Anda di halaman 1dari 39

MITIGASI GEMPA BUMI Muliadi, S.Si, M.

Si
Zulfian, S.Si, M.Si
Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
GEMPA BUMI
Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi
akibat pelepasan energi di dalam bumi secara
tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan
batuan pada kerak bumi.
Gempa bumi juga merupakan peristiwa
pelepasan energi yang menyebabkan
dislokasi (pergeseran) pada bagian
dalam bumi secara tiba-tiba.

Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Gempa di Padang, Indonesia, 30
Septembeer 2009

Gempa di Nepal, 25 April 2015 Gempa di Amatrice, Italia, 25


Agustus 2016
Hampir seluruh kejadian gempa berkaitan dengan
suatu patahan, yaitu satu tahapan deformasi batuan
atau aktivitas tektonik atau biasa disebut gempa
tektonik.

Sebaran pusat-pusat gempa (episenter) di dunia


tersebar di sepanjang batas-batas lempeng
(divergen, konvergen dan transform), oleh karena
itu terjadinya gempabumi sangat berkaitan
dengan teori Tektonik Lempeng.
Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Gempabumi dapat disebabnya antara lain oleh:
1. Proses tektonik akibat pergerakan kulit/ lempeng
bumi
2. Aktivitas sesar di permukaan bumi
3. Aktivitas gunung api
4. Ledakan nuklir

Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
GELOMBANG
BIDANG
Gelombang P (Primer) sebagai gelombang kompresi yang
mampu merubah volume batuan.
Gelombang S (sekunder) sebagai gelombang Shear yang mamp
merubah bentuk bantuan.
1 2
Ilustrasi urutan terjadinya
gempa bumi
3
Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
ISTILAH DASAR DALAM GEMPA
1. Hypocenter yaitu tempat terjadinya gempa atau pergeseran tanah di
dalam bumi (pusat gempa).
2. Episenter yaitu titik yang diproyeksikan tepat berada di atas
hypocenter pada permukaan bumi.
3. Ground acceleration yaitu percepatan pada permukaan bumi akibat
gempa bumi.
4. Amplification factor yaitu factor pembesar percepatan gempa yang
terjadi pada permukaan tanah akibat jenis tanah tertentu
5. Skala gempa yaitu suatu ukuran kekuatan gempa yang dapat diukur
secara kualitatif maupun kuantitatif.
Pusat gempa (hypocenter) dapat diketahui dengan
cara menghitung selisih waktu tiba dari gelombang
P dan gelombang S

Bagaimana mengetahui lokasi episenter gempa?

Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Untuk mengetahui lokasi dari episenter gempa
melalui perpotongan 3 lokasi alat seismograf yang
mencatat
getaran
seismik
tersebut.

Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
PENGUKURA
N
GEMPA

Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
PENGUKURAN GEMPA
Sebelum ditemukannya alat-alat pencatat getaran
gempa, satu-satunya cara untuk mengukur besarnya
gempa adalah dengan jalan pengamatan langsung
oleh manusia.
Derajat kerusakan akibat gempa yang sama
dengan ukuran yang terdapat dalam daftar yang
dipakai untuk menyatakan intensitas suatu gempa
Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Pengukuran intensitas gempabumi
merupakan pengukuran gempabumi yang bersifat
kualitatif

Untuk skala intensitas, Indoensia mengacu kepada


skala Intensitas Modifikasi Mercalli (MMI) yang
terbagi dalam 12 kategori.

Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Tabel Skala Modifikasi
Mercalli (MMI)
Setiap tingkatan
intensitas didefinisikan
berdasarkan pengaruh
gempa yang didapat
dari pengamatan,
seperti goncangan
tanah dan kerusakan
dari struktur bangunan.

Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Tingkat kerusakan bangunan yang dapat terjadi
akibat gempa, terlihat bahwa penentuan dari nilai Skala
Mercalli sangat bersifat subjektif karena beberapa hal sebagai
berikut :
1. Tergantung pada jarak epicenter sampai tempat yang
dimaksud.
2. Keadaan geologi setempat
3. Kualitas dari bangunan-bangunan setempat di lokasi
terjadinya gempa.
4. Pengamatan manusia sangat dipengaruhi oleh keadaan
panik akibat kekacauan yang biasanya terjadi pada saat
gempa.
Magnitude adalah suatu ukuran dari besarnya
energi yang dilepaskan oleh hypocenter (pusat gempa)
Magnitude gempa biasa dinyatakan
dalam skala Richter
Satuan besaran gempa berdasarkan
satuan Richter adalah 1 hingga 10.

Dr. Charles F. Richter


(1900-1985)
Richter mengembangkan skala untuk mengukur kekuatan gempa bumi pada tahun 1935 yang dikenal sebagai SKALA RICHTER
Tabel.
Magnitude
dan kelas
kekuatan
gempa
Hubungan magnitude dengan intensitas gempa

Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Intensitas dan magnitude gempa yang terjadi di
permukaan bumi dapat diketahui melalui alat
seismograf

Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Alat seismograf mencatat
gelombang seismik melalui
suatu bandul yang digantung
pada pegas dan dilengkapi
dengan jarum pena sebagai
alat pencatat getaran
seismic di atas kertas yang
ada pada tabung silinder
yang berputar
Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
DAMPAK BENCANA
BencanaGEMPABUMI
yang dapat sebabkan oleh gempa bumi dapat
berupa:
1. Rekahan tanah (ground rapture)
2. Getaran tanah (ground shaking)
3. Tanah longsor
4. Kebakaran
5. Perubahan aliran air
6. Tsunami
7. Bangunan roboh dll
Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
MITIGASI BENCANA ALAM
GEMPA BUMI
Mitigasi bencana gempa bumi adalah hal yang paling
sulit diatasi, dikarenakn beberapa faktor yang kompleks
seperti
1. Interval kejadian yang tidak pasti
2. Penetapan lebar zona patahan
3. Bangunan yang sudah terlanjur ada
Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Usaha-usaha dalam penanggulangan bencana untuk
meminimalkan kerugian (materi ataupun jiwa manusia)
1. Melakukan pemetaan penyebaran lokasi-lokasi gempa yang
disajikan dalam bentuk Peta Rawan Bencana
Gampabumi/seismik
2. Membuat peraturan yang berkaitan dengan desain struktur
bangunan tahan gempa guna mencegah runtuhnya bangunan
ketika terjadi gempa
3. Tidak membangun bangunan di wilayah-wilayah yang rawan
bencana gempa
4. Memasang
Prodi SistemFisika
Geofisika Jurusan Peringatan Dini (Early
Fakultas Matematika Warning
dan Ilmu System).
Pengetahuan Alam
Strategi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana
Gampabumi
1. Bangunan harus dibangun dengan tahan gempa
khususnya di daerah rawan gempa.
2. Perkuatan bangunan yang telah ada dengan mengikuti
standar kualitas bangunan.
3. Pembangunan fasilitas umum dengan standar kualitas
tinggi.
4. Perkuatan bangunan-bangunan vital yang telah ada.
Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Startegi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana
Gampabumi
5. Rencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi tingkat
kepadatan hunian di daerah rawan gempa bumi.
6. Zonasi daerah rawan gempa bumi dan pengaturan
penggunaan lahan.
7. Pendidikan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang
bahaya gempa bumi dan cara-cara penyelamatan diri jika
terjadi gempa bumi.
8. Persiapan alat pemadam kebakaran, peralatan penggalian,
danProdi
peralatan perlindungan
Geofisika Jurusan masyarakat
Fisika Fakultas lainnya.
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Startegi Mitigasi dan Upaya Pengurangan Bencana
Gampabumi
9. Rencana kedaruratan untuk melatih anggota keluarga dalam
menghadapi gempa bumi.
10. Pembentukan kelompok aksi penyelamatan bencana dengan
pelatihan pemadaman kebakaran dan pertolongan
pertama.

