Anda di halaman 1dari 16

Makalah Kasus Pemicu Ke-V

Teknologi Kebidanan Tepat Guna


“Pap Smear”
disusun guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat
Dosen Pengampu : Hj. Nunik Hindrawati, M.MKes

Disusun Oleh Kelompok 2 :

1. Fahmidia Zumala Dewi A (200550004)


2. Irfina (200550006)
3. Novia Shinta Putri (200550011)

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


AKADEMI KEBIDANAN JEMBER
YAYASAN PENDIDIKAN TENAGA KESEHATAN JEMBER
Tahun Ajaran 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah berjudul:

Teknologi Kebidanan Tepat Guna

“Pap Smear”

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kesehatan Masyarakat

Telah diketahui dan disetujui oleh:

Dosen Pembimbing Dosen PJMK

Hj. Nunik Hindrawati, M.MKes Rusdiarti, M.Gz

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT karena penulisan makalah
ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini membahas tentang Teknologi
Kebidanan Tepat Guna diharapkan dapat memberi pengetahuan serta menambah
wawasan bagi siapapun yang membaca makalah ini.

Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis
mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun. Atas dukungan moral
dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada:

1. Ibu Nurul Aini, M.Kes selaku Direktur Akademi Kebidanan Jember.


2. Ibu Linda Ika Puspita Arianti M. Keb. selaku Ka Prodi Akademi
Kebidanan Jember.
3. Ibu Hj. Nunik Hindrawati, M.MKes selaku pengajar mata kuliah
Kesehatan Masyarakat Akademi Kebidanan Jember.
4. Teman-teman tingkat 2 Akademi Kebidanan Jember.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca, terutama bagi
penulis sendiri untuk mempermudah pemahaman dan peningkatan pengetahuan.

Jember, Desember 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB 1 PEMBUKAAN...........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................2

1.3 Tujuan........................................................................................................2

BAB 2 PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Pengertian..................................................................................................3

2.2 Tujuan........................................................................................................3

2.3 Manfaat......................................................................................................4

2.4 Cara Penggunaan.......................................................................................5

BAB 3 PENUTUP.................................................................................................10

3.1 Kesimpulan..............................................................................................10

3.2 Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12

iii
BAB 1 PEMBUKAAN

1.1 Latar Belakang

Pap smear merupakan suatu cara deteksi dini kanker serviks sederhana
yang paling populer dan merupakan standar pemeriksaan untuk deteksi dini
kanker serviks. Meskipun cara ini cukup sederhana, di negara berkembang
pada umumnya dan Indonesia pada khususnya masih banyak kendala untuk
bisa melakukan pemeriksaan Pap test ini secara luas sebagai cara deteksi dini
kanker serviks (Rasjidi, 2017)

Angka kejadian dan angka kematian akibat kanker mulut rahim di usia
reproduktif menempati urutan kedua di dunia. Hampir 80% kasus berada di
negara berkembang, di Indonesia setiap hari ditemukan 41 kasus baru dan 20
kematian wanita dan kasusnya turun drastis semenjak dikenalnya skrining pap
smear. Pengenalan terhadap pap smear tergantung dari pengetahuan
seseorang, di mana pengetahuan seseorang juga berhubungan dengan berbagai
macam faktor, yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan
tentang pap smear. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan
pengetahuan tentang pap smear pada WUS (Handayani, 2019)

Subjek penelitian wanita usia subur (WUS), jumlah sampel 87 orang


Penelitian dilakukan pada tanggal 16 Juli-11 Agustus 2012 dan teknik
pengumpulan data dilakukan dengan membagikan kuesioner. Menunjukkan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pendidikan terhadap
pengetahuan, informasi dan umur. Diharapkan kepada tenaga kesehatan
khususnya bidan agar dapat lebih meningkatkan dalam memberikan
penyuluhan tentang pap smear untuk mencegah terjadinya kangker rahim.
(Rasjidi, 2017)

Pencegahan kanker serviks ini, dokter dapat menemukan sel yang bersifat
abnormal (pra-kanker) di dalam leher rahim. Dengan begitu, Anda bisa
mengatasinya sebelum sel tersebut berubah menjadi kanker. (Rasjidi, 2017)

