SKRIPSI
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat guna menyelesaikan
Program Studi S1. Ilmu Hukum
Oleh:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SEMARANG
SEMARANG
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Elektronik ”
Adapun tujuan penyusunan penulisan skripsi ini yaitu sebagai salah satu
syarat Mata Kuliah Penulisan Hukum pada Program Studi Strata 1 Ilmu Hukum
Fakultas Hukum Universitas Semarang. Penulisan skripsi ini tidak akan tersusun
tanpa bantuan dan bimbingan secra moril maupun materiil dari berbagai pihak.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis secara ikhlas menyampaikan ucapan
Universitas Semarang.
2. Ibu. B. Rini Heryanti, S.H., M.H., selaku Ketua Dekan Fakultas Hukum
Universitas Semarang.
3. Ibu. Endah Pujiastuti, SH., M.H., selaku Ketua Jurusan Fakultas Hukum
Universitas Semarang
4. Ibu. Dhian Indah Astanti, SH., M.H, selaku Dosen Pembimbing Pertama yang
5. Ibu Dharu Triasih, S.H., M.H., selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah
7. Pihak-pihak lain yang tidak sempat peneliti sebutkan yang membantu dan
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak. Akhir kata semoga penulisan skripsi ini dapat
Penulis
MOTTO :
Halaman
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halam
an
Tabel 1 Tarif Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang bertalian dengan
biaya permohonan pendaftaran jaminan fidusia dan perubahan
serta penggantian sertifikat jaminan fidusia ............................................52
BAB I
PENDAHULUAN
lembaga jaminan atas benda bergerak yang sering digunakan dalam berbagai
memperkecil kesulitan yang dihadapi oleh para pihak terutama kreditor yang
akan kredit bagi pengusaha kecil sangat tinggi untuk keperluan menjalankan,
pertimbangan yaitu pertama bahwa kebutuhan yang sangat besar dan terus
meningkat bagi dunia usaha atas tersedianya dana, dimana perlu diimbangi
1
Henny Tanuwidjaja, Pranata Hukum Jaminan Utang & Sejarah Lembaga Hukum
Notariat, (Bandung : Refika Aditama, 2012), hlm. 156.
dengan adanya ketentuan hukum yang jelas dan lengkap yang mengatur
lembaga jaminan, kedua jaminan fidusia sebagai salah satu bentuk lembaga
jaminan sampai saat ini masih didasarkan pada yurisprudensi dan belum
komprehensif dan ketiga untuk memenuhi kebutuhan hukum yang dapat lebih
maka perlu dibentuk ketentuan yang lengkap mengenai jaminan fidusia dan
tanggungan.2
Pemberi fidusia adalah orang perorangan atau korporasi pemilik benda yang
2
Salim. HS, Perkembangan Hukum Jaminan Di Indonesia, (Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada, 2014), hlm. 64.
dijamin dengan jaminan fidusia. Pengertian tentang jaminan fidusia terdapat
Jaminan fidusia adalah hak jaminan atas benda yang bergerak baik
yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan benda tidak bergerak
khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak tanggungan
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996
tentang Hak Tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan
pemberi fidusia, sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, yang
memberikan kedudukan diutamakan kepada pemberi fidusia terhadap
kreditor lainnya.
suatu rangkaian yang tidak terpisah dari proses terjadinya perjanjian jaminan
di masyarakat sebagaimana keinginan dari UUJF itu sendiri. Jika dilihat dari
3
H. Tan Kamelo, Hukum Jaminan Fidusia Suatu Kebutuhan Yang Didambakan, (Bandung
: PT. Alumni, 2006), hlm. 213.
merupakan aspek dinamis kedudukan status, apabila seseorang melaksanakan
Fidusia dimulai dengan pembuatan Akta Jaminan Fidusia oleh notaris, yang
berada dalam lingkup Kantor Wilayah Departemen Hukum dan Hak Asasi
4
Soejono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,
2009), hlm. 243.
Fidusia di daerah tingkat II dapat disesuaikan dengan Undang-Undang
benda atau obyek yang menjadi jaminan fidusia juga beralih kepemilikannya
pelunasan piutang atas hasil eksekusi benda yang menjadi obyek jaminan
fidusia.
dimana sekarang ini tata cara pendaftaran jaminan fidusia sudah beralih dari
yang secara manual atau konvensional menjadi secara elektronik. Hal ini
dalam Pasal 14 ayat (1) dan Pasal 16 ayat (2) UUJF Nomor 42 Tahun 1999
jaminan fidusia.
untuk menegakkan isi dari Pasal 14 ayat (1) UUJF yang berbunyi: “Kantor
(SDM) dan sarana prasarana yang ada di KPF tidak sebanding dengan
5
Ivone Dwiratna, 2 Mei 2013, Kupas Tuntas Fidusia Online, Langkah Hebat Situs Sibuk
Pendulang PNBP (online), http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/ 2013/05/02/kupas-tuntas-
fidusia-online-langkah-hebat-situs-sibuk-pendulang-pnbp-552337.html
6
Munir Fuady, Jaminan Fidusia, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 2003), hlm. 30.
