BIOESAY
JURNAL
“In vitro dan in vivo bukti aktivitas Hypouricemic dan anti-inflamasi dari
Maclura cochinchinensis (Lour.) Ekstrak kayu teras sudut”
DISUSUN OLEH :
NO . BP : 1804017
KELAS : A
Puji syukur saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena berkat rahmat-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah Bioesay yang berjudul “In vitro dan in vivo bukti
aktivitas hypouricemic dan anti-inflamasi dari Maclura cochinchinensis (Lour.) Ekstrak kayu
teras sudut” ini.Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Bioesay
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu sangat
diharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini memberikan informasi bagi seluruh mahasiswa Farmasi bahkan
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Akhirnya besar harapan saya kiranya makalah ini dapat membantu teman-teman.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme aktivitas ekstrak
kayu teras MC menggunakan keduanyain vitro dan in vivo model. Metode ekstraksi
dioptimalkan untuk menghasilkan kandungan tertinggi senyawa biokimia dan aktivitas
antioksidan. Efek ekstrak kayu teras MC pada xantin oksidase dan kinetika enzimnya
ditentukanin vitro dan efek antihiperurisemia dievaluasi pada tikus hiperurisemia yang
diinduksi kalium oksonat (PO). Efek anti-inflamasi ekstrak MC heartwood juga diuji
terhadap upregulasi mRNA proinflamasi yang diinduksi lipopolisakarida dalam sel
makrofag tikus RAW 264,7. Ekstraksi soxhlet kayu teras MC dengan etanol 70%
menghasilkan aktivitas antioksidan yang lebih kuat, dan kandungan total fenolik dan
flavonoid yang lebih tinggi daripada metode konvensional (maserasi atau rebusan).
A. PEMBAHASAN
Mengenai patofisiologi asam urat, kelarutan maksimumnya dalam darah adalah 6,4-
6,8 mg/dL dan hiperurisemia menyebabkan pengendapan kristal urat. Urat direabsorbsi
dan diekskresikan di tubulus proksimal ginjal, di mana beberapa jenis transporter urat
seperti urat/anion exchanger 1 (URAT1) dan glukosa transporter tipe 9 (GLUT9) berada
dan mungkin bertanggung jawab untuk penanganan urat di ginjal.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme molekuler ekstrak
kayu teras MC terhadap aktivitas antioksidan, hipourisemia, dan antiinflamasinya
menggunakanin vitrodan in vivo model. Selain itu, kinetika enzim XOD diukur
menggunakan plot Lineweaver-Burk untuk menentukan jenis penghambatan enzim oleh
ekstrak kayu teras MC.
Kayu inti dari M.cochinchinensis (MC) diperoleh dari Amphoe Mueang, Provinsi
Nakhon Pathom oleh Assist. Prof. Dr. Boonyadist Vongsak, Fakultas Ilmu Farmasi,
Universitas Burapha pada Agustus 2016. Bahan-bahan ini diidentifikasi dengan
membandingkan dengan sampel otentik oleh Tuan Sarawit Phisutthinusart. Spesimen
voucher (SCFC-0816-01) telah disimpan di Departemen Kimia Pangan, Fakultas
Farmasi, Universitas Mahidol, Thailand. Kayu teras kering dari
M.cochinchinensisdipotong kecil-kecil dan digiling menjadi sedang hingga kasar bubuk,
dan kemudian disimpan di tempat yang kering sampai ekstraksi.
Ekstraksi soxhlet
Serbuk kayu teras MC (20 g) direfluks menggunakan alat Soxhlet dalam tiga
pelarut yang berbeda, yaitu etanol 70%, etil asetat, dan air dengan perbandingan 1:20
(MC:pelarut) selama 4 jam/ekstraksi. Larutan yang diperoleh disaring melalui kertas
saring Whatman No. 1, kemudian dipekatkan dan dikeringkan pada suhu 45-C
menggunakan rotavapor. Persentase hasil dihitung. Ekstrak kayu teras MC yang
diperoleh disimpan pada suhu -20-C sampai percobaan lebih lanjut.
Kelelahan
Serbuk kayu teras MC (20 g) direndam dalam etanol 70% atau etil asetat dengan
perbandingan 1:20 (MC: pelarut) selama 24 jam. Marc diekstraksi ulang tiga kali dengan
metode yang sama. Larutan yang diperoleh disaring melalui kertas saring Whatman No.
1, kemudian dipekatkan dan dikeringkan pada suhu 45-C menggunakan rotavapor.
Persentase hasil dihitung. Ekstrak kayu teras MC yang diperoleh disimpan pada suhu
-20-C sampai percobaan lebih lanjut.
Rebusan
Serbuk kayu teras MC (20 g) diekstraksi dengan merebus tiga kali dalam air
dengan perbandingan 1:20 (MC: pelarut) selama 15 menit/ekstraksi. Ekstrak yang
terkumpul disaring melalui kertas saring Whatman No.1, kemudian dipekatkan dan
dikeringkan pada suhu 45-C menggunakan rotavapor. Persentase hasil dihitung. Ekstrak
kayu teras MC yang diperoleh disimpan pada suhu -20-C sampai percobaan lebih lanjut.
