Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ALIF GISMUNANDAR

NPP : 29.1361
KELAS : A-5
NO. URUT : 02

MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN


KETERAMPILAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. PENGERTIAN MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Model merupakan suatu contoh tindakan yang dapat ditiru jika perlu, adapun
pentingnya pengambilan keputusan yaitu
- Mengetahui hubungan antara unsur serta relevansinya terhadap masalah
yang akan dipecahkan
- Untuk merumuskan hipotesis secara sistematis dalam proses pengelolaan
terhadap pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan membutuhkan model yang tepat untuk membuat
keputusan yang penuh perhitungan guna menggeser keputusan sebelumnya
2. KLASIFIKASI MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Adapun model model pengambilan keputusan sebagai berikut
- Berdasarkan tujuannya, yaitu model latihan dan model penelitian
- Berdasarkan bidang penerapannya, yaitu model tentang pendidikan dan
model tentang kesehatan
- Berdasarkan tingkatannya, yaitu model tingkat Nasional dan model tingkat
regional
- Berdasarkan ciri waktunya,yaitu model statis dan model dinamis
- Berdasarkan pengembangan analitik, yaitu model dua sisi dan model tiga
dimensi
- Berdasarkan formalisasi, yaitu model dimana interaksitelah direncanakan
dan hasilnya sudah dapat diramalkan
- Berdasarkan kompleksitas, yaitu model sederhana dan model keseluruhan
3. MACAM MACAM MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN
a. Menurut Quade model kedalam ada dua tipe yaitu
- Model Kuantitatif, serangkaian asumsi yang tepat yang dinyatakn dalam
bentuk matematis yang pasti. Adapun ciri cirinya ditetapkan secara lengkap
melalui asumsi logis tanpa menggunakan pertimbangan atau permasalahan
yang dibuat model untuk pemecahannya
- Model kualitatif, berdasarkan atas asumsi yang ketetapannya agak kuran
dengan ciri cirinya digambarkan melalui kombinasi antara dedukasi asumsi
tersebut dengan pertimbangan yang lebih bersifat subjektif mengenai
proses pemecahan masalah.
b. Menurut Gullet dan Hicks
- Model simulasi computer, pengambilan keputusan membutuhkan sebuah
desain menggunakan computer yang mampu menirukan yang dilakukan
organisasi. Dengan model ini lebih mudah melakukan analisa karena
menggunakan teknologi computer.
- Model Probabilitas, model yang menggunakan konsep probabilitas
memberikan hasil tertentu. Probabilitas merupakan kemungkinan yang
terjadi dalam suatu peristiwa tertentu. Dikembangkan melalui pngamatan
langsung terhadap populasi melalui sampel dari populasi tersebut yang
mewakili populasi secara keseluruhan
- Model kurva indefern pengambilan keputusan yang membutuhkan
penilaian yang lebih bersifat subjektif. Hasilnya akan berbentuk kurva yang
setiap titiknya memiliki tingkat
- Model matriks, digunakan untuk menyajikan kombinasi antara strategi
yang digunakan dan hasil yang diharapkan. Model ini terdiri atas dua hal
yaitu, baris (row) bentuknya mendatar berisi alternative strategi oleh
pengambilan keputusan, dan Lajur (column) bentuknya menegak berisi
kondisi dan nilai harapan dalam situasi dan kondisi yang berlainan.
- Model pohon keputusan, digunakan untuk memecahkan masalah yang
timbul dalam proyek yang sedang ditangani. Ada 4 komponen dari pohon
keputusan yaitu, simpul keputusan, simpul kesempatan, hasil dari
kombinasi, dan kemungkinan kemungkinan akibat dari setiap peristiwa
yabg terjadi.Contohnya perncanaan pembangunan akan menentukan
kesejahteraan rakyat.
- Konsep nilai-nilai Harapan, digunakan pada setiap peristiwa yang terjadi
yang kemungkinannya telah diperhitungkan di masa yang akan datang,
pada setiap peristiwa yang terjadi dikalikan dengan nilai kondisional
(dimanan peristiwa yang diharapkan terjadi masih diragukan)

c. Menurut Robert, ada tiga model yaitu


- Model matematika, menggunakan teknik linear programming, teori jaringan
kerja, dan sebagainya. Dapat menggunakan computer dan kalkulator sebagai
simulator dan perhitungan. Factor matemtika tetap menjadi dasar
pengambilan keputusan.
- Model simulasi computer, merupakan tiruan dari kasus sesungguhnya yang
dibuat sama persis.
- Model permainan operasional, manusia berperan sebagai elemen atau unsur
yang dijadikan objek dalam pengambilan keputusan yang masalahnya
diperoleh dari computer dan video games
- Model verbal, berdasarkan analogi yang lebih bersifat kuantitatif
- Model fisik, merupakan serangkaian keputusan dalam program
pembangunan dan pengembangan yang cukup kompleks. Lebih sering
digunakan insinyur daripada pembuat kebijakan

KETERAMPILAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN


Keterampilan pengambilan keputusan sama persis dengan teknik pengambilan
keputusan, dimana berfungsi untuk mendapatkan keputusan terbaik berdasarkan
masalah yang dihadapi, adapun keterampilan dalam pengambilan keputusan yaitu,
- Analisis Diagram Pareto, merupakan teknik yang sederhana, yang
membantu kita dalam memilih perubahan tindakan yang akan diambil
secara efektif bertujuan untuk menemukan perubahan agar memberikan
manfaat yang besar terhadap pengambil keputusan
- Analisi Perbandingan Sepasang, teknik yang menyediakan kerangka untuk
membandingkan setiap solusi atau tindakan terhadap alternative solusi
atau tindakan lain dan memperlihatkan perbedaan kepentingan antara
alternative solusi
- Analisis Jaringan, dapat membandingkan setiap solusi atau keputusan atas
beberapa alternative terhadap permasalahan yang berbeda
- Teknik implikasi plus-minus, menentukan keputusan atas beberapa
alternative terhadap permasalahan yang berbeda
- Analisis Kekuatan Lapangan, teknik untuk melihat sejumlah kekuatan dan
dukungannya terhadap rencana yang akan dilakukan
- Analisi Biaya dan Manfaat, analisa terhadap penggunaan biaya dan
manfaat keuangan guna pengambilan keputusan
CRITICAL THINGKING TERHADAP MATERI YANG
DIBAGIKAN MELALUI SITE:GOOGLE

1. CRITICAL THINKING
Keputusan dan Kebijakan suatu hal yang berkaitan namun tidak sama. Contohnya
apabila sebuah keputusan telah diambil melalui alternative yang ada maka akan tercipta
yang namanya kebijakan. Kedua hal ini tidak bisa dipisahkan. Keputusan bersifat praktis
dan kebijakan lebih bersifat teoritis.
Dalam proses pengambilan keputusan baik yang terprogram atau yang tidak
terprogram, perlu diperhatikan nilai nilai dalam pengambilan keputusan, antaranya
kebijkasanaan,organisasi, pribadi dan politik. Namun yang sering terjadi di Indonesia
sendiri ada hilangnya nilai kebijaksanaan, yaitu masyarakat selalu berpikir bahwa
kebijakan yang diambil oleh pemerintah untuk kepentingan politik kelompoknya atau
ingin memonopoli masyarakat. Contohnya kebijakan vaksin pada masa pandemi ini.
Adapun teori pengambilan keputusan dibagi menjadi 3 yaitu, komprehensif rasional,
incremental dan mixed (gabungan antara keduanya). Ketiga teori itu memiliki kelebihan
dan kekurangannya masing masing, namun terlepas dari itu saya dapat simpulkan
bahwa setiap teori pengambilan keputusan pasti akan mengorbankan hal hal lain demi
kepentingan dan kesejahteraan mayoritas penduduk. Karena tidak dapat dipungkiri
terkadang membuat sesuatu kebijakan itu dapat menimbulkan masalah baru namun
disini pengambil keputusan harus cerdas dalam memilih alternative yang minim akan
resiko. Contohnya pada saat pandemic ini pemerintah diberikan alternative yang mana
yang mereka pilih akan mengorbankan sektor tertentu, missal kebijakan untuk psbb
akan mengurangi elektabilitas ekonomi masyarakat namun akan mengurangi angka
kematian akibat pandemic ini, namun jika dibiarkan memang ekonomi akan tetap
berjalan sebagaimana mestinya, namun angka kematian akibat covid akan terus
meningkat.
Gaya dan proses oengambilan keputusan akan sangat dipengaruhi oleh karakter
pemimpin tertinggi disuatu organisasi, namun yang paling vital dalam pengambilan
keputusan adalah bagaimana seorang pemimpin dapat bertanggung jawab atas
keputusan yang ia buat? Jadi seorang yang memiliki wewenang membuat keputusan
haruslah orang yang sanggup memberikan juga solusi atas keputusan tersebut agar
dapat meminimalisir masalah baru yang ditimbulkan.
2. Sumber Lain
- Jurnal berjudul “Evaluasi Kebijakan Pengambiln Keputusan dalam Manajemen”
karya Zulkifli Matondang Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan dan Prodi AP
PPs Universitas Negeri Medan
- Jurnal berjudul “Kebijakan dan Pengambilan Keputusan dalam Lembaga Pendidikan
Islam” Karya Ahmad Sabri, Dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Imam Bonjol Padang

Anda mungkin juga menyukai