.000 304.000
Land 75.000 180.000 50.000 305.000
Building-Net 189.000 108.000 36.000 4.000 329.000
Equipment-Net 684.000 316.800 6.000 24.000 982.800
Investment in S 420.000 54.000 474.000 -
Unamortized Excess 122.000 122.000 -
Goodwill 60.000 60.000
Total Assets 2.844.600 962.800 3.463.550

Account Payable 320.800 70.800 391.600


Dividend Payable 138.500 36.000 21.600 152.900
Other Liabilities 750.250 100.000 850.250
Share Capital $10 Par 1.000.000 400.000 400.000 1.000.000
Retained Earning 635.050 356.000 716.800
Non Controlling Interest 316.000 316.000
36.000 36.000
Total Equities 2.844.600 962.800 1.735.600 1.735.600 3.463.550

Perhitungan:
COST METHOD
Persentase kepemilikan PT Parade pada PT Senja Dividend Receivable Investor 21.600 60%
Dividend Payable Investee 36.000

Cost of Investment 1,666666667 420.000 700.000


BV NA of PT Senja
CS 400.000
RE 200.000 600.000
Excess Value 100.000

Account Selisih Total Amortisasi


Overvalued Inventory (20.000) 20.000 Terjual habis 2018
Undervalued Land 50.000
Undervalued Buildings 40.000 (4.000) 10 tahun
Overvalued Equipment (30.000) 6.000 5 tahun
Total 40.000 22.000

Excess Value 100.000


FV identifiable NA 40.000
Goodwill 60.000
Menghitung RE PT Parade, 1 Jan 2019
RE , 1 Jan 2018 300.000
-
Dividend 2018
120.950
Separated NI, 2018 200.000
Dividend Income, 2018 49.200 (60% x 82.000)
RE PT Parade, 31 Des 2018 428.250

Update Investment in S, 1 Jan 2019


Perubahan Ekuitas S 68.000 (268.000 - 200.000)
(+/-) Amortisasi:
Inventory (overvalued) 20.000
-
Building (undervalued)
4.000
Equipment (overvalued) 6.000
90.000

Kenaikan Investment in S 54.000 (60% x 90.000)


NCI Expense 36.000 (20% x 90.000)

Transaksi Intraperusahaan
2018
Harga Jual 450.000
COGS 375.000 (100/120 x 450.000)
Margin 75.000
Unrealized Profit 18.750 (25% x 75.000)

2019
Harga Jual 525.000
COGS 437.500 (100/120 x 525.000)
Margin 87.500
Unrealized Profit 26.250 (25% x 87.500)

Perhitungan Income from S dan NCI Expense, 31 Des 2019


NCI Expense
Komponen 100% Income from S (60%)
(40%)
Net Income 196.000 117.600 78.400
(-) Amortisasi Undervalued Building (4.000) (2.400) (1.600)
(+) Amortisasi Overvalued Equipment 6.000 3.600 2.400
(+) Realized Profit (Downstream) 18.750 18.750
(-) Unrealized Profit (Downstream) (26.250) (26.250)
Total 190.500 111.300 79.200
Perhitungan Dividend tahun 2019
Komponen 100% PT Parade (60%) NCI (40%)
Dividend S 108.000 64.800 43.200
Jurnal Eliminasi
Jurnal Update Investment in S
31 Des 2019 Investment in S 54.000
Retained Earnings 54.000
Jurnal Eliminasi Dividend
31 Des 2019 Dividend Income 64.800
Dividend S 64.800
Jurnal Memunculkan Bagian NCI
31 Des 2019 NCI Expense 79.200
Dividend S 43.200
NCI Ending 36.000
Jurnal Eliminasi Beginning Investment & Beginning Equity S
31 Des 2019 Retained Earnings, 1 Jan 268.000
Common Stock 400.000
Unamortized Excess* 122.000
Investment in S 474.000
NCI Beginning 316.000
*(100.000 + 22.000)
Jurnal Alokasi Excess Value
31 Des 2019 Goodwill 60.000
Building 36.000
Land 50.000
Equipment 24.000
Unamortized Excess 122.000
Jurnal Amortisasi Building
31 Des 2019 Depreciation Expense 4.000
Building 4.000
Jurnal Amortisasi Equipment
31 Des 2019 Equipment 6.000
Depreciation Expense 6.000
Jurnal Realized Profit tahun 2018
31 Des 2019 Retained Earnings 18.750
COGS 18.750
Jurnal Eliminasi Transaksi Penjualan Intraperusahaan 2019
31 Des 2019 Sales 525.000
COGS 525.000
Jurnal Unrealized Profit tahun 2019
31 Des 2019 COGS 26.250
Inventory 26.250
Jurnal Elimasi Transaksi Intraperusahaan Sewa
31 Des 2019 Dividend Payable 21.600
Dividend Receivable 21.600
SOAL 3. LAPORAN KONSOLIDASI (METODE EKUITAS)
Diketahui
Harga Perolehan 420.000
Share Capital PT S 400.000
Retained Earning 200.000
Inventories 20.000 overvalue
Land 50.000 undervalue
Building 40.000 undervalue
10 tahun
Equipment 30.000 overvalue
5 tahun
Persentase Kepemilikan 60%

Laba Operasi 2018


PT Parade 200.000
PT Senja 150.000
Dividen 2018
PT Parade 120.950
PT Senja 82.000
Keuntungan transaksi downstream 20%
Penjualan PT Parade 2018 450.000 Keuntungan Penjualan PT S 90.000
Penjualan PT Parade 2019 525.000 Keuntungan Penjualan PT S 105.000
Inventory Sisa 2018 25%
Inventory Sisa 2019 30%

Perhitungan Tahun 2018


Investment Cost 420.000

FV Assets (100/60) 700.000


BV Assets 600.000
Excess 100.000

Alokasi 2018
Aset Alokasi
Inventories (20.000)
Land 50.000
Building 40.000
Equipment (30.000)
Total Allocated 40.000
Excess 100.000
Goodwill 60.000
Perhitungan Income From S 2018
Net Income (60%) 90.000
Unrealized Downstream (18.750)
Inventories (Overvalue) 12.000
Building (Undervalue) (2.400)
Equipment (Overvalue) 3.600
Income From S 84.450

Perhitungan NCI Expense (40%)


Net Income (40%) 60.000
Inventories (Overvalue) 8.000
Building (Undervalue) (1.600)
Equipment (Overvalue) 2.400
NCI Expense 68.800

Perhitungan Saldo Investment in S 2018


Investment in S Jan 2, 2018 420.000
Income from S 84.450
Dividend (49.200)
Investment in S Dec 31, 2018 455.250

Perhitungan Retained Earning P Jan 1, 2019 (dari revisi soal uts)


Retained Earning Jan 2, 2018 300.000
Income From S 80.700
Net Income 200.000
Dividen (120.950)
Retained Earning Jan 2, 2019 459.750

Perhitungan Retained Earning S Jan 1, 2019


Retained Earning Jan 2, 2018 200.000
Net Income 150.000
Dividen (82.000)
Retained Earning Jan 2, 2019 268.000

Perhitungan Income From S 2019


Net Income (60%) 117.600
Realized Downstream 18.750
Unrealized Downstream (26.250)
Building (Undervalue) (2.400)
Equipment (Overvalue) 3.600
Income From S 111.300
Perhitungan Saldo Investment in S 2019
Investment in S Jan 1, 2019 451.500
Income from S 111.300
Dividend (64.800)
Investment in S Dec 31, 2019 501.750

Dividend 2019
P 64.800
NCI 43.200

Perhitungan Saldo Investment in S 2019


Perubahan Ekuitas 68.000
Inventory 20.000
Building (4.000)
Equipment 6.000
90.000
Adjustment (60%) 54.000
Investment yang dieliminasi 474.000

Keterangan Tanggal Jurnal Debit Kredit


a. Jurnal Eliminasi 31-Dec-19 Income From S 111.300
Income From S Dividend 64.800
Investment in S 46.500
31-Dec-19 NCI Expense 79.200
b. Jurnal Bagian NCI
Dividend 43.200
NCI Equity 36.000
c. Jurnal Eliminasi Dec-19 Share Capital 400.000
Investment in S Retained Earning 268.000
Unamortized Expense 122.000
Investment in S 474.000
NCI 316.000
Dec-19 Land 50.000
d. Jurnal Alokasi
Excess Building 36.000
Goodwill 60.000
Unamortized Excess 122.000
Equipment 24.000
e. Jurnal Amortisasi Dec-19 Depreciation Expense 4.000
Building Building 4.000
f. Jurnal Depresiasi Dec-19 Equipment 6.000
Equipment Depreciation Expense 6.000

g. Jurnal Realisasi Dec-19 Investment in S 18.750


Penjualan
Cost of Good Sold 18.750
Downstream

h. Jurnal Eliminasi Dec-19 Sales 525.000


Transaksi Cost of Good Sold 525.000
Downstream

i. Jurnal Unrealized Dec-19 Cost of Good Sold 26.250


Penjualan Inventory 26.250

j. Jurnal eliminasi Dec-19 Dividend Payable 21.600


dividend receivable Dividend Receivable 21.600

Kertas Kerja Konsolidasi


Per 31 Desember 2019
Adjustment &
Income Statement & Statement Consolidated
PT Parade PT Senja Elimination
of R/E
Dr Cr
Sales 2.700.000 1.260.000 h. 525.000 3.435.000
Income from Senja 111.300 a. 111.300 -
Cost of Sales (1.620.000) (720.000) i. 26.250 g. 18.750 (1.770.000)
h. 525.000
Depreciation Expense (288.000) (92.000) e. 4.000 f. 6.000 (370.000)

Other Expense (500.000) (252.000) (752.000)


Non-Controlling Interest Expense b. 79.200 79.200

Net Income 403.300 196.000 599.300


Add. Retained Earning, Jan 1 463.500 268.000 731.500
Less Dividend (150.000) (108.000) a. 64.800 (150.000)
b. 43.200
Retained Earning Dec, 31 716.800 (356.000) 1.180.800
Balance Sheet, Dec 31
Cash 650.000 58.000 708.000
Account Receivable 145.000 76.000 221.000
Dividend Receivable 21.600 - j. 21.600 -
Inventories 450.000 130.000 i. 26.250 553.750
Other Current Assets 210.000 94.000 304.000
Land 75.000 180.000 d. 50.000 305.000
Building-Net 189.000 108.000 d. 36.000 e. 4.000 329.000
Equipment-Net 684.000 316.800 f. 6.000 d. 24.000 982.800
Unamortized Excess c. 122.000 d. 122.000 -
Investment in Senja 501.750 g. 18.750 a. 46.500 -
c. 474.000
Goodwill d. 60.000 60.000
Total Assets 2.926.350 962.800 3.463.550

Account Payable 320.800 70.800 391.600


Dividend Payable 138.500 36.000 j. 21.600 152.900
Other Liabilities 750.250 100.000 850.250
Share Capital $10 Par 1.000.000 400.000 c. 400.000 1.000.000
Retained Earning 716.800 356.000 716.800
Non Controlling Interest b. 36.000 352.000
c. 316.000
Total Liabilities & Equities 2.926.350 962.800 3.463.550
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V BINTARO JAYA, TANGERANG SELATAN 15222
TELEPON (021) 7361654-58; FAKSIMILE (021) 7361653; SITUS www.stan.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GANJIL


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI
Mata Kuliah : Analisis Laporan Keuangan
Tingkat/ Semester : III/ 5
Hari/ Tanggal : Kamis, 19 November 2020
Waktu : 08.00 – 10.30 (150 Menit)

Petunjuk:
Ø Boleh membuka buku, catatan dan sejenisnya;
Ø Jawaban ditulis pada kertas folio bergaris, apabila tidak ada dapat menggunakan kertas
HVS ukuran F4/A4. Mahasiswa tidak diperkenankan menggunakan kertas dengan ukuran
lebih kecil dari A4;
Ø Jawaban ditulis sejelas dan serapi mungkin. Tulisan yang susah dibaca dapat
mengakibatkan penilaian yang tidak akurat;
Ø Jawaban dikumpulkan dalam format PDF melalui link/media yang telah ditentukan;
Ø Hukuman disiplin berat (diberhentikan) diberikan kepada mahasiswa yang terbukti
bekerjasama dengan mahasiswa atau pihak lain.
Ø Ikuti dan patuhi semua ketentuan pengerjaan ujian sebagaimana dikeluarkan oleh
Lembaga
Ø Proporsi nilai per masing-masing bagian tertera pada tiap bagian soal.
Ø Jawab pertanyaan sesuai dengan perintah yang tertera pada tiap bagian soal.

A. BAGIAN I. PILIHAN GANDA (40 soal, per butir soal nilai 1.5/ Poin maksimal 60)
Pilihlah satu yang paling tepat di antara empat pilihan jawaban.

1. Yang bukan kegunaan dalam penggunaan Analisis Laporan Keuangan adalah?


a. Meminimalkan asumsi dari proses akuntansi
b. Meminimalkan ketidakpastian dari proses akuntansi
c. Meminimalkan kesalahan dari proses akuntansi
d. Meniminalkan kerugian perusahaan

2. Inti dari analisis laporan keuangan adalah:


a. Menggunakan berbagai metode untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dengan
membandingkan berbagai data penting dari laporan keuangan
b. Membandingkan data laporan keuangan dengan data yang bersumber dari pasar
untuk menentukan tingkat keberhasilan manajemen dalam mengelola
perusahaan
c. Menilai kewajaran angka yang disajikan pada laporan laba rugi, neraca, dan
laporan arus kas

1
d. Mengevaluasi opini auditor atas laporan keuangan yang disusun oleh
manajemen

3. Salah satu dampak accrual accounting terhadap laporan keuangan:


a. Laba yang dilaporkan berbeda dengan kenaikan/penurunan kas
b. Pembayaran gaji diakui sebagai beban pada periode berjalan
c. Penerimaan kas dari pelanggan dikelompokkan sebagai aktivitas operasi
d. Pelunasan utang dicatat dengan mengkredit akun kas

4. Dalam menganalisis laporan keuangan yang efektif, diperlukan pengetahuan hal


berikut, kecuali
a. karakteritik industri dimana perusahaan bersaing
b. strategi perusahaan dalam bersaing di industri yang digelutinya
c. profit dan benefit yang dilaporkan perusahaan beberapa tahun ke belakang
d. konsep dan metode akuntansi yang digunakan perusahaan dalam menyusun
laporannya

5. Dalam mempelajari kinerja ekonomi suatu industri, berikut merupakan pertanyaan


yang menjadi referensi terkait permintaan (demand) produk, kecuali
a. pada fase apa, dari siklus produk, yang sedang dialami produk saat ini?
b. bagaimana hubungan antara permintaan produk dengan siklus bisnis (ekonomi) ?
c. apakah produk sangat sensitif terhadap perubahan harga atau tidak?
d. apakah ada penghambat besar (barrrier) bagi perusahaan dalam industri yang
hendak keluar?

6. Salah satu strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif yaitu cost leadership, yang
diantaranya dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut, kecuali:
a. Efisinsi produksi
b. Menyederhanakan desain produk
c. Menekan biaya input
d. Menghasilkan variasi produk

7. Salah statu strategi PT Unilever dalam menekan struktur biaya, termasuk salah satu
strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif yaitu:
a. Cost leadership
b. Differentiation
c. Kombinasi keduanya
d. Tidak ada jawaban yang benar

8. Salah satu strategi PT Kimia Farma yaitu strategi bisnis hulu-hilir, termasuk salah satu
strategi untuk mencapai keunggulan kompetitif yaitu:
a. Cost leadership
b. Differentiation
c. Kombinasi keduanya

2
d. Tidak ada jawaban yang benar

9. Dibawah ini pernyataan yang benar mengenai laporan keuangan, kecuali…


a. Menggambarkan bagaimana perusahaan memperoleh sumber daya pendanaan
b. Seberapa efektif penggunaan sumber daya perusahaan (profitabilitas operasi)
c. Dimana dan bagaimana sumber daya perusahaan diinvestasikan
d. Seberapa efisien penggunaan sumber daya perusahaan (profitabilitas operasi)

10. Mengapa pemegang saham dituntut lebih detail dan mendalam dalam membaca serta
menganalisis laporan keuangan ?
a. Pemegang saham memiliki hak pembayaran dividen terlebih dahulu daripada
bunga pinjaman.
b. Harga saham sangat dipengaruhi oleh kinerja perusahaan.
c. Risiko usaha akan berdampak sepenuhnya pada pemegang saham (maximum risk)
d. Bunga yang didapat dapat berkurang.

11. OJK sebagai lembaga pengawas sektor keuangan mewajibkan perusahaan yang telah
melakukan initial public offering (IPO) atas saham dan atau obligasi untuk
menyampaikan laporan keuangan. Berikut adalah kepentingan utama OJK dibalik aturan
tersebut :
a. Mengetahui potensi tingkat pengembalian investasi.
b. Potensi gagal bayar pinjaman.
c. Pembayaran pajak dalam jumlah yang benar dan reliable
d. Melindungi kepentingan investor dengan adanya ketersediaan data yang reliable.

12. Hal mendasar yang harus diketahui oleh pemangku kepentingan (stakeholders) atau
pengguna terhadap laporan keuangan adalah sebagai berikut :
a. Laporan keuangan memuat data atau informasi yang dapat dibandingkan.
b. Laporan keuangan memuat data atau informasi masal lalu.
c. Disusun oleh manajemen.
d. Di audit oleh Auditor Independen.

13. Pada saat melakukan common size analysis, pernyataan berikut yang salah adalah?
a. Akun dalam neraca diproporsikan terhadap total aset
b. Akun dalam laporan laba rugi diproporsikan terhadap sales
c. Common size analysis sangat berguna saat membandingkan perusahaan yang
berbeda size dan bidang usahanya
d. Trend keuangan perusahaan dapat tergambar melalui common size analysis

3
PT. Angin Malam
Balance Sheet
for the year ended Dec 31, 2018 & 2019

ASSETS
2018 2019
Cash $104,50 $100,00
Account receivable $149,50 $172,00
Inventory $239,50 $388,00
Others current Assets $23,50 $23,50
Total current Assets $517,00 $683,50
Gross Plant and equipment $1.669,50 $1.845,00
Less Accumulated Depreciation -$382,50 -$517,50
Net Plant and Equipment $1.287,00 $1.327,50
Total Assets $1.804,00 $2.011,00

LIABILITIES AND OWNERS EQUITY


2018 2019
Account payable $204,50 $195,00
Accrued Expenses $55,00 $45,00
Short-term notes $73,00 $54,00
Total current Liabilities $332,50 $294,00
Long term debt $720,00 $805,75
Total Liabilities $1.052,50 $1.099,75
Common Stockholders' equity
common stock-par value $45,00 $45,00
paid in capital $324,00 $324,00
retained earning $382,50 $542,25
Total Common Stockholders equity $751,50 $911,25
Total Liabilities +Stockholders equity $1.804,00 $2.011,00

14. Dari data tersebut kemampuan likuiditas PT Angin Malam pada tahun 2019 baik Current
Ratio maupun Acid-test ratio adalah?
a. 1,83 dan 1,03
b. 2,32 dan 1,01
c. 2,41 dan 1,04
d. 1,03 dan 2,08

15. Laba Bersih PT ABC $2,000,000, sedangkan Laba Bersih PT XYZ $2,500,000. Berdasarkan
data tersebut, mana dari pernyataan berikut ini yang paling sesuai menunjukkan
perbandingan Laba Bersih keduanya?
a. Kondisi keuangan PT XYZ lebih baik dibandingkan PT ABC
b. PT XYZ lebih menguntungkan dibandingkan PT ABC, tapi perbandingan keduanya
tidak dapat dikuantifisir
c. PT XYZ lebih menguntungkan apabila total asetnya lebih kecil dari PT ABC
d. Perlu informasi lebih lanjut untuk perbandingan yang memadai

16. Informasi-informasi yang disajikan dalam Laporan Keuangan memiliki beberapa


keterbatasan untuk dapat langsung digunakan seorang analis dalam menganalisis
laporan keuangan. Berikut adalah keterbatasan tersebut kecuali
a. Laporan Keuangan tidak menyajikan informasi keuangan secara real time.
b. Laporan Keuangan yang dipublikasikan oleh Perusahaan disusun oleh Manajemen
Perusahaan tanpa melalui pengecekan pihak lain.

4
c. Laporan Keuangan hanya sedikit menyajikan informasi terkait kinerja keuangan
masa depan.
d. Laporan Keuangan hanya menyajikan informasi secara per kuarter atau per tahun.

17. Berikut merupakan praktik accounting distortion yang dilakukan oleh manajemen untuk
memperbesar nilai asset dari yang seharusnya:
a. Menggunakan metode depresiasi double declining pada saat aset tetap baru dibeli.
b. Menerapkan estimasi cadangan piutang tak tertagih yang sama dengan tahun
sebelumnya, ketika terjadi kenaikan saldo piutang.
c. Mempercepat impairment asset ketika terjadi penurunan nilai wajar aset yang
material dari nilai buku.
d. Menerapkan pengakuan pendapatan hanya ketika barang telah dikirim dari gudang
dan tagihan penjualan telah diterima oleh pelanggan.

18. Pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan keuangan yang wajar dan akurat
adalah
a. Manajer
b. Auditor Internal
c. Auditor Eksternal
d. Dewan Komisaris

19. PT XYZ membuat diskresi terkait dengan pencatatan biaya Research and Development
perusahaan dimana hal tersebut dapat mempengaruhi kualitas akuntansi perubahaan
yang dikelompokan dalam faktor dibawah ini:
a. “Noise”dari standar akuntansi
b. Proyeksi error
c. Pilihan Akuntansi dari Managemen
d. Semua Benar

20. Contoh Noise yang timbul dari Proyeksi yang error, yaitu:
a. Manajer membuat keputusan terkait dengan Covenant Utang perusahaan
b. Perusahaan melakukan diskresi terkait dengan pencatatan leasing perusahaan
c. Managemen membuat judgment untuk pencatatan akuntansi terkait dengan
kemungkinan pengumpulan pembayaran dari pelanggan.
d. Semua Salah

21. Salah satu contoh trade off diantara relevance dan reliability adalah proyeksi bad debt
yang dilakukan oleh perusahaan yang dapat:
a. Meningkatkan relevance dan reliability
b. Menurunkan relevance dan reliability
c. Meningkatkan reliability, menurunkan relevance
d. Menurunkan reliability, meningkatkan relevance

22. Pernyataan berikut yang benar mengenai faktor yang mempengaruhi kualitas akuntansi
adalah..

5
a. Sistem dan standar akuntansi dalam penerapannya di dunia nyata memberi celah
bagi manajemen untuk mempengaruhi data laporan keuangan suatu entitas bisnis.
b. Recasting financial statement merupakan salah satu sumber potensi distorsi
akuntansi.
c. Ketidakandalan pencatatan akibat transaksi penjualan yang bersifat kredit
merupakan contoh dari distorsi akuntansi yang bersumber dari manager’s
accounting choices.
d. Noise from accounting rules adalah sumber distorsi akuntansi yang timbul dari
transaksi dengan mitra bisnis yang menggunakan opsi standar akuntansi berbeda.

