Anda di halaman 1dari 33

KONSEP DASAR BIOMEDIK 1

OLEH

NAMA : ARIF
NIM : 14120210016
KELAS : A1
DOSEN : Prof. Dr. Drg. Masriadi, SKM., S.KG.,S.pd.I, M. Kes., MH

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
MAKASSAR
2021

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dengan materi konsep dasar biomedik
1.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, saya juga mengharapkan saran yang membangun
dapat yang memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya
dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena
pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan
kepada pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun
untuk kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 16 September 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN……………………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………........3
BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………4
A. LATAR
BELAKANG…………………………………………………………...4
B. RUMUSAN
MASALAH…………………………………………………….....4
C. TUJUAN……………………………………………………………………5
BAB II. PEMBAHASAN……………………………………………………….6
A. DEFENISI ILMU BIOMEDIK…………………………………………………6
B. ISTILAH DALAM

BIOMEDIK……………………………………………….....7
C. SEJARAH KONSEP ILMU BIOMEDIK 1
……………………………………...18
D. PERKEMBANGAN TERBARU ILMU
BIOMEDIK………………………………..26
BAB III. PENUTUP…………………………………………………………...29
A. KESIMPULAN………………………………………………………..........29
B. SARAN…………………………………………………………………….29
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….30

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap orang mempunyai pandangan tersendiri terhadap biologi, fisika dan
kimia. Biomedik adalah ilmu yang menggunakan asas-asas dan pengetahuan
dasar ilmu pengetahuan alam yaitu biologi, kimia, fisika untuk menjelaskan
fenomena hidup pada tingkat molekul, sel, organ, dan organisme. Hal ini
dihubungkan dengan penyakit agar dapat dicegah, diobati, dan mengetahui
sebab akibat tersebut. Tujuan mempelajari ilmu biomedik adalah untuk
menangani masalah kesehatan yang belum terpecahkan (habibah,2018)
Orang menganggap bahwa hal-hal yang berkaitan dengan ilmiah akan
berhubungan dengan zat-zat yang berbahaya yang mengandung racun.
Ditambah lagi kesan yang dominan yang timbul dikalangan masyarakat umum
mengenai fisika adalah sama sekali tidak ada hubungannya dengan kesehatan
dimana orang hanya menganggap bahwa fisika adalah ilmu listrik dan gerak
yang sulit dipahami. Oleh karena itu, makalah ini dibuat untuk mengetahui
peranan ilmu biomedik dalam kesehatan masyarakat dalam hal ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah biomedik.(Dafriani,2019)
Pada analisis biomedis juga mempelajari mengenai membawa informasi
yang berasal dari sistema kehidupan. Pada pembelajaran ini kita dapat
menyelidiki keadaan struktur dan dinamika biologis dan fisiologis yang
mendasarinya. Untuk menjelaskan fenomena hidup pada tingkat molekular
yang dihubungkan dengan penyakit dan mencarikan serta mengembangkan
bahan yang tepat untuk mencegah, mengobati dan memulihkan kerusakan
akibat penyakit (Joshep,2006)
B. RUMUSAN MASALAH

4
1. Apa defenisi dari ilmu biomedik !
2. Apa saja istilah dalam konsep ilmu biomedik 1 !
3. Bagaimana sejarah konsep ilmu biomedik 1?
4. Bagaimana proses perkembangan terbaru ilmu biomedik?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui defenisi dari ilmu biomedik
2. Untuk mengetahui istilah dalam konsep ilmu biomedik 1
3. Untuk mengetahui sejarah konsep ilmu biomedik 1
4. Untuk mengetahui proses perkembangan terbaru ilmu biomedik

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Defenisi Ilmu Biomedik
Ilmu Biomedik adalah salah satu cabang ilmu kedokteran yang
menggunakan azas pengetahuan dasar ilmu pengetahuan alam untuk
menjelaskan fenomena hidup pada tingkat molekul, sel, organ, dan organisme
serta hubungannya dengan suatu penyakit. Pendekatan ilmu biomedik
dilakukan melalui teknik laboratorium, baik bahan uji biologis yang berasal
dari penderita, dari lingkungan maupun dari hewan (habibah,2018)
Ilmu pengetahuan biomedik 1 merupakan ilmu yang mengkaji tentang
anatomi, fisiologi, biokimia, fisika dan biologi (Washudi,2016)
Biomedik merupakan dua cabang ilmu antara anatomi dan fisiologi,
pada ilmu biomedik menjadi dasar yang penting untuk memahami bagian
tubuh dan fungsinya (Dafriani,2019)
1. Sel
Beberapa molekul yang ada akan bergabung membentuk sel. Sel
merupakan bagian fungsional yang terkecil yang membangun tubuh
makhluk hidup. Ada banyak sel yang membangun tubuh manusia seperti,
sel otot, sel saraf, dan sel epitel.
2. Jaringan
Jaringan dibangun oleh beberapa sel yang berbeda yang memiliki fungsi
tertentu. Ada 4 jaringan dasar pada tubuh manusia yaitu jaringan epitel,
jaringan pengikat, jaringan otot dan jaringan saraf.
3. Organ

6
Organ dibangun oleh gabungan beberapa jaringan yang berbeda yang
memiliki fungsi tertentu. Biasanya struktur organ dibangun oleh dua atau
lebih jaringan
4. System organ
System organ dibangun oleh gabungan beberapa organ yang kemudian
akan melakukan fungsi tertentu dalam mempertahankan kondisi
homeostatis.
5. Organisme
Individu manusia yang terdiri dari berbagai system organ yang secara
dinamis dan berkesinambungan menjaga agar dapat menjalankan fungsi
hidupnya.
B. Istilah Dalam Konsep Dasar Biomedik 1
Terdapat beberapa istilah yang harus diketahui dalam ilmu biomedik 1
yaitu (Washudi,2016)
Anatomi
Anatomi tubuh manusia adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh
manusia. Anatomi tubuh manusia tersusun atas sel, jaringan, organ, dan
sistem organ. Sistem organ merupakan bagian yang menyusun tubuh
manusia. Sistem ini terdiri atas berbagai jenis organ, yang memiliki
struktur dan fungsi yang khusus. Sistem organ memiliki struktur dan
fungsi yang khas. Masing-masing sistem organ saling tergantung satu
sama lain, baik secara langsung maupun tidak langsung.
a. Sistem rangka
Tubuh manusia didukung oleh sistem rangka, yang terdiri dari 206
tulang yang dihubungkan oleh tendon, ligamen, dan tulang rawan.
Tulang ini disusun oleh kerangka aksial dan kerangka apendikular.
fungsi sistem rangka untuk bergerak, menopang dan memberikan
bentuk tubuh, melindungi organ-organ dalam, serta sebagai tempat
melekatnya otot-otot.
b. Sistem otot

