Abstract
In the 1998-2009 period, Indonesia is in the multidimensional crisis conditions and the
threat of a split in the (disintegration) of the nation and also the threat appears to
come from outside such as claims or annexation of the small islands of Indonesia by
other countries. In the course of the history of thought and policy of NU in the reform
era (1998-2009) shows that NU plays an important role in maintaining the sovereignty
of the Unitary Republic of Indonesia territory. National ideology which is owned by
the NU was based on a religious basis in addition to all the objective conditions of the
nation and a pluralistic nation of Indonesia. National ideology is what makes NU
known as a nationalist Islamic organization. From the ideological basis of nationality
is also the NU at the forefront in safeguarding the sovereignty of the Republic of
Indonesia territory.
Key Words : Nahdlatul Ulama, Thought, Policy, Nationalism, the sovereignty of the
Republic of Indonesia territory
14 PBNU, Taushiyah Muktamar Ke-31 Nahdlatul Ulama, dalam 15 PBNU, Taushiyah Muktamar Ke-31 Nahdlatul Ulama, dalam PBNU,
PBNU, Hasil-hasil Muktamar XXXI Nahdlatul Ulama, Sekretariat Hasil-hasil Muktamar XXXI Nahdlatul Ulama, Sekretariat Jenderal
Jenderal PBNU, Jakarta, tt, hal. 62. PBNU, Jakarta, tt, hal. 62-63.
16 K.H. Masdar F. Mas’udi dalam Jurnal Tashwirul Afkar, Edisi No. 17 Ali Maschan Moesa, Nasionalisme Kiai: Konstruksi Sosial Berbasis
17 Tahun 2004, hal. 136-138 Agama, LkiS, Yogyakarta, 2007, Hal. 178.
GAM itu kan misinya kan NU dan umat Islam di Maluku. Mereka
politik bukan misi agama. tetap teguh memperjuangkan tegaknya
Walaupun sering dikatakan NKRI. Upaya yang dilakukan oleh
bahwa GAM ingin
PWNU Ambon dalam mengatasi
memperjuangkan Islam.
ancaman gerakan separatis RMS yaitu
Kalau menurut saya, untuk
menangani masalah GAM bersama dengan ormas dan pemuka
sebagaimana pernah agama Islam lainnya, PWNU Ambon
disampaikan Gus Dur yaitu melakukan kunjungan ke sejumlah
bukan dengan pendekatan fihak untuk menyatakan dukungan
kekerasan dan cara-cara terhadap tegaknya NKRI dan posisi
militeristik. NKRI termasuk RMS dimata umat Islam.23
di dalamnya ada Aceh, harus Dari sinilah kemudian dapat
tetap utuh tanpa melalui
dipahami bahwa NU telah mengambil
pertumpahan darah. Harus
kebijakan untuk meneguhkan kembali
diingat bahwa Indonesia itu
bukan negara agama, bukan semangat kebangsaan Indonesia dengan
negara Islam, walaupun menyatakan bahwa Negara Kesatuan
mayoritas muslim. NKRI Republik Indonesia (NKRI) merupakan
yang berdasarkan Pancasila bentuk final dari sistem kebangsaan di
dan UUD 1945 itu bagi NU negara ini. Kebijakan tersebut diambil
sudah final. Dan, NU adalah untuk merespon berkembangnya upaya
ormas Islam yang pertama menumbuhkan federalisme yang
kali menyatakan menerima
bertujuan mengganti bentuk negara
asas tunggal Pancasila.
kesatuan menjadi negara federasi di
Walaupun NU dikritik habis-
habisan oleh karena itu. Indonesia. Pemikiran para tokoh dan
Karena NU memang ingin pengurus NU juga sejalan dengan
NKRI utuh. NU tidak setuju kebijakan yang telah diambil oleh NU
dengan gerakan separatisme secara organisatoris yang tetap menjaga
yang ingin melepaskan diri kedaulatan dan keutuhan wilayah
dari NKRI.22 NKRI.
Wawancara
Wawancara dengan Plh. Ketua
Tanfidziyah Pengurus Cabang
Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota
Semarang Drs. H. Anasom, M.Hum.
pada 27 Juni 2009.