2) Hewan Anjing
Hewan anjing mengalami siklus reproduksi yang rutin dan spontan, dalam hal
pelepasan sel telur dari indung telur. Anjing berkembang biak dengan cara
mengandung dan melahirkan. Periode hamil pada anjing berkisar antara 55 hingga
65 hari. Pada saat hamil, anjing dapat mengandung lebih dari 4 bayi.
3) Hewan Sapi
Hewan sapi memiliki daun telinga dan kelenjar susu, sapi banyak dibudidayakan
manusia untuk diambil tenaga, kulit, daging dan susunya. Hewan ini hamil selama
270 hari apabila bayinya bayi perempuan, sedangkan jika bayinya bayi laki-laki,
maka usia kehamilannya lebih dari itu.
4) Hewan Kambing
6) Hewan Gajah
Hewan gajah merupakan hewan berbelalai dan bertelinga lebar juga mengalami
masa kehamilan dan melahirkan anaknya. Periode hamil pada gajah berkisar antara
18 hingga 24 bulan. Gajah betina dewasa umumnya hanya dapat melahirkan anak
sebanyak 4 hingga 5 kali. Oleh karena itulah perkembangbiakan gajah sangat
terbatas dan terancam mengalami kepunahan.
7) Hewan Kera
Semua keluarga kera atau primata ialah mamalia yang termasuk contoh hewan
vivipar. Kera akan mengalami masa kehamilan setelah terjadi ovulasi atau
perkawinan dengan kera jantan. Lamanya periode hamil masing-masing jenis
kera berbeda karena dipengaruhi oleh faktor fisiologis. Beberapa keluarga kera
yang bisa menjadi contoh hewan vivipar diantaranya yakni gibbon, siamang,
orang utan, simpanse, gorila dan bekantan.
8) Paus
Ikan paus merupakan mamalia air yang termasuk contoh hewan vivipar. Meski
banyak ikan umumnya berkembang biak dengan cara bertelur, namun ikan paus
justru akan mengalami kehamilan dan melahirkan.
Paus hamil atau mengandung selama 19 bulan di mana setiap periode kehamilan
mereka hanya akan hamil 1 bayi saja.
9) Kelelawar
Kelelawar adalah hewan noktural yang masuk pada contoh hewan vivipar, hal ini
dikarenakan mereka berkembang biak dengan cara melahirkan. Meskipun hewan
ini tergolong bangsa hewan yang dapat terbang seperti halnya burung, akan tetapi
kelelawar justru tidak bertelur, mereka justru melahirkan. Adapun jangka waktu
kelelawar mengandung adalah 1,5-6 bulan, tergantung dari jenis kelelawar tersebut
dan juga tempat tinggalnya.
10) Jerapah
Contoh selanjutnya berasal dari hewan yang memiliki leher paling panjang di kelas
mamalia, yaitu jerapah. Dengan lehernya yang panjang tersebut membuat jerapah
mudah dalam mendapatkan makanannya, selain itu juga dapat difungsikan untuk
memantau pergerakan dari predator yang mendekati mereka. Jerapah adalah hewan
yang lama dalam proses perkembangbiakkannya, mereka membutuhkan waktu 15
bulan untuk mengandung calon anaknya.
2. HEWAN BERTELUR (OVIPAR)
1) Ayam
Ayam merupakan hewan ovipar yang berkembang biak dengan cara bertelur.
Setelah ayam betina bertelur, nantinya telur akan melalui proses pengeraman yang
terjadi sekitar 20 sampai 21 hari untuk menjaga suhu telur tetap hangat.
Jika dilihat dari luar, dapat kamu perhatikan bahwa ayam tidak memiliki daun
telinga. Begitu pula dengan absennya puting yang menandakan bahwa ayam tidak
memiliki kelenjar susu dan tidak bisa menyusui anaknya.
2) Angsa
Sama seperti ayam, angsa juga berkembang biak dengan proses ovipar dan sama
seperti yang terjadi pada telur ayam.
Telur angsa ini memiliki ukuran yang lebih besar dari hewan unggas lainnya
dengan proses pengeraman yang terjadi hingga 20 hari.
3) Burung Merpati
Selain ayam dan angsa yang sering menjadi hewan peliharaan, burung merpati juga
merupakan salah satu contoh hewan ovipar yang sering dipelihara manusia.
Dengan ukuran yang jauh lebih kecil dari kedua telur di atas, burung merpati hanya
perlu mengerami telur dari 17 sampai 19 hari.
4) Cicak
Ya, kadal mungil yang sering kita jumpai di atap dan tembok rumah satu ini, juga
termasuk dalam contoh hewan ovipar.
Biasanya, cicak menyembunyikan telur di bagian – bagian tersembunyi, seperti
belakang lemari, kulit kayu, dan lain sebagainya agar dapat terhindar dari incaran
predator.
Meski begitu, ada juga sebagian kecil dari jenis cicak yang berkembang biak dengan
cara ovovivipar.
Akan tetapi, cicak yang biasa kita jumpai di rumah merupakan jenis hewan ovipar
yang berkembang biak dengan cara bertelur.