yang didaftarkan karena petugas / pegawai tidak bisa melihat secara langsung
apakah pada saat mendaftarkan telah sesuai dengan identitas aslinya. Hal ini
yang aslinya atau pemberi fidusia pindah domisili dan berganti identitas
hanya memegang bukti kepemilikan atas benda yang dijaminkan. Atas dasar
B. Rumusan Masalah
elektronik ?
elektronik.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
D. Sistematika Penulisan
penulisan dalam skripsi ini dibagi per bab, dimana setiap bab dibagi lagi
dalam sub bab sesuai dengan masalah yang diambil dalam membahas bab-
sebagai berikut :
Bab I Pendahuluan.
Bab V Penutup
TINJAUAN PUSTAKA
digunakan untuk hukum jaminan atau hak jaminan. Namun istilah hukum
jaminan ternyata mempunyai makna yang lebih luas dan umum serta
hukum kebendaan yang mempunyai ruang lingkup yang lebih luas dan
maupun yang tidak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang akan ada
tanggungan yang diberikan oleh seorang debitur dan atau pihak ketiga
akan memenuhi kewajiban yang dapat dinilai dengan uang yang timbul
kredit. 10
7
Mariam Darus Badrulzaman, Aneka Hukum Bisnis, (Bandung : PT. Alumni, 2005), hlm.
12.
8
Thomas Suyatno, Dasar-Dasar Perkreditan, (Jakarta : PT. Gramedia, 2008), hlm. 70.
9
Frieda Husni Hasbullah, Hukum Kebendaan Perdata Jilid 2, (Jakarta : Ind - Hil Co,
2008), hlm. 6.
10
Indrawati Soewarso, Aspek Hukum Jaminan Kredit, (Jakarta : Institut Bankir Indonesia,
2008), hal. 9.
yang diperjanjikan. 11
karena adanya perikatan antara kreditur dengan debitur dan jaminan itu
suatu tanggungan yang dapat dinilai dengan uang yaitu berupa kebendaan
tertentu yang diserahkan debitur kepada kreditor sebagai akibat dari suatu
untuk pelunasan seluruh atau sebagian dari pinjaman atau utang debitur
kepada krediturnya.
Istilah jaminan telah lazim digunakan dalam bidang ilmu hukum dan
11
Sentosa Sembiring, Hukum Perbankan, (Bandung : Mandar Maju, 2008), hlm.70.
12
J. Satrio, Hukum Jaminan Hak-hak Jaminan Kebendaan, (Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti, 2007), hlm. 3.
13
Hermansyah, Hukum Perbankan Nasional Indonesia, (Jakarta : Kencana, 2010), hlm.
73.
telah digunakan dalam beberapa peraturan perundang-undangan tentang
lembaga jaminan daripada istilah agunan. Oleh karena itu, istilah yang
jaminan melingkupi hak jaminan yang bersifat umum dan hak jaminan yang
14
J. Satrio, Op.Cit, hlm. 3.
dari dalam negeri maupun luar negeri. Adanya lembaga jaminan dan
dengan jumlah besar dengan jangka waktu yang lama dan bunga relatif
dengan jaminan. 15
kredit. 17
15
M. Bahsan, Hukum Jaminan dan Jaminan Kredit Perbankan Indonesia, (Jakarta : PT.
RajaGrafindo Persada, 2008), hlm. 3.
16
Ibid., hlm. 64.
17
Salim HS, Op.Cit, hlm.23-25.
jaminan tidak tertulis. Kaidah hukum jaminan tertulis adalah kaidah-
3. Adanya jaminan
nonkebendaan.
dan jaminan khusus. Jaminan khusus dibagi menjadi dua (2) macam,
yaitu :
1. Jaminan perorangan
18
Salim HS, Op.Cit, hlm.7.
19
Badriyah Harun, Penyelesaian Sengketa Kredit Bermasalah, (Yogyakarta: Pustaka
Yustisia, 2010), hlm. 67.
2. Jaminan kebendaan
tertentu yang menjadi objek jaminan suatu hutang, yang suatu waktu
jaminan kredit adalah berupa hak tagih debitur terhadap pihak ketiga.
20
Djuhaendah Hasan dan Salmidjas Salam, Aspek Hukum Jaminan Kebendaan Dan
Perorangan, (Makalah disampaikan dalam Seminar Sosialisasi UU No. 42/1999 tentang Jaminan
Fidusia, di Jakarta tanggal 9-10 Mei 2000), hlm 210.
Mariam Darus Badrulzaman mengemukakan asas-asas hukum jaminan.
