Selulitis dapat disebabkan oleh flora normal di kulit maupun anggota tubuh lain seperti
Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes atau dari bakteri eksogen yang lain.
Bakteri eksogen seperti dari gigitan kucing (Pasteurella multicoda), gigitan anjing
aeruginosa.
Bakteri masuk dari beberapa jalan dan dapat menyebar seperti luka pada kulit, gigitan
Terdapat beberapa penyebab selulitis, antara lain Haemophilus influenza merupakan salah satu
Selulitis biasanya diikuti dengan adanya luka di kulit seperti terbelah, terpotong,
laserasi, gigitan serangga atau luka tusuk. Adanya luka menyebabkan timbulnya bakteri
patogen yang akan menembus lapisan luar yang menimbulkan infeksi pada permukaan
kulit sehingga terjadi peradangan. Selepas menembus lapisan luar kulit, infeksi akan
aureus) menyerang kulit dan subkutan kemudian akan meluas ke jaringan yang lebih
dalam dan menyebar secara sistemik sehingga menyebabkan peradangan akut yang
ditandai dengan adanya eritema secara lokal pada kulit dan adanya edema.
Golongan penicillin dapat diberikan dikloksasilin 200-500mg/6 jam. Pada pasien juga
dapat diberikan amoxicillin 500 mg/ 8 jam. Jika terdapat infeksi S. aureus seperti
folikulitis dapat diberikan flukloxacillin 500mg/6 jam dapat menjadi alternatif. Pasien
dengan alergi penicillin dapat diberikan eritromisin 500mg/6 jam atau klaritomisin
500mg/12 jam. Jika tidak respon amoxicillin setelah 48 jam maka dapat diberikan
klindamisin 300mg/6 jam dapat menjadi lini kedua. Dapat juga memberi analgesik
Dapat diberikan secara intravena untuk MRSA, seperti nafcillin 2g tiap 4 jam,
golongan cephalosporin seperti cefazolin 1g/8 jam atau vankomisin 1gr/12 jam pada
pasien selulitis yang di rawat di rumah sakit. Golongan cephalosporin lini ketiga