Dosen Pengampu:
Dr.dr. Suryati Kumorowulan, M. Biotech
Disusun oleh:
Dian Purwohadi Pusporini
NIM. P1337424721007
Klasifikasi PKRT
a. Kelas I (risiko rendah)
PKRT yang pada penggunaannya tidak menimbulkan akibat yang berarti seperti iritasi,
korosif, karsinogenik. PKRT ini sebelum beredar perlu mengisi formulir pendaftaran
tanpa harus disertai hasil pengujian laboratorium. Contoh: kapas, tissue, dll
b. Kelas II (risiko sedang)
PKRT yang pada penggunaannya dapat menimbulkan akibat seperti iritasi, korosif tapi
tidak menimbulkan akibat serius seperti karsinogenik. PKRT ini sebelum beredar perlu
mengisi formulir pendaftaran dan harus memenuhi persyaratan disertai hasil pengujian
laboratorium. Contoh: detergen, alkohol, pewangi kendaraan, dll
c. Kelas III (risiko tinggi)
PKRT yang mengandung pestisida dimana pada penggunaannya dapat menimbulkan
akibat yang serius seperti karsinogenik. PKRT ini sebelum beredar perlu mengisi formulir
pendaftaran dan harus memenuhi persyaratan disertai hasil pengujian laboratorium serta
telah mendapatkan persetujuan dari komisi pestisida . Contoh: anti nyamuk bakar, dll
KATEGORI PKRT
Berikut adalah 17 tujuan dan 169 target dari SDGs (Sustainable Development Goals)
menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.97 Tahun 2015:
Kementerian Kesehatan RI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 62 tahun
2017 Tentang Izin Edar Alat Kesehatan, Alat Kesehatan Diagnostik In Vitro dan Perbekalan
Kesehatan Rumah Tangga. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017.
Kementerian Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 97 tahun
2015 Tentang Kesehatan Dalam Kerangka Sustainable Development Goals (SDGs). Jakarta:
Kementerian Kesehatan RI; 2017.