Anda di halaman 1dari 17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka

Istilah 7 tools terinspirasi dari 7 senjata terkenal dari Benkei (seorang

prajurit Jepang dan biarawan/sõhei). Dia digambarkan sebagai seorang prajurit

yang memiliki kemampuan tinggi dalam mengunakan 7 jenis senjata. Seven

(7) tools merupakan senjata/alat bantu yang membantu dalam menemukan

akar penyebab masalah serta pada pada Delapan Langkah-Langkah

Peningkatan (DELTA), yang disesuaikan dengan jenis dan karakteristik dari

data dan informasi yang dimiliki. Penggunaan ketujuh (7) alat bantu,

diharapkan dapat memilih dan menggunakan alat bantu yang sesuai dengan

karakteristik data dan informasi serta membantu menganalisis data melalui

grafik secara sederhana dan membantu pengolahan data secara sederhana.

Dr. Ishikawa (1915 - 1989) adalah Guru kualitas Jepang yang

memiliki pengaruuh besar pada peningkatan kualitas di seluruh dunia. Dia

telah menulis lebih dari 600 artikel dan 31 buku. Dua bukunya diterjemahkan

dalam Bahasa Inggris dan menjadi panduan bagi praktisi maupun penelti

tentang kualitas, kedua buku tersebut adalah “Guide to Quality Control” dan

“What is Total Quality Control? The Japanese Way.” Dr Ishikawa

mengembangkan konsep Quality Cycle (QC). Dia percaya bahwa dalam

proses peningkatan kualitas setiap orang harus terlibat dalam peningkatan

6
7

kualitas. Quality Cycle menyediakan metode untuk melakukan proses

tersebut, dimana semua orang akan bekerja pada perbaikan proses dengan

memberikan ide untuk meningkatkan produk dan proses. Semua anggota

Quality Cycle mendapat pelatihan dalam penggunaan alat-alat pemecahan

masalah yang sederhana, termasuk seven tools. Dia juga mengembangkan

cause and effect diagram yang dikenal dengan diagram tulang ikan (fishbone

diagram).

Selain Dr Ishikawa ada juga tokoh asal Prancis yang juga berperan

dalam seven tools yaitu Vilfredo Federico Damaso Pareto. Beliau merupakan

tokoh yang mencetuskan “Diagram Pareto”. Prinsip Pareto (The Pareto

Principle) menyatakan bahwa dari sekian banyak kejadian, sekitar 80%

daripada efeknya disebabkan oleh 20% dari penyebabnya (Koch, 1998).

Hukum Pareto sebenarnya dipopulerkan oleh Joseph M Juran (Ahli

Manajemen Mutu) yang lebih bersifat universal. Juran meyakini bahwa

konsep 80/20 tersebut dapat diterapkan dalam seluruh sendi kehidupan

manusia mulai dari sosial-budaya, sosial-ekonomi, sosio-politik dan lain-lain.

Roh matematik dari hukum Pareto adalah 80% reaksi sebenarnya dihasilkan

dari 20% aksi yang dilakukan(Juran & Godfrey, 1999).


8

a. Diagram Pareto

Pareto chart adalah bagan yang berisikan diagram batang

dan diagram garis. Diagram batang memperlihatkan klasifikasi dan

nilai data, sedangkan diagram garis mewakili total data kumulatif.

Klasifikasi data diurutkan menurut urutan ranking. Ranking

tertinggi merupakan masalah yang terpenting untuk segera

diselesaikan. Prinsip pareto chart sesuai dengan hukum Pareto yang

menyatakan bahwa sebuah grup selalu memiliki persentase terkecil

(20%) yang bernilai atau memiliki dampak terbesar (80%). Pareto

chart mengidentifikasi 20% penyebab masalah utama untuk

mewujudkan 80% improvement secara keseluruhan.

Adapun langkah-langkah dalam pembuatan bagan pareto

adalah sebagai berikut :

1) Tentukan kategori apa yang akan digunakan untuk

mengelompokkan item.

2) Tentukan apa pengukuran yang tepat. Pengukuran yang umum

adalah frekuensi, kuantitas, biaya dan waktu.

3) Tentukan periode waktu apa bagan Pareto akan mencakup:

Satu siklus kerja, Satu hari penuh, atau Satu minggu.

4) Kumpulkan data, merekam kategori setiap kali (Atau

mengumpulkan data yang sudah ada).

