Anda di halaman 1dari 11

PEKERJAAN KONSULTAN PENGAWASAN

PENGELOLAAN BANGUNAN DAN FASILITAS BANK INDONESIA BANDUNG

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kegiatan Pengawasan pengelolaan bangunan dan fasilitas Bank Indonesia dalam mendukung
kelancaran dan operasional Bank Indonesia diperlukan Kerangka Acuan Kerja sehingga tercapainya
sasaran akhir yang tepat guna dan memenuhi funsinya secara optimal.
Konsultan pengawas dipersiapkan sebagai pendorong dan pengendali pekerjaan pelaksana dalam
mewujudkan hasil yang sesuai dengan kepentingan dan tujuan program perawatan gedung dan
fasilitas yang dimiliki oleh Bank Indonesia, sehingga tercapainya standar mutu yang bdiharapkan
oleh Pemberi Tugas.

B. MAKSUD DAN TUJUAN


Untuk meningkatkan
B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Kerangka Acuan Kerja ini merupakan petunjuk bagi Konsultan MK yang berisi
masukan, azas, kriteria keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan ke dalam pelaksanaan tugasnya.
2. Konsultan MK diharapkan dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik
untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

C. NAMA KEGIATAN DAN PENGGUNA JASA

1. Nama Kegiatan adalah Konsultan Pengawasan (Manajemen Konstruksi)


Penyelesaian Lapangan Tennis dan Fasilitas Pendukung Kota Balikpapan.
2. Pemegang Mata Anggaran adalah Pemerintah Kota Balikpapan yang dalam hal
ini Bagian Keuangan Pemerintah Kota Balikpapan.

D. LINGKUP KEGIATAN

1. Kegiatan adalah Konsultan Pengawasan (Manajemen Konstruksi) Penyelesaian


Lapangan Tennis dan Fasilitas Pendukung Kota Balikpapan.
2. Lingkup Pekerjaan adalah Pengawasan / Manajemen Konstruksi terhadap
pekerjaan-pekerjaan antara lain :
a. Pekerjaan Tanah
b. Pekerjaan Struktur
c. Pekerjaan Arsitektur
d. Pekerjaan Mekanikal dan Elektrikal
e. Pekerjaan Infrastruktur / Landscape

II. KEGIATAN PELAKSANAAN


Konsultan Pengawasan (Manajemen Konstruksi) dalam melaksanakan tugas harus
berpedoman kepada ketentuan-ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman
Teknis tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Keputusan Menteri
Kimpraswil Nomor : 332/KPTS/M/2002 tanggal 21 Agustus 2002, yang meliputi
tugas-tugas MK pelaksanaan fisik bangunan/konstruksi yang meliputi :
A. Persiapan Kegiatan, meliputi :
- Membantu Pengelola kegiatan dalam hal pengecekan hasil perencanaan
- Membantu Pengelola Proyek Kegiatan yang telah terlaksana

B. Penyusunan Pra Pelaksanaan, meliputi :


Mempersiapkan Administrasi Pelaksanaan Pekerjaan, seperti :
- Format Laporan Harian Kegiatan
- Format Laporan Mingguan Kegiatan
- Format Laporan Bulanan Kegiatan
- Format Request (permohonan ijin) Pelaksanaan
- Format Shop Drawing (Gambar Kerja)

C. Pelaksanaan Kegiatan, meliputi :


- Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan konstruksi fisik yang disusun
oleh Pelaksana, meliputi program pencapaian sasaran konstruksi,
peyediaan/penggunaan tenaga kerja, perlengkapan dan peralatan,
lahan/material konstruksi, informasi, dana program QA/QC dan program K3.
- Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, meliputi : sumber
daya, biaya, waktu sasaran (kuantitas dan kualitas), perubahan pekerjaan,
tertib administrasi dan K3.
- Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis maupun
manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan,
serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan.
- Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan
pelaksanaan konstruksi fisik.
- Melakukan pengawasan yang terdiri dari :
 Memeriksa dan mempelajari dokumen pelaksanaan .
 Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan,
ketepatan waktu dan biaya konstruksi.
 Mengawasi pelaksanaan konstruksi dari segi kuantitas, kualitas dan laju
pencapaian volume.
 Mengumpulkan data dan informasi lapangan untuk pemecahan masalah
selama pelaksanaan konstruksi.
 Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pengawasan dengan masukan dari hasil rapat,
laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi.
 Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk
pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, serah terima pekerjan.
 Meneliti shop drawing yang diajukan Pelaksana
 Meneliti as-built drawing pelaksanaan sebelum serah terima Pertama
 Menyusun daftar cacat (defect list) sebelum serah terima Pertama
 Menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan/konstruksi
- Menyusun Laporan Akhir Pekerjaan Konsultan (Manajemen Konstruksi).

