1. Meningkatkan keterampilan dan kesadaran beternak bagi para peternak
2. Pemeriksaan secara tetap tiap bulan pada ternak betina oleh petugas kesehatan reproduksi 3. Penilaian terhadap prestasi reproduksi induk. 4. Pelaksanaan perubahan pengelolaan reproduksi menuju keuntungan yang lebih baik,yang meliputi A. Penyediaan ransum pakan untuk induk yang sedang bunting dan laktasi B. Keserasian kondisi lingkungan untuk pertumbuhan ternak C. Deteksi berahi yang tepat D. Waktu tepat kawin E. Pengelolahan yang tepat terhadap uterus pasca melahirkan 5. PEMANTAUAN ESTRUS A. MANAJEMEN KEJADIAN ANESTRUS PADA SAPI POTONG DAN PADA SAPI PERAH B. MERANGSANG TIMBULNYA ESTRUS PADA KELOMPOK SAPI UNTUK FASILITASI DETEKSI ESTRUS DAN PELAYANAN INSEMINASI BUATAN. C. PENYERENTAKAN ESTRUS PADA KELOMPOK DONOR DAN RESIPIEN PADA PROGRAM TRANSFER EMBRIO D. PENGOBATAN KEJADIAN SUBESTRUS , CORPUS LUTEUM PERSISTENT DAN CYSTIC OVARI 6. PEMERIKSAAN REPRODUKSI SECARA TERATUR A. Pemeriksaan awal kebuntingan sangat penting karena tidak hanya untuk mengetahui sapi yg mengalami konsepsi tapi juga mengetahu sapi yang tidak mengalami konsepsi dan perlu dikawinkan kembali B. Pemeriksaaan umur kebuntingan umur 6 minggu memerlukan keterampilan khusus, namun pemeriksaan kebuntingan umur 6-10 minggu harus sdh lebih akurat C. Hal tersebut juga bermanfaat untuk mengetahui sapi memasuki tahap kering kandang dan periode transisi