7
Ada tiga jenis otot yaitu otot rangka yang terhubung dengan tulang,
otot polos yang ditemukan di dalam organ pencernaan, dan otot
jantung yang ditemukan di jantung dan membantu memompa darah.
c. Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan
sekitar 5 liter darah yang dibawa oleh pembuluh darah. Sistem
peredaran darah didukung oleh jantung, yang hanya seukuran kepalan
tangan tertutup. Bahkan pada saat istirahat, rata-rata jantung dengan
mudah memompa lebih dari 5 liter darah ke seluruh tubuh setiap
menitnya.
e. Sistem pencernaan
Sistem pencernaan adalah sekelompok organ yang bekerja untuk
menerima makanan, mengubah dan memproses makanan menjadi
energi, menyerap zat gizi yang terdapat pada makanan ke aliran darah,
serta membuang sisa makanan yang tersisa atau tidak dapat dicerna
oleh tubuh. Makanan melewati saluran pencernaan yang terdiri dari
rongga mulut, faring (tenggorokan), laring (kerongkongan), lambung,
usus halus, usus besar, dan berakhir di anus.
f. Sistem endokrin
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang mengeluarkan
hormon ke dalam darah. Kelenjar-kelenjar ini termasuk hipotalamus,
kelenjar pituitari, kelenjar pineal, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid,
kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin (gonad).
g. Sistem pernapasan
Sel-sel tubuh manusia membutuhkan aliran oksigen untuk tetap hidup.
Sistem pernapasan menyediakan oksigen ke sel tubuh sambil
mengeluarkan karbon dioksida dan produk limbah yang bisa
mematikan jika dibiarkan menumpuk. Ada tiga bagian utama dari
sistem pernapasan: saluran napas, paru-paru, dan otot-otot respirasi.
Saluran napas meliputi hidung, mulut, faring, laring, trakea, bronkus,

8
dan bronkiolus. Saluran ini membawa udara melewati hidung menuju
paru-paru.
1. Fisiologi
Fisiologi adalah turunan biologi yang mempelajari bagaimana kehidupan
berfungsi secara fisik dan kimiawi. Istilah ini dibentuk dari kata Yunani
Kuna physis, “asal-usul” atau “hakikat”, dan logia, “kajian”. Fisiologi, dari
kata Yunani physis = ‘alam’ dan logos = ‘cerita’, adalah ilmu yang
mempelajari fungsi mekanik, fisik, dan biokimia dari makhluk hidup.
Fisiologi menggunakan berbagai metode ilmiah untuk mempelajari
biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan organisme secara
keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk mendukung
kehidupan. Fisiologi dibagi menjadi fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan
dan fisiologi hewan tetapi prinsip dari fisiologi bersifat universal, tidak
bergantung pada jenis organisme yang dipelajari.
 Adapun pembagian fisiologi sebagai berikut :
1. Fisiologi manusia

Fisiologi manusia yaitu pengetahuan mekanis, fisik, dan biokimia


fungsi manusia yang sehat, organ-organ mereka, dan sel-sel mereka
tersusun. Tingkat uatama fokus dari fisiologi yaitu pada tingkat organ
dan sistem. Sebagian besar anggota sistem fisiologi manusia homolog
berkaitan erat dengan aspek-aspek terkait fisiologi hewan, dan hewan
percobaan telah memberikan jumlah dari dasar pengetahuan fisiologis.
2 fisiologi tumbuhan

9
fisioogi tumbuhan adalah cabang botani yang mempelajari untuk
melakukan pekerjaannya sebagai sistem kehidupan didalam tubuh
tumbuhan dan tanggapan terhadap pengaruh sekeliling yang terkait
sekitarnya sehingga tumbuhan tersebut dapat hidup. Seperti halnya
fisiologi binatang fisiologi tumbuhan juga menggabungkan bagian
fisika, kimiawi, dan biologi. Dari fisiologi tumbuhan ini lahirlah
cabang-cabang campuran biologi, seperti biokimia dan biofisika.
Fisiologi juga sangat mempengaruhi perkembangan genetika. Objek
kajian dalam fisiologi tumbuhan adalah fisika sel dan biofisika organ,
fotosintesis, transportasi hara dan hasil metabolisme, regulasi
pertumbuhan dan perkembangan, dan mekanisme respon terhadap
rangsangan sekeliling yang terkait. Organisme yang menjadi kajian
fisiologi tumbuhan adalah organsme dari kerajaan plantae, meliputi
semua jenis tumbuhan, dari tumbuhan meliputi semua jenis tumbuhan,
dari tumbuhan tingkat rendah sampai tumbuhan tingkat tinggi.
2. Fisiologi hewan

10
Fisiologi hewan menduduki posisi sentral karna mengkaji aktivitas dan
fungsi organ-organ tubuh hewan yang mencakup proses koordinasi
pertukaran zat, pergerakan dan reproduksi, dengan cakupan kajian yang
global namun mendasar karna mengutamakan pada pemahaman
konsep-konsep penting dan perbandingan pada berbagai kelompok
hewan avertebrata, vertebrata, dan manusia. Fisiologi hewan merupakan
ilmu yang mempelajari fungsi tubuh hewan secara normal dengan
berbagai gejala yang ada pada sisi hidup serta pengaturannya atas
segala fungsi dalam sistem tersebut atau menekankan kepada proses
bagaimana hewan hidup dan beraktivitas.
3. Biokimia
Biokimia merupakan studi tentang susunan kimia sel, senyawa-senyawa
yang menunjang aktivitas makhluk hidup serta energi yang diperlukan
atau dihasilkan. Adapun cakupan mengenai biokimia yaitu (Washudi,
2016):
1. pencernaan dan metabolisme karbohidrat
karbohidrat berasal dari kata karbon dan air. Secara sederhana
pengertian karbohidrat adalah senyawa yang terdiri dari senyawa atom
karbon(C), hidrogen(H), dan oksigen(O) yang terdapat ikatan ketiga
dengan komposisi tertentu tang disebut gula. Fungsi karbohidrat
sebagai sumber penyimpanan energi dalam tubuh, sebai sumber energi
ini diperankan oleh glukosa, zat tepung(amilose dan amilopectin) dan
glukogen yang merupakan cadangan energi yang disimpan pada
jaringan hati dan otot rangka
2. pencernaan dan metabolisme protein

