Anda di halaman 1dari 11

PENGAMATAN DAN PENGARUH LAMA PENYINARAN TERHADAP

TANAMAN DI DAERAH SEKITAR KAMPUS POLITEKNIK


PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH

TUGAS :
KLIMATOLOGI

Oleh :

Sepriko Herman
BP: 1201381018

DOSEN PEMBIMBING
Ir. Yulensri. M.Si

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PRODUKSI HORTIKULTURA


JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PAYAKUMBUH
2013
I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari gambaran dan penjelasan sifat


iklim di muka bumi dan faktor penyebabnya. Dalam ilmu klimatologi lebih
mengarah pada cuaca dan iklim. Adapun unsur-unsur cuaca dan iklim adalah
seperti suhu udara, kelembaban udara, curah hujan,tekanan udara, angin, durasi
atau intensitas cahaya matahari, lama penyinaran dan beberapa unsur iklim yang
kurang penting. Salah satu unsur iklim yang sangat penting adalah lama
penyinaran. Alat yang digunakan untuk menghitung lama penyinaran adalah
Cambell Stokes.
Lama penyinaran adalah lamanya matahari bersinar cerah selama satu hari
penuh sampai di permukaan bumi yang dinyatakan dengan jam. Periode satu hari
lebih tepat disebut panjang hari yaitu jangka waktu selama matahari berada di atas
horizon. Menurut WMO sinar matahari dikatakan cerah bila intensitas radiasinya
mencapai 209,34 Wm2 atau lebih ( 1 Wm2 = 0,001433 kalori/cm2/menit ).
Halangan terhadap pancaran cahaya matahari ke permukaan bumi terutama oleh
adanya awan, kabut, dan benda – benda pengotor di atmosfer lainnya. Lama
penyinaran ditulis dalam satuan jam sampai nilai persepuluh, atau sering di tulis
dalam nilai persen terhadap panjang hari. Lama penyinaran sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman.
Adapun pengaruh lama penyinaran terhadap pertumbuhan tanaman adalah
mampu tidaknya tanaman memasuki masa generatif di suatu tempat dan
mempengaruhi hormon pembentukan bunga serta berpengaruh terhadap aktifitas
mahkluk hidup, seperti manusia, hewan, dan metabolisme tumbuhan.
Pada laporan ini akan dibahas lebih lanjut pengenai perhitungan dan
pengaruh lama penyinaran terhadap pertumbuhan tanaman di areal sekitar kampus
politani payakumbuh.
1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah (1). Menjelaskan prinsip
kerja alat CambellStokes dan Memasang alat Cambell Stokes dengan benar (2).
Melakuakan pengukuran lama penyinaran matahari dengan alat Cambell Stokes
(3). Menjelaskan pengaruh lama penyinaran terhadap pertumbuhan tanaman dan
menentukan komoditi apa yang cocok di tanam di areal tanjung pati sesuai lama
penyinaran yang ada di daerah tersebut.
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Lama Penyinaran

Ketika bumi mengedari matahari, posisi sumbu bumi tidak selalu tegak
lurus terhadap garis hubung antara inti bumi dengan inti matahari. Karna garis
hubung antaranya saling paraler terhadap radiasi matahari. Sudut yang terbentuk
sangat bervariasi antara 90±23,50 c . Variasi dari sudut yang terbentuk
menyebabkan garis edar matahari secara teratur bergeser ke belahan bumi utara
dan kebelahan bumi selatan. Pada saat sumbu bumi pada posisi tegak lurus
dengan garis hubung inti bumi dengan inti matahari, maka garis edar matahari
akan berada pada garis ekuator (lintang 00 ). Pada saat sumbu bumi berada pada
posisi kemiringan yang maksimal maka garis edar matahari berada pada garis
lintang 230 27' .
Pergeseran garis edar matahari dapat menyebabkan perubahan panjang hari
(lama penyinaran) yang diterima pada lokasi-lokasi di permukaan bumi.
Perubahan lama penyinaran tidak begitu besar pada daerah tropis yang dekat
dengan garis equator. Semakin jauh letak tempat dari garis equator, maka
fluktuasi lama penyinaran akan semakin besar. Untuk lokasi-lokasi di belahan
bumi utara, lama penyinaran yang panjang (> 12 jam) akan terjadi saat garis edar
matahari berada antara garis equator dengan garis lintang 23,50LU. Lama
penyinaran yang pendek (< 12 jam), terjadi pada saat garis edar matahari di
belahan bumi selatan. Kejadian yang sebaliknya terjadi untuk lokasi-lokasi yang
terletak di belahan bumi selatan.
Lama penyinaran akan berpengaruh terhadap aktifitas makhluk hidup,
misalnya pada manusia dan hewan juga akan berpengaruh terhadap metabolisme
yang berlansung di dalam tubuh makhluk hidup, misalnya pada tumbuhan.
Penyinaran yang lebih lama akan memberi kesempatan yang lebih besar bagi
tumbuhan tersebut untuk memanfaatkannya melalui proses fotosintesis . selain
itu, lama penyinaran akan pula mempengaruhi aktifitas hormon pada tumbuhan,
terutama hormon tumbuhan yang berperan dalam inisiasi bunga.
2.2. Fotoperiodesitas

