Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ILMU DAKWAH

“Objek Formal Dan Material Dalam Ilmu Dakwah”


Dosen pengampu : Dra. Jundah, M.A.

DISUSUN OLEH:
 KELOMPOK 2
KELAS MD 3B

Faisal Amin (11180530000086)


Mutiara Annisa (11180530000113)
Windi (1118053000000)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunianya.Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Ilmu Dakwah yang
berjudul “Objek Formal Dan Material Dalam Ilmu Dakwah”

Makalah ini disusun berdasarkan rujukan yang baik dengan mengambil materi
dari beberapa buku referensi, makalah ini kami tujukan kepada dosen pengampu kami
Dra. Jundah, M.A. . Khususnya dan pembaca makalah pada umumnya, guna
memenuhi nilai tugas mata kuliah Ilmu Dakwah .

Pada sistem penyajian materi dalam makalah ini diharapkan dapat diterima
oleh para pembaca sebagai persimulasi untuk lebih mendalami materi Ilmu Dakwah.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan demi
perbaikan makalah ini dimasa mendatang.

Akhirnya, kami mengucapkan terima kasih kepada semua yang telah


membantu dalam penyusunan makalah ini.

Ciputat, 15 September 2019

(Penyusun)

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4

A. Latar Belakang......................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.................................................................................................5

C. Tujuan Penulisan...................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................6

A. Pengertian dakwah dan ilmu dakwah.................................................................6

B. Pengertian objek kajian ilmu dakwah................................................................8

C. Pengertian objek formal dan material dalam ilmu dakwah...............................10

BAB III PENUTUP....................................................................................................14

A. Simpulan.............................................................................................................14

B. Saran .................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….15

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai kenyataan bahwa tata cara


memberikan sesuatu lebih penting dari sesuatu yang diberikan itu sendiri , sebagai
diketahui aktivitas dakwah pada awalnya hanyalah merupakan tugas sederhana yakni
kewajiban untuk menyampaikan apa yang diterima dari Rosullulah SAW , walaupun
hanya satu ayat.
Hal ini dapat dipahami sebagaimana yang ditegaskan oleh hadist Rosullulah SAW:
“ balighu ‘ anni walau ayat .” inilah yang membuat kegiatan atau aktivitas dakwah
boleh dan harus dilakukan oleh siapa saja , yang mempunyai rasa keterpanggilan
untuk menyebarkan nilai-nilai islam. Itulah sebabnya aktivitas dakwah harus
berangkat dari kesadaran pribadi yang dilakukan oleh orang per orangan dengan
kemampuan minimal dari siapa sajah yang dapat melakukan dakwah tersebut.
Kegiatan itulah yang digeluti oleh para da’i dan da’iyah , secara tradisional secara
lisan , dalam bentuk ceramah dan pengajian. Para pendakwah ini berpergian dari satu
majlis ke majlis lainnya , dari satu mimbar ke mimbar lainnya , bila dipanggil untuk
berdakwah yang terbesit dalam benaknya adalah ceramah agama. Maka dakwah
muncul dengan makna sempit dan terbatas yakni hanya ceramah melalui mimbar.
Dakwah sekarang sudah berkembang menjadi satu profesi , yang menurut skill ,
planning dan manajemen yang handal. Oleh karena itu diperlukan sekelompok orang
secara terus menerus mengkaji dan meneliti serta meningkatkan aktivitas dakwah
secara professional tersebut.
Hal inilah yang ditegaskan oleh Allah SWT , dalam Al-qur’an surah ali Imran ayat
104 :
‫و لتكن منكم امة يدعون الي الخير و يامرون بالمعروف وينهون عن المنكر واو لئك هم المفلحون‬
( ‫)ال عمران‬104.
“ Dan hendaklah ada diantara kamu , satu golongan yang mengajak (manusia)
kepada kebaikan , dan menyuruh mereka melakukan yang baik dan mencegah mereka
dari perbuatan munkar dan mereka itulah orang-orang yang berhasil “
4
Dakwah adalah bagian penting dalam islam sehingga sering dikatakan bahwa
islam adalah agama dakwah , melalui dakwah itulah ajaran islam berkembang dan
tersebar luas keseluruh penjuru dunia. Melalui dakwah pula ajaran islam diamalkan
para pemeluknya sehingga tercermin dalam kehidupan pribadi , keluarga dan
masyarakat. Berbicara tentang dakwah itu berkaitan dengan ilmu , hal yang mendasar
dalam berdakwah adalah ilmu. Seseorang akan berhasil dalam berdakwah jika
mengetahui ilmunya.
Keberhasilan dakwah akan sangat tergantung pada kemampuan da’i (juru dakwah)
dalam mengenal sasaran (objek) dakwah berserta media dan komponen dakwah
lainnya , dalam ilmu dakwah terdapat dua objek , yaitu objek formal dan materil.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian tentang dakwah , dan ilmu dakwah ?
2. Apa pengertian objek kajian ilmu dakwah ?
3. Apa pengertian objek formal dan material dalam ilmu dakwah ?

