Anda di halaman 1dari 1

Halangan dan Tantangan dalam Praktek Hukum pada masa setelah pandemi

Pengantar singkat

Sepanjang 2 Tahun belakangan ini dunia digemparkan oleh suatu peristiwa wabah
penyakit yang dapat mematikan banyak dari umat manusia dalam rentan waktu yang amat
singkat. Penyakit yang bermula dari sebuah virus bernama corona atau disebut dengan istilah
covid-19 ini mulai mewabah pada akhir bulan Desember tahun 2019 lalu di Kota Wuhan
Provinsi Hubei Tiongkok, yang kemudian mewabah hingga ke seluruh dunia dalam rentan waktu
yang amat singkat. Hingga pada tanggal 11 Maret 2020 WHO (World Health Organization)
menetapkan wabah virus ini sebagai pandemi global. Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di
Indonesia semakin menjadi-jadi penyebarannya. Covid-19 setidaknya hingga tanggal 18
September 2021 telah menimbulkan kasus positif sebanyak 4.188.529 orang, sembuh 3.983.140
orang, dan meninggal dunia 140.323 orang. Virus corona atau covid-19 hadir dalam kehidupan
manusia ternyata memberikan pengaruh yang sangat luas dalam berbagai bidang kehidupan
manusia termasuk dalam hal penegakan Hukum di Indonesia itu sendiri .

Tentunya selama pandemic covid-19 dengan berbagai akses yang juga terbatas membuat
penegakan hukum di Indonesia mengalami banyak tantangan dan juga hambatan, mengingat
selama kondisi normal saja penegakan hukum di Indonesia masih butuh berbagai perbaikan,
apalagi dengan berbagai keterbatasan. Masyarakat akan semakin susah dalam mengakses
pelayanan hukum yang merupakan bagian dari implikasi dari adanya pandemi covid-19 ini.

Dengan adanya pandemic Covid-19 ini, mestinya menjadi momen untuk menyadari
berbagai kelemahan dalam bidang hukum sehingga dapat menjadi evaluasi sekaligus momentum
untuk melakukan perbaikan hukum. Tentunya dibutuhkan sinegritas dari berbagai pihak dalam
Penegakan hukum hukum mulai dari pemerintah, Lembaga/instansi terkait serta masyarakat itu
sendiri. Itu semua bertujuan untuk ningkatkan ketertiban dan kepastian hukum dalam
masyarakat. Hal ini dilakukan antara lain dengan menertibkan fungsi, tugas dan wewenang
lembaga-lembaga yang bertugas menegakkan hukum menurut proporsi ruang lingkup masing-
masing, serta didasarkan atas sistem kerjasama yang baik dan mendukung tujuan yang hendak
dicapai. dalam hal ini diwakili pemerintah telah mengeluarkan kebijakan yang bertujuan
memperbaiki kinerja institusi hukum, aparat penegak hukum dengan anggaran yang cukup
memadai sedang output- nya terhadap perlindungan warganegara di harapkan dapat
meningkatkan kepuasan dan sedapat mungkin mampu menjamin ketentram- an dan
kesejahteraan sosial bagi seluruh anggota masyarakat walaupun ditengah pandemi Covid-19 .
NB: Beb, tambahin masuk masuknya ke tema aja itu mungkin pengantar ringkas dari Aku
bingung aku masuk-masuknya mau dari mana.

Anda mungkin juga menyukai