Pernyataan untuk soal nomor 23 dan 24

I. Mendapatkan kompensasi berupa bonus/insentif merupakan motif manajemen


memanfaatkan celah dalam fleksibilitas penerapan standar akuntansi.
II. Penjualan yang dilakukan dalam kontrak dengan pembayaran termin berpotensi
menyebabkan adanya distorsi akuntansi baik secara langsung maupun tidak.
III. Adanya opsi dalam penerapan standar akuntansi dapat dimanfaatkan oleh manajemen
untuk memperoleh keuntungan pajak.
IV. Konten informasi dalam data akuntansi berpotensi untuk tereduksi/tidak terungkap
sebagai akibat penerapan suatu standar akuntansi oleh manajemen.
V. Asimetri informasi antara manajemen dan pihak luar yang timbul karena standar
akuntansi yang diterapkan dapat dimanfaatkan manajemen untuk mempengaruhi
persepi pasar modal.
23. Dari pernyataan di atas, manakah yang tidak memiliki keterkaitan dengan manager’s
accounting choices?
a. I, III, V
b. I, II, IV
c. II, IV
d. III, V
24. Pernyataan IV mencerminkan distorsi akuntansi yang masuk dalam kategori..
a. Forecast errors
b. Recasting financial statement
c. Manager’s accounting choices
d. Noise from accounting rules

25. Dari pernyataan berikut yang tidak tepat mengenai pengungkapan (disclosure) dalam
laporan keuangan adalah..
a. Tingginya level keterbukaan dalam CaLK merupakan penentu tingginya kualitas
akuntansi entitas bisnis.
b. Manajemen dapat memilih kebijakan pengungkapan yang berbiaya mahal atau lebih
murah untuk pengguna luar agar bisa memahami gambaran asli suatu bisnis.

6
c. Dalam melakukan pengungkapan atas informasi mengenai transaksi keuangan atau
data akuntansi lainnya, manjemen cukup menuangkannya melalui sarana CaLK.
d. Standar akuntansi biasanya mensyaratkan pengungkapan minimum dalam CaLK,
tetapi hal tersebut tidak menghalangi manajemen untuk mengungkapkan lebih.

26. Salah satu penentu kualitas laba adalah kebebasan manajemen dalam memilih prinsip-
prinsip akuntansi yang berlaku. Kebebasan ini dapat bersifat agresif atau konservatif.
Kualitas laba yang ditentukan secara konservatif dianggap lebih tinggi karena:
a. Kemungkinan kinerja kini lebih kecil dan perkiraan kinerja masa depan dinyatakan
terlalu tinggi dibandingkan dengan laba yang ditentukan secara lebih agresif.
b. Kemungkinan kinerja kini lebih besar dan perkiraan kinerja masa depan dinyatakan
terlalu rendah dibandingkan dengan laba yang ditentukan secara lebih agresif.
c. Kemungkinan kinerja masa lalu lebih kecil dan perkiraan kinerja masa depan
dinyatakan terlalu rendah dibandingkan dengan laba yang ditentukan secara lebih
agresif.
d. Kemungkinan kinerja masa lalu lebih besar dan perkiraan kinerja masa depan
dinyatakan terlalu tinggi dibandingkan dengan laba yang ditentukan secara lebih
agresif.

27. Relevansi nilai aset yang dilaporkan terkait dengan pengakuan akhir mereka sebagai
beban, dapat dinyatakan dalam suatu preposisi sebagai berikut:
a. Jika asset dinyatakan terlalu tinggi, maka laba kumulatif dinyatakan terlalu tinggi.
b. Jika asset dinyatakan terlalu tinggi, maka laba kumulatif dinyatakan terlalu rendah.
c. Jika asset dinyatakan terlalu rendah, maka laba kumulatif dinyatakan terlalu tinggi.
d. Jika asset dinyatakan terlalu tinggi, maka laba kumulatif dinyatakan akurat.

28. Berikut ini adalah timbulnya distorsi assets karena adanya ambiguitas (kebingungan)
terkait manfaat ekonomi di waktu mendatang dapat diukur secara reasonable, adalah:
a. Penentuan apakah transaksi leasing merupakan capital lease atau operating lease.
b. Dampak perkembangan teknologi yang menyebabkan nilai fair value dari asset
lebih rendah dari nilai book value.
c. Pengeluaran Research and Development (R&D) suatu produk yang dibebankan
dengan segera.
d. Adanya kepentingan (interest) dari manajemen dalam men-structure transaksi
untuk mencapai target tertentu, misalnya off balance sheet financing.

29. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam merevisi terhadap perhitungan
depresiasi aset tetap di dalam proses recasting financial statement, kecuali:
a. Menghitung deprecation to cost ratio dan membandingkannya dengan peers
industry.
b. Menghitung aspek materialitas (materiality) dari bias yang teridentifikasi.
c. Menentukan tingkat opportunity cost of capital untuk mengitung nilai sekarang
dari asset tetap.
d. Menghitung ulang depresiasi di tahun-tahun sebelumnya (depreciation backlog)

7
30. Seorang analis akan melakukan recasting laporan keuangan yang telah disusun
manajemen ke dalam suatu format yang standar. Dari pernyataan berikut, manakah
pernyataan yang menurut Saudara benar berkaitan dengan recasting laporan keuangan
...
I. Dilakukan karena adanya perbedaan terminology, klasifikasi dan format laporan
keuangan.
II. Recasting digunakan untuk mempermudah perbandingan kinerja keuangan antara
perusahaan satu dengan perusahaan lain.
III. Digunakan untuk membandingkan kinerja keuangan suatu perusahaan dari waktu ke
waktu.
IV. Melakukan recasting merupakan kewajiban dari otoritas yang berwenang kepada
analis yang akan mengalisa laporan keuangan perusahaan.

a. I, II dan III
b. I dan II
c. I dan III
d. I, II, III, dan IV

31. Saat ini berlaku 2 standard akuntansi yang digunakan secara global yaitu GAAP dan
IFRS. Berikut pernyataan yang benar, KECUALI:
a. Adanya diskresi manajemen dalam menentukan prinsip atau metode akuntansi
yang akan diterapkan dapat menyebabkan laporan keuangan yang disusun
manajemen menjadi bias/terdistorsi.
b. Salah satu tugas analis adalah melakukan adjustment laporan keuangan apabila
terdapat perbedaan yang signifikan atas laporan keuangan perusahaan dengan
laporan keuangan perusahaan lain.
c. Laporan keuangan perusahaan yang disusun dengan menggunakan
standar/prinsip yang berbeda tidak dapat dibandingkan dengan laporan
perusahaan lainnya
d. Recasting atas laporan keuangan menjadi salah satu langkah awal untuk
mengelompokan penamaan (terminologi dan/atau klasifiaksi) akun-akun yang
berbeda-beda pada masing-masing perusahaan.

32. Orakel, Inc adalah sebuah perusahaan software multinasional yang menjual product
software sekaligus memberikan layanan IT solution kepada pelanggan segmen bisnis.
Pada tahun 2020, perusahaan tersebut menjual produk software terbaru dengan
kewajiban layanan software installation, pelatihan kepada officer dan jaminan layanan
troubleshoot management selama 1 tahun. Karena term of contract adalah pelanggan
harus membayar tunai ketika software telah dilakukan instalation, maka Perusahaan
mencatat penjualan software tersebut yang terjdi di tahun 2020 secara keseluruhan
meskipun pelatihan hanya 50% yang sudah dilakukan dan umur layanan purna jual rata-
rata masih 5 bulan. Bagaimana pendapat Saudara dalam menilai pencatatan akuntansi
Orakel, Inc tersebut:

8
a. Pelaporan akuntansi sudah tepat.
b. Pelaporan akuntansi tidak tepat, namun tidak perlu dilakukan koreksi terhadap
pendapatan dan beban.
c. Pelaporan akuntansi tidak tepat, perusahaan perlu mengkoreksi pendapatan dan
piutang serta beban yang terkait penjualan.
d. Pelaporan akuntansi tidak tepat, perusahaan perlu mengkoreksi pendapatan dan
liabilitas lancar serta beban yang terkait penjualan.

33. Observasi atas laporan keuangan suatu perusahaan menemukan bahwa perusahaan
terlalu agresif dalam mengakui pendapatan dari penjualan kreditnya. Kondisi yang
terjadi pada perusahaan adalah…
a. Piutang terlalu besar, persediaan terlalu besar, penjualan terlalu besar, HPP
terlalu besar
b. Piutang terlalu besar, persediaan terlalu kecil, penjualan terlalu besar, HPP
terlalu besar
c. Piutang terlalu besar, persediaan terlalu besar, penjualan terlalu besar, HPP
terlalu kecil
d. Piutang terlalu besar, persediaan terlalu kecil, penjualan terlalu besar, HPP
terlalu kecil

34. Berbagai persyaratan yang ada dalam perjanjian pinjaman untuk melindungi
pinjamannya biasanya dikenal dengan istilah:
a. Colateral.
b. convertible bond
c. On-balance-sheet-financing
d. covenants

35. Kriteria kerugian kontinjensi yang diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan
adalah sebagai berikut:
a. Dapat diungkapkan dengan memadai dan besar kemungkinan akan mengalami
penurunan nilai.
b. Tidak dapat diungkapkan dengan memadai dan kemungkinan kecil mengalami
penurunan nilai
c. Kerugian dikategorikan besar kemungkinan mengalami penurunan nilai
(reasonably possible) saja.
d. Tidak terdapat kerugian penurunan nilai yang diestimasikan.

36. Penerbangan gratis bagi pelanggan setia yang mengumpulkan poin berdasarkan
kilometer penerbangan merupakan contoh dari..
a. Kewajiban
b. Kerugian kontinjen
c. Kewajiban kontinjen
d. Kewajiban yang ditangguhkan

9
37. Jika perusahaan tidak mencatat kerugian kontinjensi karena salah satu atau kondisi
tidak terpenuhi, perusahaan harus mengungkapkan hal tersebut dalam…
a. Laporan posisi keuangan
b. Laporan arus kas
c. Catatan atas laporan keuangan
d. Laporan laba rugi komprehensif

38. Terkait dengan analisis piutang, manakah pernyataan berikut yang tidak tepat:
a. Analis dapat me-review piutang tidak tertagih dan membandingkan dengan
pesaing/industri sejenis
b. Piutang yang terkonsentrasi hanya pada beberapa pelanggan memudahkan
analisis karena collection risk-nya menjadi rendah
c. Investigasi pola usia piutang (age of receivable) termasuk tools dalam analisis
collection risk dari piutang
d. Dua pertanyaan utama ketika menganalisis piutang adalah Collection Risk dan
Authenticity of Receivables

39. Salah satu cara dalam penyusutan atas aset tetap adalah metode penyusutan
dipercepat (penyusutan semakin mengecil sepanjang waktu). Dua metode penyusunan
dipercepat yang paling umum adalah saldo menurun dan jumlah angka tahun. Berikut
ini adalah alasan penggunaan metode penyusutan dipercepat, kecuali:
a. peningkatan biaya perbaikan dan perawatan
b. ketidakpastian masa manfaat di masa depan
c. penurunan pendapatan dan efisiensi operasi
d. peningkatan ketidakpastian pendapatan atas aset berumur di masa depan
(karena keusangannya)

40. Dalam penghitungan beban pajak penghasilan yang harus dibayar oleh perusahaan
pada akhir tahun, hal-hal berikut adalah tepat kecuali:
a. Perusahaan biasanya menggunakan pendekatan akuntansi komersial, mulai
dari pengakuan pendapatan, pengakuan beban termasuk beban penyusutan
aset, hingga penetapan besaran penyisihan/biaya pencadangan. Hal ini
tertuang dalam laporan laba rugi yang dijadikan dasar untuk menghitung
beban PPh terutang secara komersial oleh perusahaan.
b. Jika laba akuntansi lebih besar daripada laba pajak, maka akan terbentuk
kewajiban pajak tangguhan.
c. Pajak penghasilan yang dihitung oleh perusahaan atas dasar laba komersial
tidak bisa langsung ditetapkan sebagai beban pajak kini, karena untuk dapat
digunakan sebagai dasar pelaporan SPT Tahunan, pendekatan yang
digunakan adalah ketentuan perpajakan.
d. Jika laba akuntansi lebih besar daripada laba pajak, maka akan terbentuk aset
pajak tangguhan.

10
B. BAGIAN II. KASUS (2 Kasus, Poin Maksimal 40)
Susun analisis anda menggunakan kalimat efektif, terstruktur, argumentatif dan
logis.

Kasus I (15 Poin):


Lakukan analisis strategi KAEF berdasarkan artikel di bawah. Sertakan argumen yang
mendasari untuk mendukung analisis kalian. Analisis terkait cost driver dan product
differentiation serta strength & weakness perusahaan.

Kimia Farma Sungwun Pharmacopia dan


Ketahanan Nasional Indonesia
BISNIS Senin, 16 Desember 2019 - 08:24 WIB

Kimia Farma Sungwun Pharmacopia dibangun tidak hanya sekedar transfer teknologi dalam bahan
baku obat. Tetapi juga membangun ketahanan nasional. Beragam upaya dilakukan untuk
melepaskan diri dari ketergantungan impor bahan baku impor obat. Satu diantaranya melakukan
kerjasama dengan farmasi dari luar negeri. Sebagai upaya alih teknologi dan alih pengetahuan
tentang produksi Bahan Baku Obat.

Langkah cerdik itulah yang digunakan PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF) menggandeng Sungwun
Pharmacopia Co Ltd, perusahaan farmasi asal Korea Selatan, dengan mendirikan perusahan
patungan alias joint venture bernama PT Kimia Farma Sungwun Pharmacopia (KFSP). Adapaun
komposisi pemegang saham yaitu 75% PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan 25% Sungwun
Pharmacopia Co Ltd.

Direktur Utama PT Kimia Farma (Persero) Tbk, Verdi Budidarmo menyatakan, keberadaan KFSP
difokuskan untuk pengembangan teknologi dan produksi bahan baku aktif obat. “Keberadaan KFSP
sebagai langkahawal pengembangan industri bahan baku obat dalam negeri. Jangan dilihat dari
perspektif ekonomi atau perspektif bisnis saja, ada hal yang lebih besar lagi yakni ketahanan
nasional,” ujarnya.

Verdi mengambil contoh kasus, Iran. Sebagai negara kaya minyak, meski diembargo bertahun-tahun,
Iran tetap mampu bertahan sebagai sebuah negara. “Iran itu mau minyaknya di embargo bertahun-
tahun tidak mengalami begitu banyak masalah. Tapi apa yang terjadi jika yang diembargo itu bahan
baku obatnya, dampaknya akan jauh terasa. Iran tahu akan hal ini sebagai bentuk ketahanan
nasionalnya,” paparnya.

Hal yang sama, lanjut Verdi, terjadi saat Indonesia mengalami krisis moneter tahun 1998. Saat itu
nilai tukar Dollar AS naik tajam terhadap rupiah, sementara 95% bahan baku obat impor. Kondisi itu
menyebabkan industri farmasi di tanah air ‘tiarap’. “Ini yang dimaksud bahan baku obat sebagai
ketahanan nasional. Krisis moneter 1998 menunjukkan betapa kita tidak punya ketahanan nasional.
Ini penting kedepannya melalui KFSP,” paparnya.

11
Sebagaimana diketahui, seluruh obat yang diproduksi di Indonesia 95% bahan bakunya berasal dari
luar negeri. Sampai saat ini, impor bahan baku terbanyak saat ini berasal dari Tiongkok, India, dan
kawasan Eropa. Tingginya ketergantungan impor bahan baku obat ini akibat tidak kuatnya industri
kimia dasar di Indonesia. Kurangnya daya saing dan tingginya biaya dalam pengembangan industri
kimia dasar menjadi faktor penyebab.

Berdasarkan catatan TrustNews, nilai ekspor farmasi pada tahun 2017 tercatat sebesar 17.600 ton
(US$554,92 juta). Di tahun 2018, angkanya kembali meningkat menjadi 25.770 ton (US$546,94 juta).
Sedangkan impor, pada 2017 tercatat mencapai 26.160 ton (US$665,53 juta). Kemudian meningkat
di 2018 dengan nilai 28.720 ton (US$715,57 ton).
Melihat kondisi tersebut, Presiden Joko Widodo mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 6 tahun
2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Peraturan Tingkat
Komponen Dalam Negeri (TKDN) tersebut diharapkan dapat mengangkat kegiatan investasi dan
produksi farmasi dalam negeri, termasuk juga pengembangan riset dan teknologi dalam usaha
farmasi. Hal itu diperkuat dengan terbitnya Permenkes nomor 17 tahun 2017, tentang Rencana Aksi
Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan yang memiliki tujuh poin dalam rencana aksi.

“Melihat kondisi itu kimia farma sebagai BUMN tentu ikut mendukung program tersebut. Maka
didirikanlah KFSP tugasnya membantu percepatanteknologi pengembangan produk dan produksi
bahan obat tersebut. Itu fokus utamanya sementara ini,” paparnya. Upaya percepatan dalam bentuk
kerja sama itu dilakukan, lanjutnya, dikarenakan ketiadaan teknologi pengembangan bahan baku
obat. Untuk mengatasi masalah itu, diperlukan kerja sama dalam bentuk transfer teknologi. Dari
beberapa negara yang dijadikan rujukan, pilihan jatuh ke Korea Selatan.

“Pilihan ke Korea Selatan lebih dikarenakan kedekatan culture dan siap membantu dalam
pentransferan teknologi yang kita butuhkan,” ujarnya. Produksi Bahan Baku Obat ini, lanjutnya,
untuk memenuhi 100% kebutuhan seluruh industri farmasi di Indonesia untuk ke delapan bahan
baku tersebut dan selebihnya untuk pasar ekspor.

Selain memproduksi Bahan Baku Obat Aktif (API), KFSP juga akan memproduksi High Function
Chemical (HFC) yang dapat digunakan sebagai bahan baku kosmetika dan food suplement, yang
seluruh hasil produk HFC ini akan di ekspor ke Korea, Jepang dan Amerika.
“Pembangunan industri Bahan Baku Obat itu jangan dilihat hanya dari perspektif ekonomi yaitu
harga atau tingkat persaingannya, tapi harus dilihat ada ultimate goals yang lebih tinggi yaitu
melindungi kebutuhan masyarakat dan ketahanan nasional”, pungkasnya. (TN)

Sumber: https://www.trustnews.id/read/470/Kimia-Farma-Sungwun-Pharmacopia-dan-Ketahanan-
Nasional-Indonesia

12
Kasus II (25 Poin):
Anda seorang analisis independen diminta oleh Investor untuk melakukan analisis laporan
keuangan PT XYZ sebuah perusahaan konstruksi dengan tujuan untuk memberikan saran
kepada investor dalam keputusannya untuk melakukan akuisisi PT XYZ.
Sekarang ini anda akan melakukan analisis akuntansi. Anda memperhatikan laporan
keuangan PT XYZ dimana penyajian operating lease nilainya sangat besar apabila
dibandingkan dengan finance lease-nya.
Operating Lease PT XYZ 2018 dan 2019

(Dalam Milyar) 2019 2018


Dalam satu tahun 2.282 2.436
Antara 1 dan 5 tahun 6.846 7.064
Setelah 5 tahun 5.706 6.577
Jumlah 14.834 16.077
Di dalam pengungkapannya, PT XYZ menyatakan bahwa sewa tersebut digunakan untuk
menyewa alat berat pada PT ABC. Di dalam catatan tersebut, PT XYZ telah melakukan kontrak
dengan PT ABC untuk menyewa alat berat sudah lebih dari 5 tahun. Alat berat yang digunakan
oleh PT XYZ sama setiap tahun dan berganti apabila sudah rusak dan semua perbaikan besar
dan penggantian ditanggung oleh PT ABC.
Apabila interest rate 8%, maka buatlah analisis akuntansi dengan poin-poin sebagai berikut:
1. Tentukan apakah Laporan Keuangan PT XYZ mengandung bias sehingga perlu dilakukan
recasting atau sebaliknya, tidak perlu dilakukan recasting? Jelaskan alasan anda (7 Poin)
2. Rekan anda dalam Tim Analist Laporan Keuangan, Mr Jago, berpendapat bahwa atas data
dan fakta yang diuraikan sebelumnya, terhadap Laporan Keuangan PT XYZ harus
dilakukan recasting dengan hasil sebagai berikut,
a. Recasting Balance Sheet 2018 PT XYZ, ada tambahan aset sebesar 11.000 dengan
rincian 2.000 liabilitas jangka pendek (Current portion leased obligation), dan 9.000
liabilitas jangka panjang (Non-current Liability- Leased obligation).
Anda diminta oleh supervisor anda untuk melakukan reviu terhadap perhitungan Mr
Jago, tentukan apakah perhitungan tersebut benar? Lakukan perhitungan menurut
anda guna membuktikan apakah perhitungan Mr Jago tersebut benar atau tidak. (7
Poin)
b. Terdapat kenaikan lease (capital/financial) di 2019 sebesar 764.
Anda diminta oleh supervisor anda untuk melakukan reviu terhadap perhitungan Mr
Jago, tentukan apakah perhitungan tersebut benar? Lakukan perhitungan menurut
anda guna membuktikan apakah perhitungan Mr Jago tersebut benar atau tidak. (11
Poin)

13
Jawaban UTS ALK tahun 2020/2021

I. Pilihan Ganda

No Huruf Keterangan
1. D Benefit : meminimalkan asumsi, kesalahan, dan ketidakpastian dari proses bisnis
(triangle of FSA)
2. A Buku subramanyam edisi 10
3. A Penghasilan biasanya tidak sama dengan arus kas bersih, kecuali selama umur
perusahaan. Akuntansi akrual menghasilkan angka yang berbeda dari akuntansi CF.
(ppt dosen)
4. C Langkah-langkah analisis akuntansi:
1. Identifikasi kegiatan utama (core business) lalu kebijakan akuntansinya seperti
apa (key accounting policies).
2. Penilaian Fleksibilitas Akuntansi
3. Evaluasi Strategi Akuntansi
4. Evaluasi Disclosure
5. Identifikasi Redflags
6. Undo Distorsi Akuntansi
5. A Cukup Jelas
6. D Cost leadership adalah salah satu strategi perusahaan dimana memiliki cost paling
rendah diantara perusahaan lain sehingga memiliki margin yang lebih tinggi. Contoh
strateginya seperti:
• Efisiensi produk
• Menyederhanakan desain produk
• Menekan biaya input
Strategi menghasilkan variasi produk merupakan contoh dari product differential
dan hal ini dapat meningkatkan cost perusahaan tetapi dapat memperluas pasar.
7. A Cost leadership adalah salah satu strategi perusahaan dimana memiliki cost paling
rendah diantara perusahaan lain sehingga memiliki margin yang lebih tinggi.
8. A Strategi hulu hilir merupakan strategi yang dapat membantu perusahaan
mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi dengan mengurangi biaya
transportasi dan mengurangi waktu penyelesaian.
Sehingga jelas strategi ini termasuk dalam Cost Leadership karena dapat mengurangi
biaya dan meningkatkan efisensi.

