Abstract
This study aims to describe the representation of forms of gender
inequality in the Spanish drama series Money Heist. The drama series Money
Heist by director Alex Pina. The representation is a description of the reality that
occurs in the community from which the drama series originated, Spain. This
study uses a descriptive approach and the method used in this study is the
semiotic analysis of Roland Barthes.
The drama series Money Heist is the source of this research. The objects
in this study are several cut scenes from seasons one to three that contain visual
and audio signs in the drama series Money Heist which show the existence of a
form of gender inequality in Spanish society. The data analysis technique in this
research series begins by grouping several scenes in the Money Heist drama
series according to the research problem formulation. Then, the data collected
was analyzed using Roland Barthes' semiotic analysis to find the meaning of
denotation, connotation, and myth in each scene.
This study found that there are gender inequalities classified by Mansour
Fakih (2013:13) including: gender and marginalization, subordination,
stereotypes, violence, and workload. The five forms of gender inequality,
according to the expert, show the reality of gender issues that still occur in
Spanish society today.
Keywords: Gender, Gender Inequity, Semiotics, Roland Barthes
Pendahuluan
Kajian Pustaka
1. Serial Drama
Menurut Morrisan (2008) dalam Rani (2013: 26) kata drama berasal dari
bahasa Yunani “dran” yang berarti bertindak atau berbuat. Program drama adalah
pertunjukkan yang menyajikan cerita mengenai kehidupan atau karakter
seseorang, bahkan beberapa orang (tokoh) yang melibatkan konflik dan emosi.
Dengan demikian program drama biasanya menampilkan sejumlah pemain yang
memerankan tokoh tertentu. Suatu drama akan mengikuti kehidupan atau
petualangan para tokohnya.
Alo Liliweri (2007) dalam Rani (2013: 26) menambahkan penjelasan
bahwasanya drama merupakan kegiatan seni untuk menceritakan sebuah tema,
apakah sebagai pernyataan dari diri atau kelompok budaya tertentu, atau alur
cerita yang dikarang untuk menyampaikan nilai, perasaan, fantasi, keinginan,
kebutuhan, peristiwa, dan kondisi tertentu dapat diulang kembali dalam suatu alur
cerita (Ayu 2013: 45). Program televisi yang termasuk dalam program drama
adalah sinetron atau serial drama dan film.
4. Gender
Gender merupakan istilah yang dianggap baru pada prinsipnya ialah proses
membahasakan atau memberi simbol terhadap perilaku dan fenomena yang
sesungguhnya telah lama ada dan berlaku dalam kehidupan manusia. Menurut
(Rasyidah, 2008: 9) gender merupakan pembedaan antara laki-laki dan perempuan
yang bukan didasari pada faktor biologis dan jenis kelamin (seks) sebagai kodrat
Tuhan yang secara permanen memang berbeda.
Pengertian seks sendiri dimaksukan sebagai biologi tubuh, sedangkan
gender tertuju pada asumsi dan praktik budaya yang mengatur konstruksi sosial
laki-laki dan perempuan, serta relasi sosial antara keduanya. Menurut Supartinah
(2010:7), gender ialah pembedaan antara bentuk nyata dan jenis kelamin yang
diberikan, sehingga membentuk kategori umum yaitu maskulin dan feminim.
Menurut Umar (Remiswal, 2013 : 12) mengenai pita merah teori gender
dikelompokkan dalam dua aliran, yaitu nature dan nurture. Bersumber dari dua
aliran besar inilah teori-teori gender dibangun. Dalam aliran nature bahwa
perbedaan peran laki-laki dan perempuan bersifat kodrati. Sedangkan aliran
nurture menyatakan bahwa, perbedaan relasi gender antara laki-laki dan
perempuan tidak ditentukan oleh faktor biologis, melainkan konstruksi
masyarakat.
