Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ULUMUL QUR’AN

ILMU MAKKIYAH DAN MADANIYAH

DISUSUN OLEH

NAMA : TARI DEVA ISLAMMIYAH 20723059


IKRIMATUN NAFISA 20723012
DIAN AYU KAROMAH 20723027
RINDU PRIHATINI 20723057
KELOMPOK : 2 ( DUA )
MATA KULIAH : ULUMUL QUR’AN
DOSEN PENGAMPU : SHOLEH HASAN M.Pd
PROGAM STUDI : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


( STKIP ) NURUL HUDA SUKARAJA
OKU TIMUR
2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat, karunia,


taufiq, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Makkiyah dan Madaniyah”. Sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok
dalam mata kuliah Ulumul Quran pada semester 1 di STKIP Nuru Huda
Tanah Merah tahun Akademik 2020/2021.Makalah ini membahas tentang
Ilmu Makkiyah dan Madaniyah
Kami berharap makalah ini dapat menambah pengetahuan serta
wawasan kita terhadap Makkiyah dan Madaniyah. Oleh sebab itu penting
bagi kami adanya kritik, saran, dan usulan untuk memperbaiki makalah
yang kami buat diwaktu yang akan datang.

OKU Timur,17 Oktober 2020

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan ...........................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Makkiyah dan Madaniyyah .........................................................4

2.2 Dasar Penetapan Makkiyah dan Madaniyah..................................................6

2.3 Macam Makkiyah dan Madaniyyah...............................................................7

2.4 Pengelompokan Surah Al-Qur’an Berdasarkan Teori Makkiyah dan


Madaniyyah.................................................................................................... 7

2.5 Ciri-ciri dari Surah atau Ayat yang Menandakan Al-Makkiyah................... 8

2.6 Ciri-ciri dari Surah atau Ayat yang Menandakan Al-Madaniyah ................ 9

2.7 Kegunaan Mempelajari Teori Makkiyah dan Madaniyyah .......................... 9

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ..................................................................................................11

3.2 Saran .............................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… … 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Dalam perkembangan dan dinamika turunnya wahyu terdapat berbagai


istilah-istilah yang muncul dalam pengkajian atau studi al-Qur’an. Salah satunya
ialah istilah Makki dan Madani yang tak lain juga disebut dengan Makkiyah dan
Madaniyah. Kedua kata tersebut di ambil dari dua nama kota besar di Jazirah
Arab yaitu kota Makkah dan kota Madinah. Kata Makki dan Madani atau yang
biasa disebut dengan Makkiyah dan Madaniyah merupakan salah satu dari
penjelasan jenis ayat-ayat / surah-surah yang ada dalam al-Qur’an.
Makki dan Madani atau Makkiyah dan Madaniyah merupakan salah satu
disiplin ilmu al-Qur’an yang membahas dua periode penting tentang turunnya ayat
atau surah dalam al-Qur’an. Dan dalam menetapkan ayat atau surah mana yang
termasuk Makkiyah atau Madaniyah terdapat beberapa teori yang telah
dikemukakan oleh para ulama’.
Para Ulama’ mengemukakan empat prerspektif dalam mendefinisikan
terminology Makkiyah dan Madaniyah. Keempat perspektif itu adalah Masa turun
(zaman an-nuzul), tempat turun (makan an-nuzul), obyek pembicaraan
(mukhatab) dan tema pembicaraan (maudu’).
Dalam perspektif masa turun, para ulama’ mendefinisikan bahwa
Makkiyah ialah ayat-ayat yang diturunkan sebelum Rasulullah Saw hijrah ke
Madinah, meskipun bukan turun di Mekkah. Sedangkan Madaniyyah adalah ayat-
ayat yang diturunkan sesudah Rasulullah Saw hijrah ke Madinah, walaupun turun
di Mekkah atau Arafah.
Dalam perspektif tempat turun, didefinisikan bahwa Makkiyah ialah ayat-
ayat yang diturunkan di Mekkah dan sekitarnya. Sedangkan Madaniyah adalah
ayat-ayat yang diturunkan di Madinah dan sekitarnya. Namun dari perspektif
tersebut terdapat kelemahan dalam pendefinisiannya karena ada ayat-ayat tertentu
yang tidak di turunkan di Mekkah dan Madinah ataupun sekitarnya, seperti Surah
Az-Zukhruf [43]: 45 yang diturunkan di Baitul Muqaddas, Surah At-Taubah [9]:
42 yang diturunkan di Tabuk. Sehingga jika melihat definisi dari perspektif
tempat turun maka ayat-ayat tersebut tidak dapat di kategorikan kedalam surah
Makkiyah atau Madaniyah.
Di sisi lain, dalam perspektif obyek pembicaraan didefinisikan bahwa
Makkiyah adalah ayat-ayat yang menjadi khitab bagi orang-orang Mekkah,
sedangkan Madaniyah adalah ayat-ayat yang menjadi khitab bagi orang-orang
Madinah. Definis itersebut dirumuskan oleh para ulama’ berdasarkan atas asumsi
bahwa banyak ayat-ayat al-Qur’an yang dimulai dengan“yaaayyuhaa an-naas”
yang menjadi criteria Makkiyah, dan ungkapan“yaaayyuhaa al-lazina”yang
menjadi kriteria Madaniyah.

