Anda di halaman 1dari 6

Nama : Widiana Sisilia Yuliayu

NIM : 1112053000030 (MLKI)

UTS PASAR MODAL

Saham Syariah

Saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal kepada perusahaan


dan de ngan bukti penyertaan tersebut pemegang saham berhak untuk mendapatkan
bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut. Konsep penyertaan modal dengan hak
bagian hasil usaha ini merupakan konsep yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah. Prinsip syariah mengenal konsep ini sebagai kegiatan musyarakah atau
syirkah. Berdasarkan analogi tersebut, maka secara konsep saham merupakan efek
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah. Namun demikian, tidak semua saham
yang diterbitkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik dapat disebut sebagai saham
syariah. Suatu saham dapat dikategorikan sebagai saham syariah jika saham tersebut
diterbitkan oleh:

1. Emiten dan Perusahaan Publik yang tidak menyatakan dalam anggaran


dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan Publik tidak
bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah, namun memenuhi kriteria
sebagai berikut:

a. Kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip syariah


sebagaimana diatur dalam peraturan IX.A.13,  yaitu tidak melakukan
kegiatan usaha:
 Perjudian dan permainan yang tergolong judi;
 Perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan
barang/jasa;
 Perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;
 Bank berbasis bunga;
 Perusahaan pembiayaan berbasis bunga;
 Jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian
(gharar) dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi
konvensional;
 Memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau
menyediakan barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi),
barang atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-
ghairihi) yang ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/atau, barang
atau jasa yang merusak moral dan bersifat mudarat;
 Melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah);
b. Rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak
lebih dari 82%, dan
c. Rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal lainnya
dibandingkan total pendapatan usaha dan total pendapatan lainnya
tidak lebih dari 10%.
Contoh Saham Syariah

Obligasi Syariah
    Obligasi Syariah adalah suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan
prinsip syari'ah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syari'ah yang
mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syari'ah
berupa bagi hasil / margin / fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh
tempo.  
Contoh Obligasi Syariah
Berlian Laju Tanker telah menerbitkan Obloigasi Mudharabah senilai Rp. 100
Milyar. Dananya digunakan untuk membeli kapal tanker (66%) dengan tambahan
modal kerja perusahaan (34%). Obligasi berjangka waktu 5 tahun yang dicatakan di
BES ini memperoleh keuntungan dari bagi hasil berdasarkan pendapatan perseroan
dari pengoperasian kapal tanker MT Gardini atau kapal lain yang beroperasi untuk
melayani Pertamina, sehingga returnya berubah setiap tahun sesuai pendapatan.

Reksadana Syariah
Reksadana Syariah adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana
dari masyarakat pemodal sebagai pemilik harta (shabib al-mal/rabb al-mal) untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi sebagai
wakil shahib al-mal menurut ketentuan dan prinsip Syariah islam.
Reksadana syariah akan memiliki peranan besar dalam pembangunan
ekonomi, karena dapat memobilisasi dana dari masyarakat pemodal untuk
pertumbuhan dan pengembangan perusahaan nasional baik Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) maupun swasta. Reksadana merupakan jalan keluar bagi para
pemodal kecil yang ingin berperan serta dalam kegiatan pasar modal, meskipun
dengan penyertaan dana yang relatif kecil dan kemampuan menanggung resiko yang
sedikit.
Contoh Reksadana Syariah

Capital Gain
Capital gain merupakan keuntungan yang diperoleh dari kenaikan harga
saham. Maksudnya adalah, sebagaimana investasi dibidang lain, misalnya investasi
properti, investor memperoleh keuntungan dari kenaikan harga properti tersebut.
Sedangkan capital gain dalam saham: investor diuntungkan dengan kenaikan harga
saham tersebut.
Contoh Capital Gain:
Kita beli saham X dengan harga Rp 1000 per lembar saham, kemudian saham
tersebut mengalami kenaikan menjadi Rp 2500, maka keuntungan kita (capital gain)
sebesar Rp 1500 per lembar sahamnya.

Capital Loss
Capital loss adalah kerugian yang timbul ketika aset modal dijual dengan
harga lebih rendah dari harga beli.
Contoh Capital Loss
Misalnya seorang pemodal membeli saham Indosat (ISAT) dengan harga beli Rp
9.000,- namun beberapa waktu kemudian dijual dengan harga per lembar saham Rp
8.000,- yang berarti pemodal tersebut mengalami capital loss Rp 1.000,- untuk setiap
lembar saham yang dijual.

Daftar Efek Syariah

Daftar Efek Syariah (DES) adalah kumpulan Efek yang tidak bertentangan
dengan Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal, yang ditetapkan oleh Bapepam-LK
atau Pihak yang disetujui Bapepam-LK. DES tersebut merupakan panduan investasi
bagi Reksa Dana Syariah dalam menempatkan dana kelolaannya serta juga dapat
dipergunakan oleh investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada
portofolio Efek Syariah.

Anda mungkin juga menyukai