Anda di halaman 1dari 2

Nama : Yayang Fidia

NIM : 1905101050020
Kelas : Teknik Khusus Pemuliaan Tanaman 01

1. Jelaskan bagaimana cara mengatasi hambatan persilangan?

Jawab :

Cara mengatasi hambatan persilangan yaitu:

- Memodifikasi tetua dengan memodifikasi waktu tanaman berbunga sehingga persarian menjadi
maksimal. Memodifikasi tetua dapat dilakukan dengan menggunakan teknik:

a. Bridge cross, yaitu teknik yang digunakan untuk mengatasi kegagalan kromosom. Teknik ini dapat
dilakukan pada persilangan tanaman Italian ryegras dengan Meadow grass

Italian ryegras x Meadow grass

2n = 2x =14 2n = 2x =14

Kemudian menghasilkan diploid hybrid sterile (embrio rescue) digandakan dengan menggunakan
hormon kolkisin menghasilkan tanmaan ttraploid hybrid (2n + 4x =28) disilangkan dengan Tall fescue (2n
=6x =42) menghasilkan Hybrid selection (2n= 6x) disilangkan lagi dengan tall fescue ( 2n =6x =4 sehingga
menghasilkan BCn (6x) berupa tall fescue.

b. Kultur embrio yaitu teknik memisahkan embrio yang belum dewasa dan menumbuhkannya secara
kultur jaringanuntuk menjadi tanaman utuh yang lengkap. Kultur embrio dilakukan untuk
memperpendejk siklus breeding, menguji vaibilitas biji tanpa tes pewarnaan, memperkaya tanaman
langka dimana tanaman tersebut memiliki embrio namun tidak dapat berkembang oleh karena itu
diperlukan teknik kultur emberio untuk memperbanyaknya.

c. Kultur anther, mendapatkan tanaman mini berupa genetik haploid dari anther (benang sari )
kemudian berkembang menjadi kalus yang ditanaman di dalam media kultur jaringan. Kultur anther
dilakukan untuk memunculkan sifat resesif unggul ( homozigot resesif). Kultur anther banyak digunakan
untuk menghasilkan tanaman yang hatan terhadap penyakit, dan tahan rebah.

2. Apa yang dimaksud dengan embriosomatik, apa saja faktor yang mempengaruhi pembentukan
embriosomatik?

Embriosomatik yaitu teknik penanaman embrio dari bagian sel produktif (leafplant) untuk dapat
menghasilkan tanaman utuh secara sempurna menggunakan teknik kultur jaringan. Embriosomatik ini
diperoleh dari bagian sel tubuh yang berkembang menjadi kalus embriogenik yang memiliki potensi
bergenerasi menjadi tanaman. Kalus embriogenik sendiri terdiri dari 2 tipe yaitu tipe 1 kompak, tidak
tembus cahaya, pertumbuhan lambat dan strukturnya kompleks sedangkan tipe 2 bersifat remah dan
mudah terlepas.
Keberhasilan pembentukan embriosomatik dipengaruhi oleh:
1. jenis eksplan, merupakan bagian tanaman untuk bahan inisiasi kultur faktor keberhasilan eksplan
sangat dipegaruhi oleh umur, sumber dan ukuran eksplan yang digunakan, terdapat pula beberapa
eksplan yang mengeluarkan eksudant yang harus diatasi dengan menggunakan arang aktif.
2. komposisi media kultur, harus sesuai dengan jenis ekplan yang ditanaman sehingga dapat memenuhi
seluruh unsur makro, mikro serta vitamin yang dibutuhkan eksplan untuk tumbuh
3. lingkungan kultur, harus diperhatikan apabila eksplan ditanam pada lingkungan kultur dengan pH
tinggi media agar akan menjadi sangat lembek sehingga eksplan tidak dapat berdiri sedangkan pada
lingkungan dengan PH rendah media agar akan sangat keras
4. Faktor genetik dari eksplan, keberhasilan eksplan dipengaruhi oleh genetik dari tanaman yang
berbeda-beda.

3. Menurut anda bagaimana sebaiknya arah pemuliaan tanaman kedelai di Indonesia?

Arah pemuliaan tanaman kedelai di Indonesia saat ini sudah sangat berkembang yang didukung dengan
berbagai riset, namun diperlukan peningkatan peranan pemerintah dalam mendukung para peneliti dan
masyarakat dalam mengembangkan varietas- varietas kedelai baru di Indonesia. Arah pemuliaan kedelai
di Indonesia sebaiknya dilakukan dengan menggunakan metode mutasi baik mutasi menggunakan sinar
gamma maupun mutasi dengan menggunakan bahan kimia seperti kolkisin dengan menggunakan
varietas lokal daerah setempat, dimana selain memperkaya keragaman genetik namun dapat
mempertahankan varietas lokal daerah setempat.

Anda mungkin juga menyukai