11
protein merupakan zat biomolekul yang penting perananya dalam
makhluk hidup selain karbohidrat dan lemak. Sel mempunyai dinding
sel, dimana bahan untuk membentuk dinding sel itu memerlukan
protein. Kata protein berasal dari bahasa yunani protos yang berarti
“paling utama”. Protein adalah suatu senyawa organik kopleks, dengan
berat molekul tinggi yang berbentuk gabungan dari molekul – molekul
asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida
sehingga terbentuk satu untaian rantai.
3. pencernaaan dan metabolisme lemak
lipit adalah molekul – molekul biologis yang tidak larut didalam air
tetapi larut didalam pelarut organik. Lemak ini biasa biasa juga
disebut sebagai tregliserida. Umumnya lemak diperoleh dari hewan
dengan wujud padat pada suhu ruang serta tersusun dari asam lemak
jenuh
4. Fisika
fisika berarti mengenali beberapa konsep seperti partikel, massa, muatan,
dan lainnya, yang lalu memiliki hubungan tertentu satu dengan yang
lainnya; kemudian mempelajari teori teori yang mampu menjelaskan dan
merangkum sebanyak mungkin peristiwa dan hubungan. berasal dari kata
physics dari bahasa Yunani, berarti membicarakan alam dan fenomenanya.
Fisika dapat dikatakan sebagai ilmu pemahaman mengenai alam semesta.
Sejumlah konsep, seperti “posisi”, “waktu”, “massa”, “gaya”, “elektron”,
“suhu”, dsb; dan hubungan-hubungan yang teramati antara berbagai
konsep itu. Hubungan-hubungan itu disebut “prinsip”. Ketika seseorang
mengamati bahwa benda-benda sekitarnya berpindah tempat. Maka dalam
melukiskan peristiwa itu, disepakati adanya konsep (pengertian) “posisi”,
yang berubah terhadap “waktu”, sehingga diperoleh turunan bernama
“kecepatan” dan “percepatan”. Dalam proses ilmiah dilakukan
pengamatan terhadap peristiwa alam dan eksperimen. Untuk menyusun
eksperimen diperlukan suatu model dari peristiwa nyata. Untuk membantu
memahami aspek fisik dari tubuh manusia, dibutuhkan analogi, yaitu suatu

12
pemisalan atau pendekatan sederhana. Dalam ilmu fisika ini mencakup 3
hal yang penting yaitu :
1. Menjelaskan pengukuran dan satuan.
Satuan sangat erat kaitannya dalam fisika karena semua hasil ukur
harus memiliki besaran (baik vektor/skalar). Biomekanika merupakan
dasar dalam mempelajari gerak benda, dalam hal ini yang kita pelajari
adalah pergerakan manusia. Semuanya berdasarkan hukum-hukum
Newton. Aspek yang terkait dengan pergerakan adalah konsep
kecepatan dan percepatan, gravitasi, pusat masa, konsep statis, dan
dinamis. Kita juga dituntut untuk dapat melakukan analisis gaya untuk
menentukan masalah dan mencari solusi. Terakhir kita dapat
mengaplikasikannya di dalam dunia kesehatan seperti pengangkutan
pasien, mobilisasi klien, traksi, gaya otot, sistem pengumpil.
2. Hukum dasar biomekanika.
Besaran-besaran fisis adalah pembentuk utama fisika yang menyatakan
hukum-hukum fisika, misalnya: panjang, massa, waktu, gaya,
kecepatan, resistivitas, temperatur dsb. Besaran dinyatakan dengan
angka dan satuan adalah ukuran dari suatu besaran. Besaran yang tidak
tergantung pada besaran-besaran lainnya disebut besaran pokok.
Besaran dasar/besaran pokok adalah besaran fisis yang terdefinisi
secara praktis dan dapat diterima secara International. Misal: Massa
satuannya kilogram, Panjang satuannya meter, waktu satuannya detik.
Ada yang dinamakan besaran turunan, yang ditetapkan berdasarkan
satuan-satuan besaran pokok, misalnya luas, volume dan massa jenis,
laju, percepatan, gaya dsb.
3. Gaya pada tubuh dan analisa gaya kegunaan dalam bidang kesehatan.
Saudara-Saudara peserta PJJ setelah kita memahami bagaimana
biomekanik dalam tubuh kita, maka sebenarnya seorang perawat harus
memahami dan menerapkan biomekanik ini untuk melindungi dirinya
saat bekerja (posisi yang ergonosmis) serta dapat bekerja lebih efektif
dan efisien. Penerapan biomekanik dalam keperawatan dapat kita lihat

13
pada pemenuhan kebutuhan mobilisasi pasien, ergonomi, posisi yang
seimbang, analisis gaya, traksi pada tulang, sistem pengumpil dan lain-
lain. Saudara-Saudara gambar di atas menunjukkan posisi mengangkat
benda yang benar, di mana posisi beban mendekati titik pusat sumbu
tubuh, sehingga kontraksi otot dan lebih efektif untuk mengangkat
beban.
5. biologi
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup.
Dengan mempelajari biologi kita dapat mengetahui tentang lingkungan,
tumbuhan, hewan, tubuh manusia, dan masih banyak yang lainnya. Sesuai
dengan profesi yang akan dijalani, seorang kesehataan haruslah
mempunyai kemampuan tentang juga pengetahuan biologi yang baik dan
memadai secara menunjang profesi mereka dalam melaksanakan tugas.
Saat ini, biologi mengalami perkembangan pesat sehingga banyak ilmu
cabang baru yang sangat bermamfaat terutama biologi sel, biologi
molekuler dan genetika. Dengan kemajuan dibidang ini besar sumbernya
penemuan bibit unggul, kultur jaringan dan perbaikan keturunan. Adapun
cakupan mengenai biologi yaitu :
1. struktur dan fungsi komponen sel dan jaringan
2. pembelahan sel
3. genetika dasar
istilah-istilah biomedik 1 yang perlu dipahami dalam dunia kesehatan
(Habibah, 2018):
1. anatomi
anatomi merupakan ilmu yang mempelajari suatu bentuk dan susunan
tubuh, baik secara keseluruhan maupun bagian-bagian tubuh serta
bagiannya satu dengan yang lainnya.
2. Fisiologi
Merupakan ilmu yang mempelajari alat tubuh dalam kondisi normal dan
proses dilakukan tubuh dalam upaya mempertahankan kondisi internal
tubuh yang dinamis namun tetap dalam kisaran normal (hemeostatis).

14
Anatomi dan fisiologi memiliki arti ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat
tubuh bekerja, ilmu ini tidak dapat dipisahkan.
3. Biokimia
Biokimia merupakan ilmu yang mempelajari segala bentuk perubahan
molekul atau perubahan struktur kimia yang terjadi pada makhluk hidup.
4. Patologi
Patologi berasal dari kata pathos yang berarti “penyakit” dan logos
berarti “ilmu”, patologi digolongkan menjadi patologi anatomi, patologi
klinik dan patologi forensik.
5. Mikrobiologi
Mikrobiologi berasal dari kata micros berarti “kecil” dan bios berarti
“hidup”, sedangkan logos berarti “ilmu”. Mikrobiologi merupakan ilmu
pengetahuan yang mempelajari organisme hidup kecil yang hanya dapat
dilihat dengan mikroskop. Organisme yang dipelajari mikrobiologi yaitu
virus, bakteri, jamur dan protozoa.
6. Farmakologi
Berasal dari bahasa yunani berarti pharmacon adalah “obat” dan logos
berarti “ilmu”. Farmakologi merupakan ilmu pengetahuan yang
mempelajari interaksi obat dengan konstituen (unsur pokok) tubuh untuk
menghasilkan efek terapi (theuraphic).
7. Parasitologi
Parasitologi mempejari ilmu mengenai jasad hidup untuk sementara atau
menetap dalam jasad lainnya dengan maksud mengambil seluruh makan
dari jasad tersebut.
Anatomi fisiologi dan kordiovaskular atau biasa disebut sistem
peredaran darah yang merupakan suatu sistem organ yang berfungsi
memindahkan zat dari sel. Suatu system yang terdiri dari jantung, pembuluh
darah, dan darah yang mengalir didalamnya. Fungsi utama dari sistem
kardiovaskular adalah mengalirkan darah keseluruh tubuh, hal ini tentu saja
untuk keberlangsungan hidup manusia itu sendiri. Dalam bidang keilmuan

