TINJAUAN PUSTAKA
multi etiologi yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah disertai
2.1.2 Etiologi
b. Faktor InfeksiVirus
a. Obesitas
b. Usia
juga meningkat, hal ini dibutuhkan batas glukosa darah yang lebih
1. RiwayatKeluarga
2. Kelompoketnik
penurunan fungsipancreas.
adalah:
dengan tepat.
2.1.3.2 Diabetes Tipe II
darah pada tingkat yang aman bagi ibu dan janin. Diabetes gestasional
lain.
2.1.4 Manifestasiklinis
kencing terutama pada malam hari dan dengan jumlah yang banyak.
yang tidak bias di control oleh ginjal, dan supaya urine yang
dalam tubuh.
banyak cairan dari dalam tubuh, maka secara langsung tubuh akan
i. Obesitas
j. Obat-obatan
2.1.6 . Patofisiologi
hiperglikemia ini, karenaa batas maximum untuk gula darah adalah 180
Hal ini lantaran dipakai untuk melakukan pembakaran pada tubuh, maka
pasien akan merasa lapar atau biasa disebut polyphagia. Terlalu banyak
lemak yang dibakar maka akan terjadi penumpakan asetat asidosis. Zat ini
napas penderita berbau aseton atau bau buah-buahan. Keadaan asidosis ini
apabila tidak segera ditangani maka akan terjadi koma diabetik (Rendy &
Margareth, 2012).
2.1.7 Web Of Caution DiabetesMilitus
DM Tipe I DM Tipe II
Gangren Bagan. 1
WOC Diabetes Melitus
2.1.8.2 Kriteria Diagnostik WHO untuk Diabetes Melitus pada Sedikitnya 2 Kali
pemeriksaan:
200mg/dL).
GD < 115 mg/dl ½ jam , 1 jam, 1 ½ jam < 200 mg/dl, 2 jam < 140
mg/dl. TTGO dilakukan hanya pada pasien yang telah bebas dan diet .
Estrogen, pilKB,steroid.
3) Pasien yang dirawat atau sakit akut atau pasieninaktif.
e. GlyeosatetHemoglobin
2.1.9 Penatalaksanaan
b. Edukasi
secara holistic.
teratur (3-5 hari seminggu selama sekitar 30-45 menit, dengan total
150 menit perminggu, dengan jeda antar latihan tidak lebih dari 2 hari
yangbersifataerobicdenganintensitassedang(50-70%denyut
jantung maksimal) seperti jalan cepat, bersepeda santai, jogging,
berenang, dan sema kaki, Menurut (Trisna & Musiana, 2018), “latihan
e. Intervensi Farmakologis
2.2.1 Definisi
diabetes berupa luka terbuka Pada permukaan kulit yang dapat disertai
berupa luka terbuka pada permukaan kulit yang disertai adanya jaringan
Gambar ; 1
2.2.4 Anatomi fisiologi
2.2.4.1 Epidermis
Epidermis adalah lapisan kulit terluar yang melindungi tubuh dari bahaya
lingkungan luar. Epidermis terbagi menjadi 4 bagian yaitu lapisan korneum atau
lapisan tanduk, lapisan lucidum, lapisan granulosum, lapisan malphigi atau stratum
2.2.4.2 Dermis
2.2.4.3 Hipodermis
dipecah menjadi sumber energi jika diperlukan. Lapisan ini terletak dibawah
dermis. Lapisan ini terdiri dari lemak dan jaringan ikat yang berfungsi sebagai
insulator panas.
Gambar; 2
terjadi pada hari ke 0-5, respon segera setelah terjadi injury pembekuan darah
untuk mencegah kehilangan darah, dan memiliki ciri-ciri tumor, rubor, kolor, dolor,
fungsio karesa. Selnjutnya dalam fase awal terjadi haemostasis, pada fase akhir terjadi
fagositosis dan lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi
terjadi pada hari ke-3 sampai 14, disebut juga fase granulasi karena adanya
granulasi terdiri dari kombinasi: fibroblas, sel inflamasi, pembuluh darah baru,
fibronektin, dan asam hyrularonic acid. Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama ditandai
dengan penebalan lapisan epidermis pada tepian luka, epitelisasi terjadi pada 48 jam
kekuatan jaringan, dilanjutkan terbentuk jaringan parut 50-80% sama kuatnya dengan
jaringan sebelumnya serta terdapat pengurangan secara bertahap pada aktivitas selular
2.2.1 Pengkajian
k. Identitas UmumKeluarga
danalamat.
2) Komposisikeluarga
3) Genogram
tersebut.
tahap perkembangan.
3) Riwayat kesehataninti
sedang dalam keadaan sehat atau sakit dan menyebutkan anggota yang
sakit beserta keluhan yang diderita, lama keluhan serta upaya yang
yang berat atau kritis melainkan sakit ringan seperti batuk, pilek atau
budaya ataukebiasaan.
