Abstrak
Laju evapotranspirasi yang terjadi dengan anggapan persediaan jumlah air dan kelembapan tanah cukup
sepanjang tahun dikenal dengan istilah evapotranspirasi potensial. Metode David, Prescott, Stephen, Ivanov
dan Penman adalah metode yang dapat digunakan untuk menganalisis evapotranspirasi potensial dan metode
panci penguapan sebagai pembanding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui metode empiris dengan nilai
error terkecil dalam penentuan evapotranspirasi potensial di Paloh Kabupaten Sambas Kalimantan Barat. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder bulanan dari tahun 2013-2017 yaitu evaporasi panci
penguapan, suhu udara, kelelembapan relatif, durasi penyinaran matahari dan kecepatan angin. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh metode dengan error terkecil adalah metode Ivanov sebesar 0,04 dan metode
Penman memiliki nilai korelasi tertinggi sebesar 0,6.
Kata Kunci : Evapotranspirasi Potensial, Metode David, Metode Prescott, Metode Ivanov, Metode Penman
165
PRISMA FISIKA, Vol. 8, No. 3 (2020), Hal. 165 – 171 ISSN : 2337-8204
2. Metodologi keterangan:
Daerah kajian penelitian ini ditunjukkan pada 𝐸𝑇𝑜 : evapotranspirasi potensial (mm/hari)
Gambar 1, yaitu di Paloh Kabupaten Sambas Kp : koefisien panci penguapan
Kalimantan Barat dengan menggunakan data Ep : evaporasi dari panci (mm/hari)
unsur cuaca bulanan dari tahun 2013-2017 yang
U2m : kecepatan angin ketinggian 2 meter
diperoleh dari Stasiun BMKG Paloh yang terletak
(m/hari)
pada garis lintang 01°44’4” LU dan 109°19’5”
BT.Data yang digunakan untuk menghitung RHmean : kelembapan relatif (%)
evapotranspirasi potensial berupa data sekunder d : jarak dari panci ke vegetasi sekitar panci
selama 5 tahun, yaitu suhu udara, kelembapan 2 meter (m)
relatif, lamanya penyinaran matahari, kecepatan Uz : kecepatan angin pada ketinggian z (m)
angin dan evaporasi dari panci penguapan. Berikut z : ketinggian alat ukur kecepatan angin (m)
ini adalah metode-metode yang digunakan untuk
menghitung evapotranspirasi potensial di Paloh:
B. Metode David
A. Metode Panci Penguapan Pada tahun 1936 David memperkirakan
Menghitung evapotranspirasi potensial evapotranspirasi potensial menggunakan data
menggunakan data evaporasi dari panci suhu udara dan kelembapan relatif dengan
penguapan kelas A, data evaporasi dari panci Persamaan [4]:
penguapan harus dikalikan dengan nilai koefisien
panci (Kp). Berikut ini merupakan persamaan yang 𝐸𝑇𝑜 = 0,50 (es − ed ) (3)
digunakan [4]:
ed = es × RH (4)
ETo = Kp × Ep (1)
Kp = 0,475 - (0,24×10-3 )(U2m ) + 0,00516 keterangan:
(RHmean )+0,00118(d)-(0,16×10-4 ) es : tekanan uap jenuh pada suhu udara tertentu
)2 -5
)2
(RHmean - (0,101×10 )(d -0,8×10 -8 (mbar)
ed :tekanan uap pada titik embun dengan
(RHmean )2 (U2m )-1×10-8 (RHmean )2 .(d) (2)
kelembapan relatif tertentu (mbar)
166
PRISMA FISIKA, Vol. 8, No. 3 (2020), Hal. 165 – 171 ISSN : 2337-8204
keterangan: (mile/hari)
𝐸𝑇𝑜 : evapotranspirasi potensial (mm/hari) ea : tekanan uap aktual (mbar)
T : suhu udara bulanan rata-rata (°C) es : tekanan uap jenuh (mbar)
Rs : radiasi global (Kal/cm2 / hari) RH : Kelembapan relatif (%)
Ra : radiasi berdasarkan lintang (Kal/cm2 / Rs : Radiasi global (mm/hari)
hari)
Rb :Radiasi gelombang panjang yang kembali
n/N : durasi penyinaran matahari relatif (%)
ke atmosfer (mm/hari)
Ra : Radiasi ekstra teresterial (mm/hari)
E. Metode Penman (1948)
α : Albedo (untuk tanaman rujukan 23%)
Metode Penman merupakan metode yang
n/N : Durasi penyinaran matahari relatif (%)
dikembangkan di Inggris bagian selatan dan β : Konstanta Stephan-Boltzmann yaitu
sering digunakan di Indonesia tanpa penyesuaian 2,01×10-9 (mm/hari)
[4]. Penman memperkirakan evapotranspirasi Tk : Suhu udara (°K), (°K = 273 + ℃)
potensial dengan mengombinasikan data