III. KEGIATAN PELAKSANAAN

A. Konsultan Pengawasan (MK) bertanggung jawab secara professional atas


pekerjaan yang dilakukannya sesuai ketentuan dan kode tata laku yang berlaku.
B. Tanggung jawab yang menjadi beban Konsultan Pengawasan (MK) meliputi :
- Hasil karya MK harus mengikuti standar operasional dan prosedur yang
berlaku.
- Hasil karya MK harus mengakomodasi batasan – batasan yang diberikan
oleh kegiatan dalam KAK dan Rencana Kerja & Syarat – syarat dengan
memperhatikan segi pembiayaan pekerjaan, waktu penyelasaian pekerjaan
dan mutu bangunan yang akan diwujudkan.
- Hasil Karya MK harus memenuhi peraturan, standard dan pedoman teknis
bangunan gedung pada umumnya.

IV BIAYA

A. Biaya Manajemen Konstruksi

1. Penggunaan biaya Pekerjaan Konsultan Pengawasan (Manajemen Konstruksi)


mengikuti pedoman dalam Surat Keputusan Menteri Kimpraswil Nomor :
332/KPTS/M/2002, tanggal 21 Agustus 2002 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Bangunan Gedung Negara diatur sebagai berikut :
- Dibebankan pada biaya untuk komponen kegiatan MK proyek bersangkutan.
- Besarnya nilai biaya MK maksimum diperhitungkan terhadap prosentase
biaya MK terhadap nilai biaya konstruksi fisik yang tercantum dalam table B2.
- Untuk biaya MK yang belum ada harga satuan tertingginya (non standar),
dihitung secara orang-bulan dan biaya langsung yang biasa diganti, sesuai
billing rate yang berlaku.

2. Biaya pekerjaan Konsultan MK dan tata cara pembayaran diatur secara


kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan Konsultan MK yang
meliputi :
- Honorarium tenaga kerja ahli (Propesional & Sub Profesional) dan tenaga
pendukung/penunjang.
- Mob/Demob Tenaga Ahli (Profesional & Sub Prof) dan tenaga
pendukung/penunjang.
- Materi dan Pengadaan Laporan.
- Pembelian dan atau persewaan peralatan.
- Sewa Kantor / Rumah (sesuai harga setempat)
- Sewa kendaraan
- Biaya Rapat dan Presentasi
- Pelatihan
- Jasa dan Overhead MK
- Asuransi / pertanggungan
- Pajak dan iuran daerah lainnya bila ada

3. Pembayaran Biaya Konsultasi Pengawasan (MK) didasarkan pada prestasi


kemajuan pekerjaan konstruksi fisik, yaitu :
- Pembayaran dilakukan berdasarkan perhitungan persentase fisik konstruksi
dikalikan biaya pekerjaan Manajemen Konstruksi dimana pekerjaan
Konsultan Manajemen Konstruksi tersebut telah diterima dengan baik oleh
Pengelola Proyek Kegiatan.
- Tahap-tahap pembayaran dinyatakan dalam berita acara kemajuan
pekerjaan untuk pembayaran angsuran yang ditandatangani oleh kedua
belah pihak dan dengan pengesahan oleh pejabat yang berwenang dari
Dinas Pekerjaan Umum atau pejabat yang dirunjuk olehnya.
B. Sumber Dana
Sumber dana dari keseluruhan Kegiatan Konsultan Pengawasan (Manajemen
Konstruksi) dibebankan pada : DPA Kegiatan Penyelesaian Lapangan Tennis
dan Fasilitas Pendukung Kota Balikpapan Tahun Anggaran 2009.