3) Mobilitas geografiskeluarga
4) Sistempendukung
1) Pola/cara komunikasikeluarga
2) Struktur kekuatankeluarga
3) Struktur perankeluarga
keluarga.
1) Stressor jangkapendek
2) Stressor jangkapanjang
4) Strategikoping
5) Strategi adaptasidisfungsi
sedangterjadi.
p. HarapanKeluarga
1) Terhadap masalahkesehatan
q. PemeriksaanFisik
2.2.2 AnalisaData
kesehatan yang ada pada keluarga sesuai dengan data yang didapatkan
2.2.3 DiagnosaKeperawatan
w. Perumusan DiagnosaKeperawatan
proses kehidupan yang aktual dan potensial (TIM Pokja SDKI DPP
PPNI, 2017)
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
meliputi :
1) Problem atauMasalah
2) Etiologi atauPenyebab
persepsi).
psikologis).
3) Tanda danGejala
keperawatan, meliputi :
a) Diagnosa aktual
b) Diagnosa resiko/resikotinggi
c) Diagnosapotensial
dapat ditingkatkan.
(Harmoko, 2012).
Tabel 4. Skoring Diagnosa Keperawatan Keluarga
1. SifatMasalah
a. Tidak/kurangsehat 3 1
b. Ancaman 2
kesehatan 1
c. Keadaansejahtera
2. Kemungkinan masalah
dapatdiubah
a. Mudah 2 2
b. Sebagian 1
c. Tidakdapat 0
3. Potensial masalah
untukdicegah
a. Tinggi 3 1
b. Cukup 2
c. Rendah 1
4. Menonjolnyamasalah
a. Masalah berat 2 1
harus segera
ditangani 1
b. Ada masalah,
tetapi tidak perlu
ditangani 0
c. Masalahtidak
dirasakan
Sumber : (Harmoko, 2012)
dengan nilaibobot.
X Bobot
Skor tertinggi
y. Diagnosa Keperawatan
keluarga yangsakit.
mengenal masalahkesehatan.
mengenal masalahkesehatan.
2.2.4 Intervensi
Tindakan kolaborasi
7. Kolaborasipemberian
insulin, jika perlu
Tujuan
No Diagnosa keperawatan Kriteria hasil Standar evaluasi Intervensi
Umum Khusus
2. Hipovolemia berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. keluarga dapat 1. keluarga Manajemen
dengan ketidakmampuan tindakan tindakan mengerti tanda Dapat hipovolemiaTindakan
keluarga mengenal masalah keperawatan keperawatan dan gejala Mengetahui observasi
kesehatan selama 3 x keluarga mampu hipovolemia tanda dan 1. Periksa tanda dangejala
kunjungan gejala hipovolemia
hipovolemia 1. Mengetahui 2.keluarga dapat hipovolemia
teratasi Tanda dan gejala memberikan Tindakan terapeutik
hipovolemia asupan cairan 2. keluarga 2. Berikan asupan cairanoral
oral Dapat
2. Mengetahui Memberikan Tindakan edukasi
asupancairan 3. keluarga dapat asupancairan 3. Anjurkanmemperbanyak
oral Memperbanyak oral asupan cairanoral
asupancairan
3. Mengetahui 3. keluarga Tindakan kolaborasi
Memperbanyak dapat 4. Kolaborasi pemberian
asupan cairan memperbanyak cairan IV hipotonis jika
oral asupan cairan dieprlukan
oral
Tujuan
No Diagnosa keperawatan Kriteria hasil Standar evaluasi Intervensi
Umum Khusus
3. Gangguan integritas kulit/ Setelah dilakukan Setelah dilakukan Perawatan integritas
jaringan berhubungan tindakan tindakan 1. keluarga dapat 1. keluarga kulitTindakan observasi
dengan ketidakmampuan keperawatan keperawatan Mengetahui dapat 1. Identifikasi penyebab
keluarga mengenal masalah selama 3 x keluarga mampu penyebab Mengetahui gangguan integritaskulit
kesehatan kunjungan gangguan penyebab
gangguan 1. Mengetahui integritaskulit gangguan Tindakan terapeutik
integritas kulit/ Penyebab integritas 2. Ubah posisi tiap 2 jam jika
jaringanteratasi gangguan 2.keluarga dapat kulit tirahbaring
integritas kulit memberikan
posisi tiap 2 jam 2.keluarga dapat Tindakanedukasi
2. Mengetahui jika tirahbaring memberikan 3. Anjurkanmenggunakan
Posisi tiap 2 jam posisi tiap 2 pelembab
jika tirah baring 3. keluarga dapat jam jika tirah 4. Anjurkan minum air
Menggunakan baring yang cukup
3. Mengetahui pelembab
Menggunakan 3. keluarga
pelembab dapat
Menggunakan
pelembab
Tujuan
No Diagnosa keperawatan Kriteria hasil Standar evaluasi Intervensi