3. Asas politis, yaitu asas dimana segala kebijakan dan teknik di dalam
MPR;
tempat, yaitu (1) di dalam Buku II KUHPerdata dan (2) di luar Buku II
21
Mariam Darus Badrulzaman, Benda-Benda Yang Dapat Diletakka Sebagai Objek Hak
Tanggungan dalam Persiapan Pelaksanaan Hak Tanggungan di Lingkungan Perbankan,
(Bandung : Citra Aditya Bakti, 2006), hlm.23.
ketentuan ketentuan hukum yang tersebar di luar KUHPerdata.
atas benda ini dimaksudkan hanya sebagai jaminan bagi pelunasan utang
kepercayaan. 22
22
Salim HS, Op.Cit, hlm.55.
sedangkan dalam bahasa inggris disebut fiduciary transfer of ownership
hak kepemilikan dari pemberi fidusia kepada penerima fidusia atas dasar
berada di tangan pemberi fidusia.24 Dalam hal ini yang diserahkan dan
fidusia adalah hak kepemilikan atas suatu benda yang dijadikan sebagai
istilah fidusia, dikenal juga istilah jaminan fidusia. Istilah jaminan fidusia
ini dikenal dalam Pasal 1 ayat (2) Undang- Undang Nomor 42 Tahun
23
James Kessles dan Fiona Hunter, Drafting Trust and Will Trust In Canada, (Canada,
Lexis Nexis, 2007), hlm. 73.
24
Salim, Op.Cit, hlm.56.
25
Rachmadi Usman, Op.Cit, hlm.152.
1999 tentang Jaminan Fidusia. Pengertian jaminan fidusia yaitu:
2. Adanya objek yaitu benda bergerak baik yang berwujud maupun tidak
pemberi fidusia.
adalah jaminan yang diberikan dalam bentuk fidusia. Ini berarti bahwa
26
Rachmadi Usman, Hukum Jaminan Keperdataan, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008),
hlm.152.
jaminan fidusia yang dimaksud adalah termasuk fiducia cum creditore
Pranata jaminan FEO ini timbul berkenaan dengan ketentuan dalam Pasal
1152 ayat (2) KUHPerdata yang mengatur tentang gadai. Sesuai dengan
pasal ini kekuasaan atas benda yang digadaikan tidak boleh berada pada
usahanya. 27
sesuatu atau tidak berbuat sesuatu yang dapat dinilai dengan uang.
pokok.
27
Henny Tanuwidjaja, Op.Cit, hlm.58.
3. Sebagai perjanjian bersyarat, maka hanya dapat dilaksanakan jika
dipenuhi. 28
28
Henny Tanuwidjaja, Op.Cit, hlm.59.
29
Munir Fuady, Op.Cit, hlm. 19.
perekonomian baik nasional maupun internasional mempunyai peran
uang baik dalam bentuk kredit maupun gadai, yang dimanfaatkan oleh
antara lain:
(Indonesia); dan
1. bahwa kebutuhan yang sangat besar dan terus meningkat bagi dunia
jaminan.
adalah:
fidusia sebagai salah satu sarana untuk membantu kegiatan usaha dan
berkepentingan;
yaitu:
30
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia.
orang perorangan atau korporasi yang mempunyai piutang yang
sekurang-kurangnya memuat:
d. nilai penjaminan;
31
Salim HS, Op.Cit, hlm.60-64.
d. Jaminan fidusia dapat diberikan kepada lebih dari satu penerima
atau jenis benda termasuk piutang, baik yang telah ada pada saat
jaminan fidusia;
Pasal 18 UUJF dan Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2000 tentang Tata
didalamnya, diantaranya : 33
32
Ibid., hlm.64.
33
J. Satrio, Op.Cit, hlm. 191.
didalamnya (Pasal 24 dan Pasal 25 Peraturan Jabatan Notaris)
2. Data Perjanjian Pokok
Sesuai dengan sifat assesoir daripada perjanjian penjaminan, maka
kita perlu mengetahui dengan pasti perjanjian pokok sebagai dasar
dari pemberian penjaminan, karena eksistensi perjanjian
penjaminan sangat bergantung kepada perjanjian pokoknya.
3. Data benda jaminan
Hak jaminan kebendaan muncul apabila kreditur memperjanjikan
suatu jaminan khusus terhadap satu atau lebih benda tertentu, yang
memberikan kedudukan yang didahulukan menurut Undang-
Undang di dalam pelunasannya dari hasil eksekusi atas benda
tersebut. Jadi sangatlah logis bahwa di dalam akta pemberian
jaminan fidusia harus terdapat uraian tentang benda jaminan yang
bersangkutan.
4. Nilai penjaminan
Nilai penjaminan adalah jumlah maksimal kreditur preferen atas
hasil eksekusi benda jaminan. Hak preferen kreditur tidak bisa
lebih dari jumlah nilai penjaminan, tetapi bisa kurang. Hal itu
berkaitan dengan sifat assesoir dari perjanjian jaminan.