Efek in vivo ekstrak kayu batang MC pada kadar asam urat plasma pada tikus
hiperurisemia yang diinduksi kalium oksonat (PO)
Tikus ICR jantan (30e40 g, 6 minggu) ditempatkan di pusat hewan Fakultas
Farmasi, Universitas Mahidol, Bangkok, Thailand, pada suhu terkontrol (23 ± 2 -C)
dengan siklus terang-gelap 12 jam dan akses ke diet standar dan air ad libitum. Mencit
diaklimatisasi selama 7 hari sebelum memulai percobaan. Hewan-hewan tersebut
menerima perawatan sesuai dengan Panduan Perawatan dan Penggunaan Hewan
Laboratorium, Pusat Hewan Laboratorium Nasional, Universitas Mahidol. Perawatan
hewan dan protokol eksperimental telah disetujui oleh komite etik hewan Fakultas
Farmasi, Universitas Mahidol (nomor izin PYT 008/2560).
B. HASIL
2.1. Hasil ekstraksi dan kandungan antioksidan dengan metode ekstraksi yang
berbeda.
Hasil ekstraksi yang diperoleh dengan tiga metode ekstraksi yang berbeda
disajikan dalam Meja 2. Diamati bahwa maserasi dengan etanol 70% menunjukkan
hasil ekstraksi tertinggi (30,2%). Kandungan total fenolik dan aktivitas antioksidan
dari metode ekstraksi yang berbeda dari ekstrak kayu teras MC ditunjukkan pada:. Di
antara semua metode ekstraksi, ekstraksi soxhlet dengan etanol 70% secara signifikan
menunjukkan kandungan total fenolik tertinggi dan aktivitas pemulungan ABTS (p <
0,05).
BAB III
PENUTUP & KESIMPULAN
1.1 . Kesimpulan
Maclura cochinchinensis (Lour.) Ekstrak kayu teras Corner (MC) telah
digunakan untuk pengobatan asam urat, hiperurisemia, dan peradangan dalam
pengobatan tradisional Thailand. Meskipun penggunaan tradisional mereka, mekanisme
aksi mereka tetap tidak diketahui. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
mekanisme aktivitas ekstrak kayu teras MC menggunakan keduanyain vitro dan in vivo
model. Metode ekstraksi dioptimalkan untuk menghasilkan kandungan tertinggi
senyawa biokimia dan aktivitas antioksidan. Efek ekstrak kayu teras MC pada xantin
oksidase dan kinetika enzimnya ditentukanin vitro dan efek antihiperurisemia
dievaluasi pada tikus hiperurisemia yang diinduksi kalium oksonat (PO).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme aktivitas ekstrak
kayu teras MC menggunakan keduanyain vitro dan in vivo model. Metode ekstraksi
dioptimalkan untuk menghasilkan kandungan tertinggi senyawa biokimia dan aktivitas
antioksidan. Efek ekstrak kayu teras MC pada xantin oksidase dan kinetika enzimnya
ditentukanin vitro dan efek antihiperurisemia dievaluasi pada tikus hiperurisemia yang
diinduksi kalium oksonat (PO). Efek anti-inflamasi ekstrak MC heartwood juga diuji
terhadap upregulasi mRNA proinflamasi yang diinduksi lipopolisakarida dalam sel
makrofag tikus RAW 264,7. Ekstraksi soxhlet kayu teras MC dengan etanol 70%
menghasilkan aktivitas antioksidan yang lebih kuat, dan kandungan total fenolik dan
flavonoid yang lebih tinggi daripada metode konvensional (maserasi atau rebusan).
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui mekanisme molekuler ekstrak
kayu teras MC terhadap aktivitas antioksidan, hipourisemia, dan antiinflamasinya
menggunakanin vitrodan in vivo model. Selain itu, kinetika enzim XOD diukur
menggunakan plot Lineweaver-Burk untuk menentukan jenis penghambatan enzim
oleh ekstrak kayu teras MC.
1.2.Saran
Mohon maaf jika dalam makalah ini ada yang kurang lengkap dan
masih banyak kekurangan dan lebih jelas lagi isi dari judul yang dibahas.
DAFTAR PUSTAKA
1. Mokkhasmit M, Swatdimongkol K, Satrawaha P. Studi toksisitas tanaman obat Thailand.
Banteng Dept Med Sci. 1971;12:36e65.
2. Kummee S, Intaraksa N. Aktivitas antimikroba dari Desmos chinensis daun dan Maclura
cochinchinensis ekstrak kayu. Songklanakarin J Sci Technol. 2008;30: 635e 639.
5. Kementerian Kesehatan Masyarakat. Daftar Obat Esensial Nasional (Daftar Produk Obat
Herbal). 2013. Thailand).
7. Zheng ZP, Zhu Q, Fan CL, Tan HY, Wan M. Phenolic tirosinase inhibitor dari batang
Cudrania cochinchinensis. Fungsi Makanan.2011;2:259e264.