Anda di halaman 1dari 3

1.

Contoh Cerita Fiksi

Si Bolang di Papua

Si Bolang yang biasanya kita jumpai di televisi Trans7 kini tidak ada dalam bentuk bukucerita
buku cerita ini menceritakan petualangan bola ketika menjelajahi Tanah Papua.

Dalam peta wilayah Indonesia Papua terletak di wilayah paling timur Tanah Papua dibagi
menjadi dua wilayah yaitu Provinsi Papua Barat buka (dulu Irian Jaya barat) dan provinsi Papua
wilayah Papua sangat luas sebagian besar masih berupa hutan Papua adalah wilayah Indonesia
yang sangat indah pemandangan alamnya.

Sayangnya menjelajahi Papua itu tidak mudah karena kita harus berjalan kaki berminggu-
minggu atau kalau ada kita bisa naik pesawat kecil bermesin baling-baling namun dalam cerita
ini bola memiliki cara unik untuk pergi ke Papua dengan peta ajaib pemberian seorang nenek
misterius bisa pergi ke mana saja ia suka.

Pada cerita pertama bolong bertemu dengan cantik yang tinggal di distrik seberapa Kabupaten
Intan Jaya di sini bolong belajar membuat noken tas khas Papua yang dianyam dari serat
tanaman jambu Selain itu Abang juga mendapatkan pengalaman baru cara mengawetkan daging
dengan merendamnya dalam air sungai yang sedingin es.

Untuk mengikuti petualangan Bolang di Papua secara lengkap kita harus membaca tujuan cerita
dimulai dari cerita noken untuk ibu, berburu karaka ke Mimika, barapen perdamaian dari
ayamaru, tukar sempit di prafi,tifa penyemangat dari Asmat, rumah jamur beratap alang-alang,
dan kejutan di akhir cerita.

Selain menikmati petualangan Bolang, buku ini juga dilengkapi dengan pengetahuan tentang hal-
hal unik tentang papua, contohnya tentang Perahu tradisional khas Papua yang disebut kole-kole,
tradisi barapen atau bakar batu, rumah jamur yang disebut honai, juga tradisi mengusir hama di
ladang yang disebut Osilo. Dengan buku ini kita jadi tahu betapa teman-teman di Papua sangat
akrab dengan alam.
2. Contoh Cerita Nonfiksi

Nyanyi Sunyi Seorang Bisu

Ditangkap untuk kemudian dibuang dan ditahan di Pulau Buru tentu bukan sebuah impian
apalagi cita-cita semua orang. Begitu pula dengan seorang Pramoedya Ananta Toer. Dipisahkan
dengan paksa dari istri dan anak ke sebuah pulau yang dikenal sebagai pulau “angker”, tempat
para tahanan politik pemerintah yang berkuasa pada masa itu. Mereka yang dibawa ke Pulau
Buru tidak lebih dari orang mati, dipisahkan dari kehidupan.

Nyanyi Sunyi Seorang Bisu adalah catatan Pram yang ditulisnya selama berada di Buru. Bukan
fiksi seperti mahakaryanya yang lahir selama di Pulau Buru, tapi curahan hatinya yang ingin
dikeluarkan. Yang mati tidak harus bisu, begitu tekadnya. Tanpa tahu kesalahan juga kepastian
kapan akan dihadapkan pada pengadilan, bagi Pram juga tapol lainnya, berada di Pulau Buru
artinya siap dikenang sebagai nama saja. Pram menulis bukan hanya tentang keadaan di Buru,
tentang mereka yang bernasib sama dengannya tapi juga menulis untuk anak-anaknya.

Membaca catatan Pram setebal 426 halaman ini akan sangat sulit menahan air mata. Bukan
karena bahasanya menye tentu saja. Yang biasa membaca karya Pram pasti tahu gaya tulisannya.
Nyanyi Sunyi Seorang Bisu merangkul semuanya, sebuah buku harian, catatan peristiwa juga
sekaligus surat, meskipun tak terkirim. Bagi seorang anak tulisan Pram ini mengaduk bukan
hanya nurani tapi juga hati. Kita akan menyumpah karena kesalnya, mengutuk keras perlakuan
tidak adil juga tidak manusia sekaligus tergugu karena haru.

Buku yang dikumpulkan dari coretan-coretan Pram ini, seperti juga karya-karyanya yang lain
menunjukkan ketajaman pikirannya. Dengan keadaannya sebagai seorang tahanan politik,
terbuang, Pram mampu menghasilkan karya yang sangat layak dibaca bahkan patut dibaca oleh
semua genarasi bangsa ini. Bagaimana bangsa ini telah dan masih melewati masa-masa hitam
sebagai sebuah bangsa yang sudah merdeka, katanya.

Seperti orang bisu, nyanyian Pram disenandungkan tanpa harapan lebih akan didengar,
terdengar. Haknya sebagai manusia telah dilanggar. Menulis adalah pekerjaan untuk menjaga api
tetap menyala, menjaga kewarasan. Tapi seperti juga yang dia tulis di buku ini, “Hidup tanpa
harapan adalah hidup yang kosong” kumpulan catatan ini adalah harapannya, salah satu bentuk
perlawanannya.

Anda mungkin juga menyukai