9. B Laporan keuangan menggambarkan bagaimana perusahaan memperoleh sumber


daya pendanaan (liabilitas dan ekuitas), dimana dan bagaimana sumber daya
perusahaan diinvestasikan (susunan aset di dalam Neraca), dan seberapa efisien
penggunaan sumber daya perusahaan (profitabilitas operasi).
10. C Pemegang saham dituntut lebih detail dan mendalam dalam membaca serta
menganalisis laporan keuangan karena risiko usaha akan berdampak sepenuhnya
pada pemegang saham (maximum risk) hal ini disebabkan susunan modal terbesar
perusahaan berasal dari pemegang saham.
11. D Dalam Peraturan OJK RI Nomor 43/POJK.04/2020, OJK sebagai lembaga pengawas
sektor keuangan mewajibkan seluruh perusahaan yang telah melakukan initial public
offering (IPO) untuk menerapkan prinsip keterbukaan informasi keuangan maupun
non keuangan guna menghindari informasi asimetris antara perusahaan dengan
investor.
12. A Karakteristik dasar yang harus dipenuhi dalam sebuah laporan keuangan:
1) Relevan: informasi dalam laporan keuangan dapat mempengaruhi pengambilan
keputusan pengguna laporan keuangan. Laporan keuangan yang relevan adalah
laporan keuangan yang merekam setiap transaksi perusahaan selama satu
periode akuntansi.
2) Andal: informasi dalam laporan keuangan dapat dipercaya dan dibuat
berdasarkan peraturan atau pedoman yang berlaku.
3) Dapat dibandingkan: laporan keuangan yang dibuat harus dapat dibandingkan
dengan perusahaan lain. Hal ini supaya pemangku kepentingan dapat menilai
kinerja perusahaan.
4) Dapat dipahami: informasi dalam laporan keuangan dapat dimenegerti dan
dipahami oleh semua pengguna laporan keuangan.
13. D Common Size Analysis
• Merupakan laporan keuangan dengan satuan prosentase
✓ Pada Income Statement, prosentasenya terhadap sales
✓ Pada SOFP, prosentasenya terhadap total aset
• Mengevaluasi internal make up atas laporan keuangan dan mengevaluasi pos
(akun) pada laporan keuangan antar entitas
• Hasilnya berupa proporsionalitas ukuran aset, utang, ekuitas, pendapatan, dan
beban

Jadi pernyataan yang salah terkait common size analysis adalah trend keuangan
perusahaan dapat tergambar melalui common size. Hal ini salah karena yang dapat
menggambarkan tren perusahaan yaitu dengan melakukan comparative analysis.
14. B
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡 683,50
CR = = = 2,32
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑒𝑠 294

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡−𝐼𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 683,5−388


ATR = = = 1,01
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 294

15. D Dari segi jumlah laba bersih PT XYZ memang lebih banyak dari PT ABC, akan tetapi
belum dapat dikuantifikasi lebih lanjut karena tidak ada pembandingnya. Misalnya
dengan menghitung presentase net profit margin maka harus ada data pendapatan
bersih sebagai pembaginya sehingga perbandingan dapat memadai dengan adanya
informasi lebih lanjut
16. B Keterbatasan informasi laporan keuangan:
1) Tepat waktu: laporan keuangan disusun setiap kuartal dan biasanya
dipublikasikan tiga sampai enam pekan setelah akhir kuartal.
2) Frekuensi: laporan keuangan dibuat secara berkala, namun sumber informasi
untuk pasar disajikan ketika membutuhkan revisi laporan.
3) Orientasi ke masa depan: laporan keuangan mencakup ramalan yang
terbatas karena hanya mengakui perjanjian di masa depan saat barang atau
jasa diserahkan.

Laporan keuangan yang dipublikasikan perusahaan disusun oleh manajemen telah


melalui pengecekan oleh auditor. Tetapi dalam proses pengecekan atau
pemeriksaan tersebut terkadang auditor tidak dapat menemukan kesalahan
perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangannya sehingga hasil pemeriksaan
tersebut terkadang tidak mencerminkan kondisi perusahaan yang sebenarnya.

(Sumber: Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10.
Jakarta: Salemba empat, Halaman 94).
17. B Dengan understated pencadangan piutang, maka piutang overstated sehingga total
aset juga overstated.
18. A Pihak yang paling bertanggung jawab atas laporan keuangan yang wajar dan akurat
adalah manajer. Manajer memiliki kontrol utama atas intregitas sistem akuntansi
dan catatan keuangan yang digunakan untuk membuat laporan keuangan. Selain itu,
manajemen bertanggungjawab untuk mengadopsi kebijakan akuntansi yang tepat,
menerapkan pengendalian internal yang memadai, dan membuat penyajian yang
wajar dalam laporan keuangan. Hal tersebut karena manajemen perusahaan
mengoperasikan bisnis sehari-hari, sehingga manajemen mengetahui lebih
banyak tentang transaksi perusahaan, asset, kewajiban dan ekuitas perusahaan.

(Sumber: Subramanyam, K.R. dan John J. Wild. Analisis Laporan Keuangan. Edisi 10.
Jakarta: Salemba empat, Halaman 85).
19. A KEBISINGAN DARI ATURAN AKUNTANSI : Tingkat distorsi menurut standar akuntansi
tergantung pada seberapa baik standar akuntansi yang seragam menangkap sifat
transaksi perusahaan. yaitu biaya pengeluaran penelitian atau biaya Research and
Development.
20. C Contoh noise yang timbul dari proyeksi atau estimasi yang eror yaitu management
membuat judment untuk pencatatan akuntansi terkait dengan kemungkinan
pengumpulan pembayaran dari pelanggan hal ini karena perkiraan bersifat subjektif
dari manajemen sehingga perkiraan tersebut dapat berbeda dengan realitanya.

(Sumber: Rangkuman Adhirayakta TM-3)


21. C Informasi akuntansi sering menuntut trade-off antara relevansi dan
keandalan. Misalnya, perkiraan pelaporan meningkatkan relevansi tetapi
mengurangi keandalan.
22. A Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Akuntansi:
1. Noise of Accounting Rules
Tidak semua aturan diatur di dalam SAK sehingga ada keputusan dalam
akuntansi yang bersifat asumsi. Asumsi bersifat subjektif dan terdapat
human eror. Sehingga dapat memberi celah bagi manajemen untuk
mempercantikan laporan keuangannya supaya sesuai keinginan manajer.
2. Forecast error
Perkiraan nilai untuk akun-akun yang tidak diketahui pasti nilainya salah.
Contoh: penentuan Allowance for Doubtful Account (AFDA).
3. Manager Accounting Choice
Manajemen menjadi penentu dalam prinsip/dasar akuntansi yang di ambil
perusahaan. Sehingga seringkali prinsip/dasar akuntansi berbagai perusahaan
berbeda-beda.
Contoh: Perjanjian hutang; Kontrak kompensasi; Kontrol perusahaan;
Pertimbangan pajak; Pertimbangan regulasi; Pertimbangan pasar dan
stakeholder; Pertimbangan kompetitif.

(Sumber: Rangkuman Adhirayakta TM-2)


23. C PILIHAN AKUNTANSI MANAJER :
- Perjanjian utang berbasis akuntansi
- Kompensasi manajemen.
- Kontes kontrol perusahaan.
- Pertimbangan pajak.
- Pertimbangan regulasi.
- Pertimbangan pasar modal.
- Pertimbangan pemangku kepentingan.
- Pertimbangan kompetitif
24. D Pernyataan:
IV. Konten informasi dalam data akuntansi berpotensi untuk tereduksi/tidak
terungkap sebagai akibat penerapan suatu standar akuntansi oleh manajemen.

Pernyataan tersebut mencerminkan distorsi akuntansi kategori Noise of Accounting


Rules karena tidak semua aturan diatur dalam SAK sehingga ada keputusan
manajemen dalam akuntansi yang bersifat asumsi.
25. C Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu
penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh laporan keuangan.
Keberadaan dari pengungkapan dalam perusahaan sangat penting karena pada
kondisi ketidakpastian pasar, nilai informasi yang relevan dan reliable tercermin di
dalam pengungkapan laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan merupakan
media untuk pengungkapan yang diharuskan dalam standar akuntansi dan yang
tidak dapat disajikan dalam neraca, laporan laba rugi atau laporan arus kas.
Sedangkan transparansi dalam suatu perusahaan digunakan untuk membantu
investor dalam pasar modal.

Tiga konsep pengungkapan tersebut adalah:


- Adequate disclosure (Pengungkapan cukup) Konsep yang sering digunakan
adalah Adequate Disclosure, yaitu pengungkapan minimum yang dinyatakan
oleh peraturan yang berlaku, dimana angka-angka yang disajikan dapat
diinterpretasikan dengan benar oleh investor.
- Fair disclosure (Pengungkapan wajar) 10 Fair disclosure adalah pengungkapan
yang secara tidak langsung merupakan tujuan etis agar memberikan perlakuan
yang sama kepada semua pemakai laporan dengan menyediakan informasi
yang layak terhadap pembaca potensial.
- Full disclosure (Pengungkapan penuh) Full disclosure adalah pengungkapan
yang mengimplikasikan penyajian dari seluruh informasi yang relevan.
Pengungkapan ini sering dianggap berlebihan. Hendriksen berpendapat terlalu
banyak informasi akan membahayakan, karena penyajian atas informasi tidak
penting yang rinci akan mengaburkan informasi yang signifikan dan membuat
laporan sulit untuk diinterpretasikan. Pengungkapan laporan keuangan dalam
arti luas berarti penyampaian (release) informasi.
( https://accounting.binus.ac.id/2019/05/14/memahami-pengungkapan-laporan-keuangan/ )
26. A Kualitas laba yang ditentukan secara konservatif dianggap lebih tinggi karena lebih
kecil kemungkinan kinerja kini dan perkiraan kinerja masa depan dinyatakan
terlalu tinggi dibandingkan dengan laba yang ditentukan dengan cara yang lebih
agresif.

Konservatisme mengurangi kemungkinan laba dinyatakan terlalu tinggi dan adanya


perubahan retrospektif. Namun, konservatisme yang berlebihan dapat mengurangi
keandalan dan relevansi laba pada jangka panjang.

(Sumber: http://e-journal.uajy.ac.id/2158/3/2EA16053.pdf)
27. B Overstatement aset cenderung muncul ketika manajer memiliki insentif untuk
meningkatkan laba yang dilaporkan. Jadi kalua asset dinyatakan terlalu tinggi maka
laba kumulatif dinyatakan terlalu rendah sehingga manajer akan meningkatkan laba
yang dilaporkan.
28. C Biaya RnD jika diproyeksikan dapat menghasilkan manfaat ekonomi akan
dikapitalisasi sebagai aset. Namun, judgement tersebut sulit dipastikan mengingat
masa depan yang tidak pasti.
29. C Langkah-langkah yang dilakukan dalam merevisi terhadap perhitungan depresiasi
aset tetap di dalam proses recasting financial statement :
1) Menghitung deprecation to cost ratio dan membandingkannya dengan peers
industry.
2) Menghitung selisih perbedaan depresiasinya.
3) Menghitung aspek materialitas (materiality) dari bias yang teridentifikasi.
4) Menghitung ulang depresiasi di tahun-tahun sebelumnya (depreciation
backlog)/(undo backlog).
5) Melakukan recasting.
30. B Recasting Financial Statement atau Menyusun kembali laporan keuangan disebut
juga sebagai normalisasi atau penyajian kembali laba. Recasting bertujuan untuk
menunjukkan dampak dari bisnis yang dihentikan atau untuk memisahkan peristiwa
terkait pendapatan yang dianggap tidak berulang atau sebaliknya tidak mewakili
pendapatan bisnis normal, selain itu juga untuk menyesuaikan dan menyajikan
kinerja yang lebih realistis.

(Sumber: Rangkuman Adhirayakta TM-3)


31. B Tujuan dari analisis akuntansi adalah untuk mengevaluasi sejauh mana akuntansi
perusahaan menangkap realitas bisnis yang mendasarinya dan untuk membatalkan
distorsi akuntansi . Ketika potensi gangguan besar, analisis akuntansi dapat
menambah nilai yang cukup besar.
32. D Pengakuan pendapatan untuk kontrak jangka panjang harus disesuaikan dengan
tingkat penyelesaian pendapatan tersebut. Sehingga dalam kasus tersebut
perusahaan perlu mengoreksi akun yang terkait yaitu pendapatan, liabilitas lancar,
dan beban yang terkait dengan penjualan.
33. B Pendapatan dan penjualan secara kredit diakui secara cepat. Maka akan berdampak
pada piutang yang terlalu besar karena penjualan secara kredit cepat diakui,
persediaan terlalu kecil, penjualan terlalu besar karena pengakuannya dipercepat,
dan HPP terlalu besar.
34. A ➢ Collateral: agunan yang bertujuan untuk mengamankan utang kreditur
(peminjam). Jika peminjam gagal melunasi kewajibannya, maka perusahaan
pemberi pinjaman akan melelang (melikuidasi) asset tersebut.
➢ Convertible bond: obligasi konversi atau utang perusahaan dengan pendapatan
tetap. Hal itu bisa diubah jadi saham biasa atau ekuitas sesuai ketentuan.
➢ Covenant: suatu persetujuan atau janji penerima kredit dalam suatu perjanjian
untuk melakukan atau tidak melakukan tindakan-tindakan tertentu.
35. A Sebelum diakui sebagai kontinjensi kerugian ada 2 kondisi yang harus terpenuhi:
(1) Kondisi pertama, kemungkinan besar suatu aset akan mengalami penurunan
nilai atau kewajiban akan timbul (probable).
(2) Kondisi kedua, jumlah kerugian harus dapat diperkirakan secara wajar
(reasonably estimable).

(Sumber: Rangkuman Adhirayakta TM-5)


36. C Kewajiban kontinjensi dapat timbul akibat proses litigasi, ancaman nasionalisasi,
kolektibilitas piutang, garansi produk, perhitungan pajak, self-insured risk.

(Sumber: Rangkuman Adhirayakta TM-5)


37. C Perusahaan hanya mengungkapkan di CaLK saja tidak perlu diungkapkan dalam
laporan keuangan perusahaan.
38. B Hal-hal yang harus diperhatikan oleh analisis terkait piutang:
(1) Valuation of Receivable: piutang dilaporkan pada NRV-nya.
(2) Collection Risk: rasio ketertidak-tagihannya piutang.
(3) Authenticity of Receivable: keaslian piutang.
(4) Securitization of Receivable: kemungkinan piutang dijual ke pihak ketiga.

(Sumber: Rangkuman Adhirayakta TM-6)


39. A Tujuan penggunaan metode penyusutan dipercepat:
• Meminimalisir kelebihan beban depresiasi tahun berikutnya supaya net
income perusahaan meningkat.
• Adanya ketidakpastian masa manfaat di masa depan.
• Perkiraan penurunan pendapatan dapat teratasi
• Adanya ketidakpastian pendapatan atas aset yang berumur di masa depan
(karena usang).
40. D Menurut Sukrisno Agus dan Estralita Trisnawati (2009, 244) aset pajak tangguhan
(deffered tax asset) timbul apabila beda waktu menyebabkan terjadinya koreksi
positif sehingga beban pajak menurut akuntansi lebih kecil daripada beban pajak
menurut peraturan perpajakan.
Laba akuntansi lebih besar = beban perpajakan lebih besar, sehingga pernyataan
yang benar adalah jika laba akuntansi lebih besar daripada laba pajak, maka akan
terbentuk kebalikan dari aset pajak tangguhan, yaitu kewajiban pajak tangguhan.

II. Soal Kasus I


Analisis Strategi PT Kimia Farma (Persero) Tbk (KAEF)
1. Analisis Cost Leadership (Cost Driver)
PT Kimia Farma (Persero) Tbk dalam mencapai efisiensi dan meminimalisasi biaya
operasional menerapkan strategi yaitu dengan menggandeng Sungwun Pharmacopia Co.
Ltd., perusahaan farmasi asal Korea Selatan, dengan mendirikan perusahaan joint venture
bernama PT Kimia Farma Sungwung Pharmacopia (KFSP), dengan komposisi pemegang
saham yaitu 75% PT Kimia Farma (Persero) Tbk dan 25% Sungwun Pharmacopia Co Ltd.
Langkah strategi ini difokuskan untuk pengembangan teknologi dan produksi bahan baku
aktif obat dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk mencegah kekurangan bahan baku obat
jika industri farmasi di tanah air sedang mengalami krisis, maka PT Kimia Farma dapat tetap
memperoleh bahan baku obat dalam negeri tanpa ketergantungan impor bahan baku dari
luar negeri dengan biaya yang lebih kecil. Sehingga dapat menekan biaya produksi bahan
baku obat dan dapat mewujudkan ketahanan nasional ketika krisis terjadi.

Kesimpulannya adalah PT Kimia Farma menjalankan cost leadership dengan baik yaitu
dengan cara pengembangan teknologi dan produksi bahan baku obat dalam negeri supaya
menekan biaya produksi bahan baku obat dan mewujudkan ketahanan nasional ketika
industri farmasi sedang krisis.

2. Analisis Product Differentiaion


Untuk memenangkan kompetisi di pasar, PT Kimia Farma menerapkan strategi diferensiasi
produk yaitu dengan memproduksi High Function Chemical (HFC) yang dapat digunakan
sebagai bahan baku kosmetika dan food suplement.
3. Strength and Weakness
a) Strenght (Kekuatan)
• Mendirikan perusahan joint venture bernama PT Kimia Farma Sungwun
Pharmacopia (KFSP), dengan komposisi pemegang saham yaitu 75% PT Kimia
Farma (Persero) Tbk dan 25% Sungwun Pharmacopia Co Ltd. Hal ini bertujuan
untuk dapat mengembangkan bisnisnya sampai ke luar negeri.
• Melakukan percepatan teknologi farmasi pengembangan produk dan bahan baku
obat. Hal ini bertujuan supaya dapat menekan biaya produksi dan mewujudkan
ketahanan nasional.
• PT Kimia Farma memproduksi bahan baku obat secara mandiri.
• Memproduksi High Function Chemical (HFC) yang dapat digunakan sebagai bahan
baku kosmetika dan food suplement, yang seluruh hasil produk HFC akan di
ekspor ke Korea, Jepang dan Amerika.

b) Weakness (Kelemahan)
• Nilai impor bahan baku obat farmasi lebih tinggi daripada nilai ekspornya. Nilai
ekspor farmasi di tahun 2017 dan 2018 tercatat sebesar 17.600 ton dan 25.770
ton, sedangkan nilai impor di tahun 2017 dan 2018 tercatat sebesar 26.160 ton
dan 28.720 ton.
• PT Kimia Farma (Persero) Tbk sangat terikat dengan peraturan hukum di Indonesia
karena perusahaan tersebut milik BUMN. Sehingga kurang bebas dalam
mengembangkan bisnisnya tidak seperti perusahaan farmasi swasta pada
umumnya.

III. Soal Kasus II


Diketahui:

(Dalam Milyar) 2019 2018


Dalam 1 tahun 2,282 2,436
Antara 1 & 5 tahun 6,846 7,064
Lebih dari 5 tahun 5,706 6,577
Jumlah 14,834 16,077

1. Apakah laporan keuangan tersebut bias sehingga perlu dilakukan recasting atau sebaliknya?
 iya, laporan keuangan tersebut mengandung bias sehingga perlu untuk dilakukan
recasting.
pada keterangan soal, perjanjian tersebut dicatat sebagai operating lease, ternyata
setelah diamati dengan memerhatikan kriteria/syarat di atas, PT XYZ selaku leasee masa
sewanya melebihi 1 tahun dan kontraknya >$5000 nilai Maka seharusnya perjanjian
tersebut dicatat sebagai Finance Lease.

2. Perhitungan:

2019 Alokasi Present Value 2018 Alokasi Present Value


0 14,834 0 16,077
1 2,282 2,113 1 2,436 2,256
2 1,7115 1,467 2 1,766 1,514
3 1,7115 1,359 3 1,766 1,402
4 1,7115 1,258 4 1,766 1,298
5 1,7115 1,165 5 1,766 1,202
6 1,7115 1,079 6 1,766 1,113
7 1,7115 0,999 7 1,766 1,030
8 1,7115 0,925 8 1,766 0,954
9 0,572 0,286 9 1,279 0,640
14,834 10,650 16,077 11,409
Interest Rate = 8%

a. Recasting Balance Sheet 2018


Asset
Leased Asset 11,409
Liability
Current portion-leased obligation 2,256
NC Liability--leased obligation 9,153

b. Perhitungan:
PV NC Liability portion 2018 9,153
FV-nya pada 2019 9,8855
Nilai PV Lease pada 2019 10,6495
Kenaikan Capital Lease pada 2019 764
Mohon maaf, pembahasan untuk mata kuliah TABK tidak tersedia dalam file ini.
Pembahasan bisa diakses melalui link youtube Adhirayakta:

www.youtube.com/c/ADHIRAYAKTA
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V BINTARO JAYA, TANGERANG SELATAN 15222
TELEPON (021) 7361654-58; FAKSIMILE (021) 7361653; SITUS www.pknstan.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GANJIL


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI

Mata Kuliah : Sistem Informasi Akuntansi Pemerintah


Tingkat/Semester : III/5
Hari/Tanggal : Senin, 23 November 2020
Waktu : 08.00 – 10.30 (150 Menit)
Sifat : Buka Buku

PETUNJUK PENGERJAAN :

 Awali dengan berdoa dan luruskan niat Anda dalam rangka medapatkan kebaikan dunia akhirat
 Boleh membuka buku, catatan dan sejenisnya, namun dilarang bekerjasama
 Jawaban ditulis pada LJU dan dikirimkan sesuai ketentuan yang ditetapkan lembaga
 Jawaban ditulis dengan tinta warna hitam secara jelas dan rapi. Tulisan yang susah dibaca dapat
mengakibatkan penilaian yang tidak akurat
 Mahasiswa dapat menyampaikan Informasi adanya indikasi kecurangan/kerjasama yang
disebarkan melalui media sosial dan/media lainnya melalui email siap_d3akunap@pknstan.ac.id
dengan disertai bukti seperti percakapan, screenshot/dan lainnya.
 Hukuman disiplin berat (diberhentikan) diberikan kepada mahasiswa yang terbukti bekerjasama
dengan mahasiswa atau pihak lainnya.

