Sosiologi pendidikan merupakan subdisiplin yang menempati
wilayah kajian yang menjembatani disiplin sosiologi dengan ilmu pendidikan. Ruang jembatan tersebut secara garis besar diisi dengan titik- titik persentuhan dalam konsep, teori, metodologi, ruang lingkup, maupun pendekatan yang dipergunakan.
2. Apa yang di maksud dengan pendidikan?
Secara historis, sosiologi dan pendidikan dianggap sebagai
pengetahuan kuno, yang keberadaannya berbarengan dengan awal mula adanya manusia. Apabila sosiologi dipahami dalam arti luas, yakni sebagai social interraction (interaksi sosial) atau human relationship (hubungan antar manusia), maka sosiologi telah ada sejak zaman Nabi Adam. Namun sosiologi dalam pengertian scientific (ilmu pengetahuan), yakni sebagai ilmu yang tersistematisasi dan bermetode, maka baru diakui sejak abad ke 19 melalui Auguste Comte (1798-1857), yang kemudian ia dikenal sebagai bapak pendiri sosiologi.
Dikemukan oleh para ahli dapatlah disimpulkan bahwa sosiologi
adalah ilmu tentang masyarakat atau cabang ilmu sosial yang mempelajari secara sistematik kehidupan bersama manusia yang ditinjau dan diamati dengan menggunakan metode empiris yang di dalamnya terkandung studi tentang kelompok- kelompok manusia, tatanan sosial, perubahan sosial, sebab-sebab sosial, dan segala fenomena sosial yang mempengaruhi perilaku manusia. Jadi sosiologi dapat dipahami sebagai ilmu yang mempelajari bagaimana manusia itu berhubungan satu dengan yang lain dalam kelompoknya dan bagaimana susunan unit-unit masyarakat atau sosial di suatu wilayah serta kaitannya satu dengan yang lain.
3. Tujuan sosiologi pendidikan adalah untuk menganalisis kondisi
Kekinian masyarakat, sehingga setiap individu sebagai anggota masyarakat dapat menyesuaikan diri dengan pertumbuhan dan perkembangan berbagai fenomena yang muncul dalam masyarakatnya.
4. Obyek sosiologi pendidikan dapat dibagi menjadi dua, yakni obyek
material dan obyek formal. 1) Obyek Material Obyek material sosiologi pendidikan adalah segala sesuatu yang menjadi masalah, segala sesuatu yang dimasalahkan sosiologi pendidikan. Yang dipermasalahkan sosiologi pendidikan adalah masyarakat, tingkah laku manusia, dan institusi pendidikan. Ketiga masalah pokok sosiologi pendidikan ini apabila dijabarkan lebih detail menyangkut persoalan seputar kelompok sosial, struktus sosial, kelas, sekolah, guru, anak didik, keluarga, stratifikasi sosial, perubahan sosial, dan sebagainya. 2) Obyek formal Obyek formal sosiologi pendidikan adalah sudut pandang untuk mendapatkan penjelaskan dari perspektif sosiologi dan ilmu pendidikan tentang segala sesuatu yang dipermasalahkan obyek material, yakni masyarakat, tingkah laku manusia, dan insitusi pendidikan. Sehingga obyek formal sosiologi pendidikan adalah bagaimana hubungan perilaku manusia dan institusi pendidikan serta proses yang timbul dari hubungan antara kedua masalah tersebut dalam membentuk perilaku manusia di dalam masyarakat. 5. Jelaskan ruanglingkup sosiologi pendidikan?
Merurut Katamto Sunarto, Guru Besar pada FISIP Universitas Indonesia,
para ahli sosiologi pendidikan membagi tiga pokok bahasan sosiologi pendidikan, yaitu:
1) Sosiologi pendidikan makro, yang mempelajari hubungan antara
pendidikan dan institusi lain dalam masyarakat: misalnya hubungan pendidikan dengan agama, sampai sejauh mana lembaga pendidikan dapat memberikan pengaruh terhadap anak didik dalam menjalankan ajaran agamanya dengan baik. 2) Sosiologi pendidikan meso, yang mempelajari hubungan- hubungan dalam suatu organisasi pendidikan. Pada sosiologi pendidikan meso ini sekalah dipandang sebagai suatu organisasi yang menjalankan aturan- aturan tertentu sehingga dapat mencapai suatu tujuan. 3) Sosiologi pendidikan mikro, yang membahas interaksi sosial yang berlangsung dalam institusi pendidikan, misalnya pengelompokkan yang terbentuk di kalangan mereka, sistim status, interaksi di dalam kelas, baik sesama siswa maupun siswa dengan guru.