MIKROBIOLOGI I
TEKNIK PENGHITUNGAN JUMLAH MIKROB
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Amin
NPM : F1D015032
Diketahui Praktikan
Asisten Praktikum
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakteri merupakan organisme uniseluler yang tumbuh dengan cara pembelahan biner
yaitu satu sel membelah secara simetris. Untuk mempermudah perhitungan koloni diperlukan
pengetahuan mengenai morfologi bakteri tersebut sehingga media pertumbuhan yang akan
digunakan sesuai dengan sifat bakteri tersebut. Analisis kuantitatif mikrobiologi pada bahan
pangan penting dilakukan untuk mengetahui mutu bahan pangan, dan proses yang akan
diterapkan pada bahan bahan pangan tersebut. Ada beberapa cara untuk mengukur atau
menghitung mikrob yaitu dengan perhitungan jumlah sel, perhitungan massa sel secara
langsung dan pendugaan massa sel secara tak langsung. Perhitungan jumlah sel dapat
dilakukan dengan 3 metode yaitu dengan hitungan mikroskopik, MPN (Mos Probable
Number), dan hitungan cawan.Dari ketiga metode tersebut metode hitungan cawan paling
banyak dan mudah digunakan (Brady, 1999).
Kuantitasi mikroba menunjukan jumlah koloni yang mampu di bentuk oleh mikroba
tertentu. Beberapa koloni bakteri ini, bagi tubuh manusia akan menyebabkan penyakit. Seteril
dari bakteri untuk makanan terutama minuman, sangat perlu di ketahui demi menjaga
kesehatan. Air minum dari berbagai tempat memepunyai jenis-jenis bakteri yang tidak sama
untuk air minum hasil penyulingan diharapkan sudah terbebas dari bakteri. Pertumbuhan
sering kali dinyatakan secara singkat sebagai kemampuan untuk menghasilkan 2 sel baru dan
hidup. Sel dikatakan hidup bila dapat menghasilkan sel baru. Bila tidak mempunyai
kemampuan ini lagi, Maka sel dinyatakan tidak hidup lagi atau mati. Analisis pertumbuhan
bakteri dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu, membandingkan jumlah sel, berat
kering, konsentrasi protein atau nitrogen dan kekeruhan (Dwidjoseputro, 1994).
Metode MPN (Most Probable Number) untuk uji kualitas mikrobiologi air dalam
praktikum digunakan kelompok Coliform sebagai indikator. Kelompok Coliform mencakup
bakteri yang bersifat aerobik dan anaeorobik fakultatif, batang gram negatif dan tidak
membentuk spora. Coliform memfermentasikan laktosa dengan pembentukkan asam dan gas
dalam waktu 48 jam pada suhu 35°C (Hastowo, 1992).
Gambar 2 setelah di inkubasi sampel pendap pada suhu 35oC untuk melihat bakteri pekal dan
non pekal.
4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil positif tanda adanya
mikrob yang ada di dalam tabung tetapi terdapat juga hasil negatif di dalam tabung tanda
tidak adanya mikrob. Pada kelompok 3, tabung seri I 10 ml yang menunjukkan hasil positif
tanda adanya mikrob sebanyak 2 tabung sedangkan pada tabung seri II 1 ml dan tabung seri
III 0,1 ml menunjukkan hasil yang negatif menandakan tidak adanya mikrob di dalam tabung
dan indeks MPN yang didapat yaitu 9. Berdasarkan jumlah E.coli dan jumlah non E.coli,
Kelompok 3 mendapatkan jumlah E.coli sebanyak 8 koloni sedangkan jumlah non E.coli
tidak ada. Pada kelompok 4, didapatkan hasil positif tanda adanya mikrob dari masing-
masing tabung seri I,II dan III . Pada tabung seri I 10 ml yang menunjukkan hasil positif
tanda adanya mikrob sebanyak 3 tabung, tabung seri II 1 ml yang menunjukkan hasil positif
tanda adanya mikrob sebanyak 3 tabung dan tabung seri III 0,1 ml yang menunjukkan hasil
positif tanda adanya mikrob sebanyak 1 tabung serta indeks MPN yang didapat yaitu 460.
Berdasarkan jumlah E.coli dan jumlah non E.coli, Kelompok 4 mendapatkan jumlah E.coli
yaitu TBUD yang artinya terlalu banyak untuk dihitung sedangkan jumlah non E.coli tidak
ada.
Pada kelompok 5, didapatkan hasil positif tanda adanya mikrob yang ada di dalam
tabung tetapi terdapat juga hasil negatif di dalam tabung tanda tidak adanya mikrob. Di
tabung seri I 10 ml yang menunjukkan hasil positif tanda adanya mikrob sebanyak 3
sedangkan tabung pada tabung seri II 1 ml dan tabung seri III 0,1 ml menunjukkan hasil yang
negatif menandakan tidak adanya mikrob di dalam tabung seri tersebut dan indeks MPN yang
didapat yaitu 23.
Berdasarkan jumlah E.coli dan jumlah non E.coli, Kelompok 5 tidak mendapatkan
adanya E.coli, Sedangkan jumlah non E.coli yang didapat belum diketahui secara pasti, tetapi
jumlah koloni yang didapatkan berada dibawah 300 koloni yang artinya masih bisa dihitung.