C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui apa itu pengetian dakwah dan ilmu dakwah
2. Untuk mengetahui apa itu pengetian objek kajian ilmu dakwah
3. Untuk mengetahui apa itu pengertian objek formal dan material dalam ilmu
dakwah

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian dakwah dan ilmu dakwah

Dakwah disebut juga komunikasi islam , memiliki beberapa unsur seperti da’i
, media (wasilah) , metode (uslub) , materi (mawdu) , sasaran (mad’u) dan tujuan
dakwah. Semua unsur ini merupakan konsep yang harus diuji melalui riset-riset
yang lebih empirik , pijakan dakwah adalah isyarat-isyarat etik normatif dari
qur’an dan hadist . “ ajaklah/serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu deangan al-
hikmah , al-mawizah al-hasanah dan berdebatlah dengan baik”
Dalam artian terminologis lebih cenderung diartikan sebagai usaha yang
dilakukan oleh seorang pendakwah agar kembali kejalan yang benar , dalam
sebuah pembahasan ini pendakwah menggunakan kata dakwah hanya merujuk
kepada ajakan , dari beberapa pendapat ahli seperti salahudin sanusi , timur
djaelani , thoha yahya omar , hasyim dan abdul karim hanya menyampaikan kata
dakwah dalam redaksi yang berbeda , namun arti yang dimaksud adalah seruan
yang berupa penyampaian larangan serta perintah Allah.
Syekh ali mahfud menjelaskan bahwa dakwah adalah suatu proses pemberian
motivasi kepada objek dakwah dalam hal manusia untuk melakukan kebaikan
sesuai dengan petunjuk , seruan dalam dakwah identic dengan melakukan
kebajikan dan mencegah daripada kemungkaran , tujuan dari pelaksaan ini untuk
mencapai kebahagiaan dunia maupun akhirat
 Dakwah itu adalah suatu usaha yang dilakukan dengan sadar dan terencana
 Usaha dakwah itu adalah untuk memperbaiki situasi yang lebih dengan
mengajak manusia untuk selalu kejalan Allah SWT
 Proses penyelenggaraan itu adalah untuk mencapai tujuan yang bahagia
dan sejahtera , maupun di dunia dan di akhirat
 Menjadikan seseorang agar mengetahui bagaimana jalan yang baik dan
bagaimana jalan yang buruk untuk dihadapi
 Mengajarkan arti keindahan tentang segala hal yang menjuru kepada
kebaikan

6
 Pengertian ilmu dakwah

Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara dan tuntunan untuk menarik
perhatian orang lain supaya menganut , mengikuti , menyetujui , atau
melaksanakan suatu ideologi , agama , pendapat atau pekerjaan tertentu.

Pengertian “ ilmu “ sering dikacaukan dengan pengertian “pengetahuan” ,


yang jelas sewaktu-waktu ilmu itu juga dikatakan pengetahuan. Pengetahuan
adalah kesan yang terdapat di dalam pemikiran manusia sebagai hasil sentuhan
dengan objek tertentu , “ilmu” juga adalah sejumlah pengetahuan yang tersusun
secara sistematis , logis , dan hasil pemikiran manusia , objektif atau dapat diuji
oleh siapapun.