kelembapan relatif (RH), lamanya penyinaran
matahari (n/N), suhu udara (T) dan kecepatan
F. Metode Ivanov
Pada tahun 1959 Ivanov memperkirakan
angin (U) menggunakan Persamaan [7]:
evapotranspirasi potensial di danau Franklin Playa
berbasis data suhu udara dan kelembapan relatif
ETo = [δ/(δ+τ)×Rn +τ/(δ+τ)] ×
[8]. Persamaan empiris untuk metode Ivanov
[0,35(1,0+0,009 U2 )(es -ea )] (8)
adalah [4]:
ETo = 0,0018 [(25+T2 )(100-RH)] (16)
Nilai R n , dihitung dengan rumus:
Keterangan:
Rn = Rs (1-α) − Rb (9) T : suhu bulanan rata-rata (⁰C/bulan)
RH : kelembapan relatif (%)
Maka nilai: G. Uji Korelasi
Analsis korelasi dalam penelitian ini
log 10
U2 = Uh × log 10 h (10) digunakan untuk mengetahui keeratan hubungan
[ ]
2
antara evapotranspirasi potensial berdasarkan
167
PRISMA FISIKA, Vol. 8, No. 3 (2020), Hal. 165 – 171 ISSN : 2337-8204
168
PRISMA FISIKA, Vol. 8, No. 3 (2020), Hal. 165 – 171 ISSN : 2337-8204
3.2 Analisis Nilai Korelasi dan RMSE 0,34. Metode David memiliki korelasi 0,37 dengan
Evapotranspirasi Potensial error sebesar 0,12 dan untuk metode Prescott
Pada Gambar 2, menyajikan grafik hasil memiliki korelasi 0,38 serta error sebesar 0,27.
perhitungan evapotranspirasi potensial bulanan Evapotranspirasi potensial dengan metode David,
tahun 2013-2017 di Paloh. Dari grafik tersebut metode Prescott dan metode Ivanov termasuk
memperlihatkan bahwa masing-masing metode pada interval korelasi rendah, hal tersebut
menghasilkan besaran evapotranspirasi potensial disebabkan oleh parameter suhu udara dan
yang berbeda. Evapotranspirasi potensial yang kelembapan relatif yang digunakan dalam
berbeda-beda ini disebabkan karena adanya perhitungan sehingga mempengaruhi korelasi dan
pengaruh perbedaan musim, parameter unsur nilai error yang diperoleh. Suhu udara memiliki
cuaca yang digunakan, serta faktor penyesuaian, hubungan yang berbanding lurus terhadap
konversi, dan koreksi yang ditetapkan oleh metode evapotranspirasi potensial, apabila suhu udara
tersebut. Berdasarkan hal tersebut maka naik maka evapotranspirasi potensial akan
perhitungan korelasi dan nilai error meningkat. Kelembapan relatif memiliki hubungan
evapotranspirasi potensial menggunakan data yang berbanding terbalik terhadap
bulanan dari tahun 2013-2017. evapotranspirasi potensial, ketika kelembapan
Hasil perhitungan evapotranspirasi potensial relatif meningkat maka evapotranspirasi potensial
yang disajikan Tabel 2, memperlihatkan bahwa akan menurun. Berikut ini adalah tabel hasil
metode dengan error terkecil adalah metode perhitungan evapotranspirasi potensial dari
Ivanov yaitu sebesar 0,04, namun dengan korelasi beberapa metode di Stasiun BMKG Paloh tahun
yang paling rendah dari metode lain yaitu sebesar 2013-2017:
Tabel 2. Hasil perhitungan evapotranspirasi potensial (ETo) dengan beberapa metode di Stasiun BMKG Paloh
tahun 2013-2017.
Nilai rata-rata ETo
No Metode Parameter 2013-2017 Korelasi RMSE
(mm/hari)
Kecepatan Angin
1 Panci
(Knot)
Kelembapan relatif 1,91
Penguapan
(%) - -
2,86 0,37 0,12
2 David
Suhu Udara (⁰C)
Kelembapan relatif
3 Prescott
(%) 3,68 0,38 0,27
4 Ivanov 2,41 0,34 0,04
Suhu Udara (⁰C)
Kelembapan relatif
(%)
Kecepatan Angin
5 Penman
(Knot) 2, 11 0,6 0,08
Durasi Penyinaran
Mathari (%)
169
PRISMA FISIKA, Vol. 8, No. 3 (2020), Hal. 165 – 171 ISSN : 2337-8204
7
Evapotranspirasi
6 Panci Penguapan
Metode David
5
Metode Prescott
ETo (mm/hari)
4 Metode Penman
Metode Stehpen
3
Metode Ivanov
2
0
2013 2014 2015 2016 2017
Tahun
Gambar 2. Grafik perbandingan evapotranspirasi potensial bulanan dari Tahun 2013-2017 di Paloh
Metode dengan error terbesar diantara metode matahari, suhu udara dan kecepataan angin
perhitungan lainnya adalah metode Stephen yaitu meningkat serta kelembapan relatif rendah, maka
dengan error sebesar 0,59 dan memiliki korelasi evapotranspirasi potensial akan meningkat.
