Anda di halaman 1dari 9

Latihan Soal Pilihan Ganda Bab Bank Sentral

1. Tugas bank sentral dalam melakukan assesment terhadap lembaga-lembaga


keuangan yang menjadi kewajiban bank sentral sebagai supervisor termasuk
pendekatan ....
a. Microprudential supervision
b. Macroprudential supervision : mengatur stabilitas sistem keuangan secara
keseluruhan dan secara komprehensif mempersiapkan terjadinya risiko sistemik di
sektor keuangan dengan upaya membatasi dampak berantai terhadap keseluruhan
ekonomi negara

c. Monetary supervision : menjaga nilai mata uang negara yang bersangkutan sehingga
bank tersebut dapat menjadi penyangga kebijakan moneter maupun kebijakan ekonomi
pemerintah lainnya.

d. Fiscal supervision

2. Tujuan utama dilakukannya reformasi kelembagaan bank sentral adalah….


a. Mencetak uang bersama
b. Melakukan pengendalian fiscal secara bersama
c. Mengembalikan kredibilitas kebijakan perekonomian
d. Mengendalikan harga

3. Pada dasarnya reformasi kelembagaan bank sentral bertujuan untuk….


a. Membuat bank sentral menjadi lebih akuntabel
b. Mensinergikan pembagian kekuasaan antara pemerintah dengan bank sentral
c. Mempererat kerjasama antara pemerintah dengan bank sentral
d. Memperkecil kekuasaan bank sentral

4. Mulai abad 17 sampai pertengahan abad 20 kedudukan bank sentral pada umumnya
adalah…
a. Di bawah kekuasaan pemerintah
b. Sama dengan pemerintah
c. Independen
d. Diatas kekuasaan pemerintah

5. Badan yang berfungsi sebagai pelaksana kebijakan yang telah ditetapkan policy
boards adalah…
a. Implementation board
b. Advisory board
c. Audit committees management
d. Supervisory board

6. Tujuan utama diaturnya komposisi dari badan yang ada di bank sentral adalah…
a. Meminimalkan anggaran bank sentral
b. Agar lebih mudah di supervise pemerintah
c. Merestrukturisasi pejabat bank sentral yang tidak efisien
d. Menghindari konflik kepentingan antara public dengan pelaksana tugas badan

7. Dalam pelaksanaan tugas bank sentral, yang menjadi ketua policy boards dan
implementation board adalah…
a. Gubernur Bank Sentral -> perry warjiyo
b. Deputi gubernur bank sentral
c. Menteri Keuangan
d. Presiden

8. Salah satu peranan penting sistim keuangan adalah …


a. Mempertemukan pihak kelebihan dana dengan pihak kekurangan dana
b. Menawarkan saham perdana
c. Menerbitkan surat utang Negara
d. Mencetak uang

9. Strategi yang digunakan untuk menjaga stabilitas sistim keuangan adalah…


a. Menetapkan regulasi perbankan secara ketat
b. Menurunkan prudential regulation
c. Penetapan jaring pengaman dan penyelesaian krisis
d. Meningkatkan supervise perbankan yang dilakukan pemerintah

10. Apabila seluruh kegiatan jasa keuangan berada dibawah satu struktur perbankan
merupakan konsep dari…
a. Commercial banking :
b. Wholesale banking
c. Retail banking
d. Universal banking

11. Perbankan Indonesia dalam menjalankan fungsinya menggunakan prinsip …


a. Kehati-hatian
b. Memaksimalkan keuntungan
c. Meminimalkan kerugian
d. Pengawasan bersama pemerintah

12. Pemberian dan pencabutan usaha bank merupakan wewenang dari …


a. Presiden
b. Menteri keuangan
c. Bank Indonesia
d. Badan Pemeriksa Keuangan

13. Pengukuran tingkat kesehatan bank didasarkan atas faktor …


a. Modal
b. Jumlah nasabah
c. Jumlah cabang
d. Banyaknya karyawan
14. Apakah tujuan utama Bank Indonesia selaku bank sentral negara Indonesia?
a. Mencapai dan memelihara kestabilan rupiah
b. Melakukan pengawasan mikroprudensial
c. Melakukan pengawasan makroprudensial
d. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter

15. Tugas bank sentral yang dilakukan dalam rangka mengendalikan jumlah uang
beredar, agar tercipta kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa...
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
c. Mengatur dan mengawasi perbankan
d. Melakukan pengawasan makroprudensia