Dakwah adalah suatu proses upaya mengubah suatu situasi kepada situasi lain
yang lebih baik sesuai ajaran islam , atau proses mengajak manusia kejalan Allah
yaitu al-islam. Proses tersebut terdiri dari unsur-unsur atau komponen yang terdiri
dari :

1. Subjek dakwah (da’i)


2. Materi dakwah , yaitu al-islam
3. Metode dakwah
4. Media dakwah
5. Objek dakwah

Dengan diketahuinya pengertian-pengertian tersebut , maka “ilmu dakwah”


adalah sejumlah pengetahuan tentang proses uapaya mengajak manusia kejalan
Allah atau agama islam yang tersusun secara sistematis , logis , hasil pemikiran
manusia dan objektif. Tersusun secara “sistematis” artinya urutan-urutannya ,
tersusun dari tingkat paling bawah hingga tingkat paling atas atau sebaliknya.
“Logis” artinya sesuai dengan jalan pikiran manusia ahli pikir atau ahli logika atau
ahli mantik.

Menurut ahmad ghalwasy , dakwah merupakan ilmu yang mempelajari


berbagai pembahasan teknis dan seni penyampaian agama islam kepada umat
manusia yang mencakup akidah , syariah dan ahlak. Menurut Muhammad al-
ghazali ilmu dakwah , adalah program lengkap yang mencakup berbagai
pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk mengetahui tujuan hidup mereka.

7
B. Pengertian objek kajian ilmu dakwah

Sebelum kita membahas tentang objek kajian ilmu dakwah , terlebih dahulu
kita akan mengemukakan pendapat al-faruqi tentang dakwah. Dalam salah satu
karyanya , ismail al-faruqi menjelaskan dakwah berhubungan dengan islam , islam
menempatkan yang benar dan yang salah dengan sangat jelas. Kebenaran akan
menjadi nyata karena di sisi lainnya , kesalahan menjadi tampak nyata.
Kegiatan dakwah bagi ismail al-faruqi merupakan suatu bentuk usaha dalam
berfikir , berdebat atau menyanggah. Ia merupakan produk paling akhir dari
proses kritis intelektual. Sehingga isi dakwah tidak sekedar apa yang diketahui
dan disajikan.
Isi dakwah adalah kebenaran yang diterima secara tulus dan pembenarannya
yang di dasarkan pada pertimbangan-pertimbangan , atas beberapa alternative. Isi
dakwah di perbandingkan dengan sesuatu yang kontras , menyolok dilakukan
pengujian konsistensi umum dengan seluruh pengetahuan yang lain dan pengujian
mengenai hubungan dengan kenyataan.

Objek dakwah adalah manusia , baik seorang atau lebih yaitu masyarakat.
Pemahaman mengenai masyarakat itu bisa beragam , tergantung dari cara
memandangnya , masyarakat itu mempunyai struktur dan mengalami perubahan-
perubahan. Di dalam masyarakat terjadi interaksi antara satu orang dengan orang
lainnya , antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Penelitian objek dakwah adalah berangkat dari permasalahan yang terdapat di
dalam masyarakat itu , baik masyarakat yang telah memperoleh dakwah
islamiyah maupun masyarakat yang belum memperoleh dakwah islamiyah.
Contoh : mengapa umat islam miskin harta padahal potensi untuk memperoleh
rezeki telah disediakan oleh Allah SWT ? serta mengapa umat islam ada yang
menjadi penjahat? Dan mengapa umat islam ada yang melakukan cerai , nikah
cerai , dan cerai kembali?
Semua pertanyaan di atas sangat banyak kita temui apalagi di lingkungan
sekitar kita , maka dari itu kita bisa mengetahui bahwa objek kajian ilmu dakwah
adalah pada dasarnya ialah manusia itu sendiri , baik satu orang maupun lebih.