15
yang lebih umum, sistek kardiovaskular sering disebut sebagai sistem
transportasi tubuh atau sistem peredaran darah. Transformasi dan peredaran
disini adalah sebuah proses pengendaran berbagai zat yang diperlukan tubuh
sekaligus pengambilan zat yang tidak diperlukan untuk kemudian
dikeluarkan dari tubuh. Sistem kardiovaskular ini memiliki tiga komponen
utama yaitu darah, jantung, dan pembuluh darah (Albayani,2019)
1. Darah

Merupakan salah satu komponen utama dalam kardiovaskular. Tak hanya


itu, perananya dalam tubuhpun sangat vital
2. Jantung

Merupakan organ tubuh yang paling berperan didalam sistem


kadiovaskular. Yang berfungsi memompa darah keseluruh tubuh.
3. pembulu darah

16
Merupakan tempat mengalirnya atau dialirkannya darah dari kejantung
keseluruh tubuh. Pembuluh darah terdiri atas vena dan arteri.
Berdasarkan konsep dasar biomedik 1 Dua cabang ilmu yaitu anatomi
dan fisiologi menjadi dasar yang penting untuk memahami bagian tubuh dan
fungsinya. Anatomi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh dan
hubungan diantara mereka. Adapun beberapa istilah yang terdapat pada
anatomi yaitu (Dafriani,2019)
A. Posisi Tubuh
1. Posisi anatomi (berdiri): Pada posisi ini tubuh lurus dalam posisi
berdiri dengan mata juga memandang lurus. Telapak tangan
menggantung pada sisi-sisi tubuh dan menghadap ke depan. Telapak
kaki juga menunjuk ke depan dan tungkai kaki lurus sempurna. Posisi
anatomi sangat penting karena hubungan semua struktur digambarkan
dengan asumsi berada pada posisi anatomi.
2. Posisi supine (terlentang): Pada posisi ini tubuh berbaring dengan
wajah menghadap ke atas. Semua posisi lainnya mirip dengan posisi
anatomi dengan perbedaan hanya berada di bidang horisontal daripada
bidang vertikal.
3. Posisi prone (tengkurap): Pada posisi ini, punggung menghadap ke
atas. Tubuh terletak pada bidang horisontal dengan wajah menghadap
ke bawah.

17
4. Posisi litotomi: Pada posisi ini tubuh berbaring terlentang, paha
diangkat vertikal dan betis lurus horizontal. Tangan biasanya
dibentangkan seperti sayap. Kaki diikat dalam posisinya untuk
mendukung lutut dan pinggul yang tertekuk. Ini adalah posisi pada
banyak prosedur kebidanan.
B. Bidang Anatomi
Bidang Tubuh Manusia
1. Bidang median (medianus): bidang yang membagi tepat tubuh
menjadi bagian kanan dan kiri (bidang yang melalui aksis
longitudinal dan aksis sagital, dengan demikian dinamakan
mediosagital).
2. Bidang sagital (Bidang Paramedian): bidang yang membagi tubuh
menjadi dua bagian dari titik tertentu (tidak membagi tepat dua
bagian). Bidang ini sejajar dengan bidang median.
3. Bidang horizontal (Transversalis): bidang yang terletak melintang
melalui tubuh (bidang X-Y). Bidang ini membagi tubuh menjadi
bagian atas (superior) dan bawah (inferior). 16
4. Kranial (Cranialis): lebih dekat pada kepala (Bagian kepala).
Contoh: Mulut terletak superior terhadap dagu.
5. Inferior (bawah)
6. Kaudal (Caudalis): lebih dekat pada kaki/ ekor (Bagian ekor).
Contoh: Pusar terletak inferior terhadap payudara.
7. Anterior (depan): lebih dekat ke depan. Contoh: Lambung terletak
anterior terhadap limpa.
8. Posterior (belakang): lebih dekat ke belakang. Contoh: Jatung
terletak posterior terhadap tulang rusuk.
9. Superfisial (dangkal/ mendekati): lebih dekat ‘ke’ atau ‘di’ Contoh:
Otot kaki terletak superfisial dari tulangnya.
8. Profunda (Dalam): lebih jauh dari permukaan. Contoh: Tulang hasta
dan pengumpil terletak lebih profunda dari otot lengan bawah.

18
9. Medial (Medialis—tengah): lebih dekat ke bidang median/ garis
tengah. Contoh: Jari manis terletak medial terhadap jari jempol.
10. Lateral (Lateralis —luar): menjauhi/ lebih jauh dari bidang
median/garis tengah. Contoh: Telinga terletak lateral terhadap mata.
11. Proksimal (Proximalis—atas): lebih dekat dengan batang tubuh
atau pangkal anggota (Mendekati badan). Contoh: Siku terletak
proksimal terhadap telapak tangan.
12. Distal (Distalis—bawah): lebih jauh dari batang tubuh atau ujung
anggota. Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku.
13. Internal: bagian dalam atau Eksternal: bagian luar
14. Dekstra: bagian kanan atau Sinistra: bagian bagian kiri.
15. Lateral: bagian samping atau Sentral: bagian pusat.
16. Asendens: bagian yang naik atau Desendens: bagian yang turun.
17. Ventral: bagian depan ruas tulang belakang (Ventralis anterior:
lebih ke depan (venter= perut, anticus= depan)).
18. Dorsal: bagian belakang ruas tulang belakang (Dorsalis posterior:
lebih ke belakang (dorsum= punggung, posticus= belakang)).
19. Viseral: selaput bagian dalam atau Parietal: selaput bagian luar.
20. Transversal: melintang.
21. Longitudinal (Longitudinalis): membujur/ ke arah ukuran panjang.
22. Perifer: bagian yang pinggir/ tepi.
23. Sagittalis: tegak lurus pada bidang frontalis.
24. Preaksial: menunjukan sisi radial atau tibial pada anggota badan.
25. Postaksial: menunjukkan sisi ulna atau fibular pada anggota badan.
26. Volaris: ke arah telapak tangan.
27. Plantral (Plantaris): ke arah telapak kaki/ plantar pedis (anggota
gerak bawah).
28. Palmar: ke arah Palmaris manusia (anggota gerak atas).
29. Ulnar (Ulnaris): ke arah ulna (tulang hasta).
30. Radial (Radialis): ke arah radius (tulang pengumpil).
31. Tibial: ke arah tibia (tulang kering).