5. Tanggal dan Nomor Meskipun di dalam Pasal 6 Undang-Undang
Jaminan Fidusia Nomor 42 Tahun 1999 tidak disyaratkan
penyebutan tanggal dan nomor akta penjaminan, namun karena
akta tersebut dituangkan secara notariil maka secara otomatis sudah
ada dengan sendirinya, karena tanggal dan nomor digunakan
sebagai dasar untuk mengetahui siapakah yang berhak sebagai
pihak pertama atas benda yang menjadi objek jaminan fidusia
(Pasal 25 sub d P.J.N)
Peraturan Pemerintah ini terdiri atas 4 bab dan 14 Pasal. Hal-hal yang
diatur dalam Peraturan Pemerintah ini meliputi pendaftaran fidusia, tata cara
luar wilayah negara Republik Indonesia yang dibebani jaminan fidusia wajib
wilayah kerja mencakup seluruh wilayah RI. Tapi kini Kantor Pendaftaran
Fidusia telah dibentuk pada setiap provinsi di Indonesia.Kantor Pendaftaran
Fidusia berada dalam lingkup tugas Departemen Kehakiman dan Hak Asasi
Manusia.
berkepentingan;
Nomor 86 Tahun 2000 tentang Tata Cara Pendaftaran Jaminan Fidusia dan
memuat:
e. nilai penjaminan; dan nilai benda yang menjadi objek benda jaminan
permohonan pendaftaran;
34
Ibid., hlm.65-66.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Pendekatan
metode yuridis normatif yaitu metode pendekatan yang melihat hal-hal yang
B. Spesifikasi Penelitian
35
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, (Jakarta ; Penerbit Universitas
Indonesia, 2007), hlm 51.
36
Cholid Narbuko, Metodologi Penelitian, (Jakarta : Penerbit Bumi Aksara, 2010), hlm
114.
C. Metode Pengumpulan Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data sekunder.
Data sekunder adalah suatu data yang bersumber dari penelitian kepustakaan
yaitu data yang diperoleh tidak secara langsung dari sumber pertama,
b. Kitab Undang – Undang Hukum Perdata Pasal 1313 dan Pasal 1320
Secara Elektronik.
h. Surat Edaran Ditjen AHU tertanggal 5 Maret 2013, Nomor AHU-
yang belum, antara lain: Hasil karya ilmiah para sarjana, Buku-buku,
Analisa data pada penelitian ini dilakukan secara kualitatif, yaitu dari
data kualitatif adalah suatu cara penelitian yang menghasilkan data lisan dan
juga perilakunya yang nyata, diteliti dan dipelajari sebagai suatu yang utuh. 37
37
Ashofa Burhan, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta : Rineka Cipta, 2010), hlm 15.
berfikir dedukatif-indukatif dan mengikuti tata tertib dalam penulisan laporan
penelitian ilmiah. Setelah analisis data selesai maka hasilnya akan disajikan
38
H.B Sutopo, Metodologi Penelitian Hukum Kualitatif Bagian II, (Surakarta : UNS
Press, 2008), hlm 37.
BAB IV
Fidusia sudah beralih dari yang secara manual atau konvensional menjadi
secara elektronik atau online system. Hal ini semakin nyata dirasakan setelah
yang kemudian diatur dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9
yang terkandung dalam Pasal 14 ayat (1) dan Pasal 16 ayat (2) Undang-
secara elektronik.
fidusia dan telah membayar biaya Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB)
dijamin baik itu bagi pemberi fidusia, penerima fidusia maupun bagi pihak
ketiga. Memberikan kepastian hukum sebagai tujuan dari dilakukannya
pendaftaran
tentunya dengan mendapat kuasa dari penerima fidusia dan juga karena
Pendaftaran Jaminan fidusia secara online hanya dimiliki oleh notaris sebagai
dijamin, nilai penjaminan serta objek jaminan yang sesuai dengan akta
mendapatkan kuasa akan diperoleh bukti pendaftaran jaminan fidusia dan kita
fidusia, sehubungan dengan penyerahan hak milik atas benda bergerak dari
penerima fidusia, perjanjian pokok yang dijamin, nilai penjaminan serta objek
jaminan yang sesuai dengan akta notaris begitu juga dengan Kantor
dengan atas nama Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
elektronik atau online dilakukan pada kantor notaris, karena hanya notaris
Gambar 1 :
Bagan alur pendaftaran fidusia online,
Keterangan :
secara online.
3) Bila berkas dinyatakan lengkap, oleh notaris akan dibuatkan minuta
akta yang kemudian ditanda tangani oleh pihak nasabah dan Bank atau
4) Minuta disimpan di kantor notaris sebagai arsip negara, dan salinan akta
jaminan fidusia secara elektronik yaitu pada Pasal 2 dan Pasal 3, Peraturan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 10 Tahun 2013 tentang
bahwa:
Pasal 2
(1) Permohonan Pendaftaran Jaminan Fidusia Secara Elektronik
diajukan kepada Menteri.
(2) Pendaftaran Jaminan Fidusia sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. pendaftaran permohonan Jaminan Fidusia;
b. pendaftaran perubahan Jaminan Fidusia; dan
c. penghapusan Jaminan Fidusia.
