Anda di halaman 1dari 9

Judul Analisi Rangkaian Listrik

Volume / Halaman Jilid 1 halaman 1-7


Tahun Jurnal Tahun terbit 2012, tahun publish 2014
Penulis Sudaryatno Sudirham
Reviewer Muhammad Arsala Rizqi
Tanggal Review 10 Juli 2021

Rangkaian listrik merupakan interkoneksi berbagai perangkat yang melaksanakan suatu


tugas tertentu secara bersamaan. Tugas tersebut dapat berupa pemrosesan energi maupun
pemrosesan informasi. Energi maupun informasi dikonversikan menjadi energi listrik dan
sinyal listrik melalui rangkaian listrik. Energi maupun informasi dapat disalurkan dengan
lebih mudah ke tempat yang diperlukan dalam bentuk sinyal tersebut.

Ada lima besaran listrik dan dua diantaranya merupakan besaran dasar fisika yaitu energi
dan muatan listrik. Dan 3 besaran lainnya yang sering kita olah adalah tegangan, arus, dan
daya listrik.

Untuk mempelajari perilaku suatu rangkaian listrik kita melakukan analisis rangkaian
listrik. Rangkaian listrik itu mungkin hanya berdimensi beberapa sentimeter, tetapi mungkin
juga membentang ratusan bahkan ribuan kilometer. Dalam pekerjaan analisis, langkah
pertama yang kita lakukan adalah memindahkan rangkaian listrik itu ke atas kertas dalam
bentuk gambar; gambar itu kita sebut diagram rangkaian.

Suatu diagram rangkaian memperlihatkan interkoneksi berbagai piranti; piranti-piranti


tersebut digambarkan dengan menggunakan simbol piranti. Jadi dalam suatu diagram
rangkaian (yang selanjutnya kita sebut dengan singkat rangkaian), kita melihat bagaimana
berbagai macam piranti saling dihubungkan.

Perilaku setiap piranti kita nyatakan dengan model piranti. Untuk membedakan piranti
sebagai benda nyata dengan modelnya, maka model itu kita sebut elemen rangkaian. Sinyal
listrik yang hadir dalam rangkaian, kita nyatakan sebagai peubah rangkaian yang tidak lain
adalah model matematis dari sinyal-sinyal tersebut. Jadi dalam pekerjaan analisis rangkaian
listrik, kita menghadapi diagram rangkaian yang memperlihatkan hubungan dari berbagai
elemen, dan setiap elemen memiliki perilaku masing-masing yang kita sebut karakteristik
elemen; besaran-fisika yang terjadi dalam rangkaian kita nyatakan dengan peubah rangkaian

1
(variable rangkaian) yang merupakan model sinyal. Dengan melihat hubungan elemen-
elemen dan memperhatikan karakteristik tiap elemen, kita melakukan perhitungan peubah-
peubah rangkaian.

Perhitungan-perhitungan tersebut mungkin berupa perhitungan untuk mencari hubungan


antara peubah yang keluar dari rangkaian (kita sebut dengan singkat keluaran) dan peubah
yang masuk ke rangkaian (kita sebut dengan singkat masukan); ataupun mencari besaran
keluaran dari suatu rangkaian jika masukan dan karakteristik setiap elemen diketahui. Inilah
pekerjaan analisis yang memberikan hanya satu hasil perhitungan, atau jawaban tunggal.

(Sudaryatno Sudirham, 2014)

Judul KARAKTERISTIK ARUS DAN TEGANGAN PADA


RANGKAIAN SERI DAN RANGKAIAN PARALEL
DENGAN MENGGUNAKAN RESISTOR
Volume / Halaman Vol. 9 / hal 40-43
Tahun Jurnal 2019
Penulis Andi Rosman N, Risdayana, Eva Yuliani, Vovi
Reviewer Muhammad Arsala Rizqi
Tanggal Review 10 Juli 2021

Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu atau muatan yang mengalir
dalam satuan waktu. Arus disimbolkan dengan I (berasal dari bahasa Perancis : intensite),
yaitu dengan kata lain arus merupakan muatan yang bergerak. Jadi ketika muatan tersebut
gerak maka akan muncul arus tetapi jika muatan tersebut diam maka arus akan hilang.
Muatan bergerak karena ada energi yang mempengaruhinya. Muatan merupakan satuan
terkecil dari atom. Muatan ada 2 jenis yaitu muatan positif dan muatan negatif. Arah dari arus
listrik searah dengan muatan positif.

Arus terbagi menjadi 2 yaitu arus searah dan arus bolak balik. Arus searah mempunyai
nilai tetap atau konstan terhadap satuan waktu.

