Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TERBENTUKNYA GUNUNG API DAN POTENSI GEMPA TEKTONIK DI SUMATERA


AKIBAT PERGERAKAN LEMPENG TEKTONIK

OLEH

NAMA :

NIM :

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
berkat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah geologi dinamis tentang Terbentuknya
Gunung Api dan Potensi Gempa Tektonik Di Sumatera Akibat Pergerakan Lempeng Tektonik.

Penulis berharap dengan adanya makalah ini masyarakat awan dapat lebih mengetahui
tentang proses terbentuknya gunung api dan potensi gempa tektonik yang ada di Sumatera.
Penulis berharap agar makalah ini dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi para pembaca
sekalian.

Tiada gading yang tak retak, begitu pun dengan makalah ini. Makalah ini masih jauh dari
kata sempurna sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang membangun dari
para pembaca sekalian agar kedepannya penulis dapat memperbaiki makalah ini agar menjadi
lebih baik lagi.

Kupang, Maret 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL ……………………………………………….. i

KATA PENGANTAR………………………………………….……...ii

DAFTAR ISI .........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 1

A. LatarBelakang.......................................................................1

B. RumusanMasalah.................................................................2

C. Tujuan..................................................................................2

BAB I I PEMBAHASAN....................................................................3

A. Pengertian Gunung Api......................................................10

B. Peoses Terbentuknya Gunung Api…………………..…..11

C. Pengertian Gempa Tektonik..............................................12

D. Potensi gempa tektonik di Sumatera akibat

pergerakan lempeng tektonik………………...………….13

BAB III PENUTUP.............................................................................. 15

A. Kesimpulan ……………………………………….……..15

DAFTAR PUSTAKA……………………………….……………………...16
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Indonesia merupakan Negara kepulauan yang memiliki banyak gunung yang aktif
maupun tidak aktif. Gunung yang aktif ini lebih dikenal dengan nama gunung api.  Gunung
berapi atau gunung api secara umum adalah istilah yang dapat didefinisikan sebagai suatu
sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari
kedalaman sekitar10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk
endapan hasil akumulasimaterial yang dikeluarkan pada saat meletus. Lebih lanjut, istilah
gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan icevolcanoes atau
gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur.

Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali
adalahgunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of
Fire). Busur CincinApi Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan
tektonik.Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung
berapi yang aktifmungkin berubah menjadi separuh aktif, istirahat, sebelum akhirnya
menjadi tidak aktif atau mati.Bagaimanapun gunung berapi mampu istirahat dalam waktu
610 tahun sebelum berubah menjadi aktifkembali. Oleh itu, sulit untuk menentukan keadaan
sebenarnya daripada suatu gunung berapi itu, apakah gunung berapi itu berada dalam
keadaan istirahat atau telah mati.

Gempa bumi adalah guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Biasanya gempa bumi
terjadi akibat pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan
yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai keadaan
dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah
gempa bumi terjadi.
Ada beberapa jenis gempa bumi salah satunya gempa bumi tektonik. Gempa bumi
tektonik dapat terjadi akibat pergeseran lempeng tektonik yang ada di dalam bumi. Gempa
bumi dapat menimbulkan berbagai kerusakan baik yang ringat maupun yang sangat berat
bagi manusia.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu gunung api?
2. Bagaimana proses terbentuknya gunung api?
3. Apa itu gempa tektonik?
4. Bagaimana potensi gempa tektonik di Sumatera akibat pergerakan lempeng tektonik?

1.3 TUJUAN
1. Mengetahui pengertian gunung api
2. Mengetahui bagaimana proses terbentuknya gunung api
3. Mengetahui pengertian gempa tektonik
4. Mengetahui potensi gempa tektonik di Sumatera akibat pergerakan lempeng tektonik
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN GUNUNG API


Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi menumpuk
di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk akibat erupsi magma. Gunung api
yang terdapat pada tempat-tempat tertentu, yaitu pada jalur punggungan tengah samudra,
pada jalur pertemuan dua lempeng kerak bumi, dan pada titik panas di muka bumi tempat
keluarnya magma. Sebagian besar gunung api aktif di dunia berada pada pertemuan
lempeng tektonik dan muncul di daerah-daerah yang berada di dalam di lautan Pasifik
yang disebut “cincin gunung api” ( ring of fire)
Berdasarkan aktivitasnya gunung api dapat dibedakan menjadi tiga yaitu,
 Gunung api aktif,yaitu gunung api yang masih bekerja mengeluarkan
magma, letusan dan gempa.
 Gunung api mati, yaitu gunung api yang tidak memiliki kegiatan erupsi
sejak tahun 1600
 Gunung api istirahat, yaitu gunung api yang dapat meletus sewaktu-waktu
kemudian beristirahat.