1
Dari latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk menulis makalah yang
berjudul teknologi kebidanan tepat guna mengguanakan pap smear

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian pap smear?
2. Apa tujuan pap smear?
3. Apa manfaat pap smear?
4. Seperti apa cara penggunaan pap smear?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian pap smear
2. Untuk mengetahui tujuan pap smear
3. Untuk mengetahui manfaat pap smear
4. Untuk mengetahui cara penggunaan pap smear

2
BAB 2 PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Pap smear adalah suatu pemeriksaan kesehatan wanita dengan mengambil
sedikit lender leher rahim melalui proses tertentu serta pemeriksaan dibawah
mikroskop akan diperiksa perubahan sel-sel permukaan leher rahim.TestPap
smear adalah suatu metode skrining ginekologi yang di cetuskan oleh
Papanikolou, yang mana bertujuan untuk mendeteksi kanker mulut rahim yang
di sebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), sehingga kanker mulutrahim
bisa dideteksi sedini mungkin sebelum berkelanjutan.Pemeriksaan Pap Smear
juga adalah salah satucaradi bidang kesehatan untukmendeteksi kanker leher
rahim secara dini. Sehingga hal ini masuk juga dalam hal pencegahandini. Dan
ada juga kategori wanita yang dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan test
pap smearini sendiri. Kategorinya adalah wanita yang telah menikah dan juga
wanita yang telah melakukanhubungan seksual. Cara pemeriksaan pap smear
secara sederhanya yaitu dilakukan dengan caramemasukkan alat (spekulum)
ke dalam vagina pasien, kemudian akan di ambil sample seldengan
menggunakan spatula kayu atau plastik. Kemudian sample sel tersebut akan di
periksa dilaboratorium. (Rahayu, 2016)

2.2 Tujuan
Seperti telah diterangkan di atas tujuan test pap smear ini adalah
mengetahui atau pun mendeteksi adanya kanker leher rahim/kanker mulut
rahim. Kanker mulut rahim ini merupakan jenis kanker yang sering terjadi
pada wanita, juga merupakan penyebab kematian nomor satu dari jenis kanker
yang menyerang wanita. Tetapi kanker leher Rahim stadium dini yang cepat
ditangani dapat sembuh 100%. (Dalimartha, 2018)
Artinya, semakin dini penyakit kanker diketahui maka semakinmudah
menanganinya. Waktu yang tepat untuk melakukan tes Pap Smear adalah
setiap saat diluar masa haid secara teratur. Lalu kapan dan siapa yang perlu
pemeriksaan Pap Smear ini. Yang perlu memeriksakan kesehatan yang
berhubungan dengan Pap Smear ini adalah wanita yang sudah melakukan
hubungan seksual dan berusia lebih dari 18 tahun sebaiknya melakukan

3
pemeriksaan ini tiap tahun. Atau bila hasil pemeriksaan normal, boleh
dilakukan 2- 3 tahun sekali sesuai dengan petunjuk dokter.Pemeriksaan Pap
Smear ini adalah pemeriksaan untuk kesehatan wanita dan erat hubungannya
dengan aktifitas seksual itu sendiri. (Rasjidi, 2017)

2.3 Manfaat

1. Evaluasi sitohormonal
Penilaian hormonal pada seorang wanita dapat dievaluasi melalui
pemeriksaan pap smear yang bahan pemeriksaannya adalah sekret vagina
yang berasal dari dinding lateral vagina sepertiga bagian atas. (Handayani,
2019)
2. Mendiagnosis peradangan
Peradangan pada vagina dan servik pada umumnya dapat
didiagnosa dengan pemeriksaan pap smear. Baik peradangan akut maupun
kronis. Sebagian besar akan memberi gambaran perubahan sel yang khas
pada sediaan pap smear sesuai dengan organisme penyebabnya. Walaupun
kadang-kadang ada pula organisme yang tidak menimbulkan reaksi yang
khas pada sediaan pap smear.
3. Identifikasi organisme penyebab peradangan
Dalam vagina ditemukan beberapa macam organisme/kuman yang
sebagian merupakan flora normal vagina yang bermanfaat bagi organ
tersebut. Pada umumnya organisme penyebab peradangan pada vagina dan
serviks, sulit diidentifikasi dengan pap smear, sehingga berdasarkan
perubahan yang ada pada sel tersebut, dapat diperkirakan organisme
penyebabnya. (Handayani, 2019)
4. Mendiagnosis kelainan prakanker (displasia) leher rahim dan kanker leher
rahim dini atau lanjut (karsinoma/invasif)
Pap smear paling banyak dikenal dan digunakan adalah sebagai
alat pemeriksaan untuk mendiagnosis lesi prakanker atau kanker leher
rahim. Pap smaer yang semula dinyatakan hanya sebagai alat skrining
deteksi kanker mulut rahim, kini telah diakui sebagai alat diagnostik
prakanker dan kanker leher rahim yang ampuh dengan ketepatan