0,53 artinya termasuk korelasi sedang. Jarak kurva
4. Kesimpulan
antara evapotranspirasi potensial sebenarnya
a. Nilai rata-rata evapotranspirasi potensial
terhadap evapotranspirasi potensial dengan
berdasarkan panci penguapan di Stasiun
metode Stephen pada Gambar 2, memperlihatkan
BMKG Paloh tahun 2013-2017 sebesar 1,91
jarak yang paling jauh dari metode lain.
mm/hari.
Penggunaan parameter suhu udara dan durasi
b. Nilai error setiap metode adalah: metode
penyinaran matahari diduga menyebabkan
David (0,12) metode Prescott (0,27), metode
kenaikan evapotranspirasi potensial yang besar,
Stephen (0,59); metode Penman (0,08); dan
serta memiliki hubungan berbanding lurus
metode Ivanov adalah metode dengan nilai
terhadap evapotranspirasi potensial. Semakin
error terkecil (0,04).
besar penyinaran matahari maka suhu udara akan
c. Nilai korelasi yang diperoleh setiap metode
naik sehingga evapotranspirasi potensial juga akan
adalah: metode David (r = 0,37); metode
ikut meningkat.
Prescott (r = 0,38); metode Stephen (r = 0,53);
Metode Penman memiliki korelasi 0,6 artinya
metode Ivanov (r = 0,34); dan metode
memiliki hubungan yang kuat dengan
Penman adalah metode dengan nilai korelasi
evapotranspirasi panci penguapan dan
tertinggi (r = 0,6).
memperoleh error sebesar 0,08. Dari Gambar 2
d. Penggunaan suhu udara, durasi penyinaran
terlihat bahwa jarak kurva nilai evapotraspirasi
matahari dan kecepatan angin pada
potensial menggunakan metode Penman paling
perhitungan evapotranspirasi potensial
mendekati evapotranspirasi potensial sebenarnya.
menghasilkan nilai korelasi yang tinggi.
Input parameter dan jumlah data yang digunakan
e. Kelembapan relatif memiliki hubungan yang
dalam perhitungan evapotranspirasi potensial
berbanding terbalik terhadap
untuk metode Penman lebih banyak dibandingkan
evapotranspirasi potensial, saat kelembapan
dengan metode lain, yaitu menggunakan suhu
relatif rendah.
udara, kelembapan relatif, kecepatan angin, dan
lamanya penyinaran matahari. Saat penyinaran
170
PRISMA FISIKA, Vol. 8, No. 3 (2020), Hal. 165 – 171 ISSN : 2337-8204
Daftar Pustaka
[1] Ihwan, A., Analisis Tingkat Kekeringan
Menggunakan Parameter Cuaca di Kota
Pontianak dan Sekitarnya, PRISMA FISIKA, Vol.
1, No 2(2337-8204), 75-81, 2013.
[2] Erlisa, Pengaruh Unsur Cuaca Terhadap
Evapotranspirasi Potensial Di Kota Pontianak,
Universitas Tanjungpura Pontianak,
Pontianak, 2009.
[3] Berlian, S., Pengaruh Pemanasan Global
Terhadap Metoda Yang Paling Sesuai Untuk
Analisa Evapotranspirasi Potensial
Berdasarkan Data Harian Stasiun Bmg
Supadio, Universitas Tanjungpura Pontianak,
Pontianak, 2010.
[4] Soewarno, Seri Hidrologi Klimatologi,
Yogyakarta, Graha Ilmu, 2015.
[5] Prescott, J., Climatic Index or The Leaching
Factor In Soil Formation, Journal Soil Sci, 751-
787, 1949.
[6] Stephen, J., A Comparison of Procedures for
Computing Evaporation and
Evapotranspiration, International Association
of Scientific Hydrology, 123- 133, 1963.
[7] Penman, H., Natural Evaporation From Open
Water, Bare Soil, and Grass, Proc. Royal Soc,
120-146, 1948.
[8] Ivanov, The Determination of Potential
Evapotranspiration, Izvestiia Vsesoiuznogo
Geograficheskogo Obschestva, 86, 1959.
[9] Mattjik, A. A., & Sumertajaya, I. M, Perancangan
Percobaan dengan Aplikasi SAS Dan Minitab
Jilid I, IPB Press, 2000.
[10] Makridakis, The Accuracy of Extrapolative
(Time Series Methods): Results of a
Forecasting Competition, Journal Of
Forecasting, Vol.1, 111-154, 1982.
171