Gunung Berapi Ini Ditemukan Dalam Berbagai Bentuk Sepanjang Hidup Mereka.
Sebuah Gunung Berapi Aktif Mungkin Berubah Menjadi Setengah Off, Beristirahat,
Sebelum Menjadi Tidak Aktif Atau Mati. Tapi Gunung Berapi Mampu Istirahat Dalam
Waktu 610 Tahun Sebelum Menjadi Aktif Kembali. Dengan Demikian, Sulit Untuk
Menentukan Keadaan Sebenarnya Dari Gunung Berapi, Jika Gunung Berapi Berada
Dalam Keadaan Istirahat Atau Mati.

Ketika Gunung Berapi Meletus, Magma Yang Terkandung Dalam Magmar


Basement Gunung Berapi Meletus Sebagai Lava Atau Lava. Selain Aliran Lava,
Kerusakan Yang Disebabkan Oleh Gunung Berapi Melalui Berbagai Cara Seperti
Berikut:

1. Aliran Lava.
2. Letusan Gunung Berapi.
3. Aliran Lumpur.
4. Abu.
5. Kebakaran Hutan.
6. Gas Beracun.
7. Gelombang Tsunami.
8. Gempa Bumi.
Gunung Berapi dapat dibedakan mejadi beberapa jenis berdasarkan bentuk dan
proses terjadinya, yaitu :

 Gunung api maar, berbentuk seperti danau kawah terjadi karena letusan
besar yang kemudian membentuk lubang besar di bagian puncak. Bahan-bahan yang
dikeluarkan berupa benda padat/effiata. Contoh, gunung Lamongan Jawa Timur
 Gunung api kerucut/ strato, yaitu gunung api yang berbentuk seperti
kerucut dengan lapisan lava dan abu yang berlapis-lapis terjadi karena letusan dan lelehan
batuan panas dan cair. Lelehan yang sering terjadi menyebabkan lereng gunung yang
berlapis-lapis sehingga disebut strato. Contoh gunung merapi.
 Gunung api perisai/tameng, berbentuk seperti perisai terjadi karena
lelehan keluar engan tekanan rendah sehingga nyaris tidak ada letusan dan membentuk
lereng yang landai. Contoh gunung Maona Loa di Hawaii.

2.2 PROSES TERBENTUKNYA GUNUNG API


Gunung berapi paling sering terbentuk pada konvergensi atau divergensi pelat
tektonik. Misalnya di Mid-Ocean Ridges, dimana lempeng tektonik menyebar terpisah
dan zona subduksi, dimana satu lempeng tektonik tenggelam ke dalam mantel bumi di
bawah lempeng tektonik lain. Yang lain mungkin terbentuk dekat atau di tengah lempeng
tektonik, seperti Island Arcs and Hotspot. Beberapa lainnya terbentuk di benua, seperti di
Continental Rifts.

Gunung api terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua, terbentuk
akibat pemekaran kerak benua; busur tepi benua, terbentuk akibat penunjaman kerak
samudara ke kerak benua;busur tengah samudera, terjadi akibat pemekaran kerak
samudera; dan busur dasar samuderayang terjadi akibat terobosan magma basa pada
penipisan kerak samudera.

