Anda di halaman 1dari 34

BAB II

STRATEGI BISNIS

Strategi bisnis
Strategi bisnis adalah upaya perusahaan dalam mengambil kebijakan dan pedoman yang
memiliki komitmen dan tindakan yang terintegrasi serta dirancang untuk membangun
keunggulan dalam persaingan bisnis untuk memenuhi dan mencapai tujuan bisnis.

Dengan adanya strategi bisnis, perusahaan mampu menentukan arah perusahaan dengan
mengidentifikasinya dari segi pasar, pesaing, pelanggan dan lain sebagainya.

Untuk mencapai keuntungan bisnis yang maksimal, berikut enam strategi bisnis yang dapat
dilakukan.

Mengapa Strategi Bisnis itu Penting?


Ada beberapa alasan mengapa strategi bisnis penting bagi organisasi, antara lain:

 Perencanaan: Strategi bisnis membantu Anda mengidentifikasi langkah-langkah kunci


yang akan Anda ambil untuk mencapai tujuan bisnis Anda.
 Kekuatan dan kelemahan: Proses menciptakan strategi bisnis memungkinkan Anda
untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan Anda,
menciptakan strategi yang akan memanfaatkan kekuatan Anda dan mengatasi atau
menghilangkan kelemahan Anda.
 Efisiensi: Strategi bisnis memungkinkan Anda mengalokasikan sumber daya secara
efektif untuk aktivitas bisnis Anda, yang secara otomatis membuat Anda lebih efisien.
 Kontrol: Ini memberi Anda lebih banyak kontrol atas aktivitas yang Anda lakukan untuk
mencapai tujuan organisasi Anda, karena Anda memahami jalur yang Anda ambil dan
dapat dengan mudah menilai apakah aktivitas Anda membuat Anda mendekati tujuan
Anda.
 Keunggulan kompetitif: Dengan mengidentifikasi rencana yang jelas tentang bagaimana
Anda akan mencapai tujuan Anda, Anda dapat fokus untuk memanfaatkan kekuatan
Anda, menggunakannya sebagai keunggulan kompetitif yang membuat perusahaan
Anda unik.
Komponen Strategi Bisnis
Ada enam komponen kunci dari strategi bisnis. Mereka termasuk:

1. Visi dan tujuan bisnis


Strategi bisnis dimaksudkan untuk membantu Anda mencapai tujuan bisnis Anda.
Dengan visi arah bisnis, Anda dapat membuat instruksi yang jelas dalam strategi
bisnis untuk apa yang perlu dilakukan dan siapa yang bertanggung jawab untuk itu.

2. Nilai inti
Strategi bisnis memandu eksekutif tingkat atas serta departemen tentang apa yang
harus dan tidak boleh dilakukan, sesuai dengan nilai inti organisasi.

3. Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats. Analisis
ini termasuk dalam setiap strategi bisnis, karena memungkinkan perusahaan untuk
mengandalkan kekuatannya dan menggunakannya sebagai keuntungan. Hal ini juga
membuat perusahaan menyadari setiap kelemahan atau ancaman.

4. Taktik
Banyak strategi bisnis mengartikulasikan rincian operasional tentang bagaimana
pekerjaan harus dilakukan untuk memaksimalkan efisiensi. Orang yang bertanggung
jawab atas taktik memahami apa yang perlu dilakukan, menghemat waktu dan
tenaga.

5. Rencana alokasi sumber daya


Strategi bisnis mencakup di mana Anda akan menemukan sumber daya yang
diperlukan untuk menyelesaikan rencana, bagaimana sumber daya akan dialokasikan
dan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukannya.

6. Pengukuran
Strategi bisnis juga mencakup cara untuk melacak output perusahaan, mengevaluasi
kinerjanya dalam kaitannya dengan target yang ditetapkan sebelum meluncurkan
strategi.
10 Contoh Strategi Bisnis

Strategi I
Cross-selling lebih banyak produk
Cross selling adalah salah satu strategi marketing yang paling populer karena cukup
efektif untuk meningkatkan penjualan. Mungkin, istilah cross selling  masih cukup asing di
telingamu. Namun, sebenarnya strategi ini sudah sangat sering kita jumpai. Misalnya, saat
pergi ke sebuah minimarket dan kita sedang di kasir untuk membayar barang belanjaan.
Tentunya tidak perlu kaget lagi saat pegawai kasir menawarkan produk tambahan yang bisa
melengkapi belanjaan kita.

Sederhananya, saat kita sedang membeli gula biasanya petugas kasir akan
menyarankan untuk sekalian membeli kopi atau teh. Hal itu adalah bagian dari strategi cross
selling yaitu menawarkan sejumlah produk tambahan yang masih terkait dengan produk
utama yang dibeli. Nah, jika kamu penasaran dengan strategi marketing yang satu ini, simak
terus penjelasan yang sudah Glints persiapkan di bawah ini.

Apa itu strategi cross-selling

Di atas sempat dijelaskan bahwa cross selling adalah strategi untuk menawarkan produk


tambahan atau pelengkap kepada konsumen.

Namun, untuk lebih jelasnya HubSpot menjelaskan bahwa cross selling adalah tindakan


untuk mendorong pembelian apa pun yang berhubungan dengan produk utama.

contoh membeli gula kemudian ditawari kopi atau teh, ada contoh lain yang pasti pernah
kamu temui sebelumnya.

Misalnya, saat membeli burger di sebuah restoran cepat saji, biasanya kasir juga akan
menawarkan produk tambahan seperti kentang goreng atau minuman.

Intinya cross selling adalah hal yang dilakukan untuk mendorong konsumen membeli


produk tambahan yang memang masih relevan dengan apa yang dibelinya.

Penerapan strategi ini juga tidak selalu digunakan untuk jenis penjualan secara
konvensional saja. Buat kamu yang memiliki sebuah bisnis online, juga bisa menerapkan
strategi cross selling.

Saat berbelanja di sebuah e-commerce dan sudah memasukkan suatu produk ke keranjang


belanja. Biasanya akan muncul pilihan seperti, “Lainnya dari toko ini” atau “Lihat juga produk
terkait.”
Hal-hal seperti itu merupakan penerapan dari strategi cross selling yang bertujuan agar
pelanggan menambahkan barang ke keranjang belanja.

Mengapa strategi cross selling sangat populer dan sering diterapkan oleh banyak


perusahaan? Tentu saja jawabannya karena strategi ini sangat efektif.

Tidak hanya mampu meningkatkan keuntungan karena pelanggan menambah produk


belanjaannya, ada manfaat lain yang bisa dirasakan oleh perusahaan.

mampu menerapkan cross selling yang tepat, pelanggan merasa puas dengan pelayanan


karena bisa menawarkan produk tambahan yang memang dibutuhkan.

Seperti halnya saat menerapkan strategi upselling, rupanya cross selling tidak hanya


mampu meningkatkan profit saja tapi juga dapat membangun customer engagement.

Cara menerapkan strategi cross-selling yang efektif

Setelah mengetahui pengertian dari cross selling, kini cari tahu bagaimana cara
menerapkannya pada bisnismu agar lebih efektif. 

1. Berikan diskon saat konsumen membeli lebih banyak


pertama untuk menerapkan cross selling adalah dengan memberikan diskon untuk
konsumen yang melakukan pembelian lebih banyak.
Dilansir dari Lead Squared, strategi yang satu ini cukup menarik pelanggan karena mereka
lebih mudah tergoda dengan diskon.
Misalnya kamu menjual baju dengan harga satuan sebesar Rp40.000. Kamu bisa
memberikan tawaran menarik dengan memberikan diskon untuk pembelian 3 buah baju
hanya dengan Rp100.000 saja.
Selain itu, kini cukup banyak e-commerce yang menyajikan layanan gratis ongkir yang
pastinya bisa membuat konsumen tertarik untuk menggunakannya.
Namun, layanan gratis ongkir tersebut memiliki minimal pembelanjaan. Dengan begitu,
kamu bisa memberikan saran untuk melakukan cross selling dengan menambahkan produk
pelengkap agar dapat memenuhi minimal pembelanjaan.
Meskipun harus mengeluarkan lebih banyak uang, konsumen lebih suka melakukan hal
tersebut daripada harus membayar lebih untuk biaya pengiriman.

2. Memiliki profil pelanggan yang akurat


Dalam menjalankan bisnis online, data pelanggan menjadi salah satu faktor yang sangat
penting untuk membuat strategi pemasaran.
Dilansir dari Harvard Business Review, membangun profil pelanggan sangat berguna untuk
membantu meningkatkan cross selling.
Dengan mengetahui profil pelanggan dan mempelajari kecenderungannya saat berbelanja,
tentunya akan lebih mudah untuk memberikan saran produk tambahan.
3. Pertimbangkan harga yang diberikan
Tips selanjutnya untuk meningkatkan strategi cross selling adalah dengan
mempertimbangkan penetapan harga produk yang ingin ditawarkan.
Kamu harus paham bahwa cross selling adalah memberikan tawaran agar pelanggan
membeli produk tambahan.
Jadi, tentu saja mereka tidak akan mau mengeluarkan uang yang lebih banyak untuk
membeli produk tambahan yang kamu tawarkan.
Itulah mengapa, saat akan menyarankan produk pelengkap pilihlah produk yang memiliki
harga tidak terlalu mahal dari produk utama yang dibelinya.