19
32. Fibular: ke arah fibula (tulang betis).
33. Fleksor: permukaan anterior anggota badan atas dan permukaan
posterior anggota badan bawah.
34. Ekstensor: permukaan posterior anggota badan atas dan permukaan
anterior anggota badan bawah.
C. Istilah Arah Gerakan 1
1. Fleksi dan Ekstensi

Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah


gerakan untuk meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada
kegiatan gerak jalan. Gerakan ayunan ke depan merupakan (ante)
fleksi dan ayunan ke belakang disebut (retro) fleksi/ ekstensi. Ayunan
ke belakang lebih lanjut disebut hiperekstensi.
2. Adduksi dan Abduksi

Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan


menjauhi tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi
istirahat di tempat merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila
kaki digerakkan kembali ke posisi siap merupakan gerakan adduksi
(mendekati tubuh).
3. Elevasi dan Depresi

20
Elevasi merupakan gerakan mengangkat. Depresi adalah gerakan
menurunkan. Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan
menutupnya (depresi)juga gerakan pundak keatas (elevasi) dan
kebawah (depresi).
4. Inversi dan Eversi

Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh.


Eversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke luar
(*penyebutan hanya untuk pergelangan kaki saja).
5. Supinasi dan Pronasi
Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah
gerakan menelungkupkan (*penyebutan hanya pergelangan tangan
saja).
6. Endorotasi dan Eksorotasi
Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang
tulang yang bersendi (rotasi). Eksorotasi adalah gerakan rotas ke luar.

21
7. Sirkumduksi: Gerakan gabungan dari fleksi, ekstensi, abduksi dan
adduksi
8. Rotasi: Gerakan memutar sendi
Biomedik terdapat ilmu fisika, yang merupakan dasar ilmu untuk
mempertimbangkan dan memperediksi fenomena yang terjadi untuk
menyelesaikan masalah dalam kesehatan. Fisika berasal dari kata physics dari
bahasa yunani yang berarti alam dan fenomenanya. Yang menyatakan hokum-
hukum fisika, misalnya: panjang, massa, waktu, gaya, kecepatan, resistivitas,
temperature (Bajorats,2020)
C. Sejarah Konsep Ilmu Biomedik 1
Fisiologi eksperimental diawali pada abad ke-17, ketika ahli anatomi
William Harvey menjelaskan adanya sirkulasi darah. Herman Boerhaave
sering disebut sebagai bapak fisiologi karena karyanya berupa buku teks
berjudul Institutiones Medicae (1708) dan cara mengajarnya yang cemerlang
di Leiden. William Harvey (1 April 1578 – 3 Juni 1657) ialah dokter yang
mendeskripsikan sistem peredaran darah yang dipompakan sekeliling tubuh
manusia oleh jantung, ini mengembangkan gagasan René Descartes yang
dalam deskripsi tubuh manusianya bahwa arteri dan vena ialah pipa dan
membawa makanan ke sekeliling tubuh. Ilmu Fisiologi telah diajarkan sejak
tahun 1953, dan dikenal sebagai Ilmu Faal. Pada kurun waktu tahun 1953 –
1968 ilmu fisiologi merupakan ilmu yang diberikan pada masa bachelor
tingkat I yang kemudian dikenal sebagai sarjana muda. Berdasarkan objek
kajiannya dikenal fisiologi manusia, fisiologi tumbuhan, dan fisiologi hewan,
meskipun prinsip fisiologi bersifat universal, tidak bergantung pada jenis
organismeyang dipelajari. Fisiologi hewan bermula dari metode dan peralatan
yang digunakan dalam pembelajaran fisiologi manusia yang kemudian meluas
pada spesies hewan selain manusia. Fisiologi tumbuhan banyak menggunakan
teknik dari kedua bidang ini. Cakupan subjek dari fisiologi hewan adalah
semua makhluk hidup. Banyaknya subjek menyebabkan penelitian di bidang
fisiologi hewan lebih terkonsentrasi pada pemahaman bagaimana ciri
fisiologis berubah sepanjang sejarah evolusi hewan. Cabang ilmu lain yang

22
berkembang dari fisiologi adalah biokimia, biofisika, biomekanika, dan
farmakologi. Fisiologi memiliki beberapa subbidang. Elektrofisiologi
berkaitan dengan cara kerja saraf dan otot; neurofisiologi mempelajari
fisiologi otak; fisiologi sel menunjuk pada fungsi sel secara individual.
Banyak bidang yang berkaitan dengan fisiologi, diantaranya adalah
Ekofisiologi yang mempelajari efek ekologis dari ciri fisiologi suatu hewan
atau tumbuhan dan sebaliknya. Genetika bukanlah satu-satunya faktor yang
mempengaruhi fisiologi hewan dan tumbuhan. Tekanan lingkungan juga
sering menyebabkan kerusakan pada organisme eukariotik. Organisme yang
tidak hidup di habitat akuatik harus menyimpan air dalam lingkungan seluler.
Pada organisme demikian, dehidrasi dapat menjadi masalah besar. Dehidrasi
pada manusia dapat terjadi ketika terdapat peningkatan aktivitas fisik
(Syaifuddin,2014)
Lahirnya ilmu biomedik diawali dengan dilakukannya pengamatan
terhadap subjek sakit secara langsung, dicari tahu apa yang terjadi pada subjek
yang bersangkutan dan tidak terjadi pada subjek sehat. Apabila berhasil
dideskripsikan secara jelas, tepat, dan rinci, hal tersebut akan membuka
peluang untuk upaya pengobatan dan pencegahannya. Pada mulanya upaya
tersebut dilakukan secara empiris atau berdasarkan pengalaman. Seiring
dengan perkembangannya manusia mencoba menjelaskan hal yang terjadi,
namun sering kali masih bersifat spekulatif bahkan berbau mistik, bersifat
coba-coba, dan sering kali diasosiasikan dengan kepercayaan setempat atau
gejala alam yang umum. Hal tersebut merupakan ciri-ciri dari pengobatan
tradisional. Contohnya seorang yang sakit edema sering kali dikaitkan dengan
dengan sungai banjir, Banjir terjadi pada musim hujan, kondisinya basah dan
lembab, sehingga untuk mengobatinya haruslah menggunakan bahan yang
panas dan kering. Kemudian diambillah bahan alam yang bersifat demikian
tanpa ada penjelasan lebih lanjut. Bersamaan dengan adanya perkembangan
kebudayaan manusia, pengetahuan tersebut terakumulasi dan terseleksi. Hal
yang tidak relevan akan tersingkir dengan sendirinya, namun cara tersebut
memerlukan waktu yang lama dan subjek pengamatan yang besar, selain itu

