Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DEMOKRASI PANCASILA

DI SUSUN OLEH:

NAMA : SRI WAHYUNI

NIM : 210209501090

KELAS : PTIK F

PRODI PTIK

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucApkan kepada Allah SWT, yang telah


memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Demokrasi Pancasila ini
dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan
kepada kita selaku umatnya.

Makalah tentang Demokrasi Pancasila ini kami buat untuk melengkapi


tugas individu mata pelajaran PKn. Kami ucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga
menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah Demokrasi Pancasila ini


terdapat banyak kesalahan dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik
Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai
manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

Sinjai, Nobember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi Pancasila


1. Indonesia ialah Negara yang Berdasarkan atas Hukum
(Rechstaat)
2. Sistem Konstitusional
B. Fungsi Demokrasi Pancasila
C. Ciri-ciri Demokrasi Pancasila
D. Prinsip Demokrasi Pancasila
E. Isi Pokok Demokrasi Pancasila
F. Asas Demokrasi Pancasila
1. Asas Kerakyatan
2. Asas Musyawarah
G. Tujuh Sendi Pokok Demokrasi Pancasila
1. Indonesia ialah Negara yang Berdasarkan Hukum
2. Indonesia Menganut Sistem Konstitusional
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sebagai Pemegang
Kekuasaan Tertinggi Negara
4. Presiden adalah Penyelenggaraan Pemerintahan Tertinggi di
Bawah MPR
5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat
6. Menteri Negara adalah Pembantu Presiden dan Tidak
Bertanggung Jawab kepada DPR
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak Tak Terbatas
H. Demokrasi Pancasila dalam Berbagai Bidang
1. Bidang Ekonomi
2. Bidang Kebudayaan Nasional
I. Tujuan Demokrasi Pancasila

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang
bersumber dari pandangan hidup atau falsafah hidup bangsa Indonesia
yang digali berdasarkan kepribadian rakyat Indonesia sendiri. Dari falsafah
hidup bangsa Indonesia, kemudian akan timbul dasar falsafah negara yang
disebut dengan Pancasila yang terdapat, tercermin, terkandung dalam
Pembukaan UUD 1945.
Negara Republik Indonesia merupakan salah satu negara yang
menganut demokrasi yang bersumber kepada nilai-nilai kehidupan yang
berakar dari budaya bangsa Indonesia sendiri. Demokrasi Pancasila adalah
demokrasi yang dihayati oleh bangsa dan negara Indonesia, dihayati dan
diintegrasikan oleh nilai-nilai luhur Pancasila yang tidak lepas dari rasa
kekeluargaan. Para pakar berpendapat bahwa demokrasi Pancasila itu
salah satu bentuk demokrasi yang mampu menjawab tantangan zaman.
Demokrasi Pancasila merupakan demokrasi yang konstitusional
berdasarkan mekanisme kedaulatan rakyat di setiap penyelenggaraan
negara dan penyelenggaraan pemerintahan menurut konstitusi yaitu UUD
1945. Sebagai demokrasi Pancasila terikat dengan UUD 1945 dan
implementasinya (pelaksanaannya) wajib sesuai dengan apa yang terdapat
dalam UUD 1945.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian demokrasi Pancasila?
2. Apa fungsi demokrasi Pancasila?
3. Apa saja ciri-ciri demokrasi Pancasila?
4. Apa saja prinsip demokrasi Pancasila?
5. Apa isi pokok demokrasi Pancasila?
6. Bagaimana asas demokrasi Pancasila?
7. Apa saja isi dari tujuh sendi pokok demokrasi Pancasila?
8. Bagaimana peranan demokrasi Pancasila dalam berbagai bidang?
9. Apa tujuan dari demokrasi Pancasila?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai
berkut :
1. Dapat mendeskripsikan pengertian demokrasi Pancasila.
2. Untuk mengetahui fungsi dari demokrasi Pancasila.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri demokrasi Pancasila.
4. Mendeskripsikan prinsip demokrasi Pancasila.
5. Mengetaui isi pokok demokrasi Pancasila.
6. Dapat mendeskripsikan asas dari demokrasi Pancasila.
7. Mengetahui isi dari tujuh sendi pokok demokrasi Pancasila.
8. Mendeskripsikan peranan demokrasi Pancasila dalam berbagai
bidang.
9. Untuk mengetahui tujuan dari demokrasi Pancasila.
10. Sebagai bahan pemenuhan tugas Pendidikan Kewarganegaraan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi Pancasila