5) Hitung subtotal pengukuran untuk setiap kategori.


9

6) Tentukan skala yang tepat untuk pengukuran yang Anda

kumpulkan. Nilai maksimum akan menjadi subtotal terbesar

dari langkah 5. (Jika Anda akan melakukan langkah opsional 8

dan 9 di bawah ini, nilai maksimumnya adalah jumlah semua

subtotal dari langkah 5.) Tandai skala di sisi kiri bagan.

7) Bangun dan beri label untuk setiap kategori. Tempatkan yang

tertinggi di paling kiri, lalu yang paling tinggi di sebelah kanan

dan seterusnya. Jika ada banyak kategori dengan ukuran kecil,

mereka dapat dikelompokkan sebagai "lainnya."Langkah 8 dan

9 bersifat opsional tetapi berguna untuk analisis dan

komunikasi.

8) Hitung persentase untuk setiap kategori: subtotal untuk

kategori itu dibagi dengan total untuk semua kategori.

Gambarkan sumbu vertikal kanan dan beri label dengan

persentase. Pastikan kedua sisik tersebut sesuai: Misalnya,

pengukuran kiri yang sesuai dengan setengahnya harus tepat

berlawanan 50% pada skala yang tepat.

9) Hitung dan gambarkan jumlah kumulatif: Tambahkan subtotal

untuk kategori pertama dan kedua, dan tempatkan titik di atas

bilah kedua yang menunjukkan jumlah tersebut. Untuk jumlah

tersebut, tambahkan subtotal untuk kategori ketiga, dan

tempatkan titik di atas bilah ketiga untuk jumlah baru.


10

b. Histogram

Histogram adalah diagram batang yang digunakan untuk

menunjukkan adanya dispersi data dan distribusi frekuensi. Sebuah

distribusi frekuensi menunjukkan seberapa sering setiap nilai yang

berbeda dalam satu set data terjadi. Grafik ini juga dapat membuat

analisa karakteristik dan penyebab disperse data. Data dalam

histogram dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas, nilai pengamatan dari

tiap kelas ditunjukkan pada sumbu X.

Manfaat Histogram antara lain:

a. Menunjukkan data dalam jumlah besar yang susah

diinterpretasikan dalam bentuk tabular.

b. Menampilkan frekuensi relatif terhadap kejadian berbagai

nilai data.

c. Menunjukkan pemusatan, variasi dan bentuk data.

d. Menggambarkan secara cepat distribusi data.

e. Menyediakan informasi yang berguna untuk memprediksi

performa masa depan dari suatu proses.

f. Membantu mengindikasi jika ada terjadi perubahan dalam

proses.
11

Langkah menyusun Histogram :

a. Menentukan batas-batas observasi, misalnya perbedaan

antara nilai terbesar dan terkecil.

b. Memilih kelas-kelas atau sel-sel. Biasanya, dalam

menentukan banyaknya kelas, apabila n menunjukkan

banyaknya data, maka banyaknya kelas ditunjukkan dengan

√n.

c. Menentukan lebar kelas-kelas tersebut. Biasanya, semua

kelas mempunyailebar yang sama. Lebar kelas ditentukan

dengan membagi range dengan banyaknya kelas.

d. Menentukan Batas-Batas kelas. Tentukan banyaknya

observasi pada masing-masing kelas dan yakinkan bahwa

kelas-kelas tersebut tidak saling tumpang tindih.

e. Menggambar frekuensi histogram dan menyusun diagram

batangnya.

c. Diagram Sebab-Akibat

Diagram Sebab-Akibat atau yang biasa disebut Fishbone

Diagram adalah alat untuk mengidentifikasi berbagai sebab

potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah

tersebut melalui sesi brainstorming. Masalah akan dipecah menjadi

sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup manusia, material,

mesin, prosedur, kebijakan, dan sebagainya. Setiap kategori


12

mempunyai sebab-sebab yang perlu diuraikan melalui sesi

brainstorming.

Diagram sebab akibat pada umumnya terdapat 5 kategori

penyebab yaitu:

1) Material: Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi,

jasa, biasanya informasi atau data dari semua jenis yang

digunakan.

2) Methods and measures: Prosedur, interuksi kerja cara

manusia untuk menyelesaikannya, juga termasuk cara

pengukuran terhadap kualitas dan inspeksi.