4
diagnostik yang tinggi, yaitu 96% terapi didiagnostik sitologi tidak dapat
menggantikan diagnostik histopatologik sebagai alat pemasti diagnosis.
Hal itu berarti setiap diagnosik sitologi kanker leher rahim harus
dikonfirmasi dengan pemeriksaan histopatologi jaringan biobsi leher
rahim, sebelum dilakukan tindakan sebelumnya. (Rasjidi, 2017)
5. Memantau hasil terapi
Memantau hasil terapi hormonal, misalnya infertilitas atau
gangguan endokrin. Memantau hasil terapi radiasi pada kasus kanker leher
rahim yang telah diobati dengan radiasi, memantau adanya kekambuhan
pada kasus kanker yang telah dioperasi, memantau hasil terapi lesi
prakanker atau kanker leher rahim yang telah diobati dengan elekrokauter
kriosurgeri, atau konisasi. (Rasjidi, 2017)

2.4 Cara Penggunaan

1. Alat-alat yang diperlukan:


a. Handscoon
b. Spekulum/Cocor Bebek
Spekulum vagina berfungsi untuk:
1) Membuka Vagina atau Serviks Uteri (Leher Rahim).
2) Sebagai alat bantu untuk mengetahui perobekan pada serviks Uteri.
3) Untuk memudahkan pengambilan lendir pada pemeriksaan kanker
serviks.

Cara Penggunaannya:

1) Pegang Spekulum Vagina pada bagian Gagangnya.


2) Buka Kunci Baut Spekulum.
3) Masukan dalam Vagina, di mana Spekulum masih dalam keadaan
tertutup dan dalam keadaan miring.
4) Setelah masuk putar spekulum.
5) Kemudian buka spekulum (bagian cocor bebek).
6) Kemudian kunci baut spekulum (kunci dengan paten, jangan
sampai longar).

5
7) Selanjutnya, Pemeriksaan siap dilakukan. (Sri dkk, 2016)
2. Bahan Pemeriksaan Pap Smear
Bahan pemeriksaan Pap smear terdiri atas sekret vagina, sekret
servikal (ektoserviks), sekret endoservikal (endoserviks), sekret
endometrial dan forniks posterior. Setiap sekret mempunyai manfaat
penggunaan yang khas, di mana untuk pemeriksaan tertentu sediaan Pap
Smear yang dibaca harus berasal dan lokasi tertentu pula. Misalnya untuk
memeriksa interpretasi hormonal maka bahan sediaan yang diperiksa
haruslah berasal dan dinding lateral vagina sepertiga bagian atas karena
bagian tersebut paling sensitif terhadap pengaruh hormon. Begitu pula
untuk deteksi dini kanker leher rahim maka bahan sediaan diambil pada
permukaan mukosa endoserviks dan daerah squamo-columnar junction.
Dalam sesi pembelajaran ini bahan pemeriksaan yang diajarkan adalah
sekret endoservikal, yang diambil dengan menghapus permukaan mukosa
endoserviks dan daerah squamocolumnar junction (SCJ). Kegunaan
dengan memeriksa sekret ini adalah:
a. Untuk mendiagnosis dan deteksi dini lesi prakenker (dysplasia) dan
kanker serviks, di mana predileksi kanker serviks paling sering
dijumpai di daerah squamo columnar junction (SCJ).
b. Untuk diagnosis penyakit infeksi yang terdapat di dalam endoserviks.
c. Gambar Bahan Sediaan Servikal dan Mukosa Endoserviks (Handayani,
2019)
3. Teknik Mengambil Bahan Sediaan Pap Smear
a. Masukkan spatula Ayre ke dalam kanalis endoserviks sedalam 1 atau 2
cm dari orifisium uteri eksternum.
b. Putarlah alat tersebut secara melingkar 360 derajat untuk menghapus
permukaan mukosa endoserviks dan daerah squamo columnar
junction.
c. Oleskan sekret yang didapat pada gelas obyek secukupnya.
d. Fiksasi segera sediaan yang telah dibuat dengan cairan fiksasi alkohol
95% atau hair spray.

