Anda di halaman 1dari 4

HEWAN OVIVAR

1. Ikan Cupang atau Ikan Betta

Ikan cupang atau ikan betta tengah banyak diminati untuk dikoleksi dan digunakan sebagai
penghias rumah atau akuarium berkat warnanya yang cantik. Ikan cupang ini juga tergolong ke
dalam hewan bertelur atau hewan ovipar. 

Bentuk telur ikan cupang ini menyerupai buih-buih yang bisa kamu temukan di tanaman –
tanaman dalam air atau di sisi-sisi akuarium. Telur ikan cupang hanya membutuhkan waktu 3
hari untuk menetas.

2. Katak

Katak merupakan jenis hewan amfibi yang berkembang biak dengan cara bertelur. Namun,
berbeda dengan hewan ovipar biasanya, katak jantan akan membuahi telur yang sudah
dikeluarkan betina di dalam air.

Telur yang sudah dibuahi oleh katak jantan tersebut, kemudian akan berkembang dan menetas di
dalam air menjadi kecebong atau berudu.

Kecebong tersebut akan melalui tahap metamorfosis dimana mulai munculnya paru-paru dan
kaki yang kemudian akan tumbuh menjadi katak dewasa.
3. Kupu-Kupu

Ulat yang biasa kita temukan di pepohonan, ternyata merupakan bentuk larva dari kupu-kupu.
Kupu-kupu ini merupakan jenis hewan arthropoda atau serangga yang berkembang biak dengan
cara bertelur atau ovipar.
Kupu-kupu dewasa akan bertelur pada permukaan daun, yang kemudian tumbuh menjadi larva
atau ulat yang kita kenal.
Ulat kemudian akan melalui tahap tidur dalam kepompong yang kemudian berubah menjadi
kupu-kupu kecil dan kupu-kupu dewasa.

4. Platypus

Hewan mamalia kebanyakan berkembang biak dengan cara vivipar atau melahirkan, tetapi ada
juga hewan mamalia yang berkembang biak dengan cara vivipar atau lebih dikenal dengan
sebutan hewan monotremata.
Salah satu contohnya adalah platypus. Hewan satu ini tergolong dalam jenis hewan monotremata
yang berkembang biak dengan cara bertelur namun tetap memiliki kelenjar susu dan menyusui
anaknya melalui pori-pori lipatan kelenjar susu yang terdapat pada perut induknya.

5. Buaya

Contoh hewan ovipar berikutnya adalah buaya. Buaya merupakan hewan amfibi ini berkembang
biak dengan cara bertelur, sehingga disebut dengan hewan ovipar. 
Buaya akan menggali lubang pada gundukan tanah untuk proses bertelurnya. Biasanya, buaya
betina akan melindungi sarang juga anak-anaknya.
Tergantung pada spesies buaya, dalam sekali bertelur, buaya bisa mengeluarkan 7 sampai 95
telur sekaligus. Telur buaya membutuhkan waktu sekitar 80 hari sampai waktu menetas tiba.
TUMBUHAN YANG LANGKA DI INDONESIA

1. Kedepir atau Repeh

Punya nama ilmiah Mangifera gedebe Miq. Jenis mangga-manggaan ini memiliki daerah
persebaran yang relatif sempit dan mengalami penurunan kualitas habitat. Statusnya
rawan.

Jenis tumbuhan dengan pohon besar mencapai 30 m dan diameter batang mencapai 60
cm yang rawan punah. Saat ini sudah dilakukan konservasi di beberapa daerah untuk
melestarikan tanaman Mangifera gedebe Miq.

2. Acung Jangkung

Amorphophallus decus-silvae atau di wilayah Jawa Barat dikenal dengan sebutan acung
jangkung. Acung jangkung adalah jenis tumbuhan endemik yang hanya dapat dijumpai di Jawa
Barat dan Jawa Tengah bagian barat.

Di mana acung jangkung ini diperkirakan hanya berada 10.000 saja di alam. Adanya peralihan
fungsi kawasan untuk perumahan dan menyebabkan kelangkaan pada tumbuhan ini.

3. Rotan Inun
Calamus scabridulus Becc atau rotan inun. Jenis dari tumbuhan palem-paleman yang sangat khas
dan memiliki rotan berumpun dengan panjang hingga 20 m.

Tumbuhan langka ini hanya dapat ditemukan di Bangka Belitung dan sekitarnya. Jenis tumbuhan
ini sangat langka untuk ditemukan karena hutan alami sudah banyak diubah menjadi pemukiman
atau industri.

4. Pakis Hanoman atau Penawar Jambi

Cibotium barometz atau penawar jambi. Sering juga disebut pakis hanoman. Jenis dari tumbuhan
paku tiang yang saat ini populasinya sangat langka dan berada di luar kawasan konservasi.

Pembakaran lahan yang masif dan alih fungsi lahan menjadi perkebunan karet, kopi, dan sawit
akhirnya mematikan pertumbuhan dari jenis paku tiang ini. Umumnya, jenis Cibotium barometz
banyak ditemukan di daerah Bengkulu.
Baca juga:
10 Manfaat Tumbuhan bagi Makhluk Hidup Lain, Apa Saja?

5. Keruing Bunga

Dipterocarpus hasseltii Blume atau keruing bunga. Dalam bahasa Jawa sering juga dinamakan
pelahlar.

Jenis dari tumbuhan jenis meranti-merantian yang terancam punah dengan status genting karena
populasi yang semakin menciut. Penyebabnya pembalakan liar dan alih fungsi lahan.

Anda mungkin juga menyukai