2
Gambar 1. 1 Grafik hubungan antara arus dengan waktu pada DC

Arus bolak balik merupakan arus yang mempunyai nilai tidak tetap atau berubah
terhadap satuan waktu dengan karakteristiknya yang selalu berulang untuk perioda waktu
tertentu.

Gambar 1. 2 Grafik hubungan antara arus dengan waktu pada AC

(Rosman et al., 2019)

Judul Rangkaian Listrik


Volume / Halaman hal 1-3 dan hal 144,149
Tahun Jurnal 2005
Penulis Mohamad Ramdhani
Reviewer Muhammad Arsala Rizqi
Tanggal Review 10 Juli 2021

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup.

Elemen atau komponen yang akan dibahas pada mata kuliah Rangkaian Listrik
terbatas pada elemen atau komponen yang memiliki dua buah terminal atau kutub pada kedua

3
ujungnya. Untuk elemen atau komponen yang lebih dari dua terminal dibahas pada mata
kuliah Elektronika.

Pembatasan elemen atau komponen listrik pada Rangkaian Listrik dapat


dikelompokkan kedalam elemen atau komponen aktif dan pasif. Elemen aktif adalah elemen
yang menghasilkan energi dalam hal ini adalah sumber tegangan dan sumber arus, mengenai
sumber ini akan dijelaskan pada bab berikutnya. Elemen lain adalah elemen pasif dimana
elemen ini tidak dapat menghasilkan energi, dapat dikelompokkan menjadi elemen yang
hanya dapat menyerap energi dalam hal ini hanya terdapat pada komponen resistor atau
banyak juga yang menyebutkan tahanan atau hambatan dengan simbol R, dan komponen
pasif yang dapat menyimpan energi juga diklasifikasikan menjadi dua yaitu komponen atau
lemen yang menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini induktor atau sering
juga disebut sebagai lilitan, belitan atau kumparan dengan simbol L, dan kompone pasif yang
menyerap energi dalam bentuk medan magnet dalam hal ini adalah kapasitor atau sering juga
dikatakan dengan kondensator dengan simbol C.

Elemen atau kompoen listrik tersebut adalah :

1. Elemen listrik dua terminal

a. Sumber tegangan

b. Sumber arus

c. Resistor ( R )

d. Induktor ( L )

e. Kapasitor ( C )

2. Elemen listrik lebih dari dua terminal

a. Transistor

b. Op-amp

Tegangan (beda potensial, dalam bahasa Inggris voltage) adalah kerja yang dilakukan
untuk menggerakkan satu muatan (sebesar satu coulomb) pada elemen atau komponen dari
satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya, atau pada kedua terminal/kutub akan
mempunyai beda potensial jika kita menggerakkan/memindahkan muatan sebesar satu
coulomb dari satu terminal ke terminal lainnya. Keterkaitan antara kerja yang dilakukan yaitu

4
energi yang dikeluarkan. Pengertian diatas dapat dipersingkat bahwa tegangan adalah energi
per satuan muatan.

Jika sebuah penghantar atau resistansi atau hantaran dilewati oleh sebuah arus maka pada
kedua ujung penghantar tersebut akan muncul beda potensial, atau Hukum Ohm menyatakan
bahwa tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah berbanding lurus dengan
arus yang mengalir melalui bahan tersebut.

Secara matematis :

V = I.R

Konsep Pashor

Phasor adalah bilangan kompleks yang merepresentasikan besaran atau magnitude


dan phasa gelombang sinusoidal. Phasor biasanya dinyatakan dengan sebuah notasi pada
domain frekuensi yang hanya terdiri dari besaran dan phasa.

v(t) = Vm cos(ωt +θ ) Volt dalam domain waktu

Notasi phasor : V(ω) = Vm∠θ Volt dalam domain frekuensi.

5
Judul Pelaksanaan Pembelajaran Fisika dengan Menggunakan
Metode Inkuiri Terbimbing pada Pokok Bahasan Hukum
Ohm dan Rangkaian Seri-Paralel, Efektivitas dalam hal
Hasil Belajarnya, Keterlibatan dan Kendala-kendala.
Volume / Halaman hal 32-35
Tahun Jurnal 2011
Penulis Maria Goretti Molla
Reviewer Muhammad Arsala Rizqi
Tanggal Review 10 Juli 2021

Rangkaian seri adalah rangkaian yang disusun secara ber-urutan (segaris). Beban
dikatakan seri apabila beban tersebut hanya membentuk satu jalan arus yaitu tidak ada titik
cabang pada terminal. Pada rangkaian seri yang dihubungkan dengan suatu sumber tegangan,
besar kuat arus di setiap titik dalam rangkaian tersebut adalah sama. Jika salah satu hambatan
ada yang putus, maka arus listrik pada rangkaian tersebut juga tidak mengalir.

