Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Maggot
Maggot adalah istilah dalam bahasa Inggris yang berarti larva. Berbeda dengan belatung yang
hidup dari daging busuk, maggot ini hidup dari bungkil kelapa sawit. Pengembangan maggot
ini sendiri dilakukan dengan bantuan lalat bunga yang dikenal dengan nama “Black Soldier”
(Hermetia illucens). Maggot black soldier fly memiliki nama latin Hermetia illuciens
L,  termasuk kerabat lalat (keluarga diptera), tubuh dewasa nya menyerupai tawon, berwarna
hitam dan memiliki panjang 15-20 mm. Maggot BSF sebetulnya fase larva dari siklus hidup
bsf. Sebelum menjadi lalat dewasa,  maggot bsf mengalami metamorfosa sempurna, yaitu
dari telur, larva, prepupa, pupa, dan bsf. Waktu yang diperlukan dalam satu siklus hidup bsf
cukup singkat yaitu sekitar 40 sd 44 hari. Tergantung pada kondisi tempat dan ketersediaan
makanan.

Nutrisi Maggot
Maggot memiliki kadar protein yang tinggi yaitu sekitar 44 % dan apabila telah dijadikan
pellet maka kadar proteinnya menjadi 30% hingga 40%. Kandungan protein pada maggot
cukup tinggi yaitu 44,26% dengan kandungan lemak mencapai 29,65%. Nilai asam amino,
asam lemak dan mineral yang terkandung didalam maggot juga tidak kalah dengan sumber-
sumber protein lainnya, sehingga maggot merupakan bahan baku ideal yang dapat digunakan
sebagai pakan ternak alternatif.
Budidaya Maggot
Persiapan Alat dan Bahan
Persiapan alat yang digunakan dalam budidaya maggot yaitu drum dan wadah – wadah untuk
peneluran pemeliharaan dan sampah organik / sampah rumah tangga 50 kg, air 75 kg, jeroan
25 kg, BSF
Tahap Budiaya maggot
adapun tahap untuk budidaya maggot yaitu :
1) sampah organik diayak. Kemudian, semua bahan yang ada dicampurkan, kemudian ditaruh
dalam wadah tertutup sehingga terjadi reaksi fermentasi,
2) Fermentasi berlangsung selama 21 hari,
3) Setelah itu letakkan hasil fermentasi dalam wadah peneluran yang akan mengundang
kedatangan BSF untuk bertelur,
4) Telur yang dihasilkan berwarna putih susu kekuningan,
5) Kemudian telur – telur tersebut dipindahklan kedalam wadah penetasan,
6) Setelah 12 hari telur akan menetas dan menjadi maggot,
7) Pemeliharaan telur dilakukan selama 12 hari, setelah itu maggot sudah bisa diberikan
sebagai pakan ternak.
PENUTUP
Kesimpulan
andungan protein pada maggot cukup tinggi yaitu 44,26% dengan kandungan lemak
mencapai 29,65%. Nilai asam amino, asam lemak dan mineral yang terkandung didalam
maggot juga tidak kalah dengan sumber-sumber protein lainnya, sehingga maggot merupakan
bahan baku ideal yang dapat digunakan sebagai pakan ternak alternatif. Budidaya maggot
sangat mudah namun diperlukan ketekunan dan kesabaran yang cukup dengan memilah
sampah rumah tangga yang diambil hanya bahan organiknya saja.

TINJAUN PUSTAKA
Sumber : http://sumsel.litbang.pertanian.go.id/BPTPSUMSEL/berita-budidaya-maggot-bsf-
sebagai-pakan-ternak-alternatif.html#ixzz5Udz9IXlU
Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial No Derivatives

Anda mungkin juga menyukai