23
juga memiliki resiko yang tinggi. Sejalan dengan perkembangan dan
penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, fungsi dan kerja suatui makhluk
sampai ke tingkat mendasar dapat diketahui. Lebih jauh lagi penguasaan yang
baik terhadap ilmu-ilmu alam seperti fisika, kimia, dan biologi akan membantu
memberikan deskripsi yang tajam dan prediksi yang tinggi. Sebagai suatu
contoh bagaimana suatu gen serta suatu sel berfungsi dan bekerja didalam
tubuh makhluk hidup, bagaimana memilih dan merancan senyawa kimia (alami
atau sintetis) dengan dosis kecil dan efek samping yang minimum untuk
mengobati penyakit. Dengan demikian metode tradisional yang disebutkan
diatas yang bersifat coba-coba, memerlukan waktu lama dan subjek dalam
jumlah besar yang terpapar pada penyakit, serta bersifat untung-untungan dapat
dihidari. Berdasarkan uraian tersebut diatas, disadari atau tidak, sejak lama
sudah berkembang suatu cabang dari ilmu kedokteran yaitu ilmu biomedik.
Istilah biomedik berasal dari dua kata yaitu bios artinya hidup dan medicus
artinya obat. Maksudnya ialah suatu ilmu dan tindakan pengobatan untuk
mempertahankan hidup makhluk hidup dari penyakit. Atau dapat pula
didefinisikan, ilmu biomedik ialah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan
asas dan pengetahuan dasar ilmu-ilmu alam umtuk menjelaskan fenomena
kehidupan dari tingkat sel, jaringan, organ, dan organisme utuh hubungannya
dengan penyakit serta mencarikan atau mengembangkan cara dan atau bahan
yang tepat, baik untuk mencegah ataupun mengobatinya(biohybrid lab,2016)
Perkembangan sains tidak terlepas dari perkembangan teknologi, politik
ekonomi, sosial dan filsafat di masyarakat. Demikian juga perkembangan sains
pada abad ke-20. Sejarah mencatat terjadi perubahan yang besar pada abad ke
dua puluh ini. Semua perubahan tersebut berkembang dari filsafat yang dianut
oleh hampir di seluruh dunia di massa sebelumnya. Filsafat rasionalisme pada
massa sebelum abad ke 20 telah mempengaruhi jiwa manusia menjadi pendewa
rasio. Antara hati dan akal manusia yang tidak bertemu pada waktu itu telah
menciptakan krisis multidimensional. Pada abad ini tercatat krisis yang luar
biasa akibat dari sain dan teknologi yang dikembangkan manusia pendewa
rasio. Diantaranya bencana nuklir, perang dunia, kelaparan, penyebaran

24
penyakit dan sebaginya. Tetapi tidak jarang penemuan sains dan teknologi juga
memberikan solusi bagi krisis tersebut. Pada makalah ini kami mencoba untuk
menyajikan tinjuan perkembangan sains abad ke-20 serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya. Banyaknya materi yang harus disampaikan maka kami
membetasi pada perkembangan sains biologi, kimia dan biokimia. Filsafat
yang berkembang sebelum abad ke-20 adalah rasionalisme yang sangat
mendewakan rasio. Ahmad Tafsir (1990:257) menyebut filsafat abad ke-20
adalah filsafat pasca modern karena periode waktunya setelah abad modern.
Ciri khas filsafat pasca modern adalah kritik terhadap filsafat modern. Nieztche
adalah tokoh pertama yang menyatakan ketidakpuasannya terhadap dominasi
atau pendewasaan rasio pada tahun 1880-an. Menurutnya budaya barat pada
waktu tersebut telah berada di pinggir jurang kehancuran karena terlalu
mendewasakan rasio dan pada tahun 1990-an Capra menyatakan bahwa budaya
barat telah hancur juga karena mendewakan rasio. Oleh karena itu filsafat pada
abad ke-20 berusaha untuk mendekonstruksi filsafat rasionalisme. Bila
hubungan antara hati dan akal telah diputuskan maka manusia akan
memperoleh kenyataan bahwa pertanyaan tentang rumusan hidup ideal tidak
akan pernah terjawab. Sikap mendewakan rasio mengakibatkan adanya
kecenderungan untuk menyisihkan seluruh nilai dan norma yang berdasarkan
agama dalam memandang kenyataan hidup. Mereka juga menolak adanya
akhirat. Manusia terasing tanpa batas, kehilangan orientasi. Manusia dipacu
oleh situasi mekanistik yang diciptakannya sendiri sehingga kehilangan waktu
merenungkan hidupnya dan alam semesta. Menurut Capra dalam Ahmad Tafsir
(1990:260) menyatakan pada awal dua dasawarsa terakhir abad ke-20 kita
menemukan diri kita dalam suatu krisis global yang serius yaitu suatu krisis
kompleks dan multidimensional yang segi-seginya menyentuh setiap aspek
kehidupan kesehatan, kualitas lingkungan hidup, hubungan sosial, ekonomi,
teknologi dan politik. Hal ini dapat dilihat munculnya krisis-krisis kemanusian
di berbagai belahan dunia. Kelaparan dan munculnya kaum borjuis,
imperialsme, kemiskinan, kolonialisme dan perjuangan kemerdekaan,
kelaparan penyebaran penyakit serta peledakan nuklir yang mengakibatkan

25
puluhan juta mansuia musnah merupakan gambaran nyata kondisi kejiwaan
manusia saat itu. Tiga dasawarsa terakhir menjelang berakhirnya abad ke-20,
terjadi perkembangan baru yang mulai menyadari bahwa manusia selama ini
salah dalam menjalani hidupnya. Di dunia ilmu muncul pandangan yang
menggugat paradigma positivistik. Thomas Khun (1970) telah mengisaratkan
adanya upaya pendobrakan tatkala ia mengatakan bahwa kebenaran ilmu
bukanlah kebenaran sui generis (objektif). Aliran fillsafat yang berkembang
pada abad ke 20 ini banyak, diantaranya dua yang terkenal yaitu pragmanitsme
dan filsafat eksistesialisme. Pragmatism dari William James (1842-1910).
Pragmatisme menurut James adalah realitas sebagaimana kita mengetaui.
Pragmatisme James menentang rasionalisme dalam filsafat. James memperluas
ide pragmatismenya untuk diterapkan pada hasil-hasil praktis pada agama,
moral dan kehidupan personal. Filsafat eksistesialisme dari Jean Paul Sartre
(1905-1980\) yang menyatakan bahwa eksistensi manusia mendahului
esensinya. Filsafat ini pun muncul akibat tekanan rasionalisme yang
menjadikan keadaan dunia kacau pada saat tersebut. Dari analisis filsafat dan
sejarah kebudayaan kita mengetahui budaya barat disusun dengan
menggunakan paradigma tunggal yaitu paradigma sains. (scientific paragidm).
Untuk mengembangkan budaya sains paradigma ini sangat sesuai dan memadai
tetapi untuk mengembangkan budaya dalam bidang seni dan etika paradigma
ini tidak memadai. Paradigma sains hanya memamndang dunia dari segi-segi
empiriknya saja. Dari uraian di atas dapat kita tarik kesimpulan bahwa filsafat
yang berkembang pada abad ke 20 tidak puas terhadap rasionalsime sehingga
harus didekonstruksi (Nuraeni,2017)
Pengetahuan manusia tentang sel diperoleh jauh sebelum abad ke-20.
tetapi penyusun membran sel diketahui secara pasti pada abad ke-20. Ilmuwan
mulai membangun model molekul membran sepuluh tahun sebelum membran
pertama kali dilihat dengan mikroskop tahun 1950-an. Pada tahun 1895
Charles Overton menyatakan bahwa membran terdiri dari lipid. Berdasarkan
pengamatannya bahawa unsur yang larut dalam lemak memasuki sel lebih
cepat dari unsur yang tidak larut dalam lipid. Dua puluh tahun kemudian,

