Anda di halaman 1dari 5

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

A. Pengertian Pembelajaran Based Learning (PBL)


Pembelajaran berbasis masalah atau sering dikenal dengan model pembelajaran
Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang dipusatkan pada siswa
melalui pemberian masalah dari dunia nyata di awal pembelajaran. Menurut Duch dalam
Suharia (2013) PBL adalah model pembelajaran yang mendorong siswa untuk mengenal cara
belajar dan bekerjasama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah dalam
kehidupan.
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ini muncul dari
konsep bahwa siswa akan lebih mampu menggali kemampuan berpikir kritisnya apabila
dilibatkan secara aktif untuk memecahkan suatu permasalahan kaitannya dengan mata
pelajaran Biologi. Guru dapat membantu proses ini, dengan memberikan umpan balik
kepada siswa untuk bekerjasama menemukan atau menerapkan sendiri ide-idenya dalam
menganalisis dan memecahkan suatu permasalahan.
Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dikenal sejak zaman John
Dewey. Menurut Arends (2008), Problem Based Learning (PBL) merupakan model
pembelajaran yang menyuguhkan berbagai situasi bermasalah yang autentik dan bermakna
kepada peserta didik, yang dapat berfungsi sebagai batu loncatan untuk investigasi dan
penyelidikan. PBL membantu peserta didik untuk mengembangkan keterampilan berpikir
kritis dan keterampilan menyelesaikan masalah.
Menurut Trianto (2010), model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)
merupakan suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang
membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian
nyata dari permasalahan yang nyata. Sama halnya menurut Riyanto (2009), model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang dapat
membantu peserta didik untuk aktif dan mandiri dalam mengembangkan kemampuan
berpikir memecahkan masalah melalui pencarian data sehingga diperoleh solusi dengan
rasional dan autentik.
Menurut Wina (2009), terdapat tiga karakteristik pemecahan masalah, yakni
pemecahan masalah merupakan aktivitas kognitif, tetapi dipengaruhi perilaku. Kemudian
hasil pemecahan masalah dapat dilihat dari tindakan dalam mencari permasalahan.
Selanjutnya pemecahan masalah merupakan proses tindakan manipulasi dari pengetahuan
yang dimiliki sebelumnya.
B. Karakteristik Pembelajaran Based Learning (PBL)
Menurut Arends dalam Trianto (2009), model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL) berdasarkan masalah memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Pengajuan pertanyaan atau masalah. Pembelajaran berdasarkan masalah
mengorganisasikan pengajaran di sekitar masalah sosial yang penting bagi peserta
didik.Peserta didik dihadapkan pada situasi kehidupan nyata, mencoba membuat
pertanyaan terkait masalah dan memungkinkan munculnya berbagai solusi untuk
menyelesaikan permasalahan.
b. Berfokus pada keterkaitan antardisiplin. Meskipun pembelajaran berdasarkan
masalah berpusat pada pelajaran tertentu (ilmu alam, matematika, dan ilmu sosial),
namun permasalahan yang diteliti benar-benar nyata untuk dipecahkan.Peserta
didik meninjau permasalahan itu dari berbagai mata pelajaran.
c. Penyelidikan autentik. Pembelajaran berdasarkan masalah mengharuskan peserta
didik untuk melakukan penyelidikan autentik untuk menemukan solusi nyata untuk
masalah nyata.Peserta didik harus menganalisis dan menetapkan masalah,
kemudian mengembangkan hipotesis dan membuat prediksi, mengumpulkan dan
menganalisis informasi, melaksanakan percobaan (bila diperlukan), dan menarik
kesimpulan.
d. Menghasilkan produk dan mempublikasikan. Pembelajaran berdasarkan masalah
menuntut peserta didik untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya
nyata atau peragaan yang dapat mewakili penyelesaian masalah yang mereka
temukan.
e. Kolaborasi. Pembelajaran berdasarkan masalah ditandai oleh peserta didik yang
saling bekerja sama, paling sering membentuk pasangan dalam kelompok-kelompok
kecil. Bekerja sama memberi motivasi untuk secara berkelanjutan dalam penugasan
yang lebih kompleks dan meningkatkan pengembangan keterampilan sosial.

C. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)


Tahap-1 Orientasi siswa pada masalah : Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yangdibutuhkan, mengajukan fenomena atau cerita untuk
memunculkan masalah, memotivasi siswa terlibat dalam pemecahan masalah yang
dipilihnya.
Tahap-2 Mengorganisasi siswa untuk belajar : Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Tahap-3 Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok : Guru mendorong siswa
untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapat
penjelasan pemecahan masalah.
Tahap-4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya : Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, video, model serta
membantu mereka untuk berbagai tugas dengan temannya.
Tahap-5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah : Guru membantu
siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dalam proses-proses
yang mereka gunakan.
D. Tujuan PBL untuk Pendidikan
Misi utama dari pembelajaran berbasis masalah adalah merangsang dan meningkatkan
kapabilitas siswa dalam berpikir kritis, analitis, logis, kreatif dan sistematis. Alat-alat berpikir
tersebut berguna untuk memecahkan solusi siswa dalam kehidupan sehari-hari dengan cara
penelitian data empiris sehingga pola pikir ilmiah akan terbangun.
Ini adalah macam-macam tujuan model problem based learning.
 Menyadarkan pentingnya pola pikir pemecahan masalah.
Melatih siswa memiliki keterampilan untuk proses berpikir abstrak tentu sangat
berbeda dengan melatih siswa untuk berpikir konkret.
 Mempelajari pola pikir
Model pembelajaran PBL ini juga memiliki misi untuk mendukung kemampuan siswa
ketika menghadapi masalah di kehidupan nyata dan mempelajari tugas penting
sebagai manusia. Resnick menyampaikan PBL sangat penting untuk pemecahan
masalah, terutama saat melakukan kerja sama.
 Mempelajari kemandirian
Dengan menantang siswa untuk terus menemukan solusi dari masalah dalam
realitas yang diciptakan siswa sendiri. Ini bisa berdampak pada pengembangan
mental yang lebih solid.
 Tentu perlu tuntunan guru secara konsisten dengan cara memotivasi untuk terus
mempertanyakan segala sesuatu. Dan memberikan penghargaan bila pertanyaannya
siswa memiliki kualitas yang bagus.
E. Kekurangan & Kelebihan Pembelajaran Problem Based Learning
Setiap sistem dan model yang dibuat manusia pasti ada nilai positif dan negatif. Ini adalah
beberapa Kekurangan serta Kelebihan dari pembelajaran problem based learning:

Kelebihan
 Penemuan solusi adalah metode paling signifikan untuk bisa memahami
pengetahuan.
 Problem solving bisa memicu pembelajar untuk lebih lapar dengan ilmu
pengetahuan.
 Pemecahan masalah bisa menumbuhkan semangat siswa dalam kegiatan belajar.
 Bisa bermanfaat untuk menemukan cara agar menerangkan pengetahuan kepada
orang lain.
 Memberikan rasa tanggung jawab dalam belajar. Selain itu penemuan solusi ini juga
bisa mengembangkan kemampuan siswa dalam refleksi diri terhadap proses belajar.
 Siswa bisa mengetahui bahwa setiap pembelajaran pada hakikatnya adalah cara
berpikir, tidak hanya belajar melalui buku dan guru secara mentah.
 Dengan metode pemecahan masalah siswa cenderung lebih bersemangat dan
menyukai dalam proses pembelajaran.
 Metode PBL melatih siswa untuk berpikir kritis dan bisa mencerna pengetahuan
baru secara solid.
 Berguna untuk siswa agar bisa memakai pengetahuan yang dimiliki di dunia nyata.
 Model PBL bisa berguna untuk memicu siswa untuk secara konsisten untuk terus
belajar. Meskipun belajar di jenjang formal sudah berakhir.

Kelemahan
 Bila pembelajar tidak mempunyai inisiatif atau semangat dan permasalahan terlalu
sulit dipecahkan, siswa akan merasa jenuh untuk hanya sekedar mencoba.
 Kesuksesan pembelajaran berbasis masalah harus mengorbankan persiapan dan
waktu yang tidak sedikit.
 Pemahaman yang kurang akan berdampak pada siswa dalam memotivasi diri dalam
pemecahan masalah.

Daftar Pustaka
Ahmad Susanto. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Group.
Darmawan. 2010. Penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Meningkatkan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Pembelajaran IPS di MI Darussaadah Pandeglang.
Jurnal Universitas Pendidikan Indonesia, 10(2).
Nilson, L. B. (2010).  Teaching at its best: A research-based resource for college
instructors  (2nd ed.)

Anda mungkin juga menyukai