JFHFHFFG
JFHFHFFG
KABUPATEN LAMONGAN
Disusun oleh:
FAKULTAS PERTANIAN
MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini, maupun
isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu
acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam berternak broiler.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Lamongan, 8 Juni
2021
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.2 Tujuan...............................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1 Pengertiantetelo................................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................7
PENUTUP..................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit tetelo merupaka penyakit yang sangat ganas bagi ternak ungags, dan
merugikan industri peternakan ungags. Ungags yang dapat terserang penyakit tetelo yaitu
ayam, itik, dan kalkun.(Adi et al.2008). Tetapi ayam adalah unggas yang paling peka
terhadap penyakit tetelo tersebut dibandingkan dengan ungags lainya seperti itik dan
kalkun, itik dan kalkun juga bisa terserang penyakit tetelo tetapi jarang menunjukan
gejala klinisnya (Abdelrhman et al.2013).
Penyakit tetelo ini sudah mewabah hampir di seluruh Indonesia termasuk wilayah
Jawa timur khusnya di kabupaten Lamongan (Kencana et al. 2012).
Penyakit tetelo bisa di sebabkan oleh lingkungan yang lembab yang di karenakan
musim hujan atau juga bisa cuaca yang tidak setabil, penularan atau penyebran penyakit
tetelo ini bisa terjadi kontak langsung antara unggas yang sakit dengan unggas yang
sehat, dan juga bisa melalui wadah makanan dan minuman yang di pakai. Tempat atau
kandang yang mudah terserang tetelo yaitu kandang yang kombongan, yang dimana
semua ayam di jadikan satu di dalam kandang tersebut sehingga bila salah satu ayam ada
yang terjangkit penyakit tetelo maka kemungkinan besar semua ayam yang ada di dalam
kandang akan mati, hal itu sudah terbukti di daerah-daerah lainya (Kencana et al. 2012
1.2 Tujuan
Tujuan makalah ini terarah kepada masyarat atau peternak broiler atau ternak ayam
kampung agar mengetahui bahaya penyakit unggas tetelo dan bisa memahami cara
pencegahan supaya ternak terhindar dari penyakit tetelo.
PEMBAHASAN
Penyakit newcastle disease (ND) atau biasanya di daearah jawa disebut penyaki
tetelo, yang merupakan penyakit unggas menular yang sangat berbahaya, penyakit tetelo
penyakit yang mematikan bagi unggas, penyakit tetelo dapat menimbulkan kerugian
sangat besar bagi industri perunggasan karna morbiditas dan mortalitas serta danpak
penyebaranya sangatlah cepat baik pada ayam pedaging, ayam kampung dan unggas
lainya, tetapi unggas yang paling mudah tererang penyakit tetelo yaitu ayam, karna ayam
unggas yang paling peka terhadap penyakit tersebut, karna ayam selalau menunjukan
tanda-tanda klinis penyakit tetelo seperti jengger, lesuh, kototan berwarna hijau, dan
pucat(OIE, 2012). Penyakit ini sudah menyebar luas di seluruh pelosok indonesia
termasuk jawa timur khusnya di kabupaten lamongan, yang saat ini saat ini sedang
mengalami mewabahnya penyakit tetelo.
a. Faktor virus
b. Faktor lingkungan
Lingkungan yang lembab dan kotor yang di karenakan musim hujan atau
musim yang tidak setabil bisa memyebabkan virus-virus menjadi berkembangbiak
sehingga menyebar ke seluruh kandang unggas dan mengakibatkan munculnya
penyakit newcastle disiase (ND) atau tetelo.
Virus newcastle disease (ND) atau tetelo terutama menyerang kedalam saluran pencernaa
yang akan menyebabkan adanya feses tercemar oleh virus tersebut. Penularan penyakit tetelo
dapat terjadi secara langsung melalui makanan atau minuman yang tercemar oleh virus atau
akibat menghirup feses yang sudah mengering. Penularan secara tidak langsung melalui
udara, dari ayam yang sakit terhadap ayam yang sehat, penularan dengan perantara air liur
ayam yang sakit terbawa udara sehingga dapat menular kepada unggas lainya. Ayam yang
sudah mati seharusnya juga di musnahkan karna ayam yang amti karna penyakit tetelo masih
mengandung virus jika tidak di musnahkan virus etrsebut akan terbawa udara dan akan
menular ke unggas yang lain(Tabbu, 2000).
Vaksinasi
Agar ayam memdapat kekebalan tubuh sehingga sulit untuk terserang penyakit
Nutrisi pakan yang cukup
Agar ayam mendapat asupan nutrisi yang cukup membuat ayam menjadi lebih sehat
Pisahkan ayam yang terlihat sakit
Agar tidak menular ke ayam yang lain karna faktor udara atau kontak langsung antara
ayam sakit dengan ayam yang sehat
Kebersihan kandang
Karna kebersiahan kandang sangat penting bagi peternak ayam agar ayam nyaman
dan terhindar dari virus
Memusnakan ayam yang mati
Ayam yang mati karna penyakit tetelo hseharusnya di musnahkan dengan cara di
bakar atau di kubur agar virus yang menempel pada ayam yang mati tidak terbawa
udara hingga menular ke ayam yang lain.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
penyakit unggas newcastle disease (ND) atau tetelo merupakan penyakit unggas
menular yang harus di waspadai bagi masyarakat dan peternak ayam karna penyakit
tersebut menyebabkan kematian hinggas 90%.
3.2 Saran
Sebaiknya jika kita ternak ayam atau unggas lainya wajib memperhatikan
kebersihat kandang, nutrisi pakan, dan melakukan vaksinasi agar terhindar dari penyakit
tetelo.
DAFTAR PUSTAKA
Adi AAAM, Astawa NM, Putra KSA, Matsumoto Y. 2008. Deteksi Virus Penyakit
Tetelo
Isolat Lapangan dengan Metode Nested Reverse Transcriptase-Polymerase
Chain Reaction. J Veteriner 9 (3) : 128-134
Abdelrhman, S. S., Rihan, E. E. M., Almotairy, H. M., Jassem, A. H. A., & Al-Blowi, M.
(2013). Sero-Virological studies on Newcastle Disease and Avian Influenza in
Farmed Ostriches (Struthio camelus) in Saudi Arabia. J World’s Poult Res,
3(2), 38-42.
Kencana GAY. 2012. Penyakit Virus Unggas. Denpasar. Udayana University Pres. Hal
34-52.
Yuliana, I. K. W., Kencana, G. A. Y., & Suartha, I. N. (2015). Seroprevalensi penyakit
tetelo pada Peternakan Itik dan Pasar Galiran di Kabupaten Klungkung, Bali.
Jurnal Veteriner, 16(3), 383-388.
Etriwati, R. D., Handharyani, E., & Setiyaningsih, S. (2017). Studi histopatologi limpa
dan bursa fabricious ayam berpenyakit tetelo (Newcastle Disease) pada kasus
lapang. J Veteriner, 18, 510-515.
Tabbu, C. R. (2000). Penyakit ayam dan penanggulangannya. Penyakit bacterial, mikal
dan viral, 1.