Gambar 1. 3 Simbol Rangkaian Seri

6
Sifat-sifat rangkaian seri :

1. Hambatan yang dirangkai secara seri hanya ada satu macam arus
2. Dalam rangkaian seri kuat arus sama, maka I1=I2=I3=IS
3. Bila ada satu bagian yang terputus maka seluruh bagian tidak terdapat arus
4. Bila 2 hambatan masing-masing dirangkai seri R1 dan R2 maka hambaran secara
keseluruhan sama dengan jumlah hambatan kedua resistor tersebut.
5. VAC=VAB+VBC

Hambatan paralel adalah rangkaian yang disusun secara berdampingan/berjajar. Dua


beban terangkai secara paralel apabila sepasang-sepasang terminal terhubung secara
langsung. Jika hambatan yang dirangkai paralel dihubungkan dengan suatu sumber tegangan,
maka tegangan pada ujung-ujung tiap hambatan adalah sama. Sesuai dengan Hukum I
Kirchoff, jumlah kuat arus yang mengalir pada masing-masing hambatan sama dengan kuat
arus yang mengalir pada penghantar utama.

Gambar 1. 4 Simbol rangkaian parallel

Sifat-sifat rangkaian paralel :

1. Tegangan pada masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber.


2. Masing-masing cabang dalam rangkaian parallel adalah rangkaian individu.Arus
masing-masing cabang adalah tergantung besar tahanan cabang.
3. Sebagaian besar tahanan dirangkai dalam rangkaian paralel, tahanan total rangkaian
mengecil, oleh karena itu arus total lebih besar. (Tahanan total dari rangkaian parallel
adalah lebih kecil dari tahanan yang terkecil dalamrangkaian.)

7
4. Jika terjadi salah satu cabang tahanan parallel terputus, arus akan terputus hanya pada
rangkaian tahanan tersebut. Rangkaian cabang yang lain tetap bekerja tanpa terganggu
oleh rangkaian cabang yang terputus tersebut.

(Molla, 2011)

Judul Konsep Berpikir Anababe sebagai Solusi Pembelajaran


Fisika pada Materi Listrik DC dan Listrik AC di SMA
Volume / Halaman Vol. 4 No. 1 2014 ISSN : 2089-6158, hal 26-30
Tahun Jurnal 2014
Penulis M. Yasin Kholifudin
Reviewer Muhammad Arsala Rizqi
Tanggal Review 10 Juli 2021

Rangkain Listrik dc yaitu suatu rangkaian listrik dengan sumber tegangan searah (dc)
dimana tegangan (V) dan arus (I) yang mengalir pada rangkaian tetap, dihubungkan dengan
beban yaitu hambatan (R) yang dirangkai seri, paralel atau majemuk antara seri sama palalel.

Pada susunan seri berlaku; Hambatan pengganti rangkaian secara seri adalah :

R = R1+R2+RS

Arus yang mengalir melewati R1, R2, R3 sama besar yaitu :

I= I1+I2+IS.

Rangkaian listrik ac adalah suatu rangkaian listrik yang dihubungkan dengan sumber
arus yang besarnya selalu berubah setiap saat. Rangkaian ac terdiri dari Hambatan (R),
Kumparan (L) dan Capasitor (C) yang dirangkai secara seri dengan sumber tegangan AC.

(Yasin Kholifudin, 2014)

8
DAFTAR SUMBER JURNAL

1. Molla, M. G. (2011). Pelaksanaan Pembelajaran Fisika dengan Menggunakan


Metode Inkuiri Terbimbing pada Pokok Bahasan Hukum Ohm dan Rangkaian Seri –
paralel , Efektivitas dalam hal Hasil Belajarnya , Keterlibatan dan Kendala-
Kendala . Skripsi Pelaksanaan Pembelajaran Fisika de.
2. Ramdani, M. (2005). Rangkaian Listrik (Revisi). Sekolah Tinggi Teknologi Bandung,
301. https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Rangkaian_Listrik.pdf
3. Rosman, A., Risdayana, Yuliani, E., & Vovi. (2019). Karakteristik arus dan tegangan
pada rangkaian seri dan rangkaian paralel dengan menggunakan resistor. Jurnal
Ilmiah d’Computare, 9, 40–43.
4. Sudaryatno Sudirham. (2014). Analisis Rangkaian Listrik 1. Rangkaian Arus Searah
Dan Arus Bolak- Balik, 7–8.
5. Yasin Kholifudin, M. (2014). Konsep Berpikir Anababe sebagai Solusi Pembelajaran
Fisika pada Materi Listrik DC dan Listrik AC di SMA. Konsep Berpikir Anababe...
M. Yasin Kholifudin, 4(1), 2089–6158.

Anda mungkin juga menyukai