26
membran sel diisolasi dari sel darah merah dan dianalisis secara kimiawi dan
ditemukan adanya unsur lipid dan protein. Phospolipid merupakan golongan
lipid yang paling melimpah pada hampir semua membran. Pada tahun 1917,
Irving Langmuir membuat membran tiruan dengan menambahkan fosfolipid
yang dilarutkan dalam benzene ke dalam air. Hasilnya setelah benzene
menguap, fosfolipid tertinggal sebagai lapisan yang menutupi permukaan air
dengan hanya bagian hidrofilnya yang terbenam dalam air. Tahun 1925 dua
ilmuwan Belanda, E Gorter dan F. Grendel menyatakan bahwa membran sel
terdiri dari dua lapis (bilayer). Tahun 1935, Hugh Davson dan James Danielli
memperbaiki nya dengan mengajukan model sandwich: fosfolipid bilayer
diantara dua lapis protein globular. Ketika ilmuwan pertama kalinya
menggunakan mikroskop elektron tahun 1950-an penggambaran model
membran Davson dan Danielli menjadi lebih jelas. Tahun 1960-an
sandwichnya Davson-Danielli diterima secara mneyeluruh sebagai struktur
yang bukan hanya untuk plasma membran tetapi juga untuk seluruh membran
internal dari sel. Tetapi di akhir abad ke-20 banyak ahli biologi sel yang
melihat dua kekeliruan dari model tersebut. Pertama generalisasi bahwa
seluruh membran sel identik dibantah. Tidak semua membran terlihat sama di
bawah mikroskop elektron. Sebagai contohnya, membran plasma berukuran 7-
8 nm dan memiliki struktur tiga lapisan, sedangkan membran dalam
mitokondria tebalnya hanya 6 nm dan dalam mikrograf elektron tampak seperti
barisan manikmanik. Membran mitokondia juga memiliki persentase protein
yang lebih banyak dan ada perbedaan dalam jenis fosfolipinya. Membran
dengan fungsi yang berbeda, berbeda dalam struktur dan susunan kimianya.
Masalah kedua adalah penempatan protein. Membran bersifar amphipathic,
jika protein ditempatkan pada permukaan membran, maka bagian
hidrofobiknya akan berada dilingkungan air. Pada tahun 1972, S.J Singer dan
G. Nicolson meninjau ulang model membran yang menempatkan protein pada
daerah yang sesuai dengan sifat amfifatik membran. Mereka menyatakan
bahwa protein membran tersebar dan secara terpisah tertanam ke dalam lapisan
fosfolipid, dengan hanya daerah hidrofilik yang menonjok keluar ke daerah

27
yang ada air. Susunan molekul seperti ini memaksimalkan kontak daerah
hidrofilik dari protein dan fosfolipid dengan air sedangkan bagian hirofobiknya
dengan lingkungan air. Struktur seperti kemudian disebut fluid mosaic model.
Salah satu bagian terpenting dari biologi sel adalah penelitian ynag mendetail
tentang reproduksi sel, fertilisasi dan multiplikasi sel menjadi organisme baru.
Driesch pada tahun 1891 menemukan bahwa telur urchin laut membelah
menjadi dua bagian, berkembang menjadi dua larva yang lengkap. Loeb pada
tahun 1900 menyatakan bahwa telur yang tidak dibuahi dapat diinduksi dengan
perlakuan kimia tertentu menjadi organisme sempurna. Holftreter dan Mangold
pada tahun 1931 mendemontrasikan bahwa pemberian senyawa kimia atau
stimulus kimia tertentu kepada telur yang tidak dibuahi mampu menginduksi
pembentukan organsime utuh; sedangkan untuk yang lainnya, perlakuan hanya
pada tahap lebih lanjut ketika ormanisme tumbuh mampu menghasilkan
bagian-bagian tubuh tertentu seperti mata atau anggota tubuh lainnya. R.G
Harrison pada tahun 1907 dan Fell pada tahun 1928 menemukan teknik
mengkultur jaringan dan organ pada organisme yang lebih tinggi. Penelitian ini
menunjukkan bahwa setelah terpisah dari tubuh, sel terus tumbuh dan
membelah dan masih memiliki karakter aslinya. Carrel (1873-1944) membuka
peluang untuk trasnplantasi organ secara steril pada hewan dan manusia.
Pelopor transplantasi inti pertama dilakukan oleh ahli embrilogi Amerika
bernama Robert Briggs dan Thomas King selama tahun 1950- an. Eksperimen
ini dikembangkan oleh John Gurdon (Inggris) dengan merusakkan atau
menghilangkan inti sel dari sel telur katak kemudian menanam inti dari embrio
berudu dari species yangsama. Hasilnya inti yang ditranplantasikan tersebut
mendukung perkembangan normal donor. Tahun 1997 Peneliti Scotlandia Ian
Wilmut dan kawan-kawan berhasil mengklon domba dewasa dengan inti sel
kelenjar mamae ke dalam sel telur yang tidak dibuahi dari domba yang lain.
Domba “dolly” ini secara kromosomal identik dengan donor. Juli 1998 peneliti
dari Hawaii melaporkan pengkloningan lebih dari 50 tikus menggunakan inti
dari sel ovarium 2 (Poedjiadi & Poedjiadi, 2001)