Hal ini sesuai dengan yang diyatakan oleh Widodo (2016) bahwa jika jumlah mikrob lebih
dari 300 koloni, dinyatakan dengan TBUD (Terlalu banyak untuk dihitung dan jika kurang
dari 30 dinyatakan dengan TSUD (Terlalu Sedikit Untuk Dihitung).
Pada kelompok 6, didapatkan hasil positif tanda adanya mikrob dari masing-masing
tabung seri I,II dan III. Pada tabung seri I 10 ml yang menunjukkan hasil positif tanda
adanya mikrob sebanyak 3 tabung, tabung seri II 1 ml yang menunjukkan hasil positif tanda
adanya mikrob sebanyak 3 tabung dan tabung seri III 0,1 ml yang menunjukkan hasil positif
tanda adanya mikrob sebanyak 3 tabung serta indeks MPN yang didapat yaitu >2400.
Pada kelompok 7, didapatkan hasil positif tanda adanya mikrob yang ada di dalam
tabung tetapi terdapat juga hasil negatif di dalam tabung tanda tidak adanya mikrob. Di
tabung seri I 10 ml yang menunjukkan hasil positif tanda adanya mikrob sebanyak 3 tabung,
tabung seri II 1 ml yang menunjukkan hasil positif tanda adanya mikrob sebanyak 1 tabung
sedangkan tabung seri III 0,1 ml menunjukkan hasil negatif tanda tidak adanya mikrob serta
indeks MPN yang didapat yaitu 43. Jumlah koloni bakteri yang didapat pada batas atas yaitu
sebanyak 71 koloni bakteri sedangkan jumlah koloni bakteri yang didapat pada batas bawah
yaitu sebanyak 2 koloni bakteri. Berdasarkan jumlah E.coli dan jumlah non E.coli, Kelompok
7 mendapatkan jumlah E.coli yaitu TBUD yang artinya terlalu banyak untuk dihitung
sedangkan jumlah non E.coli tidak ada.
Pada kelompok 8, didapatkan hasil positif tanda adanya mikrob dari masing-masing
tabung seri I,II dan III . Pada tabung seri I 10 ml yang menunjukkan hasil positif tanda
adanya mikrob sebanyak 3 tabung, tabung seri II 1 ml yang menunjukkan hasil positif tanda
adanya mikrob sebanyak 3 tabung dan tabung seri III 0,1 ml yang menunjukkan hasil positif
tanda adanya mikrob sebanyak 3 tabung serta indeks MPN yang didapat yaitu >2400.
Berdasarkan jumlah E.coli dan jumlah non E.coli, Kelompok 8 mendapatkan jumlah E.coli
yaitu TBUD yang artinya terlalu banyak untuk dihitung. Sedangkan jumlah non E.coli tidak
ada.
Pada kelompok 9, didapatkan hasil positif tanda adanya mikrob dari masing-masing
tabung seri I,II dan III . Pada tabung seri I 10 ml yang menunjukkan hasil positif tanda
adanya mikrob sebanyak 3 tabung, tabung seri II 1 ml yang menunjukkan hasil positif tanda
adanya mikrob sebanyak 3 tabung dan tabung seri III 0,1 ml yang menunjukkan hasil positif
tanda adanya mikrob sebanyak 3 tabung serta indeks MPN yang didapat yaitu >2400.
Berdasarkan jumlah E.coli dan jumlah non E.coli, Kelompok 9 mendapatkan jumlah E.coli
yaitu TBUD yang artinya terlalu banyak untuk dihitung sedangkan jumlah non E.coli tidak
ada. Pada praktikum MPN ini juga tidak semua sampel yang dibawa praktikan mengandung
bakteri koliform. Hal ini dibuktikan oleh kelompok 1 dan 2 dengan adanya hasil negatif pada
setiap tabung seri I, II, dan III milik mereka tersebut. Ini membuktikan bahwa air sumur dan
air galon yang diuji tidak mengandung bakteri koliform.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telh dilakukan dapat disimpulkan bahwa prinsip metode
MPN dengan menggunakan 3 tahap yaitu, tahap penguat menggunakan media BGLB, tahap
penduga menggunakan media BGLBB dan tahap pelengkap dengan media EMBA, pada
sampel pendap terdapat bakteri koliform berupa E.coli namun TBUD (Tidak Bisa Untuk
Dihitung).
5.2 Saran
Sebaiknya untuk praktikum selanjutnya dapat melakukan teknik penghitungan jumlah
sel mikrob dengan menggunakan metode selain MPN yaitu metode MMF ( Milipore
Membran Filter).
DAFTAR PUSTAKA
Brady. 1999. Kimia Universitas Asas dan Struktur. Bandung : Binarupa Aksara.
Fardiaz, Srikandi. 1992. Mikrobiologi Pangan I. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Semiarti, dkk. 2014. Uji Bakteriologis Es Batu Rumah Tangga yang digunakan penjual
Minuman di Pasar Lubuk Buaya Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 3 (2)