Pasal 3
(1) Pendaftaran permohonan Jaminan Fidusia secara elektronik
dilakukan dengan mengisi formulir aplikasi.
(2) Pengisian formulir aplikasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) meliputi:
a. identitas Pemohon;
b. identitas pemberi fidusia;
c. identitas penerima fidusia;
d. akta Jaminan Fidusia;
e. perjanjian pokok;
f. nilai penjaminan; dan
g. nilai benda yang menjadi obyek Jaminan Fidusia.
(3) Pemohon mencetak bukti pendaftaran setelah selesai
melakukan pengisian formulir aplikasi.
(4) Bukti pendaftaran sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
memuat:
a. nomor pendaftaran;
b. tanggal pengisian aplikasi;
c. nama Pemohon;
d. nama Kantor Pendaftaran Fidusia;
e. jenis permohonan; dan
f. biaya pendaftaran permohonan Jaminan Fidusia sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(5) Berdasarkan bukti pendaftaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (4), pemohon melakukan pembayaran biaya pendaftaran
permohonan Jaminan Fidusia melalui Bank Persepsi.
(6) Setelah melakukan pembayaran sebagaimana dimaksud pada
ayat (5),
yang berupa akta jaminan fidusia, perjanjian kredit dari bank, fotocopy
KTP dan kartu keluarga dari debitor, semua dokumen tersebut diserahkan
Surat pernyataan bahwa tidak adanya pengirim softcopy data fisik secara
online oleh pemohon yaitu notaris. Karena tidak adanya penyerahan data
fisik secara online yang bertujuan untuk menjamin kepastian akta jaminan
fidusia dan data-data yang telah di input dalam sistem online, maka pada
sesungguhnya bahwa:
bertanggung jawab atas segala akibat hukum yang timbul atas pengisian
saja sebelumnya ada sebuah perjanjian yang mengikat. Dalam hal ini,
Dalam hal ini, notaris wajib menteliti setiap data yang sudah ia
dalam proses pendaftaran. Obyek dan nilai Fidusia harus jelas. Setelah
secara online.
menginput data yang akan segera diproses oleh Dirjen AHU. Notaris
Account ini bersifat pribadi serta rahasia dan tidak dapat orang lain
Fidusia yang ada dengan benar dan sudah memenuhi syarat yang ada
Bukan Pajak), maka Sertifikat Fidusia akan segera didapatkan. Hal ini juga
Ditjen AHU, dalam 7 menit Sertifikat Fidusia sudah bisa didapatkan dan
hukum dari Fidusia online itu sendiri adalah Surat Edaran Ditjen AHU
data dalam rangka mencetak Sertifikat Fidusia, segala sesuatu data tersebut
juga dilindungi atau sah di mata hukum. Mengenai hal ini, dapat dilihat
dinyatakan secara tegas dalam Pasal 13 ayat (3) UU Jaminan Fidusia, yang
bunyinya “Kantor pendaftaran fidusia mencatat jaminan fidusia dalam
buku daftar fidusia pada tanggal yang sama dengan tanggal penerimaan
dahulu. Hal tersebut berbeda dalam system online, pada system online
manual melalui buku daftar fidusia tetapi dengan system online. Setelah
Pasal 14 ayat (3) UU Jaminan Fidusia, lahir pada tanggal yang sama
Tanggal pencatatan jaminan fidusia dalam buku daftar fidusia ini dianggap
benda yang sama menjadi objek jaminan fidusia lebih dari 1 (satu)
oleh kreditor, karena hanya penerima fidusia, kuasa atau wakilnya yang
melalui system online adalah sama dengan sistem manual yaitu pada saat
Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Atas Jenis Penerimaan Negara Bukan
Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Pemerintah Nomor 38 tahun 2009 tentang Jenis dan Tarif Atas jenis
Tabel 1
Tarif Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak yang bertalian dengan biaya
permohonan pendaftaran jaminan fidusia dan perubahan serta penggantian sertifikat
jaminan fidusia
Sumber : Data diolah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, 2017
jaminan fidusia harus sama dengan nomor, tanggal dan jam yang
permohonan tersebut.
hak untuk menjual benda yang menjadi objek jaminan fidusia atas
kekuasaannya sendiri;
fidusia
e) Nilai penjaminan
fidusia yang telah diterima oleh pemohon dalam jangka waktu 60 hari
perbaikan memuat tanggal yang sama dengan tanggal sertifikat semula dan
penerbitan sertifikat tidak dikenai biaya (Pasal 5 ayat (1), (2) dan ayat (3)
PP 86 Tahun 2000).
fidusia.
instansi yang sah dan berwenang, dalam hal ini kantor pendaftaran fidusia
Secara Elektronik Pasal 3 ayat (6) bahwa yang mencetak sertifikat jaminan
fidusia manual, dimana tanda tangan yang diberikan adalah tanda tangan
Pasal 2
1) Penandatanganan sertifikat jaminan fidusia secara elektronik
dilakukan oleh Pejabat Pendaftaran Jaminan Fidusia atas nama
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.
