Anda di halaman 1dari 5

HEWAN OVOVIVIPAR

Hewan Ovovivipar – Terdapat tiga jenis perkembangbiakannya dalam dunia hewan, yaitu cara
ovipar (bertelur), cara vivipar (beranak) dan cara ovovivipar (bertelur-beranak). Ketiga cara
perkembangbiakannya juga memiliki ciri-ciri yang berbeda. Berikut penjelasan
perkembangbiakan hewan secara ovovivipar.

Pengertian Ovovivipar
Ovovivipar merupakan salah satu cara perkembangbiak hewan dengan cara mengembangbiakkan
telur di dalam tubuh induknya, tetapi cadangan makanan yang diperoleh embrio berasal dari
dalam telur tersebut bukan dari tubuh induknya. Hewan ovovivipar tidak mempunyai plasenta
untuk menyediakan makanan, oksigen dan pertukaran limbah.Hewan ini juga tidak mempunyai
tali pusar untuk menghubungkan embrio dengan induknya. Biar lebih jelas lagi hewan
ovovivipar adalah jenis hewan yang berkembang biak dengan cara ovipar (bertelur) dan vivipar
(beranak). Hewan ovovivipar juga sering disebut sebagai hewan yang bertelur-beranak karena
menggunakan kedua sistem reproduksi tersebut. Hewan ovovivipar terdapat 2 macam
berdasarkan habitatnya, yaitu hewan ovovivipar hidup di air dan hewan ovovivipar hidup di
darat.

Berikut ciri-ciri hewan ovovivipar, yaitu:

1. Reproduksi secara generatif atau seksual


2. Pembuahan membentuk telur
3. Menyimpan cadangan makanan pada telur
4. Embrio tumbuh dalam telur dengan sempurna
5. Pertumbuhan Brio relatif cepat
6. Bentuk tubuh induk dengan anak sama
7. Tidak memiliki daun telinga.
Contoh Hewan Ovovivipar
Berikut beberapa contoh hewan ovovivipar, dengan cara bertelur dan beranak yaitu:

1. Ikan atau Hewan Air


a. Ikan Hiu
Ikan hiu hidup di air laut, hiu ini termasuk hewan ovovivipar yaitu bertelur dan beranak, hal ini
karena hiu berkembang biak dengan cara mengembanbiakkan telur di dalam tubuh induknya.
Telur hiu akan menetas dan melahirkan anaknya saat pertumbuhan embrio sudah cukup untuk
berkembang di luar tubuh induknya. Embrio hiu tidak memiliki ari-ari sehingga membutuhkan
cadangan makanan dari telur untuk menjaga pertumbuhannya.
Jika Grameds memiliki banyak pertanyaan mengenaik ikan hiu dan ikan lainnya, Grameds bisa
membaca buku yang tersedia di www.gramedia.com.

b. Ikan Pari
Ikan pari juga termasuk kelompok hewan ovovivipar yang habitatnya di laut. Ikan pari termasuk
ovovivipar karena ikan pari berkembang biak dengan cara bertelur-beranak. Embrio ikan pari
nantinya akan tumbuh dan berkembang di dalam telur betina dengan bantuan nutrisi yang
terkandung di dalamnya. Saat embrio tersebut sudah maksimal maka induk ikan pari kemudian
akan melahirkannya. Ikan pari mempunyai badan yang lebar, pipih dan kulitnya yang agak
berlendir.

c. Ikan Guppy
Ikan Guppy merupakan ikan hias yang termasuk kedalam hewan perkembangbiakan dengan cara
bertelur-beranak. Ikan guppy membutuhkan waktu dua puluh sampai tiga puluh hari untuk
mengandung dan melahirkan anaknya. Namun durasi tersebut bisa berbeda tergantung dari suhu
air tempat tinggalnya. Ikan guppy bisa melahirkan anak dua sampai seratus ekor setiap masa
kehamilan. Setelah keluar dari perut induknya, anak ikan hias ini bisa langsung berenang,
mencari makanan dan menjauhi musuh.

d. Kuda Laut
Kuda laut adalah jenis ikan yang hidup di laut. Kuda laut memiliki ukuran yang bervariasi antara
16 mm sampai 35 cm. Kuda laut bisa kita temukan di perairan tropis dan menengah di seluruh
dunia.

