PENATAAN RUANG
wilayah dalam dimensi geografis dan geometris yang merupakan wadah bagi
Ruang, yang dimaksud dengan ruang adalah “wadah yang meliputi daratan, ruang
lautan, ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk
hidupnya”.34
2007 tentang Penataan Ruang disebutkan bahwa ruang adalah “wadah yang
meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi
sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk hidup lain hidup,
33
D.A Tisnaadmidjaja dalam Asep Warlan Yusuf, 1997, Pranata Pembangunan,
Universitas Parahiayang, Bandung, h. 6.
34
Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik, 2008, Hukum Tata Ruang (dalam Konsep Otonomi
Daerah), Nuansa, Bandung, h. 23.
27
28
katagori, yaitu35 :
permukaan laut dimulai dari sisi laut dari garis laut terendah termasuk
3. Ruang Udara adalah ruang yang terletak diatas ruang daratan dan
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, tata ruang merupakan wujud struktur ruang
permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai
ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi budi
daya.
35
Ibid.
29
Pola pemanfaatan ruang dalam hal ini meliputi pola lokasi, sebaran
perkotaan dan pedesaan. Dimana tata ruang yang dimaksud adalah tata ruang yang
dirancanakan, sedangkan tata ruang yang tidak direncanakan adalah tata ruang
yang terbentuk secara alami, seperti sungai, gua, gunung, dan lain-lain.36
Sesuai dengan amanat yang terkandung dalam Pasal 33 ayat (3) UUD NRI
Tahun 1945 yang dimana menyatakan bahwa ruang sebagai wilayah Negara
Kesatuan Negara Republik Indonesia yang harus dilindungi, dan dikelola secara
rakyat, maka dari itu kemudian negara menyelenggarakan suatu penataan ruang.
yang dimaksud dengan penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan
tata ruang, pemanfaatan tata ruang dan pengendaian pemanfaatan ruang. Hal
Administrasi Negara.
kegiatan kawasan, dan nilai strategis kawasan. Pengertian kawasan menurut Pasal 1
fungsi utama lindung dan budi daya. Penataan ruang berdasarkan fungsi utama
36
Ibid.
30
kawasan.
sumber daya alam dan sumber daya buatan. Melihat fungsi utama dari
daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya buatan. Oleh
tegas dalam perencanaan tata ruang baik yang bersifat nasional, daerah provinsi,
untuk mengarahkan kegiatan atau usaha tertentu, yakni menempati wilayah sesuai
yang tidak berbeda dengan organisasi pada umumnya terutama dalam hal kegiatan
rencana merupakan bagian tak terelakan dalam suatu organisasi sebagai tahap awal
Soetan Batuah, “rencana adalah suatu (keseluruhan peraturan yang bersangkut paut
37
Ibid., h. 24.
38
Ridwan H.R. I., op.cit., h. 193
39
Ibid., h. 194.
32
tertentu”.40 Tanpa adanya rencana, maka tidak ada dasar untuk melaksanakan
a.
adalah ketetaan atau kumpulan berbagai ketetapan).
b. Het plan is deels (bundel van) beschikking (en), deels regeling; de
kaart met toelichting is de bundel beschikkingen; de
gebruiksvoorschriften hebben het karakter van de regeling; (rencana
adalah sebagian dari kumpulan ketetapan-ketetapan, sebagian
peraturan, peta penjelasan adalah kumpulan keputusan-keputusan;
penggunaan peraturan memiliki sifat peraturan).
c. Het plan is een rechtsfiguur sui generis; (rencana adalah bentuk
hukum tersendiri).
d. Het plan is een regeling, (rencana adalah oeraturan perundang-
undangan).
40
Hasni, 2008, Hukum Penataan Ruang dan Penataagunaan Tanah, PT. Rajagrafindo
Persada, Jakarta, h. 3.
41
Philipus M. Hadjon, et.al., 2008, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia (Introduction
to the Indonesia Administrative Law), Gajah Mada University Press, Yogyakarta, h. 156.
42
Ridwan H.R. I., op.cit. h. 203.
