MIKROBIOLOGI I
IDENTIFIKASI BAKTERI
Disusun Oleh :
Nama : Muhammad Amin
NPM : F1D015032
Diketahui Praktikan
Asisten Praktikum
LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme
ini termasuk ke dalam domain prokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta
memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Beberapa kelompok bakteri dikenal
sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat
memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif
sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel – organel lain seperti
mitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariot
dengan sel eukariot yang lebih kompleks (Colome, 2001).
Uji biokimia merupakan salah uji yang digunakan untuk menentukan spesies kuman
yang tidak diketahui sebelumnya. Setiap kuman memiliki sifat biokimia yang berbeda
sehingga tahapan uji biokimia ini sangat membantu proses identifikasi. Setelah sampel
diinokulasikan pada media differensial atau selektif, kemudian koloni kuman
diinokulasikan pada media uji biokimia. Ada 12 jenis uji yang sering digunakan dalam uji
biokimia walaupun sebenarnya masih banyak lagi media yang dapat digunakan (Adam,
2001).
Satu spesies mikroba akan memiliki “sidik jari” biokimia atau karakter biokimia
idenriras yang berbeda dengan spesies mikroba lainnya. Aktivitas metabolisme tidak
terlepas dari adanya enzim. Berdasarkan tempat bekerjanya, bakteri memiliki juga jenis
enzim yaitu endoenzim dan eksoenzim. Endoenzim yaituenzim yang berkerja dalam sel.
Sistem endoenzim selain bersifat anabolik dapat juga bersifat katabolik.Sedangkan
eksoenzim yaitu enzim yang disekresikan ke luar sel dan berdifusi kedalam media
(Sutedjo, 1996).
Sebagian besar eksoenzim bersifat hidroliktik, yang berarti bahwa eksoenzim
menguraikan molekul kompleks menjadi molekul yang molekul-molekul yang lebih
sederhana. Molekul-molekul yang lebih kecil ini kemudian dapat memasuki sel dan
digunakan untuk kepentingan sel (Hadioetomo, 1993).
Sifat metabolisme bakteri dalam uji biokimia biasanya dilihat dari interaksi metabolit-
metabolit yang dihasilkan dengan reagen-reagen kimia. Kemampuan bakteri
menggunakan senyawa tertentu sebagai sumber karbon dan sumber energiyang dapat
digunakan untuk identifikasi. Identifikasi Bakteri dapat dilakukan dengan beberapa uji
antara lain uji dalam melakukan fermentasi, uji oksidase, produksi katalase, uji motilase
dan uji oksidase (Soeradji, 1987).
5.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa uji yang dilakukan
terhadap Bakteri Salmonella thypii memiliki hasil positif pada uji gula-gula
(multosa,sukrosa fruktosa dan glukosa) urea, sitrat dan katalase, hasil negatif pada uji MR.
5.2 Saran
Untuk pratikum selanjutnya sebaiknya dilakukan pengujian yang lain seperti uji
hidrolisis dan uji biokimia lainya untuk menambah pengtahuan dan cara identifikasi
mikrob dengan metode lain.
DAFTAR PUSTAKA
Adam,MR.2001. Microbiology of Fermented Food .Elsivier Applied Science
Publisher,Ltd. New York.
Aditia, Lasinrang. 2014. Mikrobiologi: Uji Biokimia (IMViC). Makassar: UIN Alauddin
Makassar.
Colome,JS. Et al. 2001. Laboratory Exercises in Microbiology. West Publishing
Company.New York.
Hadioetomo. 1993. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta : Salemba Medika.
Rahayu. 2017. Uji Cemaran Air Minum Masyarakat Sekitar Margahayu Raya Bandung
Dengan Identifikasi Bakteri E.Coli. Bandung : Akademi Farmasi Bumi Siliwangi.
Saridewi. 2016. Analisis Bakteri E.Coli Pada Makanan Siap Saji Di Kantin Rumah Sakit
X
Dan Kantin Rumah Sakit Y. Jakarta : UNJ