4. Manfaatkan user generated content (UGC)


Seperti yang dijelaskan oleh Neil Patel, penerapan user generated content (UGC) juga
dapat meningkatkan peluang strategi cross selling.
UGC merupakan salah satu faktor penting yang dapat digunakan oleh brand atau penjual
untuk membangun kepercayaan pelanggan.
Ulasan pelanggan saat menggunakan suatu produk merupakan bagian dari UGC. Jadi,
mengapa hal ini bisa meningkatkan kepercayaan?
Tentu saja karena calon pembeli lebih percaya dengan ulasan pengguna lainnya daripada
ulasan seorang brand ambassador yang dibayar oleh produk.
Setelah pelanggan memiliki kepercayaan yang besar pada sebuah brand, tentunya akan lebih
mudah untuk menerapkan cross selling.
Kamu bisa memberikan label di sebuah produk yang bertuliskan “Apa kata orang tentang
produk ini.” 
Saat calon pelanggan membaca ulasan yang positif tentu saja mereka akan tertarik
membelinya.

5. Tawarkan tambahan produk rekomendasi pribadi


Cara efektif yang selanjutnya untuk menerapkan strategi cross selling adalah dengan
menawarkan produk rekomendasi pribadi.
Saat kamu melakukan penjualan dengan cara konvensional dan berhadapan langsung
dengan pelanggan, sangat tepat jika mencoba cara ini.
Kamu bisa langsung berbicara kepada pelanggan dan memberikan rekomendasi sesuai
referensi pribadimu.
Tentunya pelanggan akan mempertimbangkannya apalagi jika kamu bisa menyampaikannya
dengan bahasa yang sopan dan menarik perhatiannya.
Jadi, dalam melakukan strategi cross selling juga sangat dibutuhkan komunikasi yang baik
agar pengguna bisa tergoda untuk membeli produk tambahan.
Strategi II
Produk atau layanan paling inovatif
Banyak perusahaan, khususnya di bidang teknologi atau otomotif, membedakan diri
mereka dengan menciptakan produk yang paling mutakhir. Untuk menggunakan ini
sebagai strategi bisnis Anda, Anda perlu mendefinisikan apa arti “inovatif” bagi
organisasi Anda atau bagaimana Anda inovatif.

 Pengertian Inovasi Produk


Inovasi produk dapat diartikan sebagai upaya yang dilakukan pelaku usaha pembuat
produk untuk memperbaiki, meningkatkan, dan mengembangkan produk yang
diproduksi selama ini.

Produk yang dikembangkan tidak selalu dalam bentuk barang, tetapi bisa berupa
peningkatan pelayanan. Menurut UU nomor 19 tahun 2002 bahwa inovasi
merupakan suatu rangkaian pengembangan dengan menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi ke dalam sebuah produk.

Inovasi suatu produk ini bisa terjadi karena beberapa hal, di antaranya adalah
adanya feedback dari pelanggan, kombinasi hal yang sebelumnya sudah ada, hingga
penemuan baru.

Proses inovasi ini harus terus dilakukan sehingga produk menjadi terus berkembang,
memiliki peningkatan, hingga mencapai kesempurnaan, yang bisa dilakukan dengan
cara memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

 Tujuan Melakukan Inovasi Produk


Dalam kehidupan, suatu inovasi pada diri bertujuan untuk membuat manusia
memiliki kualitas yang meningkat sehingga memiliki banyak sekali kemampuan baru
yang sebelumnya tidak dimiliki.

Begitu pula pada sebuah produk, ada tujuan tertentu yang ingin dicapai ketika
melakukan inovasi pada produk tersebut. Beberapa tujuan melakukan inovasi pada
sebuah produk antara lain : 

1. Meningkatkan Kualitas
Umumnya, tujuan untuk melakukan inovasi baik dalam bidang apapun adalah untuk
meningkatkan kualitas, termasuk juga berkaitan dengan barang.
Seiring dengan perkembangan waktu, barang yang diciptakan akan semakin usang
karena tidak bisa memenuhi kebutuhan pada masa sekarang. Sehingga barang
tersebut diberikan sebuah inovasi agar bisa memenuhi kebutuhan pada masa kini.

Alasan lainnya, karena produk yang mendapatkan inovasi diberikan tambahan fitur
dan kemampuan baru. Barang dengan fitur atau kemampuan baru dan sejenisnya
akan meningkatkan keunggulan dibandingkan barang yang sebelumnya.

Sehingga dengan kata lain, barang yang diberikan tambahan inovasi akan
meningkatkan keunggulan dan kualitasnya dibanding sebelumnya.

2. Memenuhi Kebutuhan Pelanggan


Kebutuhan pelanggan sebagai seorang manusia tentu akan selalu ada. Para
pelanggan akan terus menuntut pemilik usaha untuk memperbaiki agar semua
kebutuhan pelanggan terpenuhi.

Tuntutan pelanggan ini akan memaksa pemilik usaha untuk melakukan inovasi pada
produknya. Salah satu yang nyata adalah salah satu produk layanan antar jemput
yang biasa digunakan oleh masyarakat.

Barang utama pada awalnya adalah layanan antar jemput dengan menggunakan
motor, tetapi kemudian pemilik usaha melakukan inovasi dan mengembangkannya
untuk antar jemput menggunakan mobil.

Lebih jauh, pemilik usaha juga melakukan inovasi dengan memberikan tambahan
layanan untuk pembelian makanan dan berbelanja. Inovasi tersebut dilakukan
seiring dengan kebutuhan masyarakat sebagai pelanggan yang semakin banyak.

3. Menciptakan Pasar Baru di Tengah Masyarakat


Tujuan lain dalam melakukan inovasi produk adalah untuk menciptakan pasar baru
di tengah masyarakat. Produk yang diberi inovasi memberikan fitur dan
perkembangan terbaru yang akan menarik minat masyarakat.

Sehingga masyarakat akan membeli produk terbaru tersebut. Terkadang inovasi juga
tidak selamanya memberikan perkembangan tetapi juga pengurangan fitur.

Contoh paling nyata adalah produk telepon seluler atau smartphone. Pemilik usaha
mengurangi beberapa fitur seperti kualitas kamera atau kapasitas memori, sehingga
memunculkan sebuah produk baru dengan harga yang lebih murah.

Dengan produk baru tersebut akan menciptakan pasar baru yang mengincar harga
yang lebih murah dengan produk yang tidak jauh berbeda kualitasnya.
4. Mengembangkan dan Mengaplikasikan Pengetahuan dan
Wawasan
Inovasi pada sebuah produk juga bertujuan untuk mengembangkan dan
mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki oleh pemilik usaha. Dalam menciptakan
inovasi pada sebuah produk, dibutuhkan wawasan yang luas dan terkini sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan.

Kemudian pemilik usaha berusaha bagaimana mengaplikasikan pengetahuan yang


dimiliki untuk diaplikasikan pada produk yang dibuatnya.

Agar bisa mengaplikasikan ilmu pengetahuan terkini pada sebuah produk, seorang
pemilik usaha harus meningkatkan wawasan dengan banyak belajar.

Pemilik usaha yang terus belajar tentang ilmu pengetahuan dan mengembangkan
wawasannya akan mampu menginovasi produk yang dimilikinya. Sehingga dapat
menciptakan sebuah produk baru yang menggunakan ilmu pengetahuan terkini.

5. Mengganti Produk atau Layanan


Sering dijumpai beberapa pemilik usaha menarik atau menghentikan produk atau
layanan yang sudah usang dari pasaran, salah satunya adalah pemilik usaha mobil.

Usaha menghentikan produksi atau menarik barang yang sudah ada di pasaran
bertujuan untuk memberikan inovasi dengan cara mengganti barang tersebut
dengan barang yang lebih baik.

Barang yang sudah usang dihentikan produksinya karena sudah tidak sesuai dengan
kondisi terkini. Selain itu, produk yang sudah usang juga sudah tidak bisa
dikembangkan lagi.

Sehingga satu-satunya cara dalam berinovasi adalah dengan mengganti produk atau
layanannya. Tentu saja dengan tidak menghilangkan fungsi utama dari produk yang
sudah usang tersebut.

6. Meningkatkan Efisiensi Produk


Inovasi pada sebuah produk juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensinya. Barang
yang mengalami inovasi akan dapat melakukan tugasnya dengan tepat sasaran tanpa
perlu membuang waktu lebih banyak.

Sama halnya pada produk berupa aplikasi layanan antar jemput. Pada aplikasi
tersebut yang semula hanya bisa digunakan untuk memesan layanan antar jemput,
kini berkembang dengan pesat.
Ada banyak fitur yang dimiliki oleh aplikasi tersebut termasuk layanan pembelian
dan antar makanan, bahkan berbelanja. Inovasi dalam bentuk produk jasa ini
membuat aplikasi tersebut semakin efisien digunakan oleh pelanggan.

Pelanggan cukup membutuhkan satu aplikasi saja agar bisa melakukan berbagai hal,
sehingga pelanggan dapat menghemat waktu.

 Fungsi Inovasi Produk


Pemilik usaha dituntut untuk selalu melakukan inovasi pada produk-produknya. Hal
ini karena inovasi pada barang dapat berfungsi sebagai bagian dari strategi
pemasaran untuk menarik semakin banyak pelanggan.