8
Dakwah islam memihak pada kebenaran , al-ha’q dan al-ma’ruflah yang
sesuai dengan fitrah manusia dengan demikian ada hubungan antara islam ,
dakwah , fitrah manusia dan kebenaran. Maka dalam dakwah tidak ada paksaan ,
tidak ada tipu muslihat , tidak ada pendangkalan fungsi akal , tidak ada
pengkaburan kesadaran dan penciptaan prakondisif negatif lain yang akan
mendorong pada penerimaan dakwah secara paksa.
Kita bisa lihat bahwa pandangan di atas di lohat dakwah secara essensial bukan
hanya berarti usaha mengajak , beriman dan beribadah kepada Allah tetapi juga
bermakna menyadarkan manusia terhadap realitas hidup yang harus mereka
hadapi berdasarkan petunjuk Allah dan rosulnya.

Serta kita juga dapat melihat berdasarkan firman Allah dalam Al-qur’an surah :
( Ar-Room) ayat : 30
‫ق هّللا ِ َذلِكَ الدِّينُ ْالقَيِّ ُم‬
ِ ‫يل لِ َخ ْل‬ ْ ِ‫فَا َ قِ ْم َو ْج َه َك لِل ِّد ي ِن َحنِيفًا ف‬
َ ‫ط َرتَ هلَّلا ِ الَّتِي فَطَ َرالنَّا‬
َ ‫س َعلَ ْيهَا الَ تَ ْب ِد‬
ِ َّ‫َولَ ِك َّن أَ ْكثَ َر الن‬
َ‫اس لآل يَ ْعلَ ُموْ ن‬
“ Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (islam) , (sesuai)
fitrah Allah di sebabkan dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak
ada perubahan pada ciptaan Allah ( itulah ) agama yang lurus , tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui “

Manusia lah yang dapat meriset atau mengatur semua objek kajian dakwah ,
mulai dari metode , penggunaan dll. Namun kembali lagi kepada manusia itu
sendiri bagaimana cara dia meriset dan mendaur ulang kajian tersebut , apakah
akan di bawa kepada hal-hal yang negatife atau positif , karena pada dasarnya
Allah dan rosulnya hanya menyampaikan , mengajarkan , kepada manusia tinggal
bagaimana manusia itu meyusun betul kehidupan itu sendiri. Jika di isi dengan
kajian yang bermanfaat mungkin objek (manusia) itu akan bermanfaat bagi orang
banyak dan membagikan nya kembali kepada manusia lainnya.

Banyak kajian-kajian yang dilakukan sekelompok orang untuk menjadikan


masyarakat dapat melakukan perubahan menjadi lebih baik , dan membawa
mereka bahwa hidup tidak selamanya di dunia.

9
C. Pengertian objek formal dan material dalam ilmu dakwah

َ ‫ َو َجا ِد ْل ُه ْم بِا لَّتِي ِه َي آَ ْح‬, ‫سنَ ِة‬


ُ‫سن‬ َ ‫سبِي ِل َربِّ َك بِا ْل ِح ْك َم ِة َوا ْل َم ْو ِعظَ ِة ا ْل َح‬
َ ‫ا ْد ُع اِلَئ‬
“ Serulah ( manusia ) kepada jalan tuhanmu , dengan hikmah dan
pengajaran yang baik , dan berdebatlah dengan mereka dengan pengajaran yang
baik “ ( An-Nahl : 125 )

Hikmah : ialah perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan
antara yang hak dan yang bathil.
Dari ayat tersebut dapat kita pahami bahwa menyampaikan ajaran islam kepada
orang lain , baik itu orang non muslim ataupun orang muslim sendiri , di
perintahkan dengan menggunakan lafal fi’il am’ar artinya perintah.
Dakwah itu sangat penting agar agama yang kita cintai ini dapat tertanam
dihati setiap orang yang memeluknya , serta yang lebih penting lagi agar
pemeluknya dapat mengamalkan semua peraturan yang terdapat di dalamnya.
Untuk mencapai itu semua , diperlukan sebuah ilmu yang tujuannya agar para
pendakwah dapat mempelajarinya.
Jika pengetahuan ingin di sebut ilmu , maka harus objektivitas baik itu
material ataupun formal.