V KELUARAN
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Pengawasan (MK) berdasarkan KAK ini
lebih lanjut diatur dalam Surat Perjanjian, yang meliputi :

A. Tahap Persiapan Kegiatan berupa :


1. Hasil Perencanaan yang telah diperiksa
2. Daftar hasil pekerjaan yang telah terlaksana

B. Tahap Pra Pelaksanaan


1. Format-format Laporan (Harian, Mingguan dan Bulanan) dan Request

C. Tahap Pelaksanaan Kegiatan


1. Program pencapaian sasaran konstruksi, penyediaan/penggunaan tenaga
kerja, perlengkapan dan peralatan, bahan/material konstruksi, informasi,
dana, program QA/QC.
2. Kendali program pelaksanaan konstruksi fisik, meliputi sumber daya, biaya,
waktu, sasaran (kuantitas dan kualitas), perubahan pekerjaan, tertib
administrasi dan K3.
3. hasil evaluasi program terhadap penyimpangan teknis maupun manajerial
yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta koreksi
teknis terhadap pelaksanaan pekerjaan
4. Hasil koordinasi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan
pelaksanaan konstruksi fisik.
5. hasil-hasil kegiatan pengawasan pelaksanaan, berupa ;
 revisi dokumen pelaksanaan (bila ada)
 daftar pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan
 hasil pengawasan dari segi kuantitas, kualitas dan laju pencapaian
volume
 data dan informasi lapangan
 notulen rapat-rapat lapangan berkala, laporan mingguan dan bulanan
pengawasan
 berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan untuk pembayaran
angsuran, pemeliharaan pekerjaan, serah terima pertama dan serah
terima kedua
 shop drawing yang diajukan oleh Pelaksana yang telah disetujui
 as-built drawing pelaksanaan yang telah diperiksa dan diterima
 daftar cacat (defect list) untuk serah terima Pertama
6. Laporan Akhir Pekerjaan Konsultan Pengawasan (MK)

VI KRITERIA KONSULTAN PENGAWASAN (MANAJEMEN KONSTRUKSI)

A. Kriteria Umum

Pekerjaan Pengawasan (MK) yang akan dilaksanakan seperti yang dimaksud


pada KAK harus memperhatikan kriteria umum pelaksanaan pembangunan
berdasarkan kuantitas dan kualitas pekerjaan, meliputi :

1. Pengawasan Tenaga Kerja :


a. Memastikan kesiapan tenaga pelaksana pekerjaan dan sisi keahlian
b. Memastikan kelengkapan kerja tenaga pelaksana
c. Memastikan keselamatan dan kesehatan kerja tenaga pelaksana

2. Pengawasan Bahan Kerja :


a. Menjamin bahan yang dipergunakan sesuai dengan standar, ketentuan
dan persyaratan yang berlaku.
b. Menjamin bahan/material yang dipergunakan dilaksanakan/diolah
sesuai dengan ketentuan dan metode kerja

3. Pengawasan Peralatan Kerja :


a. Menjamin peralatan kerja yang dipergunakan sesuai dengan standar,
ketentuan dan persyaratan.
b. Menjamin peralatan yang dipergunakan tidak mengakibatkan timbulnya
kecelakaan
c. Menjamin peralatan kerja yang dipergunakan tidak mengakibatkan
kegagalan

4. Pengawasan Dampak Pekerjaan


a. Menjamin pekerjaan tidak menimbulkan dampak terhadap tenaga kerja,
lingkungan pekerjaan maupun lingkungan sekitar lokasi pekerjaan
b. Menjamin upaya pengelolaan dan pengendalian dampak lingkungan
(UKL dan UPL) dilaksanakan secara konsisten

B. Kriteria Khusus

Kriteria Khusus dimaksudkan untuk memberikan syarat-syarat yang khusus


bangunan, konstruksi dan jaringan yang akan diawasi baik dari segi fungsi
bangunan dan juga segi teknis terlebih untuk pekerjaan yang bersifat non
standar.

VII AZAS – AZAS

Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawasan (MK) hendaknya


memperhatikan azas-azas pengawasan pekerjaan sebagai berikut :
a. Pengawasan harus dilaksanakan secara konsisten dengan penuh tanggung
jawab.
b. Pengawasan tidak boleh mengakibatkan terhentinya/terhambatnya
pekerjaan, namun lebih kepada upaya melakukan percepatan dengan tidak
mengesampingkan kuantitas, kualitas dan waktu pelaksanaan.
c. Pengawasan dilakukan secara jeli dalam melaksanakan fungsinya dengan
melakukan bimbingan teknis, pengarahan dan saran-saran dalam usaha
pencapaian target pekerjaan.
d. MK harus dapat mengantisipasi timbulnya dampak fisik maupun non fisik
terhadap pekerjaan maupan lingkungan sekitarnya
e. Konsultan MK harus mengantisipasi terjadinya kegagalan-kegagalan dalam
pelaksanaan
VIII. PROSES PENGAWASAN