Inovasi yang diterapkan pada sebuah produk dapat menarik minat masyarakat untuk
mencoba menggunakan barang tersebut.

Inovasi juga berfungsi agar pemilik usaha tidak tergulung oleh arus perkembangan
yang ada saat ini. Perkembangan zaman akan menuntut pemilik usaha untuk terus
berinovasi sehingga dapat terus bertahan.

Berbagai produk yang tidak bisa berinovasi menurut perkembangan zaman akan
perlahan ditinggalkan oleh para pelanggan dan mati. Contohnya adalah telepon
rumah yang tergeser oleh telepon seluler.

 Manfaat Melakukan Inovasi Produk


Melakukan inovasi pada barang yang diciptakan akan membuat bisnis semakin
kompetitif sehingga secara tidak langsung akan bermanfaat pada nilai perusahaan
pembuatnya.

Perusahaan atau pemilik usaha yang membuat suatu produk yang terus berinovasi
akan mampu mengalahkan pesaing-pesaingnya. Perusahaan yang terus berkembang
dengan melakukan inovasi juga akan semakin dikenal oleh masyarakat.

Sebagai contoh, sebuah perusahaan telepon seluler yang melakukan inovasi produk
dengan meningkatkan kualitas kamera. Kamera pada telepon seluler menjadi hal
yang penting saat ini, terutama ketika media sosial terus berkembang.

Dengan mengikuti perkembangan tersebut, telepon seluler dengan kemampuan


kamera yang baik akan semakin diminati oleh masyarakat. Sehingga secara tidak
langsung nilai perusahaan di mata masyarakat juga meningkat.
STRATEGI III
TINGKATKAN PENJUALAN DARI PRODUK
BARU/PRODUK DEVELOPMENT

Product development merupakan proses penting dalam peluncuran


produk baru. Apa saja langkah-langkahnya?

Apa Product Development Itu?

Produk yang inovatif dapat menghantarkan sebuah perusahaan untuk


memperoleh kesuksesan jangka panjang. Untuk mendapatkan sebuah
produk yang inovatif perusahaan harus melalui proses pengembangan
produk, atau new product development  dengan penuh kreativitas namun
juga kehati-hatian.

New Product Development adalah proses menyeluruh dalam menciptakan


sebuah layanan jasa atau produk mulai dari konsep sampai siap
dipasarkan. Beberapa langkah product development adalah menyusun
konsep, market positioning, membuat desain, prototipe, perizinan, dan
produksi.

Produk baru bisa menjadi bahan bakar perusahaan untuk tumbuh dan
berkembang. Namun bagaimana cara perusahaan mengetahui bahwa
sudah saatnya mengembangkan produk baru? Ada beberapa faktor untuk
mengidentifikasi kebutuhan perusahaan akan produk baru yaitu:

1. Perusahaan mengalami pertumbuhan yang lambat atau pertumbuhan berhenti.


2. Konsumen terbesar semakin mengurangi transaksi bisnis dengan perusahaan.
3. Perusahaan tiba-tiba bersaing dengan perusahaan yang namanya belum pernah
terdengar sebelumnya.
4. Tekanan untuk menurunkan harga produk meningkat.
5. Perusahaan mengalami fluktuasi keluar masuknya pegawai bagian sales lebih tinggi
dari biasanya.
6. Makin berkurangnya ketertarikan dari calon konsumen potensial.
7. Konsumen meminta perubahan pada produk yang tidak bisa dilakukan.
8. Beberapa kompetitor meninggalkan pasar.
Fungsi Penting Produk atau Jasa Baru

Keberadaan produk atau jasa baru cukup penting bagi sebuah perusahaan.
Beberapa fungsi penting produk atau jasa baru adalah:

 Produk atau jasa baru dapat membuka pasar yang benar-benar baru.
 Produk atau jasa baru bisa menggantikan produk yang ada saat ini.
 Mengambil alih produk atau jasa lama yang masih ditawarkan perusahaan.
 Mampu melebarkan pasar perusahaan.
 Meningkatkan penggunaan sumber daya perusahaan.
 Mengantarkan perusahaan ke pasar atau segmen baru.
 Meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan para distributornya,
 Mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar perusahaan.
Proses Product Development

Manajemen proses adalah teknik yang menjamin adanya peningkatan


dengan seperangkat aktivitas terstruktur dan konsisten. Manajemen
proses sangatlah penting agar performa produk akan meningkat terus
menerus. Empat fase manajemen proses yang ada dalam product
development adalah:

1. Fuzzy Front-End (FFE). Fase ide, dianggap salah satu kesempatan terbaik


untuk memunculkan inovasi baru dalam perusahaan. Pada fase ini,
dikumpulkan semua ide-ide terbaik sebagai solusi dari masalah yang
dialami konsumen.

2. Desain. Fase selanjutnya adalah desain produk. Di fase ini semua


perencanaan produk diprioritaskan. Aktivitas yang banyak dikerjakan pada fase
ini adalah mengesahkan kelayakan pembuatan produk dan bagaimana
mengintegrasikan komponen-komponen internal desain.

3. Implementasi. Pada fase pengembangan ini, perusahaan akan menilai


apakah prototipe produk memenuhi spesifikasi dan persyaratan yang
ditentukan pada fase sebelumnya. Perusahaan juga akan memikirkan
bagaimana cara memproduksi produk yang diinginkan dan menyediakan
layanan bagi konsumen. Perusahaan juga mempersiapkan fasilitas-fasilitas
untuk produksi produk.

4. Fuzzy Back-End (FBE). Inilah fase komersialisasi, dimana produksi dan


peluncuran produk akan direncanakan dengan cara yang terstruktur. Fase ini
juga memproses produk untuk muncul di pasar, dan membawa visi strategis
perusahaan.
Solusi dan Inovasi Dalam Fase Penting FFE

Salah satu fase proses product development adalah fuzzy front end (FFE).


Pendekatan ini akan menentukan langkah-langkah dalam proses
pengembangan produk. Berikut adalah lima elemen pendekatan FFE yaitu:

1. Mengidentifikasi kriteria desain: Meliputi tukar pikiran untuk membuat


konsep produk baru yang memungkinkan. Strategi product development yang
lebih formal dapat diterapkan ketika ide produk baru sudah ditentukan.

2. Analisis ide: Meliputi evaluasi terhadap konsep produk. Riset pasar dan studi
konsep dilakukan untuk menentukan apakah ide cocok dan sesuai dengan
konteks bisnis perusahaan atau konsumen.

3. Konsep awal: Mengidentifikasi dan mengubah product opportunity ke konsep


yang dapat diterapkan.

4. Purwarupa: Memproduksi prototipe konsep produk yang sudah ditentukan


agar memiliki relevansi bisnis dan nilai pasar.

5. Pengembangan produk: Menjamin konsep produk sudah berhasil


dikembangan dan memiliki nilai bisnis. Kebanyakan model proses product
development bisa dikelompokkan berdasarkan tujuan perusahaan. Berikut
beberapa jenis model product development yang biasa digunakan:

 Model Scorecard-Markov.
 Proses IDEO.
 Model BAH (Booz, Allen, dan Hamilton).
 Model Stage-Gate.
 

Untuk para pengusaha yang ingin memulai eksistensinya di pasar kosmetika dan
perawatan tubuh, proses new product development mungkin terasa rumit.
Namun proses tersebut dapat dikerjakan oleh partner maklon yang
menawarkan jasa one stop service, mulai dari ide atau konsep produk, registrasi,
hingga produksi.
Strategi IV
Tingkatkan layanan pelanggan
Layanan pelanggan atau customer service merupakan salah satu bagian yang wajib
diperhatikan dengan baik di setiap perusahaan. Hal ini dikarenakan customer service sangat
erat kaitannya dengan kemungkinan pelanggan untuk kembali menggunakan jasa atau
produk yang kamu tawarkan. Jika sobat mampu memberikan layanan pelanggan dengan
baik, bukan tidak mungkin para pelanggan akan setia dan terus menggunakan jasa dan
produk yang ditawarkan.

Karena hal itulah pebisnis harus membekali setiap karyawan dengan keahlian yang berkaitan
dengan customer service ini. Kali ini, kami akan memberikan pembahasan lengkap yang bisa
digunakan untuk meningkatkan kemampuan dan kualifikasi karyawan yang berkaitan
dengan customer service.

Cara Mudah Mendapatkan Konsumen untuk Meningkatkan

Penjualan

1. Manfaatkan dengan maksimal penggunaan media sosial

Media sosial ternyata bukan hanya bagus sebagai tempat untuk melakukan
promosi, tetapi juga sangat efektif untuk bisa mendapatkan pelanggan baru.
Perluaslah jaringan bisnis yang kamu miliki melalui berbagai media sosial
yang ada untuk memancing datangnya pelanggan baru ke dalam bisnis.
Semakin luas dan kuat jaringan yang kamu miliki, akan semakin besar juga
kesempatan untuk mendapatkan pelanggan yang baru.

lupa untuk selalu memastikan bahwa media sosial yang digunakan berada
di dalam lingkungan pergaulan para pelanggan. Sehingga, di saat para
pelanggan membutuhkan produk, mereka akan mengingat nama kamu,
bukan nama kompetitor.
Pilihlah media sosial sesuai dengan target pasar yang telah kamu bidik. Cari
tahu di apa media sosial yang banyak digunakan oleh target pasar yang
dibidik. Ketahui apa yang sering mereka bicarakan dan berbagilah sesuatu
kepada mereka. Mulailah terlebih dahulu mencari hubungan dengan para
calon pelanggan, jangan langsung melakukan penjualan.