Fotoperiodesitas adalah fenomena dimana fase perkembangan tumbuhan di


pengaruhi oleh lama penyinaran yang diterima oleh tumbuhan terutama
sehubungan dengan kapan tumbuhan tersebut memasuki fase generatifnya.
Beberapa tumbuhan akan memasuki fase generatif (membentuk organ
reproduktif) hanya jika tumbuhan tersebut menerima penyinaran yang panjang (>
14 jam) dalam setiap periode sehari semalam, sebaliknya adapula kelompok
tumbuhan yang hanya akan memasuki fase generatif jika menerima penyinaran
yang singkat (< 10 jam). Kelompok tumbuhan yang membutuhkan lama
penyinaran yang panjang disebut tumbuhan hari panjang (long-day-plant) dan
kelompok tumbuhan yang membutuhkan lama penyinaran yang singkat disebut
tumbuhan hari pendek (short-day-plant). Kelompok tumbuhan yang fase
perkembangannya tidak dipengaruhi oleh lama penyinaran disebut sebagai
tumbuhan hari netral (neutral-day-plant). Kelompok tumbuhan ini tetap akan
memasuki fase generatif baik jika menerima lama penyinaran yang panjang
ataupun singkat.
No Kelompok Contoh Nama latin
.
1 Tanaman berhari panjang -bunga matahari
2 Tanaman berhari pendek -jagung Zea mays
3 Tanaman berhari netral -padi Oryza sativa
III. METODE PELAKSANAAN

3.1. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan pengamatan lama
penyinaran adalah sebagai berikut :

 Alat Cambell Stokes


 Kertas Pias
 Alat tulis ( buku dan pena)

 Bola Kaca ( r = 73 mm )

 Tempat Kertas Pias

 Sekrup penyetel

 Kedudukan bola kaca

 Skala Derajat Lintang

 Mur pengatur kedudukan horizontal

 Busur meridian pengatur sudut


kemiringan lensa
 Paku penjepit kertas pias

3.2. Cara Kerja

Adapun Pelaksanaan praktek ( Pemasangan alat Campbell Stokes ) adalah


sebagai berikut
 Tempatkan Alat Campbell Stokes pada bangku datar dengan ketinggian
120 cm dari permukaan tanah pada stasiun Klimatologi
 Atur sumbu bola mengarah ke utara – selatan, sehingga letak kertas pias
sejajar dengan timur – barat
 Tubuh alat harus terletak horizontal dengan mengatur sekrup pengatur
kedudukan horizontal. Apabila gelembung air water pas kedudukannya
sudah berada di tengah – tengah, maka alat tersebut sudah horizontal
 Kemiringan lensa bola di sesuaikan dengan kemiringan derajat garis
lintang bumi setempat yaitu dengan mengatur sumbu meredia. Apabila
sudah tepat kedudukannya maka skrup pengunci busur meredia di
kencangkan
 Pasanglah kertas pias yang sesuai dengan tanggal penggunaanya

Cara pengambilan data dengan alat Campbell Stokes

 Masing – masing kelompok mendapatkan satu kertas pias

 Pasanglah kertas pias tersebut di luar jam praktek yaitu pada jam 06.00

 Pada jam 18.00. Kertas tersebut di ambil kembali

 Kertas pias tersebut dikumpulkan satu hari setelah pelaksanaan


pengukuran berakhir.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Adapun hasil dari mkalah ini dapat dilihat pada data pada tabel di bawah
dengan data sebagai berikut :