1.2 RUMUSAN MASALAH

2. Apa definisi Makkiyah dan Madaniyah menurut beberapa teori ?

3. Bagaimana dasar penetapan Makkiyah dan Madaniyah ?

4. Apa saja macam-macam Makkiyah dan Madaniyah ?

5. Bagaimana pengelompokan surah Al-Qur’an berdasarkan teori Makkiyah


dan Madaniyah ?

6. Apa saja ciri-ciri yang menandakan surah Al-Makkiyah ?

7. Apa saja cirri-ciri yang menandakan surag Al-Madaniyah ?

8. Apa kegunaan studi Makkiyah dan Madaniyah dalam penafsiran Al-


Qur’an ?

iii
1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui definisi-definisi Makkiyah dan Madaniyah dari


berbagai teori.

2. Untuk mengetahui dasar penetapan Makkiyah dan Madaniyah.

3. Untuk mengetahui macam-macam Makkiyah dan Madaniyah.

4. Untuk mengetahui bagaimana pengelompokan surah Al-Qur’an


berdasarkan teori Makkiyah dan Madaniyah.

5. Untuk mengetahui ciri-ciri yang terdapat dalam surah atau ayat-ayat Al-
Makkiyah

6. Untuk mengetahui ciri-ciri yang terdapat dalam surah atau ayat-ayat Al-
Madaniyah

7. Untuk mengetahui kegunaan studi Makkiyah dan Madaniyah dalam


penafsiran Al-Qur’an.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Makkiyah dan Madaniyyah

1. Teori Geografis
Menurut teori ini, pengertian Makkiyah adalah ayat yang turun di Makkah, baik
waktu turunnya sebelum Rasulullah SAW hijrah maupun sesudahnya. Sedangkan
pengertian Madaniyah adalah ayat yang turun di Madinah baik waktu turunnya
sebelum Rasulullah SAW hijrah maupun sesudahnya.

Namun, pada kenyataanya ada beberapa ayat Al-Qur’an yang tidak turun di
wilayah Makkah ataupun Madinah, seperti tempat turunnya Q.S At-Taubah: 42
adalah di Tabuk, Q.S Az-Zukhruf: 45 di Baitul Maqdis (Palestina) pada malam
Isra Mi’raj.

Hal ini merujuk pada H.R At-Thabrani dari Abu Umamah: Rasulullah SAW
bersabda; Al-Quran di turunkan di 3 tempat: Makkah, Madinah, dan Sham.
Walid berkata: Maksudnya Baitul Maqdis? Kathir Berkata; Tetapi penafsirannya
di Tabuk adalah lebih baik

2. Teori Historis
Menurut teori ini, pengertian Makkiyah adalah ayat yang turun sebelum
Rasulullah SAW hijrah meskipun ayat tersebut turun di luar kota Makah, semisal
di Mina, Arafah atau Hudaibiyah dan lainnya. Sedangkan pengertian Madaniyah
adalah ayat yang turun sesudah Rasulullah SAW hijrah, meskipun ayat tersebut
diturunkan di Badar, Uhud, Arafah atau Makah. Banyak sekali yang mendukung
Teori ini. Mulai dari Ulama Klasik, Modern, hingga ulama kontemporer saat ini.
Adapun yang menjadi kelebihan rumusan teori ini adalah karena mencakup
keseluruhan ayat atau surah Al-Qur’an, sehingga dapat dijadikan ketentuan dan

iii
rujukan yang memadai. Adapun Teori ini merujuk pada H.R Abu Amr Uthman
bin Sa’id ad-Darimi yang disandarkan pada Yahya bin Salam.
Ayat yang diturunkan di Makkah dan ayat yang diturunkan dalam perjalanan
menuju Madinah sebelum Nabi SAW tiba di Madinah, maka ia termasuk kategori
ayat Makkiyah. Dan ayat yang diturunkan kepada Nabi SAW dalam
perjalanannya setelah beliau tiba di Madinah, maka ia masuk kategori ayat
Madaniyah.