Secara umum, pengertian demokrasi Pancasila adalah suatu paham


demokrasi yang bersumber dari pandangan hidup atau falsafah hidup
bangsa Indonesia yang digali berdasarkan kepribadian rakyat Indonesia
sendiri. Dari falsafah hidup bangsa Indonesia, kemudian akan timbul dasar
falsafah negara yang disebut dengan Pancasila yang terdapat, tercermin,
terkandung dalam pembukaan UUD 1945.

Demokrasi yang dianut di Indonesia yaitu demokrasi berdasarkan


Pancasila, masih dalam taraf perkembangan dan mengenai sifat-sifat dan
ciri-cirinya terdapat berbagai tafsiran serta pandangan. Tetapi yang tidak
dapat disangkal ialah bahwa beberapa nilai pokok dari demokrasi
konstitusional cukup jelas tersirat di dalam Undang-Undang Dasar 1945.
Selain dari itu Undang-Undang Dasar kita menyebut secara eksplisit dua
prinsip yang menjiwai naskah itu dan yang dicantumkan dalam penjelasan
mengenai sistem pemerintahan Indonesia, yaitu Negara Indonesia
berdasarkan atas hukum (rechstaat), tidak berdasarkan kekuasaan belaka
(machstaat).

1. Indonesia ialah Negara yang Berdasarkan atas Hukum (Rechstaat)

Negara Indonesia berdasarkan atas hukum (rechstaat), tidak


berdasarkan kekuasaan belaka (machstaat).
2. Sistem Konstitusional

Pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar),


tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).

Berdasarkan dua istilah rechstaat dan sistem konstitusi, maka


jelaslah bahwa demokrasi yang menjadi dasar dari Undang-Undang Dasar
1945, ialah demokrasi konstitusional. Di samping itu corak khas
demokrasi Indonesia, yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan, dimuat dalam
Pembukaan UUD. Dengan demikian demokrasi Indonesia mengandung
arti di samping nilai umum, dituntut nilai-nilai khusus seperti nilai-nilai
yang memberikan pedoman tingkah laku manusia Indonesia dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang Maha Esa, sesama manusia, tanah air
dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, pemerintah dan masyarakat,
usaha dan krida manusia dalam mengolah lingkungan hidup.

Pengertian lain dari demokrasi Indonesia adalah kerakyatan yang


dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan,
yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil
dan Beradab, Persatuan Indonesia dan bertujuan untuk mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Demokrasi Pancasila).

B. Fungsi Demokrasi Pancasila

Adapun fungsi demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:

1. Menjamin adanya keikutsertaan rakyat dalam kehidupan bernegara,


misalkan : ikut menyukseskan Pemilu, ikut menyukseskan
pembangunan, dan ikut duduk dalam badan
perwakilan/permusyawaratan.

2. Menjamin tetap tegaknya negara RI.


3. Menjamin tetap tegaknya negara kesatuan RI yang mempergunakan
sistem konstitusional.

4. Menjamin tetap tegaknya hukum yang bersumber pada Pancasila.

5. Menjamin adanya hubungan yang selaras, serasi dan seimbang antara


lembaga negara.

6. Menjamin adanya pemerintahan yang bertanggung jawab.

C. Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila

Semua pemecahan masalah atau pengambilan keputusan, perlu


didasarkan dengan musyawarah Prinsip yang terdapat dalam demokrasi
Pancasila sedikit berbeda dengan prinsip demokrasi secara universal. Ciri-
ciri demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut :

a. Sistem pemerintah yang dilaksanakan sesuai UUD 1945 sebagai


konstitusi negara ini.

b. Terdapat pemilihan umum secara konsisten dan


berkesinambungan.

c. Semua warga negara mempunyai hak asasi manusia yang


dihormati secara hukum.

d. Adanya perlindungan untuk hak orang-orang yang masuk golongan


minoritas.

e. yang mufakat.

