PEKERJAAN PERENCANAAN :
RENOVASI INTERIOR GEDUNG WIDYAISWARA ASING
DEPARTEMEN LUAR NEGERI
I. LATAR BELAKANG
1. Gedung Widyaiswara Asing Departemen Luar Negeri adalah termasuk salah
satu gedung departemen luar negeri yang nantinya akan diperuntukan
sebagai tempat hunian ataupun ruang istirahat, sehingga gedung tersebut
harus di maintenance/dipelihara dengan baik yang dengan sendirinya
mampu memenuhi secara optimal fungsi ruang/bangunan tersebut, andal
dan dapat dijadikan sebagai teladan bagi lingkungannya.
2. Pada saat ini Departemen Luar Negeri akan melakukan perubahan layout
ruangan pada Gedung Widyaiswara Asing, sehingga gedung yang
mempunyai 3 (tiga) lantai serta terbagi menjadi 8 (delapan) apartemen dapat
menampung 100 (seratus) orang. Tiap apartemen mempunyai :
• 1 (satu) ruang tamu
• 1 (satu) ruang Besar ( 1 kmr mandi, 3-4 tempat tidur)
• 2 (dua) Kamar kecil ( 1 – 2 tempat tidur)
• 1 (satu) dapur + tempat cuci piring
• 1 (satu) ruang santai / ruang makan
• 1 (satu) Kamar mandi diluar kamar
• 1 (satu) Gudang
Perubahan yang diharapkan:
Jumlah apartemen tetap, yaitu 8 (delapan) apartemen, yang mempunyai :
• 1 (satu) Ruang Tamu / Santai
• 6 (enam) Kamar dilengkapi kamar mandi di dalam, yang dibedakan atas
2 (dua) tipe/ukuran luas kamar.
• 1 (satu) Dapur + tempat cuci piring.
III. SASARAN
Dengan adanya kegiatan perencanaan Renovasi Interior Gedung
Widyaiswara Asing Departemen Luar Negeri diharapkan jumlah apartemen
tetap, yaitu 8 (delapan) apartemen, yang mempunyai :
1. 1 (satu) Ruang Tamu / santai
2. 6 (enam) Kamar dilengkapi kamar mandi di dalam,yang dibedakan atas
2 (dua) tipe /ukuran luas kamar
3. 1 (satu) Dapur + tempat cuci piring
b. Lokasi Kegiatan
• Lokasi kegiatan Perencanaan Renovasi Interior Gedung Widya Swara
Asing Departemen Luar Negeri – RI terletak di Jl Sisingamangaraja
Jakarta Selatan.
• Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah merupakan bagian dari
lingkup kegiatan di lingkungan Departemen Luar Negeri Republik
Indonesia Tahun Anggaran 2009.
• Pemegang mata anggaran adalah Departemen Luar Negeri RI yang
dalam hal ini adalah Sekretaris Jenderal yang dibebankan pada DIPA
No. 0001.0/011-01.1/-/2009 Tahun Anggaran 2009.
1. Tenaga Ahli :
a. Ketua Tim S1 8 1
b. Tenaga Ahli Arsitektur S1 8 1
c. Tenaga Ahli Sipil S1 4 1
d. Tenaga Ahli M/E S1 4 1
e. Tenaga Ahli Estimator S1 4 1
f. Tenaga Ahli Desain Interior S1 4 1
2. Tenaga pendukung :
a. Drafter D3 4 2
b. Tenaga Surveyor D3 3 2
c. Administrasi SMU 1
X. KELUARAN
1. KEGIATAN PERENCANAAN
Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh Konsultan Perencana
adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman
Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum Nomor : 45/PRT/M/2007 tanggal 27 Desember 2007 ,
4. Perkiraan biaya.
D. Penyusunan rencana detail antara lain membuat :
1. Gambar-gambar detail arsitektur/interior, struktur, detail utilitas
yang sesuai dengan gambar rencana yang telah disetujui.
2. Rencana Kerja dan Syarat - syarat (RKS).
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya
pekerjaan.
4. Laporan akhir perencanaan.
E. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pemimpin
Proyek di dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu
Panitia Pengadaan menyusun program dan pelaksanaan pengadaan.
F. Membantu Panitia Pengadaan pada waktu penjelasan pekerjaan,
termasuk: menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, evaluasi
penawaran, menyusun kembali dokumen pelelangan, dan
melaksanakan tugas–tugas yang sama apabila terjadi lelang ulang.
G. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan berlangsung
dan melaksanakan kegiatan seperti :
3. Memberikan saran-saran.
XI. LAPORAN
E. Tahap Pelelangan
G. Kriteria.
g.1. Kriteria Umum.
Pekerjaan yang akan dilaksanakan oleh konsultan perencana seperti
yang dimaksud pada KAK harus memperhatikan kriteria umum
bangunan yang disesuaikan berdasarkan fungsi dan kompleksitas
bangunan, yaitu :
1. Persyaratan Peruntukan dan Intensitas :
a. Menjamin bangunan dimanfaatkan sesuai dengan fungsinya.
b. Menjamin keselamatan pengguna, masyarakat dan lingkungan.
2. Persyaratan Arsitektur dan Lingkungan :
H. Proses Perencanaan.
1. Dalam proses perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang
diminta, Konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan
berkala dengan Pengelola Proyek.
2. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan
pokok yang harus dihasilkan Konsultan sesuai dengan rencana keluaran
yang ditetapkan dalam KAK ini.
3. Dalam melaksanakan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan
bahwa waktu pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.
4. Jangka waktu pelaksanaan, khususnya sampai diserahkannya dokumen
perencanaan untuk siap dilelangkan adalah : 1,5 (satu setengah) bulan
kalender sejak dikeluarkannya Surat Perintah Mulai Kerja.
J. Program Kerja.
1. Konsultan Perencana harus segera menyusun program kerja minimal
meliputi :
a. Jadwal kegiatan secara terperinci :
b. Alokasi tenaga yang lengkap dengan tingkat keahliannya maupun
jumlah tenaga yang diusulkan Konsultan Perencana untuk
melaksanakan tugas perencanaan, serta harus mendapat persetujuan
dari Pemberi Tugas.
c. Konsep penanganan pekerjaan perencanaan.
2. Program kerja secara keseluruhan harus mendapatkan persetujuan dari
Pemberi Tugas, setelah sebelumnya dipresentasikan oleh Konsultan
Perencana dan mendapatkan pandangan/pertimbangan teknis dari
Pemberi Tugas.
L. Laporan Akhir.
Laporan akhir yang dihasilkan Konsultan Perencana berdasarkan
Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini adalah meliputi :