Sedangkan kelemahannya hanya terletak pada kejanggalan beberapa ayat atau


surah Al- Qur’an yang nyata-nyata turun di Makkah tetapi karena turun sesudah
Hijrah, lalu ia dianggap Madaniyah. Seperti Q.S Al-Maidah; 3, Q.S An-Nisa; 8.
Ayat tersebut turun di kota Makkah sewaktu Nabi saw berada di dalam Ka’bah.

3. Teori Subjektif
Menurut teori ini, pengertian Makkiyah adalah ayat yang berisi pangilan kepada
penduduk Mekkah dengan panggilan “wahai manusia”, “wahai orang-orang yang
ingkar”, “wahai anak adam”. Sedangkan pengertian Madaniyah adalah ayat yang
berisi panggilan kepada penduduk Madinah dengan panggilan “wahai orang-orang
yang beriman” Kelebihan teori ini ialah rumusannya dimengerti, dan lebih cepat
dikenali dengan kriteria panggilan (nida, khitab) yang khas dari keduanya
tersebut.

Namun, teori ini banyak kelemahan pula di antaranya: Rumusan pengertiannya


tak dapat dijadikan ketentuan, karena tak dapat mencakup seluruh ayat Al-
Qur’an. Dari keseluruhan ayat Al- Qur’an yang berjumlah 6236 ayat, hanya ada
511 ayat yang dimulai dengan panggilan (nida), dan dari 511 ayat tersebut, yang
dimulai dengan panggilan (nida) yang khas Makkiyah berjumlah 292 ayat, dan
yang khas Madaniyah berjumlah 219 ayat.7
Selain itu, ada beberapa ayat yang dimulai dengan panggilan (nida) bukan
termasuk ayat Makkiyah seperti: Q.S Al- Baqarah: 21, Q.S An-Nisa : 1, Q.S An-
Nisa: 133

4. Teori Content Analysis


Menurut teori ini, pengertian Makkiyah adalah ayat yang memuat cerita umat dan
para Nabi terdahulu. Sedangkan pengertian Madaniyah adalah ayat yang berisi
tentang hudud, faraid, dan sebagainya.8
Teori ini didasarkan pada salah satunya Riwayat Hisham dari ayahnya, Al-Hakim
Semua surah yang memuat aturan-aturan, ketentuan-ketentuan, maka ia termasuk
Surah Madaniyah, dan semua surah yang memuat tentang peristiwa masa
lampau, maka ia masuk kategori Makkiyah.

2.2 Dasar Penetapan Makkiyah dan Madaniyah

Ada dua cara untuk mengenali ayat yang termasuk kategori Makkiyah dan
Madniyyah.
1. Cara Sima’iy : adalah pengetahuan ayat Makkiyah dan Madaniyah yang
diperoleh berdasarkan riwayat.
2. Cara Qiyasiy : adalah pengetahuan ayat Makkiyah dan Madaniyyah
berdasarkan kriterianya yang menonjol, kandungannya, redaksi dan uslubnya,
dan lain sebagainya.

Dalam menentukan kategori Makkiyah dan Madaniyyah menurut cara Qiyasiy


ada dua dasar yaitu:
a. Dasar Aghlabiyah (mayoritas)
Bila mayoritas ayat-ayatnya adalah Makkiyah. Maka surah tersebut disebut
Makkiyah. Begitu juga sebaliknya.
b. Dasar Tabi’iyah (Kontinuitas) Bila didahului dengan ayat-ayat yang turun
di Makkah (sebelum hijrah), maka surah tersebut disebut Makkiyah.
Begitu juga sebaliknya.

iii
2.3 Macam Makkiyah dan Madaniyyah

1. Surah Makkiyah Murni


Yang termasuk kategori Surah Makkiyah murni adalah surah yang berisi ayat-
ayat yang seluruhnya berstatus Makkiyah secara ijma’ dan tidak ada perbedaan
tentang status tersebut.
2. Surah Madaniyah Murni
Yang termasuk kategori surah Madaniyah murn adalah surah yang berisi ayat-
ayat yang seluruhnya berstatus Madaniyah secara ijma’ dan tidak ada perbedaan
tentang status tersebut.
3. Surah Makkiyah yang berisi ayat Madaniyyah
Yang termsuk kategori surah Makkiyah yang berisi ayat Madaniyah adalah surah
yang memuat ayat-ayat yang kebanyakan berstatus Makkiyah, akan tetapi
didalamnya juga memuat ayat-ayat Madaniyah atau ada perbedaan tentang status
tersebut.
4. Surah Madaniyah yang berisi ayat-ayat Makkiyah
Yang termsuk kategori surah Madaniyah yang berisi ayat Makkiyah adalah surah
yang memuat ayat-ayat yang kebanyakan berstatus Madaniyah, akan tetapi
didalamnya juga memuat ayat-ayat Makiyyah atau ada perbedaan tentang status
tersebut.

