Anda di halaman 1dari 2

A.

Melanoma Maligna
a. Definisi
Melanoma adalah tumor ganas kulit yang berasal dari sel
melanosit atau sel nevus dan sangat mudah bermetastasis.
b. Epidemiologi
Melanoma banyak dijumpai pada orang kulit putih, insiden
terus meningkat terutama pada mereka yang tinggal didaerah banyak
sinar matahari.
c. Etiopatogenesis
Risiko melanoma meningkat pada orang yang sering terpajan sinar
matahari. Pajanan ultraviolet pada masa muda berpengaruh dalam
meningkatkan risiko. Faktor lain yang juga meningkatkan
kemungkinan menderita melanoma adalah adanya nevus displastik,
melanoma dalam keluarga, banyak nevus melanositik dibadan, dan
kulit terang serta kulit mudah terbakar matahari

d. Manifestasi klinis
Untuk memudahkan diagnosis melanoma secara dini
digunakan akronim ABCD.
A (Asymetri) pada bentuk lesinya
B (Border) irreguler pada batasnya
C (Colour) ireguler pada warna lesinya yang dapat bermacam-macam
misalnya hitam, kebiruan, coklat, kemerahan, abu-abu.
D (Diameter) lesi 6 mm atau lebih, kadang-kadang ditambah dengan
E (Elevation, Evolution) pada permukaan dan perkembangan lesinya.
Secara klinis, melanoma dibagi menjadi 4 tipe:
1. Superficial Spreading Melanoma (SSM)
Gambaran klinis berupa lesi agak menimbul, hitam, kecoklatan,
atau kemerahan tepi ireguler, garis kulit pada permukaan lesi
menghilang.
2. Nodular Melanoma (NM)
Secara klinis, terlihat tumor yang menimbul, seperti kubah, dapat
bertangkai, warna cokelat dan kehitaman. Dapat terjadi ulkus dan
berdarah
3. Lentigo Malignna Melanoma (LMM)
Pada tahap awal, lesi datar , kecoklatan, tidak berkilat dan licin.
Warna lesi lama-lama berubah lebih iregular dengan tambahan
coklat tua dan kehitaman.
4. Acral Lentiginous Melanoma (ALM)
Melanoma tipe ini dijumpai terutama di telapak kaki dan tangan.
Secara klinis, tampak makula kehitaman dan bagian yang
menimbul atau nodus.
e. Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakkan dengan gambaran klinis dan
pmeriksaan histopatologis. Pemeriksaan histopatologi pada SSM akan
menunjukkan melanosit atipik uniformis, besar dan agak bulat
tersebar secara pagetoid dalam epidermis yang sebagian tebal
sebagian tipis. Pada NM sel tumor atipik terlihat tumbuh masuk ke
dermis, infiltrat limfosit dalam dermis sehingga lebih jarang. Pada LLM
tampak proliferasi melanosit seperti spindel yang atipik dengan
sebagian tersusun tidak teratur dan makin banyak di bagian tengah,
terletak dalam epidermis yang menipis. Pada ALM sel tumor yang
atipik umumnya soliter, terletak sepanjang dermo-epidermal
epidermis yang akantotik dan tidak teratus. Selain itu, dapat dilihat sel
infiltrat limfosit dan melanofag dalam dermis.
Pemeriksaan S-100 dan HMB-45 dapat memperkuat diagnosis
melanoma.
f. Tatalaksana
1. Non-medikamentosa: menghindari sinar matahari
2. Medikamentosa:
a. Bedah skalpel dengan irisan 1-2 cm diluar batas tumor,
tergantung besar dan tebalnya tumor
b. Kemoterapi, imunoterapi, terapi biologis dan radioterapi
dilakukan untuk melanoma yang tidak dapat dioperasi,
stadium lanjut atau telat terjadi metastasis.
g. Prognosis
Bila kedalaman melebih lapisan Clarck I dan II kemungkinan
metastasis semakin besar dan kemungkinan hidup 5 tahun makin
kecil.
Klasifikasi ketebalan tumor berdasarkan pembagian Clarck:
I. Hanya dalam lapisan epidermis
II. Sampai papila dermis
III. Sampai dermis retikular
IV. Memenuhi dermis retikular atau lebih

Anda mungkin juga menyukai