Anda di halaman 1dari 4

Bismillah walhamdulillah wassholatu wassalamu ala rosuulillaahi

sayyidinaa muhammadin ibnu abdillah wa alaa aalihi wa ashaabihi wa min


tabi'ii sunnatahu wa jamaa'atahu min yauminaa haadzaa ilaa yaumin
nahdhoti, amma ba'du.

Salah satu kata yang sering kali diungkapan oleh al-Qur’an yaitu
berkenaan dengan wabah. Jika menelaah pada Al- Quran maka kata
musibah sendiri yang berasal dari akar kata Asaba beserta dengan
derrivasinya cukup banyak ditemukan, yakni ada 77 kali disebutkan. Di
dalam al-Qur’an sendiri pun di dalamnya banyak mengandung isyarat dan
larangan–larangan yang berguna bagi umat manusia. Khusus kata musibah
itu sendiri disebutkan sebanyak 10 kali dalam al-Qur’an. Oleh karena itu
sebagai makhluk Allah yang dikaruniai akal pikiran, sudah seharusnya jika
menjadi tugas kita untuk mengungkap apa yang ada pada Al- Quran.
Musibah tidak terkecuali menurut Qadla dan Qadar Allah. Dan untuk
mengatasi musibah itu diantaranya adalah: dengan mengimani takdir Allah
Swt. Yakin jika aka nada hikmah yang diambil dibalik setiap musibah itu,
dan hendaknya untuk kita senantiasa mengintrospeksi diri. Quraish Shihab
dalam Tafsir al–misbah, hakikat musibah adalah sunatullah dalam menguji
setiap manusia dan merupakan nikmat yang tersembunyi dari Allah Swt.

Seperti yang ada dalam surat at Tagabun ayat 11-13 yang berbunyi

َِّ ‫اّلل يَ ْه ِِّد قَ ْلبَ ِّهُ َو‬


{ِّ‫ّللاُ بِ ُك ِل‬ ِّْ ‫ّللاِّ َو َم ْنِّ يُؤْ ِم‬
َِِّ ِ‫ن ب‬ َِ ‫ن‬ ِِّ ‫صيبَةِّ ِإال بِإِ ْذ‬ ِ ‫ن ُم‬ ِّْ ‫اب ِم‬
َِّ ‫ص‬َ َ ‫َما أ‬
َ ‫ن ت َ َولَ ْيت ُِّْم َفإِنَ َما‬
ِّ‫علَى‬ ِّْ ِ‫ل فَإ‬
َِّ ‫سو‬ َ ‫ّللا َوأ َ ِطيعُوا‬
ُ ‫الر‬ ََِّ ‫)وأ َ ِطيعُوا‬ َ 11( ِّ‫ع ِليم‬ َ ِّ‫ش ْيء‬ َ
َِّ ُ‫ل ْال ُمؤْ ِمن‬
‫ون‬ ِِّ ‫ّللا فَ ْل َيت َ َو َك‬
َِِّ ‫علَى‬ َ ‫ال ِإلَ ِّهَ ِإال ُه َِّو َو‬ َِّ ُ‫)ّللا‬
َِّ 12( ‫ين‬ ُِّ ‫غُ ْال ُم ِب‬
ِّ ‫سوِِّلنَا ْال َبال‬
ُ ‫َر‬
(13)
“Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan
izin Allah. Dan barang siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan
memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu. Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul, jika kamu
berpaling, maka sesungguhnya kewajiban Rasul Kami hanyalah
menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (Dialah) Allah, tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Dan hendaklah orang-orang
mukmin bertawakal kepada Allah saja.”

Kebersihan adalah suatu upaya yang dilakukan manusia untuk


menjaga dan memelihara diri dan lingkungan sekitarnya dari segala hal
yang kotor, buruk dan keji, hal ini dilakukan untuk mewujudkan dan
melestarikan kehidupan yang sehat, nyaman, aman dan tentram.
Kebersihan merupakan salah satu syarat untuk terwujudnya kesehatan dan
sehat merupakan hal yang utama dalam memberikan kebahagian. Namun
sebaliknya, bahwa hal kotor merupakan awal rusaknya keindahan dan juga
sebagai salah satu penyebab utama munculnya berbagai penyakit,
denganmunculnya penyakit maka pasti akan mengakibatkan kerusakan
dan penderitaan. Hal ini sebagaimana dijelaskan hadis Nabi SAW HR.
Tirmizi berikut ini
Di konteks sekarang dengan adanya virus corona adalah salah satu
cobaan. Setiap orang dibuat takut dan khawatir karena penyebaran virus
Covid-19. Oleh karena itu, sikap yang dapat diambil yaitu meyakini jika
virus merupakan makhluk Allah yang tunduk dan taat atas perintah Allah
Swt. Dengan begitu ada Yang Maha Kuasa dibalik semua kejadian di muka
bumi ini. Sikap yang selanjutnya sama dengan apa yang sudah dianjurkan
oleh Rasulullah Saw.24

Di dalam al-Qur’an pun dijelaskan bagaimana cara kita menyikapi


musibah wabah seperti ini, salah satunya yaitu sabar. Sabar merupakan
separuh iman, rahasia kebahagiaan manusia, merupakan sumber kekuatan
dikala sedang tertimpa cobaan, dan merupakan bekal seorang Mukmin saat
terjadi berbagai bencana dan fitnah yang berkelanjutan, dan merupakan
senjata seorang sufi melawan hawa nafsunya.

Di dalam al-Qur’an, Allah telah memerintahkan kepada manusia


untuk berakhlak mulia, dengan maksud mengisinya dengan perbuatan-
perbuatan baik serta memiliki manfaat bagi dirinya pribadi

Berdasarkan pemaparan di atas mengenai hikmah ditengah wabah virus


corona dalam tinjauan hukum Islam maka dapat penulis simpulkan yaitu
sebagai berikut:

1. Dengan adanya virus corona manusia dianjurkan untuk makan dan


minum yang halal, baik, sehat dan bergizi;

2. Dengan adanya virus corona manusia harus memperoleh dan mengolah


makanan dan minuman sesuai dengan ketentuan syariah, misalnya tidak
memakan makanan yang tidak dimasak secara sempurna, tidak memakan
makanan yang bisa mengundang penyakit misalnya makan tikus, ular,
kelelawar dan hewan lainnya;
3. Dengan adanya virus corona manusia harus menjaga kebersihan, baik
kebersihan lahir dan kebersihan bathin misalnya menjaga kebersihan diri,
pakaian, lingkungan dan menerapkan pola hidup sehat.

4. Dengan adanya virus corona manusia harus banyak melakukan aktivitas


positif dan menjauhi aktivitas negatif.

5. Dengan adanya virus corona bisa mempertebal keimanan kita dan


menyakinkan bahwa Allah SWT Maha Kuasa atas segalanya;

Demikian sedikit yang dapat kami sampaikan, semoga dapat bermanfaat


bagi kita semua dan dapat kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan, yang benar datangnya atas
bimbingan Allah SWT Yang Maha Benar, dan yang salah, khilaf, atau keliru
itu datangnya dari kami pribadi.

Akhirul kalam, subhanakallahu maa wabihamdika, asyhadu allaa ilaaha


anta, astaghfiruka wa atuubu ialaih,,,

Wallahul muwaffiq ila aqwamithaariiq,,,

Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokaatuh.

Anda mungkin juga menyukai