2. Networking di dunia nyata itu penting, jangan lupakan

Pernahkah kamu menelusuri dan mengetahui bahwa pelanggan yang ada


berasal dari pelanggan sebelumnya. Atau pernahkan kamu mengetahui
bahwa pelanggan yang ada merupakan orang yang telah kamu kenal
sebelumnya. Itulah salah satu contoh keuntungan yang akan kamu dapatkan
saat bertemu dengan banyak orang, di mana jaringan yang kamu miliki akan
bertambah luas dari sebelumnya.

Teknologi informasi yang semakin maju jangan dijadikan alasan untuk tidak
membangun hubungan dengan cara yang lama. Sebab, kebanyakan orang
lebih suka melakukan bisnis dengan orang-orang yang mereka kenal dengan
baik. Oleh karena itu, saat kamu bertemu dengan orang baru, jangan lupa
untuk mempersiapkan kartu nama untuk dibagikan. Kamu tidak akan pernah
tahu bahwa bisa saja suatu saat akan mendapatkan pelanggan dari mereka.

3. Lakukan strategi pemasaran yang berbeda

Agar dapat menjaring beraneka macam pelanggan untuk menggunakan


produk atau jasa yang ditawarkan, kamu membutuhkan strategi yang
berbeda-beda. Ciptakan sebuah strategi pemasaran yang mencakup banyak
hal mulai dari email marketing, media sosial, dan word of mouth.

Manfaatkan juga sebuah strategi pemasaran jangka panjang dengan


adanya sebuah penanda di setiap periode waktunya. Lewat cara yang
demikian, kamu akan menemukan strategi pemasaran apa yang paling cocok
digunakan untuk produk atau jasa.

4. Jangan lakukan sendirian, temukan seorang partner

Dengan semakin banyak pihak yang membantu di dalam bisnis, maka akan
semakin mudah juga kamu mendapatkan pelanggan baru. Oleh karena itu
pula, kamu sangat membutuhkan seorang partner usaha saat sedang
menjalankan roda bisnis. Hal seperti di atas mungkin sering kali kamu lihat
dalam dunia usaha, di mana antara satu perusahaan dengan perusahaan
yang lain melakukan kerjasama satu dengan yang lainnya.

Kerjasama yang dilakukan bisa dalam bentuk kerjasama iklan untuk


memperkenalkan produk yang dimiliki. Atau, bisa juga dalam bentuk hal lain
yang menguntungkan kedua belah pihak yang terlibat.

5. Jangan ragu memberikan diskon dan hadiah kepada pelanggan

Mungkin kamu sangat jarang melakukan hal di atas kepada para pelanggan
yang sebelumnya. Oleh karena itu, mulai dari sekarang berikan penawaran
khusus kepada para pelanggan yang ada. Berikan penawaran seperti diskon
ataupun promo rutin kepada para pelanggan. Manfaatkan momen-momen
istimewa saat kamu akan melakukan diskon dan promosi lainnya. Sebagai
contohnya, kamu bisa memanfaatkan momen Hari Kemerdekaan, Idul Fitri,
dan Tahun Baru untuk memberikan penawaran khusus kepada para
pelanggan.

Selain itu, kamu juga bisa memberikan produk gratis ataupun sampel untuk
mendekatkan produk atau jasa kepada para pelanggan. Menawarkan sampel
atau produk gratis kepada pelanggan mungkin terlihat tidak efektif untuk
meningkatkan pelanggan baru. Oleh karena itu, kamu harus
mempertimbangkan biaya pemasaran untuk melakukan hal ini. Jangan lupa
untuk memberikan sampel gratis di tempat yang ramai dan mudah terlihat
oleh calon pelanggan yang baru.

6. Buat sebuah kompetisi atau lomba berhadiah untuk menarik


pasar

Kompetisi atau lomba merupakan cara yang terbilang cukup efektif untuk
membantu para pelaku bisnis mendapatkan pelanggan baru. Sebagai
contohnya, sobat bisa membuat sebuah kompetisi yang meminta orang-orang
untuk mempromosikan bisnis atau produk lewat media sosial dengan cara
melakukan tag kepada teman-temannya

seperti di atas bukan hanya akan meningkatkan citra positif bisnis, tetapi juga bisa
membantu sobat untuk mendapatkan pelanggan yang baru.
7. Cek kembali kualitas produk yang dimiliki

Mungkin saat ini kamu mengeluh, mengapa setelah melakukan berbagai


cara tetapi pelanggan baru masih tidak kunjung datang. Jika kamu
mengalami hal ini, artinya bukan cara kamu yang salah. Mungkin saja produk
yang dimiliki tidak dibutuhkan oleh banyak orang.

Agar dapat mengetahui hal ini, kamu bisa melakukan sebuah survei atau
kuesioner untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang produk yang
kamu tawarkan. Cara seperti ini sering kali dilakukan oleh perusahaan besar
untuk mengetahui penilaian masyarakat terhadap produk atau layanan yang
mereka miliki.

Apabila kamu telah mengetahui penilaian masyarakat berkaitan dengan


produk yang dimiliki, kamu dapat meningkatkan kualitas produk dan
memperbaiki hal-hal yang dirasa kurang. Dengan kualitas produk yang
semakin baik, kamu bisa mempertahankan pelanggan lama dan mendapatkan
pelanggan baru yang lebih banyak.

8. Buatlah sesuatu yang unik dan berbeda

Cara selanjutnya yang bisa dilakukan adalah dengan menciptakan sesuatu


yang berbeda dibandingkan dengan pesaing yang kamu miliki. Memberikan
sesuatu yang unik akan membuat produk dan layanan yang dimiliki lebih
mudah untuk dikenal banyak orang. Sebagai contohnya, kamu memberikan
pelayanan after sales yang lebih baik dibandingkan dengan para pesaing. Hal
ini akan membuat para pelanggan sadar dengan kelebihan yang kamu miliki
dan akan kembali menggunakan produk atau jasa yang kamu tawarkan.

Jika kamu hanya menjadi pengikut dan tidak menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda, maka kesuksesan produk dan bisnis akan sulit kamu dapatkan.

9. Perlihatkan keahlian yang kamu miliki


Jangan pernah ragu dan takut untuk memperlihatkan keahlian yang kamu
miliki kepada banyak orang. Jika kamu orang yang pandai menulis,
perlihatkan karyamu lewat sebuah blog dan lainnya. Atau jika kamu termasuk
orang yang ahli dibidang teknologi, perlihatkan kemampuanmu kepada
banyak orang.

Saat kamu takut dan ragu memperlihatkan kemampuan yang dimiliki


kepada banyak orang, maka orang lain akan kesulitan untuk mengetahui
kelebihan yang kamu miliki.

10. Manfaatkan teknologi yang telah ada

Saat ini, pemanfaatan teknologi merupakan hal yang sangat penting untuk
digunakan sebagai cara untuk memikat pelanggan yang baru. Ada banyak
sekali cara yang bisa kamu manfaatkan seperti menggunakan iklan online,
email marketing, dan lain sebagainya. Hal lain yang bisa kamu lakukan
adalah dengan membuat sebuah company profile agar masyarakat
mengetahui perusahaan yang kamu miliki. Membuat sebuah website
merupakan cara yang sangat efektif untuk mempromosikan produk yang
kamu miliki.

11. Buat sebuah acara atau event

Cara selanjutnya yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan pelanggan


baru adalah dengan membuat sebuah acara atau event. Dengan cara seperti
ini, pihak sponsor dan para partisipan akan dengan mudah mengetahui bisnis
atau layanan yang kamu sediakan.

12. Perkuat branding yang ada

Branding berkaitan dengan pemilihan warna, logo, jenis fonts, dan yang
lainnya dengan tujuan untuk membantu para konsumen mengetahui produk
atau perusahaan yang kamu miliki. Sangat penting untuk membuat sebuah
desain untuk usaha di tahap awal proses pemasaran. Cara yang demikian
akan membantu kamu untuk membangun identitas bisnis yang kuat sejak
awal usaha. Selain itu, kamu juga harus menjaga profesionaisme dan juga
konsistensi agar calon pelanggan dan konsumen mampu mengenali bisnis
dengan mudah.
13. Ciptakan sebuah konten yang berkualitas dan terpercaya

Saat ini, ada banyak sekali tempat yang bisa kamu gunakan untuk
menerbitkan informasi kepada para pelanggan dengan mudah. Salah satu
contoh yang bisa kamu gunakan dan manfaatkan adalah website perusahaan.
Apabila kamu menerbitkan konten yang berkualitas dan berhubungan dengan
industri usaha, artinya kamu bisa menjadi orang yang dipercaya para
pelanggan sebagai ahli di bidang tersebut. Kamu juga bisa mendapatkan
reputasi bisnis kepada calon pelanggan potensial dengan cara yang mudah
dan sederhana.