2) Sertifikat jaminan fidusia ditandatangani pada tanggal yang
sama dengan tanggal penerimaan permohonan Pendaftaran
Jaminan Fidusia Secara Elektronik.
Pasal 3
1) Dalam hal Pejabat Pendaftaran Jaminan Fidusia berhalangan,
kewenangan penandatanganan sertifikat jaminan fidusia secara
elektronik dapat didelegasikan kepada Kepala Divisi Pelayanan
Hukum dan Hak Asasi Manusia.
2) Dalam hal Kepala Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi
Manusia berhalangan, Pejabat Pendaftaran Jaminan Fidusia
dapat mendelegasikan kewenangan penandatanganan sertifikat
jaminan fidusia secara elektronik kepada Kepala Divisi
Administrasi.
tangan atas informasi elektronik yang dimaksud. Dengan kata lain, tanda
Pasal 12 UU ITE.
Pasal 11
1) Tanda Tangan Elektronik memiliki kekuatan hukum dan akibat
hukum yang sah selama memenuh persyaratan sebagai berikut :
a. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik terkait hanya
kepada Penanda Tangan;
b. data pembuatan Tanda Tangan Elektronik pada saat proses
penandatanganan elektronik hanya berada dalam kuasa
Penanda Tangan;
c. segala perubahan terhadap Tanda Tangan Elektronik yang
terjadi setelah waktu penandatanganan dapat diketahui;
d. segala perubahan terhadap Informasi Elektronik yang terkait
dengan Tanda Tangan Elektronik tersebut setelah waktu
penandatanganan dapat diketahui;
e. terdapat cara tertentu yang dipakai untuk mengidentifikasi
siapa Penandatangannya; dan
f. terdapat cara tertentu untuk menunjukkan bahwa Penanda
Tangan telah memberikan persetujuan terhadap Informasi
Elektronik yang terkait.
2) Ketentuan lebih lanjut tentang Tanda Tangan Elektronik
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
Pasal 12
1) Setiap orang yang terlibat dalam Tanda Tangan Elektronik
berkewajiban memberikan pengamanan atas Tanda Tangan
Elektronik yang digunakannya.
2) Pengamanan Tanda Tangan Elektronik sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) sekurang-kurangnya meliputi:
a. sistem tidak dapat diakses oleh orang lain yang tidak berhak;
b. Penanda Tangan harus menerapkan prinsip kehati-hatian
untuk menghindari penggunaan secara tidak sah terhadap
data terkait pembuatan Tanda Tangan Elektronik;
c. Penanda Tangan harus tanpa menunda-nunda, menggunakan
cara yang dianjurkan oleh penyelenggara Tanda Tangan
Elektronik ataupun cara lain yang layak dan sepatutnya harus
segera memberitahukan kepada seseorang yang oleh Penanda
Tangan dianggap memercayai Tanda Tangan Elektronik atau
kepada pihak pendukung layanan Tanda Tangan Elektronika:
(1) Penanda Tangan mengetahui bahwa data pembuatan
Tanda Tangan Elektronik telah dibobol; atau
(2) keadaan yang diketahui oleh Penanda Tangan dapat
menimbulkan risiko yang berarti, kemungkinan akibat
bobolnya data pembuatan Tanda Tangan Elektronik; dan
d. dalam hal Sertifikat Elektronik digunakan untuk mendukung
Tanda Tangan Elektronik, Penanda Tangan harus
memastikan kebenaran dan keutuhan semua informasi yang
terkait dengan Sertifikat Elektronik tersebut.
3) Setiap Orang yang melakukan pelanggaran ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertanggung jawab atas
segala kerugian dan konsekuensi hukum yang timbul.
8. Wanprestasi
yang harus dipenuhi atau dilakukan oleh debitor dalam setiap perikatan,
hal yaitu :
diperjanjikan.
pada waktunya.
KUHPerdata).
c. Beban resiko beralih untuk kerugian debitor, jika halangan itu timbul
besar dari pihak Kreditor. Oleh karena itu, debitor tidak dibenarkan
39
Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta: Intermasa,1995), hlm.15
2) Kelalaian, adalah suatu hal yang dilakukan dimana seseorang yang
kerugian.
pendek. Somasi adalah teguran keras secara tertulis dari kreditor berupa
dengan sanksi atau denda atau hukuman yang akan dijatuhkan atau
kerja.
sebagainya.