I. PILIHAN GANDA (Bobot 50)


Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat !

1) SPAN dan SAKTI adalah bagian dari salah satu elemen PFM (Public Financial
Management), yaitu…
a) Penguatan Kapasitas Kebijakan
b) Tata Kelola dan Akuntabilitas
c) Penguatan tata kelola yang baik atas perencanaan dan pengembangan anggaran
d) Modernisasi anggaran dan perbendaharaan

2) Seluruh fungsi-fungsi dibawah ini telah difasilitasi oleh SPAN


I. Payment Management
II. General Ledger and Reporting
III. Budget Control atau Commitment Management
IV. Government Receipts
V. Management of Spending Authority
VI. Cash Management

Manakah dari urutan berikut yang paling tepat merepresentasikan proses bisnis PFM
di Indonesia…
a) IV, VI, I, III, II
b) III, V, VI, IV, II
c) V, III, I, IV, II
d) V, I, IV, II, III

Hal 1 dari 11
3) Satuan Kerja mengakses aplikasi SAKTI untuk membuat Laporan Keuangan dengan
menggunakan Laptop yang terhubung dengan jaringan internet. Hal tersebut
merepresentasikan komponen SIAP terkait…
a) Software
b) Hardware
c) Software dan Infrastruktur
d) Software dan Hardware

4) Berikut ini contoh bagaimana SIAP yang baik, kecuali…


a) Aplikasi yang membuat satker tidak perlu datang ke KPPN untuk melakukan
rekonsiliasi
b) Aplikasi yang canggih dan hanya bisa dioperasikan oleh pegawai muda
c) Aplikasi yang dapat menyediakan data dengan cepat untuk manajemen
d) Aplikasi yang mudah untuk dilakukan pengendalian internal

5) Pemerintah terus menyempurnakan pengelolaan dan penatausahaan keuangan negara,


diantaranya dengan membuat berbagai aplikasi yang terkait SIAP, sehingga diharapkan
dapat mewujudkan fungsi Sistem Informasi Akuntansi Pemerintah “agar pemerintah
dapat merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan dan meng evaluasi aktivitas,
sumber daya dan personil”. Salah satu fungsi tersebut adalah:
a) Mengolah data menjadi informasi keuangan pemerintah
b) Memberikan Pengendalian
c) Mengumpulkan dan menyimpan data
d) Pengendalian internal dan keamanan

6) Satuan kerja mencatat seluruh transaksi pembelian ke dalam aplikasi untuk selanjutnya
disajikan ke dalam sebuah laporan, dalam kaitannya sistem menyajikan laporan
berdasarkan data yang direkam satker merupakan fungsi SIAP yaitu…
a) Mengumpulkan dan menyimpan data
b) Mengolah data menjadi informasi
c) Memberikan pengendalian
d) Semua jawaban benar

7) Tono adalah Staff PPK dari Satker Istana Kepresidenan sedang cuti tahunan, terdapat
pembelian yang harus segera dicatat BAST-nya ke dalam Aplikasi SAKTI sehingga PPK
menugaskan bendahara untuk melakukan pencatatan BAST tersebut. Saat Bendahara
akan melakukan pencatatan tersebut tidak bisa dilakukan karena setelah login tidak ada
menu untuk mencatat BAST tersebut. Setelah dikonsultasikan ke KPPN, satker baru
mengetahui bahwa user yang bisa melakukan perekaman BAST hanya yang didaftarkan
sebagai operator modul komitmen sehingga operator modul bendahara tidak memiliki
menu tersebut. Aplikasi SAKTI dalam hal ini…
a) Tidak fleksible
b) Memberikan pengendalian
c) Sulit digunakan dalam kondisi tertentu
d) Memerlukan banyak operator

8) Di dalam perkembangan sistem dalam proses pembayaran oleh satker terdapat


beberapa aplikasi yang pernah dan masih digunakan, kecuali…
a) Aplikasi SPP
b) Aplikasi SPM
c) Aplikasi SP2D
d) Aplikasi SAS

Hal 2 dari 11
9) Dalam rangka menjaga keabsahan pengolahan data keuangan pada suatu instansi
pemerintah agar menjadi informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan,
diperlukan pembagian kewenangan bertingkat seperti pengaturan role user, validasi,
enkripsi data, pengujian tagihan dst, hal ini merupakan salah satu komponen SIAP
yaitu…
a) Komponen Pengendalian Internal dan Keamanan
b) Komponen Manusia
c) Komponen Prosedur dan Instruksi
d) Komponen Infrastruktur Teknologi Informasi

10) Berdasarkan makalah “Treasury System Design: a Value Chain Approach” (Tandberg,
2005), kriteria utama sebagai dasar untuk memutuskan komponen apa saja yang perlu
diadopsi pada rantai nilai pada sistem perbendaharaan/treasury system suatu negara
adalah…
a) Fungsi organisasi
b) Nilai tambah
c) Proses
d) Aspek keuangan

11) Andi merupakan seorang pelaksana di Kantor Pelayanan ABC yang ditugaskan
membantu PPK untuk mengelola pelaksanaan anggaran di kantor tersebut. Andi hanya
diberikan hak untuk merekam, mengubah, atau menghapus data pada aplikasi SAKTI.
Kondisi ini merupakan salah satu fitur yang terdapat dalam SAKTI, yaitu ...
a) Level User
b) Locking Transaksi
c) Multi User Multi Satker
d) Single Entry Point

12) Doni merupakan pegawai di Kementerian A yang bekerja sejak tahun 2019. Seluruh
informasi yang menjadi hak dan kewajiban Doni (gaji, tunjangan, pajak, dan lain-lain)
dapat diperoleh dengan mudah, sehingga pada saat penyampaian hak Doni dapat
dilakukan dengan tepat waktu. Hal ini dapat terwujud karena...
a) Proses penganggaran dan perbendaharaan yang sudah terotomatisasi
b) Tersedianya fasilitas rekonsiliasi yang andal, akurat, tepat waktu pemerintah dan
bank
c) Meningkatnya efisiensi layanan kepada Kementerian/Lembaga, masyarakat, dan
bank
d) Terintegrasinya data pada berbagai sub sistem manajemen keuangan pemerintah

13) Atas hasil review laporan keuangan tahunan yang dilakukan oleh Aparat pengawas
Internal Kementerian, terdapat transaksi yang harus dimasukkan dalam pembukuan.
Hasil review disampaikan pada awal bulan februari tahun 2021 dimana bulan desember
2020 telah tutup buku. Hasil review tersebut akan dibukukan pada :
a) Periode 12 dengan tanggal 31 Desember 2020
b) Periode 13 dengan tanggal 31 Desember 2020
c) Periode 14 dengan tanggal 31 Desember 2020
d) Periode 02 tahun 2021

14) SAKTI menerapkan Access Control List (ACL) yaitu Pengelompokan Paket Menu
berdasarkan kategori sehingga Administrator bisa menentukan menu transaksi ataupun
izin akses terhadap transaksi tertentu. Jika seorang user tidak memiliki izin akses ACL
tersebut maka :
a) Hanya memiliki kewenangan akses untuk melihat transaksi

Hal 3 dari 11
b) Hanya memiliki kewenangan akses untuk menginput tanpa mempunyai kewenangan
untuk melakukan persetujuan
c) Tidak bisa mengakses menu tersebut
d) Hanya memiliki kewenangan untuk melakukan persetujuan

15) Siklus pengelolaan keuangan pemerintah yang tidak difasilitasi oleh aplikasi SPAN
adalah :
a) Commitment of Funds
b) Payment dan Receipt Management
c) Debt and Aids Management
d) Cash Management

16) Database SAKTI menyimpan data transaksi termasuk pengguna yang membuat
transaksi (created_by) dan kapan transaksi tersebut disimpan (created_date).
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa SAKTI memiliki fitur…
a) Locking Transaksi
b) Historical and Log Data
c) Single Entry Point
d) Access Control List

17) Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang telah disahkan merupakan landasan bagi
PA/KPA dalam melaksanakan kegiatan dan mengadakan perikatan dengan pihak lain.
Hal tersebut merupakan implementasi dari fungsi Anggaran sebagai…
a) Fungsi Otorisasi
b) Fungsi Perencanaan
c) Fungsi Stabilisasi
d) Fungsi Distribusi

18) Sesuai urutan dalam proses, sistem aplikasi yang digunakan serta produk yang
dihasilkan dalam Siklus Penyusunan APBN adalah:
a) KRISNA → Renja KL; SAKTI Modul Penganggaran→ RKAKL; SPAN→DIPA
b) KRISNA → RKP; SAKTI Modul Penganggaran→ DIPA ; SPAN→RKAKL
c) SAKTI Modul Penganggaran→ RKAKL; KRISNA → RKP; SPAN→DIPA
d) SAKTI Modul Penganggaran→RKAKL; KRISNA→ Renja KL; SPAN→DIPA

19) Diketahui data sebagai berikut:


- Pagu = Rp1.000.000
- Pendaftaran supplier pengadaan Barang A = Rp100.000
- Pendaftaran supplier Barang B = Rp100.000
- Pendaftaran Kontrak Pengadaan Barang A = Rp100.000
- BAST Barang A = Rp100.000
- BAST Barang C = Rp100.000
- SP2D Barang C = Rp100.000

Berdasarkan informasi diatas, berapakah jumlah ketersediaan dana?


a) Rp500.000
b) Rp600.000
c) Rp700.000
d) Rp800.000

20) Jumlah belanja modal yang dianggarkan sebesar Rp1 Milyar, belanja pemeliharaan
tidak disediakan sama sekali. Secara realita, pada tahun yang bersangkutan, yang
dibutuhkan adalah belanja dalam rangka perbaikan ruas jalan yang berlubang
(mengembalikan ke kondisi semula) dengan nilai yang dianggarkan untuk belanja modal
Hal 4 dari 11
tersebut. Hal ini merupakan salah satu bentuk risiko yang mungkin terjadi dalam modul
anggaran. Apa jenis risiko dan bagaimana bentuk mitigasinya?
a) Data induk yang tidak akurat dan tidak valid – Integritas pemrosesan data
b) Kualitas penganggaran yang buruk – Pelatihan dan sosialisasi yang memadai
c) Kehilangan dan kerusakan data – Menerapkan DRP
d) Fraud dari ranah penganggaran – Pemilihan petugas yang berintegritas

21) Ditinjau berdasarkan perkembangan proses pada siklus penganggaran berikut, urutan
yang benar adalah:
a) Alokasi Anggaran, Pagu Indikatif, Forward Estimate, Pagu Anggaran
b) Forward Estimate, Pagu Indikatif, Pagu Anggaran, Alokasi Anggaran
c) Pagu Indikatif, Forward Estimate, Pagu Anggaran, Alokasi Anggaran
d) Forward Estimate, Pagu Indikatif, Alokasi Anggaran, Pagu Anggaran

22) Hal berikut tidak tepat dinyatakan sebagai bentuk improvement pada modul
penganggaran SAKTI dibandingkan sistem sebelumnya…
a) Terdapat history kertas kerja dan DIPA
b) Adanya proses Locking pagu pada saat proses revisi pagu anggaran
c) Karena sudah single database tidak perlu proses penelahan DIPA di DJA
d) Terdapatnya approval berjenjang di dalam sistem

23) Dari ketiga jenis pagu dalam siklus penyusunan APBN, manakah yang akan menjadi
rujukan sebagai anggaran yang tercantum dalam DIPA per Satker…
a) Pagu Indikatif
b) Pagu Anggaran
c) Pagu Alokasi
d) UU APBN

24) Salah satu tujuan utama dalam Pelaksanaan Manajemen Kontrak adalah…
a) Untuk mengelola tindakan-tindakan awal yang menimbulkan kewajiban negara
dalam rangka disiplin anggaran (ketaatan terhadap batas pengeluaran)
b) Untuk mendukung terwujudnya kerangka pengeluaran jangka menengah (MTEF)
c) untuk mengelola data-data detail terkait supplier baik itu supplier berupa satker,
pihak ketiga, pengguna dana, lender, dan pegawai untuk digunakan sebagai arah
tujuan pembayaran
d) Melakukan aktivitas pencadangan (reserving) atas bagian dari pagu untuk
mendukung disiplin anggaran ketaatan terhadap batas pengeluaran dan monitoring
status pagu anggaran

25) Pejabat yang berwenang untuk melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja negara adalah….
a) Kuasa Pengguna Anggaran
b) Pejabat Penanda tangan SPM
c) Bendahara Pengeluaran
d) Pejabat Pembuat Komitmen

26) Berkenaan dengan pelaksanaan anggaran, maka dalam satu Satker…


a) Hanya ada satu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
b) Bisa lebih dari satu Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
c) PPK tidak boleh dirangkap oleh KPA
d) PPK boleh merangkap sebagai Bendahara Pengeluaran

Hal 5 dari 11
27) Tidak termasuk dalam tujuan manajemen komitmen yaitu…
a) untuk mengelola data-data detail terkait supplier baik itu supplier berupa satker,
pihak ketiga, pengguna dana, lender, dan pegawai untuk digunakan sebagai arah
tujuan pembayaran
b) mendukung terwujudnya perencanaan kas yang berorientasi ke depan (forward cash
planning) yang sama dengan perencanaan kas berdasarkan data trend dari periode
sebelumnya (historical data trend)
c) meningkatkan validitas data supplier
d) Melakukan aktivitas pencadangan (reserving) atas bagian dari pagu untuk
mendukung disiplin anggaran ketaatan terhadap batas pengeluaran dan monitoring
status pagu anggaran

28) Untuk kebutuhan pembayaran biaya perjalanan dinas, Bendehara Pengeluaran


menerima dana dari SP2D LS. Dalam manajemen komitmen, tipe supplier yang
digunakan adalah…
a) Pegawai
b) Bendahara Pengeluaran
c) Penerima dana
d) Satuan kerja

29) Penyedia melakukan kontrak dengan PPK. Data penyedia disampaikan ke KPPN untuk
mendapatkan…
a) NRK
b) NRS
c) SP2D
d) SPP

30) Pernyataan yang kurang tepat mengenai Kontrak pada manajemen komitmen adalah...
a) Jika kontrak ditandatangani pada tanggal 1 Juli 2020 maka pengerjaan kontrak tidak
boleh dimulai pada tanggal 30 juni 2020
b) Sebelum kontrak ditandatangai, sebaiknya didaftarkan terlebih dahulu ke KPPN
c) Pelaksanaan kontrak boleh melebihi Tahun Anggaran berjalan jika kontrak
merupakan kontrak tahun jamak
d) Jika kontrak ditandatangani pada tanggal 2 Februari, maka data kontrak paling
lambat disampaikan ke KPPN 5 hari kerja setelahnya

31) Mekanisme LS bendahara dibayarkan dengan cara…


a) Dibayar dari rekening Kas Negara langsung ke rekening pihak ketiga
b) Dibayar langsung dari rekening Bendahara
c) Dibayar lewat KPPN melalui rekening kas negara
d) Dibayar dari rekening kas negara melalui rekening Bendahara Pengeluaran dan
selanjutnya dibayar oleh Bendahara kepada pihak ketiga

32) Uang yang tidak perlu ditatausahakan oleh bendahara pengeluaran…


a) Uang Persediaan/UP
b) Pajak melalui potongan SPM LS
c) LS bendahara
d) Pajak dari pembayaran dengan UP

33) Rani adalah Seorang bendahara yang melakukan aktivitas pencatatan transaksi
penerimaan negara yang telah disetorkan ke rekening kas negara. Untuk memastikan

Hal 6 dari 11
setoran sudah masuk ke rekening kas negara maka Rani harus memastikan setoran
tersebut sudah mendapatkan…
a) Nomor billing
b) Nomor Transaksi Penerimaan Negara
c) Nomor Transaksi Bank
d) Nomor Surat Bukti Setor

34) Hartono adalah seorang Bendahara Pengeluaran pada kantor dia bekerja, suatu saat
kantornya memerlukan anggaran tambahan guna kegiatan yang mendesak serta tidak
dapat ditunda terkait pelaksanaan Rapid tes guna mencegah penyebaran covid 19 dan
kegiatan tes tersebut tidak mencukupi bila menggunakan alokasi Uang Persediaan.
Terkait hal tersebut mekanisme yang bisa ditempuh oleh Hartono guna membiayai
kegiatan rapid tes adalah…
a) Mengajukan Ganti Uang Persediaan
b) Mengajukan Pengembalian Belanja
c) Mengajukan Tambahan Uang Persediaan
d) Mengajukan Surat Bukti Setor

35) Mekanisme pencatatan penerimaan negara melalui bendahara dapat dilakukan dengan
mekanisme SBS dan non SBS. Perbedaan SBS dan Non SBS adalah…
a) SBS diawali dengan pengembalian belanja sedangkan Non SBS tanpa
pengembalian belanja
b) SBS diawali tanpa aliran uang masuk ke bendahara sedangkan non SBS terdapat
aliran uang masuk ke bendahara
c) SBS dicatat oleh bendahara pengeluaran sedangkan non SBS dicatat oleh
bendahara penerimaan
d) SBS diawali aliran uang masuk ke bendahara sedangkan non SBS tanpa aliran uang
masuk ke bendahara

36) Modul Bendahara merupakan bagian dari pelaksanaan anggaran yang fungsinya adalah
menitikberatkan pada proses penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara di
Bendahara. Berikut ini yang tidak termasuk lingkup dalam modul bendahara adalah…
a) Penatausahaan UP/TUP
b) Penatausahaan potongan/pungutan pajak
c) Penatausahaan rekening
d) Penatausahaan Surat Bukti Setoran pengembalian belanja

37) PNBP Fngsional merupakan penerimaan yang berasal dari hasil pungutan
kementerian negara/lembaga (K/L) atas jasa yang diberikan sehubungan dengan
tugas pokok dan fungsinya. Apabila terdapat setoran atas penyewaan ruang kantor
untuk mesin ATM dari penyewa setor langsung ke kas negara, pengelolaan PNBP
Fungsional yang dilakukan bendahara penerimaan adalah…
a) Mencatat setoran PNBP Dana Pihak Ketiga
b) Mencatat setoran PNBP Fungsional Non SBS
c) Mencatat setoran PNBP Fungsional Kas lainnya
d) Mengupload ADK PNBP Dana Pihak Ketiga dari aplikasi Simponi

38) Salah satu fungsi dari integrasi modul penganggaran dengan modul pembayaran
adalah…
a) Mengetahui Pagu terkini untuk menghindari pembayaran melebihi pagu anggaran
(mengakibatkan pagu minus)

Hal 7 dari 11
b) Mempermudah pelaksanaan proses komitmen berkaitan kontrak dengan pihak
ketiga
c) Pencatatan akun jurnal atas pembayaran SPM
d) Pencatatan asset atas barang yang telah dibayar

39) Salah satu kebijakan yang diambil Kementerian Keuangan (cq. Direktorat Jenderal
Perbendaharaan) dalam rangka memastikan bahwa SPM satker dikirimkan oleh orang
yang berwenang adalah…
a) Pembuatan Digital Signature pada SPM
b) Pembuatan enkripsi digital pada cetakan SPM
c) Menginject data SPM menggunakan aplikasi PIN PPSPM
d) Membuat fitur perekaman retina pada petugas pengantar SPM

40) Manakah pernyataan berikut tentang Modul Pembayaran yang kurang tepat …
a) Modul Pembayaran mengirimkan data BAST, dan supplier kepada Modul Komitmen
b) Modul Pembayaran mengirimkan data jurnal realisasi belanja kepada Modul GLP.
c) Modul Pembayaran menerima data pagu dari Modul Anggaran.
d) Akun Ditagihkan ke Entitas Lain muncul pada saat dicatatkannya SP2D pada Modul
Pembayaran

41) PPK melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran Belanja Negara
dan menerbitkan SPP, sementara PPSPM melakukan pengujian atas tagihan. Hal ini
merupakan pengejawantahan dalam menjalankan ………………….. sesuai dengan UU
17/2003 tentang Keuangan Negara dan PP 45/2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan
APBN.
a) Check and balance
b) Kewenangan
c) Pengendalian internal
d) Pengujian

42) Hakim baru saja ditunjuk sebagai PPSPM pada kantornya, peran Hakim sebagai
PPSPM pada aplikasi SAKTI adalah sebagai…
a) Approver
b) Validator
c) Operator
d) Administrator

43) Kepala Kantor memerintahkan kepada Zara untuk membuat SPM atas tagihan
pembelian barang-barang ATK (Persediaan) yang nilainya dibawah 50 juta rupiah, jenis
SPM yang harus dibuat oleh Zara atas tagihan tersebut adalah :
a) SPM Kontraktual
b) SPM LS Non Kontraktual tanpa BAST
c) SPM LS Banyak Penerima
d) SPM LS Non Kontraktual dengan BAST

44) Seorang pelaksana pada Satker Bumi Ayu melakukan perekaman dan pencetakan SPP
atas permintaan pengajuan dana untuk belanja operasional. Selanjutnya, PPK
melakukan pengujian data pada softcopy dengan hardcopy SPP dan dilanjutkan dengan
persetujuan atas SPP dan pembuatan ADK-SPP. Menindaklanjuti pembuatan SPP,
pelaksana melakukan perekaman dan pencetakan atas SPM. Selanjutnya, pejabat
PPSPM melakukan persetujuan dan dilanjutkan dengan pembuatan dan pengiriman
ADK-SPM kepada KPPN yang terlebih dahulu menginput PIN.