Prodi Geofisika Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Sistem Komunikasi dan Peringatan Dini
Sistem Komunikasi dan Peringatan Dini bertujuan
untuk menilai efektivitas sebuah informasi
peramalan
potensi bencana dapat dikomunikasikan hingga ke
tingkat komunitas yang terancam.

Sehingga saat terjadi sebuah bencana komunitas


memiliki waktu untuk menyelamatkan aset-aset
Tantangan yang seringkali muncul dalam sistem
peringatan dini adalah bagaimana menterjemahkan
informasi teknis menjadi informasi yang mudah
diterima dan dipahami oleh masyarakat, sehingga
masyarakat dapat bertindak pada saat yang
tepat.
Penyampaian informasi peringatan dini harus
mempertimbangkan hal-hal
1. Menginformasikan peringatan secara bertingkat ke masyarakat.
2. Penyeragaman dan kesepakatan informasi mengenai tanda, symbol dan
suara baik dari lembaga yang berwenang maupun dari tim siaga desa
sehingga semua pihak dapat mengerti dan memahami informasi peringatan
dini yang disampaikan.
3. Menyepakati atau penunjukan terhadap individu yang berwenang di tingkat
dusun, desa atau kota untuk menyembunyikan tanda peringatan dini apabila
terjadi ancaman berpotensi menimbulkan resiko.
4. Penggunaan alat system peringatan dini yang tepat guna.
5. Penempatan alat peringatan dini dan papan informasi di tempat yang
strategis sehingga semua orang bisa mengetahui dan mendengarnya.
Penyampaian informasi peringatan dini harus
mempertimbangkan hal-hal:
6. Saran tindakan yang harus dilakukan oleh masyarakat harus konkret
dan spesifik, saran mengenai tindakan yang tidak boleh dilakukan
masyarakat sehingga dapat mengurangi resiko.
7. Bahasa penyampaian informasi sesederhana mengkin dan dalam
bahasa local/ setempat agar dapat dimengerti seluruh orang.
8. Melakukan latihan simulasi system komunikasi dan peringatan dini
yang teratur dalam periode tertentu di kawasan yang rawan
bencana. Hal ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan dan melatih
naluri penduduk untuk selalu siap siaga dalam menghadapi ancaman
TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN
SAAT TERJADI GEMPABUMI
1. Di dalam rumah
Getaran akan terasa beberapa saat. Masuklah ke bawah meja
untuk melindungi Tubuh anda dari jatuhan benda-benda.
Jika anda tidak memiliki meja, lindungi kepala anda
dengan bantal. Jika anda sedang menyalakan
kompor, maka matikan segera untuk mencegah
terjadinya kebakaran.
2. Di sekolah
Berlindunglah di bawah kolong meja, jika gempa mereda
keluarlah berurutan carilah tempat lapang, jangan berdiri
dekat gedung, tiang dan pohon.
3. Di luar rumah
Lindungi kepada anda dan hindari benda-benda berbahaya.
Di daerah perkantoran atau kawasan industri, bahaya bisa
muncul dari jatuhnya kaca-kaca dan papan-papan reklame.
Lindungi kepala anda dengan menggunakan tangan, tas atau
apapun yang anda bawa.
4. Di gedung, maal, bioskop dan lantai dasar mall
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
Ikuti semua petunjuk dari petugasatau satpam.

5. Di dalam lift
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau
kebakaran. Jika terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung
dengan menggunakan interphone jika tersedia.
.
6. Di gunung/pantai
Ada kemungkinan longsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah
langsung ke tempat aman. Di pesisir pantai, bahayanya datang
dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan tanda-tanda
tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
7. Di kerata api
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak
akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak.
Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta.
8. Di dalam mobil
Saat terjadi gempabumi besar jauhi persimpangan, pinggirkan
mobil di kiri jalan dan berhentilah. Hentikan mobil di tempat
terbuka. Ikuti instruksi dari radio mobil. Jika harus mengungsi
maka keluarlah dengan segera dari mobil.

Anda mungkin juga menyukai