5) Ikan Cupang atau Ikan Betta
6) Katak
Katak merupakan jenis hewan amfibi yang berkembang biak dengan cara bertelur.
Namun, berbeda dengan hewan ovipar biasanya, katak jantan akan membuahi telur
yang sudah dikeluarkan betina di dalam air.
Telur yang sudah dibuahi oleh katak jantan tersebut, kemudian akan berkembang dan
menetas di dalam air menjadi kecebong atau berudu.
Kecebong tersebut akan melalui tahap metamorfosis dimana mulai munculnya paru-
paru dan kaki yang kemudian akan tumbuh menjadi katak dewasa.
7) Kupu-Kupu
Ulat yang biasa kita temukan di pepohonan, ternyata merupakan bentuk larva dari
kupu- kupu.
Kupu-kupu ini merupakan jenis hewan arthropoda atau serangga yang berkembang
biak dengan cara bertelur atau ovipar.
Kupu-kupu dewasa akan bertelur pada permukaan daun, yang kemudian tumbuh
menjadi larva atau ulat yang kita kenal.
Ulat kemudian akan melalui tahap tidur dalam kepompong yang kemudian berubah
menjadi kupu-kupu kecil dan kupu-kupu dewasa.
8) Buaya
Contoh hewan ovipar berikutnya adalah buaya. Buaya merupakan hewan amfibi ini
berkembang biak dengan cara bertelur, sehingga disebut dengan hewan ovipar.
Buaya akan menggali lubang pada gundukan tanah untuk proses bertelurnya.
Biasanya, buaya betina akan melindungi sarang juga anak-anaknya.
Tergantung pada spesies buaya, dalam sekali bertelur, buaya bisa mengeluarkan 7
sampai 95 telur sekaligus. Telur buaya membutuhkan waktu sekitar 80 hari sampai
waktu menetas tiba.
9) Semut
Hewan ini biasa kita temukan di pekarangan sampai di ruangan dalam rumah. Semut
juga termasuk dalam contoh hewan ovipar atau bertelur, Toppers. Seekor ratu semut
mampu bertelur sekitar 100.000 sampai 300.000 telur dalam waktu beberapa hari.
Pembiakan sel telur ini diemban oleh Sang Ratu, dan para pejantan memiliki tugas
untuk kawin dengan ratu.
Telur yang akan menetas ini, nantinya akan tumbuh menjadi semut pekerja, tentara,
pejantan, ataupun menjadi ratu yang baru.
10) Nyamuk
Daur hidup nyamuk pada tahap pertama dimulai dari telur yang dikeluarkan oleh
nyamuk betina. Nyamuk betina hanya kawin satu kali dalam masa hidupnya. Telur
yang dihasilkan oleh perkawinan antara nyamuk betina dan jantan akan mereka
masukkan ke dalam air. Tanpa air, telur nyamuk jadi rusak dan tidak akan menetas.
Pada tahap pertama daur hidup nyamuk ini, satu ekor nyamuk betina dapat
mengeluarkan 300 telur sekaligus. Telur nyamuk tidak membutuhkan waktu yang
lama untuk menetas, hanya memerlukan satu atau dua hari saja. Ukuran telur nyamuk
kurang dari satu milimeter sehingga tidak mudah terlihat atau terdeteksi oleh
manusia.
Hiu merupakan seekor hewan predator laut yang dikenal sangat ganas dan juga
ditakuti oleh sebahagian dari ikan yang ada di ekosistem laut. Hal tersebut
disebabkan karena hiu bisa memangsa ikan-ikan yang memiliki tubuh lebih kecil
dan juga membunyai banyak nutrisi.
Dalam perkembangbiakkan-nya, seekor hiu mengalami perkembangbiakkan yang
sama dengan seekor ikan pari. Dan sampa sekarang belum terdapat informasi
yang lebih jelas dan terpercaya mengenai berapa lama waktu yang dibutuhkan
ikan hiu untuk mengandung para anak-anaknya. Tetapi, didalam sekali
kehamilannya, ikan hiu bisa menghasilkan 5 sampai 20 ekor calon bayi.
2) Platypus
Contoh dari hewan ovovivipar yang selanjutnya yaitu hewan endemik yang sering
ditemukan di suatu wilayah di Australia, yakni platypus. Hewan Platypus ini
merupakan suatu contoh dari hewan yang berevolusi dari kelas aves sampai ke
kelas mamalia. Walaupun mereka masuk di kelas mamalia, namun mereka juga
dapat berkembangbiak dengan cara bertelur juga.
Siklus reproduksi seekor platypus sama dengan contoh dari hewan ovovivipar
lainnya. Apabila setelah pembuahan sudah terjadi, maka embrio tersebut akan
dapat berkembang didalam telur dan mengambil nutrisi yang berada di sebagian
kuning telur mereka. Perkembangan dari embrio hewan platypus sangat cepat,
maka cuma membutuhkan waktu yaitu sekitar 10 sampai 14 hari untuk dapat
mengandung anaknya.