Sederhananya gender merupakan sifat yang melekat pada kaum adam dan
hawa, kemudian dikontruksi oleh faktor-faktor sosial maupun budaya, sehingga
lahir beberapa anggapan tentang peran sosial antara laki-laki dan perempuan itu
antara lain: kalau perempuan itu dikenal sebagai makhluk yang lemah lembut,
cantik, emosional dan keibuan sedangkan laki-laki dianggap kuat, rasional, jantan,
dan perkasa. Sifat manusia tersebut dapat dipertukarkan dari waktu ke waktu
(Handayani dan Sugiharti, 2008: 5).
Metodologi Penelitian
(Bhasin, 1996:6).
c. Mitos
Pada tahun 1939 – 1975 ketika
Francisco Franco Bahamonde
menjadi presiden Spanyol kala
itu, wanita dikecualikan dari area
publik dan forum diskusi, serta
kaum hawa menjadi subjek
suami ketika sudah berumah
tangga. Tanggung jawab
mendasar mereka adalah
melahirkan anak, menyebarkan
nilai-nilai moral tradisional dan
mendidik anak.
2 Episode Gender a. Denotasi
3
dan Berlin memberi perintah pada
Season
2 Subordinasi Nairobi untuk menjaga Rio yang
tengah pingsan.
b. Konotasi
Laki-laki berfikir perempuan
tidak mampu berfikir seperti
ukuran mereka (Muniarti,
2004:23). Hal tersebut diperkuat
oleh pendapat Pinem (2009:42)
yang mengatakan bahwa, stigma
mengenai posisi laki-laki lebih
tinggi dari pada perempuan
dalam segala aspek kehidupan
sosial, budaya dan ekonomi.
c. Mitos
Dalam studi ini yang didasarkan
pada British Athena Survey of
Science, Engineering and
Technology (ASSET 2016)
didistribusikan di antara para
peneliti yang bekerja di Spanyol.
Fakta bahwa laki-laki menempati
sebagian besar posisi senior dan
kurang ditemukan perempuan
yang menjabat pada posisi
tersebut, penting jika dapat
melihat kaum hawa dapat naik ke
jabatan tinggi dalam sistem
akademik dengan adil layaknya
kaum adam.
3 Episode Gender a. Denotasi
2
dan Berlin mengatakan kepada Rio
Season
1 Stereotipe bahwa perempuan diciptakan
hanya untuk memuaskan dan
menggoda laki-laki melalui lekuk
tubuhnya
b. Konotasi
Dilansir dari Tempo.co, terdapat
sebuah penelitian yang
diterbitkan dalam jurnal
Psychological Science
menunjukkan bahwa masyarakat
cenderung menilai perempuan
berdasarkan penampilan, dan
mengesampingkan hal lain
seperti kecerdasan dan
kepribadian, berbeda ketika
mereka memberikan penilaian
terhadap laki-laki.
c. Mitos
Saat Spanyol memasuki rezim
Franco, tahun pertama, terjadi
model diskriminatif di mana
perempuan jelas-jelas harus
tunduk pada laki-laki.
Episode Gender a. Denotasi
2 dan Palermo mengolok-olok anggota
Season Stereotipe perempuan dalam geng dengan
3 menyuruhnya diam dan lebih
baik mencuci piring.
b. Konotasi
Di masyarakat secara luas
menyatakan bahwa perempuan
identik dengan sektor domestik
sehingga sangat sedikit
perempuan yang turut andil
dalam dunia politik (Nimrah &
Sakaria, 2015:178).
c. Mitos
Kediktatoran Franco di Spanyol
melahirkan berbagai
permasalahan menyangkut
kesetaraan gender. Peran wanita
dikontruksi oleh sosial budaya
yang ada bahwa perannya hanya
sebatas lingkup keluarga saja
seperti mencuci, memasak,
merawat anak dan lain
sebagainya. Oleh sebab itu,
pelabelan mencuci piring
melekat pada peran perempuan di
dunia, tidak hanya di Spanyol.
4 Episode Gender a. Denotasi
7
dan Ariana bercerita kepada Monica
Season
2 Kekerasan mengenai pengalamannya
diperkosa oleh Berlin.
b. Konotasi
Menurut Mansour Fakih
(2013:18) pemerkosaan didasari
atas paksaan untuk mendapatkan
pelayanan seksual tanpa kerelaan
yang bersangkutan.