16. Tugas bank sentral yang dilakukan dalam rangka terciptanya kesepakatan, aturan,
standar dan prosedur yang digunakan untuk mengatur peredaran uang...
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
c. Mengatur dan mengawasi perbankan
d. Melakukan pengawasan makroprudensial

17. Tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia difokuskan kepada
pengawasan makroprudensial, sementara pengawasan mikroprudensial diserahkan
kepada OJK...
a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
c. Mengatur dan mengawasi perbankan
d. Melakukan pengawasan makroprudensial

18. Wewenang bank sentral yang berkaitan dengan tugas menetapkan dan
melaksanakan kebijakan moneter, meliputi, kecuali..
a. Menetapkan tingkat diskonto, cadangan minimum bank umum, serta mengatur kredit
atau pembiayaan
b. Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi
c. Melakukan pengendalian moneter dengan tidak terbatas pada operasi pasar terbuka
di pasar uang, baik dalam bentuk mata uang Rupiah maupun valuta asing
d. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
laporan kegiatannya

19. Wewenang yang berkaitan dengan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, meliputi, kecuali...
a. Menetapkan penggunaan alat atau instrumen pembayaran
b. Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi
c. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
sistem pembayaran
d. Mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan laporan
kegiatannya

20. Wewenang bank sentral yang berkaitan dengan tugas mengatur dan mengawasi
bank, kecuali...
a. Mengenakan sanksi terhadap bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan
b. Melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan
jasa sistem pembayaran
c. Memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari
bank
d. Mengawasi bank, baik secara individual maupun sebagai sistem perbankan

21. Pada tahap awal evolusi bank sentral, bank sentral adalah bank komersial yang
diberikan kekhususan, artinya...
a. Melakukan penawaran saham perdana
b. Menerima dana dari pemerintah
c. Menerbitkan obligasi
d. Berhak menerbitkan dan mengedarkan uang

22. Penyesuaian lembaga bank sentral terhadap perkembangan yang terjadi


dilingkungannya merupakan ....
a. Perubahan sistim pemerintahan
b. Hasil evolusi bank sentral
c. Intervensi politik pemerintah
d. Perwujudan efektifitas kebijakan moneter

23. Tugas bank sentral dalam memelihara kestabilan nilai uang lebih di kenal sebagai
tugas dibidang....
a. Moneter
b. Fiskal
c. Sosial
d. Pertahanan

24. Suatu bank dapat dikatakan sebagai bank sentral apabila ....
a. Berfungsi sebagai lender of the last resort
b. Menerima dana pihak ketiga dan menyalurkannya
c. Bermain saham
d. Menerbitkan obligasi

25. Seiring dengan perkembangan zaman maka fungsi bank sentral bergeser dari bank
komersial menjadi bank sirkulasi, artinya bank tersebut .....
a. Berhak mengeluarkan dan mengedarkan uang
b. Menerima dana dari pihak ketiga
c. Diperbolehkan menerbitkan obligasi
d. Memelihara kestabilan sistem keuangan
pengertian bank sentral,fungsi dan peran bank sentral dalam perbankkan indonesia

BANK SENTRAL
Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi yang bertanggung jawab
atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut. Bank Sentral berusaha untuk menjaga
stabilitas nilai mata uang, stabilitas sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan.
Di Indonesia, fungsi Bank Sentral diselenggarakan oleh Bank Indonesia.
Bank Sentral adalah suatu institusi yang bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas harga
yang dalam hal ini dikenal dengan istilah inflasi. Bank Sentral menjaga agar tingkat inflasi
terkendali, dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan barang. Apabila jumlah uang
yang beredar terlalu banyak maka Bank Sentral dengan menggunakan instrumen antara lain
namun tidak terbatas pada base money, suku bunga, giro wajib minimum mencoba
menyesuaikan jumlah uang beredar sehingga tidak berlebihan dan cukup untuk menggerakkan
roda perekonomian (low/zero inflation), dengan mengontrol keseimbangan jumlah uang dan
barang. Apabila jumlah uang yang beredar terlalu banyak maka bank sentral dengan
menggunakan instrumen dan otoritas yang dimilikinya.