Hal 8 dari 11
Berdasarkan kasus diatas, salah satu tugas dari seorang validator….
a) Membuat ADK-SPM
b) Input PIN PPSPM
c) Menyetujui SPP
d) Mengirim ADK-SPM

45) Berdasarkan kasus soal no.44, berikut salah satu tugas dari seorang Approver…
a) Input PIN PPK
b) Kirim ADK-SPM
c) Rekam SPM
d) Menyetujui SPP

46) Untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi pengelolaan kas Negara, pemerintah
menerapkan hal-hal berikut, kecuali…
a) RSPP
b) TSA
c) TNP
d) RPD

47) Terkait Rencana Penarikan/Penerimaan Dana, manakah dari pernyataan berikut yang
tidak tepat…
a) Rencana Penerimaan Dana tingkat Satker disampaikan ke KPPN untuk transaksi
PNBP fungsional berdasarkan pengelompokan pada nilai/nominal tertentu
b) KPA menyampaikan Rencana Penarikan Dana Bulanan tingkat Satker kepada
KPPN paling lambat pada akhir minggu kedua bulan Januari tahun anggaran
berkenaan
c) KPA menyampaikan Rencana Penarikan Dana harian tingkat Satker kepada KPPN
atas rencana pengajuan semua jenis SPM
d) SPM dengan nilai potongan tertentu dengan nilai bersih kurang dari Rp 1. 000. 000.
000 (satu miliar rupiah) dikecualikan dari perhitungan penyusunan RPD harian

48) Pernyataan berikut yang benar tentang rekonsiliasi bank pada Modul Kas adalah…
a) Rekonsiliasi bank tidak perlu dilakukan pada semua rekening milik BUN (Rekening
BUN, Rekening Transito, dan Rekening Pengesahan
b) Rekonsiliasi Bank Rek.BUN adalah pencocokan data transaksi pada Apilkasi SAKTI
dengan data transaksi pada R/K yang dikirimkan oleh Bank atau dibuat oleh Seksi
Bank KPPN
c) Data SPAN yang dilakukan rekonsiliasi adalah data transaksi yang berasal dari
Modul Penerimaan, Modul Pembayaran, dan Modul Kas
d) Status atas pelaksanaan rekonsiliasi bank Rek.BUN: sudah direkonsiliasi, belum
rekonsiliasi, sedang proses rekonsiliasi

49) Manakah pernyataan berikut yang tidak benar…


a) Rekening Milik BUN adalah Rekening BUN yang dikelola oleh Kuasa BUN Pusat
(Dit. PKN) dan rekening BUN yang dikelola oleh Kuasa BUN di daerah (KPPN).
Rekening BUN adalah rekening BUN, rekening transito, dan rekening pengesahan
b) Rekening BUN adalah Rekening yang dibuka Dit. PKN/KPPN pada Bank
Indonesia/Bank Umum/Pos dalam rangka pelaksanaan fungsi
Kementerian/Lembaga
c) Rekening Transito adalah Rekening yang ditetapkan oleh Dit. PKN/KPPN dalam
rangka penyelesaian transaksi transito melalui aplikasi SPAN

Hal 9 dari 11
d) Rekening Pengesahan adalah Rekening yang ditetapkan oleh KPPN dalam rangka
penyelesaian transaksi pengesahan melalui aplikasi SPAN

50) Manajemen kas adalah salah satu komponen pada siklus pengelolaan keuangan
pemerintah. Berikut bukan tujuan utama manajemen kas…
a) Penentuan kebutuhan pembiayaan untuk pengeluaran negara
b) Perolehan remunerasi yang menguntungkan melalui efisiensi belanja satuan kerja
c) Pemenuhan pembayaran sesuai kebutuhan belanja satuan kerja
d) Pemanfaatan investasi atas dana kas yang menganggur

II. ESSAI | PROBLEM (Bobot 50)


Kerjakan 4 (empat) soal dari 6 (enam) soal yang tersedia berikut ini !

1) Soal bagian 1 (bobot 12,5)


Satuan Kerja PKN STAN ingin Menyusun Laporan Keuangan (LK) Triwulan 3 Tahun
Anggaran 2020 dengan menggunakan tools aplikasi terkait SIAP. Terkait dengan
proses penyusunan Laporan Keuangan tersebut, sebutkan dan jelaskan komponen
SIAP disertai dengan rincian masing-masing komponen secara memadai (minimal 3
contoh riil per komponen) yang terlibat dalam penyusunan LK tersebut ! (misalkan
salah satu rincian dari komponen Data pada Modul Penganggaran adalah Renja K/L)

2) Soal bagian 2 (bobot 12,5)


Pada siklus penganggaran, terdapat proses sinkronisasi perencanaan dan
penganggaran yang melibatkan Kementerian PPN/Bappenas dan Kementerian
Keuangan, juga interkoneksi sistem di perencanaan (Aplikasi KRISNA) dan
Penganggaran (Aplikasi SAKTI dan Aplikasi SATU Anggaran). Berkaitan dengan hal
tersebut:
a) Jelaskan bagaimana proses sinkronisasi tersebut dilakukan.
b) Sebutkan fungsi masing-masing sistem pada tahun perencanaan dan tahun
pelaksanaan.

3) Soal bagian 3 (bobot 12,5)


Satuan kerja XYZ mendapatkan dana hibah luar negeri untuk membuat laboratorium.
adapun besarnya kontrak pembangunan laboratorium sebesar Rp80 milyar dengan
dana rupiah pendamping yang dipersyaratkan sebesar 25%.
a) Hitunglah nilai kontrak yang direkam dalam Aplikasi SAKTI dengan cara Neto dan
Bruto.
b) Jelaskan data yang harus diserahkan satuan kerja kepada KPPN dan data yang
diperoleh satuan kerja dari KPPN terkait kontrak tersebut dari awal kontrak sampai
dengan pekerjaan selesai.

4) Soal bagian 4 (bobot 12,5)


PPK melakukan pembelian yang akan dibayarkan menggunakan Uang Persediaan
tunai berupa alat tulis kantor dengan nilai Bruto Rp. 3.000.000,00. Nilai pembelian
tersebut terdapat PPN sebesar 10%. PPK menerbitkan SPBy dengan nilai SPBy Rp.
3.000.000,00 dan usulan potongan pajak Rp. 200.000,00. Atas transaksi tersebut jika
kita menjadi bendahara apa yang harus dilakukan dan tahapan apa yang harus
dilakukan sehingga transaksi tersebut dapat dibuatkan SPM-GUP nantinya. Lakukan…
a) Analisa permasalahan dan solusi atas SPBy yang dikeluarkan PPK.

Hal 10 dari 11
b) Gambarkan mekanisme penerbitan SPBy sampai dengan DRPP, dan mekanisme
pungutan dan setoran Pajak.

5) Soal bagian 5 (bobot 12,5)


Pelaksanaan anggaran belanja negara setidaknya melibatkan PA/KPA, BUN/Kuasa
BUN, dan Pihak Ketiga (pemasok barang dan jasa). Saat ini pelaksanaan belanja
negara sebagian besar proses bisnis sudah menggunakan SAKTI/SPAN. Jika
dibandingkan dengan perusahaan komersial, siklus belanja/pengeluaran meliputi 4
kegiatan (pemesanan barang/jasa, penerimaan barang/jasa, persetujuan faktur, dan
pembayaran kas). Berdasarkan hal tersebut:
a) Identifikasi masing-masing modul beserta sumber data yang diproses pada
SAKTI/SPAN sesuai dengan 4 kegiatan tersebut.
b) Salah satu tujuan dari sistem pengendalian intern (SPI) adalah mewujudkan
efisiensi operasional organisasi. Sebutkan prosedur pengendalian yang diterapkan
pada masing-masing modul pada poin a tersebut beserta risiko yang dimitigasi
dalam ranga mewujudkan tujuan SPI tersebut (masing-masing modul dengan 1
contoh prosedur)

6) Soal bagian 6 (bobot 12,5)


a) Sebelum diterapkan Treasury Single Acount/TSA, sistem pengelolaan penerimaan
dan pembayaran saling terpisah dan saling terpecah yang menimbulkan dana
menganggur dan borrowing cost yang tidak perlu. Berikan contoh kasus praktis
bagaimana kondisi pengelolaan kas diatas menimpa pada beberapa satuan kerja
pada K/L dengan menimbulkan implikasi yang kurang baik.
b) Sebutkan prosedur pengendalian yang diterapkan pada modul-modul SAKTI/SPAN
terkait dengan manajemen kas, khususnya prosedur yang berkaitan dengan upaya
pemerintah memitigasi risiko kegagalan/keterlambatan atas pemenuhan kewajiban
satuan kerja dalam melakukan pembayaran belanja negara kepada
rekanan/pemasok.(masing-masing modul dengan 1 contoh prosedur).

-- jujur mulia VS nyontek hina --

Hal 11 dari 11
I. PILIHAN GANDA (Bobot 50)

No. Jawaban Pembahasan


1. D Amanat Inpres No.3 Tahun 2003 melalui upaya implementasi e-government di
lingkup Kementerian Keuangan sebagai langkah maju dalam pengelolaan
keuangan negara membawa pemerintah untuk melaksanakan proyek Government
Financial Management and Revenue Administration Project (GFMRAP) melalui
4 (empat bidang besar, salah satunya adalah Manajemen Keuangan Publik (PFM)
di mana perubahan terbesarnya adalah dalam hal modernisasi anggaran dan
perbendaharaan negara yang relevan dalam
terciptanya SPAN dan SAKTI. (MSS Hal.1 dan P-SPAN Slide 3)
2. C SPAN terdiri atas modul-modul yang dapat dikelompokkan dalam tiga proses
yaitu:
a. Perencanaan Anggaran, yang terdiri atas Modul Penyusunan Anggaran
(Budget
Preparation)
b. Pelaksanaan Anggaran, yang terdiri atas :
i. Modul Manajemen DIPA (Management of Spending Authority)
ii. Modul Manajemen Komitmen (Budget Control atau Commitment
Management)
iii. Modul Manajemen Pembayaran (Payment Management)
iv. Modul Penerimaan Negara (Government Receipt)
v. Modul Manajemen Kas (Cash Management)
c. Akuntansi dan Pelaporan, terdiri atas:
i. Modul Buku Besar dan Bagan Akun Standar (General Ledger and Chart
of Accounts)
ii. Modul Pelaporan (Reporting)
(OVSS Hal. 7)

3. C Software : SAKTI
Infrastruktur : Laptop, jaringan internet
(PPT Dosko Pertemuan 1 Slide 11)
4. B SIAP yang baik, dapat menambah nilai organisasi, dengan:
1. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa
2. Meningkatkan efisiensi
3. Berbagi pengetahuan
4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas rantai pasokan/layanan
5. Meningkatkan struktur pengendalian internal
6. Meningkatkan pengambilan keputusan
(PPT Dosko Pertemuan 1 Slide 14)
5. A Fungsi SIAP adalah:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber data,
dan personil organisasi
2. Mengolah data menjadi informasi sehingga manajemen
dapat merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan,
mengevaluasi aktivitas, sumber daya, dan personil
3. Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan aset
dan data organisasi
(PPT Dosko Pertemuan 1 Slide 12)
6. B Fungsi SIAP adalah:
4. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber data,
dan personil organisasi
5. Mengolah data menjadi informasi sehingga manajemen
dapat merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan,
mengevaluasi aktivitas, sumber daya, dan personil (mencatat
seluruh transaksi [mengolah data] pembelian ke dalam aplikasi
untuk selanjutnya disajikan ke dalam sebuah laporan. Laporan
dapat menjadi sebuah informasi yang dapat berguna bagi
penggunanya),
6. Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan aset dan
data organisasi
(PPT Dosko Pertemuan 1 Slide 12)
7. B Fungsi SIAP adalah:
1. Mengumpulkan dan menyimpan data mengenai aktivitas, sumber data,
dan personil organisasi
2. Mengolah data menjadi informasi sehingga manajemen dapat
merencanakan, mengeksekusi, mengendalikan, mengevaluasi aktivitas,
sumber daya, dan personil
3. Memberikan pengendalian yang memadai untuk mengamankan
aset dan data organisasi (Saat bendahara akan melakukan
pencatatan tersebut tidak bisa dilakukan karena setelah login tidak
ada menu untuk mencatat BAST tersebut. Setelah dikonsultasikan
ke KPPN, satker baru mengetahui bahwa user yang bisa melakukan
perekaman BAST hanya yang didaftarkan sebagai operator modul
komitmen, sehingga operator modul bendahara tidak memiliki menu
tersebut)
(PPT Dosko Pertemuan 1 Slide 12)
8. C Sebelum 2004 : Aplikasi
SPP 2004 : Aplikasi
SPM
2010 : Sistem Aplikasi Satker (SAS)
2014 : SAS
2015 – Sekarang : SAS, SAKTI (Piloting)
(PPT Dosko Pertemuan 1 Slide 24)
9. A Komponen SIAP adalah
1. Orang : - Pejabat Pengelola Keuangan >> Pejabat Perbendaharaan
(operator, validator, approver)
2. Prosedur dan intruksi : Peraturan, proses bisnis, manual aplikasi
3. Data : dokumen, ADK: Pagu, kontrak,SPP/SPM, BAST, Bukti
Penerimaan Negara, dsb
4. Software : SPAN, SAKTI, SAS, MPN, DMFAS, dsb
5. Infrastruktur teknologi informasi : komputer, server
Peripheral devices : scanner barcode
Jaringan komunikasi : Intranet Kemenkeu, perangkat interkoneksi
dengan perbankan/pihak lain, dsb
6. Pengendalian internal dan keamanan : pengendalian internal
dan keamanan untuk mengamankan data SIAP : pengaturan
role user,pengujian tagihan, validasi data, enkripsi data, dsb.
(PPT Dosko Pertemuan 1 Slide 11)
10. B Secara konseptual, kriteria utama untuk memutuskan apakah akan
memasukkan komponen tertentu dalam sistem keuangan adalah nilai tambah
dengan melakukan hal itu.
(Makalah Treasury System Design: Approach, Bagian Rantai Nilai Sistem
Perbendaharaan)
11. A Setiap aktivitas dalam SAKTI hanya dapat diakses oleh User, dimana setiap user
memiliki wewenang yang berbeda dan dibatasi. Terdapat tiga peran user yaitu
operator, checker/validator, dan approver. Setiap user memiliki fungsi dan tugas
yang berbeda disesuaikan dengan kewenangan dan jabatan user. Sehingga
merekam, mengubah, atau menghapus data pada aplikasi SAKTI adalah fitur dari
lever user. (PPT Dosko Pertemuan 2 Slide 36)
12. D Seluruh informasi yang menjadi hak dan kewajiban Doni (gaji, tunjangan, pajak,
dan lain-lain) dapat diperoleh dengan mudah karena data sudah terintegrasi antar
sub sistem manajemen keuangan pemerintah. Sehingga informasi dapat dengan
mudah diperoleh dan tidak terjadi pengulangan untuk mendapatkan
informasi yang sama. (PPT Dosko Pertemuan 2 Slide 32)
13. B Hasil review tersebut akan dibukukan pada periode 13 karena Transaksi Periode
13 (Periode Unaudited) merupakan transaksi koreksi ketika periode 12 telah
dilakukan tutup buku sampai berakhir periode Unaudited. Periode tiga belas ini
bisa digunakan untuk beberapa hal seperti: (1) Penyesuaian untuk Auditor,
sehingga laporan keuangan dapat dilihat sebelum diaudit (periode 1-12) dan
laporan keuangan setelah diaudit (periode 1-13). (2) Penyesuaian untuk Koreksi
fiskal Pajak, sehingga laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiscal
dapat dilihat. ● Penyesuaian untuk pihak ketiga (ekstern) lainnya.
(Blog Direktorat Jenderal Perbendaharaan)
14 C User tidak dapat mengakses menu karena jika seorang user tidak punya izin akses
ACL tersebut, maka user tidak dapat mengakses menu ACL tersebut. Dalam hal
ini, administrator yang dapat menentukan izin akses terhadap menu transaksi
tertentu. (PPT Dosko Pertemuan 2 Slide 36)
15 C Modul yang ada dalam SPAN yaitu Modul Penganggaran, Modul Komitmen ,
. Modul Pembayaran, Modul Penerimaan, Modul Kas, Modul Akuntansi dan
Pelaporan. Siklus pengelolaan keuangan pemerintah yang difasilitasi oleh aplikasi
SPAN adalah Management of Spending Authority, Commitment Management,
Payment Management, Government Receipt dan Cash Management. (PPT Dosko
Pertemuan 2 Slide 59)
16. B Historical dan Log data. Setiap pencatatan, perubahan, dan penghapusan data
akan dicatat dalam database aplikasi SAKTI. Aplikasi SAKTI juga
mempermudah dalam melakukan penelusuran data dari setiap transaksi yang
dilakukan.
Dengan demikian setiap perubahan pada data pada pembukuan dapat
dilakukan penelusuran dan perbandingan dari data
(Blog Direktorat Jenderal Perbendaharaan)
17. A Fungsi Otorisasi. Anggaran negara menjadi dasar untuk melaksanakan
pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan.
(PPT Dosko Pertemuan 2 Slide 8)
18. A • Krisna mengolah data Rencana Kinerja Anggaran K/L (Renja)
• Sakti mengolah data RKA-K/L
• SPAN-SAKTI mengolah data RKA-K/L menjadi dokumen
pelaksanaan anggaran (DIPA)
(PPT Dosko Pertemuan 3 Slide 24)
19. D Rumus Ketersediaan dana:
Pagu – BAST Barang
Diketahui :
Pagu Rp 1.000.000
BAST Barang A Rp 100.000
BAST Barang C Rp 100.000
Sehingga jumlah ketersediaan dana adalah Rp 800.000
20. B Risiko : Kualitas penganggaran yang buruk
Pengendalian : Pelatihan dan sosialisasi yang memadai
Ketidakcermatan dan kurang profesionalnya para petugas yang diberikan tugas
dan tanggung jawab menyusun anggaran menghasilkan buruknya kualitas proses
penganggaran (belanja pemeliharaan tidak disediakan sama sekali.
Secara realita, yang dibutuhkan adalah belanja dalam rangka perbaikan ruas
jalan yang berlubang dengan nilai yang dianggarkan untuk belanja modal
tersebut).
(PPT Dosko Pertemuan 3 Slide 54)
21. B (PPT Dosko Pertemuan 3 Slide 17)
22. C (PPT Dosko Pertemuan 3 Slide 28)
23. C Dokumen yang digunakan sebagai dasar dalam penyusunan DIPA, yaitu:
Peraturan Presiden mengenai rincian APBN. Peraturan Presiden mengenai rincian
APBN merupakan dasar penyusunan DIPA baik untuk DIPA Induk maupun
untuk DIPA Petikan. Dalam Peraturan Presiden tersebut, paling sedikit memuat
Alokasi Anggaran K/L untuk masing-masing Bagian Anggaran
Kementerian Negara/Lembaga (BA K/L), unit eselon I, fungsi, program, dan
kegiatan. Halaman II DIPA Induk memuat Rincian Alokasi Anggaran per
Satker.
(PPT DoskoPertemuan 3 Slide 43-45)
24. A Cukup Jelas. (PPT Dosko Pertemuan 4 Modul Komitmen Slide 14)
25. D Cukup Jelas. (PPT Dosko Pertemuan 4 Modul Komitmen Slide 5)
B Hal-hal yang harus diperhatikan :
● Diperkenankan adanya perangkapan jabatan antara KPA dengan PPK atau
PPSPM
26.
● Tidak diperkenankan adanya perangkapan jabatan antara PPK dengan PPSPM
● Diperkenankan dalam 1 satker terdapat lebih dari 1 PPK
BUKU PINTAR SAKTI Halaman 9
27. B Cukup Jelas. (PPT Dosko Pertemuan 4 Modul Komitmen Slide 14)
28. D Cukup Jelas. (PPT Dosko Pertemuan 4 Modul Komitmen Slide 23)
29. B Cukup Jelas. (PPT Dosko Pertemuan 4 Modul Komitmen Slide 57)
B Gambaran Umum Aplikasi. Data kontrak disampaikan ke KPPN paling lambat
30. 5 (lima) hari kerja setelah penandatangan kontrak [PMK 190 Tahun 2012].
(PPT Dosko Pertemuan 4 Modul Komitmen Slide 37)
D Pembayaran LS adalah pembayaran yang dilakukan langsung kepada Bendahara
Pengeluaran/penerima hak lainnya atas dasar perjanjian kerja, surat keputusan,
31.
surat tugas atau surat perintah kerja lainnya melalui penerbitan Surat Perintah
Membayar Langsung. (Pasal 1 (18) PMK 190/PMK.05/2012)
B Jenis-jenis uang/surat berharga yang harus ditatausahakan oleh Bendahara
Pengeluaran/BPP meliputi: a) Uang Persedian; b) Uang yang bersaral dari Kas
Negara melalui SPM LS Bendahara; c) Uang yang berasal dari potongan atas
32. pembayaran yang dilakukannya sehubungan dengan fungsi Bendahara selaku
wajib pungut; d) Uang dari sumber lainnya yang menjadi hak negara; dan e) Uang
lainnya yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan boleh dikelola
oleh Bendahara. (Pasal 19 ayat (1) PMK 163/PMK.05/2013)
B Bukti Penerimaan Negara yang selanjutnya disingkat BPN adalah dokumen yang
diterbitkan oleh Bank/Pos Persepsi atas transaksi penerimaan negara dengan
teraan NTPN dan NTB/NTP sebagai sarana administrasi lain yang kedudukannya
disamakan dengan surat setoran. Sejalan dengan hal tersebut, pada pasal 1 angka
33.
14 menyebutkan bahwa Nomor Transaksi Penerimaan Negara yang selanjutnya
disingkat NTPN adalah nomor tanda bukti pembayaran/penyetoran ke Kas Negara
yang tertera pada bukti penerimaan negara yang diterbitkan oleh
sistem settlement. (Pasal 1 (17) PMK 32/PMK.05/2014)
C Tambahan Uang Persediaan yang selanjutnya disingkat TUP adalah uang muka
yang diberikan kepada Bendahara Pengeluaran untuk kebutuhan yang sangat
mendesak dalam 1 (satu) bulan melebihi pagu UP yang telah ditetapkan. Pada
34. pasal 47 ayat (1) disebutkan bahwa KPA dapat mengajukan TUP kepada KPPN
dalam hal sisa UP pada Bendahara Pengeluaran tidak cukup tersedia untuk
membiayai kegiatan yang sifatnya mendesak/tidak dapat ditunda. (Pasal 1 (19)
PMK 190/PMK.05/2012)
35. D (PPT Dosko Pertemuan 5 Modul Bendahara Slide 16)
C Lingkup dalam Modul Bendahara antara lain:
1. Penatausahaan UP/TUP
2. Penatausahaan potongan/pungutan pajak
36.
3. Penatausahaan Surat Bukti Setoran Pendapatan, Pengembalian Belanja
4. Transaksi lain yang dikelola oleh Bendahara
(PPT Dosko Pertemuan 5 Modul Bendahara Slide 11)
B “Penyewa setor langsung ke kas negara” sehingga dapat diketahui bahwa
37. pengelolaan PNBP fungsional yang dilakukan Bendahara Penerimaan adalah
mencatat setoran PNBP Fungsional Non SBS
A Fungsi integrasi antara Modul Pembayaran dan Modul Penganggaran adalah
dapat mengetahui data pagu sehingga menghindari pembayaran melebihi pagu
38.
anggaran (mengakibatkan pagu minus)
(PPT Dosko Pertemuan 6 Modul Pembayaran Slide 17)
39. C (PPT Dosko Pertemuan 6 Modul Pembayaran Slide 18)
40. A Cukup jelas. (PPT Dosko Pertemuan 6 Modul Pembayaran Slide 16)
41. B Cukup jelas.
A Approver/PPSPM
42.
(PPT Dosko Pertemuan 6 Modul Pembayaran Slide 18)
D Nilai dibawah 50 juta = non kontraktual (terkait dengan modul bendahara)
43.
Pengadaan ATK (persediaan), transaksi persediaan ada BAST
44. C Cukup Jelas. (PPT Dosko Pertemuan 6 Modul Pembayaran Slide 18)
45. B Cukup Jelas. (PPT Dosko Pertemuan 6 Modul Pembayaran Slide 18)
46. A Cukup Jelas . (PPT Dosko Pertemuan 7 Siklus Manajemen Kas)
Rencana Penarikan Dana, Rencana Penerimaan Dana, dan Perencanaan Kas pada
Bab III Bagian Kelima Pasal 16 disebutkan bahwa Rencana Penerimaan Dana
C tingkat Satker yang disampaikan kepada KPPN sebagaimana dimaksud dalam
47.
Pasal 15 ayat (1) diberlakukan untuk semua jenis PNBP Fungsional, namun tidak
disebutkan berdasarkan pengelompokan pada nilai / nominal tertentu. (PMK RI
NO.277/PMK.05/2014)
1. Rekonsiliasi bank dilakukan pada semua rekening milik BUN (Rekening
BUN, Rekening Transito, dan Rekening Pengesahan).
48. C 2. Rekonsiliasi bank Rek.BUN adalah pencocokan data transaksi pada SPAN
dengan data transaksi pada R/K yang dikirimkan oleh Bank atau dibuat
oleh Seksi Bank KPPN.
3. Data SPAN yang dilakukan rekonsiliasi adalah data transaksi yang berasal
dari Modul Penerimaan, Modul Pembayaran, dan Modul Kas.
4. Rekonsiliasi bank Rek.Transito adalah pencocokan data SPAN terhadap
transaksi transito.
5. Rekonsiliasi bank Rek.Pengesahan adalah pencocokan data SPAN dengan
transaksi pengesahan.
6. Status atas pelaksanaan rekonsiliasi bank Rek.BUN: belum direkonsiliasi,
reconciled, dan unreconciled.
7. Transaksi yang belum direkonsiliasi (dari report SPAN) merupakan data
transaksi SPAN yang belum direkonsiliasi/datanya belum tersajikan di R/K
yang dikirimkan oleh bank.
8. Transaksi reconciled (report SPAN) adalah data transaksi R/K yang sama
(No.Transaksi dan Nilai Transaksi) dengan data SPAN.
9. Transaksi unreconciled (report SPAN) adalah data transaksi R/K yang
tidak sama dengan data SPAN.
(PPT Dosko Pertemuan 7 Siklus Manajemen Kas Slide 63)
B Rekening BUN adalah rekening yang dibuka DIT.PKN/KPPN pada Bank
49. Indonesia/Bank Umum/Pos dalam rangka pelaksanaan fungsi BUN
(PPT Dosko Pertemuan 7 Siklus Manajemen Kas Slide 27)
B 1. Menentukan jumlah dana optimal yang diperlukan untuk menjamin
kemampuan MENDANAI seluruh kegiatan pemerintah
2. Menentukan PEMBIAYAAN yang paling ekonomis dan efisien
(baik dari dalam maupun luar negeri)
3. Meminimalkan DANA MENGANGGUR dan investasi jangka
pendek setiap terhadap dana menganggur sehingga menghasilkan
50.
tambahan penerimaan negara
4. Mempercepat PENYETORAN penerimaan negara sehingga dana
tersebut segera tersedia untuk membiayai kegiatan pemerintah
5. Melakukan pembayaran pada waktu yang TEPAT.