Pada gambar di atas memperlihatkan batas lempeng utama dengan dengan


pembentukan busur gunung api. Pergerakan antar lempeng ini menimbulkan empat busur
gunung api berbeda. Pada gambar di atas terlihat penampang diagram yang
memperlihatkan bagaimana gunung api terbentuk di permukaan melalui kerak benua dan
kerak samudera serta mekanisme peleburan batuan yang menghasilkan busur gunungapi,
busur gunungapi tengah samudera, busur gunungapi tengah benua dan busur gunungapi
dasar samudera Di Indonesia (Jawa dan Sumatera) pembentukan gunungapi terjadi akibat
tumbukan kerak Samudera Hindia dengan kerak Benua Asia. Di Sumatra penunjaman
lebih kuat dan dalam sehingga bagian akresi muncul ke permukaan membentuk pulau-
pulau, seperti Nias, Mentawai, dll Struktur gunung api, terdiri atas:Tipe-tipe gunung api
berdasarkan bentuknya:

 Pemekaran kerak benua, lempeng bergerak saling menjauh sehingga memberikan


kesempatan magma bergerak ke permukaan, kemudian membentuk busur
gunungapi tengah samudera.
 Tumbukan antar kerak, dimana kerak samudera menunjam di bawah kerak benua.
Akibat gesekan antar kerak tersebut terjadi peleburan batuan dan lelehan batuan
ini bergerak ke permukaan melalui rekahan kemudian membentuk busur
gunungapi di tepi benua.
 Kerak benua menjauh satu sama lain secara horizontal, sehingga menimbulkan
rekahan atau patahan. Patahan atau rekahan tersebut menjadi jalan ke permukaan
lelehan batuan atau magma sehingga membentuk busur gunungapi tengah benua
atau banjir lava sepanjang rekahan.
 Penipisan kerak samudera akibat pergerakan lempeng memberikan kesempatan
bagi magma menerobos ke dasar samudera, terobosan magma ini merupakan
banjir lava yang membentuk deretan gunungapi perisai.

2.3 PENGERTIAN GEMPA TEKTONIK


Gempa tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari lempeng-
lempeng tektonik yang ada di dalam Bumi. adapun berbagai aktivitas dari lempeng-
lempeng Bumi yang dapat menyebabkan gempa adalah tumbukan maupun pergeseran.
Gempa tektonik pada umumnya gempa yang terjadi dalam kekuatan besar dan sifatnya
merusak.

Adapun beberapa tahapan terjadinya gempa tektonik antara lain sebagai berikut:

 Terdapat lempeng- lempeng tektonik Bumi di suatu tempat

Proses yang mengawali terjadinya gempa bumi tektonik adalah adanya


lempeng- lempeng yang menyusun kerak Bumi. sebenarnya di setiap tempat di Bumi
memiliki lempeng baik lempeng aktif maupun lempeng tidak aktif bergerak.
Lempeng- lempeng tersebut tersusun dan membentuk struktur lapisan Bumi.
Lempeng- lempeng yang ada di dalam bumi ini ukurannya sangat besar dan maka dari
itulah setiap pergerakannya akan sangat mempengaruhi bentuk permukaan Bumi.
Lempeng- lempeng ini memiliki berbagai aktivitas pergerakan.

 Terjadinya gerakan yang mendadak atau tidak mendadak dari lempeng

Lempeng- lempeng yang ada di dalam Bumi tersebut mengalami berbagai


macam aktivitas. Beberapa aktivitas lempeng antara lain pergeseran atau tumbukan.
Semua pergerakan ini terkadang menimbulkan berbagai dampak. Apabila kekuatannya
besar maka akan menimbulkan pegunungan, lembah, patahan maupun lipatan yang
menyerang bumi. selain menimbulkan berbagai macam bentu, tentu saja aktivitas
lempeng akan menimbulkan getaran yang terkadang bisa kita rasakan sampai ke
permukaan Bumi. Getaran yang terasa terkadang kencang dan terkadang tidak
kencang, hal ini tergantung pada kedalaman lempeng tersebut.

 Terasa getaran di permukaan Bumi

Getaran yang bisa dirasakan akibat adanya aktivitas pergerakan lempeng ini
dikenal dengan gempa tektonik, yaitu gempa yang disebabkan karena aktivitas
lempeng- lempeng tektonik yang ada di dalam Bumi. Getaran yang disebabkan oleh
gempa bumi tektonik biasanya kuat, namun ini semua juga tergantung pada kedalaman
lempeng yang beraktivitas tersebut. Gelombang tektonik ini bersifat merusak.
Gempa Bumi tektonik adalah salah satu jenis gempa Bumi yang sering terjadi
di Indonesia. Gempa ini memiliki berbagai karakteristik yang mungkin tidak dimiliki
oleh jenis gempa lain. Adapun beberapa karakteristik yang dimiliki oleh gempa Bumi
tektonik antara lain sebagai berikut:

 Memiliki kekuatan besar

Salah satu karakteristik yang dimiliki oleh gempa Bumi tektonik adalah
memiliki kekuatan besar. Gempa tektonik yang biasa terjadi memang memiliki
kekuatan besar , umumnya lebih dari 4 skala richter. Gempa bumi tektonik juga
memiliki gelombang gempa yang berbeda. Struktur gempa bumi tektonik ini adalah
vertikal maka dari itulah goncangan demi goncangan akan lebih kita rasakan daripada
jenis gempa Bumi yang lain.

