0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas tentang pelatihan operasi jaringan irigasi yang diikuti oleh peserta bernama Tajuddin. Ia mempelajari tentang pengertian irigasi dan sistem irigasi serta ruang lingkup operasi jaringan irigasi yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi. Dokumen ini juga menjelaskan tentang cara pemberian air irigasi, petugas pelaksana operasi, dan upaya-upaya untuk mengatasi kekurangan air di musim ke
Deskripsi Asli:
Judul Asli
Learning Journal - Operasi Jaringan Irigasi - Tajuddin, ST - 38.pdf
Dokumen ini membahas tentang pelatihan operasi jaringan irigasi yang diikuti oleh peserta bernama Tajuddin. Ia mempelajari tentang pengertian irigasi dan sistem irigasi serta ruang lingkup operasi jaringan irigasi yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi. Dokumen ini juga menjelaskan tentang cara pemberian air irigasi, petugas pelaksana operasi, dan upaya-upaya untuk mengatasi kekurangan air di musim ke
Dokumen ini membahas tentang pelatihan operasi jaringan irigasi yang diikuti oleh peserta bernama Tajuddin. Ia mempelajari tentang pengertian irigasi dan sistem irigasi serta ruang lingkup operasi jaringan irigasi yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring evaluasi. Dokumen ini juga menjelaskan tentang cara pemberian air irigasi, petugas pelaksana operasi, dan upaya-upaya untuk mengatasi kekurangan air di musim ke
Nama Peserta : Tajuddin, ST Nomor Daftar Hadir : 38 Lembaga Penyelenggara Pelatihan : Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Balai Pengembangan Kompetensi PUPR Wilayah VIII Makassar Operasi Jaringan Irigasi Iriasi merupakan usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak. Penentuan volume air per satuan waktu yang dialokasikan dari suatu sumber air untuk suatu daerah irigasi yang didasarkan waktu, jumlah, dan mutu sesuai dengan kebutuhan untuk menunjang pertanian dan keperluan lainnya. Aktivitas irigasi (pengaturan irigasi) terbagi atas : pembagian air irigasi, pemberian air irigasi, dan pengunaan air irigasi. Sistem irigasi merupakan keterpaduan secara menyeluruh dari elemen sistem yang saling berhubungan baik, secara langsung atau tidak langsung guna mencapai suatu tujuan atau produk akhir. Sistem irigasi meliputi: 1. prasarana irigasi, 2.air irigasi, 3. manajemen irigasi, 4. kelembagaan pengelolaan irigasi, dan 5. sumber daya manusia Jaringan Irigasi ialah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, dan pembuangan air irigasi. Operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi merupakan serangkaian upaya pengaturan air irigasi termasuk pembuangannya dan upaya menjaga serta mengamankan jaringan irigasi agar selalu dapat berfungsi dengan baik. Kegiatan operasi bertujuan agar air yang tersedia digunakan dan dimanfaatkan secara efektif dan efisien, tersedia dibagi secara adil dan merata, diberikan ke petak- petak sawah secara tetap sesuai dengan kebutuhan (tepat caranya, tepat waktunya, dan tetap jumlahnya), dan menghindari akibat-akibat negatif yang mungkin terjadi berkaitan dengan penggunaan air irigasi tersebut. Ruang lingkup operasi jaringan irigasi terdiri dari : 1) Perencanaan (Planning); 2) Pelaksanaan (Organizing & Actuating); dan 3) Monitoring dan Evaluasi (Contyroling). Operasi jaringan irigasi dilengkapi oleh data pendukung seperti : peta wilayah kerja (skala 1 : 25.000 atau disesuaikan), peta daerah irigasi (skala 1 : 5.000 atau disesuaikan), skema jaringan irigasi, skema rencana pembagian dan pemberian air, gambar purna konstruksi (as built drawing), dan dokumen lain seperti : manual operasi bendung, bangunan ukur, data curah hujan, data debit sungai, dan data klimatologi. Cara pemberian air irigasi : Kondisi debit >70% debit rencana air irigasi dari saluran primer dan sekunder dialirkan secara terusmenerus (continous flow) ke petak-petak tersier melalui pintu sadap tersier. Cara pemberian air terputus- putus (intermitten) dilaksanakan dalam rangka efisiensi penggunaan air pada jaringan irigasi yang mempunyai sumber air dari waduk atau dari sistem irigasi pompa, misalnya 1 (satu) minggu air waduk dialirkan ke jaringan irigasi dan 1 (satu) minggu kemudian waduknya ditutup demikian seterusnya sehingga setiap minggu mendapat air dan satu minggu kemudian tidak mendapat air. Kondisi debit 50-70% dari debit rencana air irigasi dialirkan ke petak-petak tersier dilakukan dengan rotasi. Pelaksanaan rotasi dapat diatur antar sal sekunder misalnya jaringan irigasi mempunyai 2 (dua) saluran sekunder A dan sekunder B maka rotasi dilakukan selama 3 (tiga) hari air irigasi dialirkan ke sekunder A dan 3 (tiga) berikutnya ke sekunder B demikian seterusnya setiap 3 (tiga) hari dilakukan penggantian sampai suatu saat debitnya kembali normal. Petugas pelaksana OP terdiri dari : 1) Kepala Ranting/Pengamat/UPTD/Cabang Dinas/Korwil yang terdiri dari 1 orang + 5 Staff per 5000 – 7500 Ha; 2) Mantri/Juru Pengairan yang terdiri dari 1 orang per 750 – 1500 Ha; 3) Petugas Operasi Bendung (POB) yang terdiri dari 1 orang per bendung, dapat ditambah beberapa pekerja untuk bendung besar; dan 4) Petugas Pintu Air (PPA) yang terdiri dari 1 orang per bending 3 – 5 bangunan sadap dan bangunan bagi pada saluran berjarak antara 2-3 km atau daerah layanan 150 – 500 Ha. Apabila terjadi kekurangan air dalam kegiatan pemberian air khususnya pada musim kemarau dapat memanfaatkan sumber-sumber air yang ada disekitarnya, antara lain : Pemanfaatan air tanah (conjunktif use), Pemanfaatan kembali air buangan (re use), dan Interkoneksi.