Anda di halaman 1dari 4

1. Apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya selulitis dan bagaimana penjelasannya ?

 Selulitis dapat disebabkan oleh flora normal di kulit maupun anggota tubuh lain seperti

Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes atau dari bakteri eksogen yang lain.

 Bakteri eksogen seperti dari gigitan kucing (Pasteurella multicoda), gigitan anjing

(Staphylococcus intermedius), luka di air payau (Aeromonas hydrophila), Pseudomonas

aeruginosa.

 Bakteri masuk dari beberapa jalan dan dapat menyebar seperti luka pada kulit, gigitan

serangga, luka bakar, insisi dari operasi, kateter IV.

 Terdapat beberapa penyebab selulitis, antara lain Haemophilus influenza merupakan salah satu

penyebab utama pada anak kecil.

Selulitis biasanya diikuti dengan adanya luka di kulit seperti terbelah, terpotong,

laserasi, gigitan serangga atau luka tusuk. Adanya luka menyebabkan timbulnya bakteri
patogen yang akan menembus lapisan luar yang menimbulkan infeksi pada permukaan

kulit sehingga terjadi peradangan. Selepas menembus lapisan luar kulit, infeksi akan

menyebar ke jaringan-jaringan sekitar.

Bakteri patogen (Streptococcus pyogenes, Streptococcus grup A, Staphylococcus

aureus) menyerang kulit dan subkutan kemudian akan meluas ke jaringan yang lebih

dalam dan menyebar secara sistemik sehingga menyebabkan peradangan akut yang

ditandai dengan adanya eritema secara lokal pada kulit dan adanya edema.

2. Bagaimana penatalaksanaan selulitis ?

 Istirahat dan mengelevasi/ mengangkat ekstremitas untuk mengurangi

pembengkakan. Dapat melakukan pembersihan pada luka yang terbuka dengan

menggunakan cool normal saline.

 Golongan penicillin dapat diberikan dikloksasilin 200-500mg/6 jam. Pada pasien juga

dapat diberikan amoxicillin 500 mg/ 8 jam. Jika terdapat infeksi S. aureus seperti

folikulitis dapat diberikan flukloxacillin 500mg/6 jam dapat menjadi alternatif. Pasien

dengan alergi penicillin dapat diberikan eritromisin 500mg/6 jam atau klaritomisin

500mg/12 jam. Jika tidak respon amoxicillin setelah 48 jam maka dapat diberikan

klindamisin 300mg/6 jam dapat menjadi lini kedua. Dapat juga memberi analgesik

seperti paracetamol. Golongan cephalosporin, pilihan pertama yaitu cephalexin 500

mg/ 6 jam, pilihan kedua cefuroxime 200-500 mg selama 10 hari.

 Dapat diberikan secara intravena untuk MRSA, seperti nafcillin 2g tiap 4 jam,

golongan cephalosporin seperti cefazolin 1g/8 jam atau vankomisin 1gr/12 jam pada
pasien selulitis yang di rawat di rumah sakit. Golongan cephalosporin lini ketiga

seperti ceftriaxone 1-2gr IV

 Insisi dan drainase dapat menjadi indikasi jika terjadi supuratif

Anda mungkin juga menyukai