Ketidakrelaan ini disebabkan
oleh pelbagai faktor, mislanya
ketakutan, malu, keterpaksaan
baik ekonomi, sosial maupun
kultural, dan tidak ada pilihan.
c. Mitos
Kekerasan seperti pemerkosaan
marak terjadi di negri matador
yang notabenenya merupakan
salah satu negara dengan tingkat
kesetaraan gender tinggi di
dunia. Pada Juli 2016, seorang
wanita berusia 18 tahun
dilecehkan secara seksual oleh
lima pria selama perayaan di
Pamplona, Spanyol.
5 Episode Gender a. Denotasi
8
dan Raquel mengalami banyak
Season
1 Beban Kerja tekanan, di antaranya dari harus
merawat anak seorang diri dan
tuntutan pekerjaan sebagai polisi
dalam menyelesaikan kasus
perampokan.
b. Konotasi
Keterlibatan perempuan
disektor publik tersebut tidak
menghilangkan beban tugasnya
di wilayah domestik (Sunardi,
2008: 68).
c. Mitos
Salah satu ahli dari Spanyol
Esplen (2009) menjelaskan jika
perempuan juga memikul beban
utama merawat kerabat dan
anggota rumah tangga yang sakit.
Hal ini dapat merusak hak-hak
mereka dan membatasi
kesempatan mereka, misalnya
ketika anak perempuan putus
sekolah untuk merawat anggota
keluarga.
Episode Gender a. Denotasi
2 dan Denver mempermasalhkan peran
Season Beban Kerja Stockholm sebagai Ibu.
3 Permasalahakn tersebut muncul
ketika Stockholm nekat
menjalankan misi perampokan.
Kemudian Denver bertanya
kepada Stockholm seandainya ia
tetap bersikukuh untuk
merampok, bagaimana dengan
pemberian ASI anak mereka.
b. Konotasi
Aldaraca menjelaskan jika
masyarakat abad ke-19 belas
mengidentifikasi wanita,
menghargai mereka, dan menilai
mereka dari kinerja mereka
sebagai putri, istri dan ibu (1992:
234).
c. Mitos
Di Spanyol untuk mengatasi
ketidakadilan gender dalam
beban kerja. Negeri Matador
telah memberlakukan cuti
bersama baik ayah atau ibu saat
dihadapkan dengan momen yang
bahagia, yaitu kelahiran bayi
Sumber: Peneliti (2021)
Kesimpulan
Melalui beberapa adegan dan dialog dalam serial drama Money Heist,
peneliti merepresentasikan suatu realitas melalui simbol-simbol yang didasarkan
pada kondisi dan peristiwa yang ada, serta dialami masyarakat Spanyol.
Klasifikasi ketidakadilan gender dari Mansour Fakih dapat ditemukan dalam serial
drama Money Heist dan sejalan dengan permasalahan yang terjadi di Spanyol..
Penelitian ini diperkuat dengan pendapat dari Sumarno (1996 : 12) yang
mengatakan bahwa dalam sebuah film, realitas yang ditampilkan bukanlah realitas
yang sesungguhnya, melainkan realitas yang telah direka sedemikian rupa. Oleh
karena itu, nilai-nilai yang yang didapat pembuat, serta pola-pola yan berkembang
dalam masyarakat tempat dibuatnya film atau serial drama disatukan untuk
menjadi satu kesatuan yang dinamakan realitas.
Sejalan dengan landasan teori yang dari salah satu tokoh di atas mengenai
karya audio visual, peneliti menelaah lebih lanjut mengenai realitas yang dikreasi
oleh Alex Pina lahir dari pola pikir dan pengalamannya sebagai masyarakat
Spanyol. Melalui karyanya, Alex Pina ingin memberikan pesan kepada khalayak
tentang suatu realitas berdasarkan pemikiran dan pengalaman yang ia miliki.
Daftar Pustaka