2.4 Pengelompokan Surah Al-Qur’an Berdasarkan Teori Makkiyah dan


Madaniyyah

Penulisan mushaf Al-Qur’an telah dilakukan pada masa pemerintahan


sahabat Utsman bin Affan yang didasarkan pada modifikasi Al-Qur’an melalui
dua tahap, yaitu tahap penelusuran melalui dat tulisn ayat-ayat Al-Qur’an yang
mendapat legalitas dari Rasulullah SAW dan tahap penelusuran melalui data
hafalan para sahabat yang telah ditashih oleh Rasulullah SAW.
Ciri-ciri Surah atau Ayat Makkiyah dan Madaniyah adalah sebagai
berikut

2.5 Ciri-ciri dari Surah atau Ayat yang Menandakan Al-Makkiyah


1. Kata-kata atau Kalimat yang digunakan Surah atau ayat-ayat Al-Makkiyah
memiliki ayat atau suku kata yang pendek-pendek dan kata-kata yang
digunakan dalam ayat tersebut sangat mengesankan karena penuh dengan
sajak-sajak atau syair serta ungkapan perasaan. Kalimat yang
dipergunakan juga tergolong fasih dan baligh. Banyak qasam, tasybih, dan
amtsal. Gaya bahasa dalam surah atau ayat-ayat Al-Makkiyah pun juga
sering kali bersifat kongkrit maupun realitis materialis. Dan juga di dalam
setiap surah atau ayat-ayat AL-Makkiyah terdapat lafadz Kalla dan Yaa
Ayyuhannass.
2. Kandungan atau Isi Ayat-ayat Al-Qur’an yang diturunkan di Mekkah
banyak berisikikan tentang ajakan untuk bertauhid, beribadah kepada
Allah SWT, serta meninggalkan segala bentuk peribadatan kepada yang
selain Allah SWT. Ayat-ayat Al-Makkiyah juga mengisahkan tentang para
nabi dan kehidupan umat-umat terdahulu, pembuktian tentang risalah
Allah SWT, kebenaran akan adanya hari kebangkitan dan hari pembalasan,
kedatangan hari kiamat dan segala keringanannya, penjelasan tentang
surga dan segala kenikmatannya, serta neraka dan segala siksaannya. Dan
juga berisikan tentang argumentasi yang ditujukan untuk orang-orang
musyrik yaitu dengan mempergunakan bukti-bukti rasional serta ayat-ayat
kauniyah.

iii
2.6 Ciri-ciri dari Surah atau Ayat yang Menandakan Al-Madaniyah

1. Kata-kata atau Kalimat yang digunakan Ayat atau surah-surah yang


menandakan A-Madaniyah menggunakan kata-kata atau kalimat yang
bermakna mendalam, kuat, dan juga kokoh. Kata-kata atau kalimat dalam
surah Al-Madaniyah juga menggunakan kalimat-kalimat ushul serta
ungkapan-ungkapan syariah. Serta dalam surat atau ayat-ayat tersebut
terkandung seruan “Yaa Ayyuhalladzina aamanuu” dan identik dengan
ayat yang panjang-panjang dengan menggunakan gaya bahasa yang dapat
menjelaskan tujuan dari ayat tersebut serta dapat memantapkan syariat.
2. Kandungan dan Isi di dalam surah atau ayat-ayat Al-Madaniyah
mengandung kewajiban bagi setiap makhluk serta sanksi-sanksinya,
seperti; perintah untuk beribadah serta beramal sholeh, perintah untuk
berjihad, perintah kepada ahli kitab untuk masuk islam, perintah unutk
berdakwah, dsb. Dan juga di dalam surah-surah Al-Madaniyah disebutkan
tentang orang-orang munafik, kecuali dalam QS. Al-Ankabut serta di
dalam surah Al-Madaniyah terdapat dialog yang terjadi dengan para ahli
kitab yang berisi tentang hukum dan perundang-undangan.