Fungsi Bank Sentral


Bank Sentral adalah bank yang merupakan pusat struktur moneter dan perbankan di negara
yang bersangkutan dan yang melaksanakan (sejauh dapat dilaksanakan dan untuk kepentingan
ekonomi nasional) fungsi-fungsi sebagai berikut
Bank Sentral adalah bank yang merupakan pusat struktur moneter dan perbankan di negara
yang bersangkutan dan yang melaksanakan (sejauh dapat dilaksanakan dan untuk kepentingan
ekonomi nasional) fungsi-fungsi sebagai berikut:
1. Memperlancar lalu lintas pembayaran
a. menciptakan uang kartal
b. menyelenggarakan kliring antar bank umum.
2. Sebagai bankir, agen dan penasehat pemerintah.

Bank Sentral sebagai bankir :


a. memelihara rekening pemerintah
b. memberikan pinjaman sementara
c. memberikan pinjaman khusus
d. melaksanakan transaksi yang menyangkut jual beli valuta asing (valas)
e. menerima pembayaran pajak
f. membantu pembayaran pemerintah dari pusat ke daerah,
g. membantu pengedaran surat berharga pemerintah
h. mengumpulkan dan menganalisis data ekonomi

Bank sentral sebagai agen dan penasehat pemerintah :


a. mengadministrasi dan mengelola hutang nasional
b. memberikan jasa pembayaran bunga atas hutang
c. memberikan saran dan informasi mengenai keadaan pasar uang dan modal.
3. Memelihara cadangan/cash reserve bank umum
4. Memelihara cadangan devisa negara :
a. internal reserve, untuk keperluan jumlah uang beredar
b. eksternal reserve, untuk alat pernbayaran internasional

5. Sebagai bankers bank dan lender of last resort,


6. Mengawasi kredit
7. Mengawasi bank (bank supervision) :
a. Prudential Supervision: pengawasan bank yang diarahkan agar individual bank dapat dijaga
kelangsungan hidupnya sehingga kepentingan masyarakat dapat dilindungi.
b. Monetary Supervision: menjaga nilai mata uang negara yang bersangkutan sehingga bank
tersebut dapat menjadi penyangga kebijakan moneter maupun kebijakan ekonomi pemerintah
lainnya.

8. Mendorong pengembangan perbankan dan sistem keuangan yang sehat

Peran Bank Sentral (Bank INDONESIA) dalam Perbankan di INDONESIA


Sebagai otoritas moneter, perbankan dan sistem pembayaran, tugas utama Bank Indonesia
tidak saja menjaga stabilitas moneter, namun juga stabilitas sistem keuangan (perbankan dan
sistem pembayaran). Keberhasilan Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas moneter tanpa
diikuti oleh stabilitas sistem keuangan, tidak akan banyak artinya dalam mendukung
pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Stabilitas moneter dan stabilitas keuangan ibarat
dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Kebijakan moneter memiliki dampak yang
signifikan terhadap stabilitas keuangan begitu pula sebaliknya, stabilitas keuangan merupakan
pilar yang mendasari efektivitas kebijakan moneter. Sistem keuangan merupakan salah satu
alur transmisi kebijakan moneter, sehingga bila terjadi ketidakstabilan sistem keuangan maka
transmisi kebijakan moneter tidak dapat berjalan secara normal. Sebaliknya, ketidakstabilan
moneter secara fundamental akan mempengaruhi stabilitas sistem keuangan akibat tidak
efektifnya fungsi sistem keuangan. Inilah yang menjadi latar belakang mengapa stabilitas sistem
keuangan juga masih merupakan tugas dan tanggung jawab Bank Indonesia.
Pertanyaannya, bagaimana peranan Bank Indonesia dalam memelihara stabilitas sistem
keuangan? Sebagai bank sentral, Bank Indonesia memiliki lima peran utama dalam menjaga
stabilitas sistem keuangan. Kelima peran utama yang mencakup kebijakan dan instrumen dalam
menjaga stabilitas sistem keuangan itu adalah:

Pertama, Bank Indonesia memiliki tugas untuk menjaga stabilitas moneter antara lain melalui
instrumen suku bunga dalam operasi pasar terbuka. Bank Indonesia dituntut untuk mampu
menetapkan kebijakan moneter secara tepat dan berimbang. Hal ini mengingat gangguan
stabilitas moneter memiliki dampak langsung terhadap berbagai aspek ekonomi. Kebijakan
moneter melalui penerapan suku bunga yang terlalu ketat, akan cenderung bersifat mematikan
kegiatan ekonomi. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menciptakan stabilitas
moneter, Bank Indonesia telah menerapkan suatu kebijakan yang disebut inflation targeting
framework.