40
Subekti, Hukum Perjanjian, (Jakarta : Intermasa, 1995), hlm.16
Sebelum dilakukannya penyitaan sesuai dengan Pasal 29 Undang–Undang
peringatan - peringatan yang diberikan oleh pihak kreditor dalam hal ini
Dalam hal ini debitor sudah semestinya mengikuti aturan – aturan yang
Konsumen.
sita yang didasarkan pada histori pembayaran yang buruk dilihat dari
cepat yaitu dengan cara penarikan obyek jaminan dari penguasaan debitor.
c. Daftar aging
d. Asli berita acara serah terima kepada karyawan Finance yang khusus
penarikan obyek jaminan fidusia dan yang menerima kuasa dalam hal ini
alas hukum yang sah bagi kreditor untuk melakukan penyitaan. Surat
kuasa ini berisi pernyataan yang ditandatangani oleh debitor sendiri guna
angsurannya.
b. Debitor meninggal dunia, atau sakit berkelanjutan atau cacat tetap, tidak
perjanjian ini, kecuali apabila penerima dan atau penerus hak / para ahli
dengan cara :
hal ini sebagai pemberi fidusia dapat di pidana penjara paling lama 2 (dua)
Pasal 5
a. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur
pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi
keamanan dan keselamatan.
b. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang
dan/atau jasa.
c. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
d. Mengikuti upaya penyelesaian hokum sengketa perlindungan
konsumen secara patut.
etikad baik untuk menyelesaikan kredit macet tersebut, maka pihak finance
menempuh cara dengan mengambil motor secara paksa kapan pun dan
kepada debitor.
karena menurut pihak finance cara seperti ini lebih sederhana karena
efektif dan efisien dalam waktu dan biaya karena bisa dilakukan secara
e-KTP dari pemohon hal ini sesuai Pasal 6 ayat (1) Perpres revisi e-KTP
(Perpres No. 35 Tahun 2010) dinyatakan bahwa KTP berbasi NIK memuat
kode keamanan dan rekaman elektronik sebagai alat verifikasi dan validasi
data jati diri penduduk (sebelumnya jati diri dalam pelayanan publik).
identitas diri penduduk secara tepat dan akurat sebagai autentikasi diri
tanda tangan, pas foto, dan sidik jari tangan penduduk yang bersangkutan.
Sekarang ini notabene-nya kepemilikan akan KTP hanya satu saja bagi
tiap orang karena telah menggunakan chip di dalam e-KTP tersebut serta
berisikan biodata, tanda tangan, pas foto, dan sidik jari tangan penduduk
heran jika kita melihat dalam prakteknya satu orang memiliki beberapa
username dan password yang dimiliki tidak diketahui dan digunakan oleh
dengan data dan informasi yang dimiliki. Notaris yang berperan dari awal
proses pendaftaran Jaminan Fidusia secara online tentunya mendapatkan
adalah pada poin D dan F yang mana pada poin D mengenai uraian objek
jaminan fidusia dan poin F mengenai Nilai Objek Jaminan Fidusia tertulis
bahwa kedua poin tersebut merujuk sebagaimana yang tertuang pada isi
tertuang dalam akta jaminan fidusia yang dibuat oleh notaris dan
nya tetap tidak dapat terpantau mengenai obyek benda-benda yang telah
Jaminan Fidusia serta penjelasan mengenai seberapa besar nilai dari benda
tersebut. Tetapi kita tak perlu khawatir karena benda yang menjadi objek
jaminan fidusia dapat kita lihat pada akta autentik yang dibuat oleh notaris
Fidusia tersebut. Karena fidusia ulang terhadap objek yang telah menjadi
Jaminan Fidusia memang dilarang sebagaimana diatur dalam Pasal 17
yang objek menjadi Jaminan Fidusia tersebut. Juga mengingat akta yang
jawab atas akta yang dibuatnya sampai akhir hayat walaupun Notaris
hukum baik itu bagi pemberi fidusia, penerima fidusia maupun pihak
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 9 Tahun 2013 dan Peraturan
Akta pembebanan jaminan fidusia yang dibuat dalam bentuk akta autentik
oleh para pihak dihadapan notaris. Selanjutnya notaris akan mengajukan
karena sangat pentingnya objyek yang dibuat notaris, maka notaris harus
dalam bekerja, bisa disebut mall praktik yang dapat dituntut oleh klien
notaris.
tugas notaris di dalam praktek yang harus memegang teguh prinsip kehati-
hatian. Fidusia online sangat bagus sistemnya, namun dari kajian yuridis
ada beberapa hal yang dapat dikritisi agar lebih memberikan kepastian
hukum.
tentunya kepastian hukum harus dapat dijamin baik itu bagi pemberi fidusia,
hukum. Dalam menegakkan hukum ada tiga unsur yang harus diperhatikan,
yaitu kepastian hukum, kemanfaatan dan keadilan. Ketiga unsur tersebut harus
tersebut.