3) Machines: Semua jenis perlengkapan dan peralatan yang

digunakan.

4) Man / People: Semua sumber dayamanusia yang ikut dalam

proses tersebut, termasuk juga pelanggan, manager,

pemerintah, karyawan, pemilik perusahaan.

5) Mother Nature / Environment: Lingkungan fisik dan

managemen lingkungannya.
13

Adapun manfaat dari diagram sebab-akibat adalah sebagai berikut :

1) Membantu mengidentifikasi akar penyebab masalah

2) Menganalisa kondisi sebenarnya yang bertujuan untuk

memperbaiki peningkatan kaulitas.

3) Membantu membangkitkan ide-ide untuk solusi suatu

masalah.

4) Membantu dalam pencarian fakta lebih lanjut.

5) Mengurangikondisi-kondisi yang menyebabkan

ketidaksesuaian produk dengan keluhan konsumen.

6) Menentukan standarisasi dari operasi yang sedang berjalan

atau yang akan dilaksanakan.

7) Merencanakan tindakan perbaikan.

Adapun langkah-langkah dalam membuat diagram sebab-akibat

adalah sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi masalah utama.

2) Menempatkan masalah utama tersebut disebelah kanan

diagram.

3) Mengidentifikasi penyebab minor dan meletakkannya pada

penyebab mayor.

4) Diagram telah selesai, kemudian dilakukan evaluasi untuk

menentukan penyebab sesungguhnya.


14

Kelebihan dan kekurangan Diagram Fishbone :

Kelebihan Fishbone diagram adalah dapat menjabarkan

setiap masalah yang terjadi dan setiap orang yang terlibat di

dalamnya dapat menyumbangkan saran yang mungkin menjadi

penyebab masalah tersebut.

Kekurangan Fishbone diagram adalah opinion based on

tool dan di design membatasi kemampuan tim / pengguna secara

visual dalam  menjabarkan masalah yang mengunakan metode

“level why” yang dalam, kecuali bila kertas yang digunakan benar

– benar besar untuk menyesuaikan dengan kebutuhan tersebut.

d. Konsep 5W+1H

5W1H merupakan sebuah konsep rumusan pertanyaan yang

digunakan untuk memecahkan suatu masalah. Metode ini tidak

hanya digunakan sebagai penelitian pada dunia akademik atau

pendidikan, namun juga digunakan pada dunia non-akademik.

Metode ini bisa digunakan bersamaan dalam penanganan masalah

sedang yang terjadi di lingkungan manajemen perusahaan, seperti

masalah buruknya kualitas produk dan hasil produksi yang tidak

sesuai dengan harapan.5W1H bisa diterapkan sebagai alat untuk

mendukung improvement (perbaikan) ke arah yang lebih baik

dengan cara membuatkan daftar pertanyaan.

Penjelasan mengenai pertanyaan-pertanyaan tersebut di antaranya

adalah sebagai berikut :


15

1. What

What dalam bahasa inggris berarti apa, maksudnya adalah

apa yang menjadi permasalahan dalam organisasi?

2. Why

Why berarti Mengapa. Artinya mengapa masalah itu bisa

terjadi.

3. Where

Where berarti dimana. Artinya adalah dimana tempat yang

menjadi penyebab timbulnya masalah?

4. When

When berarti kapan. Kapan pekerjaan akan dimulai atau

kapan pekerjaan akan diselesaikan.

5. Who

Who berarti siapa. Siapa yang akan dipilih untuk melakukan

suatu pekerjaan, atau siapa yang diberi tanggung jawab untuk

menangani maslah tersebut.

6. How

How berarti bagaimana. Bagaimana cara yang digunakan

oleh perusahaan atau organisasi dalam rangka menangani dan

menyelesaikan permasalahan.
16

e. Faktor 4M+1E

Faktor 4M terdiri dari Man (manusia), Machine (mesin), Method

(metode), Material (bahan baku).

1) Man (manusia)

Manusia sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses

produksi. Hal ini disebabkan karena manusia merupakan

sumber daya yang bisa mengatur kelancaran suatu proses, baik

secara manual maupun otomatis (menggunakan mesin).

Manusia terdiri dari operator, leader, supervisor, ataupun level

management up yang bertanggung jawab terhadap

pengambilan kebijakan di perusahaan.