33
tersebut, maka suatu rencana akan dapat membawa suatu akibat hukum. Rencana
dapat dijumpai pada berbagai bidang kegiatan pemerintahan, termasuk dalam hal
c.
43
Ibid., h. 197-198.
34
bagi masyarakatnya.
Tahun 2007, menyatakan yang dimaksud dengan perencanaan tata ruang adalah
suatu proses untuk menentukan struktur ruang dan pola ruang yang meliputi
sehingga dalam memanfaatkan lahan dan ruang dapat dilakukan secara optimal,
efisien, dan serasi. Adapun tujuan diadakannya perencanaan tata ruang itu sendiri
yang serasi dan seimbang dalam rangka pemanfaatan sumber daya manusia,
hal, yaitu44 :
Nomor 26 Tahun 2007 dilakukan untuk menghasilkan rencana umum tata ruang
dan rencana rinci tata ruang. Rencana rinci tata ruang merupakan penjabaran
rencana umum tata ruang yang dapat berupa rencana kawasan strategis yang
disempurnakan dengan tetep mematuhi batasan yang telah diatur dalam rencana
yaitu :
Atas dasar penetapan wilayah rencana umum tata ruang tersebut, menurut
rencana rinci tata ruang terdiri atas, rencana tata ruang pulau/kepulauan dan
rencana tata ruang kawasan strategis nasional; rencana tata ruang kawasan
strategis provinsi; serta rencana detail tata ruang kabupaten/kota dan rencana tata
Tahun 2007, suatu rencana tata ruang yang telah ditetapkan dapat ditinjau
menghasilkan rekomendasi berupa, rencana tata ruang yang ada dapat tetap
beraku sesuai dengan masa berlakunya dan rencana tata ruang yang perlu
direvisi, dimana suatu revisi rencana tata ruang dapat dilaksanakan dengan teta
menghormati hak yang dimiliki oleh orang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2) Pemanfaatan Ruang
Undang Nomor 26 Tahun 2007 adalah upaya untuk mewujudkan struktur dan pola
37
ruang sesuai dengan rencana tata ruang melalui penyusunan dan pelaksanaan
kegiatan secara lebih intensif. Contoh pemanfaatan ruang secara vertikal misalnya
berupa bangunan bertingkat, baik di atas tanah maupun di dalam bumi. Sementara
itu pemanfaatan ruang lainnya di dalam bumi antara lain untuk jaringan utilitas
dan jaringan kereta api maupun jalam bawah tanah. Pemanfaatan ruang juga
berkaitan dengan penatagunaan tanah, air, udara, dan sumber daya alam lainnya.
Dalam hal ini, program pemanfaatan ruang dilaksanakan oleh seluruh pemangku
sebagai usaha untuk menjaga kesesuaian pemanfaatan ruang dengan fungsi ruang
adalah upaya untuk mewujdkan tertib tata ruang. Pengendalian pemanfaatan ruang
undangan, yaitu bahwa terdapat beberapa tingkatan aturan hukum yang nantinya
harus dijadikan dasar hukum dalam pembuatan suatu aturan hukum yang baru.
d) Peraturan Pemerintah;
e) Peraturan Presiden;
dari yang paling tinggi sampi yang paling rendah dalam tata urutan peraturan
merupakan konstitusi dari Negara Indonesia, maka setiap bentuk aturan hukum
penyelesaiannya haruslah terlebih dahulu mengacu pada UUD. Dari UUD barulah
40
tingkatannya masing-masing.46 Oleh karena itu, dalam hal ini UUD NRI Tahun
undangan di bawahnya.
tercantum dalam pembukaan UUD NRI Tahun 1945 alinea keempat yang
dijabarkan lebih lanjut dalam ketentuan Pasal 33 ayat (3) UUD NRI Tahun 1945,
dijadikan sebagai dasar dalam penetapan suatu aturan hukum nasional dalam
Penataan Ruang.