Jika kamu termasuk orang yang sibuk dan kesulitan untuk membuat
sebuah konten yang berkualitas, maka jangan ragu untuk
mempertimbangkan jasa pihak lain. Saat kamu akan menggunakan jasa
content marketing dari pihak lain, pilihlah penyedia jasa yang berkualitas.
Kamu bisa meminta contoh terlebih dahulu sebelum memesan konten yang
akan dimuat pada website perusahaan.

14. Jadilah orang yang dipercaya

Setiap orang pasti ingin menggunakan produk atau jasa kepada pihak
terpercaya yang bisa memberikan apa yang mereka butuhkan. Kepercayaan
para pelanggan dibangun melalui reputasi bisnis yang kamu miliki. Jika kamu
termasuk orang yang baru dalam dunia usaha yang digeluti, maka kamu bisa
memberikan jaminan berupa uang kembali 100%. Hal ini merupakan cara
yang bisa kamu lakukan untuk menunjukkan bahwa kamu berani menjamin
kualitas produk atau jasa yang ditawarkan.

15. Jadilah seorang ahli di bidangnya

Banyak pemilik usaha yang menawarkan sebuah seminar gratis kepada


para pelanggan dengan tujuan menarik minat mereka. Informasi yang kamu
berikan secara gratis akan memantapkan status sebagai seorang ahli di
bidang yang digeluti. Cara yang demikan mampu membuat calon pelanggan
baru mau untuk menggunakan produk atau jasa yang kamu tawarkan.
Strategi V
Menyasar pasar baru
Beberapa perusahaan besar membeli atau menggabungkan pesaing untuk
menyudutkan pasar muda. Ini adalah strategi umum yang digunakan oleh
perusahaan Fortune 500 untuk mendapatkan keuntungan di pasar baru atau yang
berkembang pesat. Mengakuisisi perusahaan baru memungkinkan perusahaan yang
lebih besar untuk bersaing di pasar di mana sebelumnya tidak memiliki kehadiran
yang kuat sambil mempertahankan pengguna produk atau layanan.

Tujuan Strategi Pemasaran Adalah berikut

Selain fungsi, tentunya kita perlu mengetahui apa sebenarnya tujuan strategi pemasaran.

Saat merancang strategi, umumnya perusahaan memiliki tujuan beragam, di antaranya:

 Dapat digunakan sebagai media ukur dari hasil pemasaran yang diukur berdasarkan standar
prestasi yang telah ditentukan.
 Membantu meningkatkan kualitas koordinasi antar individu dalam tim pemasaran sehingga lebih
efektif dan mampu mencapai target dengan mudah.
 Mengembangkan kemampuan bisnis agar mudah beradaptasi.
 Dasar pemikiran untuk mengambil keputusan pemasaran.

Cara ,Tips, Strategi Pemasaran yang Perlu Dicoba 

Pemasaran produk adalah salah satu hal terpenting dalam menentukan performa suatu perusahaan.

Strategi pemasaran produk adalah kegiatan yang dapat membantu memperkenalkan produk secara
luas.

Lantas, apakah ada strategi pemasaran yang bisa dilakukan guna meningkatkan penjualan produk
bisnis? Ini dia cara yang bisa Anda lakukan.
Menggunakan Media Sosial Dan Menerapkan Penggunaan

Teknologi

Seperti yang kita tahu bahwa media sosial (social media) adalah alat pemasaran yang efektif karena
hampir semua orang aktif menggunakannya.

Media sosial adalah jenis pemasaran online membantu perusahaan untuk berinteraksi secara luas
dengan berbagai kalangan.

Selain itu, media sosial juga membantu perusahaan untuk memilih komunitas yang tepat untuk
memasarkan produk sehingga peluang produk terjual lebih besar.

Penerapan dari strategi pemasaran adalah banyak sekali, dimana salah satunya menggunakan sosial
media ini.

Salah Satu Strategi Pemasaran Adalah Dengan Menawarkan

Produk Gratis

Selain menggunakan media sosial, strategi ini juga dianggap ampuh untuk menjaring konsumen
karena sesuatu yang gratis akan mudah menarik perhatian.

Alasan lain kenapa strategi ini juga diperlukan karena sering kali seorang pelanggan belum mau
membeli produk karena belum pernah mencobanya.

Jika Anda ingin menggunakan strategi ini, cobalah untuk mengisi event atau acara dan
menawarkan sample langsung kepada konsumen.

Namun, jika perusahaan menawarkan jasa atau media digital, sebaiknya tawarkan free trial sehingga
konsumen dapat mencoba dan mengetahui produk tersebut.

Memilih Tempat yang Strategis Agar Produk Lebih Terlihat

Strategi pemasaran yang selanjutnya tidak kalah penting adalah memilih tempat yang strategis.

Tempat yang tepat tentunya akan membuka peluang produk terlihat lebih tinggi sehingga memicu
terjadinya penjualan.

Kriteria pemilihan tempat yang strategis harus menyesuaikan target sasaran dan kemudahan untuk
menjangkaunya.
Salah Satu Strategi Pemasaran Yang Bisa Dicoba Adalah

Memberi Reward untuk Rekomendasi

Teknik pemasaran mulut ke mulut memang masih mencuri perhatian karena diangagp efektif.

Kebanyakan konsumen akan tertarik menggunakan produk berdasarkan review bagus dari orang-
orang yang pernah memakainya.

Nah, di sinilah Anda bisa memanfaatkannya sebagai salah satu strategi efektif untuk memasarkan
produk atau jasa.

Sebuah produk akan terlihat bagus dan dapat dipercaya jika ada yang merekomendasikannya.

Jika Anda ingin mendapatkan rekomendasi atau testimoni dari pelanggan yang sudah memakai
produk atau jasa yang ditawarkan, Anda bisa memberi sebuah reward yang menarik.

Ingat, reward tidak selalu soal uang, tapi Anda bisa memberi hadiah berupa produk atau potongan
harga untuk pembelian selanjutnya.

Strategi pemasaran adalah hal yang memiliki peranan penting dalam kemajuan bisnis yang Anda
jalankan.

Namun, tentunya Anda harus menerapkan strategi yang tepat agar sasaran yang telah ditentukan
dapat tercapai dengan baik.

Jangan pernah melakukan pemasaran tanpa strategi karena ini hanya akan membuang waktu dan
biaya.

Anda harus merencanakan semua aspek dengan matang dan rinci sehingga eksekusinya pun dapat
berjalan dengan maksimal.

Strategi VI
Diferensiasi produk
Ini adalah strategi bisnis yang umum, terutama untuk bisnis business-to-consumer
(B2C). Mereka dapat membedakan produk mereka dengan menyoroti fakta bahwa
mereka memiliki teknologi, fitur, harga, atau gaya yang unggul.

Strategi yang Harus Dilakukan


Melakukan diferensiasi produk pun tidak boleh asal, haruslah melakukan
strategi khusus agar produk tersebut mudah diterima oleh konsumen. Berikut ini
beberapa strategi yang harus dilakukan. Sehingga produk tersebut bisa memenangkan
pangsa pasar, yaitu:

1. Mengetahui Kebutuhan Konsumen

Strategi yang pertama dalam diferensiasi produk adalah mengetahui kebutuhan


konsumen. Konsumen tentunya akan merasa dipedulikan dengan mendapatkan
produk yang dibutuhkan. Pelayanan prima merupakan bagian yang termasuk di dalam
nya. Jika tidak bisa melakukan diferensiasi dalam produk, maka diferensiasi dalam
pelayanan haruslah diutamakan.

Meluncurkan produk yang dibutuhkan oleh konsumen dapat membuat konsumen


mengubah keputusannya untuk membeli produk tersebut. Dengan demikian, produk
tersebut menjadi pembeda dengan produk lainnya. Hal yang membedakannya adalah
produk tersebut lebih dibutuhkan oleh konsumen.

2. Menjaga Kualitas Produk


Kualitas produk yang terjaga menjadikan produk tersebut lebih unggul
dibandingkan produk kompetitor atau produk sejenis. Tentunya konsumen akan
memilih produk yang berkualitas. Hal tersebut merupakan kelebihan dan menjadi
diferensiasi dengan menjaga kualitas produk.

Produk yang berkualitas, dapat dihasilkan dengan cara menggunakan bahan baku
yang berkualitas dan melakukan perubahan di beberapa bagian produk. Sehingga
produk tersebut lebih menarik. Hal tersebut merupakan salah satu cara untuk
membuat produk menjadi lebih unggul dibandingkan produk kompetitor.

3. Melakukan Inovasi Produk


Inovasi yang dilakukan merupakan bagian dari diferensiasi. Dengan demikian,
produk tersebut akan menjadi lebih unggul dibandingkan dengan produk kompetitor.
Oleh sebab itu, pentingnya untuk melakukan inovasi guna produk tersebut menjadi
pembeda dengan yang lain.

Strategi yang dapat dilakukan sebagai pembeda yaitu melakukan inovasi produk yang
jauh lebih unggul dibandingkan dengan produk yang sejenis. Produk yang lebih
unggul tersebut tentunya didasarkan kepada inovasi. Dengan demikian, inovasi dan
diferensiasi ibarat dua sisi mata uang.

4. Jujur dalam Penawaran


Bagian dari diferensiasi produk adalah penawaran yang menarik. Hal tersebut
bisa dilakukan dengan cara jujur dalam penawaran, termasuk diantaranya
mengungkapkan kelebihan dan kekurangan produk pada konsumen, sehingga
konsumen mendapatkan informasi yang akurat.