Hasil Pengamatan Lama Penyinaran Matahari

No. Hari/Tanggal Lama Penyinaran Matahari


1. Kamis/ 19 sept 2013 7 jam
2. Jumat/ 20 sept 2013 8 jam
3. Sabtu/ 21 sept 2013 8 jam 30 menit
4. Minggu/ 22 sept 2013 8 jam 15 menit
5. Senin/ 23 sept 2013 8 jam
6. Selasa/ 24 sept 2013 9 jam 30 menit
7. Rabu/ 25 sept 2013 6 jam
8. Kamis/ 26 sept 2013 5 jam 15 menit
9. Jumat/ 27 sept 2013 6 jam 50 menit
10. Sabtu/ 28 sept 2013 7 jam
11. Minggu/ 29 sept 2013 2 jam 15 menit
12. Senin/ 30 sept 2013 3 jam 48 menit
Jumlah rat – rata = 80 jam 23 menit/12=6 jam 6 menit

Grafik lama penyinaran dari data tabel diatas adalah sebagai berikut:
10

9
lama penyinaran (jam)

3.2. Pembahasan

Dari hasil pengamatan lama penyinaran yang dilakukan di belakang kampus


politani di sekitar areal tanjung pati maka dapat dibahaskan bahwa lama
penyinaran rata-rata di sekitar areal kampus politani adalah 6 jam 9 menit maka
dari data tersebut dapat di kalkulasikan bahwa tanaman yang cocok di tanam di
areal sekitar kampus politani adalah tanaman yang berhari pendek ataupun yang
berhari netral. Seperti, tanaman jagung, padi, gandum, bawang merah, dan
beberapa kelompok tanaman sayuran.
Lama penyinaran pada dasarnya dapat mempengaruhi mampu tidaknya
tanaman memasuki masa generatifnya dan meransang hormon pembentukan
bunga. Lama penyinaran juga sangat berpengaruh lansung pada foto periodesitas,
fenomena ini dapat kita jumpai pada beberapa varietas tanaman (misalnya
tanaman mangga) yang tempat tumbuhnya di pekarangan dan dekat sumber
cahaya (lampu listrik) berbunga diluar musimnya.walaupun demikian, di alam
banyak dijumpai tanaman yang tidak mau berbunga bila panjang hari kurang atau
lebih dari apa yang seharusnya diutuhkan.
Dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan tumbuhan akan lama
penyinaran yang ideal, lama penyinaran ini dapat dimaniplasi (diperpanjang atau
dipersingkat). Penambahan lama penyinaran dapat dilakukan dengan
menggunakan lampu listrik yang spektru cahayanya semirip mungkin dengan
cahaya matahari, dimana secara sederhana dapat digunakan gabungan antara
cahaya dari lampu pijar dengan lampu fluorescence. Untuk mempersingkat lama
penyinaran dapat dilakukan dengan cara menutupi tanaman tersebut dengan kain
hitam atau bahan lain yang sulit ditembus cahaya matahari.

IV. KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :

1. Penghitingan lama penyinaran dengan alat cambell stokes dapat dilakukan


dengan langkah kerja yang telah dijabarkan dan pemasangfan alat cambell
stokes juga dapat dilakukan sesuai langkah kerja yang telah dijabarkan.
2. Pengaruh dari lama penyinaran terhadap pertumbuhan tanaman adalah
Beberapa tumbuhan akan memasuki fase generatif (membentuk organ
reproduktif) hanya jika tumbuhan tersebut menerima penyinaran yang
panjang (>14 jam) dalam setiap periode sehari semalam; sebaliknya ada
pula tumbuhan yang hanya akan memasuki fase generatif jika menerima
penyinaran singkat (<10 Jam).
3. Kelompok tumbuhan yang membutuhan lama penyinaran yang panjang
disebut tumbuhan hari panjang (long-day plant) dan kelompok tumbuhan
yang membutuhkan lama penyinaran yang singkat disebut tumbuhan hari
pendek (short-day plant), kelompok tumbuhan yang fase perkembangan
tidak dipengaruhi oleh lama penyinaran disebut sebagai tumbuhan hari
netral (neutral-day plant) kelompok ini akan memasuki fase generatif baik
jika menerima lama penyinaran yang panjang ataupun singkat.
4. Komoditi tanaman yang cocok ditanam di sekitar areal tanjung pati dekat
kampus politani adalah tanaman berhari pendek dan netral seperti jagung,
padi, bawang merah dan juga beberapa jenis tanaman sayuran.

DAFTAR PUSTAKA

Guslim,2007. Agroklimatologi, USU Press, Medan


Lakitan, B. 1994. Dasar- Dasar Klimatologi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Hal 175.
Marisal, Yulensri. 2010. BKPM Klimatologi Pertanian. Payakumbuh
Rafi’i, Suryatna. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Penerbit Angkasa. Bandung
Tjasyono, B. 2004. Klimatologi. Penerbit ITB. Bandung. Hal 348.

Anda mungkin juga menyukai