1. Objek formal ilmu dakwah


 Disiplin tabliq
 Pengembangan masyarakat islam
 Manajemen dakwah

Disiplin tabliq : “ tabliq adalah menyampaikan pesan oleh da’i


terhadap , orang-orang muslim , atau non muslim untuk kembali
kefitrahnya sebagai hamba yang wajib melaksanakan perintah-
perintah Allah SWT. Yang lebih kita kenal dengan : Amar’ Ma’ruf
Nahi Munkar , seperti mengajak/ mengingatkan manusia
mengerjakan sholat , zakat , puasa , bersedekah serta berbuat baik
terhadap sesama.

10
Dari berdakwah/tabliq atau memberikan tausiyah adalah
perbuatan yang sangat baik dan di anjurkan dalam islam dan
termasuk dalam objek formal ilmu dakwah.

Pengembangan masyarakat islam :


Pengembangan berarti memperluas jaringan islam dimulai dari
diri sendiri , keluarga , tetangga. Kita dapat mengambil contoh dari
Rosullulah , beliau mengembangkan islam di mulai dari keluarga ,
sehingga islam berkembang keseluruh kota mekkah sampai ke
madinah bahkan sampai kepenjuru dunia. Kita sebagai umat perlu
mencontoh Rosullulah , karena beliau adalah seorang tauladan yang
perlu di teladani.
Bahkan ada seorang non muslim yang bernama Michael
H.Hart , menempatkan nabi Muhammad di posisi pertama dari
seratus orang pemimpin yang berpengaruh dalam sejarah , ini
terbukti bahwa nabi Muhammad masih sangat dicintai oleh manusia.
Jadi ilmu yang mempelajari bagaimana agama islam berkembang ,
dalam ilmu dakwah tergolong formal dakwah.

Manajemen dakwah :
Manajemen adalah cara bagaimana program/terencana yang
diciptakan dapat berjalan sebagaimana yang di inginkan , dalam hal
ini manajemen dakwah sangat penting untuk membentuk agar
dakwah yang disampaikan oleh da’i dapat di terima.

2. Objek material dalam ilmu dakwah


Yaitu semua aspek ajaran islam , seperti hasil ijtihad dan realisasinya
terhadap sistem pengetahuan , tekhnologi , sosial , hukum , ekonomi ,
pendidikan dan ilmu pengetahuan lainnya.

Objek material juga adalah materi yang dikaji dan mempelajari keseluruhan
ajaran islam , berdasarkan sumber dari Al-qur’an dan hadist serta pendapat
ulama.

11
Objek material ilmu dakwah adalah unsur-unsur dakwah yaitu :
 Pendakwah
 Mitra dakwah
 Metode dakwah
 Pesan dakwah
 Media dakwah

1. Pendakwah
Seperti kita ketahui pendakwah adalah penyampai sesuatu pesan
kepada orang lain , baik keagamaan atapun lainnya. Yang mempunyai
tujuan mengajak manusia untuk melaksanakan peraturan-peraturan yang
telah di tetapkan , dalam hal ini objek ilmu dakwah yaitu sangpendakwah
harus mampu menguasai materi-materi yang ingin di sampaikan , seperti
menguasai Al-qur’an dan hadist , serta ijma , qiyas , sejarah dll. Dengan
menguasai semua ini sang pendakwah akan mudah untuk berdakwah
sesuai keiinginannya , kemudian sang pendakwah juga harus memiliki
sifat-sifat terpuji.

2. Mitra dakwah
“ mitra” berarti teman , dapat juga di artikan dengan orang yang
mendengarkan dakwah ( mad’u) , disini mitra dakwah sangat membantu
proses jalannya dakwah itu sendiri. Karena bagaimanapun hebatnya
seorang da’I , apapun yang di sampaikan tanpa adanya pendengar , maka
itu tidak akan ada faedahnya. Maka dari itu mitra dakwah ialah sebagian
dari objek dakwah.

3. Metode dakwah
Metode , adalah salah satu cara penyampaian sesuatu kepada audienc
( mad’u) dengan menggunakan cara sebaik mungkin. Pada zaman
Rosulullah , tatkala beliau mengembangkan ajaran islam mulanya dengan
sirriyah (sembunyi-sembunyi) , karena pada masa itu islam dianggap
asing. Penduduk mekkah masih menyembah patung-patung berhala , tetapi

12
setelah islam sudah banyak pengikutnya barulah di situ Rosullulah
berdakwah tentang ajaran islam secara (terang-terangan).
Jadi cara-cara (metode) untuk mendakwahkan sesuatu kepada
(mad’u) agar para pendengar dapat menerima , serta memahami apa yang
di dakwahkan , serta di perlukan sebuah ilmu , dalam ilmu dakwah
dinamakan objek material dakwah.