Kuda laut merupakan satu-satunya spesies yang mana bukan kuda laut betina yang hamil tetapi
kuda laut jantan. Sirip dorsal pada kuda laut terletak pada bagian bawah sedangkan sirip
pektoralnya terletak pada bagian kepala di dekat insang. Beberapa kuda laut memiliki warna
transparan sebagian sehingga tidak mudah terlihat.

Kuda laut termasuk kedalam hewan ovovivipar, karena kuda laut memiliki sistem reproduksi
yang cukup unik. Sebab kuda laut jantanlah yang nantinya akan mengandung embrionya bukan
kuda laut betina.

Hal tersebut dikarenakan kuda laut jantan memiliki kantung yang fungsinya untuk menyimpan
dan mengerami telur. Sehingga pertumbuhan anak kuda laut tersebut akan tumbuh dengan baik.
Tiap kuda laut jantan yang sudah bereproduksi akan mati dengan sendirinya

e. Platypus
Platypus adalah hewan semi akuatik yang pada umumnya bisa kita jumpai di Benua Australia.
Platypus merupakan malam dan semi akuatik. Platypus merupakan perenang yang baik dan
menghabiskan banyak waktunya di dalam air untuk mencari makanan. Saat berenang platypus
menutup matanya rapat-rapat. Keempat kaki platypus berselaput. Saat berenang, hewan ini
mengayuh dengan menggunakan kedua kaki depannya.

Dan untuk menjaga keseimbangan tubuhnya menggunakan ekor dan kedua kaki belakangnya.
Platypus memakan cacing, larva serangga dan yabbie yang digalinya atau ditangkap pada saat
berenang. Platypus juga sering dimasukkan ke dalam games games.

Hewan ini umumnya berkembang biak dengan cara bertelur seperti kelompok burung. Platypus
ternyata hewan istimewa sebab ia memiliki kelenjar susu seperti mamalia yang berkembang biak
dengan cara beranak-melahirkan. Hewan ini dikenal sebagai hewan peralihan dari evolusi yang
terjadi di kelas burung ke mamalia.

2. Reptil
Berikut macam-macam hewan reptil yang berkembang biak dengan menggunakan cara
ovovivipar, yaitu

a. Kadal
Kadal merupakan hewan yang hidupnya di darat. Hewan ini menyimpan telur di dalam
tubuhnya. Embrio kadal akan tumbuh dengan memanfaatkan kuning telur sebagai nutrisi. Saat
embrio sudah berubah menjadi individu baru, maka induk kadal akan melahirkannya. Reptil
berkaki empat dengan kulit bersisik ini bisa ditemukan di tanah yang gembur atau berpasir.
Namun ada juga kadal yang hidup di pepohonan.

b. Salamander
Salamander secara umum memiliki ciri mirip dengan kadal, tubuh ramping, hidung pendek dan
memiliki ekor yang panjang. Hewan ini berkembang biak dengan cara bertelur-beranak.

Salamander akan membesarkan telurnya di Salamander betina, kemudian telur berubah menjadi
embrio jika sudah siap maka akan dilahirkannya. Hewan ini habitatnya di daratan, biasanya di
tempat berair atau daerah yang lembab/basah. Hewan ini juga mempunyai kulit cukup lembab
sehingga membutuhkan lingkungan berair sebagai habitatnya.

c. Bunglon
Bunglon pada umumnya berkembang biak dengan cara bertelur, tetapi jenis dan spesies bunglon
sangat banyak, maka tidak heran jika terdapat beberapa jenis spesies yang ada berkembang biak
dengan cara ovovivipar.