2.7 Kegunaan Mempelajari Teori Makkiyah dan Madaniyyah

Kegunaan mempelajari Teori Makkiyah dan Madanniyah banyak


sekali. Dalam hal ini, al-Zarqani di dalam kitabnya Manahilul ’Irfan
menerangkan sebagian daripada kegunaan teori ini,

a. Dengan ilmu ini kita dapat membedakan dan mengetahui ayat mana yang
Mansukh dan Nasikh. Yakni apabila terdapat dua ayat atau lebih mengenai
suatu masalah, sedang hukum yang terkandung di dalam ayat-ayat itu
bertentangan. Kemudian dapat diketahui bahwa ayat yang satu Makkiyah,
sedang ayat lainnya Madaniyah; maka sudah tentu ayat yang Makkiyah
itulah yang di nasakh oleh ayat yang Madaniyah, karena ayat yang
Madaniyah adalah yang terakhir turunnya.
b. Dengan ilmu ini pula, kita dapat mengetahui Sejarah Hukum Islam dan
perkembangannya yang bijaksana secara umum. Dan dengan demikian,
kita dapat meningkatkan keyakinan kita terhadap ketinggian kebijaksanaan
islam di dalam mendidik manusia baik secara perorangan maupun secara
masyarakat.
c. Ilmu ini dapat meningkatkan keyakinan kita terhadap kebesaran, kesucian,
dan keaslian al-Qur’an, karena melihat besarnya perhatian umat islam
sejak turunnya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan al-Qur’an,
sampai hal-hal yang sedetail-detailnya; sehingga mengetahui ayat-ayat
yang mana turun sebelum hijrah dan sesudahnya; ayat-ayat yang
diturunkan pada waktu Nabi berada di kota tempat tinggalnya
(domisilinya) dan ayat yang turun pada waktu Nabi sedang dalam
bepergian atau perjalanan; ayat-ayat yang turun pada malam hari dan siang
hari; dan ayat-ayat yang turun pada musim panas dan musim dingin dan
sebagainya.
d. Dapat mengetahui situasi dan kondisi lingkungan masyarakat pada waktu
turunnya Al Qur’an, khususnya masyarakat Makkah dan Madinah.

iii
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

1. Ilmu Makkiyah dan Madaniyah merupakan suatu kajian yang membedakan


fase penting yang memiliki andil dalam membentuk teks, baik dalam tataran
maupun dalam struktur. Sehingga dapat membuktikan bahwa teks merupakan
hasil dari interaksinya dengan realitas yang dinamis-historis.
2. Ada empat teori dalam menentukan pengertian Makkiyah dan Madaniyah;
a. Teori Mulahazah Makan an-Nuzul (Teori Geografis).
b. Teori Mulahazah Zaman an-Nuzul (Teori Historis).
c. Teori Mulahazah Mukhatabin fi an-Nuzul (Teori Subjektif).
d. Teori Mulahazah Ma Tadammanat an-Nuzul (Teori Konten Analisis).
3. Ada dua cara untuk mengenali ayat dan surah yang termasuk dalam kategori
Makkiyah dan Madaniyah; yaitu cara sima’iy dan qiyasiy. Dan dalam
menentukan suatu surah masuk dalam kategori Makkiyah dan Madaniyah
menurut cara qiyasiy ada dua yaitu:
a. Dasar Aghlabiyah (mayoritas)
b. Dasar Tabi’iyah (kontinuitas)
4. Ada empat macam kategori surah dalam Al Qur’an menurut perspektif
Makkiyah dan Madaniyah, yaitu:
a. Surah Makkiyah murni
b. Surah Madaniyah murni
c. Surah Makkiyah yang berisi ayat Madaniyah
d. Surat Madaniyah yang berisi ayat Makkiyah
3.2 SARAN

Demi kesempurnaan makalah ini, kami mengharapkan masukan yang


membangun. Semoga bermanfaat dan senantiasa menjadi manusia yang selalu
menjaga atau memelihara Al-Qur’an dengan baik. Sebagai bahan kajian yang
baik maka perlu untuk mengkaji setiap apa yang disajikan di dalamnya.

iii
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Rosihon. 2016. Ulum Al-Qur’an. Bandung: Pustaka Setia.


Supiana dkk, 2002. Ulumul Qur’an. Bandung: Pustaka Islamika
UIN Sunan Ampel. 2017. Studi Al-Qur’an. Surabaya: UIN Sunan Ampel
Press.

Anda mungkin juga menyukai