6
e. Setelah selesai di fiksasi minimal 30 menit, sediaan siap dikirim ke
Laboratorium patologi Anatomi (Rasjidi, 2017)
4. Pengambilan Sampel dan Pembuatan Pap Smear
a. Siapkan peralatan dan bahan.
b. Cuci tangan aseptik dengan langkah seperti pada cuci tangan rutin
dengan menuangkan kira-kira 5 ml larutan antiseptik pada tangan dan
mengeringkan dengan mengangin-anginkan.
c. Pasang sarung tangan steril.
d. Pemeriksa duduk pada kursi yang telah disediakan, menghadap ke
aspekus genitalis.
e. Lakukan periksa pandang (inspeksi) pada daerah vulva dan perineum.
f. Ambil spekulum dengan tangan kanan, masukkan ujung telunjuk kiri
pada introitus vagina (agar terbuka), masukkan ujung spekulum
dengan arah sejajar introitus (yakinkan bahwa tidak ada bagian yang
terjepit) dan dorong bilah spekulum ke dalam lumen vagina.
g. Setelah masuk setengah panjang bilah, putar spekulum 90 derajat
hingga tangkainya ke arah bawah. Atur bilah atas dan bawah dengan
membuka kunci pengatur bilah atas bawah (hingga masing-masing bila
menyentuh dinding atas dan bawah vagina).
h. Tekan pengungkit bilah sehingga lumen vagina dan serviks tampak
jelas (perhatikan ukuran dan wama porsio, dinding dan sekret vagina
dan forniks).
i. Jika sekret vagina ditemukan banyak, bersihkan secara hati-hati
(supaya pengambilan epitel tidak terganggu).
j. Pengambilan sampel pertama kali dilakukan pada porsio diusahakan di
daerah squamo-columnair junction. Sampel diambil dengan
menggunakan spatula Ayre yang diputar 360°
k. Oleskan sampel pada gelas objek diusahakan tidak terlalu
tebal/terlalutipis
l. Sampel segera di fiksasi sebelum mengering. Fiksasi ini dapat
menggunakan spray yang disemprotkan dari jarak 20-25 cm, atau
dengan merendam pada wadah yang mengandung etil alkohol 95%

7
selama 15 menit yang kemudian dibiarkan mengering kemudian diberi
label.
m. Setelah pemeriksaan selesai, lepaskan pengungkit dan pengatur jarak
bilah,kemudian keluarkan speculum
n. Letakkan spekulum pada tempat yang telah disediakan. Beritahukan
pada ibu bahwa pemeriksaan sudah selesai dan persilahkan ibu untuk
mengambil tempat duduk.
o. Masukkan tangan yang masih bersarung tangan ke dalam baskom
berisi larutan klorin 0,5%, gosokkan kedua tangan untuk
membersihkan bercak-bercak darah yang menempel pada sarung
tangan.
p. Lepaskan sarung tangan. (Rasjidi, 2017)
5. Menyiapkan Pasien
a. Sapalah pasien atau keluarganya dengan ramah dan perkenalkan diri,
serta tanyakan keadaannya, kemudian pasien dipersilakan duduk.
b. Berikan informasi umum pada pasien atau keluarganya tentang
pengambilan Pap Smear, tujuan dan manfaat untuk keadaan pasien.
c. Berikan jaminan tentang keamanan atas tindakan yang Anda lakukan
serta jaminan tentang kerahasiaan yang diperlukan pasien kepada
pasien atau keluarganya.
d. Mintalah kesediaan pasien untuk pengambilan Pap Smear, namun
barengi dengan penjelasan tentang hak-hak pasien atau keluarganya,
misalnya tentang hak menolak tindakan pengambilan Pap Smear tanpa
kehilangan hak akan pelayanan lain.
e. Minta pasien untuk mengosongkan kandung kemih dan melepas
pakaian dalam.
f. Persilahkan pasien untuk berbaring di ranjang ginekologi dan
mengatur pasien pada posisi litotomi.
g. Hidupkan lampu sorot, arahkan dengan benar pada bagian yang akan
(Dalimartha, 2018)
6. Pengiriman Spesimen