Hal ini dapat terjadi karena adanya seleksi alam di beberapa wilayah. Adapun ciri khas dari
bunglon adalah teknik kamuflasenya. Mereka memiliki cara untuk mengelabui musuh atau
mangsanya dengan cara merubah warna seluruh tubuhnya sesuai dengan warnanya yang sedang
mereka tempati.

Bunglon dapat menambah populasinya dengan cara menyimpan telur dalam tubuh induknya.
Lalu induk bunglon akan melahirkan bayinya. Selain berkembang biak unik bunglon juga
memiliki kemampuan yang berbeda dengan hewan lainnya.Bunglon bisa berubah warna menjadi
lebih cerah atau gelap. Untuk bisa menemukan hewan ini biasanya ada di semak semak dan
pepohonan

d. Iguana

Iguana memiliki panjang tubuh antara 1,5 m sampai 1,8 m dan termasuk panjang ekornya.
Hewan satu ini memiliki penampilan menyerupai kadal. Ciri khasnya adalah memiliki jambul di
bawah rahang mereka, serta deretan sisik membentuk duri besar di tubuh bagian atasnya yang
berjejer dari leher sampai pangkal ekor.

Iguana juga memiliki organ tubuh mirip mata pada bagian atas kepalanya yang berfungsi untuk
menganalisis cahaya di sekitarnya. Iguana memiliki kelebihan dari segi penglihatan. Hewan ini
bisa melihat bentuk, warna, bayangan dan gerakan yang jaraknya cukup jauh. Mata iguana tak
hanya digunakan untuk melihat saja, namun juga berfungsi sebagai pembantu dalam menemukan
makanan serta sebagai alat berkomunikasi dengan kelompoknya.

Iguana memiliki tubuh berwarna bervariasi, mulai dari hijau terang, hijau kecoklatan, hijau
lumut, hijau kekuningan atau keabu-abuan, atau coklat karamel. Ekor iguana berwarna sama
dengan tubuh dan dihiasi dengan belang belang hitam atau gelap dari pangkal hingga ujung.
Iguana beradaptasi baik sebagai kadal pohon dan kadal pemakan tumbuhan. Tetapi, iguana tetap
memerlukan nutrisi hewani, biasanya dengan memakan serangga kecil yang ada di tumbuhan
yang mereka makan. Iguana berkembang biak dengan cara bertelur-beranak atau ovovivipar.
Iguna memiliki cara berkembang biak yang sama dengan platypus, hanya saja mereka
membutuhkan waktu sekitar sembilan puluh sampai seratus hari sampai calon anaknya lahir.

e. Ular Derik
Ular derik merupakan spesies reptil yang hidupnya di daerah gurun dan bereproduksi secara
ovovivipar. Setelah proses pembuahan, ular Derik tetap akan membawa telur tersebut dalam
tubuhnya.
Embrio Ular Derik dalam telur mendapatkan nutrisi dari kuning telur dan akan menetas tiga
bulan kemudian. Ular yang telah menetas kemudian akan dilahirkan dari induk ular derik. Selain
ular derik, ular garter dan kebanyakan ular bisa lainnya berkembang biak dengan ovovivipar.

f. Ular Kadut
Ular kadut merupakan hewan yang juga berkembang biak secara ovovivipar. Ular kadut
menetaskan anaknya dalam tubuh induknya. Saat lahir, ular kadut junior siap tumbuh dan
berkembang menjadi ular dewasa.

g. Cacing Lamban
Cacing lamban termasuk ke dalam jenis reptil. Nama latin cacing lamban adalah anguis fragilis
yang termasuk dalam kelas kadal. Cacing ini banyak ditemukan di negara Inggris. Cacing
lamban termasuk hewan yang berkembang biak dengan cara ovovivipar. Cacing lamban akan
membesarkan telurnya pada cacing lamban betina lalu telur akan berubah menjadi embrio. Jika
embrio sudah siap maka akan dilahirkannya.

3. Serangga
Serangga berkembang biak secara bertelur-beranak. Dengan cara menginkubasi telur di dalam
tubuh betinanya, dan kemudian akan menjadi embrio jika sudah siap dilahirkannya.

Anda mungkin juga menyukai