Sekalipun tidak dapat melakukan inovasi dan revitalisasi dalam produk, setidaknya
bisa melakukan diferensiasi dalam bentuk pelayanan. Dengan demikian, konsumen
akan memilih produk tersebut berdasarkan kenyamanan dari pelayanan yang
didapatkan. Oleh sebab itu, ungkapkan deskripsi produk dengan jujur.
5. Mengajak Persepsi pada Konsumen
Persepsi bisa dilakukan dengan cara promosi, penawaran sekaligus ajakan.
Dengan demikian, produk yang dihasilkan akan lebih mudah untuk dikenali. Hal ini
merupakan bagian dari strategi diferensiasi untuk produk. Konsumen akan diajak
persepsinya untuk menggunakan produk tersebut.

Mengubah keputusan konsumen cukup sulit bila tidak tahu strateginya. Hal ini
merupakan bagian dari diferensiasi, dan melakukan promosi yang dapat mengikat
emosional konsumen merupakan salah satu cara untuk membuat keputusan pembelian
dan menarik persepsi konsumen.

Melakukan diferensiasi pada produk yang dihasilkan, tentunya harus menggunakan


strategi. Dengan demikian, strategi tersebut bisa menghasilkan diferensiasi guna
meningkatkan penjualan dalam memperoleh keuntungan. Oleh sebab itu beberapa
strategi tersebut bisa dicoba untuk dijalankan.

Melakukan strategi dalam menjalankan diferensiasi sangatlah penting. Dua hal


tersebut merupakan satu kesatuan utuh yang tidak bisa dipisahkan. Tentunya
diferensiasi yang dilakukan tidak menjadi aneh dan sia-sia. Dengan demikian, produk
tersebut bisa meningkatkan keuntungan.

Dalam ruang lingkup bisnis, diferensiasi, segmentasi pasar, penguasaan pangsa pasar,
keuntungan, penjualan, merupakan satu mata rantai yang tidak bisa dipisahkan. Bila
salah satunya pecah maka rantai tersebut tidak dapat berfungsi. Begitu pula dengan
mata rantai bisnis. Mata rantai tersebut bisa berfungsi sempurna, jika
menyempurnakan bagian dari mata rantai tersebut.

Pengaruh Diferensi Produk terhadap Usaha

Adanya diferensiasi dalam produk menjadikan lebih banyak untuk mempengaruhi


perkembangan bisnis yang dilakukan. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh pada
peningkatan penjualan dan keuntungan. Oleh sebab itu, bagi para pelaku usaha penting
untuk melakukan hal tersebut.

Diferensiasi akan menciptakan segmentasi pasar, dan tentunya lebih mudah dalam
meningkatkan penjualan dan melakukan strategi pemasaran. Dengan demikian, hal tersebut
merupakan satu mata rantai yang utuh dalam ruang lingkup bisnis.

Bila berbicara mengenai pengaruh maka akan berbicara mengenai alur diferensiasi.
Alurnya yaitu diferensiasi, kemudian segmentasi pasar, peningkatan penjualan, dan juga
penguasaan pangsa pasar untuk selanjutnya meningkatkan penjualan dan keuntungan.
Secara tidak langsung akan berimplikasi pada keuntungan.

Setiap pelaku bisnisnya tentunya akan berorientasi pada keuntungan. Oleh sebab
itu, segala strategi akan dilakukan guna memperoleh keuntungan tersebut. Salah satunya
dengan melakukan diferensiasi sebagaimana para ahli bisnis ungkapkan untuk
memenangkan persaingan.

Orientasi keuntungan sudah menjadi target dalam bisnis. Orientasi keuntungan dan
diferensiasi saling berkorelasi walau tidak secara langsung. Diferensiasi ibarat umpan untuk
menarik minat konsumen untuk membeli produk yang dihasilkan. Dengan demikian, secara
tidak langsung akan mendatangkan keuntungan.

Sebagai bagian dari mata rantai, diferensiasi produk berperan cukup krusial dalam
perkembangan bisnis. Sebagaimana mata rantai, jika salah satu terputus maka tidak dapat
menjalankan bisnis dalam satu kesatuan.

Pengaruh diferensiasi terhadap perkembangan bisnis cukup signifikan. Bisnis dapat


meningkat dengan pesat karena dapat dengan mudah untuk menguasai pangsa pasar. Hal ini
merupakan bagian dari manajemen strategi bisnis, sebagaimana dikutip oleh para ahli bisnis.

Dalam melakukan pengembangan atau diferensiasi produk atau layanan tentnu


dibutuhkan penganggaran yang baik agar semua rencana berjalan dengan optimal. Hal ini
memaksa kita untuk melakukan pengelolaan keuangan bisnis yang terstruktur, sistematis
dan sesuai dengan realisasi perencanaan usaha kita kedepannya.

Untuk memastikan keuangan dalam bisnis sudah terpantau dan sesuai dengan
rencana bisnis, pastikan Anda melakukan pembukuan yang baik untuk menghindari
kesalahan pencatatan, pengelolaan keuangan dan meminimalisir terjadi kecurangan atau
fraud dalam sistem keuangan Anda.

Kesulitan melakukan pembukuan manual? Anda bisa mencoba


menggunakan software akuntansi yang mudah digunakan, fitur terlengkap dan sesuai
dengan kebutuhan bisnis dan memiliki harga terjangau, contohnya adalah Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasi cloud yang sudah dikembangkan
sejak 20 tahun lalu dan digunakan oleh lebih dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis
bisnis.

Menggunakan Accurate Online tidak hanya akan memudahkan proses pembukuan


bisnis Anda, namun juga memudahkan Anda memnatau stok, aset, mengelola perpajakan,
otomasi lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan masih banyak lagi. Dengan menggunakan
Accurate Online, Anda akan memudahkan bisnis Anda secara menyeluruh.

Strategi VII
Strategi harga
Dalam hal penetapan harga, bisnis dapat menjaga harga mereka tetap
rendah untuk menarik lebih banyak pelanggan atau memberikan nilai aspiratif pada
produk mereka dengan menetapkan harga di luar apa yang dapat dibeli oleh
kebanyakan pelanggan biasa.
Jika perusahaan berencana untuk menjaga harga tetap rendah, mereka harus
menjual produk dalam volume yang jauh lebih tinggi, karena margin keuntungan
biasanya sangat rendah. Bagi perusahaan yang memilih untuk menetapkan harga
produk mereka di luar jangkauan pelanggan biasa, mereka dapat mempertahankan
eksklusivitas produk mereka sambil mempertahankan margin keuntungan yang
besar per produk.

Kerangka strategi penetapan harga


Pemilihan strategi penetapan harga yang tepat penting untuk mencapai
tujuan perusahaan. Harga mempengaruhi permintaan, keuntungan, dan posisi
produk di pasar. 

Selain itu, penetapan harga juga berimplikasi pada biaya. Misalnya,


perusahaan menjual pada harga yang tinggi. Itu biasanya akan membutuhkan
biaya promosi yang besar. Perusahaan harus meyakinkan konsumen bahwa
produk memang memiliki kualitas dan fitur yang unggul. 

Faktor pertimbangan dalam strategi penetapan harga


Tiga faktor pertimbangan utama dalam penetapan harga. Mereka adalah

 Biaya
 Pelanggan
 Jenis produk
 Target pasar
 Pesaing
 Elastisitas harga dari permintaan
 Siklus hidup produk

Biaya
Sebuah perusahaan menghasilkan keuntungan jika menetapkan harga jual
lebih tinggi daripada biaya rata-rata produksi. Semakin besar selisih antara harga jual
dengan biaya, semakin tinggi keuntungan perusahaan.

Beberapa perusahaan lebih mempertimbangkan biaya daripada faktor lainnya.


Mereka kemudian menggunakan pendekatan cost-plus pricing untuk menetapkan
harga. 

Pendekatan tersebut adalah yang paling mudah. Perusahaan hanya perlu


menambahkan margin keuntungan (markup) ke biaya unit.
Pelanggan 
Beberapa pelanggan mungkin sadar biaya. Mereka menginginkan produk
yang lebih murah karena sesuai dengan anggaran mereka. 

Sementara yang lain lebih sadar kualitas dan kurang mempertimbangkan harga
dalam membuat keputusan pembelian. Mereka melihat produk berkualitas adalah
lebih prestise dan sesuai dengan citra diri mereka.

Harga mempengaruhi permintaan. Untuk sebagian besar produk, menurunkan harga


jual akan meningkatkan permintaan. 

Tapi, ada beberapa kasus khusus. Harga yang lebih rendah justru membuat produk
tidak menarik bagi beberapa konsumen. Mereka berpikir harga murah berarti kualitas
yang rendah.

Jenis produk
Menetapkan harga untuk produk terdiferensiasi membutuhkan pendekatan
yang berbeda dengan produk massal. Produk massal relatif homogen. Oleh karena
itu, perusahaan sering menawarkannya pada tingkat rata-rata harga pesaing. 

Sebaliknya, untuk produk terdiferensiasi, perusahaan mengadopsi penetapan harga


premium. Harga yang lebih tinggi memberi sinyal kualitas lebih yang lebih baik
daripada produk lainnya di pasar massal. 

Target pasar
Secara umum, pasar terbagi ke dalam dua kategori: pasar baru dan pasar
saat ini. Keduanya membutuhkan strategi penetapan harga yang berbeda. 

