Anda di halaman 1dari 4

Esay

Perkuliahan keperawatan jarak jauh


Keuntungan dan kekurangan dalam
perspektif mahasiswa.

• Konsep Dasar Pendidikan Jarak Jauh.


Secara konseptual perbedaan sistem pendidikan
konvensional (yang mengandalkan bentuk tatap
muka) dan pendidikan jarak jauh terletak pada
bentuk interaksi antara peserta didik/mahasiswa
dengan dosen. Namun Pendidikan Jarak Jauh itu
sendiri dianggap mempunyai potensi dan prospek
yang baik karena pada dasarnya karakteristik
Pendidikan Jarak Jauh itu sendiri, dalam hal tertentu,
mempunyai keunggulan jika dibandingkan dengan
Pendidikan konvensional. Di mana saat ini Pendidikan
Jarak Jauh lebih mengoptimalkan kemandirian
mahasiswa, menggunakan sistem modul dan
pembelajaran e-learning dan meminimalkan tatap
muka sehingga lebih efisien dalam faktor biaya.
Dan saat ini distance education/distance learning
dianggap sebagai nama generik dari Pendidikan Jarak
Jauh termasuk Pendidikan melalui udara (radio) dan
konferensi jarak jauh ( tele conference ) dan melalui
internet (learning).
Pengertian Jarak Jauh adalah tidak terjadinya kontak
dalam bentuk tatap muka langsung antara pendidik
dan peserta didik ketika proses belajar mengajar
terjadi. Dengan demikian, Pendidikan Jarak Jauh
adalah komunikasi dua arah yang dijembatani oleh
media seperti surat, telepon, teleks, radio, komputer,
internet akses, CD dan sebagainya. Pendidikan jarak
jauh yang masing-masing adalah teori otonomi dan
belajar mandiri, industrialisasi Pendidikan, dan
komunikasi interaktif.

Teori yang pertama adalah otonomi dan belajar


mandiri, pada dasarnya sangat dipengaruhi oleh
pandangan sosial Demokrat dan filsafat pendidikan
liberal yang menyatakan bahwa setiap individu
berhak mendapat kesempatan yang sama dalam
pendidikan dan setiap upaya instruksional hendaknya
diupayakan sedemikian rupa sehingga dapat
memberikan kebebasan dan kemandirian pada
peserta didik dalam proses belajar. Peserta didik
mempunyai kebebasan untuk mempertimbangkan
dan memutuskan sendiri apa yang akan dipelajari
dan bagaimana mempelajarinya.
Artinya, jika dalam pendidikan konvensional siswa
lebih banyak berkomunikasi interpersonal atau
berkonsultasi dengan manusia, maka dalam
pendidikan jarak jauh ia lebih banyak melakukan
komunikasi interpersonal dengan masukan berupa
informasi atau bahan ajar dalam bentuk cetak
maupun non cetak.

Teori yang kedua adalah industrialisasi pendidikan


yang dikemukakan oleh Peters (1980) yang
mengatakan bahwa sistem pendidikan jarak jauh
adalah semacam bentuk industrialisasi aktivitas
belajar mengajar yang dalam penyelenggaraannya
bercirikan pembagian kerja dan produksi (bahan ajar)
secara massal. Pendidikan jarak jauh merupakan
metode untuk mengajarkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dengan cara menerapkan
berbagai prinsip industrialisasi dan pemanfaatan
teknologi yang tujuannya adalah untuk memproduksi
bahan ajar yang berkualitas secara massal sehingga
dapat digunakan secara bersamaan oleh sejumlah
besar peserta didik yang tempat tinggalnya tersebar
di seluruh pelosok Nagara.

Teori yang ketiga adalah teori interaksi dan


komunikasi, teori ini muncul karena banyak ahli
pendidikan yang sepakat bahwa pengertian belajar
mandiri tidak berarti belajar mandiri.
Penyelenggaraan jarak jauh yang bersifat
administratif maupun akademis, bahkan kadang-
kadang psikologis. Pengajar tetap terjadi walaupun
frekuensi dan intensitas komunikasi tersebut
terbatas.

Anda mungkin juga menyukai