8
Dalam melakukan pengiriman spesimen Pap Smear, pengirim harus
menuliskan secara lengkap surat pengantar pemeriksaan laboratorium yang
berisi:
a. Tanggal pengiriman.
b. Tanggal dan jam pengambilan specimen
c. Data penderita (nama, umur, jenis kelamin, alamat, nomor rekam
medik).
d. Identitas pengirim.
e. Jenis spesimen: Pap Smear.
f. Pemeriksaan laboratorium yang diminta.
g. Transport media/pengawet yang digunakan: Alkohol 95% atau hair
spray.
h. Keterangan klinis: riwayat KB, jumlah anak, keluhan. (Rasjidi, 2017)

9
BAB 3 PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Pap smear adalah suatu pemeriksaan kesehatan wanita dengan mengambil
sedikit lender leher rahim melalui proses tertentu serta pemeriksaan
dibawah mikroskop akan diperiksa perubahan sel-sel permukaan leher
rahim.TestPap smear adalah suatu metode skriningginekologi yang di
cetuskan oleh Papanikolou, yang mana bertujuan untuk mendeteksi
kankermulut rahim yang di sebabkan oleh HumanPapiloma Virus (HPV),
sehingga kanker mulutrahim bisa dideteksi sedini mungkin sebelum
berkelanjutan
2. Seperti telah diterangkan di atas tujuan test pap smear ini adalah
mengetahui atau pun mendeteksi adanya kanker leher rahim/kanker mulut
rahim. Kanker mulut rahim ini merupakan jenis kanker yang sering terjadi
pada wanita, juga merupakan penyebab kematian nomor satu dari jenis
kanker yang menyerang wanita.
3. Manfaat pap smear adalah mengevaluasi sitohormonal, mendiagnosis
peradangan, identifikasi organisme penyebab peradangan, mendiagnosis
kelainan prakanker (displasia) leher rahim dan kanker leher rahim dini
atau lanjut (karsinoma/invasif), dan memantau hasil terapi.
4. Cara Penggunaan pap smear adala memasukkan spatula Ayre ke dalam
kanalis endoserviks sedalam 1 atau 2 cm dari orifisium uteri eksternu,
putarlah alat tersebut secara melingkar 360 derajat untuk menghapus
permukaan mukosa endoserviks dan daerah squamo columnar junction,
oleskan sekret yang didapat pada gelas obyek secukupnya, fiksasi segera
sediaan yang telah dibuat dengan cairan fiksasi alkohol 95% atau hair
spraydan setelah selesai di fiksasi minimal 30 menit, sediaan siap dikirim
ke Laboratorium patologi Anatomi

10
3.2 Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan mahasiswa calon bidan ataupun
bidan dapat memahami tentang pap smear dan bagaimana cara penggunaan
yan tepat dalam mendiagnosa kasus kebidanan

11
DAFTAR PUSTAKA

Rahayu Sri, Ida Prijatni. 2016. Praktikum Kesehatan Reproduksi dan Keluarga
Berencana. Jakarta:Pusdik SDM

Dalimartha S. 2018 .Deteksi Dini Kanker Dan Simplisia Anti kanker:


Jakarta:Penebar Swadaya

Handayani, S. 2019. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana.Yogyakarta :


Pustaka Rihama.

Rasjidi. 2017. Deteksi Dini & Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarata:
Sagung Seto

12

Anda mungkin juga menyukai