Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HASIL PENGKAJIAN PASIEN BERESIKO TINGGI

PADA NY. N DENGAN PENYAKIT AUTOIMUN “ANEMIA”

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Keperawatan Beresiko Tinggi

DI SUSUN OLEH:

Witrian Nurangga C.0105.20.155

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BUDILUHUR
CIMAHI
2

2021

2
KATA PENGANTAR

Assalaamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-
Nya, penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Makalah Hasil Pengkajian Pasien
Beresiko Tinggi Pada Tn.Y Dengan Autoimun Anemia ” dengan baik.
Adapun maksud dan tujuan penulis menyusun makalah ini untuk memenuhi salah satu
tugas mata kuliah Keperawatan Resiko Tinggi. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari masih terdapat banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah
ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan berbagai masukan yang nantinya dapat
dimanfaatkan untuk perbaikan dan sebagai bahan evaluasi guna meningkatkan kinerja untuk
kedepannya.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, 9 November 2021

Penyusun

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
TINJAUAN TEORI...................................................................................................................5
A. Pengertian Imunologi..................................................................................................5
B. Pengertian anemia.......................................................................................................6
C. Gejala Anemia.............................................................................................................6
D. Penyebab Anemia........................................................................................................7
E. Diagnosis Anemia.......................................................................................................7
F. Pengobatan Anemia........................................................................................................7
BAB III.......................................................................................................................................9
HASIL PENGKAJIAN..............................................................................................................9
A. Identitas Pasien............................................................................................................9
B. Penanggungjawab Pasien............................................................................................9
C. Pengkajian...................................................................................................................9
BAB IV....................................................................................................................................11
PEMBAHASAN......................................................................................................................11
BAB V......................................................................................................................................12
KESIMPULAN........................................................................................................................12

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada mulanya imunologi merupakan cabang mikrobiologi yang mempelajari
respons tubuh, terutama respons kekebalan terhadap penyakit infeksi. Imunologi
adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian mengenai
semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme. Imunologi antara lain
mempelajari peranan fisiologis sistem imum baik dalam keadaan sehat maupun sakit;
malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi karakteristik fisik, kimiawi, dan
fisiologis komponen-komponen sistem imun.
Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang mengandung
mikroba pathogen disekelilingnya. Mikroba tersebut dapat menimbulkan penyakit
infeksi pada manusia. Mikroba patogen yang ada bersifat poligenik dan kompleks.
Oleh karena itu respon imun tubuh manusia terhadap berbagai macam mikroba
patogen juga berbeda. Umumnya gambaran biologic spesifik mikroba menentukan
mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu juga respon imun
terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraseluler atau bakteri intraseluler mempunyai
karakteriskik tertentu pula.
Tubuh manusia akan selalu terancam oleh paparan bakteri, virus, parasit, radiasi
matahari, dan polusi. Stress emosional atau fisiologis dari kejadian ini adalah
tantangan lain untuk mempertahankan tubuh yang sehat. Biasanya kita dilindungi oleh
system pertahanan tubuh, sistem kekebalan tubuh, terutama makrofag, dan cukup
lengkap kebutuhan gizi untuk menjaga kesehatan. Kelebihan tantangan negatif,
bagaimana pun, dapat menekan system pertahanan tubuh, system kekebalan tubuh,
dan mengakibatkan berbagai penyakit fatal.
Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah
merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya,
organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia
pucat dan mudah lelah.

5
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Pengertian Imunologi
Imunologi adalah ilmu yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem
imun (kekebalan) pada semua organisme. Imunologi memiliki berbagai penerapan
pada berbagai disiplin ilmu dan karenanya dipecah menjadi beberapa subdisiplin
seperti : malfungsi sistem imun pada gangguan imunologi (penyakit autoimun,
hipersensitivitas, defisiensi imun, penolakan allograft), karakteristik fisik, kimiawi,
dan fisiologis komponen-komponen sistem imun. Imunologi juga di katakan sebagai
suatu bidang ilmu yang luas yang meliputi penelitian dasar dan penerapan klinis,
membahas masalah antigen, antibodi, dan fungsi–fungsi berperantara sel terutama
yang berhubungan dengan imunitas terhadap penyakit, reaksi biologik yang bersifat
hipersensitif, alergi dan penoloakan jaringan asing.
Sistem Imun adalah semua mekanisme yang digunakan badan untuk
mempertahankan keutuhan tubuh sebagai perlindungan terhadap bahaya yang dapat di
timbulkan berbagai bahan dalam lingkungan hidup. Imunitas atau kekebalan adalah
sistem mekanisme pada organisme yang melindungi tubuh terhadap pengaruh biologis
luar dengan mengidentifikasi dan membunuh patogen serta sel tumor. Imunitas atau
sistem imun tubuh manusia terdiri dari imunitas alami atau system imun non-spesifik
dan imunitas adaptif atau system imun spesifik.
Autoimunitas atau hilangnya toleransi ialah reaksi sistem imun terhadap antigen
jaringan sendiri. Antigen tersebut disebut autoantigen sedangkan antibodi yang
dibentuk disebut autoantibodi. Penyakit autoimun dapat dibagi atas beberapa
golongan, yaitu :
a. Berdasarkan organ terdiri atas penyakit autoimun organ spesifik dan non organ
spesifik.
b. Berdasarkan mekanisme penykit autoimun melalui antibodi (anemia hemolitik
autoimun, miastenia gravis dan tirotoksikosis), penyakit autoimun melalui
kompleks imun (LES, AR), penyakit autoimun melalui sel T dan penyakit
autoimun melalui komplemen.