2) Machine (mesin)

Mesin sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses

produksi. Hal ini disebabkan karena mesin merupakan sumber

daya yang bisa membantu dalam proses produksi secara tepat,

cepat, dan otomatis. Dalam proses produksi yang banyak

mengandalkan mesin, kebanyakan hasil produksinya adalah

sama secara ukuran dan standarnya.


17

3) Method (metode)

Metode sangat berpengaruh terhadap ketepatan

pengoperasian produksi. Hal ini disebabkan karena metode

merupakan suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan hasil

produksi yang sesuai dengan harapan.

4) Material (bahan baku)

Material cukup berpengaruh terhadap kualitas hasil

produksi. Bila material yang digunakan dalam proses produksi

tidak sesuai dengan standar, mungkin saja dapat mengganggu

kelancaran proses produksi.

Faktor 1E yang dimaksud adalah environment (lingkungan).

Lingkungan berpengaruh terhadap kemudahan dalam melakukan

proses produksi.Pada akhirnya faktor 4M + 1E dalam proses

produksi akan berpengaruh terhadap kualitas produk yang

dihasilkan. Hingga akhirnya, dalam analisa suatu masalah yang

berpengaruh terhadap kualitas produk, faktor 4M + 1E sering

diutamakan dalam mencari akar permasalahannya.


18

f. Grafik

Grafik adalah suatu media gambar yang dijadikan sebagai alat

untuk menyajikan informasi yang lebih dinamis dan informatif

serta menarik.

Fungsi Grafik

Grafik berfungsi untuk membantu penyajian data sehingga

mudah dipahami oleh pembaca. Selain dalam bentuk grafik

biasanya data juga  biasa disajikan dalam bentuk tabel, namun data

yang disajikan dalam bentuk tabel dianggap kurang menarik.

Jenis-jenis Grafik

1. Grafik Batang

Grafik batang adalah bagan atau grafik yang menyajikan

data kategorikal dengan batang persegi panjang dengan

tinggi atau panjang sebanding dengan nilai yang mereka

wakili. Balok dapat diplot secara vertikal atau horizontal.

2. Grafik Lingkaran

Grafik lingkaran umumnya digunakan untuk menyajikan

data dalam bentuk persentase. Keterbatasan grafik ini

dalam menyajikan data, umumnya hanya berupa data dari

tabel satu arah. Kelebihan menyajikan data dalam bentuk

grafik lingkaran adalah dari segi visualisasi. Visualisasi

pada grafik lingkaran memiliki banyak sekali karakter yang

unik dan enak dilihat. Sehingga karakter data yang sedikit


19

yang masih dapat disajikan dalam bentuk grafik lingkaran

akan sangat baik jika menggunakan grafik ini.

3. Grafik Garis

Grafik garis adalah jenis grafik yang menggambarkan

beberapa data dalam bentuk garis atau kurva. Grafik garis

digunakan untuk menggambarkan suatu perkembangan atau

perubahan data dari waktu ke waktu. Grafik garis memiliki

2 sumbu utama yaitu sumbu X dan sumbu Y. Sumbu X

digunakan untuk menunjukkan waktu pengamatan.

4. Grafik Radar

Grafik radar adalah salah satu grafik yang dapat digunakan

untuk melihat sebaran data, umumnya juga disebut sebagai

grafik laba-laba. Terkadang untuk melihat pencaran Suatu

data atau yang disebut sebagai out layer grafik ini sangat

cocok untuk digunakan. Aplikasi untuk grafik ini umum

digunakan untuk melihat perkembangan kinerja atau

kualitas diri seseorang, misalnya kinerja seorang pegawai,

pemain sepak bola, dan lain-lain.


20

B. Kerangka Berpikir

Permasalahan

1. Belum diketahuinya jumlah total frekuensi dan


persentase kecacatan produk pada proses
pengukuran, perakitan ,pemotongan dan
pengampelasan komponen As Roda
2. Belum diketahuinya jumlah total frekuensi dan
persentase kecacatan produk pada proses
pengukuran, pemotongan, perakitan dan
pengecatan Komponen Atap Kereta.
3. Belum diketahuinya masalah yang didapatkan
dari penguraian diagram fishbone.
Data

Pengumpulan data didapatkan


dari data produksi penbuatan
mainan kereta api, utamanya
komponen as roda dan atap
kereta pada PT. Tratoys
Mengolah Data
Manufactur
Data yang sudah didapatkan tersebut kemudian
diambil data cacat terbanyak. Lalu data diolah
menggunakan software Microsoft Excel.

