Anda di halaman 1dari 3

RESUME

Nama : Afiva epriliani

Kelas : Pai 6a

Npm : 1810631110034

Matkul : Sosiologi Pendidikan

Konsep Dasar Sosiologi Pendidikan

1. Apa yang di maksud dengan sosiologi?

Sosiologi pendidikan merupakan subdisiplin yang menempati


wilayah kajian yang menjembatani disiplin sosiologi dengan ilmu
pendidikan. Ruang jembatan tersebut secara garis besar diisi dengan titik-
titik persentuhan dalam konsep, teori, metodologi, ruang lingkup, maupun
pendekatan yang dipergunakan.

2. Apa yang di maksud dengan pendidikan?

Secara historis, sosiologi dan pendidikan dianggap sebagai


pengetahuan kuno, yang keberadaannya berbarengan dengan awal mula
adanya manusia. Apabila sosiologi dipahami dalam arti luas, yakni sebagai
social interraction (interaksi sosial) atau human relationship (hubungan
antar manusia), maka sosiologi telah ada sejak zaman Nabi Adam. Namun
sosiologi dalam pengertian scientific (ilmu pengetahuan), yakni sebagai
ilmu yang tersistematisasi dan bermetode, maka baru diakui sejak abad ke
19 melalui Auguste Comte (1798-1857), yang kemudian ia dikenal sebagai
bapak pendiri sosiologi.

Dikemukan oleh para ahli dapatlah disimpulkan bahwa sosiologi


adalah ilmu tentang masyarakat atau cabang ilmu sosial yang mempelajari
secara sistematik kehidupan bersama manusia yang ditinjau dan diamati
dengan menggunakan metode empiris yang di dalamnya terkandung studi
tentang kelompok- kelompok manusia, tatanan sosial, perubahan sosial,
sebab-sebab sosial, dan segala fenomena sosial yang mempengaruhi
perilaku manusia. Jadi sosiologi dapat dipahami sebagai ilmu yang
mempelajari bagaimana manusia itu berhubungan satu dengan yang lain
dalam kelompoknya dan bagaimana susunan unit-unit masyarakat atau
sosial di suatu wilayah serta kaitannya satu dengan yang lain.

3. Tujuan sosiologi pendidikan adalah untuk menganalisis kondisi


Kekinian masyarakat, sehingga setiap individu sebagai anggota
masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan
perkembangan berbagai fenomena yang muncul dalam masyarakatnya.

4. Obyek sosiologi pendidikan dapat dibagi menjadi dua, yakni obyek


material dan obyek formal.
1) Obyek Material
Obyek material sosiologi pendidikan adalah segala sesuatu yang
menjadi masalah, segala sesuatu yang dimasalahkan sosiologi
pendidikan. Yang dipermasalahkan sosiologi pendidikan adalah
masyarakat, tingkah laku manusia, dan institusi pendidikan. Ketiga
masalah pokok sosiologi pendidikan ini apabila dijabarkan lebih detail
menyangkut persoalan seputar kelompok sosial, struktus sosial, kelas,
sekolah, guru, anak didik, keluarga, stratifikasi sosial, perubahan sosial,
dan sebagainya.
2) Obyek formal
Obyek formal sosiologi pendidikan adalah sudut pandang untuk
mendapatkan penjelaskan dari perspektif sosiologi dan ilmu pendidikan
tentang segala sesuatu yang dipermasalahkan obyek material, yakni
masyarakat, tingkah laku manusia, dan insitusi pendidikan. Sehingga
obyek formal sosiologi pendidikan adalah bagaimana hubungan
perilaku manusia dan institusi pendidikan serta proses yang timbul dari
hubungan antara kedua masalah tersebut dalam membentuk perilaku
manusia di dalam masyarakat.
5. Jelaskan ruanglingkup sosiologi pendidikan?

Merurut Katamto Sunarto, Guru Besar pada FISIP Universitas Indonesia,


para ahli sosiologi pendidikan membagi tiga pokok bahasan sosiologi
pendidikan, yaitu:

1) Sosiologi pendidikan makro, yang mempelajari hubungan antara


pendidikan dan institusi lain dalam masyarakat: misalnya hubungan
pendidikan dengan agama, sampai sejauh mana lembaga pendidikan
dapat memberikan pengaruh terhadap anak didik dalam menjalankan
ajaran agamanya dengan baik.
2) Sosiologi pendidikan meso, yang mempelajari hubungan- hubungan
dalam suatu organisasi pendidikan. Pada sosiologi pendidikan meso ini
sekalah dipandang sebagai suatu organisasi yang menjalankan aturan-
aturan tertentu sehingga dapat mencapai suatu tujuan.
3) Sosiologi pendidikan mikro, yang membahas interaksi sosial yang
berlangsung dalam institusi pendidikan, misalnya pengelompokkan
yang terbentuk di kalangan mereka, sistim status, interaksi di dalam
kelas, baik sesama siswa maupun siswa dengan guru.

Anda mungkin juga menyukai