(PPT Dosko Pertemuan 7 Siklus Manajemen Kas Slide 5)

ESSAI | PROBLEM (Bobot 50)


1) Soal Bagian 1 (bobot 12,5)
Menyebutkan dan menjelaskan komponen SIAP disertai dengan rincian masing-
masing komponen. Komponen SIAP :
1) Orang sebagai
pengguna
sistemContoh:
➢ Operator modul komitmen Aplikasi SAKTI
➢ Validator modul komitmen Aplikasi SAKTI
➢ Aprrover modul pembayarn Aplikasi SAKTI
2) Prosedur dan instruksi untuk mengumpulkan, memproses,
danmenyimpan data. Contoh:
➢ Tiga UU bidang keuangan negara, yaitu UU Keuangan Negara, UU
Perbendaharaan Negara dan UU Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan Negara.
➢ Peraturan Menteri Keuangan terkait SAPP
➢ Surat Dirjen Perbendaharaan terkait penyusunan Laporan Keuangan 2020,
➢ manual aplikasi SAKTI
3) Data
Contohnya:
➢ data anggaran/DIPA
➢ data supplier
➢ data kontrak
➢ realisasi Belanja (SPP-SPM-SP2D)
➢ data realisasi PNBP,
➢ data BMN Persediaan dan Aset Tetap, dll

4) Software untuk memproses data, Contohnya:


➢ SAKTI
➢ GPP
➢ SPAN
➢ SAIBA

5) Infrastruktur
teknologi informasi
yang merupakan
pengendalian internal
untukmengamankan
data SIAP. Contohnya:
➢ komputer
➢ peripheral devices
➢ server
➢ hub
➢ router
➢ Dll
6) Pengendalian internal dan keamanan untuk mengamankan data
sistem informasi akuntansi
Contoh: adanya pengaturan role user (user access control); adanya proses
verifikasi data bukti; tagihan dari supplier oleh PPK/validatoradanya otentifikasi
pengguna aplikasi (user pwd) adanya review APIP.

2) Soal bagian 2 (bobot 12,5)


a) Proses sinkronisasi perencanaan dan penganggaran

Proses sinkronisasi antara perencanaan dan penganggaran yang


melibatkan Kementerian PPN/Bappnas dan Kemenkeu dilakukan dalam
rangka mengintegrasikan antara perencanaan, pengangaran dan
pencapaian kinerja atas program, kegiatan, output, dan prioritas.
Mengapa demikian? supaya sesuai dengan arah kebijakan dan prioritas
pembangunan nasional. Adapun pelaksanaan sinkronisasi perencanaan
dan penganggaran tersebut terwujud melalui kegiatan seperti:
- Menindaklanjuti arah kebijakan dan prioritas pembangunan
nasional dengan menuangkan penyusunan kebijakan pada RKP dan
koordinasi penyusunan Renja K/L.
- Penyusunan dan penetapan pagu indikatif sebagai tahapan awal
penyusunan RAPBN dimana ada surat bersama antara Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kemenkeu.
- Pelaksanaan Trilateral Meeting (Kementerian Perencanaan
Pembangunan Nasional/Kemenkeu dan K/L) diakukan pembahasan
Renja K/L dalam rangka melakukan sinkronisasi antara program
dan anggaran.
- Penyampaian kerangka ekonomi makro/KEM dan pokok2
kebijakan fiskal/PPKF ke DPR dan penetapan RKP. Dimana pada
tahapan tersebut dilakukan sinkronisasi program prioritas.
- Proses penelahaan RKA-K/L yang melibatkan Kementerian
Perencanaan Pembangunan Nasional, Kemenkeu dan K/L dalam
rangka penetapan alokasi anggaran.
- Proses penelahaan RKA-K/L yang melibatkan kedua lembaga
sebelum penerbitan Perpres rincian APBN yg digunakan sebagai
dasar penetapan DIPA.
- Dll.

b) Fungsi Aplikasi/sistem pada tahun perencanaan tahun pelaksanaan


1. KRISNA
Tahun Perencanaan
Aplikasi KRISNA akan menghasilkan data RKP dan Renja K/L yang mana data-
data tersebut terkait dengan program, kegiatan, output, prioritas akan dijadikan
sebagai data referensi aplikasi SAKTI (modul anggaran)
Tahun Pelaksanaan
Aplikasi Krisna akan memutakhirkan data referensi sesuai data yang dihasilkan
pada revisi anggaran/DIPA melalui SAKTI dan Satu Anggaran.

2. SAKTI dan Satu Anggaran


Tahun Perencanaan
Aplikasi ini menggunakan data RKP dan Renja K/L untuk
menyusun RKA-K/L Tahun Pelaksanaan
Data yang dihasilkan pada Revisi anggaran/DIPA di aplikasi SAKTI akan
dipakai untukmemutakhirkan data terkait di aplikasi Krisna.

3) Soal bagian 3 (bobot 12,5)

a) Menghitung nilai kontrak pada aplikasi SAKTI


❖ Cara Neto
Nilai Kontrak = 80.000.000.000
Nilai Fisik = 72.727.272.727
*PPN (10%) :
80 M / (100+10)
Hibah LN (75% x Nilai = 54.545.454.545
Fisik)
RM Pendamping (25% x
= 18.181.818.182
Nilai Fisik)
PPN RM Pendamping
= 1.818.181.818
(10%)
Nilai Kontrak yang
= 74.545.454.545*
dicantumkan dalam SAKTI
*Nilai nominal kontak yang harus dicantumkan dalam aplikasi Sakti , meskipun
nilai total kontrak sebesar 80.000.000.000

❖ Cara Bruto
Nilai Kontrak = 80.000.000.000
Nilai Fisik = 72.727.272.727
*PPN (10%) :
80 M / (100+10)
Hibah LN (75% x Nilai
= 60.000.000.000
Kontrak)
RM Pendamping (25% x
= 12.727.272.727
Nilai Kontrak)
PPN RM Pendamping
= 1.272.727.273
(10%)
Nilai Kontrak yang
= 74.000.000.000*
dicantumkan dalam SAKTI
*Nilai nominal kontak yang harus dicantumkan dalam aplikasi Sakti , meskipun
nilai total kontrak sebesar 80.000.000.000

b) Menjelaskan dta yang diserahkan satker kepada KPPN


Yang diserahkan ke KPPN Yang diterima dari KPPN
1. Terkait supplier dan kontrak : ✓ Nomor register supplier
• Nama suppler ✓ Nomor register kontrak
• Nomor kontrak ✓ Nomor SP2D
• Nilai kontrak ✓ Nilai SP2D
• Porsi Loan ✓ Tanggal SP2D
• Porsi RM Pendamping
2. Terkait SPM :
• Nomor SPM
• Nilai SPM
• Tanggal SPM
• Penerima pembayaran
• Akun pembayaran
• AKun potput pajak

4) Soal bagian 4 (bobot 12,5)


A. Menganalisa Permasalahan dan Solusi pembayaran SPBy yang dikeluarkan PPK
Masalah Solusi
Ditemukan kesalahan menghitung besaran (1)Bendahara punyai hak untuk
PPN yang seharusnya PPN 10% dari Dasar menentukan besaran potongan
Pengenaan Pajak (DPP) atau 10/110 X Nilai pajak yang harus dipungut oleh
Bruto : 10/110 X 3.000.000 = Rp. 272.727,- bendahara pengeluaran. Sehingga
Bendahara dapat membayarkan
sejumlah SPBy yang disampaikan
oleh PPK namun besaran
pungutan pajaknya tidak
mengambil dari perhitungan SPBy
PPK. Kesalahan tersebut bisa
mengabaikan perhitungan
potongan pajak oleh PPK dan
menentukan sendiri besarannya
sesuai perhitungan yang
seharusnya.
(2) Bendahara dapat
mengembalikan SPBy yang telah
disetujui PPK. Caranya dengan
PPK melakukan pembatalan SPBy
dan saat memberikan pembatalan
persetujuan dapat dengan
memasukkan informasi alasan
pembatalan SPBy. Operator/Staff
PPK dapat melakukan perbaikan
SPBy dengan memasukkan
perhitungan yang seharusnya.

B. Gambar mekanisme penerbitn SPBy dan mekanisme pungutan + setoran pajak

Penjelasan mekanisme :
1. Operator Komitmen (Staff PPK) bertugas untuk menginput penerimaan
Modul
barang/jasa UP tunai/bank dan menginput kodefikasi BMN atas persediaan
Komitmen
yang diperoleh (Kode BMN, Jumlah dan Harga satuan).
1. Operator Pembayaran (Staff PPK)
mencatat perintah bayar oleh operator pembayaran, menentukan usulan
besaran potongan pajak yang akan dilakukan oleh bendahara.
2. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
sebagai validator, PPK menyetujui perintah bayar yang dicatat oleh operator Modul
pembayaran dan selanjutnya dapat dilakukan perekaman kuitansi oleh Pembayaran
Bendahara. Perlu diingat bahwa proses validasi Perintah Bayar oleh PPK
merupakan salah satu titik realisasi dan pembentukan jurnal pada transaksi
GUP. Apabila dalam praktiknya terdapat perintah bayar dengan status sudah
divalidasi akan tetapi tidak dilanjutkan transaksinya (tidak dibuat kuitansi),
silahkan untuk dihapus dari aplikasi agar tidak mengurangi nilai FA satker.
Bendahara pengeluaran membuat Kwitansi -> merekam Pungutan Pajak, caranya
dengan membuat billing setoran Pajak ke SI-DJP atau MPN G3 (Di Luar Sistem Modul
SAKTI) Bendahara
-> merekam Setoran Pajak dan membuat DRPP yang berisikan rangkuman kwitansi-
kwitansi yang telah dikeluarkan
5) Soal bagian 5 (bobot 12,5)
a. Mengidentifikasi masing-masing modul beserta sumber data yang diproses pada
SAKTI/SPAN
❖ Modul Komitmen terkait kegiatan pemesanan barang/jasa, data yang
diolah berupa NRS, NRK, dan PO.
❖ Modul Komitmen terkait kegiatan penerimaan barang/jasa, data yang
diolah berupa BAST/BAPP/BAKP, bukti pembelian,faktur, dan SSP.
❖ Modul Aset Tetap/Persediaan terkait kegiatan penerimaan
barang/jasa, data yangdiolah berupa BAST/BAPP/BAKP dan
pencatatan (jurnal) BMN berdasarkan bukti pembelian.
❖ Modul Pembayaran terkait kegiatan validasi faktur, data yang diolah
berupa SPP/SPM harian, SPBy, dan bukti hak tagih.
❖ Modul Bendahara terkait kegiatan pembayaran kas, data yang diolah
berupa bukti pembelian dan DRPP.
❖ Modul Bendahara terkait kegiatan pembayaran kas, data yang diolah berupa SP2D.

b. Menyebutkan prosedur pengendalian yang diterapkan


➢ Modul Komitmen
▪ Pengendalian : manajemen data supplier -> mencegah
pembelian barang/jasa yang kurang berkualitas, mencegah
kekliruan tujuan pembayaran belanja kepada supplier.
➢ Modul Aset Tetap/Persediaan
▪ Pengendalian : Rincian atas transaksi perolehan aset
tetap/persediaan berdasarkan BAST/BAPP/BAKP -> Mencegah
kekeliruan pencatatan rincian aset tetap, efisiensi pekerjaan yang
duplikasi (lebih dari 1 kali) atas bukti pembelian
➢ Modul Bendahara
▪ Pengendalian : Merekam dan mencatat kuitansi -> Mencegah
terjadinya human error seperti kekeliruan dalam
pertanggungjawaban UP yang dikelola bendahara pengeluaran.
➢ Modul Pembayaran
▪ Pengendalian : Pengujian atas bukti hak tagih oleh Pejabat
Pembuat Komitmen terkait dengan kebenaran dan keakuratan
perhitungan tagihan pemasok -> Mencegah kekeliruan jumlah
pembayaran kepada pemasok.

6) Soal bagian 6 (bobot 12,5)


a. Contoh kasus praktis kondisi pengelolaan pada beberapa satker pada K/L.
Misalnya di satker X yang mengelola rekening kredit tertentu, ditemukan
kelebihan uang kas yang diperoleh melalui penerimaan pendapatan, lalu
kelebihan tersebut tidak disetorkan ke kas negara. Seharusnya jika kelebihan
tersebut disetor ke rekening kas negara dapat digunakan oleh satker lainya
yang membutuhkan. Misalnya satker Z hendak melakukan pembayaran
belanja kepada pemasok sehingga membutuhkan dana segera, sedangkan
jumlah uang yang tersedia di rekening kas negara kurang. Sehingga dari
contoh sederhana tadi dapat kita ketahui pentingnya pengelolaan rekening
tunggal, yaitu untuk memudahkan BUN mendeteksi keberadaan dana
menganggur pada satker.
b. Pengendalian yang diterapkan pada modul SAKTI/SPAN terkait manajemen kas.

1) Modul Anggaran
Fungsi Penyusunan Rencana Penarikan dan Penerimaan Dana: Hal III DIPA,
AFP (Annual Financial Plan) per bulan dalam satu tahun.

2) Modul Komitmen
Pencatatan data perikatan/kontrak dalam rangka mengakui
kewajiban pemerintah yang digunakan untuk perencanaan pembayaran
oleh Kuasa BUN

3) Modul Bendahara
Pencatatan atas pembayaran yg dilakukan melalui pengeluaran UP pada kwitansi,
DRPP yang digunakan untuk memproses SPP GUP/SPM GUP pada satker untuk
mengisi ulang UP Yg dikelola bendahara

4) Modul Pembayaran
Pembuatan RPD Harian dan penyampaian ke KPPN untuk melengkapi
penyampaian SPM dengan klasifiikasi nilai tagihan tertentu. RPD
Harian ini digunakan untuk memperkirakan kebutuhan pembayaran
suatu satker

5) Modul Kas
Penatausahaan Rekening mililk BUN sebagai bagian dari pengelolaan kas
pemerintah dalam rangka pelaksanaan TSA.
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN
POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN
JALAN BINTARO UTAMA SEKTOR V BINTARO JAYA, TANGERANG SELATAN 15222 TELEPON
(021) 7361654-58; FAKSIMILE (021) 7361653; SITUS www.pknstan.ac.id

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS) GANJIL


TAHUN AKADEMIK 2020/2021
PROGRAM STUDI D-III AKUNTANSI

Mata Kuliah : Audit Keuangan Sektor Komersial


Tingkat/Semester : III / V
Hari/Tanggal : Rabu / 18 November 2020
Waktu : 08.00 – 10.30 WIB (150 menit)
Sifat : Buka Buku/Komputer/Gawai
Naskah Soal : Tidak Dikembalikan

Petunjuk:
➢ Bacalah doa dan petunjuk pengerjaan soal dengan seksama sebelum mengerjakan
ujian;
➢ Jagalah integritas dan kejujuran dalam mengerjakan soal;
➢ Kerjakan sendiri dan dilarang bekerjasama dengan siapapun;
➢ Ujian ini bersifat open book/computer/gadget. Namun perhatikan alokasi waktu yang
Saudara miliki.
➢ Jawaban ditulis tangan pada kertas folio bergaris/kertas HVS ukuran A4/F4, kemudian
setelah waktu ujian berakhir hasil Lembar Jawaban Ujian (LJU) dikumpulkan dalam
format PDF ke link/tautan yang telah ditentukan.
➢ Jawaban ditulis dengan menggunakan ballpen hitam/biru, tidak diperkenankan
menggunakan pensil.
➢ Tulisan yang susah dibaca berisiko penilaian yang tidak akurat;
➢ Jawaban dikirim dalam bentuk pdf sesuai dengan aturan yang berlaku. Gunakan
aplikasi konversi pdf atau sesuai dengan petunjuk yang telah diumumkan oleh
Lembaga.
➢ Tulis nama, NPM, nomor absen dalam kertas tersebut sebelum difoto.
➢ Jangan lupa periksa kembali identitas telah tertulis di lembar jawaban.
➢ Kirim jawaban sesuai dengan ketentuan.
➢ Nilai akhir semester sebanyak-banyaknya 40 diberikan kepada mahasiswa yang
terbukti mencontek atau bekerjasama dengan orang lain, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
➢ Dalam mengerjakan soal tidak harus urut, namun semua pertanyaan harus di jawab
dalam nomor tersebut. Misal: mengerjakan nomor 3 dulu. Dalam nomor 3 terdapat
pertanyaan a, b, c, d, maka harus dikerjakan dalam nomor tersebut. Tidak boleh
diloncat jawaban a, b, c di nomor 3, dan d dikerjakan setelah nomor lainnya.
➢ Soal tidak boleh disebarluaskan dan harus dihapus dari media penyimpanan yang
Anda gunakan.
BAGIAN I: PILIHAN GANDA (10%)
1. Audit atas Laporan Keuangan menghasilkan Laporan Auditor yang menyatakan opini
auditor atas laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen, pernyataan yang paling tepat
menggambarkan pertimbangan/alasan manajemen membutuhkan opini auditor adalah:
a. Pendapat dari pihak independen diperlukan karena perusahaan dapat saja tidak
memiliki obyektivitas terhadap laporan keuangan yang disusunnya.
b. Merupakan suatu kebiasaan bahwa semua pemegang saham perusahaan menerima
laporan independent mengenai pertanggungjawaban manajemen.
c. Merupakan hal yang sulit untuk mempersiapkan laporan keuangan yang secara wajar
menyajikan posisi keuangan, operasi, dan arus kas perusahaan tanpa keahlian auditor
independen.
d. Manajemen dapat mengalihkan tanggung jawab atas laporan keuangan perusahaan
kepada auditor independen.

