Anda di halaman 1dari 7

TUGAS GOVERNANSI DIGITAL

ANALISIS AKUN INSTAGRAM WALIKOTA


MAKASSAR

DITULIS OLEH :
ALIF GISMUNANDAR
29.1361
KELAS A5

PROGRAM STUDI POLITIK INDONESIA TERAPAN


FAKULTAS POLITIK PEMERINTAHAN
INSTITUT PEMERINTAHAN DALAM NEGERI
KAMPUS PAPUA
JAYAPURA, 2021
Proses kehidupan bermasyarakat di era digital seperti sekarang tidak
terlepas dari internet. Teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang
pesat menjadikan internet sebagai sumber berita utama yang menjadi
primadona masyarakat. Bagi kaum millennial dan melek teknologi, internet
dalam hal ini media sosial sebagai tempat diskusi secara virtual. Mulai dari
facebook, twitter, hingga instagram dimanfaatkan sebaik mungkin oleh
masyarakat. Pemerintah pun turut andil dalam pemanfaatan tersebut sebagai
sarana untuk menghubungkan ke masyarakat. Melalui media sosial,
pemerintah mampu memaparkan kegiatan pemerintahan ataupun kebijakan
yang akan diambil. Sama halnya yang terjadi di Kota Makassar Sulawesi
Selatan, media sosial dimanfaatkan oleh para pejabat birokrasi dalam
membuka hati dan pikiran masyarakat untuk turut andil dalam pelaksanaan
program pemerintah.

Walikota Makassar melalui akun instagram @dpramdhanpomanto


memaparkan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah kota Makassar.
Apalagi Kota metropolitan terpadat di Indonesia Timur ini dalam beberapa
bulan terakhir merupakan salah satu daerah dengan jumlah kasus corona
terbesar di Sulawesi Selatan. Secara tidak langsung segala bentuk kebijakan
yang dikeluarkan oleh pemerintah kota Makassar menjadi sorotan oleh
masyarakat, seefektif dan seefeisien apakah kebijakan tersebut, apalagi
dalam kondisi ekonomi yang sedang tidak baik baik saja. Dalam tulisan ini
saya menganalisa postingan akun instagram walikota Makassar yang di
posting dari tanggal 7 September – 16 September 2021, yang terdapat
sejumlah 9 postingan, berikut ini hasil analisa saya.

1. Jenis Informasi
Informasi menurut KBBI merupakan pemberitahuan atau
penyampaian akan kabar atau berita. Informasi yang diperoleh dari
postingan akun instagram walikota Makassar yaitu informasi
tentang kegiatan pemerintah kota Makassar. Jenisnya beragam,
namun yang mendominasi adalah terkait kerjasama antar
pemerintah kota baik dengan instansi vertikal, organisasi
masyarakat, dan kerjasama dengan daearah lain, kemudian diikuti
oleh informasi terakit covid-19. Dalam pemberian informasi itu,
dianggap cukup terpenuhi terkait kegiatan eksekutif di lingkup
Pemerintah Kota Makassar.