 Bersifat merusak

Gempa tektonik merupakan jenis gempa yang sifatnya merusak. Apabila kita
mendengar berita mengenai gempa Bumi dan kerusakan yang ditimbulkan sangat
besar, bisa jadi gempa tersebut merupakan jenis gempa tektonik. Gempa tektonik
meskipun kekuatannya tidak terlalu besar tetapi dampak yang ditimbulkan terhadap
kerusakan bisa sangat besar. Hal ini karena pola gelombang gempa yang menyebabkan
kerusakan bangunan.

 Datangnya tiba- tiba

Salah satu karakteristik yang dimiliki oleh gempa bumi tektonik adalah
kedatangannya yang tiba- tiba. Gempa bumi tektonik yang tiba- tiba ini karena
disebabkan oleh lempeng- lempeng yang beraktivitas di dalam bumi sehingga sulit
untuk diprediksi kapan akan terjadinya gempa Bumi tektonik ini. Karena gempa ini
datangnya tiba- tiba maka kadang banyak korban yang berjatuhan yang disebabkan
oleh gempa bumi ini.

 Disebabkan karena aktivitas lempeng- lempeng Bumi

Karakteristik selanjutnya dan juga merupakan penyebab terjadinya gempa


bumi tektonik adalah terjadi karena aktivitas- aktivitas lempeng Bumi. Setiap gempa
bumi memiliki sebabnya masing- masing, seperti halnya gempa bumi vulkanik yang
disebabkan karen gempa bumi, maka gempa tektonik disebabkan karena aktivitas
lempeng- lempeng tektonik.

2.4 POTENSI GEMPA TEKTONIK DI SUMATERA AKIBAT PERGERAKAN


LEMPENG

Pulau Sumatra terletak di baratdaya dari Kontinen Sundaland dan merupakan


jalur konvergensi antara Lempeng Hindia-Australia yang menyusup di sebelah barat
Lempeng Eurasia/Sundaland. Konvergensi lempeng menghasilkan subduksi sepanjang
Palung Sunda dan pergerakan lateral menganan dari Sistem Sesar Sumatra.