Tanpa kepastian hukum orang tidak tahu apa yang harus diperbuatnya
hukum, terlalu ketat mentaati peraturan hukum akibatnya kaku dan akan
menimbulkan rasa tidak adil. Dengan kata lain, adanya unsure keadilan, tujuan
keadilan dan kepastian hukum dalam pendaftaran akta jaminan fidusia akan
dapat memberikan jaminan perlindungan bagi setiap orang, mengingat
kepastian hukum itu sendiri adalah alat atau syarat untuk memberikan
kendala yang bersumber dari peraturan hukum yang mengatur itu sendiri
online. Kendala yang kedua merupakan kendala yang berasal dari luar
peraturan hukum fidusia, yang datang dari dalam masyarakat sendiri yang
fidusia lagi.
dalam Pasal 13 ayat (2) tersebut diatas. Hanya “ sesuai akta notaris”
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sistem Fidusia online,
antara lain :
a. Tampilan Formulir Pendaftaran
dapat meminta berkas lengkap termasuk NPWP dan No. SK yang mana
dicantumkan).
tanggung renteng atau joint collateral atau Kredit Sindikasi dan lain-
lain. Apabila dasar perjanjian pokok terdiri dari beberapa fasilitas kredit
dari bank X, fasilitas kredit modal kerja (KMK) dan fasilitas kredit
tersebut di atas.
Notaris tidak bisa menginput isi perjanjian pokok kondisi seperti ini,
lebih dari satu Perjanjian, kolom input tanggal berakhir perjanjian mana
yang harus diinput. Hal ini karena ada saling keterkaitan satu sama lain
dan jaminan fidusianya, juga untuk penjaminan beberapa perjanjian
tersebut.
bahwa pemberi fidusia belum tentu debitur, dan debitur belum tentu
dengan limit fasilitas non-cash loan apakah benar karena fasilitas non-
fidusia sebagaimana yang tertuang pada isi akta di poin B. Artinya tidak
dibuat oleh notaris dan merupakan tanggung jawab notaris. Dalam hal
Tidak muncul nama debitur, karena Pemberi fidusia belum tentu debitur
Notaris;
manual;
41
Liana Endah Susanti, Pengaruh fidusia online terhadap eksistensi Undang-Undang Nomor
42 Tahun 1999 tentang Jaminan Fidusia, MEDIA SOERJO Vol. 16 No 1 April 2015.
b. Dari sisi jaringan internet
elektronik
fidusia yaitu:
fidusia diharapkan lebih cepat, akurat, dan bebas pungli. Selain itu,
pajak (PNBP).
b. Fidusia online perlu persiapan matang dengan mengasumsikan
sisi sebagai pejabat umum dan di sisi lain sebagai profesional yang
kepercayaan.
tak dapat diakses melalui sistem ini karena sebagaimana akta, semua
dibuat oleh notaris. Selain itu belum ada keterangan nama debitur,
hanya pihak pemberi fidusia dan belum tentu ia menjadi debitur. Dalam
konteks ini notaris harus berhati-hati karena terkait dengan input nilai
yang terutang apakah milik pemberi fidusia atau debitur. Kedua; tidak
tersedia uraian nilai objek jaminan fidusia khusus. Dalam ”form” hanya
ada kata-kata sebagaimana tertuang dalam isi akta notaris. Hal ini tidak
Fidusia.
42
Ibid,..
alat untuk mendukung akses kepada pendanaan secara komprehensif.
instrumen Fidusia.
mekanisme yang kurang sesuai dengan preferensi pasar. Hal ini penting
di media sosial.
berkesinambungan.
berkesinambungan.
f. Melakukan pengujian dan memastikan sistem dapat digunakan secara
efektif
menerus
PENUTUP
A. Simpulan
terkait pokok permasalahan pertama dan kedua maka dapat disimpulkan ,yaitu:
memberikan kepastian hukum harus dapat dijamin baik itu bagi pemberi
fidusia, penerima fidusia maupun bagi pihak ketiga. Asas kepastian hukum
upaya mengatasinya :
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sistem Fidusia online,
pokok, Tampilan isi akhir perjanjian pokok, Tampilan Limit kredit dan
elektronik :
Upaya
B. Saran
Terkait dengan pokok permasalahan dalam penelitian ini yang telah diuraikan
berikut:
hukum.
bagi penerima fidusia karena pendaftaran dengan fidusia online saat ini
A. Buku-Buku
Fuady, Munir, Jaminan Fidusia, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003.
Hasbullah, Frieda Husni, Hukum Kebendaan Perdata Jilid 2, Ind - Hil Co,
Jakarta, 2008
Kessles, James dan Fiona Hunter, Drafting Trust and Will Trust In Canada,
Lexis Nexis, Canada, 2007
Sutopo, H.B, Metodologi Penelitian Hukum Kualitatif Bagian II, UNS Press,
Surakarta, 2008
B. Peraturan Perundang-Undangan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata.
D. Website:
Ivone Dwiratna, 2 Mei 2013, Kupas Tuntas Fidusia Online, Langkah Hebat
Situs Sibuk Pendulang PNBP (online),
http://ekonomi.kompasiana.com/moneter/ 2013/05/02/kupas-tuntas-
fidusia-online-langkah-hebat-situs-sibuk-pendulang-pnbp-
552337.html