6
B. Pengertian anemia
Kurang darah atau anemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah
merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya,
organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia
pucat dan mudah lelah.

Anemia dapat terjadi sementara atau dalam jangka panjang, dengan tingkat
keparahan yang bisa ringan sampai berat. Anemia merupakan gangguan darah atau
kelainan hematologi yang terjadi ketika kadar hemoglobin (bagian utama dari sel
darah merah yang mengikat oksigen) berada di bawah normal.

C. Gejala Anemia
Gejala anemia yang paling umum adalah tubuh cepat merasa lelah dan terlihat
pucat serta sering mengeluh kedinginan. Beberapa gejala umum lainnya, antara lain:

 Selalu merasa mudah marah.

 Sakit kepala.

 Mengalami masalah sulit berkonsentrasi atau berpikir.

 Sembelit.

Akan muncul kondisi ini apabila penyakit semakin parah:

 Warna biru hingga putih pada mata.

 Kuku menjadi rapuh.

 Muncul keinginan untuk makan es batu, tanah, atau hal-hal lain yang bukan
makanan (kondisi ini disebut juga “pica”).

 Pusing ketika berdiri.

 Warna kulit pucat.

7
 Sesak napas.

 Lidah terasa sakit.

D. Penyebab Anemia
Kemungkinan penyebab anemia meliputi:

1. Konsumsi obat-obatan tertentu.


2. Adanya eliminasi yang terjadi lebih awal dari biasanya pada sel darah merah
yang disebabkan oleh masalah kekebalan tubuh.
3. Memiliki riwayat penyakit kronis, seperti kanker, ginjal, rheumatoid arthritis,
atau ulcerative colitis.
4. Mengidap beberapa bentuk anemia, seperti talasemia atau anemia sel sabit,
yang bisa diturunkan.
5. Sedang hamil.
6. Memiliki masalah kesehatan dengan sumsum tulang, seperti limfoma,
leukemia, anemia aplastik atau myelodysplasia, dan multiple myeloma.

E. Diagnosis Anemia
1. Pemeriksaan awal.
Dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan darah dan tes lainnya untuk
menemukan kondisi anemia yang diidap seseorang. Diagnosis dilakukan dengan
cara tes darah untuk mengetahui jenis umum dari anemia yang terdiri dari:

 Kadar zat besi, vitamin B12, asam folat, serta vitamin dan mineral lainnya.
 Jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin.
 Jumlah retikulosit

Tes darah ini dapat memberikan indikasi kesehatan secara keseluruhan. Hal
ini juga dapat membantu dokter untuk memeriksa kondisi yang mendasarinya,
seperti leukemia atau penyakit ginjal. Jika kadar sel darah merah, hemoglobin, dan
hematokrit berada di bawah kisaran normal, maka seseorang cenderung mengalami
anemia

8
F. Pengobatan Anemia
Pengobatan harus diarahkan pada sesuatu yang menjadi penyebab anemia.
Gangguan ini disebabkan oleh jumlah zat besi, vitamin B12, dan folat yang tidak
tercukupi, sehingga cara pengobatannya adalah dengan mengonsumsi suplemen
nutrisi. Pada beberapa kasus, pengidapnya mungkin memerlukan suntikan B12 karena
tidak diserap baik dari saluran pencernaan.