Subduksi dari Lempeng Hindia-Australia dengan batas Lempeng Asia pada


masa Paleogen diperkirakan telah menyebabkan rotasi Lempeng Asia termasuk
Sumatra searah jarum jam. Perubahan posisi Sumatra yang sebelumnya berarah E-W
menjadi SE-NW dimulai pada Eosen-Oligosen. Perubahan tersebut juga
mengindikasikan meningkatnya pergerakan sesar mendatar Sumatra seiring dengan
rotasi. Subduksi oblique dan pengaruh sistem mendatar Sumatra menjadikan
kompleksitas regim stress  dan pola strain pada Sumatra (Darman dan Sidi, 2000).
Karakteristik Awal Tersier Sumatra ditandai dengan pembentukkan cekungan-
cekungan belakang busur sepanjang Pulau Sumatra, yaitu Cekungan Sumatra Utara,
Cekungan Sumatra Tengah, dan Cekungan Sumatra Selatan 
Pulau Sumatra diinterpretasikan dibentuk oleh kolisi dan suturing dari mikrokontinen
di Akhir Pra-Tersier (Pulunggono dan Cameron, 1984; dalam Barber dkk, 2005).
Sekarang Lempeng Samudera Hindia subduksi di bawah Lempeng Benua Eurasia
pada arah N20°E dengan rata-rata pergerakannya 6 – 7 cm/tahun. Konfigurasi
cekungan pada daerah Sumatra berhubungan langsung dengan kehadiran dari subduksi
yang menyebabkan non-volcanic fore-arc dan volcano-plutonik back-arc. Sumatra
dapat dibagi menjadi 5 bagian (Darman dan Sidi, 2000):
1. Sunda outer-arc ridge, berada sepanjang batas cekungan fore-arc Sunda
dan yang memisahkan dari lereng trench.
2. Cekungan Fore-arc Sunda, terbentang antara akresi non-vulkanik
punggungan outer-arc dengan bagian di bawah permukaan dan
volkanik back-arc Sumatra.
3. Cekungan Back-arc Sumatra, meliputi Cekungan Sumatra Utara, Tengah,
dan Selatan. Sistem ini berkembang sejalan dengan depresi yang berbeda
pada bagian bawah Bukit Barisan.
4. Bukit Barisan, terjadi pada bagian axial dari pulaunya dan terbentuk
terutama pada Perm-Karbon hingga batuan Mesozoik.
5. Intra-arc Sumatra, dipisahkan oleh uplift  berikutnya dan erosi dari daerah
pengendapan terdahulu sehingga memiliki litologi yang mirip pada fore-
arc dan back-arc basin.
Zona subduksi di Pulau Sumatera, yang sering sekali menimbulkan gempa
tektonik, memanjang membentang sampai ke Selat Sunda dan berlanjut hingga selatan
Pulau Jawa. Subsuksi ini mendesak lempeng Eurasia dari bawah Samudera Hindia ke
arah barat laut di Sumatera dan frontal ke utara terhadap Pulau Jawa, dengan kecepatan
pergerakan yang bervariasi. Puluhan hingga ratusan tahun, dua lempeng itu saling
menekan. Namun lempeng Indo-Australia dari selatan bergerak lebih aktif.
Pergerakannya yang hanya beberapa millimeter hingga beberapa sentimeter per tahun ini
memang tidak terasa oleh manusia. Karena dorongan lempeng Indo-Australia terhadap
bagian utara Sumatera kecepatannya hanya 5,2 cm per tahun, sedangkan yang di bagian
selatannya kecepatannya 6 cm per tahun. Pergerakan lempeng di daerah barat Sumatera
yang miring posisinya ini lebih cepat dibandingkan dengan penyusupan lempeng di
selatan Jawa.

Pergerakan lempeng-lempeng yang menyusun pulau Sumatera ini


menyebabkan terjadinya gempa tektonik.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

 Gunung api adalah gunung yang terbentuk akibat material hasil erupsi
menumpuk di sekitar pusat erupsi atau gunung yang terbentuk akibat
erupsi magma.
 Sebagian besar gunung api aktif di dunia berada pada pertemuan lempeng
tektonik dan muncul di daerah-daerah yang berada di dalam di lautan
Pasifik yang disebut “cincin gunung api” ( ring of fire).
 Gunung api terbentuk pada empat busur, yaitu busur tengah benua,
terbentuk akibat pemekaran kerak benua; busur tepi benua, terbentuk
akibat penunjaman kerak samudara ke kerak benua;busur tengah
samudera, terjadi akibat pemekaran kerak samudera; dan busur dasar
samuderayang terjadi akibat terobosan magma basa pada penipisan kerak
samudera.
 Gempa tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas
dari lempeng- lempeng tektonik yang ada di dalam Bumi.
 Pulau Sumatra terletak di baratdaya dari Kontinen Sundaland dan
merupakan jalur konvergensi antara Lempeng Hindia-Australia yang
menyusup di sebelah barat Lempeng Eurasia/Sundaland. Konvergensi
lempeng menghasilkan subduksi sepanjang Palung Sunda dan pergerakan
lateral menganan dari Sistem Sesar Sumatra.
DAFTAR PUSTAKA

https://pengertianahli.id/2013/11/pengertian-dan-jenis-gunung-api.html

http://digilib.unila.ac.id/14584/2/BAB%20I.pdf

http://yusufprdpt.blogspot.com/2015/09/perbedaan-busur-kepulauan-island-arc.html

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-gunung-berapi-beserta-jenisnya-
bedasarkan-bentuknya/

http://kataloggeografi.blogspot.com/2015/02/proses-terbentuknya-gunung-berapi.html

http://www.hellsangelssonomaco.com/info/inilah-proses-pembentukan-gunung-berapi/

https://ilmugeografi.com/bencana-alam/proses-terjadinya-gempa-tektonik

Anda mungkin juga menyukai