Katakanlah, perusahaan menargetkan pasar baru. Mereka mungkin akan


menetapkan harga rendah (harga penetrasi). Tujuannya adalah menarik sebanyak
dan secepat mungkin pelanggan baru. Dengan begitu, perusahaan memiliki basis
pelanggan untuk menopang posisi pasar yang lebih kuat. 

Harga rendah juga penting untuk mendukung struktur biaya yang lebih rendah.
Dengan volume penjualan yang tinggi, perusahaan segera mencapai skala ekonomi
dan menurunkan biaya rata-rata. 

Pesaing
Harga mempengaruhi daya saing relatif terhadap pesaing. Karena itu, harga
produk pesaing adalah pertimbangan penting dalam menetapkan harga. Perusahaan
memantau berapa harga yang pesaing kenakan untuk produk mereka.
Perusahaan mungkin mengenakan harga di bawah, sama dengan atau di atas rata-
rata pesaing. Masing-masing berimplikasi pada kesuksesan produk di pasar. Mana
yang paling tepat dari ketiganya, itu tergantung pada tujuan perusahaan.

Jika tujuan perusahaan adalah untuk meningkatkan posisi pasar, perusahaan


mengenakan harga yang lebih rendah daripada rata-rata pesaing. Harga yang lebih
murah menarik lebih banyak konsumen, membuat produsen dengan segera
meningkatkan penjualan dan pangsa pasar.

Di pasar yang sangat kompetitif, perusahaan mungkin akan mengenakan harga yang
sama dengan rata-rata harga pesaing. Untuk menarik lebih banyak permintaan,
perusahaan dapat fokus pada aspek non-harga, seperti kualitas dan layanan
pendukung. 

Selanjutnya, perusahaan mungkin juga menetapkan harga yang lebih tinggi daripada
pesaing. Alih-alih menargetkan pelanggan yang sadar harga, perusahaan menjual
produknya ke segmen yang sadar kualitas. Mereka berusaha menawarkan produk
yang berkualitas unggul sebagai justifikasi harga yang tinggi.

Elastisitas harga
Elastisitas harga dari permintaan menunjukkan ke anda seberapa responsif
konsumen dalam menanggapi perubahan harga. Permintaan adalah elastis jika
perubahan kecil harga mengarah ke peningkatan permintaan yang lebih tinggi.
Misalnya, jika harga turun 5%, itu meningkatkan permintaan lebih dari 5%.

Sebaliknya, jika permintaan adalah inelastis, konsumen relatif kurang sensitif


terhadap perubahan harga. Misalnya, jika harga turun 5%, maka permintaan naik
kurang dari 5%. 

Responsivitas konsumen semacam itu menjadi input penting dalam mengambil


kebijakan harga. Misalnya, jika permintaan elastis, perusahan mungkin menetapkan
harga yang lebih rendah daripada rata-rata harga pesaing. Karena responsif, itu akan
mendorong konsumen untuk beralih ke produk perusahaan. Sebagai hasilnya,
penjualan dan pangsa pasar meningkat lebih tinggi daripada pesaing. 

Siklus hidup produk


Sebuah produk mengalami 5 fase khas selama masa hidupnya: 

 Tahap pengembangan (development stage)


 Tahap pengenalan (introduction stage)
 Tahap pertumbuhan (growth stage)
 Tahap matang (mature stage)
 Tahap penurunan (decline stage)

Setiap tahap membutuhkan pendekatan penetapan harga yang berbeda. 

Di tahap pengenalan misalnya, konsumen belum menyadari tentang produk


perusahaan. Tugas pertama perusahaan adalah mengedukasi konsumen. Tugas
berikutnya adalah membangun basis pelanggan dan mencapai posisi pasar yang
lebih kuat. 

Dalam situasi semacam itu, perusahaan mungkin memilih penetapan harga penetrasi
(penetration pricing) dengan menawarkan harga rendah. Dengan begitu, perusahaan
dapat meningkatkan penjualan dan segera mencapai skala ekonomi. 

Tapi beberapa perusahaan mungkin memilih price skimming. Mereka menjual produk


dengan harga tinggi dan perlahan menurunkannya. Tujuan strategi ini adalah
mencapai pendapatan yang tinggi guna menutup biaya pengembangan. 

Price skimming cocok untuk produk yang sangat terdiferensiasi atau penemuan


terbaru seperti personal komputer pada awal peluncurannya. Konsumen belum
pernah menemukan produk sejenis sebelumnya. Perusahaan menargetkan beberapa
pelanggan yang bersedia mengambil risiko dengan membeli. 

Jenis strategi penetapan harga


Dalam klasifikasi yang luas, para ahli membedakan pendekatan penetapan harga
menjadi dua kelompok utama:

 Penetapan harga berbasis pasar. Di bawah pendekatan ini, perusahaan


lebih mempertimbangkan faktor pasar (pelanggan dan pesaing) dalam
menetapkan harga.
 Penetapan harga berbasis biaya. Di bawah pendekatan ini, biaya produksi
menjadi pertimbangan utama dalam menetapkan harga.

Kedua pendekatan memiliki beragam variasi. Berikut adalah diantaranya:

Basing-point pricing 
Di bawah pendekatan basing-point pricing, perusahaan menambahkan biaya
pengiriman ke pelanggan berdasarkan lokasi mereka dari titik referensi tertentu.
Semakin jauh mereka, semakin tinggi biaya pengiriman dan semakin mahal harga
produk. 

By-product pricing
Strategi penetapan harga di mana perusahaan menjual produk
sampingan (by-product) pada harga yang terpisah. 
Misalnya, sebuah perusahaan menghasilkan ikan kaleng. Selain menghasilkan
produk utama (ikan kaleng), perusahaan juga menghasilkan potongan ikan yang
tidak terpakai. Perusahaan kemudian menjual kedua produk (ikan kaleng dan
potongan ikan) secara terpisah. 

Break-even pricing
Perusahaan menetapkan harga jual produk di titik impas. Strategi ini
menghasilkan laba nol karena pendapatan akan sama dengan biaya. 

Tujuan utama perusahaan biasanya adalah untuk mendongkrak penjualan dan


meningkatkan pangsa pasar. Perusahaan mungkin masih mendapatkan keuntungan
dari produk lainnya, sehingga mensubsidi produk laba nol tersebut.

Captive pricing
Perusahaan mengenakan harga berbeda untuk produk inti dan aksesori
produk. Biasanya, harga produk inti lebih rendah daripada aksesori produk. 

Pelanggan mungkin tertarik dengan produk inti karena harganya rendah. Kemudian,
perusahaan berusaha mengarahkan pelanggan untuk membeli aksesori produk.
Beberapa fitur produk mungkin tidak bekerja dengan baik di produk inti, kecuali
pelanggan membeli aksesori produk tersebut. 

Strategi ini mirip dengan konsep freemium. Perusahaan menawarkan produk inti
secara gratis tapi memiliki fitur dasar. Untuk mendapatkan fitur yang lebih canggih,
konsumen harus membayarnya. Anda dapat menemukan pendekatan ini pada
penjualan sebagian besar perangkat lunak. 

Competition-based pricing
Ini adalah praktik penetapan harga berdasarkan harga yang dikenakan
pesaing untuk produk sejenis. Dengan kata lain, perusahaan menggunakan harga
produk pesaing sebagai benchmark untuk menentukan harga jual. Harga jual
mungkin sedikit di bawah, sama dengan atau di atas harga pesaing.

Jika menetapkan harga di bawah, itu menghasilkan keuntungan per unit yang lebih
rendah. Namun, itu akan menghasilkan penjualan yang lebih tinggi, memungkinkan
perusahaan untuk meraih skala ekonomi. 

Jika menetapkan harga di atas patokan, perusahaan harus memikirkan justifikasinya.


Maksud saya, perusahaan harus memikirkan fitur tambahan agar pelanggan bersedia
membeli produk dan tidak beralih ke pesaing. 

Pendekatan tersebut menghasilkan keuntungan per unit yang tinggi. Tapi, volume
penjualan akan relatif rendah. 
Di sisi lain, dengan menetapkan harga di bawah benchmark, perusahaan
menghasilkan lebih banyak unit terjual. Tapi, itu menyebabkan keuntungan per unit
yang lebih rendah.

Perusahaan menetapkan harga di tingkat rata-rata harga pesaing ketika pasar terdiri
dari banyak perusahaan dan produk adalah homogen. Untuk meraih keuntungan,
perusahaan akan menurunkan biaya produksi. Contoh ekstrimnya adalah pasar
persaingan sempurna, dimana perusahaan mengambil harga pasar sebagai harga
jual produk mereka. 

Discriminatory pricing
Perusahaan menawarkan harga berbeda kepada kelompok pelanggan yang
berbeda untuk produk yang sama. Faktor pertimbangan utama adalah harga
reservasi pelanggan, yakni harga maksimum yang bersedia mereka bayarkan.

Dalam kasus yang ekstrim, perusahaan menetapkan harga sesuai dengan harga
reservasi masing-masing. Katakanlah pasar terdiri dari tiga pelanggan, masing-
masing dengan harga reservasi sebesar Rp4, Rp5, dan Rp6. Kemudian, perusahaan
menetapkan tiga harga berbeda sesuai dengan tingkat reservasi tersebut. Dengan
begitu, keuntungan perusahaan akan maksimum. Dalam ilmu ekonomi, ini kita sebut
diskriminasi harga sempurna (atau diskriminasi harga derajat pertama).