Kedua, Bank Indonesia memiliki peran vital dalam menciptakan kinerja lembaga keuangan yang
sehat, khususnya perbankan. Penciptaan kinerja lembaga perbankan seperti itu dilakukan
melalui mekanisme pengawasan dan regulasi. Seperti halnya di negara-negara lain, sektor
perbankan memiliki pangsa yang dominan dalam sistem keuangan. Oleh sebab itu, kegagalan di
sektor ini dapat menimbulkan ketidakstabilan keuangan dan mengganggu perekonomian.
Untuk mencegah terjadinya kegagalan tersebut, sistem pengawasan dan kebijakan perbankan
yang efektif haruslah ditegakkan. Selain itu, disiplin pasar melalui kewenangan dalam
pengawasan dan pembuat kebijakan serta penegakan hukum (law enforcement) harus
dijalankan. Bukti yang ada menunjukkan bahwa negara-negara yang menerapkan disiplin pasar,
memiliki stabilitas sistem keuangan yang kokoh. Sementara itu, upaya penegakan hukum (law
enforcement) dimaksudkan untuk melindungi perbankan dan stakeholder serta sekaligus
mendorong kepercayaan terhadap sistem keuangan. Untuk menciptakan stabilitas di sektor
perbankan secara berkelanjutan, Bank Indonesia telah menyusun Arsitektur Perbankan
Indonesia dan rencana implementasi Basel II.

Ketiga, Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran. Bila terjadi gagal bayar (failure to settle) pada salah satu peserta dalam sistem
sistem pembayaran, maka akan timbul risiko potensial yang cukup serius dan mengganggu
kelancaran sistem pembayaran. Kegagalan tersebut dapat menimbulkan risiko yang bersifat
menular (contagion risk) sehingga menimbulkan gangguan yang bersifat sistemik. Bank
Indonesia mengembangkan mekanisme dan pengaturan untuk mengurangi risiko dalam sistem
pembayaran yang cenderung semakin meningkat. Antara lain dengan menerapkan sistem
pembayaran yang bersifat real time atau dikenal dengan nama sistem RTGS (Real Time Gross
Settlement) yang dapat lebih meningkatkan keamanan dan kecepatan sistem pembayaran.
Sebagai otoritas dalam sistem pembayaran, Bank Indonesia memiliki informasi dan keahlian
untuk mengidentifikasi risiko potensial dalam sistem pembayaran.

Keempat, melalui fungsinya dalam riset dan pemantauan, Bank Indonesia dapat mengakses
informasi-informasi yang dinilai mengancam stabilitas keuangan. Melalui pemantauan secara
macroprudential, Bank Indonesia dapat memonitor kerentanan sektor keuangan dan
mendeteksi potensi kejutan (potential shock) yang berdampak pada stabilitas sistem keuangan.
Melalui riset, Bank Indonesia dapat mengembangkan instrumen dan indikator macroprudential
untuk mendeteksi kerentanan sektor keuangan. Hasil riset dan pemantauan tersebut,
selanjutnya akan menjadi rekomendasi bagi otoritas terkait dalam mengambil langkah-langkah
yang tepat untuk meredam gangguan dalam sektor keuangan.

Kelima, Bank Indonesia memiliki fungsi sebagai jaring pengaman sistim keuangan melalui
fungsi bank sentral sebagai lender of the last resort (LoLR). Fungsi LoLR merupakan peran
tradisional Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam mengelola krisis guna menghindari
terjadinya ketidakstabilan sistem keuangan. Fungsi sebagai LoLR mencakup penyediaan
likuiditas pada kondisi normal maupun krisis. Fungsi ini hanya diberikan kepada bank yang
menghadapi masalah likuiditas dan berpotensi memicu terjadinya krisis yang bersifat sistemik.
Pada kondisi normal, fungsi LoLR dapat diterapkan pada bank yang mengalami kesulitan
likuiditas temporer namun masih memiliki kemampuan untuk membayar kembali. Dalam
menjalankan fungsinya sebagai LoLR, Bank Indonesia harus menghindari terjadinya moral
hazard. Oleh karena itu, pertimbangan risiko sistemik dan persyaratan yang ketat harus
diterapkan dalam penyediaan likuiditas tersebut.

Anda mungkin juga menyukai