4. Pesan dakwah
Seorang pendakwah , tujuan utamanya adalah menyampaikan materi-
materi (pesan) kepada (mad’u) , dalam hal ini pendakwah harus dapat
mengetahui pesan apa yang harus di sampaikan agar para pendengar dapat
menerima dengan baik dan mudah di pahami.
Agar pesan dapat diterima dengan baik , maka da’I harus menguasai
keterampilan di bawah ini :
a. Harus mampu berbahasa dengan baik
b. Pesan yang di sampaikan tidak terlalu panjang
c. Serta pesan tidak terlalu singkat
d. Pesan sesuai dengan keadaan / kejadian
e. Pesan tidak mengandung perpecah belah
f. Pesan mempunyai referensi
g. Pesan tidak memojokan orang lain

Kalau semua keterampilan di atas terpenuhi , maka besar kemungkinan


pesan yang di sampaikan tidak sia-sia.

5. Media dakwah
Media dakwah adalah alat-alat yang digunakan untuk memudahkan
bagaimana da’I mudah untuk mentransfer pesan-pesan dakwah kepada
pendengar , banyak alat media yang terdapat pada zaman sekarang yang
dapat membantu kelancaran mensosialisasikan pesan-pesan melalui media,
adapun media cetak ataupun media elektronik.
Jadi media yang digunakan untuk dakwah termasuk objek material
ilmu dakwah yang sangat penting.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dakwah sangat erat hubungannya dengan islam, islam juga harus menempatkan yang
benar dan yang salah dengan penempatan yang jelas. Kebenaran akan menjadi nyata karena
di sisi lainnya kesalahan harus menjadi tampak nyata.

Berdakwah atau memberikan tausiyah adalah perbuatan yang anjurkan dalam islam
dan termasuk dalam objek formal ilmu dakwah. Objek material juga adalah materi yang
dikaji dan mempelajari keseluruhan ajaran islam, berdasarkan sumber dari Al-qur’an dan
hadist serta pendapat ulama.

Seorang pendakwah harus memiliki tujuan menyampaikan materi-materi (pesan)


kepada (mad’u), dalam hal ini pendakwah harus dapat mengetahui pesan apa yang harus di
sampaikan agar para pendengar dapat menerima dengan baik dan mudah di pahami.

B. Saran
Sebagaimana yang telah kami sadari dari awal penulisan makalah ini bahwa penulisan
ini pasti tidak jauh dari kata kekurangan, karna seperti yang kita ketahui bahwa manusia tidak
ada yang sempurna pasti ada kekurangan. Oleh karna itu besar harapan kami kepada para
pembaca untuk memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan makalah yang sederhana
ini.
Mudah-mudahan makalah yang amat sederhana ini bisa bermanfaat untuk kami
khususnya dan untuk semua pembaca umumnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

-Buku “metodologi penelitian ilmu dakwah” (Dr.wardi Bachtiar)


-Buku “metode dakwah” (Drs.H.Munzier Suparta,MA / H.Harjani Hefni ,
Lc.,MA)
-Buku “pengembangan metode dakwah” (Dr.Acep Aripudin)
-https://sukronfirudin52.wordpress.com/2013/04/10/makalah-ilmu-dakwah-

tentang-objek-formal-dan-materil/
-https://www.eurekapendidikan.com/2015/11/pengertian-dakwah-dalam-

pandangan-hukum-html?m=1
-http://www.sarjanaku.com/2011/07/pengertian-dakwah-islam.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/dakwah
-http://arcanamobile.blogspot.com/2016/02/ruang-lingkup-dan-kajian-ilmu-

dakwah.html?m=1
-http://damanikblok.blogspot.com/2011/10/material-dan-formal-analisis-

ilmu.html?m=1

15

Anda mungkin juga menyukai