1992 tentang Penataan Ruang, namun kemudian diganti karena dianggap tidak
sesuai lagi dengan situasi dan kebutuhan penataan ruang yang ada di Indonesia.
semakin besar kepada pemerintah daerah dalam hal penataan ruang sebagaimana
faktor dibuatnya peraturan penataan ruang yang baru sebagai pengganti Undang-
46
I Made Subawa, et.al., 2005, Hukum Tata Negara Pasca Perubahan UUD 1945, Bagian
Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Udayana, Denpasar, h. 33.
41
ditentukan dalam Pasal 236 ayat (1) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
masing daerah. Dimana ketentuan dalam Perda tidak boleh bertentangan dengan
Atas dasar tersebut, perda yang dibuat dan ditetapkan oleh Pemerintah
pada ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 dan
Perda kabupaten tetap berada di bawah Perda provinsi, untuk itu substansinya
47
Siswanto Sunarno, 2006, Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia, Sinar Grafika,
Jakarta, h. 37.
42
menjadi kenyataan.48
sebagai suatu upaya preventif, dan juga dimaksudkan untuk mengembalikan pada
undangan, bahkan J.B.J.M. ten Berge menyebutkan bahwa sanksi merupakan inti
48
Satjipto Rahardjo, 2009, Masalah Penegakan Hukum Suatu Tinjauan Sosiologis, Sinar
Baru, Bandung, h. 15.
49
Ridwan H.R. I, op.cit., h. 311.
43
pemanfaatan ruang dan ketentuan pengendaliannya dan disusun untuk setiap zona
peruntukan yang penetapan zonanya sesuai dengan rencana rinci tata ruang. Pada
hakikatnya zona adalah sebagian dari muka bumi, (baik air maupun darat) zoning
“untuk”, berarti membuat zona tentang suatu peruntukan penggunaan dari muka
50
Ibid., h. 313.
51
Ibid., h. 319.
44
bumi yang bersangkutan. Zona sifat atau zona yang menyajikan fakta sangat
yang harus, boleh, dan tidak boleh dilaksanakan pada zona pemanfaatan ruang
yang dapat terdiri atas ketentuan tentang amplop ruang, penyediaan sarana dan
prasarana, serta ketentuan lain yang dibutuhkan untuk mewujudkan ruang yang
wilayahnya sesuai dengan potensi dan kondisi dari daerahnya tersebut untuk
dituangkan dalam peraturan daerah dengan tetap mengacu pada aturan tata ruang
2) Perizinan
52
Hasni, op.cit., h. 80.
53
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, 1993, Sistem Administrsi Negara
Republik Indonesia Jilid II, CV. Masagung, Jakarta, h. 126.
45
halangan di mana hal yang dilarang menjadi boleh. Penolakan atas permohonan
bahwa izin sebagai suatu instrumen pemerintah yang bersifat yuridis preventif,
suatu perusahaan;
54
Juniarso Ridwan, 2010, Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan Pelayanan Publik,
Nuansa, Bandung, h. 31.
46
untuk memberikan keadaan yang tertib dan aman sehingga yang menjadi
Dalam hal ini Sjachran Basah, memberi pengertian tentang izin yaitu55:
yang berlaku.
dengan rencana tata ruang. Izin pemanfaatan ruang diatur dan ditetapkan oleh
Adapun izin yang dimaksud meliputi izin lokasi/fungsi ruang, amplop ruang, dan
kualitas ruang.
sebagaimana yang telah ditetapkan dalam perencanaan tata ruang, baik itu di
55
Ibid.
47
terhadap pelaksanaan kegiatan yang sejalan dengan rencana tata ruang, baik yang
antara lain dapat berupa keringanan pajak, pembangunan prasarana dan sarana
tidak sejalan dengan rencana tata ruang. Disinsentif ini dapat berupa pengenaan
pajak yang tinggi, pembatasan penyediaan prasarana dan sarana, serta pengenaan
4) Pengenaan Sanksi
pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang dan peraturan
zonasi. Pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan rencana tata ruang, baik yang
dilengkapi dengan izin maupun yang tidak memiliki izin, dikenai sanksi
hanya diberikan kepada pemanfaatan ruang yang tidak sesuai dengan ketentuan
pemerintah yang berwenang yang menerbitkan izin pemanfaatan ruang yang tidak