f. Solusi atau gagasan pemecahan masalah tidak berasal dari sumber


suara terbanyak, namun gagasan yang dirasa paling baik.
D. Prinsip Demokrasi Pancasila
Prinsip pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Hak asasi manusia setiap warga negara dilindungi.
2. Semua pengambilan keputusan harus didasarkan pada musyawarah.
3. Pemilihan umum yang kompetitif dan adil.
4. Apa yang menjadi cita-cita nasional dan tujuan negara Indonesia harus
didukung dan dilaksanakan.
5. Hadirnya partai politik atau organisasi sosial politik adalah untuk
menampung berbagai aspirasi rakyat.
6. Rakyat adalah yang menentukan kedaulatan negara ini dan kedaulatan
negara harus terlaksana sesuai dengan UUD1945 yang tertuang pada
pasal 1 ayat 2.
7. Pelaksanaan kedaulatan rakyat sifatnya bebas dan bertanggung jawab.
8. Dalam menjalankan sistem pemerintahan Indonesia, maka negara
harus menjalankannya sesuai aturan hukum yang tertuang dalam UUD
1945, bukan hanya dilaksanakan sesuai dengan kekuasaan yang
berlaku.
9. Kekuasaan paling tinggi semuanya ada di tangan rakyat dan tidak
boleh ada yang mengganggunya, sekalipun itu pemerintahan tertinggi
negara ini.
10. Negara menggunakan sistem konstitusi dalam menjalankan
pemerintahannya dan tidak boleh ada absolutisme. Absolutisme adalah
prinsip atau pelaksanaan kekuasaan penuh dan tidak terbatas dalam
pemerintahan.

E. Isi Pokok Demokrasi Pancasila


Isi pokok demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan UUD 1945 dan penjabarannya dituangkan batang tubuh
dan penjelasan UUD 1945.
2. Menghargai dan melindungi HAM (Hak Asasi Manusia).
3. Pelaksanaan kehidupan ketatanegaraan berdasarkan dari kelembagaan.
4. Sebagai sendi dari hukum yang dijelaskan dalam UUD 1945,yaitu
negara hukum yang demokratis.

F. Asas Demokrasi Pancasila


Asas merupakan prinsip dasar yang menjadi acuan dalam
mengambil suatu keputusan penting. Untuk memenuhi tujuan penting ini
Demokrasi Pancasila menerapkan asas:
a. Asas Kerakyatan
Asas kerakyatan merupakan asas kesadaran untuk cinta kepada
rakyat, serta memiliki jiwa kerakyatan, baik nasib maupun cita-cita.
Pada asas kerakyatan, intinya adalah demokrasi pancasila ini memiliki
dasar rasa cinta dan padu dengan rakyat, supaya tercipta cita-citanya
yang satu.
b. Asas Musyawarah
Asas musyawarah ialah asas yang memperhatikan aspirasi dan
kehendak seluruh rakyat melalui forum permusyawaratan. Hal tersebut
untuk menyatukan pendapat serta mencapai kesepatakan bersama atas
kasih sayang, pengorbanan serta kebahagiaan bersama.
c. Asas Penjaminan Hak Asasi Manusia (HAM)
Demokrasi Pancasila sangat menjunjung tinggi HAM. Setiap
warga negara dijamin semua HAM-nya dan tidak dibeda-bedakan atas
status sosialnya.
G. Tujuh Sendi Pokok Demokrasi Pancasila
Prinsip atau sendi merupakan kebenaran yang pokok dimana
dijadikan dasar dalam pemikiran, tindakan dan lain sebagainya. Kemudian
di dalam sistem pemerintahan demokrasi pancasila terdapat tujuh sendi
pokok yang menjadi landasaan tersebut.
Berikut ini tujuh sendi pokok yang dianut oleh Demokrasi
Pancasila.
1. Indonesia merupakan Negara Berdasarkan Hukum
Maksudnya ialah semua tindakan harus dilandasi oleh hukum yang
ada dan berlaku. Semua penduduk memiliki kedudukan hukum yang
sama sehingga ini menjadi cerminan dari sendi pokok demokrasi
pancasila.
Hal diatas diperkuat dalam UUD 1945 yang dikatakan bahwa :
 Indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan
tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat),
 Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak
bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas),
 Kekuasaan yang tertinggi berada di tangan MPR.
2. Indonesia Menganut Sistem Konstitusional
Pemerintahan yang dijalankan dalam sistem demokrasi pancasila
ini berdasarkan sistem Konsititusional (hukum dasar) dan sifatnya
tidak absolut (mutlak dan tidak terbatas).
Jadi pemerintahan yang konstitusional ini pelaksanaan tugasnya
diawasi dan dibatasi oleh ketentuan konstitusi yang berlaku.
3. MPR sebagai Pemegang Kekuasaan Tertinggi Negara
Dalam pasal 1 ayat 2 Undang-Undang Dasar 1945 yang terdahulu,
telah disebutkan bahwa kekuasaan negara yang tertinggi itu berada di
tangan rakyat dan dilakukan oleh MPR sepenuhnya.nJadi, MPR ini
sebagai lembaga negara tertinggi sebagai wakil seluruh rakyat
Indonesia.
Adapun tugas pokok MPR yaitu :
 Menetapkan UUD,
 Menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara,
 Memilih dan mengangkat presiden juga wakilnya.

