Berbicara mengenai morfologi, stratigrafi dan struktur geologi tidak lengkap
rasanya apabila tidak membahas mengenai sejarah geologinya. Sejarah geologi
pada daerah penelitian dapat dibagi atas tiga episode yaitu pada episode pertama dimulai pada zaman Permian Awal hingga Permian akhir sekitar 290-248 Juta tahun lalu, ketika blok Sumatra Barat dan blok Sumatra Timur dipisahkan Paleo Tetis yang akhirnya kedua blok tersebut bertemu pada zaman Trias akibat adanya kolisi, pada permian tengah subdupsi paleo pasifik ke blok sumatera barat sehingga menimbulkan gunung api pelepat (subaquos) sehingga terbentuknya formasi pelepat. Disisi lain west sumatera mengalami sirkulasi udara hangat, sehingga menimbulkan pertumbuhan flora yang dimana bakal menjadi Formasi Mengkaram (Pm) dan terdapat pergerakan strike-slip dari blok Sumatra Barat. Sebelum terjadinya strike- slip dari blok Sumatra Barat, blok ini telah disubduksi oleh lempeng samudra Paleo Pasifik yang menghasilkan busur vulkanik. Dan pada trias awal terjadi subdupsi antara lempeng mesotetis terhadap lempeng west sumatera sehingga membentuk busur magmatik, akibat dari proses tersebut terjadinya rekahan sepanjang garis subdupsi. Sehingga, terjadi intrusi granitoid dari formasi TRJgdt, disisi lain hasil obduksi lempeng woyla ke west sumatera yang membentuk zona prisma akresi yang dimana batuan yang telah tersedimentasi termetakan dizona akresi termasuk bagian formasi Jura Asai (JA) dan proses rekahan yang berlanjut akibat struktur geologi membuat zona bukaan di Muara Asai sehingga mengintrusi batuan andesit (pTab). Pengaruh dari busur vulkanik membentuk jalur pegunungan (ring of fire) sehingga terbentuklah gunung masurai, hasil dari produk masurai ialah Formasi Kasai dengan satuan batuan tuff, batupasit tuffan, batulempung tuffan dll yang disebebkan pengaruh sedimentasi gunung api. Dan pada zaman kuarter gunung masurai meletus mengeluarkan produk piroklastik yang disebut dengan kompleks masurai muda (QHv).