a. Dalam proses pengawasan untuk menghasilkan keluaran – keluaran


(outputs) yang diminta, Konsultan Pengawasan (MK) harus menyusun jadwal
pembahasan pelaksanaan dengan pengelola kegiatan.
b. Dalam pembahasan tersebut Konsultan MK menyampaikan evaluasi
pengawasan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan dan langkah - langkah
yang harus dilaksanakan selanjutnya.
c. Dalam penyapaian evaluasi, segala hal yang telah disepakati harus
dituangkan dalam menute of meeting (Notulen Rapat Evaluasi).
d. Minute of meeting yang dibuat dan disepakati bagian yang harus diawasi
kepastian dan pelaksanaannya.

IX MAS U KAN
A. INFORMASI
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Pengawasan (MK) mencapai
informasi yang dibutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh
pemimpin kegiatan termasuk melalui KAK ini.
2. Konsultan Pengawasan (MK) harus memeriksa kebenaran informasi yang
akan digunakan dalam pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari
pemimpin proyek maupun yang dicari sendiri. Kesalahan/kelalaian
pekerjaan pengawasan sebagai akibat kesalahan informasi menjadi
tanggung jawab Konsultan Pengawasan (MK).
3. Informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan pengawasan
diantaranya :
a. Informasi tentang lahan, yang meliputi :
- Kondisi fisik lahan / lokasi pekerjaan
- Kepastian akan status lahan ( bebas atau dalam senketa)
- Peruntukan lahan untuk dilaksanakan (sesuai dengan dengan
ketentuan atau belum)
b. Informasi tentang peruntukan, yang meliputi :
- Jenis bangunan, konstruksi maupun jaringan yang akan
dikerjakan
- Peruntukan dan kegunaan dari bangunan, konstruksi maupun
jaringan
c. Informasi mengenai keinginan tentang ruang tertentu, baik yang
berhubungan dengan pemakai atau perlengkapan yang akan
digunakan dalam ruang tersebut.
d. Informasi mengenai kemungkinan perubahan fungsi
ruang/bangunan.

B. TENAGA
Konsultan Pengawasan (MK) harus menyediakan tenaga yang memenuhi
kriteria, ketentuan kegiatan dengan memperhitungkan segi kompleksitas
pekerjaan.

Tenaga – tenaga ahli dan penunjang yang dibutuhkan dalam pelaksanaan ini
terdiri dari :
1. Tenaga Ahli Utama
Team Leader : 1 Orang
Stucture Engineer : 1 Orang
Architec Engineer : 1 Orang
Landscape Engineering : 1 Orang
Mekanikal & Elektrikal Engineer : 1 Orang
2. Tenaga Ahli
Site Engineer : 1 Orang
Chip Inspector Structure : 1 Orang
Chip Inspector Architec : 1 Orang
Chip Inspector Landscape : 1 Orang
Chip inspector ME : 1 Orang
3 Tenaga Teknis
Inspector Structure : 1 Orang
Inspector Architec : 1 Orang
Inspector Landscape : 1 Orang
Inspector ME : 1 Orang
Surveyor : 1 Orang

4. Tenaga Pendukung
Sekretaris : 1 Orang
Administrasi Teknis & Proyek : 1 Orang
Operator Komputer : 1 Orang
Office Boy : 1 Orang
X PROGRAM KERJA

A. Konsultan Pengawasan (MK) harus menyusun dan menyampaikan program


kerja yang meliputi :
1 .Jadwal kegiatan secara detail
2 .Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin ilmu dan keahlian)
3. Konsep penanganan pekerjaan pengawasan
4. Daftar peralatan kerja

B. Konsultan Pengawasan (MK) harus mempresentasikan program kerja secara


keseluruhan kepada pemberi kerja.

XI P E N U T U P

Kerangka acuan kerja ini dibuat sebagai pedoman dan inputan bagi Konsultan
Pengawasan (MK) untuk melaksanakan penawaran biaya / nilai pekerjaan kepada
pemberi tugas dan sekaligus sebagai pedoman dalam tugas nantinya apabila
ditetapkan sebagai Konsultan Pengawasan (MK) untuk paket ini.

Dibuat di : Balikpapan
Tanggal : September 2009

Kepala Dinas Pekerjaan Umum


Kota Balikpapan

SRI SOETANTINAH
Pembina Tk I
NIP. 550 012 680

Anda mungkin juga menyukai