Tapi, untuk sukses, perusahaan tentu saja harus dapat mengukur harga reservasi
masing-masing pelanggan dengan tepat. Selain itu, perusahaan harus memastikan
pelanggan yang membeli harga Rp4 tidak akan menjualnya ke pelanggan lain yang
bersedia membayar harga lebih tinggi.

Freight-absorption pricing
Freight-absorption pricing adalah bentuk spesifik dari praktik penetapan harga
geografis. Dalam hal ini, penjual memilih untuk menyerap sebagian atau seluruh
biaya pengiriman alih-alih membebankannya ke pelanggan. Seringkali, tujuannya
adalah untuk untuk mengamankan penjualan atau kontrak jangka panjang dengan
pelanggan.

Loss leader pricing


Loss leader pricing adalah praktik penetapan harga yang lebih lunak
daripada predatory pricing. Di bawah pendekatan ini, perusahaan menetapkan harga
pada tingkat kerugian, tetapi masih di atas biaya variabel rata-rata. Dengan kata lain,
harga jual hanya menutupi biaya variabel dan beberapa biaya tetap.

Tujuan utama loss leader pricing adalah meningkatkan penjualan jangka pendek. 

Industri ritel biasanya mengadopsi strategi ini. Untuk mengkompensasi produk loss


leader, peritel akan mengarahkan pelanggan untuk membeli produk bermargin lebih
tinggi. Dengan begitu, keuntungan keseluruhan masih tinggi karena produk
bermargin tinggi mengkompensasi kerugian di produk loss leader.

Penetapan harga markup (markup pricing)


Markup pricing atau cost-based pricing adalah pendekatan penetapan harga
di mana perusahaan menambahkan margin keuntungan ke dalam biaya unit.
Misalnya, perusahaan melaporkan biaya unit sebesar Rp100. Untuk menentukan
harga jual, perusahaan menambahkan markup sebesar 10%. Jadi, harga jual untuk
produk tersebut adalah sebesar Rp110 = Rp100 (1+10%).

Peak-load pricing
Peak-load pricing adalah praktik membebankan harga berbeda kepada
pelanggan sesuai dengan kondisi permintaan. Perusahaan mengenakan harga yang
lebih tinggi selama periode puncak dan harga normal di periode lainnya. Misalnya,
maskapai penerbangan mengenakan harga tinggi selama periode liburan daripada
musim normal.

Penentuan harga penetrasi (penetration pricing) 


Perusahaan mengenakan harga rendah untuk memacu penjualan.
Pendekatan ini biasanya untuk menjual produk baru. Atau, itu untuk produk yang ada
saat ini ke pasar baru. Tujuan utamanya adalah membangun basis pelanggan dan
mencapai posisi pasar yang lebih kuat dengan mendongkrak penjualan.

Predatory pricing
Ketika mengadopsi predatory pricing, tujuan perusahaan adalah untuk
memaksa keluar pesaing dari pasar dan membangun hambatan masuk. Perusahaan
menetapkan harga di tingkat kerugian (di bawah biaya rata-rata variabel) untuk
mengalihkan pelanggan dari produk pesaing.

Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk meraih kekuatan monopoli. Setelah


pesaing keluar dari pasar, perusahaan menaikkan harga jual untuk mengkompensasi
kerugian selama mengadopsi strategi ini. 

Strategi predatory pricing ilegal di beberapa yurisdiksi. Karena perusahaan berusaha


menghilangkan persaingan di pasar, regulator mendakwa mereka melakukan praktek
anti-persaingan.

Prestige pricing
Prestige pricing atau penetapan harga premium adalah strategi penetapan
harga di mana perusahaan menetapkan harga tinggi untuk memberikan kesan
kualitas yang superior. Biasanya, perusahaan menargetkan pelanggan yang sadar
kualitas. 
Ambil iPhone sebagai contoh. Apple menjualnya dengan harga tinggi daripada
pesaing mereka di pasar massal. Perusahaan berusaha untuk memberikan citra
kualitas yang unggul, yang mana tidak akan anda temukan dari produk lain di pasar
massal. 

Price skimming
Perusahaan menetapkan harga tinggi di awal dan perlahan menurunkannya.
Strategi price skimming biasanya untuk penemuan-penemuan terbaru atau produk-
produk baru yang sangat terdiferensiasi. 

Karena harga tinggi, hanya beberapa pelanggan yang bersedia membeli. Selain
alasan harga yang tinggi, sebagian besar konsumen belum menyadari atau belum
berani mengambil risiko yang melekat pada produk baru. 

Product line pricing


Di bawah pendekatan product line pricing, perusahaan mengelompokkan
barang ke dalam kategori biaya. Tujuannya adalah untuk menciptakan persepsi
kualitas dan fitur di benak konsumen. Perusahaan mengenakan harga dasar untuk
produk dengan model dasar. Sementara itu, mereka k menawarkan harga yang lebih
tinggi untuk produk yang memiliki kualitas atau fitur lebih baik. 

Promotional pricing
Perusahaan menawarkan harga jual jual yang lebih rendah daripada harga
reguler. Tujuannya adalah untuk meningkatkan penjualan dalam jangka pendek.

Ada beragam opsi untuk melakukan strategi ini. Perusahaan mungkin mendiskon
harga, menawarkan sebuah bundling, menawarkan kupon, atau meluncurkan kartu
loyalitas. 

Target pricing
Di bawah target pricing, perusahaan menetapkan harga jual terlebih dahulu
kemudian menyesuaikan fitur produk. Departemen pemasaran menetapkan harga
ideal untuk produk dengan mempertimbangkan kondisi persaingan dan permintaan.

Harga ideal tersebut mencakup dua komponen: biaya produksi dan margin
keuntungan. Tim riset dan pengembangan kemudian merancang produk dengan fitur
yang sesuai dalam batasan biaya yang telah ditentukan sebelumnya. 

Uniform-delivered pricing
Kontras dengan basing-point-pricing, di bawah strategi uniform-delivered
pricing, pelanggan membayar biaya pengiriman yang sama, terlepas dari jarak
mereka dari titik pengiriman. 
Penetapan harga berbasis nilai (value-based pricing)
Pendekatan ini adalah menetapkan harga sesuai dengan persepsi nilai produk
oleh pelanggan. Perusahaan menghitung nilai dengan membandingkan nilai tambah
produkperusahaan dengan produk pesaing di segmen target.

Zone pricing
Perusahaan menetapkan harga yang sama untuk pelanggan yang berada di
zona tertentu dan menetapkan harga berbeda untuk pelanggan di zona yang lain.
Jika penetapan zona adalah berdasarkan lokasi dari pusat pengiriman, maka itu kita
sebut basing-point pricing.

Selain jarak dari lokasi pengiriman, faktor pertimbangan lainnya untuk menetapkan
zona adalah:

 Kepadatan penduduk atau konsumen


 Infrastruktur transportasi
 Jumlah pesaing di masing-masing zona

8. Keunggulan teknologi
Memperoleh keunggulan teknologi, Anda sering kali dapat mencapai penjualan yang
lebih baik, meningkatkan produktivitas, atau bahkan menguasai pasar. Ini bisa
berarti berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan, mengakuisisi perusahaan
yang lebih kecil untuk mendapatkan akses ke teknologi mereka atau bahkan
memperoleh karyawan dengan keterampilan unik yang akan memberi perusahaan
keunggulan teknologi.

9. Tingkatkan retensi pelanggan
Umumnya jauh lebih mudah untuk mempertahankan pelanggan daripada
menghabiskan uang untuk menarik pelanggan baru, itulah sebabnya ini adalah
strategi yang bagus jika Anda melihat peluang untuk meningkatkan retensi
pelanggan. Strategi ini mengharuskan Anda untuk mengidentifikasi taktik dan proyek
utama untuk mempertahankan pelanggan Anda.

10. Keberlanjutan
Anda dapat meluncurkan seluruh strategi bisnis yang bertujuan untuk meningkatkan
keberlanjutan bisnis Anda. Misalnya, tujuannya bisa untuk mengurangi biaya energi
atau mengurangi jejak perusahaan dengan menerapkan program daur ulang.
Kesimpulan
Itulah pembahasan lengkap mengenai contoh strategi bisins yang bisa Anda terapkan dalam
bisnis Anda. Dengan menerapkan berbagai strategi di atas, maka perkembangan bisnis dan
usaha Anda bisa lebih maksimal. Selain itu, jangan lupa untuk memperhatikan kapasitas dan
kualitas setiap sumber daya dalam bisnis Anda.

Hal lain yang perlu Anda perhatikan pada pengembangan bisnis adalah soal pembukuan
pada usaha Anda. Dengan pembukuan yang baik dan terencana, Anda bisa dengan mudah
memantau pengembangan bisnis berdasarkan data keuangan terkini. Perencanaan bisnis
Anda tentunya juga akan lebih mudah dengan proses pembukuan yang menghasilkan data
keuangan yang faktual. Anda bisa menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur
terlengkap dan mudah dioperasikan seperti Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan oleh lebih
dari 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis di indonesia.

Anda mungkin juga menyukai