2. Karakteristik dalam audit operasional:


a. Audit operasional menyusun kriteria dengan menggunakan kriteria terkait efisiensi dan
efektivitas kegiatan auditi.
b. Audit operasional merupakan reviu atau penelaahan dilakukan tidak terbatas pada
akuntansi, tetapi dapat mencakup evaluasi atas struktur organisasi, operasi komputer,
metode produksi, pemasaran, dan semua bidang lain dimana auditor menguasai.
c. Audit operasional dilakukan untuk menentukan apakah pihak yang diaudit mengikuti
prosedur, aturan, atau ketentuan tertentu yang ditetapkan oleh organisasi atau otoritas
yang lebih tinggi.
d. Audit operasional diharapkan memberikan rekomendasi untuk memperbaiki
operasional auditi.

3. Apabila laporan keuangan disajikan secara wajar tetapi auditor menyimpulkan bahwa ada
suatu ketidakpastian yang berhubungan dengan hasil di masa depan atas perkara litigasi
yang tidak biasa yang sudah diungkapkan oleh manajemen dalam catatan atas laporan
keuangan, auditor harus menerbitkan
a. Laporan Auditor dengan opini tanpa modifikasian dengan paragraph Penekanan
Suatu Hal
b. Laporan Auditor dengan modifikasian dengan opini wajar dengan pengecualian
c. Laporan Auditor dengan opini tanpa modifikasian
d. Laporan Auditor dengan opini tanpa modifikasian dengan Paragraph Hal Lain.

4. Pada saat auditor telah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat, menyimpulkan
bahwa kesalahan penyajian baik individual maupun secara agregasi adalah material dan
pervasive terhadap laporan keuangan dan juga adanya keterlibatan auditor lain dalam
pelaksanaan audit tersebut dimana auditor tidak bertanggungjawab atas pelaksanaan
audit dimaksud, maka Laporan Auditor harus memuat paragraph sebagai berikut..
a. Paragraf pendahuluan, Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan,
Tanggung Jawab Auditor, Basis untuk Opini Wajar Dengan Pengecualian, Opini Wajar
Dengan Pengecualian. Dan Paragraf Penekanan Suatu Hal.
b. Paragraf pendahuluan, Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan,
Tanggung Jawab Auditor, Basis untuk Opini Tidak Wajar, Opini Tidak Wajar. Dan
Paragraf Penekanan Suatu Hal.
c. Paragraf pendahuluan, Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan,
Tanggung Jawab Auditor, Basis untuk Opini Wajar Dengan Pengecualian, Opini Wajar
Dengan Pengecualian, dan Paragraf Hal Lain.

Page 2 of 11
d. Paragraf pendahuluan, Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan,
Tanggung Jawab Auditor, Basis untuk Opini Tidak Wajar, Opini Tidak Wajar. dan
Paragraf Hal Lain.

5. Berikut ini sebutan profesi yang dimiliki akuntan Indonesia yang memiliki kompetensi audit
atas laporan keuangan sektor komersial adalah…
a. Chartered Accountant (CA)
b. Certified Public Accountant (CPA).
c. Certified Professional Accountant (CPA).
d. Certified Profesional Management Accountant (CPMA).

6. Perbedaan mendasar antara jasa atestasi berupa Audit dan Reviu antara lain adalah :
a. Audit membantu meningkatkan kualitas informasi untuk pengambilan keputusan,
sedangkan Reviu merupakan jasa dengan assurance terbatas.
b. Baik Audit maupun Reviu keduanya membantu meningkatkan kualitas informasi untuk
pengambilan keputusan, namun Audit memberikan tingkat kepastian yang memadai
sedangkan Reviu memberikan tingkat kepastian yang terbatas.
c. Audit dilakukan terhadap laporan keuangan historis, sedangkan Reviu dilakukan
terhadap laporan keuangan prospektif dan dapat mengandung peramalan untuk
kondisi masa depan.
d. Baik Audit maupun Reviu mengharuskan auditor untuk mengumpulkan bukti yang
sama banyaknya melalui prosedur analitis dan tanya jawab dengan klien.

7. Sikap scepticism seorang auditor dapat diartikan sebagai sikap yang…


a. Waspada terhadap kondisi yang memungkinkan terjadinya salah saji akibat error atau
fraud, selalu ingin bertanya, dan penilaian kritis terhadap bukti audit.
b. Mudah putus asa dan menyerah jika terdapat bukti audit yang tidak ditemukan
c. Sangat percaya dengan semua bukti-bukti yang disampaikan klien
d. Menghargai perbedaan pendapat dengan klien karena klien adalah orang yang ahli
dalam kegiatan bisnis yang dijalankannya.

8. Seorang auditor harus menjaga independensinya. Contoh dari pelanggaran berat atas
etika terkait independensi ini antara lain :
a. Makan siang bersama dengan klien di kantor klien
b. Memiliki saham dari perusahaan yang diaudit/klien
c. Meminta klien untuk menghitung persediaan barang dagangan sementara auditor
tersebut hanya menyaksikan dan menandatangani Berita Acara Pemeriksaan Fisik.
d. Semua jawaban benar.

9. Membuktikan kebenaran asersi manajemen merupakan salah satu tujuan audit. Terdapat
tiga kategori asersi manajemen, yaitu :
a. Asersi tentang keterjadian dan kelengkapan, asersi tentang keakuratan dan klasifikasi,
serta asersi tentang pisah batas.
b. Asersi tentang kelas transaksi dan peristiwa selama periode yang diaudit, asersi
tentang saldo akun pada akhir periode, serta asersi tentang penyajian dan
pengungkapan
c. Asersi tentang eksistensi, asersi tentang penilaian dan alokasi, serta asersi tentang
hak dan kewajiban

Page 3 of 11
d. Asersi tentang kelas transaksi, asersi tentang pengujian, serta asersi tentang alokasi.

10. Pertimbangan pendahuluan tentang materialitas (preliminary judgment about materiality)


adalah jumlah maksimum yang membuat auditor yakin bahwa laporan keuangan akan
salah saji tetapi tidak mempengaruhi keputusan para pemakai laporan keuangan.
Pernyataan yang manakah yang benar terkait hubungan antara pertimbangan
pendahuluan tentang materialitas dengan jumlah bukti yang diperlukan auditor?
a. Pertimbangan pendahuluan tentang materialitas tidak terkait dengan jumlah bukti yang
diperlukan
b. Semakin tinggi nilai uang pertimbangan pendahuluan tentang materialitas, semakin
banyak bukti audit yang diperlukan
c. Semakin rendah nilai uang pertimbangan pendahuluan tentang materialitas, semakin
banyak bukti audit yang diperlukan
d. Semakin rendah nilai uang pertimbangan pendahuluan tentang materialitas, semakin
sedikit bukti audit yang diperlukan

BAGIAN II: ISIAN SINGKAT (10%)


Isilah bagian yang kosong dengan kata atau phrasa yang tepat.
1. Managemen pada umumnya memiliki tiga tujuan dalam mendesign sistem pengendalian
internal yang efektif yaitu kehandalan laporan, , dan kepatuhan
terhadap hukum dan peraturan
2. Pada PT MVL memiliki dokumen-dokumen transaksi yang diautorisasi dengan memadai.
Hal ini menandakan bahwa perusahaan tersebut memiliki komponen yang
baik dalam pengendalian internal mereka.
3. Penempatan pegawai sesuai dengan kompetensi, tidak berdasarkan nepotisme dan
jenjang promosi yang jelas dapat menandakan penerapan prinsip pengendalian internal
yang baik pada komponen .
4. Pengujian atas pengendalian internal daapt tidak dilakukan oleh auditor dalam
mengidentifikasi risiko audit bila auditor memandang desain pengendalian tidak efektif
atau .
5. Seorang auditor ingin menguji apakah desain pengendalian atas persediaan barang
dagangan telah dilaksanakan dengan baik. Untuk itu, auditor menugaskan salah satu staf
audit untuk duduk di salah satu sudut gudang dan mengawasi bagaimana staf Gudang
menangani pergudangan. Teknik (prosedur) audit yang dilakukan oleh auditor ini disebut
.

BAGIAN III: ISIAN (10%)


1. Dalam penyusunan laporan audit dimungkinkan adanya penekanan atas suatu hal yang
dianggap perlu (emphasis of metters) atau pengungkapan hal lain (Other metters) dalam
bentuk paragraph tambahan sesuai Standar Audit (SA) 706.
a. Jelaskan secara singkat kedua hal tersebut dan masing-masing berikan contoh!
b. Dimanakah letak paragraph tersebut seharusnya?

2. Sebagai bagian dari penilaian auditor atas risiko salah saji material, standar audit
mengharuskan auditor untuk menentukan apakah salah satu risiko yang teridentifikasi,

Page 4 of 11
dalam pertimbangan profesional auditor, merupakan risiko signifikan. Jelaskan secara
singkat mengenai
a. risiko signifikan
b. hal-hal apa saja yang harus diperhatikan oleh auditor dalam mengidentifikasi risiko
signifikan!

3. Penilaian auditor atas risiko salah saji material pada tingkat asersi terdiri dari dua
komponen, yaitu risiko inheren dan risiko pengendalian. Jelaskan secara singkat
mengenai:
a. risiko inheren (inherent risk)
b. risiko pengendalian (control risk)

BAGIAN V: BENAR/SALAH (20%)


Identifikasi apakah pernyataan berikut BENAR/SALAH, sertakan penjelasan singkat
mengenai alasan/pertimbangan jawaban BENAR/SALAH tersebut.
1. Accounting dan Auditing pada dasarnya sama karena keduanya merupakan bagian dari
ilmu akuntansi seperti halnya teori akuntansi. Hanya faktor siklus yang membedakannya
dimana siklus akuntansi (accounting cycle) dan siklus pemeriksaan (auditing cycle),
arahnya berlawanan.

2. Asersi tentang penilaian atau alokasi berhubungan dengan apakah komponen-komponen


asset, kewajiban, pendapatan, dan biaya sudah dicantumkan seluruhnya dalam laporan
keuangan.

3. Alasan yang paling baik untuk menggambarkan mengapa auditor independen


memberikan opini atas laporan keuangan adalah kemungkinan adanya perbedaan
kepentingan antara perusahaan yang menyiapkan laporan keuangan dengan para
pengguna laporan keuangan tersebut.

4. Salah satu contoh kecurangan sebagaimana dimaksud dalam standar auditing, apabila
material, adalah misinterpretasi fakta yang ada ketika laporan keuangan dibuat.

5. Asersi yang berkaitan dengan piutang usaha telah disajikan sesuai dengan nilai yang
dapat direalisasikan menjadi kas merupakan asersi penilaian dan alokasi.

6. Tujuan menguji asersi keberadaan adalah untuk memastikan tidak terdapat transaksi
penjualan kredit yang berkontribusi pada peningkatan jumlah piutang usaha, namun tidak
memenuhi kriteria pengakuan.

7. Tujuan menguji asersi akurasi adalah untuk memastikan bahwa tidak terdapat
penjualan/pengiriman barang kepada pelanggan yang tidak dibuat tagihannya.

8. Salah satu audit terkait dengan keterjadian adalah perubahan kondisi perekonomian
akibat pandemic COVID-19 telah tercermin ke dalam nilai penyisihan piutang tak tertagih.

9. Auditor melakukan pengujian atas asersi hak dan kewajiban diantaranya adalah dengan
melakukan wawancara dengan manajemen terkait adanya piutang usaha yang dilaporkan
pada neraca, namun statusnya digadaikan kepada pihak lain.

Page 5 of 11
10. Auditor melakukan penghitungan ulang (rekalkulasi) untuk mengidentifikas adanya
overstatement/understatement nilai piutang usaha yang tercantum pada neraca yang
disebabkan error perhitungan aritmatik total jumlah piutang usaha pada buku besar
merupakan prosedur dalam menguji akurasi.

BAGIAN VI: KASUS (50%)


SOAL I (25%)
KAP Gemi, Nastiti & Rekan mendapat penugasan audit atas laporan keuangan PT Usaha
Jaya, sebuah perusahaan dagang peralatan pabrik, untuk tahun yang berakhir pada tanggal
30 September 2020. Periode akuntansi PT Usaha Jaya adalah 1 Oktober - 30 September.
Pekerjaan audit dilaksanakan pada tanggal 12 Oktober sampai dengan 28 Oktober 2020
Dalam penugasan ini, KAP menugaskan tim yang terdiri dari: Ketua Tim: Bejo Prakoso (BP),
Anggota Tim 1: Purbo Wiseso (PW) dan Anggota Tim 2: Bayu Mulyo (BM). PW mendapat
tugas dari ketua tim untuk melakukan audit akun piutang usaha per 30 September 2020.
PW telah melaksanakan semua prosedur audit yang tertuang dalam audit program pada
tanggal 20 Oktober 2020 dan telah melaporkan hasil kerjanya kepada Ketua Tim. Konfirmasi
piutang dikirimkan kepada semua pelanggan dengan saldo di atas Rp100 juta. Ketua Tim
telah mereviu kertas kerja pemeriksaan piutang usaha yang dibuat oleh PW.
Berikut ini adalah data dan informasi yang berhubungan dengan pemeriksaan piutang usaha
oleh PW (angka dalam ribuan Rupiah)
1. Bagian dari laporan posisi keuangan per 30 September 2020 dan 2019 sebelum audit:
30/09/2020 30/09/2019

Piutang usaha 2.550.000 2.100.000


Penyisihan piutang tak tertagih (30.000) -
Piutang lain-lain 500.000 450.000
Total Aset 37.800.000 352.000.000
2. Listing piutang usaha per 30 September 2020 yang diperoleh dari Perusahaan:
Nama Pelanggan Saldo
PT Industri Mobil Bekasi Timur (IMBT) 930.000
PT Industri Mobil Karawang (IMK) 623.000
PT Industri Mobil Deltamas (IMD) 520.000
PT Industri Mobil Bekasi Barat (IMBB) 310.000
Piutang kepada karyawan dan direksi 101.000
Lainnya dengan saldo di bawah Rp100 juta 66.000
2.550.000
3. Penyisihan piutang usaha sebesar Rp30.000 dibentuk atas piutang kepada IMBB
sebesar Rp25.000 dan piutang usaha lainnya sebesar Rp5.000 yang kemungkinan tidak
akan tertagih
4. Jawaban konfirmasi dari IMBT menyebutkan saldo hutang mereka per 30 September
2020 sebesar 850.000 disertai penjelasan bahwa pada tanggal 5 Oktober 2020 telah
melakukan pembayaran sebesar Rp70.000 dan menyebutkan juga bahwa IMBT
menerima persetujuan potongan penjualan sebesar Rp10.000 sesuai dengan nota
kredit dari PT Usaha Jaya tanggal 28 September 2020.

Page 6 of 11
5. Berdasarkan inquiry yang dilakukan PW dengan manajer akuntansi diperoleh bukti Nota
Kredit kepada IMBT tanggal 28 September 2020 yang menyebutkan potongan sebesar
Rp10.000 yang lupa dibukukan.
6. IMBB tidak menjawab konfirmasi. PW melakukan prosedur alternatif dengan memeriksa
penerimaan piutang pada bulan Oktober 2020. Berdasarkan prosedur tersebut diperoleh
data pembayaran dari IMBB sebesar Rp250.000. IMBB tidak mampu membayar lagi sisa
hutangnya karena perusahaan tersebut dalam kondisi berhenti operasi dan akan
dilikuidasi. PW mengkonfirmasi hal ini kepada Manajer Penjualan PT Usaha Jaya dan
memperoleh penjelasan bahwa sudah ada kesepakatan antara Direksi PT Usaha Jaya
dengan IMBB untuk menghapuskan sisa tagihan sebesar Rp60.000.
7. IMK menjawab konfirmasi dengan menyebutkan saldo sebesar Rp520.000 dan IMD
menjawab konfirmasi dengan saldo sebesar Rp560.700. IMD menjelaskan dalam
jawaban konfirmasinya bahwa pembelian barang sebesar Rp62.300 baru sampai ke
gudang IMD pada tanggal 2 Oktober 2020. IMD mengangkut sendiri barang tersebut dari
gudang PT Usaha Jaya, karena persyaratan penjualan adalah penyerahan di gudang
penjual. PW tidak bisa mengkonfirmasi hal ini kepada Manajer Akuntansi, karena pada
saat mau ditanya, yang bersangkutan sedang tidak di kantor.
8. Berdasarkan pemeriksaan penerimaan piutang setelah tanggal 30 September 2020, PW
memperoleh data pembayaran dari IMD sebesar Rp560.700 dan IMK sebesar
Rp520.000.
TUGAS
1. Dari kasus yang diuraikan di atas sebutkan asersi manajemen dan tujuan audit yang
relevan.
2. Buatkan usulan jurnal koreksi dan/ atau reklasifikasi (PARE) yang diperlukan.
3. Buat kertas kerja skedul utama untuk akun piutang usaha PT Usaha Jaya per 30
September 2020.

SOAL II (25%)

Saat ini (Februari 2020) KAP Jurang & Mangu sedang mengaudit laporan keuangan PT Bumi
Sarmili Damai untuk tahun buku 2019. PT Bumi Sarmili Damai merupakan perusahaan yang
bergerak dalam penjualan sparepart mesin foto kopi khususnya drum, sebuah komponen
yang berfungsi sebagai perekam objek atau gambar. Perusahaan ini baru berdiri sejak
Oktober 2019 dan mulai melakukan penjualan di Desember 2019.
Anda sebagai junior auditor di KAP Jurang & Mangu, diminta untuk menggantikan pekerjaan
senior Anda dalam mengaudit transaksi penjualan PT Bumi Sarmili Damai tahun buku 2019
karena yang bersangkutan resign dari KAP. Bapak Jurang, partner/akuntan publik yang
bertanggung jawab dalam perikatan audit ini, memerintahkan Anda untuk melakukan populasi
atas transaksi penjualan karena transaksinya relatif sedikit.
Berdasarkan komunikasi dengan pihak manajemen, pencatatan persediaan menggunakan
sistem periodik dan syarat pengiriman barang bisa menggunakan FOB Shipping point atau
FOB Destination point tergantung kesepakatan dengan pelanggan. Berikut merupakan data
yang sudah disediakan oleh klien sesuai dengan permintaan senior Anda sebelumnya.

Page 7 of 11
1. Neraca Saldo per 31 Desember 2019 (Partial)

Penjualan Rp983.000.000
Diskon Penjualan Rp6.700.000
Retur Penjualan 0

2. Buku Besar per 31 Desember 2019 (partial)

Penjualan Rp983.000.000
diskon penjualan Rp6.700.000
Retur Penjualan 0

3. Daftar Rincian Penjualan selama 2019

Pelanggan Jumlah
PT Biasa Saja Rp175.000.000
PT Ada Ada Rp160.000.000
PT Sedang Maju Rp133.000.000
PT Mau Lancar Rp225.000.000
PT Pantang Mundur Rp150.000.000
PT Oke Saja Rp140.000.000
Total Rp983.000.000

4. Daftar Faktur Penjualan yang diterbitkan selama tahun 2019

*)2/10 n30 artinya kredit harus dilunasi dalam 30 hari setelah tanggal transaksi, apabila dilunasi dalam
jangka waktu 10 hari setelah tanggal transaksi maka akan medapat diskon sebesar 2% dari harga jual.

Page 8 of 11
5. Daftar Surat Jalan yang diterbitkan selama tahun 2019

No. Surat Tanggal Jumlah Diterima


Pelanggan Nama Barang
Jalan Surat Jalan (unit) pelanggan
1/SJ/12/2019 10/12/2019 PT Biasa Saja Drum A250 50 11/12/2019
2/SJ/12/2019 16/12/2019 PT Ada Ada Drum A310 40 16/12/2019
3/SJ/12/2019 17/12/2019 PT Sedang Maju Drum A250 38 17/12/2019
4/SJ/12/2019 23/12/2019 PT Mau Lancar Drum A300 60 23/12/2019
5/SJ/12/2019 31/12/2019 PT Pantang Mundur Drum A250 30 01/01/2020
6/SJ/12/2019 31/12/2019 PT Oke Saja Drum A250 40 01/01/2020
Catatan:
• Barang dikirim ditanggal yang sama dengan tanggal surat jalan
• Pada saat barang diterima oleh pelanggan, maka petugas shipping/kurir akan meminta tanda
tangan penerima barang disertai stempel dan tanggal diterima barang di surat jalan.

6. Jurnal Penerimaan Kas (partial)

Tanggal Pelanggan Jumlah Keterangan


18/12/2019 PT Biasa Saja Rp171.500.000 pelunasan atas pembelian Drum dengan no faktur
1/F/12/2019 melalui transfer bank
23/12/2019 PT Ada Ada Rp156.800.000 pelunasan atas pembelian Drum dengan no faktur
2/F/12/2019 melalui transfer bank

7. Rekening Koran per 31 Desember 2019 (partial)

Date Description Amounts (Rp)


18/12/2019 transfer from PT Biasa Saja 171.500.000 (K)
23/12/2019 transfer from PT Ada Ada 156.800.000 (K)

8. Nota Debit

Pada tanggal 31 Desember 2019 pukul 16.00 menjelang kantor mau tutup, Perusahaan menerima nota
debit dari PT Mau Lancar atas transaksi dengan nomor faktur 4/F/12/2019 yang disertai barang yang
dikembalikan sejumlah 10 unit Drum A300 karena cacat.

Page 9 of 11
Diminta:
1. Lakukan pengujian atas transaksi Penjualan termasuk Retur Penjualan dan Diskon Penjualan!
Dokumentasikan prosedur audit yang Anda dalam kertas kerja indeks D (lead schedule penjualan)
dan D.1 (uji transaksi dan pisah batas penjualan)!
Ref Per Klien PAJE/PRJE Per Audit
Keterangan KK 31/12/2019 Dr Cr 31/12/2019
Penjualan
Retur Penjualan
Diskon Penjualan

Penjualan Bersih

Kesimpulan:

Klien Dibuat oleh: Diperiksa oleh: Indeks

D
Skedul: Tanggal: Tanggal:
Skedul Utama Penjualan

Faktur Surat Jalan Syarat Tanggal barang


FOB Nama Pelanggan Jumlah (Rp)
No. Tanggal No. Tanggal kredit diterima

Klien : PT Bumi Sarmili Damai Dibuat Oleh: Diperiksa oleh: Indeks D.1

Skedul : Uji Transaksi Penjualan dan Pisah Batas Tanggal: Tanggal : Periode: tahun 2019

Page 10 of 11
2. Berdasarkan prosedur audit yang telah anda lakukan, identifikasi jenis bukti audit yang diperoleh,
asersi yang diuji dan tujuan auditnya. Tuangkan jawaban Anda sesuai format berikut:

No Prosedur Yang Jenis Bukti Audit Asersi Yang diuji Tujuan Audit
Telah Dilakukan
1.
2.
dst

--- Selamat Mengerjakan---

Page 11 of 11
BAGIAN I: PILIHAN GANDA
No Jawaban Pembahasan
1 A Perusahaan bisa saja membuat laporan keuangan yang subjektif demi
kepentingan pemilik modal atau dewan direksi. Oleh karena itu, diperlukan
pihak ketiga yang obyektif dan 1sset1an1nt dalam memberikan opini
mengenai laporan keuangan yang dibuat oleh perusahaan, sehingga dapat
menambah keyakinan pengguna informasi.
2 A Audit operasional menyusun kriteria dengan menggunakan kriteria terkait
efisiensi dan efektifitas kegiatan auditi.