2. Partisipasi Masyarakat
Partisipasi menurut KBBI adalah turut berperan serta dalam
kegiatan, Partisipasi politik oleh masyarakat di era digitalisasi
seperti sekarang dapat dilakukan melalui media sosial. Partisipasi
itu sendiri dapat berupa tuntutan maupun dukungan. Seperti halnya
di akun instagram walikota Makassar, dari 9 postingan masyarakat
cukup antusias dalam merespon postingan tersebut. Dalam hasil
analisa saya terdapat total 5.838 like dan 443 komentar. Sehingga
dalam satu postingan rata rata terdapat 649 like dan 22 komentar.
Dari sejumlah komentar pada postingan, perbandingan antara
tuntutan dan dukungan sangat jauh berbeda. Komentar terkait
tuntutan lebih banyak daripada komentar berkaitan dengan
dukungan. Tuntutan yang mendominasi terkait program-program
dan janji politik dari walikota Makassar, covid 19 hingga tuntutan
warga Makassar yang kecewa karena kandang PSM Makassar
pindah ke Kota Pare Pare.
Beberapa contoh komentar tersebut yaitu
“Ndk maluki itu pak sebagai walikota Makassar masa harus
walikota nya pare2 turun tangan katanya PSM sejati Ki?” -
@adityasaputrahaha_
” Pete2 smart, halte capsul, Makassar Recover, Satgas Raika,
Satgas covid hunter, Kontainer, KM umnisi, Apa kabarnya?”-
@prapansa
Namun banyak juga yang memberikan dukungan terhadap
beliau misalnya
“IMA Makassar, siap dukung program 5000 lorong dengan City
Branding. 👍👍” - @n.ikawidjaja
“Mantap Pak Walikotaku” - @rihini_dhini_abd.ghaffar
Namun dari sekian banyak komentar, terdapat satu akun
anonim yang menarik perhatian saya, yaitu dari akun
@akunaslilohini yang selalu memberikan komentar yang sama
pada setiap postingan, komentarnya berisi tentang tuntutan akan
janji walikota sewaktu masa pemilihan. Adapun isi tuntutan dari
komentarakun tersebut saya rangkum sebagai berikut
“Ini bisa diapresiasi tapi lebih bagus kalo 20 janji yg sudah
pernah dikeluarkan segera ditepati, diantaranya :
1. New Balaikota
2. Stadion The Master
3. Tallo river side
4. Somba opu decker and city walk
5. Somba opu junction
6. The Balang Tonjong
7. Tol makassar yg lain
8. Pete Pete Smart
9. Halte bis yg layak
10. Hotel Porter
11. Gedung 100 Lantai (ah ini mah mustahil)
12. LRT Makassar
13. Tol cpi
14. Pelabuhan Panyyua
15. Tol MNP
16. Apartemen lorong
17. Arena utk tanding anak2 yg kmrn sempat viral
18. Arena balap Untia
19. GOR Untia
20. Kawasan kuliner nusantara
.
Project yg distop :
1. Twin tower
2. Jalan metro tanjung bunga
3. Stadion Mattoanging
4. Bus wisata makassar
Kalo 20 janji ini bisa diapresiasi tanpa kekurangan apapun,
itu baru walikota sejati. Kalo tidak, ya brarti bukan, dan akan
terus sy kritik *sorry tp ini opini. Dan kenapa harus distop itu
4 project? ndk cocok? atau memang keegoisan anda krn
benci kalo makassar maju? 20 jnji ndk satupun ditepati tp
sok2 stop project org”

3. Feedback
Feddback atau umpan balik merupakan respon yang disampaikan
komunikan atau penerima pesan setelah menerima pesan dari
komunikator. Dalam bersosial media feedback dapat diartikan
sebagai balasan komentar yang diberikan kepada komentator. Dari
hasil analisa saya terhadap 9 postingan tersebut tidak ada satupun
komentar yang memperoleh balasan dari walikota Makasar
tersebut sebagai komunikan. Salah satu akun bahkan membuat
statement yaitu

“di sanjungpi, bru nabalas komenta haha” kata akun @adamisraa_

Kesimpulan
Medai sosial di era digitalisasi harus digunakan secara bijak, baik
pemerintah maupun masyrakat. Melalui media sosial percepatan
informasi tidak dapat dibendung, sehingga sering menimbulkan
berita palsu atau hoaks. Dalam politik sendiri, memanipulasi realita
yang ada dikenal dengan imagologi politik atau politik pencitraan.
Imagologi pertama kali ditulis dalam literasi oleh Milan Kundera,
seorang berkewarganegaraan Perancis melalui bukunya pada
tahun 1975, istilah tersebut kemudian digunakan dalam politik di
Indonesia. Pendapat beberapa ahli mengatakan imagologi politik
dalam ontologinya diartikan sebagai citra. Imagologi sendiri
merupakan manifestasi dari imajinasi yang berupa kata, gambar,
dan citra.
Terkait dengan analisa terhadap akun @dpramdhanpomanto dapat
dikatakan bahwa governansi secara digital belum berjalan secara
maksimal, meskipun pemberian informasi terkait pelaksanaan
kegiatan pemerintah Kota, namun belum ditemukan interaksi yang
intens terhadap pemerintah dan masyarakat. Dengan adanya
beberapa tuntutan oleh Masyarakat, merupakan wujud
ketidakpuasan sebagian masyarakat terhadap pemerintahan
pemimpin kota daeng tersebut. Namun yang perlu diperhatikan
dalam menjalankan pemerintaha, pemimpin harus tetap bijaksana
dalam menanggapi segala bentuk tuntutan maupun dukungan,
agar kedepannya tidak menimbulkan gejolak di masyarakat yang
akan merugikan baik pemerintah dan masyarakat itu sendiri.

Sumber :
https://www.instagram.com/dpramdhanpomanto/ diakses pada 16
September 2021

Anda mungkin juga menyukai