MPR juga mempunyai wewenang, yaitu :

 Membuat putusan-putusan yang tidak dapat dibatalkan oleh


lembaga negara lain, seperti penetapan GBHN yang
pelaksanaannya ditugaskan kepada Presiden.
 Meminta pertanggungjawaban presiden/mandataris
mengenai pelaksanaan GBHN.
 Melaksanakan pemilihan dan selanjutnya mengangkat
Presiden dan Wakil Presiden.
 Mencabut mandat dan memberhentikan presiden dalam
masa jabatannya apabila presiden/mandataris sungguh-
sungguh melanggar haluan negara dan UUD.
 Mengubah undang-undang.
4. Presiden sebagai Penyelenggaraan Pemerintahan Tertinggi di
bawah MPR
Presiden merupakan penyelenggara pemerintah negara tertinggi
dimana kedudukannya di bawah MPR. Presiden ini selain diangkat
oleh MPR juga harus bertanggung jawab kepada MPR. Jadi presiden
sebagai mandataris MPR yang wajib menjalankan putusan MPR.
5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat
Walaupun tidak bertanggung jawab kepada DPR, namun presiden
tetap diawasi oleh DPR dalam pelaksanaan kekuasaan
pemerintahannya. Selain itu mereka harus bekerja sama dalam
pembentukna UU juga APBN.
DPR mempunyai berbagai hak di bidang legislatif, seperti hak
inisiatif, hak amandemen dan hak budget. Kemudian dalam bidang
pengawasan, hak DPR ialah :
 Hak tanya/bertanya kepada pemerintah
 Hak interpelasi, yaitu meminta penjelasan atau keterangan
kepada pemerintah
 Hak Mosi (percaya/tidak percaya) kepada pemerintah
 Hak Angket, yaitu hak untuk menyelidiki sesuatu hal
Hak Petisi, yaitu hak mengajukan usul/saran kepada
pemerintah.
6. Menteri Negara sebagai Pembantu Presiden dan Tidak
Bertanggungjawab kepada DPR
Presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri negara. Menteri ini tidak bertanggung jawab
kepada DPR, tetapi kepada presiden. Berdasarkan hal tersebut, berarti
sistem kabinet kita adalah kabinet kepresidenan/presidensial.
Kedudukan Menteri Negara bertanggung jawab kepada Presiden, tetapi
mereka bukan pegawai tinggi biasa, menteri ini menjalankan
kekuasaan pemerintah dalam praktiknya berada di bawah koordinasi
Presiden.
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak Terbatas
Kepala Negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia
bukan diktator, artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus
memperhatikan sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat
karena tidak dapat dibubarkan oleh presiden dan semua anggota DPR
merangkap menjadi anggota MPR, DPR, sejajar dengan Presiden.