3 A Laporan keuangan disajikan secara wajar serta perkara litigasi tersebut


sudah diungkapkan oleh manajemen dalam catatan atas laporan keuangan,
sehingga hal tersebut ditambahkan dalam Paragraf Penekanan Suatu Hal,
sesuai dengan ketentuan penggunaan paragraph ini yaitu fully disclosure dan
bukan merupakan modifikasi opini.
Opini tanpa modifikasian – “aspek ketidakpastian perkara di masa depan
tidak berpengaruh karena sudah diungkapkan manajemen di CaLK”
Paragraf Penekanan suatu hal – “ada penekanan atas info perkara litigasi
yang sudah diungkap di Catatan atas Laporan Keuangan/CaLK”

4 D Jika kesalahan bersifat material dan pervasive terhadap laporan keuangan,


maka opini yang diberikan oleh auditor adalah tidak wajar (adverse). Tidak
wajar merupakan opini dengan modifikasian, sehingga yang dapat
ditambahkan adalah Paragraf Hal Lain. Paragraf Penekanan Suatu Hal
hanya dapat ditambahkan pada opini tanpa modifikasian.

Paragraf pendahuluan, Tanggung Jawab Manajemen atas LK, Tanggung


Jawab Auditor, Basis untuk Opini Tidak Wajar, Opini Tidak Wajar, dan
Paragraf Hal Lain.

Opini Tidak Wajar – Salah saji material Pervasif


Hal Lain – ada informasi yang harus disampaikan tetapi belum ada di
Laporan Keuangan (terkait adanya keterlibatan auditor lain)

5 B Untuk dapat menjadi auditor atas laporan keuangan 1sset1 komersial di


Indonesia, salah satu syaratnya adalah diperlukan lulus ujian profesi
Certified Public Accountant (CPA).
6 B Cukup jelas.
7 A Skeptisisme 1sset1an1nt1 auditor adalah sikap auditor dalam melakukan
penugasan audit di mana sikap ini mencakup pikiran yang selalu
mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis terhadap bukti audit.
Auditor yang skeptis tidak akan menerima begitu saja penjelasan dari klien
tetapi akan mengajukan pertanyaan untuk memperoleh 1sset1a, bukti, dan
konfirmasi mengenai objek yang dipermasalahkan. Tanpa skeptisisme
1sset1an1nt1 akan mustahil bagi auditor untuk memperoleh salah saji akibat
kecurangan.
8 B Independensi merupakan prinsip yang harus dipegang auditor. Hal-hal
tersebut akan mempengaruhi independensi auditor yang juga akan
mempengaruhi hasil audit.

B. Memiliki saham dari perusahaan yang diaudit/klien → conflict of


interest (jawaban benar)

A. Makan bersama di kantor – tidak substansial/material mis. Makan


nasi bungkus – harga tidak material/tidak akan mempengaruhi
independensi
C. Merupakan salah satu bentuk metode pengumpulan bukti –
observasi
9 B Terdapat tiga kategori asersi manajemen, yaitu asersi tentang kelas transaksi
dan peristiwa, asersi tentang saldo akun, dan asersi tentang penyajian dan
pengungkapan.
10 C Auditor menetapkan pertimbangan pendahuluan tentang materialitas untuk
membantu merencanakan pengumpulan bukti yang tepat. Semakin rendah
nilai uang pertimbangan pendahuluan ini, semakin banyak bukti audit yang
dibutuhkan.

BAGIAN II: ISIAN SINGKAT


No. Jawaban Pembahasan
1 Efektivitas dan Tiga tujuan dalam pengendalian internal
efisiensi operasi yaitu kehandalan laporan, eektiitas dan efisiensi operasi, dan
kepatuhan terhadap hukum dan peraturan
2 Aktivitas pengendalian Komponen pengendalian internal menurut COSO ada 5:
1. Lingkungan pengendalian
2. Penilaian resiko
3. Aktivitas pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan
Pernyataan pada soal termasuk dalam salah satu dari 5 jenis
aktivitas pengendalian khusus, yaitu dokumen dan catatan
yang memadai dan memiliki arti “Dokumen harus memadai
untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa seluruh
2sset dikendalikan dengan pantas dan seluruh transaksi
dicatat dengan benar”
3 Lingkungan Pernyataan pada soal sesuai dengan elemen-elemen
pengendalian lingkungan pengendalian berupa penempatan pegawai
sesuai kompetensi tanpa nepotisme dan adanya jenjang
promosi.
4 Risiko pengendalian Apabila terjadi kedua hal tersebut, maka dapat tidak
tinggi. dilakukan test of control dan langsung melakukan
substantive test yang mendalam.

5 Observing Teknik observing merupakan teknik audit di mana auditor


mengawasi jalannya kegiatan entitas sesuai standar operasi
tanpa terlibat di dalam proses yang dilakukan manajemen.
BAGIAN III: ISIAN
1. a. Paragraf Penekanan atas Suatu Hal (Emphasis of Matter) dimaksudkan untuk
menekankan hal-hal penting yang sebenarnya sudah disajikan /diungkapkan di dalam
laporan keuangan untuk meningkatkan pemahaman pengguna laporan keuangan terkait
laporan keuangan tersebut. Ketentuan penggunaannya yaitu:
- fully disclosure di laporan keuangan;
- tidak ada salah saji material; dan
- bukan modifikasi opini.
Contoh Paragraf Penekanan atas Suatu Hal:
“Laporan keuangan terlampir disusun dengan anggapan bahwa Perusahaan dan
Entitas Anak akan melanjutkan operasinya sebagai entitas yang berkemampuan
untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Sebagaimana diungkapkan dalam
laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan dan Entitas Anak mengalami deficit
sampai dengan tanggal 30 September 2013 sebesar Rp55.924.571.411 sebagai
akibat dari akumulasi kerugian dari tahun-tahun sebelumnya. Sesuai dalam catatan
29, beberapa Entitas Anak tidak mampu mempertahankan kelangsungan hidupnya.
Hal ini antara lain mengakibatkan adanya ketidakpastian signifikan tentang
kemampuan Perusahaan dan Entitas Anak untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya.”

Sedangkan Paragraf Hal Lain (Other Matter) merupakan hal-hal lain yang penting
bagi pengguna laporan untuk memahami fungsi audit tetapi tidak diungkapkan di
laporan keuangan. Ketentuan penggunaannya sebagai berikut:
- belum diungkapkan di laporan keuangan;
- pengungkapan tidak dilarang/pengungkapan relevan bagi pengguna;
- tidak ada kontradiksi.
Contoh Paragraf Hal Lain:
“Laporan keuangan YAYASAN PENDIDIKAN RESPATI tanggal 31 Desember
2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang disajikan sebagai
angka-angka keresponding terhadap laporan keuangan tanggal 31 Desember 2017,
dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, diaudit oleh auditor
independent lain dengan laporan Nomor: 808/WR.01/KP/RDW/XII/2017 tanggal
22 Desember 2017, yang menyatakan opini wajar”
b. Paragraf tersebut disajikan langsung setelah opini audit.
2. Penjelasan singkat :
a. Risiko signifikan adalah risiko salah saji yang material yang dinilai begitu besarnya,
yang menurut pendapat auditor akan memerlukan pendapat audit khusus.
b. hal yang harus diperhatiakan oleh auditor dalam mengidentifikasi risiko signifikan :
- Apakah risiko tersebut merupaka suatu risiko kecurangan,
- Apakah risiko tersebut terkait dengan perkembangan terkini yang signifikan dalam
bidang ekonomi, akuntansi, atau lainnya, dan oleh karena itu, membutuhkan
perhatian spesifik,
- Kompleksitas transaksi,
- Apakah risiko tersebut melibatkan transaksi signifikan dengan pihak yang berelasi,
- Derajat subjektivitas dalam pengukuran informasi keuangan yang berkaitan resiko
terutama pengukuran yang melibatkan ketidakpastian pengukuran yang luas, dan
- Apakah risiko tersebut melibatkan transaksi signifikan yang terjadi di luar kegiatan
bisnis normal entitas, atau yang tampaknya tidak biasa.

3. Penjelasan singkat :
a. Inherent risk (risiko bawaan) adalah risiko munculnya salah saji material karena sifat
material akun tersebut. Inherent risk mengukur penilaian auditor atas kemungkinan
terdapatnya salah saji material dalam suatu bagian pengauditan sebelum melakukan
pertimbangan efektivitas pengendalian internal.
b. Control risk (risiko pengendalian) adalah risiko munculnya salah saji material yang
dapat terjadi dalam suatu asersi karena kelemahan 4sset4 pengendalian internal
entitas. Control risk juga merupakan ukuran penetapan auditor akan kemungkinan
adanya kekeliruan salah saji dengan segmen audit yang melewati batas toleransi,
yang tak terdeteksi atau tercegah oleh struktur pengendalian internal.

BAGIAN IV: BENAR/SALAH


No Jawaban Pembahasan
1 Salah Auditing bukan merupakan bagian dari Accounting, namun keduanya masih
berkaitan. Accounting merupakan proses pengumpulan, pengelompokkan,
pengikhtisaran, dan pengkomunikasian data keuanga, sehingga sifatnya
konstruktif/membangun. Sedangkan Auditing bersifat analitikal,
4sset4an4nt4e, dan berhubungan dengan dasar-dasar pengukuran dan asersi.
2 Salah Asersi tentang penilaian dan alokasi seharusnya berhubungan dengan 4sset,
kewajiban, dan kepentingan ekuitas perusahaan yang dimasukkan dalam
laporan keuangan pada jumlah yang tepat dan setiap penyesuaian penilaian
yang dihasilkan dicatat dengan tepat. Asersi yang berhubungan dengan
komponen asset, kewajiban, pendapatan, dan biaya sudah dicantumkan
seluruhnya merupakan asersi kelengkapan.
3 Benar Alasan auditor harus 4sset4an4nt adalah untuk menghindari adanya conflict
of interest yang dapat mempengaruhi hasil dari audit. Independensi auditor
ini akan menghasilkan opini yang obyektif serta tidak memihak baik auditee
maupun intended user. Apabila auditor tidak 4sset4an4nt, dapat
menyebabkan adanya hasil audit yang tidak tepat seperti pada kasus Enron.
4 Salah Fraud (kecurangan) merupakan 4sset4an yang sengaja dilakukan oleh
manajemen. Jenisnya ada dua yaitu pelaporan yang curang dan
penyalahgunaan 4sset. Pelaporan yang curang artinya manajemen
melakukan pengabaian salah saji atau jumlah yang diungkapkan secara
sengaja dengan maksud menipu para pengguna laporan. Sedangkan dalam
penyalahgunaan 4sset manajemen melakukan pencurian/penyalahgunaan
4sset. Oleh karena itu, misinterpretasi fakta tidak termasuk dalam
kecurangan karena merupakan suatu 4sset4an yang tidak disengaja.
5 Benar Asersi yang berkaitan dengan piutang usaha tersebut termasuk ke dalam
asersi penilaian dan alokasi karena terkait dengan umla dan penyesuaian
penilaian yang tepat.
6 Benar Tidak terdapat transaksi penjualan kredit yang berkontribusi pada
peningkatan jumlah piutang usaha, namun tidak memenuhi kriteria
pengakuan = tidak terdapat transaksi yang fiktif/seharusnya tidak ada
Ini salah satu modus transaksi fiktif yaitu dengan cara memasukkan
transaksi yang seharusnya tidak dapat diakui

Seringkali permasalahan ini terkait asersi occurrence dan juga cut off
7 Salah Asersi yang berkaitan dengan memastikan seluruh penjualan/pengiriman
barang dibuat tagihannya seharusnya adalah asersi kelengkapan. Asersi ini
memastikan semua peristiwa yang seharusnya dicatat telah tercatat. Asersi
akurasi hanya memastikan bahwa jumlah serta data yang berkaitan dengan
transaksi dan peristiwa tercatat dengan tepat.
8 Salah Asersi yang berkaitan dengan penyesuaian nilai penyisihan piutang tak
tertagih adalah asersi penilaian dan alokasi. Asersi keterjadian hanya
memastikan bawa transaksi dan peristiwa yang dicatat benar-benar telah
terjadi dan berkaitan dengan entitas.
9 Benar Asersi hak dan kewajiban berkaitan tentang apakah entitas memiliki kendali
atau tidak atas hak 5sset atau kewajiban tersebut merupakan kewajiban
entitas atau bukan, dalam hal ini adanya piutang usaha dalam neraca namun
kendali atas hak dari piutang usaha tersebut tidak berada di tangan entitas.
10 Benar Rekalkulasi merupakan prosedur audit untuk menguji akurasi.

BAGIAN V: KASUS
SOAL 1 (Ralat Soal: Untuk IMD dan IMK jumlah saldonya tertukar, sudah dikonfirmasi
oleh Pak Zef)

1. Asersi manajemen dan tujuan audit yang relevan


Karena yang diuji pada audit ini piutang usaha, maka asersi yang dilakukan berkaitan
dengan saldo.

Asersi Tujuan Audit


Kelengkapan Kelengkapan
Hak dan Kewajiban Hak dan Lewajiban
-Akurasi
-Cut-off
Penilaian dan Alokasi
-Detail tie in
-Realizable Value
Keberadaan Keberadaan
*Pembahasan jawaban di atas
Pada data poin 5, disebutkan bahwa manajer akuntansi lupa membukukan potongan dari
penjualan kredit, serta banyak transaksi pembayaran yang belum dicatat. Oleh karena itu, dirasa
perlu untuk menguji kelengkapan pencatatan transaksi yang terjadi.
Piutang tersebut memang merupakan hak tagih perusahaan.
Menurut Arens, tujuan audit terkait asersi valuation dan allocation ada empat, yaitu accuration,
cut-off, detail tie in, dan realizable value.
✓ Akurasi berkaitan dengan apakah jumlah saldo yang tercatat sudah tepat jumlahnya
✓ Cut-off berkaitan dengan saldo tersebut merupakan saldo periode tersebut.
✓ Detail tie in maksudnya, angka di laporang keuangan interim (laporan keuangan yang belum
diaudit) apabila ditelusuri ke neraca saldo, buku besar, dan buku besar pembantu harusnya
jumlahnya sama.
✓ Realizable value terkait kemungkinan tertagihnya piutang (pembentukan AFDA)
Piutang yang dicatat memang ada

2. Jurnal Koreksi
Pemotongan penjualan IMBT
Sales Discount 10.000
Accounts Receivable 10.000
Penghapusan piutang IMBB
Bad Debt Expense 35.000
AFDA 35.000
Reklasifikasi oiutang kepada karyawan dan direksi
Other Receivable 101.000
Accounts Receivable 101.000
IMD dan IMK terbalik pada soal jadi tidak ada koreksi

3. Skedul Utama
Ref Per Klien PARE Per Audit
Nama Pelanggan
KK 30/09/2020 Dr Cr 30/09/2020
Piutang Usaha E I 2.550.000,00 111.000,00 2.439.000,00
Penyisihan Piutang Tak
(30.000,00) 35.000,00 65.000,00
Tertagih
Co.
Kesimpulan:
Berdasarkan prosedur audit yang telah kami lakukan terdapat salah saji pada akun piutang
usaha. Kami mengusulkan jurnal koreksi sebagaimana kami uraikan di atas.
Klien : Dibuat Oleh : Diperiksa Oleh : Indeks :
PT Usaha Jaya Purbo Wiseso Bejo Prakoso E
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
20 Oktober
Piutang Usaha 20 Oktober 2020 30-Sep-20
2020
SOAL 2
1. Indeks D dan D.1
• Indeks D
a. Ada diskon penjualan
➢ PT Biasa saja sebesar 2% x 175.000.000 = 3.500.000
➢ PT Ada Ada sebesar 2% x 160.000.000 = 3.200.000
Secara total diskon adalah Rp 6.700.000 (SUDAH TEPAT)
b. Kesalahan perhitungn untuk penjualan PT Pantang Mundur
➢ 30 x 3.500.000 = 105.000.000, namun di daftar faktur penjualan tercatat total
penjualan kepada PT Pantang Mundur sebesar 150.000.000, jadi terdapat
overstated sebesar 45.000.000
c. Ada retur dari PT Mau Lancar 10 unit belum dicatat
➢ 10 x 3.750.000 = 37.500.000
Penjualan ke PT Oke Saja masuk ke periode 2020 (FOH Destination) sebesar Rp 140.000.000

Ref Per Klien PAJE/PRJE Per Audit


Keterangan
KK 31/12/2019 Dr Cr 31/12/2019

Penjualan 983.000.000,00 185.000.000,00 798.000.000,00


Diskon
Penjualan 6.700.000,00 6.700.000,00
Retur
Penjualan - 37.500.000,00 37.500.000,00

Penjualan
Bersih 976.300.000,00 753.800.000,00

Kesimpulan: Co.
Berdasarkan prosedur audit yang telah kami lakukan terdapat salah
saji pada akun piutang usaha. Kami mengusulkan jurnal koreksi
sebagaimana pada indeks D1.
Klien : Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Indeks :
Almeyda Pradana dan
PT Bumi Sarmili Damai Wulan Puspitasari Zef D
Skedul : Tanggal Tanggal : Periode :
Penjualan 31/12/2019 31/12/2019 2019

• Indeks D.1 (next page)


Faktur Surat Jalan (SJ) Syarat Tanggal
FOB Nama Pelanggan Jumlah Keterangan
No Tanggal Tanggal No Kredit Pencatatan
1/F/12/2019 12/10/2019 Shipping Point 12/10/2019 1/SJ/12/2019 (2/10ⴖ30) PT Biasa Saja 175.000.000,00 12/11/2019 Vo. R
2/F/12/2019 15/12/2019 Shipping Point 16/12/2019 2/SJ/12/2019 (2/6n30) PT Ada Ada 160.000.000,00 16/12/2019 Vo. R
3/F/12/2019 17/12/2019 Destination 17/12/2019 3/SJ/12/2019 (2/10n30) PT Sedang Maju 133.000.000,00 17/12/2019 Vo. R
4/F/12/2019 22/12/2019 Shipping Point 23/12/2019 4/SJ/12/2019 (2/10n30) PT Mau Lancar 225.000.000,00 23/12/2019 Vo. R
PT Pantang
5/F/12/2019 31/12/2019 Shipping Point 31/12/2019 5/SJ/12/2019 (2/10n30) 150.000.000,00 01/01/2020 Vo. R
Mundur
6/F/12/2019 31/12/2019 Destination 31/12/2019 31/12/2019 (2/10n30) PT Oke Saja 140.000.000,00 31/12/2019 Vo. R

Keterangan:
Vo. Vouching
R Recalculation

Catatan:
1. Terdapat salah catat atas penjualan untuk faktur nomor 5/F/12/2019 di mana tercatat sebesar 150.000.000 di mana seharusnya 105.000.000.
PARE 1:
Sales 45.000.000,00
Accounts Receivable 45.000.000,00 -
2. Terdapat retur dari PT Mau Lancar dengan faktur 4/F/12/2019 sebesar 10 unit yang belum tercatat
PARE 2:
Sales Returns and Allowance 37.500.000,00
Accounts Receivable 37.500.000,00
3. Terdapat penjualan ke PT Oke Saja pada faktur 6/F/12/2019 yang seharusnya masuk ke periode 2020
PARE 3:
Sales 140.000.000,00
Accounts Receivable 140.000.000,00
Kesimpulan:
Berdasarkan prosedur audit yang telah kami lakukan terdapat salah saji
pada akun piutang usaha. Kami mengusulkan jurnal koreksi
sebagaimana kami uraikan di atas.

Diperiksa
Klien : Dibuat oleh : Indeks :
Oleh:
Almeyda Pradana dan Wulan
PT Bumi Sarmili Damai Zef D.1
Puspitasari
Skedul : Tanggal : Tanggal : Periode :
Pengujian Transaksi Penjualan 31/12/2019 31/12/2019 2019
2. Indentifikasi jenis bukti audit yang diperoleh, asersi yang diuji, dan tujuan auditnya.

Prosedur yang Telah Jenis Bukti Asersi yang


No. Tujuan Audit
Dilakukan Audit Diuji
Inquiries terkait dengan
1 Inquiry - -
kebijakan akuntansi
Mencocokkan data pada Akurasi dan
2 neraca, buku besar, dan rincian Inspeksi Akurasi posting dan
penjualan. pengikhtisaran
Melakukan vouching ke
dokumen Faktur, Surat Jalan,
dan Tanda Terima Barang serta
3 Inspeksi Cut-off Cut-off (timing)
memperatikan tanggal
terjadinya transaksi dan term of
transaction (FOB).
Melakukan vouching ke
dokumen Faktur, Surat Jalan,
4 Inspeksi Occurence Occurrence
dan Tanda Terima Barang serta
kelengkapan dokumen
Melakukan vouching ke
dokumen Faktur, Surat Jalan,
5 dan Tanda Terima Barang serta Inspeksi Classification Classification
memperhatikan transaksi
merupakan transaksi penjualan.
Melakukan vouching ke
dokumen Faktur, Surat Jalan,
dan Tanda Terima Barang serta Inspeksi dan
6 Akurasi Akurasi
memperatikan angka pada Rekalkulasi
transaksi dan melakukan
rekalkulasi.
Melakukan pengecekan ke
7 Inspeksi Completeness Completeness
subsequent receive.
Melakukan rekalkulasi sales
8 Rekalkulasi Akurasi Akurasi
discount.
9 Vouching ke nota debit Inspeksi Occurence Occurrence
10 Vouching ke nota debit Inspeksi Akurasi Akurasi

Anda mungkin juga menyukai