Analisis

Data dianalisis dengan Diagram Pareto agar didapat


presentase cacat terbanyak.

Hasil Yang Diharapkan

4. Dapat mengetahui jumlah total frekuensi dan


persentase kecacatan produk pada proses pengukuran,
perakitan ,pemotongan dan pengampelasan komponen
As Roda
5. Dapat mengetahui jumlah total frekuensi dan
persentase kecacatan produk pada proses pengukuran,
pemotongan, perakitan dan pengecatan Komponen
Atap Kereta.
6. Dapat mengetahui masalah yang didapatkan dari
penguraian diagram fishbone.
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Sumber: Hasil Penelitian
21

C. Penelitian yang Relavan

1. Tjahja Muhandiri, dkk. APLIKASI SEVEN TOOLS PADA PERBAIKAN

MUTU ROUNDNESS BAKSO UNYIL DI PT X. Jurnal Manajemen Vol.

14 No. 1, Hal 54-61, Mengungkapkan bahwa mutu roundness Bakso Unyil

yang diproduksi oleh PT X saat ini masih berada di bawah kompetitor.

Perbaikan mutu roundness menjadi salah satu langkah yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan penerimaan konsumen. Penelitian ini

bertujuan untuk mengidentifikasi penyebab rendahnya mutu roundness

Bakso Unyil dan menemukan solusinya. Metode perbaikan mutu

dilakukan tahapan, identifikasi penyebab rendahnya mutu roundness

(Plan), uji coba perbaikan produksi (Do), dan implementasi tindakan

perbaikan (Action). Sampel diambil sebanyak 20 buah bakso dari tiga

batch (total 60 sampel). Analisis data menggunakan Diagram Ishikawa dan

histogram. Implementasi alternatif perbaikan yang telah dilakukan,

diantaranya penyesuaian jumlah adonan pada kuali mixing, pemasangan

alat pengukur suhu di bak pemanasan awal, standarisasi penggunaan es,

perbaikan teknik pencampuran fosfat dan garam, penghilangan

penggunaan baking powder, dan pergantian jenis pisau di kuali mixing

ternyata tidak hanya memperbaiki mutu roundness bakso Unyil tetapi juga

memperbaiki kondisi pada permukaan Bakso Unyil yang berkerut dan

tidak halus.
22

2. Moh. Ririn Rosyidi, dkk. SEVEN TOOLS UNTUK MENURUNKAN

KECATATAN PADA PRODUK KOPI. Jurnal Optimalisasi Vol. 6 No. 2,

Hal 143-155, Menyatakan bahwa era industri yang semakin kompetitif

untuk mempertahankan dan menambah minat jual beli produk ke

konsummen sangatlah penting, setiap pelaku bisnis hendak bagaimana

cara memenangkan persaingan dibisnis tersebut sehingga bisa eksis di

bidang tersebut, dengan menjaga kualitas produk yang akan dipasarkan.

Produk kopi di perusahaan ada tiga cacat yakni wadah kemasan rusak,

berat tidak sesuai, bubuk kopi kasar. Metode seven tools akan di ketahui

penyebab terjadinya kecacatan pada produk kopi, dari analisis tabel Check

Sheet diketahui terdapat tiga jenis kecacatan. Dari Histogram diketahui

distribusi data kecacatan yang paling banyak yakni wadah kemasan rusak

sebesar 1252 pcs, peta kendali P diketahui nilai UCL 0,2993 dan LCL

-0,1525 nilai tersebut dalam batas kendali. Diagram pareto diperoleh jenis

cacat yang paling dominan yaitu WKR (53,97 %). Perhitungan korelasi

menggunakan Scater diagram didapat nilai -7,380 nilai tersebut

menunjukan kedua hubungan antara cacat wadah kemasan rusak dengan

bubuk kopi kasar memiliki hubungan negatif. Dari hasil analisis Fishbone

diagram dan RCA, diketahui penyebab kecacatan yang paling tinggi WKR

yaitu faktor man, machine, method, dan material. Tindakan perbaikan

yaitu perlunya pergantian pada kemasanya, memberikan brefing pada

operator, memberikan pelatihan, serta merawat mesin agar kondisi mesin

tetap baik.

Anda mungkin juga menyukai