28
D. Perkembangan Terbaru Ilmu Biomedik 1
Perkembangan anatomi dimulai sekitar 1600 SM, bersamaan dengan
keluarnya papirus sebagai ilmu anatomi oleh ilmuwan Mesir kuno. Waktu itu,
telah dikenali beberapa bentuk organ dan pengetahuan dasar tentang pembuluh
darah.  Hippokrates  adalah ilmuwan dari kedokteran Yunani kuno yang
memiliki karya yang masih diakui sampai sekarang. Ia menjabat sebagai
seorang dokter pada akhir abad 6 SM atau awal abad 5 SM. Hippokrates telah
memahami ilmu dasar tentang otot dan sistem rangka, dan cata kerja organ
seperti ginjal. Pada abad ke-4 SM, Aristoteles memulai berbagaipenelitian
yang lebih hebat mengenai sistem tubuh dengan objek tubuh hewan yang
dibedah. Ia berhasil membedakan antara pembuluh balik (vena) dan pembuluh
nadi (arteri) berikut hubungan organ-organ lainnya yang lebih terperinci dan
akurat. Perkembangan anatomi sempat meredup pada masa berbagai
karya Galen menjadi fondasi utama ilmu kedokteran. Pembelajaran anatomi
dengan cara pembedahan jenazah manusia mulai dilakukan pada abad ke-13
dan abad ke-14, berbarengan dengan adanya gerakan Renaissance di
bagian Eropa. Penggunaan jenazah manusia menjadi objek penelitian pun
memudar. Selain itu, Renaissance membentuk kelompok seniman yang
memiliki minat tinggi untuk mempelajari sains. Salah satunya Leonardo Da
Vinci seniman dari Italia, dengan mempelajari anatomi dari proses
pembedahan cadaver. Kira-kira Da Vinci membedah 19 jenazah dari tahun
1489 sampai dengan tahun 1519. Dia adalah orang pertama yang menggambar
anatomi tubuh dari sejumlah  jaringan,  pembuluh,  organ,  otot,
dan rahim dengan bayi yang masih ada di dalamnya. Pada masa Anatomi
modern penelitian anatomi pada ratusan tahun lalu banyak membantu
perkembangan pemahaman pada ilmu-ilmu beru seperti biologi molekuler.
Juga bermacam perkembangan alat-alat canggih untuk memahami tubuh
manusia seperti melewati alat MRI. Dan adapun perkembangan anatomi
diindonesia yeng terbaru yaitu mengenai otopsi atau bedah mayat klinis untuk
mengetahui identitas seseorang (Syaifuddin,2014)

29
Dengan ditemukannya pertikel sub atom yang merupakan bagian dari
fisika yang berkembang sangat pesat yaitu elektron, proton, dan eutron
menjadikan penelitian fisika mengarah pada fenomena mikroskopis. Kajian
partikel inilah yang menyadarkan para fisikawan dengan penemuan yang
paling menggemparkan (kalangan fisikawan) ialah fisika newton tidak berlaku
untuk mikro. Pengaruh dari penemuan tersebut telah dan sedang mengubah
pandangan dunia (word view). Eksperimen mekanika kuantum selalu
menghasilkan penemuan yang tidak dapat diperediksi atau dijelaskan oleh
fisika newton. Tetapi meski fisika newton tidak mampu menjelaskan fenomena
realitas mikroskopis, ia tetap menjelaskan fenomena mikroskopis dengan baik
(walaupun realitas mikroskopis tersusun oleh realitas mikroskopis). Perbedaan
fundamental anatara fisika klasik dan kontenporer, fisika klasik berasumsi ada
eksternal word yang terpisah dari fisika. Fisika klasik kemudian juga
beranggapan bahwa ilmuan dapat mengamati, mengkalkulasi, dan mengira-
ngira dunia uar tersebut tanpa merubahnya. Menurut fisika klasik, dunia luar
tersebut tidak berbeda dengan diri dan kebutuhan-kebutuhan manusia. Manusia
juga dapat menunjukkan bahwa cahaya mirip partikel sekaligus mirip
gelombang dengan hamburan compton mirip. Sebelumnya untuk mengetahui
sifat partikel dari cahaya digunakan efek fotolistrik dan menukjukkan cahaya
mirip gelombang dengan eksperimen celah ganda-ganda(Zukaf G,2019)
Dalam riset penelitian untuk mengetahui suatu penyakit dengan cara
pengumpulan data dan interpretasi secara sistematik dari suatu data untuk
memecahkan suatu masalah mengenai penyakit. telah disadari bahwa pada
dasarnya riset membantu mempercepat kemajuan dibidang kesehatan melalui
dua cara yaitu:(brownlee,Ann,1992).
1. Mengenerate ilmu pengetahuan baru dan teknologi untuk menangani
permasalahan kesehatan yang tidak terselesaikan.
2. Melalui identifikasi permasalahan dan mendesign serta evevaluasi
kebijakan dan program kesehatan yang memberikan manfaat yang
cukup tinggi dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

30
Riset yang berorientasi pada klien (client oriented research) atau
organisasi WHO menyebut sebagai health system research adalah merupakan
suatu metode ilmiah untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan
untuk membuat suatu keputusan yang rasional dalam mengelola atau
memanage dibidang kesehatan(Nihrd,2005).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biomedik adalah ilmu yang menggunakan asas-asas dan pengetahuan
dasar ilmu pengetahuan alam yaitu biologi, kimia, fisika untuk menjelaskan
fenomena hidup pada tingkat molekul, sel, organ, dan organisme. Hal ini
dihubungkan dengan penyakit agar dapat dicegah, diobati, dan mengetahui
sebab akibat tersebut. Tujuan mempelajari ilmu biomedik adalah untuk
menangani masalah kesehatan yang belum terpecahkan. Ilmu pengetahuan
biomedik 1 merupakan ilmu yang mengkaji tentang anatomi, fisiologi,
biokimia, fisika dan biologi.
B. Saran
Disarankan untuk kedepannya dapat dikembangkan lebih lanjut
mengenai malakah yang kami buat dan lebih banyak menambah literature
mengenai materi konsep dasar biomedik.

31
DAFTAR PUSTAKA
Albayani.2019 . Ilmu biomedik dasar. yogyakarta,CV Budi Utama,vol:1-5

Bajorats.2020. informatics for chemistry biologi and biomedical

science.”surakarta, ACS publicatons, vol:4-7

biohybrid lab. 2016 “Brief history of biomedikal science. FKUI-, vol:1-2.

Dafriani. 2019. Buku Ajar Anatomi Dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Kesehatan.

padang, Diedit oleh CV Berkah Prima,vol:10-18

habibah. 2018 “Analisis pemahaman mahasiswa kedokteran uns 2018 pada

pembelajaran laboratorium biomedik.” jurnal fakultas kedokteran,surakarta,

vol:1-4

Joshep. 2006 The biomedical engineering handbook.,third edition,hordford

USA,vol:1-2

32
Nuraeni. 2017 Perkembangan filsafat, sains biologi, kimia dan biokimia “.”

Jurnal kesehatan, palembang,vol:4-6

Poedjiadi & Poedjiadi. 2001. Kimia dari Zaman ke Zaman. Yayasan Cendrawasih,

vol:1-20

Syaifuddin. 2014. Ilmu Biomedik 1 (Anatomi & Fisiologi). jakarta. EGC, ,1-15

Washudi.2016 Biomedik Dasar. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan,

surakarta.vol:2-3

Zukaf G. 2019 “Makna fisika baru dalam kehidupan.” Jurnal Fakultas Fisika,

Yogyakarta., vol:4-5

33

Anda mungkin juga menyukai