H. Demokrasi Pancasila Dalam Berbagai Bidang


1. Bidang Ekonomi
Demokrasi Pancasila menuntut rakyat menjadi subjek dalam
pembangunan ekonomi. Pemerintah memberikan peluang bagi
terwujudnya hak-hak ekonomi rakyat dengan menjamin tegaknya
prinsip keadilan sosial sehingga segala bentuk hegemoni kekayaan
alam atau sumber-sumber ekonomi harus ditolak agar semua rakyat
memiliki kesempatan yang sama dalam penggunaan kekayaan negara.
Dalam implikasi pernah diwujudkan dalam Program Banteng tahun
1950, Sumitro Plan tahun 1951, Rencana Lima Tahun Pertama tahun
1955 sampai dengan tahun 1960, Rencana Delapan Tahun, dan
terakhir dalam Repelita semuanya malah menyuburkan korupsi dan
merusaknya sarana produksi. Hal ini ditujukan untuk mencapai
masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan pasal 33 UUD 1945
dan sila ke-5 Pancasila. Maka secara kongkret, rakyat berperan melalui
wakil-wakil rakyat di parlemen dalam menentukan kebijakan ekonomi.
2. Bidang Kebudayaan Nasional
Demokrasi Pancasila menjamin adanya fasilitasi dari pihak
pemerintah agar keunikan dan kemajemukan budaya Indonesia dapat
tetap dipertahankan dan ditumbuhkembangkan sehingga kekayaan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dapat terpelihara dengan baik.
Terdapat penolakan terhadap uniformitas budaya dan pemerintah
menciptakan peluang bagi berkembangnya budaya lokal sehingga
identitas suatu komunitas mendapat pengakuan dan penghargaan.
I. Tujuan Demokrasi Pancasila
a. Agar pemerintah bisa tahu bagaimana proses pengambilan
keputusan ketika menyelesaikan permasalahan dengan konsep
demokrasi.
b. Semua tatanan pemerintahan di Indonesia berjalan sesuai falsafah
negara ini.
c. Menjamin pemerintah Indonesia bertanggung jawab sepenuhnya
kepada tugasnya kepada rakyat.
d. Sistem konstituisonal di negara ini bisa dipatuhi dan dilaksanakan
sebagaimana mestinya.
e. Membuat semua warga negara Indonesia turut berpartisipasi dalam
kehidupan negara dan mau melaksanakan pemilu dengan
menggunakan hak suaranya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem demokrasi
pemerintahan, yang keduanya bisa dipakai di negara mana pun, dengan
cara masing-masing di Indonesia sendiri demokrasi Pancasila sudah
mendarah daging di setiap warganya, karena demokrasi itu mencerminkan
kehidupan bermasyarakat, sistem demokrasi liberal tidak akan cocok
untuk diterapkan di Indonesia karena adat dan kebudayaan Indonesia
bertolak belakang dengan negara barat, NKRI harga mati, demokrasi
Pancasila harus dibudayakan kepada anak cucu kita.
Makna Demokrasi Pancasila bisa bermakna keikutsertaan rakyat
kehidupan bermasyarakat dan kehidupan bernegara ditentukan peraturan
perundang-undangan. Dalam demokrasi Pancasila, rakyat adalah subjek
demokrasi, yaitu rakyat sebagai keseluruhan berhak ikut serta aktif
menentukan keinginan-keinginan dan juga sebagai pelaksana dari
keinginan-keinginan itu. Keinginan rakyat tersebut disalurkan melalui
lembaga-lembaga perwakilan yang ada yang dibentuk melalui Pemilihan
Umum.
B. Saran
Sebagai warga negara Indonesia kita harus memahami demokrasi
Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA

Israil, Idris. (2005). Pendidikan Pembelajaran dan Penyebaran


Kewarganegaraan. Malang: Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

Kansil, C. S. T. (1986). Hukum Tata Pemerintahan Indonesia. Jakarta:


Ghalia Indonesia.

Sharma, P. (2004). Sistem Demokrasi yang Hakiki. Jakarta: Yayasan


Menara Ilmu.

Ujan AA, et.al. (2008). Pancasila Sebagai Etika Sosial Politik Bangsa
Indonesia. Jakarta: MPK Universitas Atma Jaya Jakarta.

https://doc.lalacomputer.com/makalah-demokrasi-pancasila/

Sumber: Cryptowi Disadur dari: Bola.com/Faozan Tri Nugroho/Aning


Jati Published: 28 September 2020

https://www.bola.net/lain_lain/demokrasi-pancasila-prinsip-ciri-ciri-asas-
dan-tujuannya-0d3192-0d3192-kln.html

https://cerdika.com/sendi-pokok-demokrasi-pancasila/

Anda mungkin juga menyukai