Beberapa pengobatan lainnya adalah:

 Transfusi darah.
 Pemberian obat yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
 Pemberian obat dengan tujuan untuk memperbanyak sel darah dalam
tubuh, seperti suntikan eritropoietin

9
BAB III

HASIL PENGKAJIAN

A. Identitas Pasien
Nama : Tn. Y
Usia : 45 Tahun
Pekerjaan : wiraswasta
Agama : Islam
Alamat : jln lewi anyar no 23, kel situ saer
No. RM : xxxx725
Dokter : Dr. Andriana purnama SpB.KBD
Dr. Harjuli iyoy SpPD
Diagnosa : anemia susp pendarahan

B. Penanggungjawab Pasien
Nama : Ny. S
Usia : 40 Tahun
Pekerjaan : ibu rumah tangga
Agama : islam
Pendidikan : SMA
Hubungan : istri
Alamat : jln lewi anyar no 23, kel situ saer

C. Pengkajian
Tanggal pengkajian : 7 November 2021 jam : 19.00 WIB
1. Keluhan Utama
Nyeri perut , skala nyeri 8 , mual dan muntah , BAB berdarah
2. Riwayat Kesehatan sekarang

10
T : 90/70 mmHg, N : 105 x/menit, S : 37 ◦C, R : 20 x/ menit, SpO2 : 99 % , nyeri
perut, skala nyeri 8, mual muntah setiap kali makan, BAB berdarah, pasien
rencanaa USG WA
3. Hasil wawancara
a. Sejak kapan Anda mengetahui atau di diagnosis sakit autoimun?
Tidak mengetahuinya sama sekali
b. Bagaimana reaksi Anda setelah divonis sakit autoimun ?
Masih tidak percaya dengan kondisi saat ini
c. Bagaimana sikap atau reaksi keluarga terhadap sakit yang Anda derita?
Keluarga cukup terpukul, mencoba menguatkan pasien
d. Apakah didalam keluarga ada riwayat menderita sakit yang sama ?
Tidak ada
e. Untuk terapi penyakit ini,ada beberapa cara yaitu dengan minum berbagai
macam obat yang harus secara rutin diminum dan salah satunya dengan
tambah darah
f. Bagaimana perasaan anda sekarang?
Saya merasa cukup yakin dengan pengobatan yang akan saya jalani saat ini
g. Bagaimana tentang kepercayaan dalam agama yang anda anut? Apakah anda
rutin beribadah?
Ya, saya rutin beribadah walau terkadang merasa belumlah sempurna.
h. Apakah anda percaya akan sembuh?
Saya sangat yakin bahwa saya akan sembuh
i. Apa kendala yang ada hadapi saat ini?
Saya merassa ridak enak pada kelluarga saya karna harus sering bolak balik
kee rs
j. Dukungan apa saja yang saat ini anda butuhkan?
Dukungan orang orang disekitar saya, keluarga sangatlah saya butuhkan.
Teman-teman yang bisa menjadi tempat untuk curhat dan memberikan
semangat dan bahkan mungkin kegiatan kegiatan yang positif untuk
meningkatkan kualitas hidup saya.

11
BAB IV

PEMBAHASAN
Penyakit autoimun salah satunya yaitu penyakit Anemia merupakan salah satu
penyakit kekurangan Hb dalam darah. Pengidap Anemia ini bisa tidak mengalami gejala
apapun atau hanya mengalami gejala ringan. Namun ada masa kambuh sehingga dapat
mempersulit kesehatan pengidapnya.

Pasien baru mengetahui bahwa menderita penyakit ini, perasaan pasien saat itu merasa tidak
percaya,dan keluarga juga merasa sedih, padahal didalam keluarga tidak ada yang memiliki
riwayat sakit sperti ini. Pasien harus bolak balik berobat ke RS yang mana biaya juga tidak
murah. Belum lagi kalau dikemoterapi, selalu menimbulkan efek yang kurang nyaman
dibadan.

Pasien percaya dengan agama dan kepercayaaannya, jika Allah SWT sudah
berkehendak memberi kesembuhan ,pasti akan sembuh. Pasien selalu beribadah dengan
rutin ,dan tetap bersemangat, berdoa dan berusaha.

Dukungan orang disekitar baik teman, keluarga sangatlah pasien butuhkan yaitu
dengan memberi semangat, melakukan kegiatan yang positif unuk meningkatkan kualitas
hidup pasien. Pasien menjadi lebih bersemangat dalam menjalani semuanya.

Kendala yang sering dialami pasien adalah dalam mengontrol pola istirahat dengan
benar

Dilihat dari informasi yang didapat dari pasien, untuk meningkatkan kualitas hidup
pasien dengan autoimun Anemia adalah dengan “ support sistem dan pengaturan pola diit
yang benar

12
BAB V

KESIMPULAN
Hasil pengkajian pada pasien autoimun yang dilakukan, untuk meningkatkan kualitas
hidup pasien dengan autoimun Anemia adalah dengan support sistem dan pengaturan pola
yang istirahat yang benar. kita sebagai perawat tidak hanya memberikan pelayanan medis
saja, namun kita dapat menjalankan peran perawat secara kompehensif.

13

Anda mungkin juga menyukai