Umum Khusus
4. Risiko defisit nutrisi Setelah dilakukan Setelah dilakukan Manajemen
berhubungan dengan tindakan tindakan 1. keluarga dapat 1. keluarga nutrisiTindakan observasi
ketidakmampuan keluarga keperawatan keperawatan Mengetahui dapat 1. Identifikasi statusnutrisi
memberi perawatan pada selama 3 x keluarga mampu Statusnutrisi memantau
anggota keluarga yangsakit kunjungan risiko statusnutrisi Tindakan terapeutik
defisit nutrisi 1. Mengetahui 2. keluarga dapat 2. Berikan makanan tinggi
teratasi Ststusnutrisi mengetahui 2. keluarga serat untuk mencegah
makanan yang dapat konstipasi
2. Mengetahui dapat mengetahui
Makanan yang meningkatkan makanan Tindakan edukasi
Dapat statusnutrisi yang 3. Ajarkan diet yang
meningkatkan dapat diprogramkan
statusnutrisi 3. keluarga dapat meningkatkan
Mengetahui statusnutrisi Tindakan kolaborasi
3. Mengetahui diet yang di 4. Kolaborasi pemberian
Diet yang di programkan 3. keluarga medikasi sebelummakan
programkan dapat
menentukan
diet yangdi
programkan
Tujuan
No Diagnosa keperawatan Kriteria hasil Standar evaluasi Intervensi
Umum Khusus
4. Risiko cedera berhubungan Setelah dilakukan Setelah dilakukan 1. keluargadapat 1. keluarga Manajemen Keselamatan
dengan ketidakmampuan tindakan tindakan Menjaga dapat LingkunganTindaka
keluarga mengenal masalah keperawatan keperawatan keselamatan Menjaga n observasi
kesehatan. selama 3 x keluarga mampu keselamatan 1. Identiikasikebutuhan
kunjungan risiko 1.Mengetahui 2.keluarga dapat keselamatan
cedera teratasi Keselamatan mengetahui 2.keluarga dapat
bahaya mengetahui Tindakan terapeutik
2. Mengetahui
keselamatan bahaya 2. Hilangkan bahaya
Bahaya
lingkungan keselamatan keselamatan lingkunganjika
keselamatan
lingkungan memungkinkan
lingkungan
3. keluarga dapat 3. Modifikasi lingkungan
3. Mengetahui Mengetahui 3. keluarga untuk meminimalkan
Lingkungan Bahaya dan dapat bahaya danrisiko
untuk risiko Mengetahui
meminimalkan Bahaya dan Tindakan edukasi
bahaya dan 4. keluarga dapat risiko 4. Ajarkan keluarga, individu,
risiko mengetahui kelompok risiko tinggi
risiko tinggi 4. keluarga bahayalingkungan
4. Mengetahui bahaya dapat
kelurga, individu, lingkungan mengetahui
kelompok risiko risiko tinggi
tinggi bahaya bahaya
lingkungan lingkungan
Sumber : (Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018)
2.2.5 Implementasi
2.2.6 Evaluasi
standar yang telah ditetapkan untuk melihat keberhasilan bila hasil dan
evaluasi tidak berhasil sebagian perlu disusun rencana keperawatan yang
baru.
a. Ranahkognitif/pengetahuan
b. Ranah afektif(emosional)
c. Ranahpsikomotor
perubahan fungsi fisiologi seperti dyspnea atau nyeri dada, dan orang-
2018).
2.2.7 Prosedur
Alat yang harus disiapkan, yaitu kertas koran 2 lembar, kursi (jika
menyentuhlantai.
dd. Dengan meletakkan tumit salah satu kaki di lantai, angkat telapak
dengan tumit kaki diangkatkan keatas. Dilakukan pada kaki kiri dan
kaki.
kali.
gg. Angkat salah satu lutut kaki dan luruskan. Gerakkan jari-jari
hh. Luruskan salah satu kaki diatas lantai kemudian angkat kaki tersebut
dan gerakkan ujung jari kaki kearah wajah lalu turunkan kembali ke
lantai.
ii. Angkat kedua kaki luruskan. Ulangi langkah (h), namun gunakan
jj. Luruskan salah satu kaki dan angkat, putar kaki pada pergelangan
kaki, dan tuliskan pada udara dengan kaki dari angka 0 hingga 10
lakukan secarabergantian.
kk. Letakkan sehelai koran di lantai. Bentuk kertas itu menjadi seperti
bola dengan kedua belah kaki. Kemudian buka bola itu menjadi
kaki
3) Pindahkan kumpulan sobekan-sobekan tersebut dengan kedua
secaramandiri
mm. Dokumentasikankegiatan.